Anda di halaman 1dari 148

PENERAPAN MODEL BETTER TEACHING AND LEARNING

(BTL) BERKETERAMPILAN PROSES UNTUK


MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

oleh
Fikri Hansah
4201409039

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2013

i
PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi ini bebas plagiat, dan apabila di kemudian hari

terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Semarang, 16 Agustus 2013

Fikri Hansah

4201409039

ii
PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul


Penerapan Model Better Teaching and Learning (BTL) Berketerampilan
Proses untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa.

disusun oleh
Fikri Hansah
4201409039
telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES pada

tanggal 16 Agustus 2013

Panitia:
Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. Dr. Khumaedi, M.Si.


NIP. 196313121988031001 NIP. 196306101989011002

Ketua Penguji

Dra. Langlang Handayani, M.App.Sc.


NIP. 196807221992032001
Anggota Penguji/ Anggota Penguji/
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dra. Dwi Yulianti, M.Si. Dr. Sugianto, M.Si.


NIP. 196007221984032001 NIP. 196102191993031001

iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

1. Aku terlahir mungkin tidak menjadi yang terbaik tetapi aku terlahir untuk
melakukan yang terbaik (Ellianawati).
2. Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari
betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah (Thomas
Alfa Edison).

PERSEMBAHAN:

Skripsi ini saya persembahkan untuk:


1. Bapak dan ibuku tersayang yang telah memberikan dukungan dan
doanya;
2. Kakakku tercinta yang telah memotivasiku;
3. Seluruh teman-temanku Pendidikan Fisika angkatan 2009;
4. Teman-teman yang telah membantuku selama penelitian, Dian Bestari,
mbak Farah, mbak Wati, Dzafien dan Zainudin;
5. Teman-teman seperjuanganku ON-MIPA PT 2012 & 2013, Listyanto,
Musyafak dan Dian Setiawan yang terus memotivasiku;
6. Teman-teman seperbimbinganku, Dian, Dzafien, Arum, Rulin, Neni,
Lida, Teguh, dan Lutfia yang senantiasa selalu bersama-sama.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Penerapan model Better Teaching and Learning (BTL) Berketerampilan Proses

untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa .

Skripsi ini terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu

penulis meyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., rektor Unnes;

2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si., dekan FMIPA Unnes;

3. Dr. Khumaedi, M.Si., ketua Jurusan Fisika FMIPA Unnes;

4. Dra. Dwi Yulianti, M.Si., dosen pembimbing I yang telah memberikan waktu

untuk memberi bimbingan, arahan dari awal sampai akhir penulisan;

5. Dr. Sugianto, M.Si., dosen pembimbing II yang telah memberikan waktu

untuk memberi bimbingan, arahan dari awal sampai akhir penulisan;

6. Seluruh dosen Jurusan Fisika yang telah memberikan bekal ilmu kepada

penulis selama ini;

7. Pratondo Jati Susilo, S.Pd., kepala SMP Negeri 3 Ungaran yang telah

memberi ijin dalam pelaksanaan penelitian;

8. Iryani, S.Pd., guru IPA SMP Negeri 3 Ungaran yang telah membantu dan

membimbing pada saat pelaksanaan penelitian;

9. Seluruh siswa kelas VIII G yang telah bekerjasama dengan baik selama

penelitian berlangsung;

v
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca

pada umumnya. Kritik dan saran dari pembaca yang membangun akan penulis

terima untuk perbaikan penulis di masa mendatang.

Semarang, 16 Agustus 2013

Penulis

vi
ABSTRAK

Hansah, Fikri. 2013. Penerapan Model Better Teaching and Learning (BTL)
Berketerampilan Proses untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa.
Skripsi, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Semarang. Pembimbing Utama Dra. Dwi Yulianti, M.Si. dan Pembimbing
Pendamping Dr. Sugianto, M.Si.

Kata kunci: BTL, keterampilan proses, aktivitas dan hasil belajar.

Pembelajaran IPA merupakan wahana bagi peserta didik yang menekankan


pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan
pengembangan keterampilan proses serta sikap ilmiah. Pendekatan pembelajaran
yang memberikan pengalaman langsung dan mengembangkan keterampilan proses
siswa adalah pendekatan keterampilan proses. Melalui pendekatan keterampilan
proses, siswa menjadi aktif karena mengalami sendiri berbagai aktivitas kegiatan
sehingga pembelajaran menjadi aktif, menyenangkan dan lebih bermakna. Salah satu
model pembelajaran yang mewujudkan pembelajaran yang aktif, menyenangkan dan
lebih bermakna adalah Better Teaching and Learning (BTL). Keterlibatan aktif siswa
dalam proses pembelajaran menyebabkan aktivitas belajar siswa meningkat sehingga
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa setelah diterapkan model
BTL berketerampilan proses. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah
eksperimen. Desain penelitian ini yaitu Pre-Experiment dengan jenis yang dipilih
One-Group Pretest-Posttest. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive
sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu metode dokumentasi,
tes dan observasi. Penilaian hasil belajar psikomotorik dan afektif serta aktivitas
belajar siswa selama pembelajaran dilakukan melalui pengamatan langsung
menggunakan lembar observasi. Hasil belajar kognitif siswa diukur menggunakan
hasil pretest dan posttest. Hasil analisis uji gain menunjukkan bahwa rata-rata
aktivitas belajar siswa meningkat pada kategori tinggi yaitu 0,82. Peningkatan hasil
belajar psikomotorik dan afektif berada pada kategori tinggi yaitu sebesar 0,81 dan
0,95. Hasil belajar kognitif siswa meningkat pada kategori sedang yaitu sebesar 0,47.
Berdasarkan hasil seperti disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan
model BTL berketerampilan proses dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa.

vii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.......................................................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii

BAB

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Pembatasan Masalah ................................................................................. 4

1.3 Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

1.5 Manfaat Penelitian...................................................................................... 5

1.6 Penegasan Istilah ....................................................................................... 6

1.7 Sistematika Penulisan Skripsi ................................................................... 7

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Better Teaching and Learning (BTL) ......................................................... 8

2.2 Pendekatan Keterampilan Proses ...............................................................12

2.3 Aktivitas Belajar ...................................................................................... 15

viii
2.4 Hasil Belajar ............................................................................................. 17

2.5 Tinjauan Materi ........................................................................................ 18

2.6 Kerangka Berpikir .................................................................................... 25

2.7 Hipotesis .................................................................................................... 27

3. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian ................................................................... 28

3.2 Desain Penelitian ..................................................................................... 28

3.3 Variabel Penelitian ................................................................................... 29

3.4 Prosedur Penelitian .................................................................................. 29

3.5 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 31

3.6 Analisis Uji Coba Intrumen ..................................................................... 31

3.7 Analisis Data .......................................................................................... 35

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 39

4.2 Pembahasan ............................................................................................ 45

4.3 Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 56

5. PENUTUP

5.1 Simpulan ................................................................................................. 58

5.2 Saran ....................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 60

LAMPIRAN ....................................................................................................... 64

ix
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Kriteria Soal Berdasarkan Validitas............................................................. 32

3.2 Klasifikasi Indeks Kesukaran....................................................................... 33

3.3 Kriteria Soal Berdasarkan Tingkat Kesukaran ............................................ 34

3.4 Kriteria Soal Berdasarkan Daya Pembeda ................................................... 35

4.1 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa ........................................................... 39

4.2 Rekapitulasi Hasil Belajar Psikomotorik Siswa ........................................... 40

4.3 Rekapitulasi Hasil Belajar Afektif Siswa ..................................................... 41

4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Kognitif Siswa ................................................... 43

4.5 Hasil Uji Normalitas ..................................................................................... 43

4.6 Hasil Uji Ketuntasan Belajar ........................................................................ 44

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Tahapan Penerapan Model BTL ................................................................... 12

2.2 Tekanan Hidrostatis Pada Kedalaman h ....................................................... 19

2.3 Permukaan Zat Cair dalam Bejana Berhubungan ........................................ 20

2.4 Pipa U yang Diisi dengan Dua Cairan yang Berbeda ................................... 21

2.5 Skema Alat Berdasarkan Prinsip Hukum Pascal .......................................... 22

2.6 Percobaan Hukum Archimedes ..................................................................... 23

2.7 Benda Mengapung di dalam Zat Cair ........................................................... 24

2.8 Benda Melayang di dalam Zat Cair .............................................................. 24

2.9 Benda Tenggelam di dalam Zat Cair ............................................................ 25

2.10 Bagan Kerangka Berpikir ........................................................................... 26

3.1 Diagram Alur Penelitian ............................................................................... 30

4.1 Diagram Aktivitas Belajar Siswa ..................................................................40

4.2 Diagram Hasil Belajar Psikomotorik Siswa ................................................. 41

4.3 Diagram Hasil Belajar Afektif Siswa ........................................................... 42

4.4 Diagram Peningkatan Aktivitas, Hasil Belajar Psikomotorik dan Afektif ... 42

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Nama Siswa Kelas VIII G............................................................... 64

2. Daftar Nilai Pretest dan Posttest ................................................................ 65

3. Uji Normalitas ........................................................................................... 66

4. Uji Ketuntasan Belajar ............................................................................... 68

5. Uji Gain ...................................................................................................... 69

6. Analisis Aktivitas Belajar Siswa ................................................................ 72

7. Analisis Hasil Belajar Psikomotorik Siswa ................................................ 76

8. Analisis Hasil Belajar Afektif Siswa .......................................................... 80

9. Daftar kelompok ......................................................................................... 84

10. Silabus ........................................................................................................ 85

11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................................ 87

12. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ................................................................ 100

13. Daftar Nama Siswa Uji Coba ................................................................... 108

14. Kisi-kisi Soal Uji Coba ............................................................................. 109

15. Soal Uji Coba ........................................................................................... 110

16. Kunci Jawaban Soal Uji Coba .................................................................. 117

17. Analisis Soal Uji Coba ............................................................................. 118

18. Soal Pretest dan Posttest .......................................................................... 122

xii
19. Kunci Jawaban Pretest dan Posttest ........................................................ 126

20. Kriteria Penilaian Lembar Observasi ....................................................... 127

21. Surat Keterangan Penelitian ..................................................................... 130

22. Surat Keterangan Dosen Pembimbing ..................................................... 131

23. Dokumentasi Penelitian ............................................................................ 132

24. Contoh Hasil Karya Siswa ....................................................................... 133

xiii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-Undang Sisdiknas Tahun 2003 Pasal 1 menyatakan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Keberadaan pendidik dan peserta didik

dalam kegiatan pembelajaran sangat penting. Pembelajaran dapat diartikan

sebagai suatu proses interaksi (hubungan timbal balik) antara guru dan siswa.

Guru sebagai seorang pendidik berperan dalam memberikan bimbingan dan

menyediakan berbagai kesempatan yang mendorong siswa untuk belajar dan

memperoleh pengalaman belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Suatu

pembelajaran akan lebih bermakna apabila siswa mengalami sendiri apa yang

dipelajari, terlebih lagi siswa akan lebih memahami konsep yang mereka

dapatkan melalui pengoptimalan keterampilan dasar yang sudah dimiliki dalam

dirinya. Konsep tersebut diharapkan tidak hanya mereka pahami saja akan tetapi

dapat mereka terapkan pada kehidupan sehari-hari.

1
2

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis sehingga bukan hanya merupakan kumpulan

pengetahuan berupa fakta, konsep, atau prinsip saja, melainkan juga suatu proses

penemuan. Pendidikan IPA merupakan wahana bagi peserta didik untuk

mempelajari diri sendiri maupun alam sekitar. Pembelajaran IPA dilaksanakan

secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan

berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai

aspek penting dalam kecakapan hidup (BSNP, 2006: 149). Oleh karena itu,

pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara

langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap

ilmiah (Hardini & Puspitasari, 2012: 150). Salah satu pendekatan pembelajaran

yang dapat memberikan pengalaman langsung dan mengembangkan

keterampilan proses siswa adalah pendekatan keterampilan proses.

Pendekatan keterampilan proses adalah suatu pendekatan dalam

pembelajaran IPA yang menganggap bahwa IPA itu terbentuk dan berkembang

melalui suatu proses ilmiah yang harus dikembangkan pada peserta didik sebagai

pengalaman yang bermakna yang dapat digunakan sebagai bekal perkembangan

diri selanjutnya (Memes, 2000: 17). Pembelajaran dengan pendekatan

keterampilan proses mengajak siswa untuk belajar dan mengelola apa yang

diperolehnya melalui pengamatan dan pengalaman secara langsung di kehidupan

nyata. Selain itu, pendekatan keterampilan proses juga dapat meningkatkan


3

aktivitas belajar siswa. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Damriani (2008)

yang menunjukkan bahwa: pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

keterampilan proses dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Penerapan pendekatan keterampilan proses menjadikan siswa aktif karena

mengalami sendiri berbagai aktivitas kegiatan sehingga pembelajaran menjadi

menyenangkan dan lebih bermakna. Salah satu model pembelajaran yang

mewujudkan pembelajaran yang aktif, menyenangkan dan bermakna bagi siswa

adalah model Better Teaching and Learning (BTL).

BTL adalah salah satu model pembelajaran yang dikembangkan oleh

United States Agency for International Development (USAID) Indonesia melalui

program Decentralized Basic Education Three (DBE3) yang bertujuan untuk

meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan menengah pertama. Pada model

BTL ini, pembelajaran menitikberatkan pada keterlibatan siswa dalam proses

belajar (student centered) bukan pada dominasi guru dalam penyampaian materi

(teacher centered). Model BTL dalam penelitian ini menggabungkan pola

pembelajaran kontekstual dan kooperatif untuk mewujudkan pembelajaran yang

aktif, menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Melalui penerapan model BTL,

siswa terlibat secara aktif dalam proses belajar sehingga pembelajaran akan

terasa menyenangkan dan lebih bermakna karena siswa diberikan kesempatan

untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas kegiatan pembelajaran.

Keikutsertaan siswa dalam proses belajar dapat meningkatkan aktivitas belajar


4

yang optimal sehingga diharapkan dapat meningkatkan pula hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian tentang Penerapan Model Better

Teaching and Learning (BTL) Berketerampilan Proses untuk Meningkatkan

Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa perlu dilakukan.

1.2 Pembatasan Masalah

Kajian penelitian dibatasi pada penerapan model BTL berketerampilan

proses untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII G SMP N

3 Ungaran sub pokok bahasan Tekanan pada Zat Padat dan Zat Cair. Observasi

awal yang dilakukan di SMP N 3 Ungaran menunjukkan bahwa aktivitas belajar

siswa selama proses pembelajaran rata-rata cenderung rendah. Secara umum, hal

ini disebabkan sebagian besar masalah yang dihadapi sekarang yaitu guru masih

menggunakan metode yang konvensional dan kurang variatif dalam kegiatan

pembelajaran. Materi Tekanan dipilih karena konsep dan fenomenanya banyak

serta sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Aktivitas belajar yang dikaji

dalam penelitian ini meliputi aktivitas melihat, mendengar, menulis dan

mengucap sedangkan hasil belajar yang diungkap yaitu hasil belajar kognitif,

psikomotorik dan afektif.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini yaitu


5

1. Bagaimana peningkatan aktivitas belajar siswa setelah diterapkan model

BTL berketerampilan proses?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan model BTL

berketerampilan proses?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa melalui model BTL

berketerampilan proses.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui model BTL

berketerampilan proses.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah

1. Bagi siswa, sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar serta peran

aktif siswa di dalam kelas.

2. Bagi guru, mengenalkan alternatif model pembelajaran yang dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

upaya untuk perbaikan dalam meningkatkan mutu pembelajaran.


6

1.6 Penegasan Istilah

1.6.1 Better Teaching and Learning (BTL)

BTL merupakan model pembelajaran yang dikembangkan oleh USAID

Indonesia melalui program DBE3 yang bertujuan untuk mewujudkan

pembelajaran yang aktif, menyenangkan dan bermakna (DBE3, 2009).

1.6.2 Pendekatan Keterampilan Proses

Pendekatan keterampilan proses merupakan wawasan atau anutan

pengembangan intelektual, sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan

mendasar yang telah ada pada diri siswa (Dimyati & Mudjiono, 2009: 138).

1.6.3 Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan atau kesibukan yang dilakukan

oleh siswa selama proses pembelajaran (Poerwadarminta, 1999: 26). Aktivitas

belajar yang dikaji dalam penelitian ini meliputi aktivitas melihat, mendengar,

menulis dan mengucap.

1.6.4 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diperoleh setelah

mengalami aktivitas belajar. Benyamin S. Bloom (Rifai & Anni, 2009: 85)
7

mengklasifikasikan hasil belajar dalam tiga taksonomi yaitu ranah kognitif, ranah

afektif dan ranah psikomotorik.

1.7 Sistematika Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian yaitu bagian pendahuluan, isi

dan akhir. Bagian pendahuluan berisi halaman judul, abstrak, halaman

pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar

gambar, daftar tabel, dan daftar lampiran. Bagian isi terdiri atas (1) pendahuluan

yang berisi latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi. (2)

tinjauan pustaka yang berisi penjelaskan mengenai teori tentang BTL,

keterampilan proses, aktivitas belajar, hasil belajar dan tinjauan materi. (3)

metode penelitian yang berisi tentang lokasi dan subjek penelitian, desain

penelitian, variabel penelitian, prosedur penelitian, metode pengumpulan data,

analisis uji coba instrumen penelitian dan metode analisis data. (4) hasil dan

pembahasan yang berisi hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian. (5)

penutup yang berisi kesimpulan dan saran. Bagian akhir skripsi berisi daftar

pustaka dan lampiran.


8

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Better Teaching and Learning (BTL)

BTL merupakan salah satu model pembelajaran yang dikembangkan oleh

USAID Indonesia melalui program DBE3 yang bertujuan untuk meningkatkan

mutu dan relevansi pendidikan menengah pertama (DBE3, 2009). Model BTL

menitikberatkan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar (student centered)

bukan pada dominasi guru dalam penyampaian materi (teacher centered). Pada

model BTL, para siswa terlibat secara aktif dalam proses belajar sehingga

pembelajaran menjadi menyenangkan dan lebih bermakna karena mereka

diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas kegiatan,

sedangkan guru berperan sebagai fasilitator. Menurut Sutardji & Sholeh (2010),

untuk membantu siswa mencapai tujuan belajar sesuai kompetensinya, guru harus

melaksanakan pengajaran profesional dan pembelajaran bermakna. Model BTL

dalam penelitian ini, menggunakan pola pembelajaran kontekstual dan kooperatif

untuk mewujudkan pembelajaran yang aktif, menyenangkan dan bermakna bagi

siswa.

Pola pembelajaran kontekstual memiliki beberapa ciri yaitu menuntut

siswa aktif dan kreatif, menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi,

8
9

memanfaatkan lingkungan yang ada di sekitar, dan bekerjasama dalam kelompok.

Pembelajaran kontekstual yaitu pembelajaran yang menekankan pada proses

keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajari dan

menghubungkannya dengan kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk

dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka (Sanjaya, 2006: 109). Kegiatan

pembelajaran kontekstual tidak hanya difokuskan pada pemberian pembekalan

kemampuan pengetahuan yang bersifat teoritis saja, akan tetapi diupayakan agar

pengalaman belajar yang dimiliki siswa itu senantiasa terkait dengan

permasalahan-permasalahan aktual yang terjadi di lingkungannya. Menurut

Nurdin (2009), Contextual Teaching and Learning (CTL) membantu guru

mengkolaborasikan berbagai keterampilan untuk memotivasi dan memberikan

inovasi sehingga pembelajaran dapat berjalan aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan.

Pada penelitian ini, model BTL juga menggunakan pola pembelajaran

kooperatif yang merupakan salah satu upaya mewujudkan pembelajaran yang

aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Menurut Rusman (2011: 202),

pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa

belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang

anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang

bersifat heterogen. Hasil penelitian Patrick & Urhievwejire (2010) menunjukkan

bahwa: strategi pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar


10

sains siswa. Pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan pada siswa untuk

saling berinteraksi dan mengembangkan beberapa kecakapan hidup seperti

berkomunikasi dan bekerjasama yang mempunyai peranan penting dalam

kehidupan nyata.

Pada penerapan model BTL, terdapat kegiatan-kegiatan praktis dan

penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar sedangkan siswa aktif

mengerjakan tugas yang menantang untuk berdiskusi dan berpikir. Hasil kerja

siswa merupakan buah pikiran sendiri sedangkan pada lingkungan belajar, ruang

kelas ditata dengan lebih baik. Posisi tempat duduk diatur supaya siswa dapat

bekerjasama dalam kelompok dan hasil kerja dipajang untuk menunjang kegiatan

belajar mengajar.

Tahapan penerapan model BTL dalam kegiatan pembelajaran menggunakan

kerangka sederhana yang disebut ICARE. Kerangka ICARE meliputi lima unsur

kunci pengalaman pembelajaran yaitu Introduction, Connection, Application,

Reflection dan Extension (DBE3, 2009: 12). Kerangka ICARE dijelaskan secara

terperinci sebagai berikut:

(1) Introduction (Perkenalan)

Pada tahap ini, guru menanamkan pemahaman tentang isi dari

pembelajaran kepada siswa. Bagian ini berisi penjelasan tujuan pembelajaran

dan hasil yang akan dicapai selama pembelajaran tersebut.


11

(2) Connection (Menghubungkan)

Pada tahap connection ini, guru berusaha menghubungkan materi ajar

yang baru dengan sesuatu yang sudah diketahui siswa dari pembelajaran atau

pengalaman sebelumnya. Guru meminta siswa untuk memberikan penjelasan

tentang apa yang mereka ingat dari pembelajaran sebelumnya. Setelah itu

guru dapat menghubungkan siswa dengan informasi baru.

(3) Application (Penerapan)

Application merupakan tahap yang paling penting dari pembelajaran.

Setelah siswa memperoleh informasi atau kecakapan baru melalui tahap

connection, mereka diberikan kesempatan untuk mempraktikkan dan

menerapkan pengetahuan yang diperoleh. Pada tahap ini, guru membentuk

kelompok kecil antara 3-5 siswa untuk berdiskusi dan bekerjasama dalam

memecahkan suatu masalah sedangkan guru berperan sebagai fasilitator.

(4) Reflection (Refleksi)

Pada tahap ini, siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan apa yang

telah mereka pelajari sedangkan tugas guru yaitu menilai sejauh mana

keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. Kegiatan refleksi ini dapat

berupa diskusi kelompok, penulisan mandiri atau kuis singkat.

(5) Extension (Kegiatan Lanjutan)

Kegiatan pada tahap extension ini adalah guru menyediakan kegiatan yang

dapat dilakukan siswa setelah pembelajaran berakhir untuk memperkuat dan


12

memperluas pembelajaran. Kegiatan extension dapat meliputi penyediaan bahan

bacaan tambahan, tugas percobaan atau latihan.

Bagan alur tahapan ICARE dalam kegiatan pembelajaran ditunjukkan pada

Gambar 2.1.

Introduction Connection Application Reflection Extension

Gambar 2.1 Tahapan Penerapan Model BTL

2.2 Pendekatan Keterampilan Proses

Keterampilan proses yaitu keterampilan yang diperoleh dari latihan

kemampuan-kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai

penggerak kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi. Kemampuan-kemampuan

mendasar yang telah dikembangkan dan terlatih akan menjadi suatu keterampilan.

Menurut Semiawan (1992: 16), keterampilan proses merupakan keterampilan

fisik dan mental terkait dengan kemampuan-kemampuan mendasar yang dimiliki,

dikuasai dan diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah, sehingga menghasilkan

penemuan yang baru. Pendekatan keterampilan proses memandang anak didik

sebagai manusia seutuhnya. Cara memandang ini dijabarkan dalam kegiatan

belajar mengajar yang memperhatikan pengembangan pengetahuan, sikap, nilai

serta keterampilan. Ketiga unsur itu menyatu dalam satu individu dan terampil

dalam bentuk aktivitas.


13

Pendekatan keterampilan proses merupakan suatu pendekatan dalam

pembelajaran IPA yang menganggap bahwa IPA terbentuk dan berkembang

melalui suatu proses ilmiah yang juga harus dikembangkan pada peserta didik

sebagai pengalaman yang bermakna yang dapat digunakan sebagai bekal

perkembangan diri selanjutnya (Memes, 2000: 17). Pendekatan keterampilan

proses menekankan siswa untuk belajar dan mengelola yang diperoleh, sehingga

mudah dipahami dan digunakan dalam kehidupan nyata. Harlen (1999)

menyatakan bahwa:

Learning with understanding in science involves testing the usefulness


of possible explanatory ideas by using them to make predictions or to
pose questions, collecting evidence to the test the prediction or answer
the questions and interpreting the result; in the other word, using the
science process skills.
(Belajar memahami IPA meliputi pengujian ide dapat menggunakan
keterampilan proses sains untuk membuat prediksi atau mengajukan
pertanyaan, mengumpulkan fakta untuk menguji prediksi atau
menjawab pertanyaan dan menginterpretasikan hasil).

Ada beberapa alasan penerapan pendekatan keterampilan proses pada

kegiatan pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Dimyati & Mudjiono

(2009: 137):

(1) percepatan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi;

(2) pengalaman intelektual, emosional, dan fisik dibutuhkan agar didapatkan hasil

belajar yang optimal;

(3) penanaman sikap dan nilai sebagai pengabdi pencarian abadi kebenaran ilmu.
14

American Association for the Advancement of Science (AAAS)

sebagaimana dikutip oleh Devi (2010: 7), mengklasifikasikan keterampilan proses

menjadi keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu.

Keterampilan proses dasar terdiri dari (1) pengamatan, (2) pengukuran, (3)

menyimpulkan, (4) meramalkan, (5) menggolongkan, dan (6) berkomunikasi

sedangkan keterampilan proses terpadu terdiri dari (1) pengontrolan variabel, (2)

interpretasi data, (3) perumusan hipotesis, (4) pendefinisian variabel secara

operasional, dan (5) merancang eksperimen. Menurut Amnah et al. (2013),

science process skills need to be realized by teachers that it is important in the

learning of science and it serves as a scaffold to other cognitive skills such as

logical thinking, reasoning, and problem solving skills. (Keterampilan proses

sains perlu disadari oleh guru karena penting dalam pembelajaran sains dan

berfungsi sebagai penghubung untuk keterampilan kognitif lainnya seperti

berpikir logis, penalaran dan keterampilan pemecahan masalah).

Proses pembelajaran menggunakan keterampilan proses, melatih siswa

untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan sendiri melalui penyelidikan

ilmiah sehingga dapat merangsang keingintahuan untuk meningkatkan

pengetahuan yang baru diperoleh. Hasil penelitian Rahayu et al. (2011)

menunjukkan bahwa: penerapan pembelajaran menggunakan pendekatan

keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir

kreatif siswa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Aktamis & Ergin (2008),
15

pembelajaran keterampilan proses sains dapat meningkatkan prestasi belajar dan

kreativitas ilmiah siswa. Melalui pengembangan keterampilan memproseskan

perolehan, anak akan mampu mengemukakan sendiri fakta dan konsep serta

menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Oleh karena

itu, keterampilan tersebut menjadi roda penggerak penemuan dan pengembangan

fakta dan konsep, serta penumbuhan pengembangan sikap dan nilai.

2.3 Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar merupakan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses

belajar mengajar. Guru bertugas menyediakan bahan pelajaran tetapi yang

mengolah dan menentukan adalah siswa, sesuai dengan bakat dan kemampuan

masing-masing. Kemajuan metodologi dewasa ini, asas aktivitas lebih ditonjolkan

sehingga kegiatan belajar siswa menjadi dasar untuk mencapai tujuan dan hasil

belajar yang memadai.

Sekolah adalah salah satu pusat kegiatan belajar. Sekolah merupakan

arena untuk mengembangkan aktivitas, banyak jenis aktivitas yang dapat

dilakukan oleh siswa. Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengar dan mencatat

seperti yang lazim terdapat di sekolah-sekolah tradisional. Paul B. Diedrich

(Sardiman, 2011: 101) mengelompokkan jenis-jenis aktivitas belajar sebagai

berikut:
16

(1) visual activities: membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan,

pekerjaan orang lain;

(2) oral activities: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,

mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi;

(3) listening activities: mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato;

(4) writing activities: menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin;

(5) drawing activities: menggambar, membuat grafik, peta, diagram;

(6) motor activities: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model

mereparasi, bermain, berkebun, berternak;

(7) mental activities: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis,

melihat hubungan, mengambil keputusan;

(8) emotional activities: menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat,

bergairah, berani, tenang dan gugup.

Jenis aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa dapat bermacam-macam

akan tetapi mempunyai satu tujuan akhir yang sama yaitu memperoleh hasil

belajar yang optimal. Menurut Purba et al. (2006), dalam pembelajaran di kelas

diperlukan aktivitas siswa dalam setiap kegiatan yang dilakukan sehingga

kegiatan belajar mengajar menjadi efektif. Pada penelitian ini, model BTL

menggunakan pola pembelajaran kontekstual dan kooperatif untuk meningkatkan

aktivitas belajar siswa. Hasil penelitian Munda et al. (2012) menunjukkan bahwa:

pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan aktivitas dan antusias siswa


17

dalam proses pembelajaran. Pembelajaran kooperatif yang diterapkan pada

model BTL memberikan kesempatan siswa untuk saling berinteraksi sehingga

menyebabkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran meningkat. Hal ini

sesuai hasil penelitian Nurfaidah et al. (2010) yang menunjukkan bahwa:

aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat melalui penerapan

pembelajaran kooperatif. Aktivitas belajar yang diamati dalam penelitian ini

yaitu aktivitas melihat, mendengar, menulis dan mengucap.

Pada penelitian ini, hasil belajar yang diungkap adalah kognitif, afektif dan

psikomotorik. Aspek hasil belajar afektif yang diamati yaitu kehadiran di dalam

kelas, tanggung jawab dan kerjasama dalam kelompok. Hasil belajar

psikomotorik yang diamati pada penelitian ini berkaitan dengan percobaan. Aspek

psikomotorik yang diamati yaitu menyiapkan alat percobaan, melakukan

percobaan dan mengacungkan tangan.

2.4 Hasil Belajar

Belajar bukan semata-mata mengumpulkan dan menghafalkan fakta-fakta

yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi pelajaran bukan pula sebagai

latihan belaka. Hasil belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai

seseorang dalam belajar. Hasil belajar seseorang sering tidak langsung terlihat

tanpa orang itu melakukan sesuatu untuk memperlihatkan kemampuan yang

diperolehnya melalui belajar.


18

Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diperoleh setelah

mengalami aktivitas belajar. Benyamin S. Bloom (Rifai & Anni, 2009: 85)

mengklasifikasikan hasil belajar dalam tiga taksonomi sebagai berikut:

(1) ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan

kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan

(knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis

(analysis), sintesis (synthesis), dan penilaian (evaluation);

(2) ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai;

(3) ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan

motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi syaraf.

2.5 Tinjauan Materi

2.5.1 Tekanan pada Zat Padat

Besar tekanan yang bekerja pada sebuah benda dipengaruhi oleh gaya dan

luas bidang tekan. Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tiap satuan

luas. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:


=

dengan P = tekanan (N/m2)

F = gaya tekan (N)

A = luas bidang (m2)


19

Satuan tekanan dalam Sistem Internasional (SI) adalah newton per meter

persegi (N/m2), yang dinamakan pascal (Pa).

2.5.2 Tekanan pada Zat Cair

Tekanan hidrostatik

Pada Gambar 2.2, sebuah tabung berisi zat cair setinggi h yang massa
jenisnya dan luas penampang tabung A maka seluruh zat cair tersebut akan
menekan bidang alas tabung. Dasar tabung mendapat gaya yang besarnya sama
dengan berat zat cair di atas dasar tabung.

Po A

h
w

Gambar 2.2 Tekanan Hidrostatis Pada Kedalaman h.

w = mg = Vg = g(Ah) = F

dengan: m = V dan V = Ah

Tekanan oleh zat cair disebut tekanan hidrostatis (Ph)

()
= = =

dengan:

Ph = tekanan hidrostatis (N/m2)

= massa jenis zat cair (kg/m3)


20

g = percepatan gravitasi (m/s2)

h = kedalaman zat cair pada titik pengamatan dari permukaan (m)

Tekanan hidrostatis pada suatu titik di dalam zat cair ditentukan oleh

kedalaman zat cair yang diukur dari permukaan dan tidak bergantung pada luas

serta bentuk penampang. Jika Po adalah tekanan dibagian atas dan P adalah

tekanan di dasar, maka selisih gaya ke atas yang disebabkan oleh perbedaan

tekanan ini adalah PA - PoA. Dengan membuat selisih gaya ke atas ini sama

dengan berat zat cair, maka diperoleh tekanan mutlak pada kedalaman h yaitu

PA - PoA = gAh

P = Po + gh

dengan: P = tekanan mutlak (N/m2)

Po = tekanan udara luar (N/m2)

Bejana berhubungan

Bejana berhubungan adalah dua bejana atau lebih yang bagian atasnya

terbuka dan bagian bawahnya saling berhubungan. Pada Gambar 2.3, jika ke

dalam bejana berhubungan dimasukkan zat cair sejenis maka dalam keadaan

setimbang tinggi permukaan zat cair terletak pada satu bidang datar.

Gambar 2.3 Permukaan Zat Cair dalam Bejana Berhubungan


21

Jika dalam bejana berhubungan terdapat dua cairan yang berbeda maka

dalam keadaan setimbang tinggi permukaan kedua cairan menjadi tidak sama

(Gambar 2.4).

h1
h2
P Q

Gambar 2.4 Pipa U yang Diisi dengan Dua Cairan yang Berbeda

Pada Gambar 2.4 terlihat bahwa tinggi permukaan cairan 1 dan 2 tidak

sama. Titik P adalah titik khayal yang terletak pada perbatasan cairan 1 dan 2

sedangkan titik Q adalah titik khayal pada cairan 2 di ujung bejana yang lain.

Tekanan di titik P dan Q adalah sama. Dengan demikian, dapat dituliskan sebagai

berikut:

PP = PQ

1x g x h1 = 2 x g x h2

1x h1 = 2 x h2

dengan:

1 = massa jenis cairan 1 (kg/m3)

h1 = ketinggian permukaan cairan 1 (m)

2 = massa jenis cairan 2 (kg/m3)

h2 = ketinggian permukaan cairan 2 (m)


22

Hukum Pascal

Hukum Pascal menyatakan bahwa jika permukaan zat cair yang berada

dalam ruang tertutup diberikan tekanan maka tekanan itu akan diteruskan ke

segala arah dengan besar yang sama. Banyak peralatan yang dibuat berdasarkan

hukum Pascal, salah satu diantaranya yaitu pengangkat hidrolik. Secara skematik,

pengangkat hidrolik ditunjukkan pada Gambar 2.5.


F1
A2

A1
F2

Gambar 2.5 Skema Alat Berdasarkan Prinsip Hukum Pascal

Pada Gambar 2.5, karena kedua piston berada pada ketinggian yang sama

maka keduanya memiliki tekanan yang sama. Jika tekanan diberikan pada

penampang A1, maka tekanan pada A2 juga mengalami perubahan yang besarnya

sama. Secara matematis, dapat dituliskan sebagai berikut:

1 2
=
1 2

dengan:

F1 = gaya pada piston 1 (N)

A1 = luas penampang pada piston 1 (m2)

F2 = gaya pada piston 2 (N)

A2 = luas penampang pada piston 2 (m2)


23

Hukum Archimedes

Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair sebagian atau seluruhnya,

maka benda akan mendapat gaya ke atas sebesar berat zat cair yang dipindahkan

oleh benda tersebut (Gambar 2.6). Hal ini merupakan bunyi hukum Archimedes.

(Karim et al., 2008: 228)

Gambar 2.6 Percobaan Hukum Archimedes

Secara matematis hukum Archimedes dapat dituliskan

FA = mcg dengan mc = cVc

FA = cgVc

dengan:

FA = gaya Archimedes/gaya apung (N)

c = massa jenis zat cair (kg/m3)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

Vc = volume benda yang tercelup (m3)

Adanya gaya Archimedes menyebabkan berat benda dalam zat cair akan

berkurang. Sebuah benda ketika ditimbang di udara beratnya wu tetapi ketika

ditimbang di dalam zat cair beratnya berkurang menjadi wc, berkurangnya berat
24

benda karena adanya gaya Archimedes (FA). Secara matematis besar gaya

Archimedes yang dialami benda dapat dituliskan:

FA = wu wc

Apabila suatu benda dimasukkan ke dalam zat cair maka ada tiga

kemungkinan keadaan yaitu mengapung, melayang dan tenggelam.

Mengapung

Sebuah benda dikatakan mengapung di dalam zat cair, apabila ada bagian

benda yang muncul di atas permukaan zat cair (Gambar 2.7). Benda akan

mengapung di dalam zat cair apabila massa jenis benda lebih kecil daripada

massa jenis zat cair (b < a).

Gambar 2.7 Benda Mengapung di dalam Zat Cair


dengan:

a = massa jenis zat cair

b = massa jenis benda

Melayang

Sebuah benda dikatakan melayang di dalam zat cair apabila tidak ada

bagian benda yang muncul di atas permukaan zat cair dan tidak menempel di
25

dasar zat cair (Gambar 2.8). Benda akan melayang di dalam zat cair apabila

massa jenis benda sama besar dengan massa jenis zat cair (b = a).

Gambar 2.8 Benda Melayang di dalam Zat Cair


Tenggelam

Sebuah benda dikatakan tenggelam di dalam zat cair, apabila benda

tersebut berada pada dasar zat cair (Gambar 2.9). Benda akan tenggelam di dalam

zat cair apabila massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis zat cair (b >

a).

Gambar 2.9 Benda Tenggelam di dalam Zat Cair

2.6 Kerangka Berpikir

Dalam kehidupan sehari-hari siswa sering dihadapkan oleh berbagai

permasalahan. Oleh karena itu, siswa perlu dibiasakan untuk menyelesaikan

masalah. Dalam pembelajaran IPA, masalah yang dihadapi di kelas adalah masih
26

rendahnya keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini

dikarenakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru masih bersifat

konvensional dan cenderung teacher centered sehingga mengakibatkan rata-rata

hasil belajar siswa masih rendah. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan

tersebut adalah diterapkannya model BTL dengan pendekatan keterampilan

proses. Model BTL dalam penelitian ini, menggabungkan pola pembelajaran

kontekstual dan kooperatif untuk mewujudkan pembelajaran yang aktif,

menyenangkan dan bermakna. Pada kegiatan pembelajarannya, siswa terlibat

secara langsung untuk menemukan sendiri konsep berdasarkan kenyataan atau

fakta dari percobaan yang dilakukan. Melalui proses penemuan konsep sendiri,

siswa akan termotivasi dan berminat pada pembelajaran yang disampaikan

sehingga dapat memacu aktivitas belajar siswa meningkat. Keikutsertaan siswa

dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa sehingga

diharapkan dapat meningkatkan pula hasil belajar yang optimal. Guna

memperjelas kerangka berpikir maka dibuat bagan yang ditunjukkan oleh Gambar

2.10.
27

Pembelajaran IPA

Permasalahan yang dihadapi kelas:


1. Keterlibatan siswa dalam KBM cenderung rendah
2. KBM masih bersifat teacher centered
3. Rata-rata hasil belajar masih rendah

Diterapkan model BTL


Kontekstual Kooperatif
berketerampilan proses

Observasi

Aktivitas dan hasil


belajar meningkat

Gambar 2.10 Bagan Kerangka Berpikir

2.7 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

Penerapan model BTL berketerampilan proses dapat meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar siswa.


28

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian yaitu SMP N 3 Ungaran yang terletak di Jl. Patimura 1

A Ungaran Kab. Semarang. Subjek penelitian adalah kelas VIII G tahun ajaran

2012/2013, jumlah siswa 34 orang terdiri dari 13 putra dan 21 putri. Pengambilan

subjek pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling.

3.2 Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimen. Desain

penelitian ini yaitu Pre-Experiment dengan jenis yang dipilih OneGroup Pretest-

Posttest. Pola desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

O1 X O 2 (Sugiyono, 2010: 111)


Keterangan :

O1 : sebelum diberi treatment

X : pembelajaran menggunakan model BTL berketerampilan proses

O2 : setelah diberi treatment

Pemberian treatment dilakukan sebanyak tiga kali untuk mengetahui

perkembangan sampel pada setiap pertemuan.

28
29

3.3 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu model BTL berketerampilan

proses sedangkan variabel terikatnya adalah aktivitas dan hasil belajar siswa.

3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1 Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah:

(1) melakukan observasi awal untuk memperoleh data-data yang mendukung

dalam penelitian;

(2) menyusun perangkat pembelajaran dan tes yang digunakan dalam penelitian;

(3) menentukan sampel yang digunakan untuk penelitian;

(4) melakukan uji coba soal pada kelas yang telah menempuh materi tekanan;

(5) menganalisis hasil uji coba soal.

3.4.2 Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

(1) melakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberi

perlakuan;

(2) melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat;

(3) melakukan posttest untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa setelah

diberikan perlakuan.
30

3.4.3 Tahap Evaluasi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis semua data

hasil penelitian yang diperoleh, untuk menjawab hipotesis yang telah ditentukan.

Secara garis besar, bagan alur penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Observasi Awal

Kelas Sampel

Model BTL
Pretest Berketerampilan Posttest
Proses

Analisis Data

Pembahasan

Kesimpulan

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian


31

3.5 Metode Pengumpulan Data

3.5.1 Metode dokumentasi

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang mendukung

dalam penelitian. Data-data tersebut meliputi: daftar nama siswa yang menjadi

subjek, nilai ulangan harian pada materi sebelumnya dan foto-foto selama

penelitian berlangsung.

3.5.2 Metode tes

Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur hasil belajar

kognitif siswa. Tes yang diujikan adalah pretest dan posttest dengan bentuk soal

berupa pilihan ganda.

3.5.3 Metode observasi

Metode observasi dalam penelitian ini adalah pengamatan secara langsung

selama proses kegiatan pembelajaran. Pengamatan dilakukan untuk menilai hasil

belajar psikomotorik, afektif serta aktivitas siswa selama pelaksanaan

pembelajaran.

3.6 Analisis Uji Coba Instrumen

3.6.1 Validitas Butir Soal

Pengujian validitas butir soal digunakan rumus korelasi product moment yaitu

X (Y)
= (Arikunto, 2002: 72)
X 2 (X)2 Y 2 (Y)2
32

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi antara X dan Y

X : skor tiap butir soal

Y : skor total yang benar dari tiap subjek

N : jumlah responden

Selanjutnya pengujian harga koefisien korelasi yang diperoleh,

dikonsultasikan ke tabel rproduct moment dengan taraf kesalahan 5%. Berdasarkan

tabel rproduct moment, untuk jumlah responden (N) 30 diperoleh harga rtabel sebesar

0,361. Soal dikatakan valid jika harga rhitung > rtabel. Hasil analisis validitas soal

disajikan dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Kriteria Soal Berdasarkan Validitas

Kriteria soal Nomor soal Jumlah %


1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 13, 14, 16, 17, 18,
Valid 19, 21, 23, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 30 75 %
32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40

Tidak valid 2, 7, 10, 11, 12, 15, 20, 22, 24, 29 10 25 %

3.6.2 Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen digunakan rumus K-R 20 yaitu:

2
11 = (Arikunto, 2002 : 100)
1 2

Keterangan :

r11 : reliabilitas instrumen


33

n : banyaknya butir soal

p : proporsi siswa yang menjawab soal dengan benar

q : proporsi siswa yang menjawab soal dengan salah

s2 : standar deviasi

Berdasarkan tabel rproduct moment, untuk jumlah responden (N) 30 diperoleh

harga rtabel sebesar 0,361. Jika harga rhitung > rtabel maka instrumen tersebut

dikatakan reliabel. Hasil perhitungan diperoleh harga reliabilitas (r11) soal sebesar

0,873; karena harga r11 > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa semua soal yang

diujicobakan bersifat reliabel.

3.6.3 Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran butir soal ditentukan dengan rumus berikut:


= (Arikunto, 2002: 207)

Keterangan :

P : indeks kesukaran soal

B : banyaknya siswa yang menjawab dengan benar

JS : jumlah seluruh siswa peserta tes

Tabel 3.2 Klasifikasi Indeks Kesukaran

Tingkat Kesukaran Kriteria


0,00 < 0,30 Sukar
0,30 < P 0,70 Sedang
0,70 < P 1,00 Mudah
34

Hasil analisis tingkat kesukaran soal disajikan dalam Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kriteria Soal Berdasarkan Tingkat Kesukaran

Kriteria soal Nomor soal Jumlah %


1, 2, 3, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 19,
Mudah 18 45,0 %
20, 21, 24, 28, 31, 33
4, 8, 13, 18, 25, 27, 30, 34, 36, 37,
Sedang 13 32,5 %
38, 39, 40
Sukar 5, 14, 17, 22, 23, 26, 29, 32, 35 9 22,5 %

3.6.4 Daya Pembeda

Untuk menentukan daya pembeda butir soal digunakan rumus sebagai berikut:


= (Arikunto, 2002: 213)

Keterangan :

D : daya pembeda

JA : banyaknya peserta kelas atas

JB : banyaknya peserta kelas bawah

BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar soal itu

BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar soal itu

Daya pembeda diklasifikasikan sebagai berikut:

0,00 < 0,20 : soal jelek

0,20 < 0,40 : soal cukup baik

0,40 < 0,70 : soal baik

0,70 < 1,00 : soal sangat baik


35

D negatif : soal tidak baik

Hasil analisis daya pembeda soal uji coba disajikan dalam Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Kriteria Soal Berdasarkan Daya Pembeda

Kriteria soal Nomor soal


Sangat baik -
Baik 6, 17, 27, 33, 36, 39
1, 3, 4, 5, 8, 9 ,13, 14, 16, 17, 19, 21, 23, 25, 26, 28, 30, 31, 32,
Cukup
34, 35, 37, 38, 40
Jelek 2, 7, 10, 11, 12, 15, 20, 22, 24, 29
Negatif -

3.7 Analisis Data

3.7.1 Uji Normalitas

Untuk menguji normalitas data digunakan rumus:


2
( )
2 = =1 (Sugiyono 2007: 79)

Keterangan :

2 = Chi kuadrat

fh = frekuensi yang diharapkan

fo = frekuensi pengamatan

Hasil Chi kuadrat kemudian dibandingkan dengan tabel Chi kuadrat

dengan derajat kebebasan (dk) 5 dan taraf kesalahan 5% kemudian ditarik

kesimpulan. Jika harga 2 < 2 maka data akan terdistribusi normal.


36

3.7.2 Uji Gain

Peningkatan rata-rata aktivitas dan hasil belajar siswa dihitung menggunakan

rumus normal gain yaitu:


= (Hake, 1998)
100%

dengan <g> = besarnya faktor gain

<Sawal> = skor rata-rata awal

<Sakhir> = skor rata-rata akhir

Kriteria peningkatan:

Jika harga < 0,3 maka besar peningkatannya rendah

Jika harga 0,3 < 0,7 maka besar peningkatannya sedang

Jika harga 0,7 maka besar peningkatannya tinggi

3.7.3 Uji Ketuntasan Belajar

Efektivitas penerapan model BTL berketerampilan proses terhadap Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

x 0
t= s (Sugiyono, 2007: 96)
n
Keterangan :

t = nilai t hitung

x = nilai rata-rata sampel

0 = nilai KKM IPA SMP 3 Ungaran


37

s = simpangan baku

n = jumlah anggota sampel

3.7.4 Analisis Lembar Observasi

3.7.4.1 Aktivitas Belajar

Untuk menghitung aktivitas belajar siswa digunakan rumus:


() = 100

Kriteria keaktifan dibedakan menjadi 4 yaitu:

80 < 100 = sangat aktif

60 < 80 = aktif

40 < 60 = cukup aktif

20 40 = kurang aktif (Direktorat Pembinaan SMA, 2010: 64)

3.7.4.2 Hasil Belajar Afektif dan Psikomotorik

Untuk mengetahui hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa digunakan rumus:


() = 100

Kriteria hasil belajar afektif dan psikomotorik dibagi menjadi 4 yaitu

80 < 100 = sangat baik

60 < 80 = baik

40 < 60 = cukup

20 40 = kurang (Direktorat Pembinaan SMA, 2010: 59)


38

3.7.5 Analisis Hasil Belajar Kognitif

Untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa digunakan rumus:


= 100 (Arikunto, 2002: 236)

Nilai KKM IPA SMP N 3 Ungaran adalah 70. Siswa dikatakan tuntas jika nilai

yang diperoleh KKM.

3.7.6 Analisis Persentase Ketuntasan Klasikal

Persentase ketuntasan belajar klasikal dihitung dengan menggunakan rumus:


= 100% (Sudjana, 2008: 109)

Keterangan:

P = persentase ketuntasan belajar klasikal

S = jumlah siswa yang mencapai tuntas belajar

N = jumlah siswa seluruhnya

Jika persentase siswa yang tuntas belajar berjumlah 85%, maka dapat dikatakan

ketuntasan belajar klasikal sudah tercapai.


BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar yang diamati dalam penelitian ini yaitu melihat,

mendengar, menulis dan mengucap. Rekapitulasi analisis hasil aktivitas belajar

siswa dapat dilihat pada Tabel 4.1. Rincian selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 6.

Tabel 4.1 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa

Pertemuan ke-
Aktivitas yang diamati 1 2 3
(%) (%) (%)
Melihat 66 87 95
Mendengar 65 75 94
Menulis 64 78 96
Mengucap 54 72 85
Rata-rata (%) 62 78 93
Nilai tertinggi 90 100 100
Nilai terendah 20 60 70
Ketuntasan klasikal (%) 74 100 100
Gain 0,42 0,68

39
40

Peningkatan aktivitas belajar siswa setiap pertemuan ditunjukkan Gambar 4.1.

120
(%)
100

80
Pert. 1
60
Pert. 2
40
Pert. 3
20

0
Melihat Mendengar Menulis Mengucap

Gambar 4.1 Diagram Aktivitas Belajar Siswa

4.1.2 Hasil Belajar Psikomotorik

Analisis hasil belajar psikomotorik siswa dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Rincian selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7.

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Belajar Psikomotorik Siswa

Pertemuan ke-
Aspek yang diamati 1 2 3
(%) (%) (%)
Menyiapkan alat percobaan 66 80 100
Melakukan percobaan 73 91 99
Mengacungkan tangan 53 69 81
Rata-rata (%) 64 80 93
Nilai tertinggi 87 100 100
Nilai terendah 47 60 73
Ketuntasan klasikal (%) 41 88 100
Gain 0,44 0,65
41

Peningkatan hasil belajar psikomotorik siswa ditunjukkan oleh Gambar 4.2.

120
(%)
100
80
60 Pert. 1
Pert. 2
40
Pert. 3
20
0
Menyiapkan Alat Melakukan Perc. Mengacungkan
Tangan

Gambar 4.2 Diagram Hasil Belajar Psikomotorik Siswa

4.1.3 Hasil Belajar Afektif

Rekapitulasi analisis hasil belajar afektif siswa dapat dilihat pada Tabel

4.3. Rincian selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8.

Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Belajar Afektif Siswa

Pertemuan ke-
Aspek yang diamati 1 2 3
(%) (%) (%)
Kehadiran 100 100 100
Tanggung jawab 59 69 98
Kerjasama 76 94 99
Rata-rata (%) 78 88 99
Nilai tertinggi 100 100 100
Nilai terendah 47 73 87
Ketuntasan klasikal (%) 91 100 100
Gain 0,45 0,92
42

Peningkatan aktivitas belajar siswa setiap pertemuan ditunjukkan pada

Gambar 4.3.

120
(%)
100

80
Pert. 1
60
Pert. 2
40
Pert. 3
20

0
Kehadiran Tanggung Jawab Kerjasama

Gambar 4.3 Diagram Hasil Belajar Afektif Siswa

Secara keseluruhan aktivitas, hasil belajar psikomotorik dan afektif pada

setiap pertemuan mengalami peningkatan setelah diberikan perlakuan.

Peningkatan aktivitas, hasil belajar psikomotorik dan afektif pada setiap

pertemuan ditunjukkan Gambar 4.4.

(%)
120
100
80
Pert. 1
60 Pert. 2
40 Pert. 3

20
0
Aktivitas Psikomotorik Afektif

Gambar 4.4 Diagram Peningkatan Aktivitas, Hasil belajar Psikomotorik dan Afektif
43

4.1.4 Analisis Hasil Belajar Kognitif

Hasil belajar kognitif diperoleh dari hasil tes tertulis yang diberikan di

awal (pretest) dan akhir (posttest) penelitian. Rekapitulasi analisis hasil belajar

kognitif siswa dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Kognitif

Nilai
Aspek
Pretest Posttest
Rata-rata 70 84
Nilai tertinggi 85 100
Nilai terendah 50 65
Ketuntasan klasikal (%) 71 97
Gain 0,47

4.1.5 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data penelitian terdistribusi

normal atau tidak. Data yang digunakan untuk pengujian normalitas adalah daftar

nilai pretest dan posttest. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas

Data

Pretest Posttest

2 6,52 5,07

2 11,07 11,07

Kriteria Normal Normal


44

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa Chi kuadrat hitung untuk data pretest

adalah 6,52 sedangkan posttest sebesar 5,07. Hasil Chi kuadrat hitung kedua data

tersebut ternyata kurang dari harga Chi kuadrat tabel yaitu sebesar 11,07 pada

taraf kesalahan 5%. Oleh karena harga 2 < 2 maka data pretest dan

posttest terdistribusi normal, sehingga statistik yang digunakan adalah jenis

parametris. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3.

4.1.6 Uji Ketuntasan Belajar

Uji ketuntasan belajar digunakan untuk menentukan efektivitas penerapan

model BTL berketerampilan proses terhadap nilai KKM sekolah. Hasil

perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Uji Ketuntasan Belajar

Nilai Posttest
Rata-rata 83,53

Standar deviasi 6,80

Dk 33,00

thitung 11,56

ttabel 1,69

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa harga thitung > ttabel maka Ho yang

menyatakan bahwa penerapan model BTL berketerampilan proses efektif untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa diterima sedangkan Ha ditolak. Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.


45

4.2 Pembahasan

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di SMP N 3 Ungaran pada tanggal 4

Februari sampai 4 Maret 2013. Subjek dari penelitian ini adalah kelas VIII G

yang berjumlah 34 orang. Alasan pemilihan kelas ini didasarkan pada observasi

awal dengan mengumpulkan data nilai ulangan harian dan pengamatan terhadap

aktivitas belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan terpilih

kelas VIII G sebagai subjek penelitian karena mempunyai rata-rata aktivitas dan

hasil belajar yang rendah dibandingkan kelas yang lain.

Model BTL dalam pembelajaran diterapkan menggunakan kerangka

ICARE yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan apa

yang dipelajari. Pada kegiatan pembelajaran, siswa dibagi menjadi 7 kelompok

yang terdiri 4-5 orang untuk saling berdiskusi dan bekerjasama menyelesaikan

tugas yang diberikan. Selanjutnya, guru membagikan LKS yang telah

direncanakan dalam RPP. Setiap kelompok harus membuat hasil kerja yang

ditulis pada kertas yang telah disediakan. Hasil kerja yang telah dibuat, kemudian

dipresentasikan dan dipajang sebagai sumber belajar. Kelompok yang terpilih

wajib mempresentasikan hasil kerjanya dan ditanggapi oleh kelompok yang lain.

Melalui kegiatan diskusi dan presentasi kelompok, dapat menciptakan aktivitas

bertanya yang berguna untuk membangkitkan respon. Aktivitas seperti tersebut di

atas, dapat membentuk motivasi siswa untuk belajar sehingga hasil belajar pun

berkembang. Rifai & Anni (2009: 160) menyebutkan bahwa siswa yang
46

termotivasi menunjukkan proses kognitif yang tinggi dalam belajar, menyerap

dan mengingat apa yang dipelajari. Pada akhir pembelajaran, dilakukan kegiatan

refleksi untuk mengetahui sejauh mana materi pembelajaran yang diserap oleh

siswa. Sebelum pembelajaran berakhir, guru mengumumkan kelompok terbaik

yang akan mendapatkan reward. Pemberian reward dimaksudkan untuk

memberikan motivasi kepada siswa agar menjadi yang terbaik.

Pada penelitian ini, model BTL dipadukan dengan pendekatan

keterampilan proses untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Keterampilan proses pada penelitian ini tercermin dalam LKS yang mengarahkan

siswa untuk inkuiri. Subagyo et al. (2009) menyatakan bahwa pembelajaran sains

dengan pendekatan keterampilan proses dapat melibatkan siswa menjadi aktif dan

meningkatkan hasil belajar siswa. Kegiatan-kegiatan dalam LKS dibuat

kontekstual sehingga siswa lebih mudah memahami karena berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari. Siswa didorong untuk menemukan sendiri hubungan

antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata. Keterlibatan dalam

percobaan membuat siswa lebih mudah memahami konsep-konsep yang diajarkan

sehingga informasi yang diperoleh tidak cepat lupa.

4.2.1 Aktivitas Belajar

Aktivitas yang diamati dalam penelitian ini yaitu melihat, mendengar,

menulis dan mengucap. Penilaian aktivitas belajar siswa dilakukan melalui


47

pengamatan secara langsung menggunakan lembar observasi oleh empat

observer. Berdasarkan analisis data hasil observasi yang telah dilakukan,

diketahui setiap pertemuan rata-rata aktivitas belajar siswa mengalami

peningkatan. Peningkatan rata-rata aktivitas belajar siswa setiap pertemuan

disajikan pada Gambar 4.1.

4.2.1.1 Aktivitas Melihat

Aspek aktivitas melihat yang diamati dalam penelitian ini yaitu

mengamati percobaan. Tabel 4.1 menunjukkan rata-rata aktivitas melihat pada

pertemuan pertama masih rendah yaitu sebesar 66%. Hal ini dikarenakan siswa

belum terbiasa melakukan percobaan. Ketika percobaan berlangsung, siswa

terlihat sering bercanda dengan temannya sehingga menyebabkan percobaan tidak

terselesaikan tepat waktu. Pada pertemuan kedua, percobaan yang dilakukan yaitu

menentukan massa jenis dari suatu cairan. Percobaan ini membutuhkan ketelitian

pengamatan yang tinggi, karena berpengaruh terhadap hasil pengukuran yang

diperoleh. Siswa terlihat serius dalam melakukan pengamatan sehingga

menyebabkan rata-rata aktivitas melihat pada pertemuan kedua meningkat

menjadi 87%. Rusmiyati & Yulianto (2009) menyatakan bahwa melalui

percobaan dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas dan tepat serta hasil

belajar siswa dapat lebih permanen. Pada pertemuan ketiga rata-rata aktivitas

melihat mencapai 95%, hal ini disebabkan karena siswa sudah beradaptasi dengan
48

model pembelajaran yang diterapkan. Selain itu, siswa juga terlihat antusias

ketika percobaan dilakukan di luar kelas.

4.2.1.2 Aktivitas Mendengar

Aspek aktivitas mendengar yang diamati yaitu mendengarkan penjelasan

yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan Tabel 4.1, setiap pertemuan rata-rata

aktivitas mendengar mengalami peningkatan. Pada pertemuan pertama, siswa

sering berbicara dengan temannya dan kurang memperhatikan penjelasan yang

diberikan oleh guru. Hal ini menyebabkan rata-rata aktivitas mendengar pada

pertemuan pertama menjadi rendah. Pada pertemuan selanjutnya, rata-rata

aktivitas siswa mengalami peningkatan yang tinggi. Hal ini dikarenakan selama

proses pembelajaran, siswa mulai terlihat antusias dan serius memperhatikan dan

mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru. Munculnya perhatian siswa

terhadap pembelajaran, menunjukkan siswa mempunyai minat untuk belajar.

Menurut Nurnawati et al. (2012), minat merupakan sumber motivasi yang kuat

untuk belajar. Peningkatan rata-rata aktivitas mendengar siswa setiap pertemuan

disajikan pada Gambar 4.1.

4.2.1.3 Aktivitas Menulis

Aspek aktivitas menulis yang diamati dalam penelitian ini yaitu

menuliskan hasil percobaan. Secara umum, rata-rata aktivitas menulis siswa

mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Peningkatan rata-rata aktivitas

menulis siswa setiap pertemuan disajikan pada Gambar 4.1. Menurut Alwi (2007:
49

646), menulis adalah membuat huruf atau angka dengan alat tulis, melahirkan

pikiran atau perasaan dalam bentuk karangan atau membuat cerita Pada

pertemuan pertama, siswa terlihat kesulitan dalam menuliskan hasil percobaan ke

dalam tabel pengamatan. Setiap siswa diminta untuk menuliskan hasil percobaan

pada lembar kerja masing-masing. Berdasarkan pengamatan pada pertemuan

pertama terlihat banyak siswa yang menuliskan hasil percobaan tetapi masih

kurang lengkap terutama masalah satuan. Pada pertemuan kedua dan ketiga, rata-

rata aktivitas menulis siswa mengalami peningkatan yang tinggi setelah diberikan

arahan dalam melakukan penulisan hasil percobaan. Menurut Syamsi (2012),

seseorang dapat menyebarluaskan pemikiran, pandangan, pendapat, gagasan atau

perasannya tentang berbagai hal secara produktif, menarik, dan mudah dipahami

melalui keterampilan menulis yang baik.

4.2.1.4 Aktivitas Mengucap

Aspek aktivitas mengucap yang diamati dalam penelitian ini yaitu seluruh

kegiatan yang berhubungan dengan berbicara seperti bertanya, menjawab

pertanyaan, berpendapat dan menanggapi pendapat. Berdasarkan hasil analisis

data, rata-rata aktivitas mengucap siswa mengalami peningkatan yang paling

rendah dibandingkan aktivitas belajar yang lain. Rendahnya aktivitas mengucap

disebabkan karena siswa kurang berani dan merasa malu untuk mengemukakan

pendapatnya. Melalui aktivitas mengucap, guru dapat mengetahui apa yang

disampaikan oleh siswa sehingga guru dapat melakukan penilaian. Menurut


50

Tukiyem (2012), siswa dapat mengungkapkan gagasan, pikiran dan perasaan

secara lisan melalui berbicara. Oleh karena itu, aktivitas mengucap merupakan

aspek yang sangat penting dalam kegiatan proses pembelajaran.

Aktivitas belajar merupakan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses

belajar mengajar. Aktivitas memegang peranan yang penting dalam proses

pembelajaran. Tanpa adanya aktivitas maka proses pembelajaran tidak akan

berlangsung. Purba et al. (2006) mengungkapkan bahwa dalam KBM diperlukan

aktivitas siswa pada setiap kegiatan yang dilakukan sehingga pembelajaran

menjadi efektif. Secara keseluruhan rata-rata aktivitas belajar siswa mengalami

peningkatan pada setiap pertemuan setelah diterapkan model BTL

berketerampilan proses. Peningkatan rata-rata aktivitas belajar siswa terjadi

karena siswa terlibat langsung dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan

penelitian Nugroho et al. (2009) yang menyatakan bahwa penerapan

pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan proses dapat meningkatkan

aktivitas siswa.

4.2.2 Hasil Belajar

Hasil belajar yang diungkap dalam penelitian ini terdiri dari tiga aspek

yaitu kognitif, psikomotorik dan afektif. Secara keseluruhan, rata-rata hasil

belajar siswa mengalami peningkatan setelah diterapkan model BTL

berketerampilan proses. Hal ini sesuai penelitian Rahayu et al. (2011), bahwa
51

pembelajaran sains dengan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan

hasil belajar dan kemampuan berpikir kreatif siswa.

4.2.2.1 Hasil Belajar Psikomotorik

Aspek hasil belajar psikomotorik yang diamati pada penelitian ini yaitu

menyiapkan alat percobaan, melakukan percobaan dan mengacungkan tangan.

Secara umum, rata-rata hasil belajar psikomotorik siswa mengalami peningkatan

pada setiap pertemuan setelah diterapkan model BTL berketerampilan proses.

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa rata-rata aspek psikomotorik siswa pada

pertemuan pertama yaitu 64%, ketuntasan klasikal sebesar 41%. Hasil ini

menunjukkan bahwa hasil belajar psikomotorik siswa pada pertemuan pertama

masih rendah terutama aspek mengacungkan tangan. Hal ini dikarenakan siswa

masih terlihat malu dan kurang berani untuk mengemukakan pendapat atau

menjawab pertanyaan dari guru. Selain itu, permasalahan yang dihadapi pada

pertemuan pertama yaitu siswa masih belum cekatan dalam melakukan

pengamatan dan pengumpulan data ketika percobaan berlangsung. Siswa masih

kesulitan mengerjakan LKS karena belum memahami apa yang harus mereka

lakukan. Percobaan yang dilakukan dalam model BTL menggunakan bahan-

bahan yang sederhana dan terjangkau. Guru memanfaatkan lingkungan sekitar

sebagai sumber belajar bagi siswa. Menurut Rusmiyati & Yulianto (2009),

melalui percobaan dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas dan tepat.
52

Penerapan model BTL berketerampilan proses pada pertemuan kedua,

telah sesuai rencana karena guru telah melakukan refleksi dari pertemuan

sebelumnya. Guru lebih mengarahkan dan membimbing siswa dalam

mengerjakan LKS. Meskipun pada pertemuan kedua, materi yang diajarkan

berbeda yaitu Tekanan pada Zat Cair, namun siswa sudah mulai terbiasa dengan

model pembelajaran yang diterapkan. Kekompakan kelompok sudah lebih terjalin

dan hasil kerja pun juga lebih bagus, baik dari segi isi maupun kreativitas.

Keterlibatan siswa dalam pembelajaran menyebabkan rata-rata aspek

psikomotorik siswa meningkat sebesar 0,44 dari pertemuan sebelumnya. Tabel

4.2 menunjukkan bahwa rata-rata aspek psikomotorik naik menjadi 80%,

ketuntasan klasikal sebesar 88%. Menurut Dahniar (2006), pembelajaran yang

melibatkan siswa berpengaruh pada pertumbuhan psikomotoriknya. Pada

pertemuan kedua, siswa terlihat antusias dan senang ketika dilakukan percobaan

di luar kelas. Siswa merasa bosan ketika pembelajaran dilakukan di dalam kelas

secara terus menerus tanpa adanya interaksi antarsiswa dan lingkungan. Salah

satu pola pembelajaran yang terdapat dalam penelitian ini yaitu kontekstual.

Pembelajaran kontekstual yaitu pembelajaran yang menekankan pada proses

keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajari dan

menghubungkannya dengan kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk

dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka (Sanjaya, 2006: 109). Kelemahan

yang terjadi pada pertemuan kedua adalah jumlah percobaan yang dilakukan lebih
53

banyak sedangkan kerjasama siswa masih belum optimal, sehingga menyebabkan

tidak terselesaikan tepat waktu.

Pada pertemuan ketiga, siswa lebih aktif dalam melakukan percobaan

walaupun masih dengan bimbingan guru. Guru lebih mengintensifkan proses

pembimbingan ketika siswa melakukan percobaan agar dapat berjalan lebih

lancar. Percobaan yang dilakukan pada pertemuan ketiga yaitu menyelidiki

keadaan terapung, melayang dan tenggelam pada benda menggunakan bahan

telur. Siswa tidak mengalami kesulitan karena mereka sudah pernah melakukan

sehingga percobaan dapat berjalan lancar. Berdasarkan Tabel 4.2, rata-rata aspek

psikomotorik siswa pada pertemuan ketiga sebesar 93%, ketuntasan klasikal

mencapai 100%. Peningkatan ini disebabkan karena siswa terlibat secara aktif

dalam pembelajaran. Siswa sudah terlihat aktif dan antusias ketika melakukan

percobaan maupun membuat hasil kerja. Siswa sudah mulai terbiasa melakukan

percobaan dan berani untuk mengajukan pertanyaan. Hal ini sesuai dengan

pendapat Rusmiyati & Yulianto (2009) yang menyatakan bahwa pembelajaran

yang memberikan kesempatan siswa untuk terlibat secara langsung dalam proses

pembelajaran akan memberikan hasil yang lebih baik.

4.2.2.2 Hasil Belajar Afektif

Aspek ranah afektif yang diamati pada penelitian ini yaitu kehadiran di

kelas, tanggung jawab dan kerjasama kelompok. Secara umum, setiap pertemuan

hasil belajar afektif siswa mengalami peningkatan setelah diterapkan model BTL
54

berketerampilan proses. Hal ini disebabkan adanya respon yang baik dari siswa

terhadap pembelajaran yang diterapkan. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan

tidak hanya di dalam kelas tetapi juga di luar kelas sehingga mereka tidak merasa

monoton selama pembelajaran. Walaupun kegiatan belajar dilakukan di luar

kelas, kedisiplinan siswa tetap terjaga, mereka masuk kelas tepat waktu untuk

menerima pengarahan terlebih dahulu, kemudian berkegiatan di luar kelas secara

berkelompok. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.3 yang menunjukkan tingkat

kedisiplinan siswa selama tiga kali pertemuan yang mencapai 100%.

Pada pertemuan pertama, rata-rata aspek afektif siswa yaitu 78%,

ketuntasan klasikal sebesar 91%. Hal ini didukung oleh tingkat kedisiplinan siswa

yang hadir di dalam kelas mencapai 100%, kerjasama kelompok 76%, namun

tanggung jawab mengerjakan LKS masih rendah yaitu 59%. Hal ini disebabkan

siswa belum beradaptasi dengan pembelajaran yang diterapkan dan masih

kesulitan memahami LKS. Interaksi siswa dalam kelompok masih belum optimal,

hal ini tampak ketika melakukan percobaan hanya sebagian siswa saja yang

bekerja dan lainnya hanya melihat. Salah satu pola pembelajaran yang diterapkan

pada model BTL ini yaitu kooperatif. Melalui pembelajaran kooperatif, siswa

akan saling berinteraksi dalam kelompok untuk bekerjasama menyelesaikan

tugas. Masykur et al. (2006) menyatakan bahwa siswa akan belajar secara

berkelompok dan diberikan kesempatan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran

melalui pembelajaran kooperatif.


55

Pada pertemuan kedua, rata-rata aspek afektif siswa meningkat sebesar

0,45. Tabel 4.3 menunjukkan bahwa rata-rata secara keseluruhan yaitu 88%,

ketuntasan klasikal sebesar 100%. Hal ini disebabkan karena siswa mulai

beradaptasi dengan model pembelajaran yang diterapkan. Selama proses

pembelajaran, siswa terlihat antusias mengikuti kegiatan-kegiatan yang

dilakukan. Hal ini ditunjukkan adanya tanggapan sikap berupa tanggung jawab

untuk ikut serta menyelesaikan tugas dengan tepat waktu secara berkelompok.

Selain itu, kemampuan kerjasama siswa dalam kelompok mengalami peningkatan

yang tinggi dari pertemuan sebelumnya. Hal ini terjadi karena selama

pembelajaran, siswa sudah terlihat lebih aktif. Menurut Aziz et al. (2006), potensi

siswa lebih diberdayakan melalui keterampilan-keterampilan sosial yang

mengakibatkan siswa secara aktif menemukan konsep melalui kerjasama serta

mengkomunikasikan hasil pikirannya kepada orang lain. Pada pertemuan kedua,

antusias dan kreativitas siswa terhadap pembelajaran sudah mulai terlihat, yaitu

ketika membawa bahan-bahan sendiri dari rumah selain yang telah disediakan.

Setiap kelompok termotivasi dan berlomba-lomba untuk membuat suatu hasil

karya yang terbaik karena akan mendapatkan reward.

Pada pertemuan ketiga, rata-rata aspek afektif siswa meningkat secara

signifikan dari pertemuan kedua yaitu sebesar 0,92. Rata-rata aspek kehadiran,

tanggung jawab dan kerjasama mencapai 99%, ketuntasan klasikal sebesar 100%.

Hasil ini menunjukkan bahwa rata-rata tingkat afektif siswa sangat tinggi pada
56

pertemuan ketiga. Hal ini disebabkan tanggung jawab dan kerjasama kelompok

dalam mengerjakan LKS dan membuat hasil karya yang sangat tinggi. Selain itu,

hasil penelitian juga menunjukkan bahwa melalui pembuatan hasil karya, ternyata

mampu menumbuhkan kreativitas siswa. Hal ini terlihat dari hasil pajangan karya

siswa yang telah dibuat pada setiap pertemuan. Menurut Semiawan (1992: 92),

melalui pajangan dapat mengembangkan daya kreativitas dan merangsang karya

imajinatif. Pengadaan pajangan di kelas dapat membangkitkan semangat untuk

berimajinasi dan berkreasi.

4.2.2.3 Hasil Belajar Kognitif

Berdasarkan analisis data hasil belajar kognitif siswa, penerapan model

BTL berketerampilan proses dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini

dapat dilihat pada hasil peningkatan skor pretest dan posttest yang berkategori

sedang seperti disajikan pada Tabel 4.4. Selain itu, hasil uji ketuntasan belajar

menunjukkan bahwa penerapan model BTL berketerampilan proses efektif untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian Aktamis &

Ergin (2008) yang menunjukkan bahwa pembelajaran dengan keterampilan proses

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

4.3 Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa

keterbatasan dalam penelitian ini. Keterbatasan yang pertama adalah jumlah kelas
57

yang digunakan untuk penelitian. Pada penelitian ini, jumlah kelas yang

digunakan untuk penelitian hanya satu kelas, sehingga tidak ada pembanding

terhadap hasil penelitian. Keterbatasan yang kedua adalah jumlah observer.

Banyaknya jumlah siswa dan aspek yang harus diamati pada saat penelitian

sehingga membutuhkan jumlah observer yang lebih banyak. Pada penelitian ini,

banyaknya siswa berjumlah 34 orang dan terdapat 10 aspek yang harus diamati

sedangkan jumlah observer hanya 4 orang.


BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan

bahwa:

1) Penerapan model BTL berketerampilan proses dapat meningkatkan aktivitas

belajar siswa. Rata-rata aktivitas melihat, mendengar, menulis dan mengucap

secara keseluruhan mengalami peningkatan pada kategori tinggi yaitu sebesar

0,82;

2) Penerapan model BTL berketerampilan proses dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Peningkatan hasil belajar psikomotorik dan afektif berada pada

kategori tinggi yaitu 0,81 dan 0,95. Hasil belajar kognitif mengalami

peningkatan pada kategori sedang yaitu sebesar 0,47.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1) Untuk meningkatkan aktivitas mengucap, hendaknya diskusi dan presentasi

kelompok dilakukan oleh seluruh siswa dalam kelompok;

2) Sebaiknya jumlah observer diperlukan disesuaikan dengan jumlah siswa dan

aspek yang akan diamati;

58
59

3) Untuk penelitian lanjutan, sebaiknya menggunakan jumlah kelas lebih dari

satu sebagai pembanding terhadap hasil penelitian.


60

DAFTAR PUSTAKA

Aktamis, H. & O. Ergin. 2008. The Effect of Scientific Process Skill Education on
Students Scientific Creativity, Science Attitudes and Academic
Achievements. Journal, 9(1): 1-21. Tersedia di
http://ied.edu.hk/apfslt/download/v9issue1files/ aktamis.pdf [diakses 5-1-
2013].

Alwi, H. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Amnah, R., M. Sattar, & A. Norhaini. 2013. Inculcation on Science Process Skills in
a Science Classroom. Asian Social Science, 9(8): 47-57. Tersedia di
http://ccsenet .org/journal/index.php/ass/article/download/26883/16391
[diakses 5-6-2013].

Arikunto, S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Aziz, A., D. Yulianti, & L. Handayani. 2006. Penerapan Model Pembelajaran


Kooperatif dengan Memanfaatkan Alat Peraga Sains Fisika (Materi Tata
Surya) untuk Meningkatkan Hasil belajar dan Kerjasama Siswa. Jurnal
Pendidikan Fisika Indonesia, 4(2): 94-99. Tersedia di
http://journal.unnes.ac.id [diakses 20-4-2013].

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2006. Standar Isi 2006 Mata Pelajaran
IPA. Online. Tersedia di http://bsnp-indonesia.org/id/wp-content/uploads/isi/
StandarIsi.pdf [diakses 15-1-2013].

Dahniar, N. 2006. Science Project Sebagai Salah Satu Alternatif Dalam


Meningkatkan Keterampilan Proses Sains di SMP. Jurnal Pendidikan
Inovatif, 2(1): 35-39. Tersedia di jurnaljpi.files.wordpress.com/2009/09/vol-2-
no-1-nani-dahniar.pdf [diakses 26-6-2013].

Damriani. 2008. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa dengan
Metode Eksperimen Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Materi Listrik-
Magnet. Jurnal Nuansa Pendidikan, 6(1): 6-11.

DBE3. 2009. Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna. Online. Tersedia


di http://inovasipendidikan.net [diakses 20-11-2012].

Devi, P. K. 2010. Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA. Online. Tersedia di


http://www.p4tkipa.net/modul/Tahun2010/BERMUTU/MGMP/Keterampilan
% 20Proses%20dalam%20Pembelajaran%20IPA.pdf [diakses 18-1-2013].

Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
61

Direktorat Pembinaan SMA. 2010. Juknis Penyusunan Perangkat Penilaian Afektif di


SMA. Jakarta: Depdiknas.

Hake, R. 1998. Interactive-Engagement Versus Traditional Methods: A Six-


Thousand-Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory Physics
Courses. Journal, 66(1): 111. Tersedia di
http://web.mit.edu/rsi/www/2005/misc /minipaper/papers/Hake.pdf [diakses
20-1-2013].

Hardini, I. & D. Puspitasari. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta:


Familia.

Harlen, W. 1999. Purpose and Procedures for Assesing Science Process Skills.
Journal Assessment in Education. 6(1): 129144. Tersedia di
http://ehlt.flinders.edu.au/ education/iej/articles/v7n7/Temiz/paper.pdf
[diakses 17-1-2013].

Karim, S., I. Kaniawati & Y. N. Fauziah. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala
Alam Sekitar untuk Kelas VIII SMP. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Masykur, S. Khanafiyah & L. Handayani. 2006. Penerapan Metode SQ3R dalam


Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pokok
Bahasan Tata Surya Pada Siswa Kelas VII SMP. Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia, 4(2): 73-78. Tersedia di http://journal.unnes.ac.id [diakses 1-5-
2013].

Memes, W. 2000. Model Pembelajaran Fisika di SMP. Jakarta: Proyek


Pengembangan Guru Sekolah Menengah (PGSM) IBRD.

Munda, F., Sukardi, & T. Tarmudji. 2012. Efektivitas Pendekatan Contextual


Teaching and Learning (CTL) Pokok Bahasan Permintaan, Penawaran, dan
Terbentuknya Harga Pasar Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 5 Cilacap Tahun pelajaran 2011/2012. Economic Education
Analysis Journal, 1(2): 1-6. Tersedia di
http//:journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj [diakses 7-5-2013].

Nugroho, U., Hartono & S. S. Edi. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD berorientasi Keterampilan Proses. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia,
5(3): 108-112. Tersedia di http://journal.unnes.ac.id [diakses 15-5-2013].

Nurnawati, E., D. Yulianti & H. Susanto. 2012. Peningkatan Kerjasama Siswa SMP
Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Pendekatan Think Pair Share.
Unnes Physics Education Journal, 1(1): 1-7. Tersedia di
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej [diakses 4-4-2013].
62

Nurdin. 2009. Implementasi Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning)


Dalam Meningkatkan Hasil Belajar. Jurnal Administrasi Pendidikan, 9(1):
110-122. Tersedia di http://file.upi.edu/Direktori/FIP/Jur._Administrasi_
Pendidikan/ 197907122005011-Nurdin/Karya_Ilmiah_7.pdf [diakses 7-6-
2013].

Nurfaidah, Rahmawati, & Nurhayati. 2010. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar
IPA Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Team Achievement
Division (STAD). Jurnal PTK DBE3, 1(5): 33-39.

Patrick, O. & O. Urhievwejire. 2010. Effects of Cooperative Learning Strategy on


Junior Secondary School Students Achievement in Integrated Science.
Electronic Journal of Science Education, 4(1): 1-18. Tersedia di
http://ejse.soutwestern.edu [diakses 20-12-2012].

Poerwadarminta. 1999. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Purba, D., A. Sopyan, & Hartono. 2006. Aktivitas Belajar dan Penguasaan Materi
Siswa dengan Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Mata Pelajaran Saians
Fisika SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 4(2): 88-93. Tersedia di
http://journal.unnes.ac.id [diakses 12-5-2013].

Rahayu, E., H. Susanto, & D. Yulianti. 2011. Pembelajaran Sains dengan Pendekatan
Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan
Berpikir Kreatif Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 7(2): 106-110.
Tersedia di http://journal.unnes.ac.id [diakses 17-6-2013].

RifaI, A. & C. Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT MKK Unnes.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Rusmiyati, A. & A. Yulianto. 2009. Peningkatan Keterampilan Proses Sains dengan


Menerapkan Model Problem Based Instruction. Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia, 5(2): 75-78. Tersedia di http://journal.unnes.ac.id [diakses 20-6-
2013].

Sanjaya, W. 2006. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis


Kompetensi. Jakarta: Kencana.

Sardiman, A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.

Semiawan, C. 1992. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Grasindo.


63

Subagyo, Y., Wiyanto, & P. Marwoto. 2009. Pembelajaran dengan Pendekatan


Keterampilan Proses Sains Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Suhu
dan Pemuaian. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 5(2): 42-46. Tersedia di
http://journal.unnes.ac.id [diakses 9-3-2013].

Sudjana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sutardji & M. Sholeh. 2010. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Mata Pelajaran


IPS SMP Melalui Pengajaran Professional dan Pembelajaran Bermakna
(Better Teaching and Learning). Jurnal Geografi, 7(2): 39-46. Tersedia di
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JG/article/download/89/90 [diakses 4-
5-2013]

Syamsi, K. 2012. Model Perangkat Pembelajaran Menulis Berdasarkan Pendekatan


Proses Genre Bagi Siswa SMP. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra dan
Pembelajarannya, 11(2): 1-20. Tersedia di http://eprints.uny.ac.id [diakses 5-
7-2013].

Tukiyem. 2012. Peningkatan Kemampuan dalam Berbicara Siswa Kelas III SD N 3


Seneporejo Banyuwangi Melalui Teknik Permodelan. Jurnal Ilmu Pendidikan
Sekolah Dasar, 1(2): 183-189. Tersedia di http://fkip.unej.ac.id/files/Jurnal_
JIPSD_Vol_1_No_2_2012.pdf [diakses 8-6-2013].
64

Lampiran 1

Daftar Nama Siswa Kelas VIII G

No Nama Siswa Kode


1 Adian Ibnil Maarif R 01
2 Ahmad Baidhowi Muhajir R 02
3 Alifa Nur Fitriani R 03
4 Alin Eviani R 04
5 Alma Mia Aulia R 05
6 Almayda Cahyaningrum R 06
7 Aprllita Aulia Sandra R 07
8 Ardiansyah Putra R 08
9 Candra Deniya Salwa R 09
10 Dhia Putra Wafi Ilma R 10
11 Diah Ayu Putri Anggraini R 11
12 Dyfa Yanandya Adi Yonas R 12
13 Enggar Ayu Nugraheni R 13
14 Farid Iqbal Darmawan R 14
15 Haidar Junaedi R 15
16 Iis Aulia Khoirunnisa R 16
17 Inas Nuratika R 17
18 Irsyad Majid R 18
19 Kurnia Fiandini R 19
20 M. Yusuf Bahtiar R 20
21 Martinus Darmawan Bagas R 21
22 Mery Dea Rosario Indah R 22
23 Muhammad Firdaus R 23
24 Okhe Yolanda R 24
25 Rachel Ayu Febriandhani R 25
26 Rani Ariana Safitri R 26
27 Rizka Syarafi R 27
28 Safira Nuarzky Yuniar R 28
29 Siswanti Prastiwi R 29
30 Yolanda Oktakhania Putri R 30
31 Yuka Indra Prasetya R 31
32 Yuliana Basri Nur Anissa R 32
33 Zidni Ilma Firdaus R 33
34 Zulfikar Madyasta Aprilio R 34
65

Lampiran 2
Daftar Nilai Pretest dan Posttest

No Kode Pretest Keterangan Posttest Keterangan


1 R 01 60 Tidak 75 Tuntas
2 R 02 75 Tuntas 85 Tuntas
3 R 03 65 Tidak 85 Tuntas
4 R 04 70 Tuntas 85 Tuntas
5 R 05 60 Tidak 80 Tuntas
6 R 06 55 Tidak 90 Tuntas
7 R 07 80 Tuntas 80 Tuntas
8 R 08 70 Tuntas 95 Tuntas
9 R 09 55 Tidak 80 Tuntas
10 R 10 70 Tuntas 90 Tuntas
11 R 11 80 Tuntas 85 Tuntas
12 R 12 65 Tidak 65 Tidak
13 R 13 70 Tuntas 75 Tuntas
14 R 14 70 Tuntas 100 Tuntas
15 R 15 70 Tuntas 90 Tuntas
16 R 16 70 Tuntas 80 Tuntas
17 R 17 75 Tuntas 80 Tuntas
18 R 18 75 Tuntas 85 Tuntas
19 R 19 65 Tidak 85 Tuntas
20 R 20 70 Tuntas 90 Tuntas
21 R 21 55 Tidak 75 Tuntas
22 R 22 75 Tuntas 85 Tuntas
23 R 23 80 Tuntas 85 Tuntas
24 R 24 70 Tuntas 85 Tuntas
25 R 25 65 Tidak 80 Tuntas
26 R 26 75 Tuntas 75 Tuntas
27 R 27 75 Tuntas 80 Tuntas
28 R 28 75 Tuntas 80 Tuntas
29 R 29 75 Tuntas 95 Tuntas
30 R 30 75 Tuntas 80 Tuntas
31 R 31 50 Tidak 80 Tuntas
32 R 32 85 Tuntas 85 Tuntas
33 R 33 70 Tuntas 85 Tuntas
34 R 34 75 Tuntas 90 Tuntas
66

Lampiran 3

Uji Normalitas
Data Pretest
Hipotesis:
Ho : Data terdistribusi normal
Ha : Data tidak terdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan
( )2
2 =

Kriteria yang digunakan:
Ho diterima jika hitung 2 < tabel 2

Pengujian Hipotesis:
Nilai tertinggi = 85 Panjang Kelas = 35/6
Nilai terendah = 50 6
Rentang = 35 Nilai rata-rata = 69,71
Banyak kelas = 1 + 3,3 log 34 Jumlah siswa = 34
6

( )
Interval fo fh fo - fh (fo fh)2

50 55 2 0,92 1,08 1,17 1,275
56 61 4 4,54 -0,54 0,29 0,063
62 67 10 11,55 -1,55 2,39 0,207
68 73 10 11,55 -1,55 2,39 0,207
74 79 5 4,54 0,46 0,22 0,048
80 85 3 0,92 2,08 4,33 4,722
34 34 0 10,79 6,522
Keterangan: harga fh = 2,7% x 34 = 0,92; 13,34% x 34 = 4,54; 33,96% x 34 = 11,55;
33,96% x 34 = 11,55; 13,34% x 34 = 4,54; 2,7% x 34 = 0,92.
Untuk = 5%, dengan dk = 6 1 = 5 diperoleh tabel 2 = 11,07

Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho

6,522 11,07
2
Karena hitung berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut terdistribusi
normal.
67

Data Posttest

Hipotesis:
Ho : Data terdistribusi normal
Ha : Data tidak terdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan
( )2
2 =

Kriteria yang digunakan:
Ho diterima jika hitung 2 < tabel 2

Pengujian Hipotesis:
Nilai tertinggi = 100 Panjang Kelas = 35/6
Nilai terendah = 65 6
Rentang = 35 Nilai rata-rata = 83,53
Banyak kelas = 1 + 3,3 log 34 Jumlah siswa = 34
6

( )
Interval fo fh fo - fh (fo fh)2

65 70 1 0,92 0,08 0,01 0,007
71 76 4 4,54 -0,54 0,29 0,063
77 82 10 11,55 -1,55 2,39 0,207
83 88 11 11,55 -0,55 0,30 0,026
89 94 5 4,54 0,46 0,22 0,048
95 100 3 0,92 2,08 4,33 4,722
34 34 0 7,53 5,073
Keterangan: harga fh = 2,7% x 34 = 0,92; 13,34% x 34 = 4,54; 33,96% x 34 = 11,55;
33,96% x 34 = 11,55; 13,34% x 34 = 4,54; 2,7% x 34 = 0,92.
Untuk = 5%, dengan dk = 6 1 = 5 diperoleh tabel 2 = 11,07

Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho

5,073 11,07
2
Karena hitung berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut terdistribusi
normal.
68

Lampiran 4

Uji Ketuntasan Belajar


Hipotesis:
Ho: rata-rata posttest 70 (telah mencapai KKM)

Ha: rata-rata posttest < 70 (belum mencapai KKM)

Uji hipotesis:
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus
0
=

= nilai rata-rata sampel

0 = nilai KKM IPA

s = simpangan baku

n = jumlah anggota sampel

Ho diterima jika t hitung < t tabel


Hasil Perhitungan:
83,53 70 13,53
= 6,80 = = 11,56
1,17
34

Pada taraf kesalahan 5%, dk = n 1 = 34 1 = 33 maka harga t tabel = 1,693

Harga t hitung > t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho

-1,693 11,56

Karena t hitung berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar kognitif siswa telah mencapai ketuntasan belajar.
69

Lampiran 5

Uji Gain
Rumus yang digunakan:

=
100%
Kriteria Peningkatan:
Jika < 0,3 maka peningkatannya rendah

Jika 0,3 < 0,7 maka peningkatannya sedang

Jika 0,7 maka peningkatannya tinggi

1. Aktivitas Belajar
Pertemuan ke-
1 2 3
(%) (%) (%)
62 78 93

Hasil Perhitungan Gain Pertemuan 1 dan 2


78 % 62 % 16
= = = 0,42
100 % 62 % 38
Jadi kategori peningkatannya adalah sedang.

Hasil Perhitungan Gain Pertemuan 2 dan 3


93 % 78 % 15
= = = 0,68
100 % 78 % 22
Jadi kategori peningkatannya adalah sedang.

Hasil Perhitungan Gain Pertemuan 1 dan 3


93 % 62 % 31
= = = 0,82
100 % 62 % 38
Jadi kategori peningkatannya adalah tinggi.
70

2. Hasil Belajar Psikomotorik


Pertemuan ke-
1 2 3
(%) (%) (%)
64 80 93

Hasil Perhitungan Gain Pertemuan 1 dan 2


80 % 64 % 16
= = = 0,44
100 % 64 % 36
Jadi kategori peningkatannya adalah sedang.

Hasil Perhitungan Gain Pertemuan 2 dan 3


93 % 80 % 13
= = = 0,65
100 % 80 % 20
Jadi kategori peningkatannya adalah sedang.

Hasil Perhitungan Gain Pertemuan 1 dan 3


93 % 64 % 29
= = = 0,81
100 % 64 % 36
Jadi kategori peningkatannya adalah tinggi.

3. Hasil Belajar Afektif


Pertemuan ke-
1 2 3
(%) (%) (%)
78 88 99

Hasil Perhitungan Gain Pertemuan 1 dan 2


88 % 78 % 10
= = = 0,45
100 % 78 % 22
Jadi kategori peningkatannya adalah sedang.
71

Hasil Perhitungan Gain Pertemuan 2 dan 3


99 % 88 % 11
= = = 0,92
100 % 88 % 12
Jadi kategori peningkatannya adalah tinggi.

Hasil Perhitungan Gain Pertemuan 1 dan 3


99 % 78 % 21
= = = 0,95
100 % 78 % 22
Jadi kategori peningkatannya adalah tinggi.

4. Hasil Belajar Kognitif


Rata-rata
Pretest Posttest
69,71 83,53

Hasil Perhitungan:
83,53 69,71 13,82
= = = 0,46
100 69.71 30,29
Jadi kategori besarnya peningkatan hasil belajar kognitif siswa adalah sedang.
72

Lampiran 6

Analisis Aktivitas Belajar Siswa


Pertemuan 1

Skor Jumlah
No Kode Nilai Keterangan Ketuntasan
A B C D Skor
1 R 01 3 3 3 3 12 60 Cukup aktif Tuntas
2 R 02 3 3 5 3 14 70 Aktif Tuntas
3 R 03 5 3 5 5 18 90 Sangat aktif Tuntas
4 R 04 3 3 3 3 12 60 Cukup aktif Tuntas
5 R 05 3 3 3 3 12 60 Cukup aktif Tuntas
6 R 06 3 5 3 3 14 70 Aktif Tuntas
7 R 07 1 1 3 1 6 30 Kurang aktif Tidak Tuntas
8 R 08 3 3 3 1 10 50 Cukup aktif Tidak Tuntas
9 R 09 1 1 1 1 4 20 Kurang aktif Tidak Tuntas
10 R 10 3 3 3 3 12 60 Cukup aktif Tuntas
11 R 11 5 3 3 3 14 70 Aktif Tuntas
12 R 12 3 3 3 5 14 70 Aktif Tuntas
13 R 13 3 3 3 1 10 50 Cukup aktif Tidak Tuntas
14 R 14 5 5 5 3 18 90 Sangat aktif Tuntas
15 R 15 3 3 3 3 12 60 Cukup aktif Tuntas
16 R 16 3 5 3 3 14 70 Aktif Tuntas
17 R 17 3 3 5 1 12 60 Cukup aktif Tuntas
18 R 18 5 3 5 5 18 90 Sangat aktif Tuntas
19 R 19 3 3 1 3 10 50 Cukup aktif Tidak Tuntas
20 R 20 3 3 3 3 12 60 Cukup aktif Tuntas
21 R 21 3 3 3 3 12 60 Cukup aktif Tuntas
22 R 22 5 3 3 3 14 70 Aktif Tuntas
23 R 23 1 1 3 3 8 40 Kurang aktif Tidak Tuntas
24 R 24 3 3 3 3 12 60 Cukup aktif Tuntas
25 R 25 3 3 3 1 10 50 Cukup aktif Tidak Tuntas
26 R 26 3 3 3 1 10 50 Cukup aktif Tidak Tuntas
27 R 27 3 5 3 3 14 70 Aktif Tuntas
28 R 28 3 3 3 1 10 50 Cukup aktif Tidak Tuntas
29 R 29 3 5 3 3 14 70 Aktif Tuntas
30 R 30 3 3 3 3 12 60 Cukup aktif Tuntas
31 R 31 5 3 3 3 14 70 Aktif Tuntas
32 R 32 5 5 5 3 18 90 Sangat aktif Tuntas
33 R 33 3 5 3 3 14 70 Aktif Tuntas
34 R 34 5 3 3 3 14 70 Aktif Tuntas
112 110 110 92 424
73

Keterangan:

A = Melihat

B = Mendengar

C = Menulis

D = Mengucap


= 100

Kriteria:

80 < 100 = Sangat aktif

60 < 80 = Aktif

40 < 60 = Cukup aktif

20 40 = Kurang aktif
74

Pertemuan 2

Skor Jumlah
No Kode Nilai Keterangan Ketuntasan
A B C D Skor
1 R 01 3 3 3 3 12 60 Cukup aktif Tuntas
2 R 02 5 3 5 3 16 80 Aktif Tuntas
3 R 03 5 5 5 3 18 90 Sangat aktif Tuntas
4 R 04 5 3 5 5 18 90 Sangat aktif Tuntas
5 R 05 3 3 3 3 12 60 Cukup aktif Tuntas
6 R 06 5 5 3 3 16 80 Aktif Tuntas
7 R 07 3 3 3 3 12 60 Cukup aktif Tuntas
8 R 08 5 3 3 5 16 80 Aktif Tuntas
9 R 09 5 3 3 3 14 70 Aktif Tuntas
10 R 10 3 3 3 3 12 60 Cukup aktif Tuntas
11 R 11 5 5 5 3 18 90 Sangat aktif Tuntas
12 R 12 5 3 3 5 16 80 Aktif Tuntas
13 R 13 5 3 5 3 16 80 Aktif Tuntas
14 R 14 5 5 5 5 20 100 Sangat aktif Tuntas
15 R 15 5 3 5 3 16 80 Aktif Tuntas
16 R 16 5 5 3 3 16 80 Aktif Tuntas
17 R 17 5 3 5 5 18 90 Sangat aktif Tuntas
18 R 18 5 5 5 5 20 100 Sangat aktif Tuntas
19 R 19 3 3 3 3 12 60 Cukup aktif Tuntas
20 R 20 3 3 5 5 16 80 Aktif Tuntas
21 R 21 5 3 3 3 14 70 Aktif Tuntas
22 R 22 5 5 3 3 16 80 Aktif Tuntas
23 R 23 5 3 5 5 18 90 Sangat aktif Tuntas
24 R 24 5 3 5 5 18 90 Sangat aktif Tuntas
25 R 25 3 3 3 3 12 60 Cukup aktif Tuntas
26 R 26 3 3 3 3 12 60 Cukup aktif Tuntas
27 R 27 5 5 5 3 18 90 Sangat aktif Tuntas
28 R 28 3 3 3 3 12 60 Cukup aktif Tuntas
29 R 29 3 5 3 3 14 70 Aktif Tuntas
30 R 30 5 5 3 3 16 80 Aktif Tuntas
31 R 31 3 5 3 3 14 70 Aktif Tuntas
32 R 32 5 5 5 3 18 90 Sangat aktif Tuntas
33 R 33 5 3 5 5 18 90 Sangat aktif Tuntas
34 R 34 5 5 3 3 16 80 Aktif Tuntas
148 128 132 122 530
75

Pertemuan 3

Skor Jumlah
No Kode Nilai Keterangan Ketuntasan
A B C D Skor
1 R 01 3 3 3 3 12 60 Cukup aktif Tuntas
2 R 02 5 5 5 5 20 100 Sangat aktif Tuntas
3 R 03 5 5 5 5 20 100 Sangat aktif Tuntas
4 R 04 5 5 5 3 18 90 Sangat aktif Tuntas
5 R 05 3 3 5 3 14 70 Aktif Tuntas
6 R 06 5 5 5 5 20 100 Sangat aktif Tuntas
7 R 07 3 5 5 5 18 90 Sangat aktif Tuntas
8 R 08 5 5 5 3 18 90 Sangat aktif Tuntas
9 R 09 5 5 5 5 20 100 Sangat aktif Tuntas
10 R 10 5 5 3 3 16 80 Aktif Tuntas
11 R 11 5 5 5 5 20 100 Sangat aktif Tuntas
12 R 12 5 5 5 5 20 100 Sangat aktif Tuntas
13 R 13 5 5 5 3 18 90 Sangat aktif Tuntas
14 R 14 5 5 5 5 20 100 Sangat aktif Tuntas
15 R 15 5 5 5 5 20 100 Sangat aktif Tuntas
16 R 16 5 5 5 5 20 100 Sangat aktif Tuntas
17 R 17 5 5 5 3 18 90 Sangat aktif Tuntas
18 R 18 5 5 5 5 20 100 Sangat aktif Tuntas
19 R 19 5 5 5 5 20 100 Sangat aktif Tuntas
20 R 20 5 5 5 5 20 100 Sangat aktif Tuntas
21 R 21 5 5 5 5 20 100 Sangat aktif Tuntas
22 R 22 5 5 5 5 20 100 Sangat aktif Tuntas
23 R 23 5 3 5 5 18 90 Sangat aktif Tuntas
24 R 24 5 5 5 5 20 100 Sangat aktif Tuntas
25 R 25 5 5 5 3 18 90 Sangat aktif Tuntas
26 R 26 5 5 5 3 18 90 Sangat aktif Tuntas
27 R 27 5 5 5 3 18 90 Sangat aktif Tuntas
28 R 28 5 3 5 5 18 90 Sangat aktif Tuntas
29 R 29 5 5 5 5 20 100 Sangat aktif Tuntas
30 R 30 5 3 5 5 18 90 Sangat aktif Tuntas
31 R 31 3 5 3 3 14 70 Aktif Tuntas
32 R 32 5 5 5 5 20 100 Sangat aktif Tuntas
33 R 33 5 5 5 3 18 90 Sangat aktif Tuntas
34 R 34 5 5 5 3 18 90 Sangat aktif Tuntas
162 160 164 144 630
76

Lampiran 7

Analisis Hasil Belajar Psikomotorik Siswa

Pertemuan 1
Skor Jumlah
No Kode Nilai Keterangan Ketuntasan
A B C Skor
1 R 01 3 3 3 9 60 Cukup Tidak Tuntas
2 R 02 3 5 3 11 73 Baik Tuntas
3 R 03 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
4 R 04 3 3 3 9 60 Cukup Tidak Tuntas
5 R 05 3 3 3 9 60 Cukup Tidak Tuntas
6 R 06 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
7 R 07 3 3 1 7 47 Cukup Tidak Tuntas
8 R 08 3 3 1 7 47 Cukup Tidak Tuntas
9 R 09 5 3 1 9 60 Cukup Tidak Tuntas
10 R 10 3 3 3 9 60 Cukup Tidak Tuntas
11 R 11 3 5 3 11 73 Baik Tuntas
12 R 12 3 5 3 11 73 Baik Tuntas
13 R 13 3 5 3 11 73 Baik Tuntas
14 R 14 3 5 3 11 73 Baik Tuntas
15 R 15 3 3 3 9 60 Cukup Tidak Tuntas
16 R 16 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
17 R 17 3 3 3 9 60 Cukup Tidak Tuntas
18 R 18 3 5 3 11 73 Baik Tuntas
19 R 19 3 3 3 9 60 Cukup Tidak Tuntas
20 R 20 3 3 1 7 47 Cukup Tidak Tuntas
21 R 21 3 3 3 9 60 Cukup Tidak Tuntas
22 R 22 3 5 3 11 73 Baik Tuntas
23 R 23 3 5 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
24 R 24 3 3 3 9 60 Cukup Tidak Tuntas
25 R 25 3 3 1 7 47 Cukup Tidak Tuntas
26 R 26 3 3 1 7 47 Cukup Tidak Tuntas
27 R 27 3 3 3 9 60 Cukup Tidak Tuntas
28 R 28 3 3 1 7 47 Cukup Tidak Tuntas
29 R 29 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
30 R 30 3 5 1 9 60 Cukup Tidak Tuntas
31 R 31 3 5 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
32 R 32 3 5 3 11 73 Baik Tuntas
33 R 33 3 3 3 9 60 Cukup Tidak Tuntas
34 R 34 3 3 3 9 60 Cukup Tidak Tuntas
112 124 90 326 2173
77

Keterangan:

A = Menyiapkan alat

B = Melakukan percobaan

C = Mengacungkan tangan


() = 100

Kriteria:

80 < 100 = Sangat Baik

60 < 80 = Baik

40 < 60 = Cukup

20 40 = Kurang
78

Pertemuan 2

Skor Jumlah
No Kode Nilai Keterangan Ketuntasan
A B C Skor
1 R 01 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
2 R 02 3 5 3 11 73 Baik Tuntas
3 R 03 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
4 R 04 3 5 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
5 R 05 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
6 R 06 3 5 3 11 73 Baik Tuntas
7 R 07 5 3 1 9 60 Cukup Tidak Tuntas
8 R 08 3 5 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
9 R 09 3 3 3 9 60 Cukup Tidak Tuntas
10 R 10 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
11 R 11 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
12 R 12 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
13 R 13 3 5 3 11 73 Baik Tuntas
14 R 14 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
15 R 15 3 5 3 11 73 Baik Tuntas
16 R 16 3 5 3 11 73 Baik Tuntas
17 R 17 3 5 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
18 R 18 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
19 R 19 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
20 R 20 3 5 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
21 R 21 3 5 3 11 73 Baik Tuntas
22 R 22 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
23 R 23 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
24 R 24 3 5 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
25 R 25 3 3 3 9 60 Cukup Tidak Tuntas
26 R 26 3 3 3 9 60 Cukup Tidak Tuntas
27 R 27 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
28 R 28 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
29 R 29 3 5 3 11 73 Baik Tuntas
30 R 30 3 5 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
31 R 31 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
32 R 32 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
33 R 33 3 5 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
34 R 34 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
136 154 118 408 2720
79

Pertemuan 3

Skor Jumlah
No Kode Nilai Keterangan Ketuntasan
A B C Skor
1 R 01 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
2 R 02 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
3 R 03 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
4 R 04 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
5 R 05 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
6 R 06 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
7 R 07 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
8 R 08 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
9 R 09 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
10 R 10 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
11 R 11 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
12 R 12 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
13 R 13 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
14 R 14 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
15 R 15 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
16 R 16 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
17 R 17 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
18 R 18 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
19 R 19 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
20 R 20 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
21 R 21 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
22 R 22 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
23 R 23 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
24 R 24 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
25 R 25 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
26 R 26 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
27 R 27 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
28 R 28 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
29 R 29 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
30 R 30 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
31 R 31 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
32 R 32 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
33 R 33 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
34 R 34 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
170 168 138 476 3173
80

Lampiran 8

Analisis Hasil Belajar Afektif Siswa

Pertemuan 1

Skor Jumlah
No Kode Nilai Keterangan Ketuntasan
A B C Skor
1 R 01 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
2 R 02 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
3 R 03 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
4 R 04 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
5 R 05 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
6 R 06 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
7 R 07 5 1 1 7 47 Cukup Tidak Tuntas
8 R 08 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
9 R 09 5 1 3 9 60 Cukup Tidak Tuntas
10 R 10 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
11 R 11 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
12 R 12 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
13 R 13 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
14 R 14 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
15 R 15 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
16 R 16 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
17 R 17 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
18 R 18 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
19 R 19 5 1 3 9 60 Cukup Tidak Tuntas
20 R 20 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
21 R 21 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
22 R 22 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
23 R 23 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
24 R 24 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
25 R 25 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
26 R 26 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
27 R 27 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
28 R 28 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
29 R 29 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
30 R 30 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
31 R 31 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
32 R 32 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
33 R 33 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
34 R 34 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
170 100 130 400 2667
81

Keterangan:

A = Kehadiran

B = Tanggung jawab

C = Kerjasama


() = 100

Kriteria:

80 < 100 = Sangat Baik

60 < 80 = Baik

40 < 60 = Cukup

20 40 = Kurang
82

Pertemuan 2

Skor Jumlah
No Kode Nilai Keterangan Ketuntasan
A B C Skor
1 R 01 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
2 R 02 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
3 R 03 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
4 R 04 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
5 R 05 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
6 R 06 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
7 R 07 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
8 R 08 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
9 R 09 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
10 R 10 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
11 R 11 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
12 R 12 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
13 R 13 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
14 R 14 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
15 R 15 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
16 R 16 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
17 R 17 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
18 R 18 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
19 R 19 5 3 3 11 73 Baik Tuntas
20 R 20 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
21 R 21 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
22 R 22 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
23 R 23 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
24 R 24 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
25 R 25 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
26 R 26 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
27 R 27 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
28 R 28 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
29 R 29 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
30 R 30 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
31 R 31 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
32 R 32 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
33 R 33 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
34 R 34 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
170 118 160 448 2987
83

Pertemuan 3

Skor Jumlah
No Kode Nilai Keterangan Ketuntasan
A B C Skor
1 R 01 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
2 R 02 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
3 R 03 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
4 R 04 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
5 R 05 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
6 R 06 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
7 R 07 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
8 R 08 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
9 R 09 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
10 R 10 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
11 R 11 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
12 R 12 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
13 R 13 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
14 R 14 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
15 R 15 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
16 R 16 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
17 R 17 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
18 R 18 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
19 R 19 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
20 R 20 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
21 R 21 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
22 R 22 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
23 R 23 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
24 R 24 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
25 R 25 5 3 5 13 87 Sangat Baik Tuntas
26 R 26 5 5 3 13 87 Sangat Baik Tuntas
27 R 27 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
28 R 28 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
29 R 29 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
30 R 30 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
31 R 31 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
32 R 32 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
33 R 33 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
34 R 34 5 5 5 15 100 Sangat Baik Tuntas
170 166 168 504 3360
84

Lampiran 9

Daftar Kelompok

EINSTEIN OHM GALILEO NEWTON

Adian Ibnil M. M. Firdaus Rizka Syarafi Diah Ayu Putri

Alifa Nur F. Chandra Deniya S. Zulfikar M. Farid Iqbal D.

Safira N. Aprllita Aulia S. Rachel Ayu F. Yuliana Basri N.

Alma Mia A. Kurnia Fiandini Rani Ariana S. Mery Dea R.

Dhia Putra W. Haidar Junaedi Dyfa Yanandya

ARCHIMEDES PASCAL BOYLE

Almayda C. Ahmad Baidhowi Ardiansyah P.

Yuka Indra P. Enggar Ayu N. Alin Eviani

Siswanti Prastiwi Yolanda O. Zidni Ilma F.

Iis Aulia K. M. Yusuf B. Okhe Yolanda

Irsyad Majid Inas Nuratika Martinus D.


Lampiran 10
Silabus

Sekolah : SMP N 3 Ungaran


Kelas /Semester : VIII/2
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Standar Kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Penilaian
Kompetensi Materi Kegiatan Alokasi Sumber
Indikator
Dasar Pokok Pembelajaran Bentuk
Teknik Waktu Belajar
instrumen

Menyelidiki Tekanan Melakukan Menjelaskan konsep tekanan Tes Pilihan 6 Jp Sumber buku
tekanan pada percobaan yang pada zat padat serta tertulis ganda
benda padat, Tekanan berkaitan tentang menentukan satuan yang Buku paket
cair dan gas pada Zat tekanan disertai terkait Tes unjuk Lembar IPA
serta Padat dengan diskusi Menentukan hubungan kerja observasi Buku referensi
penerapannya kelas untuk antara gaya, luas penampang yang relevan
dalam menemukan konsep dan tekanan serta LKS
kehidupan tekanan pada zat menentukan besaran-besaran
Alat dan bahan
sehari-hari padat yang terkait
Tekanan Koin
Melakukan Menjelaskan konsep tekanan
pada Zat hidrostatis serta menentukan Plastisin
percobaan untuk
Cair menemukan faktor-faktor yang
mempengaruhinya Alat dan bahan
konsep tentang
Botol plastik
tekanan hidrostatik
Menentukan besaran-besaran Selang
Melakukan diskusi

85
tentang tekanan fisis yang terkait dengan Air
hidrostatis serta tekanan hidrostatis Minyak
faktor-faktor yang
mempengaruhinya
Melakukan Menerapkan prinsip bejana
demonstrasi tentang berhubungan dalam berbagai
prinsip bejana permasalahan
berhubungan dan
mendiskusikanya Menjelaskan konsep hukum
Melakukan Pascal serta menentukan
demonstrasi yang besaran-besaran fisis yang
berkaitan tentang terkait
hukum Pascal Menunjukkan beberapa
produk teknologi dalam Alat dan bahan
kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan prinsip Neraca pegas
hukum Pascal Wadah
Melakukan plastik
Menjelaskan konsep hukum
percobaan yang
Archimedes serta Air
berkaitan tentang Telur
menentukan besaran-besaran
hukum Archimedes Garam
fisis yang terkait
Melakukan diskusi
Menjelaskan konsep
untuk menemukan
terapung, melayang dan
konsep terapung,
tenggelam
melayang dan
Menunjukkan beberapa
tenggelam
produk teknologi yang
menggunakan konsep hukum
Archimedes

86
87

Lampiran 11

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


( RPP )
Satuan Pendidikan : SMP N 3 Ungaran
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas / Semester : VIII/2
Materi Pokok : Tekanan
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
5. Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Dasar
5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari

C. Indikator
1. Menjelaskan konsep tekanan pada zat padat serta menentukan satuan yang terkait
2. Menentukan hubungan antara gaya, luas penampang dan tekanan serta menentukan
besaran-besaran yang terkait

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan konsep tekanan pada zat padat serta menentukan
satuan yang terkait melalui diskusi kelas
2. Siswa dapat menentukan hubungan antara gaya, luas penampang dan tekanan
serta menentukan besaran-besaran yang terkait melalui percobaan dan diskusi
kelas
E. Materi Pelajaran
Tekanan pada zat padat

F. Model Pembelajaran
1. Better Teaching and Learning (BTL)

G. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok
Tanya jawab
Eksperimen
88

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Guru Siswa Tahap Aktivitas Durasi


1. Membuka pelajaran dengan Menjawab salam Introduction
mengucapkan salam
2. Mengecek kehadiran siswa
3. Menyampaikan tujuan Memperhatikan
pembelajaran
Mendengarkan
Apersepsi dan motivasi
Menanyakan tentang
Gaya adalah tarikan Connection Mengucap
pengertian gaya? atau dorongan yang
dapat menyebabkan
perubahan pada suatu
Ina dan Ani memiliki berat benda.
yang sama. Pada hari minggu a. Ina yang 10
Pendahuluan mereka pergi ke pantai. Ina menggunakan sepatu menit
menggunakan sandal berhak berhak tinggi
runcing sedangkan Ani b. Karena tekanan oleh
menggunakan sandal berhak sandal yang runcing
namun tidak runcing. lebih besar
dibandingkan hak
Mereka berdiri di tanah yang
yang tidak runcing
lembek. sehingga akan
a. Menurut kalian siapa memberikan bekas
yang meninggalkan yang lebih dalam
bekas sepatu yang
paling dalam?
b. Mengapa demikian?
Eksplorasi
Membimbing siswa untuk Bergabung sesuai Application Mendengar
membentuk kelompok anggota kelompok
Membagikan LKS Menerima LKS
Memberikan arahan dalam Mendengarkan
mengerjakan LKS
Elaborasi
Membimbing siswa Melakukan percobaan Melihat
melakukan percobaan
Menuliskan hasil kerja
Meminta siswa menuliskan
hasil kerjanya dalam LKS dan membuat 60
Inti presentasi Menulis
dan membuat hasil karya menit
untuk dipresentasikan
Meminta beberapa kelompok Kelompok yang
untuk mempresentasikan terpilih
hasil kerjanya dari LKS di mempresentasikan
depan kelas hasil kerjanya dari
Memberikan apresiasi LKS
dengan tepuk tangan kepada Ikut bertepuk tangan
masing-masing kelompok
Konfirmasi
Menanyakan kembali
89

Kegiatan Guru Siswa Tahap Aktivitas Durasi


tentang konsep yang
diperoleh Menjawab
Memberikan kesempatan
kepada siswa bertanya Memperhatikan Reflection
berhubungan dengan materi Mendengar
yang dipelajari
Memberi penghargaan
Mengucap
kepada kelompok yang
terbaik Memperhatikan
Meminta masing-masing
kelompok untuk
memajangkan hasil karyanya Secara berkelompok
memajangkan hasil
karya kelompoknya
Membimbing siswa untuk Membuat kesimpulan Extension
membuat kesimpulan
Memberikan tugas rumah Mendengarkan tugas 10
Penutup berupa latihan soal yang diberikan guru menit

Mendengar
I. Sumber Belajar
1. Buku paket IPA kelas VIII
2. Buku referensi yang relevan
3. LKS
4. Alat dan bahan
Plastisin
Koin
J. Penilaian
1. Teknik
Tes unjuk kerja
Tes tertulis
2. Bentuk instrumen
Lembar observasi
Soal pilihan ganda
3. Presentasi
90

Latihan Soal
Kerjakan soal di bawah ini!
1. Sebuah truk bermassa 8.000 kg. Total luas permukaan ban yang menyentuh jalan
adalah 1 m2. Hitunglah tekanan yang diberikan truk pada jalan!
2. Sebuah benda berbentuk silinder mempunyai jari-jari alas 1 m dan massa 25 kg
terletak di atas lantai. Hitunglah besar tekanan benda tersebut pada lantai!
3. Perhatikan gambar!

Massa kotak = 75 kg dan percepatan gravitasi 10 m/s2.


12 m Hitunglah tekanan yang diberikan oleh dasar kotak!

5m
6m Kunci Jawaban
1. Diketahui : m = 8.000 kg
g = 10 m/s2
A = 1 m2
Ditanya : P ... ?
80.000
Jawab : = = = = 80.000 /2
1

2. Diketahui : m = 25 kg
g = 10 m/s2
r=1m
Ditanya : P ... ?
250
Jawab : = = = /2
2

3. Diketahui : m = 75 kg
g = 10 m/s2
A = 6 m x 5 m = 30 m2
Ditanya : P ... ?
750
Jawab : = = = = 25 /2
30
91

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


( RPP )
Satuan Pendidikan : SMP N 3 Ungaran
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas / Semester : VIII/2
Materi Pokok : Tekanan
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
5. Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Dasar
5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari

C. Indikator
1. Menjelaskan konsep tekanan hidrostatis serta menentukan faktor-faktor yang
mempengaruhinya
2. Menentukan besaran-besaran fisis yang terkait dengan tekanan hidrostatis
3. Menerapkankan prinsip bejana berhubungan dalam berbagai permasalahan
4. Menjelaskan konsep hukum Pascal serta menentukan besaran-besaran fisis yang terkait
5. Menunjukkan beberapa produk teknologi dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan prinsip hukum Pascal

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan konsep tekanan hidrostatis serta menentukan faktor-faktor yang
mempengaruhinya melalui percobaan
2. Siswa dapat menentukan besaran-besaran fisis yang terkait dengan tekanan hidrostatis
melalui diskusi kelas
3. Siswa dapat menerapkan prinsip bejana berhubungan dalam berbagai permasalahan
melalui diskusi kelas dan latihan soal
4. Siswa dapat menjelaskan konsep hukum Pascal serta menentukan besaran-besaran fisis
yang terkait melalui demonstrasi dan diskusi kelas
5. Siswa dapat menunjukkan beberapa produk teknologi dalam kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan prinsip hukum Pascal melalui diskusi kelas

E. Materi Pelajaran
Tekanan hidrostatik
Bejana berhubungan
Hukum pascal

F. Model Pembelajaran
Better Teaching and Learning (BTL)
92

G. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok
Tanya jawab
Eksperimen

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Guru Siswa Tahap Aktivitas Durasi

1. Membuka pelajaran Menjawab salam Introduction


dengan mengucapkan
salam
2. Mengecek kehadiran Memperhatikan
siswa
3. Menyampaikan tujuan
Mendengarkan
pembelajaran
Apersepsi dan motivasi
Connection 10
Pendahuluan Menanyakan materi
Tekanan adalah gaya menit
sebelumnya tentang
yang bekerja tiap Mengucap
pengertian tekanan?
satuan luas
Menanyakan tentang
perbedaan tekanan air yang Tekanan di dasar
dirasakan ketika berenang kolam lebih besar
di permukaan kolam dan di dibandingkan di
dasar kolam. permukaan kolam

Eksplorasi
Membimbing siswa untuk Bergabung sesuai
membentuk kelompok anggota kelompok Application Mendengar
Membagikan LKS
Memberikan arahan dalam Menerima LKS
mengerjakan LKS Mendengarkan
Elaborasi
Membimbing siswa Melihat
melakukan percobaan
Melakukan percobaan
Meminta siswa menuliskan 60
Inti
hasil kerjanya dalam LKS Menuliskan hasil kerja menit
dan membuat hasil karya dan membuat
Menulis
untuk dipresentasikan presentasi
Meminta beberapa
kelompok untuk Kelompok yang
mempresentasikan hasil terpilih Mendengar
kerjanya dari LKS di depan mempresentasikan
kelas hasil kerjanya dari
Konfirmasi LKS
Menanyakan kembali Menjawab
tentang konsep yang
93

Kegiatan Guru Siswa Tahap Aktivitas Durasi

diperoleh Reflection
Memberikan kesempatan
kepada siswa bertanya Mengucap
berhubungan dengan
materi yang dipelajari Memperhatikan
Memberi penghargaan
kepada kelompok yang
terbaik Memperhatikan
Meminta masing-masing
kelompok untuk
memajangkan hasil Secara berkelompok
karyanya memajangkan hasil
karya kelompoknya

Membimbing siswa untuk Membuat kesimpulan Extension


membuat kesimpulan 10
Penutup Memberikan tugas rumah Mendengarkan tugas menit
berupa latihan soal yang diberikan guru Mendengar

I. Sumber Belajar
1. Buku paket IPA kelas VIII
2. Buku referensi yang relevan
3. LKS
4. Alat dan bahan
Botol plastik
Selang
Air
Minyak
J. Penilaian
1. Teknik
Tes tertulis
Tes unjuk kerja
2. Bentuk instrument
Pilihan ganda
Lembar observasi
Soal uraian
3. Presentasi
94

Latihan Soal

Kerjakan soal di bawah ini!


1. Perhatikan gambar berikut!

50 cm

10 cm

Percepatan gravitasi 10 m/s2, jika luas penampang ikan yang tertekan oleh air
diatasnya sebesar 4 cm2, maka gaya yang menekan ikan dari air diatasnya adalah.
2. Sebuah pipa U mula-mula diisi raksa (massa jenis 13,6 g/cm3). Kemudian melalui pipa
sebelah kiri ditambahkan air setinggi 15 cm (massa jenis air 1 g/cm3).
Tentukan tinggi permukaan raksa (h) yang

air terdesak oleh air!


15 cm h

raksa
3. Perhatikan gambar berikut ini !
F1 = 100 N
A2
A1

F2 =?

Jika A1 = 1 m2 dan A2 = 10 m2, maka besar F2 adalah .

Kunci Jawaban
1. Diketahui : h = 40 cm = 0,4 m
= 1 g/cm3 = 1.000 kg/m3
g = 10 m/s2
A = 4 cm2 = 4 x 10-4 m2
95

Ditanya : F ... ?
Jawab : P = g h = 1.000 x 10 x 0,4 = 4.000 N/m2

= = . = 4.000 4. 104 = 1,6

2. Diketahui : ha = 15 cm = 0,15 m
a = 1 g/cm3 = 1.000 kg/m3 air
15 cm h
3 3
r = 13,6 g/cm = 13.600 kg/m
Ditanya : hr ...? raksa
Jawab: Pair = Praksa
a x g x ha = r x g x hr
1.000 x 10 x 0,15 = 13.600 x 10 x h
15
h = 1360 = 0.011 m

3. Diketahui : F1 = 100 N F1 = 100 N


2
A1 = 1 m A2
A2 = 10 m 2 A1

Ditanya : F2 ...? F2 =?
Jawab : Gunakan hukum Pascal
1 2
=
1 2
100 2
=
1 10
Maka F2 = 1.000 N
96

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


( RPP )
Satuan Pendidikan : SMP N 3 Ungaran
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas / Semester : VIII/2
Materi Pokok : Tekanan
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
5. Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Dasar
5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari

C. Indikator
1. Menjelaskan konsep hukum Archimedes serta menentukan besaran-besaran fisis yang
terkait
2. Menjelaskan konsep terapung, melayang dan tenggelam
3. Menunjukkan beberapa produk teknologi yang menggunakan konsep hukum Archimedes

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan konsep hukum Archimedes serta menentukan besaran-besaran
fisis yang terkait melalui percobaan dan diskusi kelas
2. Siswa dapat menjelaskan konsep terapung, melayang dan tenggelam melalui
percobaan
3. Siswa dapat menunjukkan beberapa produk teknologi yang menggunakan konsep hukum
Archimedes melalui diskusi

E. Materi Pelajaran
Hukum Archimedes
Mengapung, Tenggelam dan Melayang

F. Model Pembelajaran
Better Teaching and Learning (BTL)

G. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok
Tanya jawab
Eksperimen
97

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Guru Siswa Tahap Aktivitas Durasi


1. Membuka pelajaran Menjawab salam Introduction
dengan mengucapkan
salam
2. Mengecek kehadiran Memperhatikan
siswa
Mendengarkan
3. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
Apersepsi dan motivasi Connection
Menanyakan materi Tekanan yang Mengucap
diberikan kepada 10
Pendahuluan sebelumnya tentang bunyi
fluida diam dalam menit
hukum Pascal?
ruang tertutup
akan diteruskan
dengan besar yang
sama ke seluruh
fluida
Apakah kalian tahu, Berpikir
bagaimana cara kerja kapal
selam.

Eksplorasi Application
Membimbing siswa untuk Bergabung sesuai
membentuk kelompok anggota kelompok Mendengar
Membagikan LKS Menerima LKS
Memberikan arahan dalam Mendengarkan
mengerjakan LKS
Elaborasi
Membimbing siswa Melakukan Melihat
melakukan percobaan
percobaan
Meminta siswa menuliskan Menulis
hasil kerjanya dalam LKS Menuliskan hasil
dan membuat hasil karya kerja dan
untuk dipresentasikan membuat
Reflection Mendengar
Meminta beberapa presentasi 60
Inti kelompok untuk Kelompok yang menit
mempresentasikan hasil terpilih
kerjanya dari LKS di depan mempresentasikan
kelas hasil kerjanya dari
Memberikan tepuk tangan LKS
kepada masing-masing
kelompok
Ikut bertepuk
Konfirmasi
tangan
Menanyakan kembali
tentang konsep yang
diperoleh Mengucap
Memberikan kesempatan
kepada siswa bertanya
berhubungan dengan Menjawab
materi yang dipelajari
98

Kegiatan Guru Siswa Tahap Aktivitas Durasi


Memberi reward kepada
kelompok yang terbaik
Meminta masing-masing Memperhatikan
kelompok untuk
memajangkan hasil
karyanya
Memperhatikan

Secara
berkelompok
memajangkan
hasil karya
kelompoknya Mendengar

Membimbing siswa untuk Membuat Extension


membuat kesimpulan kesimpulan
Memberikan tugas rumah 10
Penutup
berupa latihan soal Mendengarkan menit
tugas yang
diberikan guru

I. Sumber Belajar
1. Buku paket IPA kelas VIII
2. Buku referensi yang relevan
3. LKS
4. Alat dan bahan
Neraca pegas Garam
Wadah plastik
Air
Telur
J. Penilaian
1. Teknik
Tes unjuk kerja
Tes tertulis
2. Bentuk instrumen
Lembar observasi
Soal pilihan ganda
3. Presentasi
99

Latihan Soal
Kerjakan soal di bawah ini!
1. Sebuah benda beratnya 8,20 N. Jika ditimbang di dalam air, beratnya menjadi 6,18
N. Hitunglah gaya ke atas yang diterima benda.
2. Sebuah bola pejal ditimbang di udara, beratnya 50 N. Ketika bola tersebut
ditimbang di dalam air, beratnya menjadi 45 N. Berapakah volume benda pejal
tersebut?
3. Sebuah benda terapung pada suatu zat cair dengan 2/3 bagian benda itu tercelup.
Bila massa jenis benda 0,6 g/cm3, tentukan massa jenis zat cair tersebut!
Kunci Jawaban
1. Diketahui: wu = 8,20 N
wa = 6,18 N
Ditanya: FA ...?
Jawab: FA = wu wa = 8,20 6,18 = 2,02 N
2. Diketahui: wu = 50 N
wa = 45 N
Ditanya: FA dan V ...?
Jawab: FA = wu wa = 50 45 = 5 N
5
FA = g V = = 1000 10 = 5104 3

3. Diketahui: V2 = 2/3 V
V1
b = 0,6 g/cm3
V2
Ditanya: c ....?
Jawab: Dalam keadaan setimbang maka
FA = w
c x g x V2 = m x g
c x V2 = b x V
0,6
= = 2 = 0,9 /3
2
3
100

Lampiran 12
Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Petunjuk: Lakukan kegiatan-kegiatan berikut ini dan jawablah semua pertanyaan pada tempat
yang disediakan

Keterampilan
No Kegiatan
Proses
1 Ada dua orang anak yang satu berbadan gemuk dan yang satunya Meramalkan
berbadan kurus. Mereka sedang berdiri di atas papan yang
mempunyai ukuran sama yaitu 20 cm x 30 cm. Jika kedua papan
terletak di atas tanah yang lembek, papan siapakah yang akan
tertanam lebih dalam? Mengapa demikian?
Jawab:
.......

2 Tulislah alat dan bahan yang ada di meja kalian! Mengamati


Jawab:....................................................................................................
3 Lakukan percobaan untuk memahami konsep tekanan dengan alat Melakukan
dan bahan yang tersedia sesuai soal no. 2! percobaan dan
mengamati

(1) (2)
Dengan meletakkan kedua koin pada masing-masing plastisin
dengan posisi yang berbeda seperti pada gambar, beri kedua uang
logam tersebut dengan gaya yang sama, amati kedalaman bekas uang
logam itu!
3 Bagaimana keadaan luas penampang bidang tekan koin antara Mengamati
gambar 1 dan gambar 2? (sama/berbeda)
Jawab:
.....................................................................................................
Luas penampang bidang tekan koin pada gambar 1 .......... daripada
luas penampang bidang tekan koin gambar 2.
4 Ketika kamu memberi kedua uang logam pada posisi yang berbeda Mengukur dan
dengan gaya yang sama, uang logam pada posisi manakah yang mengamati
bekasnya lebih dalam? mengapa demikian?
Jawab:
....................................................................................................
101

5 Dari percobaan di atas, semakin kecil luas permukaan bidang tekan Menyimpulkan
maka kedalaman koin semakin.................
Bekas yang terdapat pada plastisin menunjukkan adanya tekanan (P)
yang diberikan oleh gaya tekan (F) terhadap koin.
Jadi hubungan antara tekanan (P).................(sebanding/berbanding
terbalik) dengan luas penampang bidang tekan (A)
6 Perhatikan gambar di bawah ini! Meramalkan

(I) (II) (III) (IV)


Jika masing-masing benda diberikan gaya tekan yang sama, tentukan
urutan benda dari yang mempunyai tekanan terbesar ke tekanan
terkecil terhadap bidang tekan!
Jawab:
....................................................................................................
7 Ulangi kegiatan di atas, tetapi posisi kedua uang logam sama yaitu Melakukan
dalam keadaan berdiri seperti gambar di bawah. percobaan

(1) (2)
Dengan menekan kedua uang logam dengan gaya yang berbeda,
amati kembali kedalaman bekas kedua uang logam tersebut!
8 Berdasarkan soal no.7, Bagaimana keadaan luas penampang bidang Mengamati
tekan antara gambar 1 dan gambar 2? (sama/berbeda)
Jawab: ...................................................................................................
9 Ketika kamu menekan kedua uang logam yang posisinya sama, Mengamati
tetapi dengan gaya yang berbeda, yang manakah bekas uang logam
yang lebih dalam? mengapa demikian?
Jawab:
....................................................................................................
10 Dari percobaan di atas, semakin besar gaya tekan yang diberikan Menyimpulkan
maka kedalaman koin semakin.................
Bekas yang terdapat pada plastisin menunjukkan adanya tekanan (P)
yang diberikan oleh gaya tekan (F) terhadap koin.
Jadi hubungan antara tekanan (P).................(sebanding/berbanding
102

terbalik) dengan gaya tekan (F)


11 Dari percobaan di atas, diperoleh hubungan tekanan (P), gaya tekan Menyimpulkan
(F) dan luas penampang bidang tekan (A) dapat dituliskan

=

12 Berdasarkan persamaan yang diperoleh pada no.11, apa yang Menyimpulkan


dimaksud dengan tekanan?
Jawab:
....................................................................................................

13 Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi besarnya tekanan? Menyimpulkan


Jawab:
.....................................................................................................
103
Nama : .......................................
Kelas : ........................................
Anggota kelompok: ......................
1. ......................................
2. ......................................
3. ......................................

Lembar Kegiatan Siswa (LKS)


Petunjuk: Lakukan kegiatan-kegiatan berikut ini dan jawablah semua pertanyaan pada
tempat yang disediakan

Keterampilan
No Kegiatan
Proses
1 Ketika kalian meletakkan papan berukuran 15 cm x 15 cm x 1 cm Meramalkan
di permukaan air bak mandi kemudian kalian menekan papan
tersebut dengan tangan kalian secara perlahan-lahan sampai di
dasar bak mandi, apakah yang kalian rasakan ketika menekan
papan tersebut?
Jawab:
...................................................................................................
2 Lakukanlah percobaan untuk mempelajari tekanan hidrostatik Melakukan
percobaan dan
mengamati

Dengan mengisi botol tersebut dengan air sedemikianrupa sehingga


tinggi permukaan air melebihi lubang. Perhatikan pancaran air pada
setiap lubang!
Bagaimana kekuatan pancaran air yang keluar dari setiap lubang?
Jawab: ...............................................................................................

3 Lubang manakah yang memiliki pancaran yang paling kuat? Mengamati


Jawab: ............................................................................................
Lubang manakah yang memiliki pancaran yang paling lemah?
Jawab: ...........................................................................................
4 Dari percobaan yang kalian lakukan dapat diperoleh kesimpulan Menyimpulkan
bahwa
semakin dalam letak lubang dari permukaan zat cair semakin
............ (kuat/lemah) pancaran air.
Keterangan: pancaran tersebut mengindikasikan adanya tekanan
104

hidrostatik
Jadi tekanan hidrostatik ........... (sebanding/berbanding terbalik)
dengan kedalaman lubang dari permukaan zat cair.
5 Bila massa jenis air 1.000 kg/m3, hitunglah tekanan hidrostatis pada Menghitung
masing-masing lubang. (anggap percepatan gravitasinya 10 m/s2)
Jawab:
.............................................................................................................
6 Lakukan percobaan berikut! Mengamati

Ketika selang diisi dengan air, bagaimana keadaan permukaan air


pada kedua ujung selang tersebut?
Jawab: ............................................................................................
7 Sekarang jika salah satu ujung selang dimasukkan minyak, Mengamati
bagaimana keadaan permukaan zat cair pada kedua ujung selang
tersebut?
Jawab: ............................................................................................
8 Ukurlah tinggi kolom air dan minyak pada percobaan tersebut! Mengukur dan
mengamati
Tinggi kolom minyak (h1) adalah ..........
Tinggi kolom air (h2) adalah ...............

9 Berdasarkan gambar pada soal no.8, bagaimanakah besarnya Menyimpulkan


tekanan hidrostatis yang dialami pada titik P dan Q? dan
Jawab: ................................................................................................ menghitung
Berdasarkan hal tersebut, dengan rumusan tekanan hidrostatik
maka didapatkan bahwa
PP = PQ
1x g x h1 = 2 x g x h2
1 x h1 = 2 x h2
Jika massa jenis air 1.000 kg/m3, berapakah besarnya massa jenis
minyak?
Jawab: ............................................................................................
105

10 Perhatikan demonstrasi berikut! Mengukur

Bagaimanakah besarnya gaya yang diberikan ketika kalian


menekan penghisap yang besar dan ketika menekan penghisap yang
kecil?
Jawab:
.....................................................................................................
106

Nama : .......................................
Kelas : ........................................
Anggota kelompok: ......................
1. ......................................
2. ......................................
3. ......................................
4. ......................................

Lembar Kegiatan Siswa (LKS)


Petunjuk: Lakukan kegiatan-kegiatan berikut ini dan jawablah semua pertanyaan pada
tempat yang disediakan

Keterampilan
No Kegiatan
Proses
1 Ketika kalian mengangkat batu di udara dan di dalam air, manakah Meramalkan
yang lebih berat?
Jawab:
.......
2 Lakukanlah percobaan berikut! Melakukan
percobaan,
mengamati dan
mengukur

(1) (2)

(1) (2)
Dengan menggunakan neraca pegas, ukurlah berat benda di
udara (gambar 1)
Berat benda di udara adalah ...........
Ukurlah berat benda di dalam air (gambar 2) menggunakan
neraca pegas dengan cara memasukkannya secara perlahan-
lahan ke dalam air sampai berada di tengah-tengah ketinggian
air!
Berat benda di dalam air adalah .........
3 Bandingkan antara berat benda di udara dan berat benda di dalam Menyimpulkan
air. Bagaimana hasilnya? Mengapa demikian?
Jawab: ...............................................................................................
4 Ketika benda dimasukkan secara perlahan-lahan ke dalam air, Mengamati
bagaimana berat benda tersebut?
107

Jawab: .........................................................................................

5 Berdasarkan percobaan yang telah kalian lakukan, hitunglah Menghitung


besarnya gaya ke atas yang dialami benda!
Jawab:
.......................................................................................................
6 Ketika kalian melempar batu dan kayu secara bersamaan ke dalam Meramalkan
sungai, apa yang terjadi pada batu dan kayu? Mengapa demikian?
Jawab:
.....................................................................................................
7 Lakukan percobaan berikut! Melakukan
percobaan

Dengan memasukkan telur ayam ke dalam gelas ukur berisi air,


amati apa yang terjadi pada telur!
Sekarang jika sedikit demi sedikit garam dapur dimasukkan ke
dalam air sambil diaduk, amati apa yang terjadi pada kedudukan
telur! Hentikan memasukkan garam jika kedudukan telur
berubah.
Kemudian teruskan pemberian garam sampai kedudukan telur
berubah lagi.
8 Setelah kamu amati, berada dalam berapa keadaankah telur Mengamati
tersebut?
Jawab: ......................................................................................
9 Sebutkan masing-masing keadaan telur tersebut. Menyebutkan
Jawab: ...........................................................................................
10 Mengapa hal itu bisa terjadi? Jelaskan untuk setiap keadaan. Menyimpulkan

Keadaan
Terapung Melayang Tenggelam
108

Lampiran 13

Daftar Nama Siswa Uji Coba


Kelas : IX B

No Kode Nama Siswa


1 UC 1 Adzillina Maghfira
2 UC 2 Aprilia Windi Arum S.
3 UC 3 Arlina Raudhea A.
4 UC 4 Ayu Ardhita R.C.
5 UC 5 Dian Alga P.T.
6 UC 6 Dyah Ayu Proboningrum
7 UC 7 Errina Saputri
8 UC 8 Febrian Iddo V.
9 UC 9 Hasna Cahyaning P.
10 UC 10 Kamilia Fauziyyah P.
11 UC 11 Kresna Aji Santoso
12 UC 12 Marissa Puspita S.
13 UC 13 Maulana Hidayatullah
14 UC 14 Muamar Rizal A.
15 UC 15 Muchammad Ilham
16 UC 16 Niken Dwi Palupi
17 UC 17 Nurul Fadhilah
18 UC 18 Oka Rian Hidayat
19 UC 19 Ricky Perwira F.
20 UC 20 Rizal Abdul Jabbar S.
21 UC 21 Rizkia Laras A.
22 UC 22 Sakinah
23 UC 23 Salma Putri
24 UC 24 Sendy Anditya
25 UC 25 Tessya Ayu Amarta
26 UC 26 Yashinta Pangestika
27 UC 27 Afif Afina
28 UC 28 Agus Sapta P.
29 UC 29 Alzena Vasthi T.
30 UC 30 Sobrian Setyo Hasan
109

Lampiran 14

Kisi-Kisi Soal Uji Coba


Sub Pokok
No Indikator C1 C2 C3 C4
Bahasan
1 Tekanan Menjelaskan konsep tekanan pada zat 1, 2 3, 4 5, 6
zat padat padat serta menentukan satuan yang
terkait
Menentukan hubungan antara gaya, luas 7 8, 9
penampang dan tekanan serta
menentukan besaran-besaran yang terkait
2 Tekanan Menjelaskan konsep tekanan hidrostatis 10 12, 14, 11, 13
zat cair serta menentukan faktor-faktor yang 15
mempengaruhinya
Menentukan besaran-besaran fisis yang 16, 17
terkait dengan tekanan hidrostatis 18, 19
Menerapkan prinsip bejana berhubungan 21 20, 22 23
dalam berbagai permasalahan
Menjelaskan konsep hukum Pascal serta 24 25, 26
menentukan besaran-besaran fisis yang
terkait
Menunjukkan beberapa produk teknologi 27
dalam kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan prinsip hukum Pascal
Menjelaskan konsep hukum Archimedes 28, 29, 34 31, 32,
serta menentukan besaran-besaran fisis 30 33
yang terkait
Menjelaskan konsep terapung, melayang 37 35, 36, 39
dan tenggelam 38
Menunjukkan beberapa produk teknologi 40
yang menggunakan konsep hukum
Archimedes
30% 27,5% 30% 12,5%
Keterangan:
C1 = Pengetahuan C3 = Penerapan
C2 = Pemahaman C4 = Analisis

Penskoran: skor 1 untuk jawaban benar


skor 0 untuk jawaban salah


= 100

110

Lampiran 15

Soal Uji Coba


Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada
lembar jawab!
4. Berikut pernyataan yang benar mengenai tekanan pada zat padat adalah ....
A. sebanding dengan gaya yang bekerja dan berbanding terbalik dengan luas bidang sentuh
B. sebanding dengan luas bidang sentuh
C. berbanding terbalik dengan gaya yang bekerja dan sebanding dengan luas bidang sentuh
D. sebanding dengan massa benda
5. Dalam SI, satuan tekanan adalah.
A. N/m2 C. Bar
B. atm D. cmHg
6. Dua buah benda yang sama diletakkan pada posisi yang berbeda seperti pada gambar berikut:

(I) ( II )

Pernyataan yang benar adalah ....


A. tekanan oleh benda pada posisi (I) sama dengan tekanan pada posisi (II)
B. tekanan oleh benda pada posisi (I) lebih kecil daripada tekanan pada posisi (II)
C. tekanan oleh benda pada posisi (I) lebih besar daripada pada posisi (II)
D. tekanan oleh benda pada posisi (I) adalah 2 kali tekanan pada posisi (II)
4. Perhatikan gambar! Bentuk benda yang memberikan tekanan terbesar pada suatu bidang adalah.
A. C.

B. D.

5. Perhatikan gambar berikut!

3 cm 2 cm
4 cm 3 cm

2 cm 1 cm
1,5 cm 2 cm 2 cm 5 cm
2 cm 5 cm
(I) (II) (III) (IV)
111

Apabila massa keempat balok sama, maka tekanan terkecil terhadap bidang tekan adalah balok
bernomor ....
a. (I) B. (II) C. (III) D. (IV)
6. Penggunaan pisau untuk memotong atau mengiris berkaitan dengan konsep gaya dan tekanan. Pisau
yang tajam lebih mudah digunakan untuk memotong atau mengiris, sebab.
A. untuk menghasilkan tekanan yang sama, pisau tumpul memerlukan gaya yang lebih kecil
B. untuk menghasilkan tekanan yang sama, pisau tajam memerlukan gaya yang lebih besar
C. dengan memberikan gaya yang sama, pisau tumpul menghasilkan tekanan yang lebih besar
D. dengan memberikan gaya yang sama, pisau tajam menghasilkan tekanan yang lebih besar
7. Hubungan antara gaya tekan (F), luas penampang (A) dan besarnya tekanan (P) adalah.
A. P = F.A C. A = P/F
B. F = P/A D. P = F/A
8. Perhatikan gambar!

Massa kotak = 75 kg dan percepatan gravitasi 10 m/s2. Tekanan yang


diberikan oleh dasar kotak adalah.
12 m
A. 150 N/m2
B. 125 N/m2
C. 75 N/m2
5m D. 25 N/m2
6m
9. Sebuah gaya sebesar 500 N menghasilkan tekanan sebesar 25 Pa. Luas tempat gaya tersebut bekerja
adalah....
A. 200 m2 C. 2 m2
2
B. 20 m D. 0,2 m2
10. Para penyelam tradisional yang menyelam di lautan banyak terganggu pendengarannya. Hal ini
disebabkan karena ....
A. tekanan udara dalam air C. gaya angkat air
B. tekanan hidrostatis air D. tekanan atmosfer
11. Tekanan hidrostatis bergantung pada:
(1) Tinggi permukaan zat air
(2) Luas permukaan zat cair
(3) Percepatan gravitasi bumi
(4) Massa jenis zat cair
Pernyataan yang benar adalah....
A. (1), (2) dan (3) C. (1), (3) dan (4)
B. (1), (2) dan (4) D. Semua benar
12. Pada gambar di bawah ini, tekanan hidrostatik yang paling besar adalah pada titik.
A. P
B. Q
C. R
P D. S
Q
R
S
112

13. Dua buah bejana yang memiliki spesifikasi sama seperti pada gambar berikut:

X K
Y L
Z M

I II
Tekanan hidrostatik yang dialami ketiga titik dalam bejana I dan bejana II adalah....
A. PX < PZ < PY dan PK < PM < PL
B. PY > PX > PZ dan PL > PK > PM
C. PZ < PY < PX dan PK > PL > PM
D. PX < PY < PZ dan PM > PL > PK
14. Perhatikan gambar!

air
30 cm
10 cm 20 cm
A B C
Hubungan tekanan hidrostatik P yang benar di titik-titik pada dasar bejana adalah ....
A. PA > PB > PC C. PA = PB = PC
B. PA < PB < PC D. PA > PC > PB
15. Sebuah tabung diisi penuh dengan air. Jika tabung diberi 3 lubang, gambar yang benar adalah.
A. C.

B. D.

16. Tekanan hidrostatis yang dialami oleh seorang penyelam yang menyelam pada kedalaman 4 m di
bawah permukaan air adalah(g = 10 m/s2 dan air = 1000 kg/m3)
A. 10.000 Pa C. 40.000 Pa
B. 20.000 Pa D. 50.000 Pa
17. Perhatikan gambar berikut!

100 cm

15 cm
113

Percepatan gravitasi 10 m/s2, jika luas penampang ikan yang tertekan oleh air diatasnya sebesar 6
cm2, maka gaya yang menekan ikan dari air diatasnya adalah.
A. 5,1 N C. 8.500 N
B. 85 N D. 8.600 N
18. Dua buah bejana A dan B mempunyai ukuran yang sama. Bejana A berisi air yang massa jenisnya 1
g/cm3 dengan ketinggian 20 cm, sedangkan bejana B berisi minyak yang massa jenisnya 0,8 g/cm3.
Agar tekanan hidrostatis di dasar kedua bejana sama, berapa tinggi minyak dalam bejana?
A. 16 cm C. 25 cm
B. 20 cm D. 32 cm
19. Dua bejana A dan B diisi dengan zat cair yang berbeda massa jenisnya dengan ketinggian (h) yang
sama, terlihat seperti pada gambar. Jika tekanan hidrostatik di dasar A sama dengan 4/5 tekanan
hidrostatik di dasar B dan massa jenis zat A adalah 1000 kg/m3, maka massa jenis zat di bejana B
adalah....
A. 1.250 kg/m3
B. 2.500 kg/m3
h h C. 3.000 kg/m3
D. 4.000 kg/m3
A B
20. Gambar permukaan air yang benar berdasarkan prinsip bejana berhubungan adalah....
A. C.

B. D.

21. Prinsip bejana berhubungan tidak berlaku jika


A. bentuk bejana berbeda C. luas penampang bejana tidak sama
B. jumlah bejana lebih dari dua D. dalam bejana terdapat pipa kapiler/celah kecil
22. Perhatikan gambar!

(I) (II) (III) (IV)


Contoh penerapan hukum bejana berhubungan dapat ditunjukkan pada gambar .
a. (I) dan (II) C. (II) dan (III)
114

b. (I) dan (III) D. (III) dan (IV)


23. Sebuah pipa U mula-mula diisi raksa (massa jenis 13,6 g/cm3). Kemudian melalui pipa sebelah kiri
ditambahkan air setinggi 20 cm (massa jenis air 1 g/cm3).

20 cm air
h

raksa
Tentukan tinggi permukaan raksa (h) yang terdesak oleh air!
A. 2,50 cm C. 1,47 cm
B. 2,47 cm D. 0,50 cm
24. Tekanan yang diberikan pada zat akan diteruskan ke segala arah oleh zat cair itu sama besar.
Pernyataan tersebut dinamakan.
A. hukum Boyle C. hukum Pascal
B. hukum Archimedes D. hukum Newton
25. Perhatikan gambar berikut ini !
F1 = 200 N
A2
A1

F2 =?

Jika A1 = 1 m2 dan A2 = 20 m2, maka besar F2 adalah .


A. 4.000 N C. 100 N
B. 400 N D. 10 N
26. Sebuah dongkrak hidrolik memiliki piston dengan diameter 10 cm dan 50 cm. Jika dongkrak
tersebut digunakan untuk mengangkat beban seberat 5.000 N pada piston yang besar, berapakah
besar gaya tekan yang harus diberikan pada piston yang kecil?
A. 5.000 N C. 250 N
B. 500 N D. 200 N
27. Alat-alat berikut yang kerjanya berdasarkan hukum Pascal, kecuali .
A. B. C. D.

28. Sebuah benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya
apung yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut. Pernyataan
tersebut merupakan bunyi.
A. hukum Pascal C. hukum bejana berhubungan
B. hukum Archimedes D. hukum Boyle
115

29. Berikut pernyataan yang benar tentang hubungan antara massa jenis zat cair (), volume benda yang
tercelup dalam zat cair (Vt) dan gaya apung/Archimedes (FA) yang dialami oleh suatu benda dalam
zat cair adalah....
A. semakin besar massa jenis zat cair, semakin besar gaya Archimedes yang dialami benda ketika
dicelupkan ke dalam zat cair
B. semakin kecil massa jenis zat cair, semakin besar gaya Archimedes yang dialami benda ketika
dicelupkan ke dalam zat cair
C. semakin besar volume benda yang tercelup, semakin kecil gaya Archimedes yang dialami oleh
benda
D. semakin kecil volume benda yang tercelup, semakin besar gaya Archimedes yang dialami oleh
benda
30. Mengangkat sebuah batu di dalam air terasa lebih ringan daripada di udara, sebab....
A. massa batu berkurang C. ada gaya ke atas pada batu oleh air
B. massa jenis batu berkurang D. gaya gravitasi terhadap batu berkurang
31. Sebuah benda ditimbang di udara beranya 50 N. Setelah ditimbang di dalam air beratnya menjadi
30 N. Benda tersebut mendapat gaya angkat sebesar....
A. 50 N C. 20 N
B. 30 N D. 10 N
32. Balok kayu yang berukuran panjang 2,5 m, lebar 0,5 m dan tebalnya 0,4 m. Jika kayu tersebut
tenggelam dalam air, dan massa jenis air 1000 kg/m3, maka besar gaya tekan ke atas....(g = 10 m/s2)
A. 400 N C. 4.000 N
B. 500 N D. 5.000 N
33. Sebuah kapal yang berlayar di laut memasuki sungai yang cukup lebar dan dalam. Jika massa jenis
air laut 1.100 kg/m3, massa jenis air tawar 1.000 kg/m3, maka perbandingan gaya Archimedes yang
dialami kapal di laut dan di sungai adalah.
A. 11 : 10 C. 121 : 100
B. 10 : 11 D. 1 : 1
34. Rapat massa air tawar adalah 1 g/cm3 dan rapat massa air laut adalah 1,03 g/cm3. Sebuah perahu
akan....
A. lebih tinggi di air tawar
B. sama tinggi di kedua macam air
C. lebih tinggi di air laut
D. di air yang mana yang lebih tinggi tergantung luas permukaan perahu
35. Perhatikan gambar!

1
2

Dua buah balok yang volumenya sama dicelupkan ke dalam air seperti pada gambar di atas.
Pernyataan yang benar adalah.
A. gaya apung pada benda 1 lebih besar daripada gaya apung pada benda 2
116

B. gaya apung pada benda 2 lebih besar daripada gaya apung pada benda 1
C. massa jenis benda 1 lebih besar daripada massa jenis benda 2
D. massa jenis benda 2 lebih besar daripada massa jenis air
36. Empat buah benda memiliki massa dan volume yang sama dicelupkan ke dalam zat cair yang
berbeda seperti pada gambar. Zat cair dalam bejana manakah yang memiliki berat jenis paling
besar?
A. a. C. c.

B. b. D.
d.

37. Supaya benda dapat melayang dalam zat cair maka syaratnya.
A. massa jenis benda tersebut harus lebih besar daripada massa jenis zat cair
B. berat benda lebih kecil daripada gaya ke atas
C. massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair
D. volume benda sama dengan volume zat cair yang didesak benda tersebut
38. Perhatikan gambar!

Kedudukan sebuah telur dalam air garam seperti kedudukan benda bernomor 2. Hal ini disebabkan
berat telur....
A. lebih kecil daripada gaya ke atas C. sama dengan gaya ke atas
B. lebih besar daripada gaya ke atas D. lebih besar daripada gaya berat
39. Tiga buah benda dimasukkan ke dalam air ternyata A mengapung, B melayang dan C tenggelam.
Jika ketiganya mempunyai volume yang sama, maka berarti....
A. besar gaya apung yang dialami A lebih kecil dari gaya beratnya
B. besarnya gaya apung yang dialami B sama dengan gaya beratnya
C. gaya apung yang dialami A sama dengan gaya apung yang dialami B
D. gaya apung yang dialami A sama dengan gaya apung yang dialami C
40. Alat di bawah ini yang prinsip kerjanya menggunakan hukum Archimedes adalah....
A. teko air dan jembatan ponton C. kapal selam dan balon udara
B. galangan kapal dan water pass D. pompa hidrolik dan rem hidrolik
117

Lampiran 16

Kunci Jawaban Soal Uji Coba

NO PILIHAN NO PILIHAN
1 A B C D 21 A B C D
2 A B C D 22 A B C D
3 A B C D 23 A B C D
4 A B C D 24 A B C D
5 A B C D 25 A B C D
6 A B C D 26 A B C D
7 A B C D 27 A B C D
8 A B C D 28 A B C D
9 A B C D 29 A B C D
10 A B C D 30 A B C D
11 A B C D 31 A B C D
12 A B C D 32 A B C D
13 A B C D 33 A B C D
14 A B C D 34 A B C D
15 A B C D 35 A B C D
16 A B C D 36 A B C D
17 A B C D 37 A B C D
18 A B C D 38 A B C D
19 A B C D 39 A B C D
20 A B C D 40 A B C D
118

Lampiran 17
Analisis Soal Uji Coba

Nomor soal
No. Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 UC - 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
2 UC - 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 UC - 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 UC - 27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 UC - 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 UC - 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
7 UC - 5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
8 UC - 23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 UC - 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 UC - 28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 UC - 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 UC - 13 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
13 UC - 11 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
14 UC - 25 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
15 UC - 16 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
16 UC - 24 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1
17 UC - 18 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1
18 UC - 7 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0
19 UC - 4 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1
20 UC - 3 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0
21 UC - 19 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
22 UC - 30 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1
23 UC - 26 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
24 UC - 29 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1
25 UC - 21 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
26 UC - 22 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
27 UC - 8 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1
28 UC - 15 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
29 UC - 14 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1
30 UC - 20 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1
N benar 24 27 26 20 11 23 27 26 26 28
r xy 0,40 0,03 0,42 0,53 0,51 0,56 0,19 0,48 0,58 0,13
Validitas r tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
kriteria valid tidak valid valid valid valid tidak valid valid Tidak
p 0,80 0,90 0,87 0,67 0,37 0,77 0,90 0,87 0,87 0,93
q 0,20 0,10 0,13 0,33 0,63 0,23 0,10 0,13 0,13 0,07
pq 0,16 0,09 0,12 0,22 0,23 0,18 0,09 0,12 0,12 0,06
Reliabilitas S 42,1
r 11 0,873
r tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
kriteria karena r 11 > r tabel maka instrumen reliabel
Tingkat TK 0,80 0,90 0,87 0,67 0,37 0,77 0,90 0,87 0,87 0,93
kesukaran kriteria Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah
MA 1,00 0,93 1,00 0,87 0,60 1,00 0,93 1,00 1,00 1,00
MB 0,60 0,87 0,73 0,47 0,13 0,53 0,87 0,73 0,73 0,87
Daya beda
DP 0,40 0,07 0,27 0,40 0,47 0,47 0,07 0,27 0,27 0,13
kriteria Cukup Jelek Cukup Cukup Baik Baik Jelek Cukup Cukup Jelek
ket pakai buang pakai pakai pakai pakai buang pakai pakai Buang
119

Nomor Soal
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0
0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0
1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0
0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0
0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0
1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1
1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0
1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0
1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0
1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0
1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0
1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0
1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0
1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0
1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1
0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1
1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1
25 29 26 4 29 26 15 14 24 28 26 5
0,03 0,28 0,45 0,49 0,19 0,54 0,41 0,68 0,50 0,13 0,51 -0,36
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
tidak tidak valid valid tidak Valid valid valid valid tidak valid tidak
0,83 0,97 0,87 0,13 0,97 0,87 0,50 0,47 0,80 0,93 0,87 0,17
0,17 0,03 0,13 0,87 0,03 0,13 0,50 0,53 0,20 0,07 0,13 0,83
0,14 0,03 0,12 0,12 0,03 0,12 0,25 0,25 0,16 0,06 0,12 0,14
42,1
0,873
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
karena r 11 > r tabel maka instrumen reliabel
0,83 0,97 0,87 0,13 0,97 0,87 0,50 0,47 0,80 0,93 0,87 0,17
Mudah Mudah Mudah Sukar Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah Mudah Sukar
0,87 1,00 1,00 0,27 1,00 1,00 0,73 0,73 0,93 1,00 1,00 0,07
0,80 0,93 0,73 0,00 0,93 0,73 0,27 0,20 0,67 0,87 0,73 0,27
0,07 0,07 0,27 0,27 0,07 0,27 0,47 0,53 0,27 0,13 0,27 -0,20
Jelek Jelek Cukup Cukup Jelek Cukup Baik Baik Cukup Jelek Cukup Jelek
buang buang pakai pakai buang pakai pakai pakai pakai buang pakai buang
120

Nomor Soal
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1
1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1
1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1
0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1
0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1
0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1
0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1
0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0
1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0
0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1
1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0
0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1
0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1
0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1
0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0
1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1
0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1
0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0
1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
14 29 24 4 16 26 3 21 23 14 22
0,50 -0,12 0,45 0,43 0,38 0,39 -0,08 0,59 0,44 0,39 0,63
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
valid tidak valid valid valid Valid tidak valid valid valid valid
0,47 0,97 0,80 0,13 0,53 0,87 0,10 0,70 0,77 0,47 0,73
0,53 0,03 0,20 0,87 0,47 0,13 0,90 0,30 0,23 0,53 0,27
0,25 0,03 0,16 0,12 0,25 0,12 0,09 0,21 0,18 0,25 0,20
42,1
0,873
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
karena r 11 > r tabel maka instrumen reliabel
0,47 0,97 0,80 0,13 0,53 0,87 0,10 0,70 0,77 0,47 0,73
Sedang Mudah Mudah Sukar Sedang Mudah Sukar Mudah Mudah Sedang Mudah
0,67 0,93 1,00 0,27 0,73 1,00 0,07 0,93 0,93 0,67 1,00
0,27 1,00 0,60 0,00 0,33 0,73 0,13 0,47 0,60 0,27 0,47
0,40 -0,07 0,40 0,27 0,40 0,27 -0,07 0,47 0,33 0,40 0,53
Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Baik Cukup Cukup Baik
pakai buang pakai pakai pakai Pakai buang pakai pakai pakai pakai
121

Nomor Soal
Y Y
34 35 36 37 38 39 40
1 1 1 1 1 1 1 37 1369
1 0 1 1 1 1 1 36 1296
0 1 1 1 1 1 1 35 1225
0 0 1 1 1 1 1 34 1156
1 0 1 1 1 1 1 33 1089
1 1 1 1 1 1 1 33 1089
1 0 1 0 1 1 1 33 1089
0 0 1 1 1 1 1 33 1089
1 1 1 1 1 1 1 33 1089
1 0 1 0 1 1 0 32 1024
1 0 1 1 1 1 1 32 1024
1 0 1 0 1 1 0 31 961
1 0 0 1 1 1 0 29 841
0 0 1 1 1 1 0 28 784
1 0 0 0 1 1 0 27 729
0 0 0 1 1 1 1 25 625
0 0 0 1 1 1 1 24 576
1 0 1 0 1 1 1 24 576
1 0 0 0 1 1 0 23 529
0 0 1 0 1 1 1 23 529
1 0 0 0 1 0 0 23 529
1 0 0 1 1 0 1 23 529
1 0 0 1 0 0 0 22 484
0 0 0 1 0 0 0 21 441
0 0 0 0 1 1 1 20 400
0 0 0 1 0 0 0 20 400
1 0 0 0 0 0 0 18 324
0 0 0 0 0 0 0 17 289
0 0 0 0 0 0 0 17 289
0 0 1 0 0 0 0 13 169
17 4 16 17 23 21 16 799 22543
0,38 0,48 0,66 0,47 0,71 0,74 0,53
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
valid valid valid valid valid valid valid
0,57 0,13 0,53 0,57 0,77 0,70 0,53
0,43 0,87 0,47 0,43 0,23 0,30 0,47 pq
0,25 0,12 0,25 0,25 0,18 0,21 0,25 6,25
42,1
0,873
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
karena r 11 > r tabel maka instrumen reliabel
0,57 0,13 0,53 0,57 0,77 0,70 0,53
Sedang Sukar Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang
0,73 0,27 0,87 0,73 1,00 1,00 0,67
0,40 0,00 0,20 0,40 0,53 0,40 0,40
0,33 0,27 0,67 0,33 0,47 0,60 0,27
Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik Cukup
pakai pakai pakai pakai pakai pakai pakai
122

Lampiran 18

Soal Pretest dan Posttest


Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada
lembar jawab!
1. Berikut pernyataan yang benar mengenai tekanan pada zat padat adalah ....
A. sebanding dengan gaya yang bekerja dan berbanding terbalik dengan luas bidang sentuh
B. sebanding dengan luas bidang sentuh
C. berbanding terbalik dengan gaya yang bekerja dan sebanding dengan luas bidang sentuh
D. sebanding dengan massa benda
2. Perhatikan gambar! Bentuk benda yang memberikan tekanan terbesar pada suatu bidang adalah.
A. C.

B. D.

3. Perhatikan gambar berikut!

4 cm 3 cm 3 cm 2 cm

1,5 cm 2 cm 2 cm 1 cm
2 cm 5 cm 2 cm 5 cm
(I) (II) (III) (IV)
Apabila massa keempat balok sama, maka tekanan terkecil terhadap bidang tekan adalah balok
bernomor ....
C. (I) B. (II) C. (III) D. (IV)
4. Perhatikan gambar!

Massa kotak = 75 kg dan percepatan gravitasi 10 m/s2. Tekanan yang


diberikan oleh dasar kotak adalah.
12 m
1. 150 N/m2
2. 125 N/m2
3. 75 N/m2
5m 4. 25 N/m2
6m
123

5. Sebuah gaya sebesar 500 N menghasilkan tekanan sebesar 25 Pa. Luas tempat gaya tersebut bekerja
adalah....
C. 200 m2 C. 2 m2
D. 20 m2 D. 0,2 m2

6. Dua buah bejana yang memiliki spesifikasi sama seperti pada gambar berikut:

X K
Y L
Z M

I II
Tekanan hidrostatik yang dialami ketiga titik dalam bejana I dan bejana II adalah....
E. PX < PZ < PY dan PK < PM < PL
F. PY > PX > PZ dan PL > PK > PM
G. PZ < PY < PX dan PK > PL > PM
H. PX < PY < PZ dan PM > PL > PK
7. Perhatikan gambar!

air
30 cm
10 cm 20 cm
A B C

Hubungan tekanan hidrostatik P yang benar di titik-titik pada dasar bejana adalah ....
C. PA > PB > PC C. PA = PB = PC
D. PA < PB < PC D. PA > PC > PB
8. Tekanan hidrostatis yang dialami oleh seorang penyelam yang menyelam pada kedalaman 4 m di
bawah permukaan air adalah(g = 10 m/s2 dan air = 1000 kg/m3)
C. 10.000 Pa C. 40.000 Pa
D. 20.000 Pa D. 50.000 Pa
9. Perhatikan gambar berikut!

100 cm

15 cm

Percepatan gravitasi 10 m/s2, jika luas penampang ikan yang tertekan oleh air diatasnya sebesar 6
cm2, maka gaya yang menekan ikan dari air diatasnya adalah.
124

A. 5,1 N C. 8.500 N
B. 85 N D. 8.600 N
10. Dua buah bejana A dan B mempunyai ukuran yang sama. Bejana A berisi air yang massa jenisnya 1
g/cm3 dengan ketinggian 20 cm, sedangkan bejana B berisi minyak yang massa jenisnya 0,8 g/cm3.
Agar tekanan hidrostatis di dasar kedua bejana sama, berapa tinggi minyak dalam bejana?
C. 16 cm C. 25 cm
D. 20 cm D. 32 cm
11. Prinsip bejana berhubungan tidak berlaku jika
C. bentuk bejana berbeda C. luas penampang bejana tidak sama
D. jumlah bejana lebih dari dua D. dalam bejana terdapat pipa kapiler/celah kecil
12. Sebuah pipa U mula-mula diisi raksa (massa jenis 13,6 g/cm3). Kemudian melalui pipa sebelah kiri
ditambahkan air setinggi 20 cm (massa jenis air 1 g/cm3).

20 cm air
h

raksa
Tentukan tinggi permukaan raksa (h) yang terdesak oleh air!
a. 2,50 cm C. 1,47 cm
b. 2,47 cm D. 0,50 cm
13. Perhatikan gambar berikut ini !
F1 = 200 N
A2
A1

F2 =?

Jika A1 = 1 m2 dan A2 = 20 m2, maka besar F2 adalah .


C. 4.000 N C. 100 N
D. 400 N D. 10 N
14. Alat-alat berikut yang kerjanya berdasarkan hukum Pascal, kecuali .
B. B. C. D.

15. Mengangkat sebuah batu di dalam air terasa lebih ringan daripada di udara, sebab....
C. massa batu berkurang C. ada gaya ke atas pada batu oleh air
D. massa jenis batu berkurang D. gaya gravitasi terhadap batu berkurang
125

16. Sebuah benda ditimbang di udara beranya 50 N. Setelah ditimbang di dalam air beratnya menjadi
30 N. Benda tersebut mendapat gaya angkat sebesar....
C. 50 N C. 20 N
D. 30 N D. 10 N
17. Balok kayu yang berukuran panjang 2,5 m, lebar 0,5 m dan tebalnya 0,4 m. Jika kayu tersebut
tenggelam dalam air, dan massa jenis air 1000 kg/m3, maka besar gaya tekan ke atas....(g = 10 m/s2)
C. 400 N C. 4.000 N
D. 500 N D. 5.000 N

18. Empat buah benda memiliki massa dan volume yang sama dicelupkan ke dalam zat cair yang
berbeda seperti pada gambar. Zat cair dalam bejana manakah yang memiliki berat jenis paling
besar?
A. a. C. c.

b. d.
B. D.

19. Perhatikan gambar!

1
2

Kedudukan sebuah telur dalam air garam seperti kedudukan benda bernomor 2. Hal ini disebabkan
berat telur....
C. lebih kecil daripada gaya ke atas C. sama dengan gaya ke atas
D. lebih besar daripada gaya ke atas D. lebih besar daripada gaya berat air garam
20. Alat di bawah ini yang prinsip kerjanya menggunakan hukum Archimedes adalah....
C. teko air dan jembatan ponton C. kapal selam dan balon udara
D. galangan kapal dan water pass D. pompa hidrolik dan rem hidrolik
126

Lampiran 19

Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest

NO PILIHAN
1 A B C D
2 A B C D
3 A B C D
4 A B C D
5 A B C D
6 A B C D
7 A B C D
8 A B C D
9 A B C D
10 A B C D
11 A B C D
12 A B C D
13 A B C D
14 A B C D
15 A B C D
16 A B C D
17 A B C D
18 A B C D
19 A B C D
20 A B C D
127

Lampiran 20

Kriteria Penilaian Lembar Observasi

Afektif

Aspek
No Indikator Skor Keterangan
Penilaian
5 Hadir sebelum proses pembelajaran
dimulai
Hadir di dalam 3 Hadir setelah proses pembelajaran dimulai
1 Kehadiran
kelas selama 10 menit
1 Hadir setelah proses pembelajaran dimulai
selama > 10 menit
5 Menjawab pertanyaan seluruhnya dan
dikumpulkan tepat waktu
Menjawab 3 Menjawab pertanyaan secara tidak
Tanggung
2 pertanyaan lengkap namun dikumpulkan tepat waktu
jawab
pada LKS 1 Menjawab pertanyaan secara tidak
lengkap dan dikumpulkan tidak tepat
waktu
5 Bekerja sama dengan semua anggota
Bekerjasama kelompok
dalam 3 Bekerja sama dengan beberapa anggota
3 Bekerjasama
kelompok kelompok
(4-5 orang) 1 Individual/tidak mau bekerja sama dengan
anggota kelompok


Skor yang diperoleh adalah 100

128

Psikomotorik

No Aspek Penilaian Skor Keterangan


5 Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam
percobaan tanpa bantuan guru
Menyiapkan alat
3 Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam
1 dan bahan
percobaan dengan bantuan guru
percobaan
1 Tidak menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
dalam percobaan
5 Melaksanakan percobaan sesuai prosedur dalam LKS
dengan mandiri
Melakukan 3 Melaksanakan percobaan sesuai prosedur dalam LKS
2
percobaan dengan bantuan guru
1 Tidak melaksanakan percobaan sesuai prosedur dalam
LKS
5 Mengacungkan tangan > 1 kali
Mengacungkan
3 3 Mengacungkan tangan 1 kali
tangan
1 Tidak pernah mengacungkan tangan sama sekali


Skor yang diperoleh adalah 100

129

Aktivitas Belajar

No Aktivitas Aspek yang dinilai Skor Keterangan


5 Melakukan pengamatan dengan
serius, tidak bercanda dengan teman
Mengamati 3 Melakukan pengamatan tetapi
1 Melihat
percobaan sering bercanda dengan teman
1 Tidak melakukan pengamatan sama
sekali
5 Mendengarkan penjelasan dari guru
dengan serius dan tidak bercanda
dengan teman
Mendengarkan
2 Mendengarkan 3 Mendengarkan penjelasan dari guru
penjelasan dari guru
tetapi sering bercanda dengan teman
1 Tidak mendengarkan penjelasan
guru sama sekali
5 Menuliskan hasil percobaan dengan
lengkap
Menuliskan hasil
3 Menulis 3 Menuliskan hasil percobaan tetapi
percobaan
masih kurang lengkap
1 Tidak menuliskan hasil percobaan
5 Mengajukan pertanyaan /menjawab
/berpendapat/ menanggapi > 1 kali
Bertanya/menjawab/
3 Mengajukan pertanyaan/menjawab/
4 Mengucap /berpendapat
berpendapat/ menanggapi 1 kali
/menanggapi
1 Tidak mengajukan pertanyaan/
menjawab/berpendapat/ menanggapi


Skor yang diperoleh adalah 100

130

Lampiran 21

Surat Keterangan Penelitian


131

Lampiran 22

Surat Keterangan Dosen Pembimbing


132

Lampiran 23

Dokumentasi Penelitian
133

Lampiran 24

Contoh Hasil Karya Siswa


134
135

Anda mungkin juga menyukai