Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas ridho dan rahmat-
Meskipun saya telah berusaha semaksimal mungkin untuk menghasilkan yang terbaik,
namun semua itu pasti masih ada kekurangan di dalam penyusunan makalah ini, saya
sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun guna
Saya berharap makalah ini dapat berguna di dalam membangun generasi penerus bangsa
Indonesia.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Peningkatan jumlah uang beredar yang berlebihan dapat mendorong peningkatan harga
melebihi tingkat yang diharapkan sehingga dalam jangka panjang dapat mengganggu
pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, apabila peningkatan jumlah uang beredar sangat
rendah, maka kelesuhan ekonomi akan terjadi. Apabila hal ini berlangsung terus menerus,
kemakmuran masyarakat secara keseluruhan pada gilirannya pengalami penurunan.
Kondisi tersebut antara lain melatar belakangi upaya-upaya yang dilakukan oleh
pemerintah atau otoritas moneter suatu negara dalam mengendalikan jumlah uang yang
beredar tersebut lazimnya disebut dengan kebijakan moneter, yang pada dasarnya
merupakan salah satu bagian intergal dari kebijakan ekonomi makro yang ditempuh oleh
otoritas moneter.
1
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui pengertian, jenis-jenis, dan tujuan dari kebijakan moneter yang
saya buat dalam makalah ini.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Dalam undang-undang Bank Indonesia No.23 tahun 1999 yang telah diubah dalam
UU No. 3 tahun 2004 yang menyebutkan bahwa kebijakan moneter adalah kebijakan
yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh Bank Indonesia untuk mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah yang dilakukan antara lain melalui pengendalian
jumlah uang beredar dan suku bunga (Amandemen Undang-Undang Bank Indonesia,
2004).
Kebijakan moneter adalah semua tindakan atau upaya bank sentral untuk
mempengaruhi perkembangan variabel moneter (uang beredar, suku bunga, suku
bunga kredit, dan nilai tukar) untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Sebagai
bagian dari kebijakan ekonomi makro, maka tujuan moneter adalah untuk membantu
mencapai sasaran-sasaran makro ekonomi antara lain: pertumbuhan ekonomi,
penyediaan lapangan kerja, stabilitas harga, dan keseimbangan neraca pembayaran.
Keempat sasaran tersebut merupakan tujuan akhir kebijakan moneter (Natsir, 2011).
3
BAB III
ISI
4
2. Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan
memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-
kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk
membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral,
serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
5
untuk mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan
nilai tukar pada level tertentu.
Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan
kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar
atau suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan
oleh Pemerintah. Secara operasional, pengendalian sasaran-sasaran moneter tersebut
menggunakan instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka di pasar uang
baik rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan
wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan. Bank Indonesia juga dapat
melakukan cara-cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah.
6
"Khususnya inflasi inti dan ekspektasi terhadap nilai tukar, apakah bergerak di luar
fundamentalnya," tutur Dody.
7
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kebijakan moneter merupakan kebijakan otoritas moneter atau bskn sentral dalam
bentuk pengendalian besaran moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan
perekonomian yang di inginkan. Didalam kebijakan moneter terdapat tujuan, jenis-
jenisnya.
8
DAFTAR PUSTAKA
1. Perry Warjiyo, Solikin.2003. Kebijakan Moneter di Indonesia. Jakarta. Pusat
Pendidikan dan Studi ke Bank Sentralan(PPSK) BI.
2. Amandemen Undang-Undang Bank Indonesia. 2004. Jakarta: Sinar Grafika.
3. Nanga, Muana. 2005. Makroekonomi: Teori, Masalah dan Kebijakan. Jakarta:
Raja Grafindo Perkasa.
4. Natsir, M. 2011. Analisis Empiris Efektivitas Mekanisme Transmisi Kebijakan
Moneter Di Indonesia Melalui Jalur Suku Bunga (Interest Rate Channel) Periode
1990:2-2007:1. Kendari: Unhalu.
5. https://id.wikipedia.org/wiki/kebijakan_moneter ( diakses selasa, 11 Desember,
pukul 11.36 WIB )
6. https://ekonomi.kompas.com/read/2017/06/15/185941926/bi.kebijakan.moneter.
belum.perlu.diperketat. ( diakses selasa, 11 Desember 2018, pukul 10 25 WIB )