Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ANALISIS POTENSI PENDAPATAN

KELOMPOK : II

ANGGOTA : MARIA ASRYANA BONA( 2133111028)

SITI HAJAR M. TAHIR (2133111115)

MARIA ELISABET JUNIFRIDAY MANU (2133111002)

ARFIN DAKA DAPPA ( 2133111013)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMADYAH KUPANG

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ANALISIS POTENSI
PENDAPATAN ini tepat pada waktunya. Ada pun tujuan dari penulis dari makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas “ Fitriningsih,Amalo SE.MM” pada bidang MANAJEMEN KEUANGAN
DAERAH. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
kelebihan dan kekurangan ANALISIS POTENSI PENDAPATAN bagi para pembaca dan juga
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu “Fitriningsi, Amalo SE.MM” selaku dosen
bank dan lembaga keuangan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yag telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Kupang, 29 maret 2022

Penyusun, kelompok II
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. mengenali potensi pendapatan...............................................................................3
B. perhitungan potensi pendapatan basis mikro ..........................................................4
C. Analisis Tipologi Klassen .......................................................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk membuat perencanaan anggaran yang komperehensif dan lebih realistis,
selain dilakukan perkiraan perlu dilakukan analisis perhitungan poternsi
pendapatan. Analsisi pendapatan ini berbeda dengan perkiraan pendapatan sebab
analisis potensi pendapatan adalah untuk mengetahui peluang besarnya perolehan
pendapatan optimal yang dapat direalisasikan, sedangkan prakiraan pendapatan
merupakan prediksi perolehan pendapat dimasa datang yang didasarkan pada data
historis realisasi pendapatan.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana menganalisis potensi pendapatan daerah?
2. Bagaimana perhitungan pendapatan daerah?
3. Bagaimana menghitung potensi pendapatan daerah menggunakan tipologi
Klassen?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui potensi pendapatan daerah
2. Untuk mengetahui perhitungan potensi pendapatan daerah
3. Untuk mengetahui perhitungan potensi pendapatan daerah menggunakan
tipologi Klassen

BAB II
PEMBAHASAN

A.mengenali potensi pendapatan


Potensi adalah sesuatu yang sebenarnya sudah ada, hanya belum didapat atau di
peroleh di tangan, untuk mendapatkan atau memperolehnya diperlukan upaya-upaya
tertentu.Potensi Pendapatan Asli Daerah adalah kekuatan yang ada di suatu daerah untuk
menghasilkan sejumlah penerimaan misalnya untuk potensi untuk sumber daya alam
tambang perlu upaya eksplorasi dan eksploitasi, untuk potensi pajak perludilakukan upaya
pajak
Karena potensi tersebut sifatnya masih tersembunyi, maka perlu di teliti besarnya potensi
pendapatan yang ada. Analisis potensi pendapatan bersifat luas sebab banyak faktor yang
harus diidentifikasi terkait dengan pendapatan. Identf'ikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan merupakan bagian upaya mengenali potensi pendapatan. (bagi
manajer publik,kemampuan mengenali potensi pendapatan dan memanfaatkannya se)ara
optimal merupakanhal penting yang menunjukan kapasitas enterpreneur mereka dalam
mengelola organisasisektor public

B. PERHITUNGAN POTENSI PENDATAN BASIS MIKRO


Penghitungan potensi pendapatan basis mikro dilakukan dengan cara menghitung potensi
pendapatan untuk masing-masing objek pendapatan. Potensi suatu penerimaan pajak
danretribusi secara umum dapat dihitung dengan mengalikan tarif suatu pajak/retribusi
dengan basis pajak/retribusi. Tarif pajak/retribusi disesuaikan dengan ketentuan peraturan
perundangan.Sementara penentuan basis pajak perlu dilakukan penghitungan secara
objektif, sebab basis pajak/retribusi ini akan mempengaruhi besarnya potensi pendapatan
Potensi Pendapatan Pajak/Retribusi = Basis Pajak/Retribusi X Tarif Pajak Retribusi
Berikut adalah beberapa contoh cara dalam melakukan perhitungan potensi pendapatan
untuk masing-masing objek pendapatan :
1. Menghitung Potensi Pajak HoteL
Langkah-langkah yang dilakukan :

 Mengidentifikasi objek pendapatan pajak hotel M


 Menentukan hotel yang akan diteliti
 Melakukan obserFasi untuk memperoleh data kelas atau jenis kamar, tarif
kamar, jumlah kamar, tingkat hunian kamar
 Menghitung rata-rata hunian kamar
 Menghitung potensi pajak
Potensi Pajak Hotel = Rata-rata Hunian Kamar X Tarif Rata-rata X 360 hari X Tarif Pajak
2. Menghitung Potensi Pajak Restoran
Sebagai dasar pengenaan pajak restoran adalah omzet penjualan. Salam hal ini
penjualatau pemilik restoran merupakan Wajib pungut, sedangkan para pembeli adalah
subjek pajaknya.Penjual akan membebankan pajak restoran kepada pembeli sebesar tarif
pajak dikalikan dengan jumlah rupiah makanan/minuman yang dibeli sehingga jumlah
seluruhnya yang dibayarkan pembeli sudah termasuk di dalamnya pajak restoran.
Selanjutnya pemilik restoran sebagai Wajib pungut berkeWajiban menyetorkan pajak
restoran tersebut kepada pemerintah daerah.Langkah-langkah menghitung potensi pajak
restoran adalah :
• menidentifikasi objek pendapatan pajak restoran
• menentukan restoran yang akan diteliti potensi pajak restorannya
C. Analisis Tipologi Klassen
Potensi daerah secara sektoral dapat dikelompokkan atau dipetakan dengan
menggunakan data PDRB. Data tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan analisis
Tipologi Klassen. Berdasarkan pada analisis ini, pengelompokan dilakukan dengan melihat
tingkat pertumbuhan dan kontribusi suatu sektor terhadap PDRB daerah tersebut. Hasil dari
perhitungan tersebut akan mengelompokkan sektor- sektor menjadi 4 (empat) sektor, yaitu:

 Sektor prima (unggulan)


Sektor ini merupakan sektor yang paling banyak memberikan kontribusi dalam
meningkatkan perekonomian daerah, dan pertumbuhannya juga paling tinggi.

 Sektor potensial
Sektor ini merupakan sektor yang memberikan kontribusi tinggi terhadap
perekonomian suatu daerah, tetapi tingkat pertumbuhannya tidak secepat sektor
prima dan terkadang cenderung menurun. Laju pertumbuhannya juga lebih lambat.

 Sektor berkembang
Sektor ini merupakan sektor yang sedang mengalami kenaikan dan mampu
memberikan pertumbuhan yang tinggi terhadap perekonomian daerah. Tetapi
kontribusi yang diberikan oleh sektor ini masih rendah.
 Sektor terbelakang
Sektor ini merupakan sektor yang ditunjukkandengan tingkat pertumbuhan yang
lambat dan tingkat kontribusi yang cukup rendah terhadap PDRB daerah. Sektor ini
akan menjadi kelemahanbagi daerah dalam meningkatkanperekonomiannya.

Hasil dari pemetaan potensi daerah akan mempengaruhi kebijakan keuangan yang
akan diambil oleh kepala daerah. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk
meningkatkan perekonomian daerah. Untuk sektor unggulan, maka pemerintah
harus dapat mempertahankan agar seluruh sektor yang masuk dalam kategori ini
tetap berada pada sektor tersebut,dikarenakan sektor ini merupakan sektor
unggulan.
Oleh karena itu, stabilitas pertumbuhannya harus dijaga, karena jika tidak dikelola
dengan baik, maka sektor ini akan menurun tingkat pertumbuhannya dan
menggeser sektor tersebut menjadi sektor potensial.

Dalam mencari strategi untuk menghadapi sector berkembang, maka pemerintah


harus mengambil langkah optimalisasi dengan cara intensifikasi. Sektor ini akan
menjadi peluang bagi daerah untuk dapat ditingkatkan lagi sehingga memberikan
kontribusi kepada PDRB daerah dan menaikkan sektor unggulan. Tetapi jika sektor
tersebut tidak dikelola dengan baik, maka akan menyebabkan sektor tersebut
menjadi sector terbelakang. Sektor potensial harus dikelola dengan baik dengan cara
melakukan pembenahan dan pembinaan yang baik, karena sektor ini akan
memberikan kontribusi dan pembenahan sebab sektor potensial ini memberikan
kontribusi yang besar bagi perekonomian daerah tetapi pertumbuhannya sudah
mulai menurun.Jika sektor potensial ini tidak mendapat perhatian,maka bisa jadi
sektor ini akan berubah menjadi sektorterbelakang.Kelompok sektor yang masuk
dalam sektorterbelakang harus dapat diselesaikan dengan cepat olehpemerintah,
dikarenakan sektor ini dapat mengurangipencapaian perekonomian daerah. Sektor
ini cukup sulit untuk dinaikkan tingkat menjadi sektorberkembang atau sektor
lainnya Pengelompokan suatu sektor kedalam 4 kategori Tipologi Klassen dihitung
berdasarkan pada perhitungan tingkat laju pertumbuhan kontribusi sektoral dan
rerata besar kontribusi sektoralnyaterhadap PDRB, seperti yang ditunjukkan tabel
berikut:
Matriks Analisis Tipologi Klassen
Untuk melakukan analisis tipologi klassen,
langkah-langkah yang dilakukan adalah:
1. Menghitung rata-rata tingkat PDRB per sektor.
2. Menghitung rata-rata sektor.
3. Menghitung tingkat laju pertumbuhan PDRB .
4. Mengklasifikasikan masing-masing sektor ke dala
BAB III
PENUTUP

V. KESIMPULAN

Dari uaraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:


 Setiap daerah memiliki wewenang dan kewajiban untuk menggali sumber
keuangannya sendiri dengan melakukan segala upaya untuk eningkatkan
Pendapatan Asli Ddaerah.
 Dalam rangka upaya peningkatan PAD, perlu dilakukan pengukuran keberhasilannya
dengan menghitung indicator keuangan yang terdiri dari Ddaya Pajak (Tax Effort),
Efektifitas (Effectivity), Efisiensi (Eficiency) dan Elastisitas (Elasticity).
 Untuk menganalisa sumber-sumber PAD dibutuhkan pengetahuan tentang beberapa
variable yang dapat dikendalikan dan yang tidak dapat dikendalikan yaitu: Kondisi
Aawal daerah, Peningkatan Cakupan, Perkembangan PDRB per Kapita Riil,
Pertumbuhan Penduduk, Tingkat InflasiPenyesuaian Tarif, Pembangunan Baru,
Sumber Pendapatan baru dan Perubahan Peraturan.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul halim. 2001. Materi kuliah Manajemen Keuangan Publik. MEP Universitas
Gajah
Mada.
Davey K.J. 1988. Pembiayaan Pemerintahan Ddaerah, Terjemahan Amanullah. UI
Press,
Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi
Daerah yang telah dubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomer 34 Tahun
2000.

Anda mungkin juga menyukai