NIM. B1011181111
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang ………….............................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................7
1.2.1 Pernyataan Masalah..........................................................7
1.2.2 Pertanyaan Penelitian.......................................................7
1.3 Tujuan Penelitian.………………………………………………..7
1.4 Kontribusi Penelitian.....................................................................8
1.4.1 Kontribusi Teoritis............................................................8
1.4.2 Kontribusi Praktis.............................................................8
1.5 Gambaran Kontekstual Penelitian................................................8
i
DAFTAR GAMBAR
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 PDRB Kapuas Hulu Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan
Usaha (juta rupiah) 2015-2019................................................................4
Tabel 1.2 Distribusi Persentase PDRB Kapuas Hulu Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha (persen) 2015-2019......................................5
Tabel 3.1 Klasifikasi Tipologi Klassen...................................................................21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Setiap daerah memiliki keunggulan dan potensi sumber daya alam dan
sumber daya manusia yang berbeda yang dapat diketahui dengan adanya
pertumbuhan dan peran sektor-sektor yang bersangkutan. Identifikasi dan
klasifikasi sektor diperlukan untuk memberikan gambaran sektor mana yang
aktivitasnya bisa menjadi basis perekonomian atau unggulan, potensial,
sedang berkembang dan dibandingkan dengan yang tertinggal, sehingga dapat
dilakukan penentuan sektor prioritas. Berdasarkan sektor basis, pemerintah
daerah dapat membuat kebijakan dan strategi pembangunan agar
pembangunan sektor perekonomian di daerah dapat berjalan dengan optimal
(Arsyad, 1999).
yang diterima oleh pemilik faktor produksi yang dimiliki oleh berbagai
golongan masyarakat, maka pendapatan tersebut merupakan penjumlahan
pendapatan yang diterima seluruh sektor perekonomian sebagai balas jasa
dalam proses produksi (Robinson, 2005).
Tabel 1.1. PDRB Kapuas Hulu Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan
Usaha (juta rupiah) 2015-2019
Tabel 1.2. Distribusi Persentase PDRB Kapuas Hulu Atas Dasar Harga
Berlaku Menurut Lapangan Usaha (persen) 2015-2019
2. Apa saja sektor yang menjadi sektor basis dan sektor non basis dalam
perekonomian Kabupaten Kapuas Hulu?
8
3. Sebagai sumber informasi bagi penelitian sejenis pada masa yang akan
datang
Tamambaloh atau daerah Embaloh dengan hasil seperti ikan jelawat, semah,
toman, lais, belidak, tengadak, baung, entokan, seluang dan jenis ikan air
tawar lainnya yang berada di sepanjang aliran Sungai Kapuas.
TINJAUAN PUSTAKA
11
12
primer, seperti industri dan jasa. Analisis Shift Share dapat digunakan lebih
jauh untuk memetakan komoditas pertanian yang memiliki kontribusi utama
serta spesialisasi dan daya ungkit yang kuat dalam mendorong pertumbuhan
output wilayah. Namun demikian analisis ini juga perlu ditopang oleh
analisis lainnya yang berkaitan dengan pengembangan wilayah seperti
mengklasifikasikan sektor perekenomian dengan analisis Tipologi Klassen
dan mengidentifikasikan sektor basis dan non basisnya menggunakan
analisis Location Quotien (LQ) (Zainal, 2015).
Seperti halnya yang dikemukan teori Chenery yang dikenal sebagai
teori Pattern of Development bahwa memfokuskan pada perubahan atau
transformasi struktur dalam tahapan proses perubahan ekonomi di LDCs
(Least Developed Countries) yang mengalami transformasi dari subsisten ke
sektor industri sebagai alat utama pertumbuhan ekonomi. Perubahan
struktural ataupun pergeseran akan mudah diamati jika tahun pengamatan
berbeda secara signifikan misalnya lima atau sepuluh tahun. Untuk
menganalisisnya dikerjakan dengan Analisis Shift-Share (Putra,2011:165).
Chenery dan Syrquin (1975) dalam Tambunan (2003:72) menjelaskan
hasil penelitian mereka yang mengidentifikasikan bahwa beriringan dengan
peningkatan pada pendapatan masyarakat per kapita membawa perubahan
dalam permintaan konsumen terhadap makanan dan barang kebutuhan
pokok lainnya ke berbagai macam barang manufaktur dan jasa,
perkembangan pada kota dan industri di urban bersamaan dengan proses
migrasi penduduk dari pedesaan ke perkotaan, meningkatnya sumber daya
manusia dan kapital fisik, laju pertumbuhan penduduk terjadi penurunan,
serta perubahan struktur perkonomian yang semula didominasi sektor
pertanian menuju ke sektor non primer, seperti industri dan jasa.
2.2. Kajian Empiris
Beberapa Penelitian terdahulu yang menjadi bahan referensi dan
perbandingan dalam penelitian ini yaitu :
Violeta Trilaksmi Aswuriyani (2020), penelitannya menunjukkan
bahwa data yang digunakan adalah berupa data sekunder dan data time
17
series dan dalam periode 3 tahun selama tahun 2016-2018. Dta bersumber
dari data BPS Provinsi Jawa Timur dan dianalisa menggunakan alat analisis
Location Quotient (LQ) untuk mengetahui sektor basis, Shift Share untuk
mengetahui daerah yang menghambat/mendorong, memiliki pertumbuhan
cepat/lambat, dam memiliki pertumbuhan yang cepat serta keuntungan
lokasional dan Tipologi Klassen untuk dapat membandingkan tingkat
kemajuan suatu wilayah/daerah.
Hajeri, Erlinda Yurisinthae, Eva Dolorosa (2015), menunjukkan bahwa
sektor unggulan dapat ditentukan dengan menggabungkan beberapa alat
analisis, seperti: Tipologi Klassen, digabungkan dengan Location Quotient
dan Dynamic Location Quotient, Shift Share. Data deret waktu digunakan
dalam hal ini penelitian, seperti PDRB Kabupaten Kubu Raya dan Provinsi
Kalimantan Barat dari tahun 2008 hingga 2013 berdasarkan harga dasar
konstan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor unggulan
perekonomian di Kabupaten Kubu Raya berdasarkan analisis gabungan dari
tiga alat analisis yaitu transportasi dan sektor komunikasi. Sektor potensial
untuk dikembangkan menjadi sektor unggulan di masa depan adalah sektor
industri pengolahan, listrik, gas, dan air bersih. Sementara itu, dari lima sub
sektor pertanian di Kabupaten Kubu Raya berdasarkan analisis gabungan
dari ketiga alat analisis menunjukkan bahwa subsektor peternakan memiliki
potensi untuk dikembangkan menjadi unggulan sektor ekonomi di
Kabupaten Kubu Raya.
Mahmud Basuki dan Febri Nugroho Mujiraharjo (2017), dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa pembangunan daerah yang semakin
kompleks di era otonomi daerah sekarang ini, mengakibatkan persaingan
antar daerah menjadi semakin ketat. Supaya kesejahteraan masyarakat tetap
stabil dan bahkan semakin meningkat, pemerintah daerah harus
meningkatkan daya saing wilayahnya. Agar pembangunan daerah lebih
terfokus, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mendeteksi sektor
unggulan daerah tersebut. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui sektor unggulan di Kabupaten Sleman supaya pemerintah
18
20
21
Rata-rata kontribusi
sektoral(%)
Ei
Kontribusi =
Ej
x 100
Dengan :
( Ei , j , t−Ei , j , t −1)
Laju Pertumbuhan = X 100
( Ei , j ,t−1)
Dengan :
Y i /Y t
Dimana :
Vi : Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang rendah
Vt : Niliai PDRB pada tingkat wilayah yang lebih rendah
Yi : Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang lebih atas
Yt : Total PDRB pada tingkat PDRB yang lebih atas
LQ > 1 : Sektor Basis
23
Keterangan :
Eij = PDRB sektor i daerah j
Ein = PDRB sektor i provinisi/nasional
rij = laju pertumbuhan di sektor i daerah j
rin = laju pertumbuhan di sektor i provinsi/nasional
r n = laju pertumbuhan ekonomi provinsi/nasional
DAFTAR PUSTAKA
Adi, L. (2017). Analisis Lq, Shift Share, Dan Proyeksi Produk Domestik Regional
Bruto Jawa Timur 2017. Jurnal Akuntansi & Ekonomi FE. Un PGRI
Kediri, 2(1).
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kapuas Hulu dalam Angka 2021.
25
26
Hajeri, H., Yurisinthae, E., & Dolorosa, E. (2015). Analisis Penentuan Sektor
Unggulan Perekonomian di Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Ekonomi Bisnis
dan Kewirausahaan (JEBIK), 4(2), 253-269.
Romadhoni, P., Faizah, D. Z., & Afifah, N. (2018). Pengaruh Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan
27
Sjfrizal. 2008. Ekonomi Regional, Teori, dan Aplikasi. Padang : Baduose Media
Soleh, A., & Maryoni, H. S. (2017). Analisis Sektor Ekonomi Unggulan dan
Hubungannya dengan Kesempatan Kerja dan Investasi di Kabupaten
Batanghari. Jurnal Ekonomi-Qu, 7(1).
Tarigan, R. 2005. Teori Ekonomi Regional Edisi Revisil. Jakarta: PT Bumi Aksara