Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Analis Laporan Keuangan

Dosen Pengampu : Diana Djuwita, MM.

LAPORAN KEUANGAN PROFORMA/PROYEKSI

Kelas :Akuntansi Syariah B / semester 5

Disusun oleh
KELOMPOK 8
Muflikha Hidayati 1808205056
Ajeng Yola Shalshabila 1808205073
Selamet Ashari 1808205078

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKHNURJATI CIREBON

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobil’alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan semesta


alam karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat pada waktunya.

Sholawat serta salam tak lupa tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan tak lupa kita
sebagai umatnya yang insya Allah taat pada ajarannya, yang telah mengeluarkan kita
dari zaman kebodohan kepada zaman yang terang benderang.

Alhamdulillah makalah Analisis Laporan Keuangan telah selesai dibuat oleh


kelompok kami dengan harapan dapat memenuhi nilai Tugas Kelompok dan
memberikan pengetahuan. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah hingga selesai.

Kami mengharapkan kritik dan saran khususnya dari Dosen Mata Kuliah
Analisis Laporan Keuangan guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami
untuk lebih baik di masa yang akan datang.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................…..i
DAFTAR ISI..........................................................................................…,,ii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................…..1
1.1 Latar Belakang .............................................................................…..1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................…...1
1.3 Tujuan Masalah............................................................................……1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................…….2
2.1 Dasar Proyeksi Keuangan ............................................................…….2
2.2 Laporan Keuangan Pro forma......................................................……..3
2.3 Proyeksi Anggaran Kas...............................................................……..4
2.4 Analisis Rasio Keuangan……………………………………………………..5
2.5 Proyeksi Keuangan dengan Metode Persentase terhadap penjualan.....6
BAB III PENUTUP...............................................................................……...7
Kesimpulan.................................................................................………7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................……..,..8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam sebuah perusahaan aktivitas manajerial seperti perencanaan keuangan merupakan
suatu hal yang tidak bisa dipisahkan, Sehingga perencanaan keuangan ini merupakan seutu hal
yang penting dan merupakan sebagai pedoman pelaksanaan aktivitas di masa mendatang.
Proyeksi Laporan keuangan dalam sebuah perushaan harus dilaksanakan karena dengan adanya
poryeksi ini maka memberikan kemudahan dan memberikan informasi atas proyeksi keuangan
yang mana akan menjadi sebuah pedoman dalam menjalankan sebuah berusahaan. Dengan hal itu
maka kami sebagai pemakalah akan mempersembahkan sebuah makalah yang berjudul “Proyeksi
Laporan Keuangan” dimana kami akan membasah mengenai dasar proyeksi laporan keuangan,
laporan keuangan proforma, proyeksi anggaran kas, dan proyeksi keuangan dengna metode
persentase terhadap penjualan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian proyeksi keuangan ?
2. Seperti apa laporan keuangan pro forma ?
3. Seperti Apa proyeksi anggaran kas?
4. Seperti apa proyeksi keuangan dengan metode persentase terhadap penjualan?

1.3 Tujuan
1. Mengetahu proyeksi laporan keuangan
2. Mengetahui laporan keuangan proforma
3. Mengetahui proyeksi anggaran kas
4. Mengetahui keuangan dengan metode persentase terhadap penjualan

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DASAR PROYEKSI KEUANGAN
Proyeksi Laporan Keuangan merupakan bentuk dari perencanaan keuangan dan dapat
digunakan sebagai anggaran finansial yang dirancang untuk memperkirakan apa yang akan terjadi
beberapa tahun yang akan datang. Manajer manganalisis catatan perusahan yang lampau
uantuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengarahui kekayaan pemegang saham.
Sebagai contoh, manajer mungkin merencakaan perubahan struktur modal atau struktur
portofolio investasinya. Perencanaan keuangan sendiri merupakan suatu penyusunan
tindakan bagi perusahaan bagi perusahaan sebagai pedoman pelaksanaan aktivitas di
masa mendatang. Perusahaan-perusahaan yang berkecenderungan memandang kedepan,
akan selalu memikirkan apa yang mungkin dilakukan pada masa yang akan dating.
Sehingga dalam pelaksanaanya, perusahaan-perusahaan ini tinggal berpegang pada
semua rencana yang telah disusun sebelumnya. Dasar proyeksi keuangan tergantung dari
macam perencanaan yang dibuat. Jika perusahaan membuat proyeksi laporan keuangan
untuk suatu periode tertentu, maka dasar perencanannya yang terbaik adalah posisi
laporan keuangan terakhir. Sedangkan jika perusahaan akan membuat anggaran-anggaran
kas maka dasar perencanaan yang baik adalah menilainya dengan rencana penerimaan
dan pengeluaran kas dalam periode yang direncanakan. Proyeksi laporan keuangan
hanyanlah sebagaian dari proses perencanaan perusahaan dengan mana perusahaan
menempatkan aktivitas perusahaan di masa depan yang berkaitan dengan lingkungan
ekonomi, persaingan, teknis dan social yang berkaitan. Ketika rencana-rencana bisnis
dikembangkan, hal ini biasanya distrukturkan disekitar sasaran dan tujuan spesifik yang
ditentukan secara bersama oleh organisasi dan subkelompoknya. Rencana-rencana ini
biasanya menyatakan strategi dan tindakan untuk mencapai hasil-hasil jangka pendek,
jangka menengah, jangka panjang. Proyeksi laporan keuangan akan memudahkan
perusahaan untuk melihat keadaan di tahun akan datang.
Proyeksi adalah kegiatan apa yang terjadi di masa yang akan datang yang dilakukan pada saat
sekarang di mana untuk memproyeksikan harus mengetahui data masa lalu dan kondisi masa lalu.
Dalam membuat proyeksi berdasarkan data masa lalu harus dipertimbangkan bahwa di masa
datang kondisi yang akan terjadi belum tentu sama dengan kondisi di masa lalu.
Asumsi sangat diperlukan dalam penyusunan proyeksi laporan keuangan karena
asumsi merupakan kondisi prasyarat suatu proyeksi dapat dibuat, tanpa menetapkan
asumsi suatu proyeksi sulit untuk dibuat karena terlalu banyak kemungkinan yang dapat
muncul. Menetapkan asumsi dasar yang akan digunakan dilakukan dengan cara:
 Menganalisa data historis, serta memahami hubungan diantara variabelvariabel
keuangan dengan melakukan analisa vertikal atau horisontal serta rasio-rasio
keuangan.
 Memperoleh sumber informasi dari bagian yang membidangi, misalnya bidang
produksi, distribusi, personalia.

2
 Memperoleh sumber informasi yang terpercaya dalam hal ini pemerintah baik pusat
maupun daerah, atau perusahaan sejenis.
 Target KPI dapat dijadikan asumsi, dalam hal ini perlu memperhatikan kemampuan
sumber daya perusahaan.
Pada dasarnya proyeksi laporan keuangan merupakan perancangan atas:
 Proyeksi penjualan,
 Kebutuhan investasi,
 Kebutuhan pendanaan, dan
 Asumsi penyusunan proyeksi.
Yang selanjutnya akan menghasilkan laporan keuangan proyeksi sebagai berikut:
 Proyeksi Laba Rugi
 Proyeksi Neraca
 Proyeksi Arus Kas
1. Laba Rugi
Semua proyeksi keuangan perusahaan membutuhkan proyeksi penjualan karena penjualan
merupakan titik awal aktivitas suatu perusahaan. Perlu digaris bawahi bahwa tidak ada
pengetahuan yang sempurna untuk menentukan jumlah penjualan yang pasti di masa yang akan
datang, karena dapat dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi, kemungkinan perubahan pada
pola konsumsi, kemungkinan pengaruh dari regulasi, sehingga perusahaan mempunyai
sensitivitas yang berbeda.
2.Proyeksi Neraca
Setelah menyusun proyeksi laba rugi, selanjutnya menyusun proyeksi neraca yaitu prediksi
posisi keuangan yang meliputi nilai kekayaan yang akan dimiliki perusahaan beserta seluruh
kewajibannya, baik kepada kreditur maupun pemegang saham pada suatu periode tanggal tertentu
di masa yang akan datang.
3. Arus Kas
Proyeksi arus kas merupakan informasi penting, dapat mencerminkan potensi aliran dana yang
akan terjadi, serta menilai kemampuan perusahaanserta kebutuhan perusahaan dalam
menggunakan arus kas tersebut. Sehingga dapat dianalisa dari mana sumber dana serta untuk apa
dana digunakan.

2.2 LAPORAN KEUANGAN PROFORMA


Proyeksi proforma dapat dilakukan pada setiap tingkatan rincian yang diinginkan. Dalam
bentuk ringkas, ini merupakan salah satu laporan yang paling banyak digunakan untuk membuat
taksiran secara cepat. Laporan ini terutama disenangi oleh para pejabat pinjaman bank, yang
harus menilai kredit suatu perusahaan klien dari sudut pandang total keuangan. Rencana terinci
tidak diperlukan untuk membuat laporan pro forma yang lengkap. Meskipun hasil proses
perencanaan formal akan meningkatkan ketepatan. Sebaliknya, rasio-rasio yang dipilih dapat
digunakan untuk membuat laporan yang keseluruhannya memuaskan, terutama pada pandangan
pertama. Seperti yang akan kita peragakan, aspek penting dari analisis pro forma adalah
kemampuan untuk menemukan kebutuhan dana yang diperlukan bagi perusahaan per tanggal
penyusunan neraca proforma.

3
Laporan Proforma adalah sebuah laporan proyeksi keuangan secara formal untuk
mencerminkan transaksi yang direncanakan dalam satu periode tertentu. Laporan
proforma merupakan salah satu komponen penting dari rencana bisnis karena dapat
memperkirakan profitabilitas dan kondisi keuangan suatu perusahaan di masa yang akan
datang.
Laporan proforma menjadi bagian yang integral untuk meyakinkan calon kreditur dan
investor untuk memberikan bantuan dana yang dibutuhkan suatu perusahaan. Laporan
proforma juga membantu pemilik perusahaan untuk merencanakan cara meningkatkan
kekuatan keuangan dan pertumbuhan perusahaan yang sehat karena laporan ini dapat
memperkirakan kondisi keuangan perusahaan sampai periode tertentu.
Berikut adalah cara menyusun sebuah laporan proforma:
1. Hitung proyeksi pendapatan perusahaan Anda dengan menggunakan asumsi pasar
yang realistis. Lakukan riset dan diskusi dengan ahli dan akuntan untuk menentukan
arus pendapatan normal per tahun, arus kas, dan asumsi akumulasi aset.
2. Perkirakan total liabilitas dan biaya Anda. Perhatikan setiap pengeluaran yang ada
dan pastikan estimasi yang dibuat tetap realistis.
3. Perkirakan arus kas perusahaan. Poin ini menyangkut seputar net income di masa
yang akan datang, penjualan aset, dividen, penerbitan saham, dan sebagainya

2.3 PROYEKSI ANGGARAN KAS


Anggaran merupakan suatu perencanaan aktivitas yang digunakan sebagai dasar untuk
koordinasi pelaksanaan aktivitas tersebut. Dalam suatu anggaran akan dinyatakan kebutuhan
pembiayaan dari perusahaan, dan merupakan ukuran pelaksanaan aktivitas kerja. Aktivitas
operasional perusahaan dievaluasi performancenya dengan anggaran yang telah ditentukan
sebelumnya. Setiap penyimpangan antara realisasi dan angggaran akan dianalisis untuk
digunakan sebagai dasar koreksi atas aktivitas yang digunakan, atau untuk dasar penyusunan
anggaran berikutnya. Dengan demikian anggaran mempunya beberapa fungsi yaitu : perencanaan,
evaluasi performance, dan koordinasi pelaksanaan aktivitas.
Anggaran kas sesuai namanya, merupakan suatu perencanan atas arus kas perusahaan.
Anggaran kas adalah sarana perencanaan bulan demi bulan, atau minggu demi minggu yang
sangat spesifik yang lazim disiapkan oleh staf keuangan suaut perusahaan. Anggara ini secara
tegas memutuskan perhatian pada kehadian spesifik dari penerimaan dan pembayaran kas.
Manajer keuangan yang menggunakan anggaran kas akan sangat berkepentingan dalam
mengamati tingkat perubahan perkiraan kas, yang harus dipertahankan pada tingkat yang
mencukupi agar memungkinkan pembayaran kewajiban yang tepat waktu pada saat jatuh tempo.
Konsekuensinya, manajer keuangan harus merencakan aktivitas kas untuk mencerminkan rincian
secara sangat spesifik penentuan waktu dari arus masuk dan arus keluar kas sebagai tanggapan
terhadap aktivitas operasi dan investasi yang direncanakan.
Dalam menyusun anggaran kas, jadwal waktu atas taksiran penerimaan dan pengeluaran kas
harus ditetapkan. Jadwal ini menunjukkan, periode ke periode, pengaruh bersih dari aktivitas
yang diproyeksikan terhadap saldo kas. Pemilihan selang waktu yang tercakup oleh anggaran kas
bergantung pada sifat perusahaan dan syarat perdagangan yang berlaku saat itu. Jika flukstuasi
harian cenderung besar, seperti dalam bisnis perbangkan, proyeksi hari demi hari mungkin
diperlukan. Dalam kasus lain, proyeksi mingguan, bulanan atau bahkan triwulan akan mencukupi.
Penggangaran kas, secara prinsip sangat sederhana. Dimana tagihan yang jatuh tempo
4
ditandingkan dengan penerimaan dari cek gaji, cek deviden, pembayaran bunga dan sebagainya.
Penandinganya ini diperlukan untuk menentukan kebutuhan dana karena itu mempengaruhi saldo
kas yang tersedia untuk pembayaran.

2.4 Analisis Rasio Keuangan


Halim et al. (2011) menyebutkan rasio keuangan merupakan ukuran statistik terkait dengan
dua angka dari laporan laba rugi, neraca, atau keduanya. “Financial ratios are statistical yardsticks
that relate to two number obtained from the income statement of a company, balance sheet, or
both”. Rasio keuangan memungkinkan dilakukannya pembandingan kinerja perusahaan antar
waktu, ataupun pembandingan kinerja antar perusahaan. Analisis rasio keuangan dapat dilakukan
untuk tiga tujuan: (1) sebagai alat analisis untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu
perusahaan dimaksudkan untuk mengakses kelangsungan hidup (viability) dan menentukan
apakah return yang memuaskan akan dihasilkan dari pengambilan risiko; (2) sebagai alat
monitoring untuk meyakinkan bahwa tujuan perusahaan adalah sesuai dengan sumberdayanya;
dan (3) sebagai alat yang efektif untuk perencanaan pencapaian tujuan perusahaan. Namun
demikian Wong menggaris bawahi enam tujuan dari analisis rasio berdasarkan Landford:
1. Apakah perusahaan telah sesuai menggunakan asetnya;
2. Apakah profit margin perusahaan sejalan dengan asetnya;
3. Apakah terdapat pemborosan (excessive) dalam investasi aktiva tetap;
4. Apakah bisnis memiliki kecukupan dana;
5. Apakah terdapat kekritisan likuiditas;
6. Apakah pengumpulan piutang berjalan efisien.
Rasio Keuangan dapat dikategorikan sebagai berikut (Drake, 2007; Edum-Fotwe et al.):
a. Rasio likuiditas (liquidity ratios) (contoh: current ratio, solvency ratio): digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban (obligation) jangka
pendeknya dan menentukan waktu serta cakupan tindakan yang diperlukan.
b. Rasio profitabilitas (profitability ratios) (contoh: profit margin, return on assets, return on
equity, and earnings per share): digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian (return)
investasi perusahaan atau laba dari operasi.
c. Rasio aktivitas (activity ratios) (contoh: assets turnover and stock turnover). Digunakan
untuk mengindikasikan seberapa efektif penggunaan dan pembagian aset perusahaan serta
berapa kali dalam setahun persediaan dihabiskan.
d. Rasio pengungkit (leverage ratios) (contoh: gearing and interest cover): digunakan untuk
mengindikasi pengembangan yang diekspos perusahaan atas risiko keuangannya.
Tidak semua rasio keuangan harus digunakan ketika melakukan analisis terhadap suatu
perusahaan. Pilihan rasio yang digunakan bergantung pada kebutuhan serta tujuan analisis.
Sebagai contoh: pemasok dan kreditor jangka pendek lebih suka konsen pada current liquidity,
sementara pemegang saham lebih menyukai rasio profitabilitas untuk menentukan tingkat
pengembalian investasi; sementara perbankan akan lebih suka pada profitability dan leverage
ratios untuk persetujuan kredit (Halim et al., 2011).

2.5 PROYEKSI KEUANGAN DENGAN METODE PERSENTASE TERHADAP


PENJUALAN

5
Salah satu metode yang digunakan untuk mengestimasi level dari aktiva, pasiva atau biaya
adalah dengan mempergunakan suatu persentase tertentu terhadap penjualan. Dengan
mempergunakan suatu persentase tertentu ini, hakikatnya telah diasumsikan bahwa terdapat
hubungan proposionalitas antara aktiva, pasiva dan biaya dengan penjualan. Persentase yang
digunakan, dihitung dari data laporan keuangan dikaitkan dengan tingkat penjualan. Kemudian
Anggaran yang menerangkan secara terperinci tentang penjualan perusahaan. Proyeksi laporan
keugan dengan metode persentase tentu dapat digunakan untuk mengestimasi kebutuhan
keuangan perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Karena periode perencanaan
yang lebih panjang ini, detail daripada komponen yang direncanakan kutang ditekankan.
Melainkan focus untuk mengestimasi kebutuhan pembiayaan perusahaan untuk jangka waktu
yang cukup panjang. Teknik yang digunakan untuk memproyeksi kebutuhan keuangan ini dapat
dijelaskan dengan prosedur sebagai berikut :
1. Hitung proporsi dari aktiva lancar dan aktiva tetap terhadap penjualan. Proporsi ini
diasumsikan tetap sama untuk periode proyeksi tahunan yang akan datang.
2. Hitung kenaikan dalam total aktiva yang disebabkan oleh kenaikan penjualan. Kenaikan
dalam total aktiva ini harus dibiayai dengan sumber dana baik dengan utang atau modal
sendiri.
3. Sumber dana utang diperoleh antara lain dari sumber spontan, yaitu utang dagang, dan
biaya-biaya yang akan dibayar karena timbulnya penjualan.
4. Kekurangan dari sumber dana ini dapat dibiayai dari Retained Earnings sesudah dikurangi
deviden dan pembiayaan dari utang luar lainya.
Teknik penentuan kebutuhan pembiayaan dari luar ini secara sederhana dapat
diformulasokan sebagai berikut :
EF = [{(TA-CL)/So}x ^S] - {(SI x NPM) (1- DP)}
Dimana :
EF = Dana luar yang dibutuhkan
TA = Total aktiva perusahaan
CL = Utang Lancar
So = Penjualan pada tahun awal
^S = Tambahan penjualan yang direncakan
SI = Penjualan pada tahun proyeksi 1
NPM = Net profit Margin
DP = Rasio Pembayaran Dividen Terhadap Earnings per share (dividen pay out
ratio)

BAB III
PENUTUP

6
3.1 Kesimpulan
Proyeksi keuangan merupakan suatu penyusunan tindakan bagi perusahaan sebagai pedoman
pelaksanaan aktivitas di masa mendatang. Proyeksi pro forma dapat dilakukan pada setiap
tingkatan rincian yang diinginkan. Laporan keuangan pro forma merupakan suatu alat yang
penting untuk manajer keuangan. Proses penyusunannya dapat cukup sederhana, jika hanya untuk
satu periode perencanaan dan atas dasar satu kondisi tertntu. Tetapi laporan keuangan juga dapat
menjadi rumit, jika proyeksi dilakukan untuk beberapa periode dan dengan dasar beberapa
asumsi. Proyeksi Anggaran kas adalah sarana perencanaan bulan demi bulan, atau minggu demi
minggu yang sangat spesifik yang lazim disiapkan oleh staf keuangan suaut perusahaan. Anggara
ini secara tegas memutuskan perhatian pada kehadian spesifik dari penerimaan dan pembayaran
kas. Proyeksi laporan keugan dengan metode persentase tentu dapat digunakan untuk
mengestimasi kebutuhan keuangan perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Karena
periode perencanaan yang lebih panjang ini, detail daripada komponen yang direncanakan kutang
ditekankan

7
DAFTAR PUSTAKA

Eko Cahyono, Krido. 2016. “Modul Analisis Laporan Keuangan”. Stiesia


Gunawan Adisaputro, Anggaran Perusahaan, Yogyakarta, BPFE, 200, h. 5
Program Peningkatan Kompetensi SDM Profesional Bidang Air Minum Melalui Pola Center
Of Excellence (COE). 2018. Modul Analisa Keuangan dan Manajemen. Direktorat Jendrak Cipta
Karya.
Rachma, Annisa. Proyeksi atas Laporan Keuangan Proforma Terhadap Laporan
Keuangan. Journal of Finance, Economic and Businnes, 2018, 1.1.

Anda mungkin juga menyukai