Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS LAMPUNG
2024
LATAR BELAKANG
Puji syukur ke atas hadirat Allah yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-
Nya, makalah yang berjudul “KONSEP DASAR EKONOMI MONETER” ini dapat kami
selesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi
Agung Nabi Muhammad SAW yang Senantiasa kita nantikan Syafa’atnya di Yaumul akhir
nanti.
Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dr. Erlina
Rufaidah, M.Si. dan Rahmawati, S.Pd., M.Pd.Selaku dosen pengampu mata Ekonomi
Moneter, dan seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik-baiknya, berdasarkan pengetahuan dan beberapa referensi yang kami ambil, meskipun
tidak komprehensif.
Di samping itu, apabila dalam makalah ini didapati kekurangan dan kesalahan, baik
dalam pengetikan maupun dalam pembahasanya, maka penulis dengan senang hati menerima
kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya
para pembaca yang sedang dalam pembelajarannya dan sebagai sarana penunjang proses
belajar mengajar dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi moneter adalah salah satu alat penting dalam perekonomian modern.
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai
keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan
pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta
tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur
dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang
seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan
moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter
pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor ril.
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang
tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai
tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara
persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan
kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang. Kebijakan moneter dilakukan
antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku
bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi
bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Ekonomi Moneter ?
2. jelaskan Konsep Dasar Ekonomi Moneter ?
3. Jelaskan Tujuan Kebijakan Moneter ?
4. Sebutkan Jenis – jenis Kebijakan Moneter ?
5. Mengetahui Maksud Ruang Lingkup Moneter ?
6. Jelaskan Pengaruh Uang Terdahap Ekonomi ?
C. Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui Apa Itu Ekonomi Moneter.
2. Dapat menjelaskan Konsep Dasar Ekonomi.
3. Dapat menjelaskan Tujuan Kebijakan Moneter.
4. Mengetahui Jenis – jenis Kebijakan Moneter.
5. Mengetahui maksud Ruang Lingkup Moneter.
6. Dapat Menjelaskan Pengaruh Uang Terhadap Ekonomi.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kebijakan Fiskal yaitu kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk membelanjakan
pendapatan negara untuk tujuan-tujuan ekonomi. Instrumen kebijakan fiskal adalah
penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari
sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada
ekonomi. Jika pajak Sebaliknya, kenaikan pajak menurunkan daya beli masyarakat
dan menurunkan produksi industri secara keseluruhan. ( Abadi, 2022 ).
2. Kebijakan moneter adalah pengendalian kondisi makro ekonomi agar berjalan sesuai
keinginan dengan mengatur jumlah uang yang beredar dalam perekonomian dan
dengan mengambil tindakan pemerintah untuk mengatur jumlah uang beredar dan
tingkat suku bunga. Kebijakan moneter dibagi menjadi dua bagian:
a) Kebijakan moneter ekspansif adalah kebijakan yang bertujuan untuk
meningkatkan jumlah mata uang yang beredar di suatu negara. Tanpa
kebijakan tersebut, jumlah uang beredar suatu negara akan terkuras sehingga
mengganggu perdagangan dan jual beli dalam negeri.
b) Kebijakan moneter kontraksi adalah kebijakan yang mengurangi jumlah uang
yang beredar. Disebut juga kebijakan Uang ketat ( tight money policy ).
5
C. Tujuan Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh bank sentral untuk
mempengaruhi jumlah uang dan kredit yang beredar, yang pada akhirnya mempengaruhi
kegiatan perekonomian masyarakat. Kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai stabilitas
perekonomian. Hal ini dapat diukur sebagai berikut.
a) Peluang Kerja Peluang Kerja Semakin besar keinginan untuk mencoba maka semakin
besar pula produksinya.
b) Peningkatan produksi ini akan diikuti dengan permintaan tenaga kerja sehingga
berdampak pada peningkatan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan
pekerja.
c) Stabilitas Harga Jika stabilitas harga tercapai maka kepercayaan masyarakat akan
meningkat.
d) Neraca Pembayaran yang seimbang menunjukkan kestabilan perekonomian suatu
negara. Untuk menjaga keseimbangan neraca pembayaran, pemerintah sering
menerapkan kebijakan moneter. ( Himmati, 2021 ).
7
2) Uang sebagai alat dalam membayar jumlah hutang. Dengan adanya
uang maka akan memudahkan dalam mengukur jumlah hutang yang
ada sehingga memudahkan dalam pembayaran.
3) Uang sebagai alat untuk menentukan besar kecilnya nilai kekayaan.
Meski kekayaan dapat dilihat adanya kepemilikan aset bergerak
maupun tidak, namun penentuan jumlah kekayaan dihitung dengan
nilai uang.
4) Uang sebagai alat pemindah kekayaan yang dimiliki seseorang. Aset
tidak bergerak dapat dikonversikan dengan nilai uang tertentu sehingga
bisa digerakkan dengan cara jual beli aset tersebut.
5) Uang sebagai pendorong kegiatan ekonomi. Dalam kegiatan ekonomi
uang ditempatkan sebagai tolak ukur dalam suksesnya hasil kegiatan
tersebut, sehingga dengan kondisi yang seperti ini akan mendorong
terwujudnya kegiatan ekonomi semakin berkembang untuk
memperoleh keuntungan tertentu.
1. Tingkat pertumbuhan ekonomi Jumlah uang yang beredar berpengaruh pada tingkat
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Semakin tinggi jumlah uang yang beredar bisa
menjadi indikasi meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan berlaku juga sebaliknya.
Jika jumlah uang yang beredar menurun berarti menunjukkan melambatnya
perekonomian sebuah negara.
2. Tingkat suku bunga Meningkatnya jumlah uang beredar dapat menyebabkan tingkat
suku bunga menurun, yang nantinya dapat menarik banyak investasi dan pinjaman
kredit untuk kegiatan ekonomi.
3. Daya beli masyarakat Jumlah uang yang beredar juga berpengaruh pada daya beli
masyarakat. Ini menjaga kemampuan daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa.
4. Harga pasar Jumlah uang yang beredar berpengaruh pada inflasi dan deflasi. Sehingga
menjaga harga pasar tetap stabil diperlukan untuk menurunkan risiko adanya inflasi
dan deflasi.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekonomi moneter merupakan suatu cabang ilmu ekonomi membahas tentang peranan
yang dalam mempengaruhi tingkat harga harga dan tingkat ekonomi dalam suatu negara.
Singkatnya, ekonomi moneter berbicara mengenai “uang”. Dalam perekonomian modern
kebijakan di bagi menjadi dua yaitu : kebijakan fiscal dan kebijakan moneter. kebijakan fiskal
adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak.
Kebijakan moneter adalah pengendalian kondisi makro ekonomi agar berjalan sesuai
keinginan dengan mengatur jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Kebijakan
moneter bertujuan untuk mencapai stabilitas perekonomian.
Operasi pasar terbuka, Fasilitas Diskonto, dan Rasio Cadangan Wajib adalah jenis –
jenis kebijakan moneter. Uang secara umum adalah suatu alat tukar yang digunakan dalam
kegiatan transaksi pertukaran barang dan jasa, yang mana alat tukar tersebut dapat diterima
dan digunakan secara luas dalam masyarakat. Fungsi uang dibagi menjadi dua yaitu : fungsi
uang asli dan fungsi Turunan. Pengaruh jumlah uang dan kredit terhadap kegiatan ekonomi
Jumlah uang yang beredar adalah seluruh jumlah uang kartal dan uang giral yang ada di
masyarakat yang kemudian digunakan dalam berbagai kegiatan ekonomi.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami tulis, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan
bagi para pembaca. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan
kalimat yang tidak jelas, mudah dipahami, dan tidak langsung. Karena kami hanyalah orang
biasa, kami tidak bisa menghindari kesalahan dan kami juga menantikan komentar dan kritik
dari pembaca untuk menyempurnakan artikel ini. Demikian kesimpulan kami semua, semoga
dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
9
STUDI KASUS
pada tahun 2021, Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan sebanyak 25 basis
poin menjadi 3,50%. Keputusan ini diambil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang
terdampak pandemi COVID-19. Dampak dari kebijakan ini adalah menurunnya suku bunga
kredit di pasar keuangan, sehingga mendorong masyarakat untuk mengambil kredit dan
meningkatkan konsumsi. Selain itu, penurunan suku bunga juga dapat menurunkan nilai tukar
mata uang, sehingga mendorong ekspor dan meningkatkan pendapatan negara.
Namun, kebijakan suku bunga yang terlalu rendah juga dapat memicu inflasi dan
melemahkan nilai tukar mata uang. Oleh karena itu, bank sentral harus mempertimbangkan
berbagai faktor sebelum menentukan kebijakan suku bunga yang tepat untuk mencapai tujuan
ekonomi yang diinginkan. Menurut kalian dari kasus diatas apa saja faktor yang dapat
mempengaruhi efektivitas kebijakan moneter di indonesia?
DAFTAR PUSTAKA
10
Abadi, M. T. (2022). “ Ekonomi Moneter sebuah Pengantar”. Zahir Publishing.Yogyakarta.
Hal. 1-180.
11