ANGGOTA KELOMPOK :
MARINI
NIA RAMADANI
RAFAEL FAHRUJI
SITI SAODAH
YUNI AGUSTINA
SMAN 1 SUMBERJAYA
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat allah Yang Maha Esa atas nikmat kami
telah menyelesaikan makalah yang kami buat yang berjudul makalah kebijakan moneter dan
fiskal yang mana makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata pelajar ekonomi,dan
harapan semoga pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang materi yang kami bahas
disini.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis
menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya karya ilmiah ini.
Penyusun kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………..………………………………………………………………………………..I
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………….………….….II
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
3.2 Saran………………………………………………………………………………………………………………………..13
3.3 Rekomendasi…………………………………………………………………………………………………………….13
BAB 1
Pendahuluan
Sebelum di temukan teori ekonomi makro para ekonom dunia masih menggunakan teori
ekonomi klasik yang hanya menghitung kegiatan ekonomi secara mikro, kemudian
sejak”Depresi Besar”tahun 1930 muncul ekonomi makro yang berkenaan dengan jumlah
agrerat dari keputusan jumlah individual sejak saat tu, ilmu ini terus berkaitan dengan
persoalan baru yaitu berubahnya masalah yang di hadapi perekonomian .
Untuk membangun suatu pertumbuhan ekonomi suatu negara pemerintah memiliki beberapa
opsi untuk menjaga kestbilan perekonomian,menambah pendapatan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat .
Beberapa perangkat yang dimiliki pemerintah untuk mempengaruhi ekonomi makro adalah:
a.Kebijakan Moneter
b.Kebijakan Fiskal
Kebijakan moneter adalah kegiatan mengontrol beredarnya uang demi mencapai kestabilan
jika pemerintah menambah jumlah beredarnya uang maka permintaan akan meningkat
kebijakan moneter dilakukan oleh bank sentral melalui berbagai instrument
Sementara kebijakan fisakal adalah kebijakan yang erat kaitannya dengan pajak,di buat
pemerintah untuk mengarahkan suatu negara melalui pendapatan suatu negara berupa pajak
pemerintah .Jika pajak di turunkan maka kemampun daya daya beli masyarakat akan meningkat
dan ndrustri akan dapat meningkat kan produksinya.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah keputusan yang diambil oleh pemerintah dalam rangka menunjang
aktivitas ekonomimelalui berbagai hal yang berkaitan dengan menetapkan jumlah peredaran
uang di masyarakat. Tujuan utama kebijakan moneter adalah kestabilan ketersediaan uang
suatu negara.
Kebijakan moneter merupakan proses mengatur persediaan uang suatu negara untuk
mencapai tujuan misalnya mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter
dapat melibatkan pengaturan standar bunga pinjaman ’’ margin ‘’kapitalisasi untuk bank atau
bahkan melaui persetujuan dan negosiasi dengan pemerintah lain.
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan mencapai
keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi,stabilitas harga ,pemerataan
pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta
tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilitas ekonomi yang dapat di ukur
dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang
seimbang.
Jika kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat
digunakan untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali
akan dirasakan oleh sector perbankan yang kemudian ditransfer pada sector riil. Kebijakan
moneter adalah upaya mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara
berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga.
Mencapai tujuan tersebut, Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur
keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali,
tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan atau disrtibusi barang.
Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada
instumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing
dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami
kesulitan likuiditas
2.2 Jenis-jenis Kebijakan Moneter
Jenis-jenis kebijakan moneter yang dapat diambil sebagai langkah untuk mempengaruhi
jumlah uang yang beredar. Kebijakan tersebut adalah kebijakan moneter ekspansif dan
kebijakan moneter kontraktif berikut penjelasnya:
Kebijakan moneter ekspansif sering di sebut kebijakan uang longgar(easy money policy) ialah
kebijakan yang mengatur jumlah uang yang dipasok dalam perekonomian. Caranya dengan
menurunkan suku bunga ,membeli sukuritas pemerintah oelh bank sentral, dan menurunkan
persyaratan cadangan untuk bank.kebijakan ekspansif juga akan menurunkan tingkat
pengangguran dan merangsang aktivitas bisnis atau kegiatan belanja kontan
contohnya,kebijakan ekspansif biasa diterapkan untuk mengurangi angka pengangguran karena
ketersediaan uang dalam jumlah banyak akan merangsang kegiatan bisnis sehingga pasar
tenaga kerja semakin besar.dengan otoritas fiscal, bank sentral mengontrol nilai tukar mata
uang dalam negri (rupiah) terhadap mata uang asing. contoh konkretnya,yaitu bank Indonesia
jumlah uang beredar dengan mengeluarkan lebih banyak uang cetak.mata uang rupiah menjadi
lebih murah dari pada mata uang negara lain.
Kebiakan moneter kontraktif adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang
yang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi. Disebut juga
dengan kebijakakan uang ketat (tight money policy) kebijakan moneter kontraktif (motary
contration policy) yang disebut kebijkan uang ketat (tight money policy) ialah kebijakan
mengurangi jumlah uang yang beredar.
Tujuan utama dari kebijakan ini adalah menurunkan tingkat infasi.tuujuan kebijakan moneter
kontraktif adalah mengurangi jumlah uang beredar dalam perekonomian.tujuan tersebut dapat
dicapai dengan meningkatkan suku bunga, menjual obligasi pemerintah,dan menaikkan
persyaratan cadangan untuk bank.
Contoh kebijakan moneter di Indonesia adalah sebagai berikut:bank Indonesia (BI) melakukan
lelang sertifikatnya,atau bisa juga melalui pembelian surat berharga dipasar modal. UBI dapat
menurunkan suku bunga jika kondisi ekonomi sesuai dengan ekspetasi .sebaliknya,BI bisa
menaikkan suku bunga bila ingin mengatasi aktivitas ekonomi sehingga aliran uang berkurang.
2.3 Peran Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter dapat menciptakan iklim kondusif bagi berlangsungnya berbagai kegiatan
ekonomi
Masyarakat membutuhkan dimana harga barang dan jasa tetap stabil sehingga dapat
menjalankan usahanya
Apabila terjadi inflasi yang tinggi, bank Indonesia dapat melakukan kebijakan moneter untuk
menurunkan jumlah uang yang beredar(JUB)
2.4 Fungsi Kebijakan Moneter
Kebijakan monetersebagai sebuh cara,di pergunakan untuk mencapai tujuan /sasaran ekonomi
Kebijakan moneter yang stabil dan berdampak baik pada kondisi ekonomi negara merupakan
salah satu tujuan yang harus dicapai. Untuk mengetahui kestabilan keuangan dan keberhasilan
dalam melaksanakan kebijakan tersebut, ada beberapa hal yang perlu disediakan untuk
mengukur keberhasilan tujuan kebijakan tersebut. Beberapa instrument kebijakan moneter
tersebut antara lain:
b. Kebijakan Diskonto
Merupakan instrument kebijakan moneter yang diterapkan bank sentral dengan
menaikkan suku bunga untuk mengatasi inflasi.
Secara istilah, pengertian kebijakan fiskal adalah kebijakan atau panduan atau landasan yang
biasanya dilakukan oleh pemerintah atau pimpinan sebuah negara /kerajaan untuk mengatur
kondisi keuanagan dan pendapatan negara.
Selain itu kebijakan juga berguna untuk mengarahkan ekonomi suatu negara menjadi lebih
dengan cara mengubah maupun memperbarui pengeluaran serta pemasukan
pemerintah .Melalui kebijakan fiskal pemerintah dapat melakukan control terhadap
pengendalian pengeluaran serta penerimaan pemerintahdan negara.
Dana yang terkumpul tesebut dianggap oleh pemerintah sebagai pendapatan dan kemudian
digunakan sebagai pengeluaran melalui program yang di buat pemerintah. Program yang dibuat
pemerintah tersebut bertujuan untuk menghasilkan capaian atas pendapatan nasional,produksi
serta perekonomian dan di gunakan pula sebagai keseimbangan di perekonomian negara
tersebut.
Kebijakan fiskal memiliki tujuan utama yaitu untuk menentukan arah,tujuan,sasaran serta
prioritas dari pembangunan nasional dan pertumbuan ekonomi suatu negara dan bangsanya.
Sesuai dengan pengertiannya,kebijakan fiskal bertujuan agar dapat mengontrol pemasuakan
dan pengelaran suatu negara sehingg amencapai tujuan ekonomi negara yang baik.
Tujuan utama dari pemerintah merilis kebijakan fiskal ialah untuk meninterpensi
perekonomian sehingga dapat terdongkrak.Kebijakan fiskal akan mempengaruhi berbagai lini
ekonomi,sehingga setiap kali pemerintah melakukan perubahan atau pembaruan kebijakan
fiskal maka di harapkan mampu menjadi stimulus pertumbuhan berbagai sector.
Seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya, kebijakan fiskal akan mempengaruhi kondisi
perekonomian suatu negara.Ketika kebijakan fiskal yang di keluarkan adalah langkah yang
tepat, maka ini akan membantu mendongkrak perekonomian.
Fungsi kebijakan fiskal diatur dalam Undang-Undang No.17 tahun 2003 Pasal 3 ayat 4 tentang
Keuangan Negara, undang-undang tersebut berisi mengenai fungsi otoritas, perencanaan,
pengawasan, alokasi, stabilitas serta distribusi.
1. Fungsi Otoritas
Fungsi pertama dari kebijakan fiskal adalah otoritas, artinya kebijakan fiskal berfungsi ketika
anggaran negara telah menjadi pedoman yang digunakan untuk mencari pendapatan serta
belanja pada tahun tertentu dan bersangkutan.
2. Fungsi Perencanaan
Fungsi keduanya adalah sebagai perencanaan. Artinya, kebijakan fiskal berfungsi ketika
anggaran dari suatu negara telah menjadi dasar bagi manajemen dalam merencanakan
anggaran tahun yang bersangkutan saat itu.
3. Fungsi Pengawasan
Kebijakan fiskal berfungsi ketika anggaran suatu negara telah menjadi dasar manajemen untuk
merencanakan anggaran tahun yang bersangkutan.
4. Fungsi Alokasi
Kebijakan fiskal berfungsi ketika anggaran negara dialokasikan dengan tujuan untuk
mengurangi tingkat pengangguran serta pemborosan sumber daya. Fungsi alokasi juga dapat
menambah efisiensi serta efektivitas ekonomi dari suatu negara.
5. Fungsi Stabilisasi
Kebijakan fiskal berfungsi ketika anggaran pemerintah digunakan untuk menjadi alat yang
bertujuan untuk memelihara serta melakukan upaya atas keseimbangan fundamental dari
perekonomian negara tersebut.
6. Fungsi Distribusi
Kebijakan fiskal berfungsi ketika negara membuat suatu kebijakan anggaran dengan adil dan
dengan rasa kepatutan.
1. Pembiayaan Fungsional
Untuk menekan inflasi, diatasi dengan kebijakan pinjaman. Jika sektor pajak dan pinjaman
tidak berhasil, tindakan pemerintah adalah mencetak uang. Jadi, dalam hal ini sektor pajak
dengan pengeluaran pemerintah terpisah.
Beberapa hal yang penting dari kebijakan ini antara lain sebagai berikut.
2. Pengelolaan Anggaran
Penerimaan dan pengeluaran dengan perpajakan dan pinjaman adalah paket yang tidak bisa
terpisahkan. Dalam penjelasan Alvin Hansen, untuk menciptakan anggaran yang berimbang
diperlukan resep. Jika terjadi depresi, ditempuh anggaran defisit dan jika terjadi inflasi,
ditempuh anggaran belanja surplus.
Stbilitas anggaran otomatis yaitu penekanan pengeluaran pemerintah harus bermanfaat dan
memiliki biaya relative dari berbagai program kegiatan
Anggaran ini merujuk kepada anggaran yang disesuaikan dengan keadaan atau kondisi
ekonomi. Hal ini bertujuan agar dalam jangka panjang, anggaran dapat menjadi berimbang.
Apabila terjadi ketidakstabialn ekonomi, anggaran deficit akan digunakan, sementara anggaran
surplus akan digunakan pada masa inflasi.
Kebijakan fiskal satu ini diambil untuk menjaga keseimabangan pemasukan dan pengeluaran
negara.fungsi kebijakan fiskal satu ini adalah agar negara tidak punya terlalu banyak hutang.
Pengertian kebijakan ini adalah jenis kebijakan fiskal yang di ambil ketika pemasukan lebih
banyak dari pada pengeluaran ,fungsi kebijakan ini adalah mencegah terjadinya inflasi
Kebaliakn dari jenis kebijakan surplus, kebijakan fiskal defisit adalah regulasi fiskal untuk
mengatasi kekurangan pemasukan di bandingkan penegluaran ,salah satu contonya kebijakan
fiskal defisit adalah uatang luar negri
Jenis fiskal yang terakhir dari segi penerapan adalah regulasi fiskal dinamis ,yaitu kebijakan
ekonomi yang di ambil sewaktu-waktu .
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai
tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera.
Kebijakan Moneter bertumpu pada hubungan antara tingkat bunga dalam suatu perekonomian,
yaitu harga di mana uang yang bisa dipinjam, dan pasokan total uang.
Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengelola atau
mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan cara mengubah-
ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Kedua kebijakan ini sama-sama memiliki peran serta pengaruh yang sangat penting terhadap
perekonomian inodonesia
3.2 Saran
Materi mengenai Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal ini diharapkan lebih dimengerti, dan
ditingkatkan lebih baik lagi karena kebijakan moneter dan fiskal sangat terkait dengan kondisi
perekonomian di suatu wilayah atau negara. Dan dapat membantu kita untuk mengetahui
bagaimana kondisi perekonomian di wilayah kita sendiri serta mengatasinya
.
3.3 Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan yang
telah dipaparkan, maka penulis mengajukan rekomendasi yang diapandang berguna dan
yang dapat dipertimbangkan agar dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia. Yakni
supaya pemerintah dapat meningkatkan serta memperhatikan masyarakat yang ada di pelosok
serta di daerah yang masih lemah perekonomiannya dan tidak hanya memperhatikan wilayah
perkotaan, dengan cara meningkatkan infrastrtuktur dan meningkatkan kualitas SDM di
indonesia khususnya daerah pelosok dan desa-desa yang kurang pembangunannya. Karena hal
tersebut dapat membantu masyarakat untuk melaksanakan kegiatan ekonominya serta dapat
menurunkan angka kemiskinan yang ada di Indonesia. karena pertumbuhan ekonomi indonesia
tidak akan membaik jika masyarakatnya tidak dapat menghidupi kehidupannya sendiri dan juga
bantuan dari pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_moneter
http://kaconkveri.blogspot.com/2012/11/makalah-kebijakan-fiskal-moneter.html
http://pisoftskill.blogspot.com/2011/05/kebijakan-fiskal-dan-moneter-dalam.html
http://itshenis.blogspot.com/2012/04/kebijaksanaan-fiskal.html
https://ricoputra14.wordpress.com/2013/06/13/makalah-kebijakan-fiskal-dan-kebijakan-
moneter/