(Makalah)
Makalah Ini Dibuat dalam Rangka Tugas dan Dipresentasikan pada Mata Kuliah
Ekonomi Makro Islam
Disusun oleh
Dosen Pengampu
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang karena-Nya lah kita masih diberikan
kesehatan dan kesempatan untuk menjalankan segala kegiatan kita di ranah dunia
yang sementara ini. Juga karena rahmat-Nya kita selalu hidup dalam keridhoan-Nya.
Tak lupa pula marilah kita selalu limpahkan sholawat serta salam kita kepada Nabi
Muhammad SAW yang karena beliaulah kita senantiasa bisa menikmati indahnya
beragama Allah yaitu Islam yang ajaran-Nya dibawa olehnya dan disebarkan kepada
kita semua.
Kami sampaikan terima kasih kepada teman-teman serta dosen yang telah
membantu kami dalam penyusunan makalah kami yang berjudul, “Kebijakan-
kebijakan dalam Ekonomi Islam” tepat pada waktunya tanpa ada halangan suatu
apapun.
Kami menyadari makalah yang kami selesaikan ini jauh dari kata
kesempurnaan. Seperti kata pepatah, “Tak Ada Gading Yang tak Retak”. Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah yang akan kami susun selanjutnya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Riskun Iqbal, M.Pd.I,
selaku pengampu mata kuliah Ekonomi Makro Islam, yang telah membimbing kami
dalam penyusunan makalah ini. Kami mohon maaf apabila ada salah kata dan segala
salah dalam penyusunan makalah ini. Karena itulah kami memohon taufiq dan
petunjuk kepada Allah SWT, agar kiranya dihindarkan dari kesalahan dan kekeliruan.
Serta kami berharapa agar makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi semua
kalangan. Amin.
Sumberejo, 29 Mei 2020
i
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................5
3.1 Kesimpulan...................................................................................................15
3.2 Saran.............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan kebijakan moneter?
1.2.2 Apa tujuan dari kebijakan moneter?
1.2.3 Apa saja instrumen-instrumen kebijakan moneter?
1.2.4 Apa saja madzhab dalam instrumen kebijakan moneter dalam Islam?
1.2.5 Apa yanga dimaksud dengan kebijakan fiscal?
1.2.6 Apa saja bentuk-bentuk kebijakan fiscal?
1.2.7 Bagaimana kebijakan fiscal pada masa Rasulullah?
1.2.8 Bagaimana kebijakan fiscal pada masa Khulafaurasyidin?
4
BAB II
PEMBAHASAN
1
Nur Aini Latifah, Kebijakan Moneter Dalam Perspektif Ekonomi Syariah, Diambil kembali dari
https://www.researchgate.net/publication/307640642_KEBIJAKAN_MONETER_DALAM_PERSPE
KTIF_EKONOMI_SYARIAH /link/57dbe2a408ae72d72ea6665c/download (2015), hal. 125, diakses
pada 29 Mei 2020/ 02:10 pm
2
M. Nur Rianto Al Arif, Teori Makroekonomi Islam, Bandung: Penerbit Alfabeta, (2010), hal.
130
5
dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh karenanya, Bank
Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas
nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level
tertentu.
Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk
melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter
(seperti uang beredar atau suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju
inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. Secara operasional, pengendalian
sasaransasaran moneter tersebut menggunakan instrumen-instrumen, antara lain
operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan
tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit
atau pembiayaan. Bank Indonesia juga dapat melakukan cara-cara pengendalian
moneter berdasarkan Prinsip Syariah.3
3
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan _moneter, diakses pada 29 Mei 2020/02:43 pm.
6
melakukan pembayaran ke atas pembeliannya itu, maka cadangan yang
ada pada bank perdagangan menjadi lebih besar.
Dengan adanya kelebihan tersebut maka dapat memberikan
pinjaman yang lebih banyak. Pinjaman ini akan diivestasikan dan
kegiatan ekonomi Negara akan menjadi bertambah tinggi. Di dalam masa
inflasi, kegiatan ekonomi yang berlebih-lebihan harus dikurangkan. Salah
satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangkan
penawaran uang. Tujuan ini dapat dicapai oleh bank sentral dengan
membeli surat-surat berharga. Dengan penjualan itu tabungan giral
masyarakat dan cadangan yang dipegang oleh bank-bank perdagangan
akan berkurang. Supaya operasi pasar terbuka dapat dilaksanakan dengan
sukses dan memberikan efek yang diharapkan, dua keadaaan haruslah
wujud dalam perekonomian.
Keadaan-keadaan tersebut adalah:
1) Bank-bank perdagangan tidak memiliki kelebihan cadangan.
Apabila kelebihan cadangan yang dimiliki oleh bank-bank
perdagangan cukup besar, mereka dapat membeli surat-surat
berharga yang dijual oleh bank sentral dengan menggunakan
kelebihan caadangan tersebut. Oleh karena itu, bank-bank
perdagangan tidak perlu mengurangi jumlah tabungan giral.
Apabila tabungan giral tidak mengalami perubahan, maka
penawaran uang juga tidak mengalami perubahan. Dari
keadaan ini dapat disimpulkan bahwa operasi pasar terbuka
hanya kan berhasil apabila bank-bank perdagangan tidak
mempunyai kelebihan cadangan lagi.
7
berharga yang dapat diperjualbelikan untuk melaksanakan
kebijakan itu. Dalam teori, bank sentral dapat secara efisien
dapat mempengaruhi perubahan-perubahan dalam penawaran
uang dengan melakukan jual beli surat-surat berharga di dalam
pasar. Di sebagian Negara operasi pasaran terbuka tidak dapat
dilakukan oleh karena pasar uang dan pasar modalnya belum
berkembang dan oleh sebab itu jumlah surat-surat berharga
yang dapat diperjualbelikan tidak mencukupi.4
4
Nur Aini Latifah. op.cit, hal.127-128
5
Ibid. hal. 128
8
1.1.3 Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Penetapan rasio cadangan wajib juga dapat mengubah jumlah
uang yang beredar. Jika rasio cadangan wajib diperbesar, maka
kemampuan bank memberikan kredit akan lebih kecil dibanding
sebelumnya.Kesuksesan kedua jenis kebijakan moneter yang baru
dibicarakan di atas sangat tergantung kepada apakah kebanyakan bank
perdangan mempunyai kelebihan cadangan atau tidak.Apabila kelebihan
cadangan terdapat dalam kebanyakan bank perdagangan, kedua-dua
tindakan di atas tidak dapat digunakan untuk membuat perubahan-
perubahan dalam penawaran uang.6
9
di sector riil sehingga investasi meningkat. Peningkatan investasi
berdampak pada peningkatan permintaan agregat, sehingga keseimbangan
umum yang baru akan berada pada tingkat pendapatan nasional yang
lebih tinggi. Masyarakat diarahkan untuk mengalokasikan dananya
kepada sector produktif agar dapat memacu pertumbuhan ekonomi
semakin tinggi apabila dana atau asset produktif tersebut hanya dibiarkan
menganggur.
10
ekonomi; manajemen kekayaan pemerintah yang ada di dalam BUMN; intervensi
ekonomi oleh pemerintah jika diperlukan.7
7
M. Nur Rianto Al Arif. op.cit. hal. 149
11
rampasan perang, seperti senjata, kuda, unta, dan barang-barang bergerak
lainnya.
Pada tahun kedua setelah hijriah, sedekah dan fitrah diwajibkan , dimana
dibayarkan setiap bulan Ramadhan. Zakat mulai diwajibkan pembayarannya
pada tahun kesembilan hijriah.
Dari kaum muslim, sumber penerimaan Negara terdiri atas kharaz, zakat,
ushr, zakat fitrah, wakat, infak dan shadaqah, amwal fadhla, nawaib, dan khumus
atas harta karun temuan pada periode sebelum Islam.
12
d. melakukan penegakan hukum terhadap pihak yang tidak mau
membayar zakat dan pajak kepada pemerintah,
e. secara individu Abu Bakar adalah seorang praktisi akad-akad
perdagangan.
13
1.8.3 Masa Usman bin Affan
Kebijakan Usman yang ditempuh pada masa pemerintahannya adalah:
a. pembangunan irigasi pengairan,
b. pembentukan organisasi kepolisian untuk menjaga keamanan Negara,
terutama keamanan perdagangan,
c. pembangunan gedung pengadilan, guna penegakan hukum,
d. kebijakan pembagian lahan luas milik Raja Persia kepada individu
dan hasilnya mengalami peningkatan dari sembilan juta dirham pada
masa Umar menjadi lima puluh juta dirham pada masa Usman,
e. meningkatkan anggaran pertahanan dan kelautan serta meningkatkan
dana pensiun serta dana pembangunan di wilayah taklukan baru,
f. membuat beberapa perubahan administrasi dan meningkatkan kharaj
dan jizyah dari Mesir.
14
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Jumlah uang yang beredar tidak boleh terlalu berlebihan atau kurang.
Pengendalian jumlah uang beredar perlu dilakukan untuk menciptakan iklim
yang baik bagi stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi, serta pengendalian
terhadap kegiatan kredit. Oleh karena itu, kebijakan moneter diperlukan untuk
mengatur jumlah uang beredar . Kebijakan moneter memegang peran penting
dalam menekan tingkat inflasi.
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dibuat pemerintah untuk
mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa
pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal dalam Islam bertujuan untuk menciptakan
masyarakat yang didasarkan pada keseimbangan distribusi kekayaan dengan
menempatkan nilai-nilai material dan spiritual secara seimbang. Kebijakan fiskal
lebih banyak peranannya dalam ekonomi Islam dibanding dengan ekonomi
konvensional.
1.2 Saran
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak
kebijakan pemerintah yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi merupakam laju pertumbuhan yang dibentuk dari
berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan
tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Jadi, berhasil atau tidaknya sebuah
perekonomian dalam suatu negara bergantung pada kebijakan yang diambil.
Sebagai pemegang kunci perekonomian, pemerintah harus mengambil kebijakan
yang dapat membawa kesejahteraan bagi kepentingan umum.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/publication/
307640642_KEBIJAKAN_MONETER_DALAM_PERSPEKTIF_EKONOMI_SYA
RIAH/link/57dbe2a408ae72d72ea6665c/download diakses pada 29 Mei 2020/ 02:10
pm.
16