Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ANALISI LAPORAN KEUANGAN

“ANALISIS PROSPEKTIF”

OLEH KELOMPPOK 6

NAMA ANGGOTA:

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021
KATA PENGANTAR

Pertama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kita dapat menyelesaikan
makalah ekonomi yang berjudul “Permintaan dan Penawaran Uang”.Adapun penulisan makalah
yang berjudlu “ANALISIS PROSPEKTIF”

Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu,
terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-mata, namun
berkat dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.Sehubungan dengan hal tersebut,
perlu kiranya kami dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.Kami juga berterima kasih kepada
semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini.

Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa pengetahuan dan pengalaman kami
masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami mohon maaf jika ada kesalahan yang sengaja
maupun tidak disengaja yang telah kami lakukan. Dan kami juga sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan ini lebih baik dan bermanfaat. Terima Kasih

Kupang 24 september 2021

penulis
DAFTAR ISI

BAB 1.........................................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3

1.1.Latar Belakang...................................................................................................................................3

1.2.Rumusan Masalah..............................................................................................................................3

1.3 Tujuan Makalah.................................................................................................................................3

BAB II...........................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5

2.1.Pengertian Analisis............................................................................................................................5

2.2.Manfaat Analisis Prospektif...............................................................................................................5

2.3. Proses Proyeksi.................................................................................................................................6

2.4. Aplikasi Analisis Prospektif.............................................................................................................10

BAB III........................................................................................................................................................17

PENUTUP...................................................................................................................................................17

3.1.Kesimpulan......................................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................18
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Adanya efek atau investasi dalam perusahaan menyebabkan perusahaan memerlukan
adanya cara yang tepat dalam penilaian kelayakan rencana-rencana strategis. Dalam penilaian
efek dan ketepatan rencana strategis perusahaan, diperlukan adanya analisis prospektif. Analisis
ini diperlukan dalam menentukan keputusan baik bagi investasi pemegang saham maupun
pinjaman. Bab ini memberi perhatian khusus proses proyeksi, penilaian laba dan penggerak nilai.
Dengan adanya hal tersebut kami bermaksud membuat makalah Analisis Laporan Keuangan
dengan sub judul “Analisis Prospektif.” Sehingga bermanfaat bagi yang membaca serta
memberikan informasi tentang analisis prospektif yang baik dan benar untuk masa depan
perusahaan.

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan dalam latar belakang masalah diatas, penulis
merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengertian analisis prospektif ?

2. Apa saja manfaat dari analisi prospektif ?

3. Bagaimana proses proyeksi berlangsung?

4. Bagaimana aplikasi prospektif dalam model penilaian laba sisa?

1.3 Tujuan Makalah


Sejalan dengan rumusan masalah, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui:

1. Pengertian analisis prospektif


2. Proses proyeksi

3. Manfaar analisis prospektif

4. Aplikasi analisis prospektif dalam model penilaian laba


BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Analisis
Prospektif Analisis Prospektif adalah peramalan hasil laporan keuangan dimasa yang
akan datang. Analisis ini dapat diketahui dari analisis akuntansi, analisis keuangan serta analisis
bisnis dan strategi. Output dari analisis prospektif adalah hasil yang diharapkan pada masa yang
akan datang yang akan digunakan untuk menilai perusahaan.

1. Analisis prospektif merupakan sebuah proses produksi dan informasi yang dilaksanakan
sebelum kebijakan tersebut dilaksanakan. Dalam menelaah informasi yang digunakan
dalam merumuskan alternatif dan prefensi tersebut melalui kebijakan secara kualitatif dan
kuantitatif sebagai landasan dan pedoman dalam keputusan perusahaan.

2. Analisis prospektif hanya dapat dilakukan setelah laporan keuangan terdahulu


disesuaikan untuk mencerminkan kinerja ekonomis perusahaan secara akurat. Analisis
prospektif berguna untuk menguji ketetapan rencana strategis jangka panjang untuk
menguji ketetapan strategis perusahaan. Analisis prospektif peramalan jangka panjang
melalui analisis data dimasa lalu dengan peramalan laporan keuangan. Implementasi dari
analisis prospektif sendiri melalui peramalan dan penilaian saham dan tingkat pembaikan
atas penggerak nilai. Analisis prospektif adalah langkah akhir dalam proses analisis
laporan keuangan .Analisis prospektif hanya dapat dilakukan setelah laporan keuangan
historis disesuaikan untuk mencerminkan kinerja ekonomis perusahaan secara akurat.
Analisis prospektif berguna untuk menguji ketetapan rencana perusahaan berguna bagi
kreditor untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.

2.2.Manfaat Analisis Prospektif


Analisis prospektif merupakan peramalan hasil dimasa depan biasanya laba, arus kas, atau
keduanya. Output analisis prospektif adalah hasil yang diharapkan dimasa depan yang digunakan
untuk mengestimasi niali perusahaan. Manfaat dari analisis prospektif adalah menguji ketepatan
rencana strategis perusahaan, untuk itu perlu dianalisi apakah perusahaan mampu menghasilkan
arus kas yang cukup untuk mendanai pertumbuhan yang diinginkan ataukah perusahaan tersebut
memerlukan pendanaan berupa utang atau ekuitas dimasa depan. Perlu dianalisis juga apakah
rencana strategis kini akan memberikan manfaat seperti yang diramalkan oleh pihak manajemen
perusahaan. Dan analisis ini berguna bagi kreditor untuk menilai kemampuan perusahaan
memenuhi kewajibannya baik itu jangka panjang ataupun pendek.

2.3. Proses Proyeksi


Proyeksi keuangan merupakan perencanaan keuangan perusahaan untuk dimasa mendatang
dengan berlandaskan pada laporan keuangan tahun yang lalu. Perlu diketahui bahwa laporan
keuangan yang masih dalam bentuk perencanaan maka didalam laporan keuangan tersebut harus
dicantumkan kata “proforma” yang mempunyai arti bahwa laporan keuangan menunjukkan
ikhtisar kondisi keuangan perusahaan yang belum dilaksankan.Informasi yang didalamnya masih
dalam bentuk proyeksi/perencanaan mengenai kondisi keuangan dimasa yang akan datang.
Proses proyeksi dimulai dari laporan laba rugi, diikuti dengan laporan posisi keuangan (neraca)
dan laporan arus kas.

1. Proyeksi Laporan Laba Rugi

Proses proyeksi dimulai dengan pertumbuhan penjualan yang diharapkan. Contoh ini
digunakan Tren Historis untuk memprediksi tingkat penjualan di masa depan. Analisis
lebih terperinci melibatkan informasi eksternal seperti: a) Tingkat aktivitas ekonomi
makro yang diharapkan

b) Peta persaingan

c) Bauran toko baru dan toko lama

d) Laporan Laba Rugi

Target Corporation 2001 2000 1999 Penjualan bersih $39.888 $36.903 $33.702 Harga pokok
penjualan 27.256 25.295 23.029 Laba kotor 12.642 11.608 10.673 Beban penjualan umum dan
8.883 8.190 7.490 administasi 1.079 940 854 Beban penyusutan dan 464 425 393 amortisasi
2.216 2.053 1.93 Beban bunga 842 789 751 Laba sebelum pajak 6 0 41 Beban pajak $ 1.368
$1.264 $1.144 Kerugian dan pos luar biasa dan operasi dalam 905 898 912 penghentian Laba
bersih Saham beredar Beberapa Rasio Terpilih Pertumbuhan penjualan Margin laba kotor Beban
penjualan umum dan administasi/Penjualan Beban penyusutan/aktiva tetap kotor tahun
sebelumnya Beban bunga/utang jangka Panjang tahun sebelumnya Pajak penghasilan/laba
sebelum pajak 8,09% 31,69 22,27 9,50% 31,46 22,19 9,91% 31,67 22,22 6, 856,80 6,707,15

8,478,35 38,0038,43 38,795

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam memproyeksikan laporan tersebut:

1.Penjualan = $39.888 x 1,0809 =$43.115

2.Laba kotor = $43.115 x 31,69% = $13.665

3.Harga pokok penjualan = $43.115 - $ 13.665 = $29.450

4.Penjualan, umum, dan administrasi = $43.115 x 22,27% = $9.602

5.Penyusutan = $18.442 (aktiva tetap kotor awal periode)x 6,85% = $1.263

6.Bunga = $8.088 (utang berbunga awal periode) x 7,15% = $578

7.Laba sebelum pajak = $13.665 - $9.602 - $1.263 - $578 = $2.22

8.Beban pajak = $2.222 x 38% = $844

9.Pos luar biasa dan operasi dalam penghentian: Tidak Ada

10. Laba bersih = $2.222 - $844 = $1.378

Proyeksi Laporan Laba Rugi Target Corporation Langkah Estimasi Proyeksi Tahun 2002
Laporan laba rugi Penjualan bersih

1. $ 43.115 Harga pokok penjualan

2. 29.450 Laba kotor

3. 13.665 Beban penjualan, umum, dan administrasi

4. 9.602 Beban penyusutan dan amortisasi

5. 1.263 Beban bunga

6. 578 Laba sebelum pajak


7. 2.222 Beban pajak

8. 844 Pos-pos luar biasa dan operasi dalam penghentian

9. 0 Laba bersih

10 .Saham beredar $ 1.378 90

Asumsi Peramalan Pertumbuhan penjualan 8,09% Margin laba kotor 31,69 Beban penjualan,
umum, dan administrasi 22,27 Beban penyusutan/Aktiva sebelumnya Beban bunga/Utang
sebelumnyatetap jangka kotor tahun 6,85 Panjang tahun 7,15Pajak penghasilan/Laba sebelum
pajak 38,00

2. Proyeksi Neraca

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam memproyeksikan neraca tersebut:

 Piutang = penjualan +Perputaran piutang $43.115 10,41= $4.141

 Persediaan= harga pokok penjualan +persediaan = $29.450 6,12= $4.809

 Aktiva lancar lain = tidak berubah.

 Aktiva tetap = Saldo Tahun Lalu + Estimasi Pengeluaran Modal = $18.442 + $3.419 =
$21.861

 Akumulasi penyusutan = Saldo Sebelumnya + Estimasi Penyusutan = $4.909 + $1.263 =


$6.172

 Aktiva tetap bersih = Jumlah Aktiva Tetap – Jumlah Akumulasi Penyusutan = $21.861 -
$6.172 = $ 15.689

 Aktiva jangka panjang lainnya = tidak berubah harga pokok penjualan

 Utang usaha = perputran utang $29.450=6,55= $ 4.496


 Bagian lancar utang jangka panjang: jumlah yang dilaporkan dalamcatatan kaki utang
jangka panjang sebagai bagian yang jatuh tempo di tahun 2002.

 Beban akrual = penjualan perputaran beban akrual=$ 43.115 25,47= $ 1.692,78 .

 Utang pajak =beban pajak utang=$ 844 50,24%= $ 1.679,94

 Pajak tangguhan dan kewajiban lain: tidak berubah

 Utang jangka panjang: $8,088 (Utang jangka panjang tahun lalu) - $892

 Bagian utang yang jatuh tempo dari butir 9).

 Saham biasa: tidak berubaH.

 Surplus modal: $1,118 = $1,098 + $20 (mencerminkan aktivitas ESOP* dan opsi
saham).

 Laba ditahan: $7,861 = $6,687 (Laba ditahan tahun lalu) + $1,378 (Proyeksi laba bersih)
- $204 (Estimasi dividen sebesar $0,225 per lembar saham).

 Kas: jumlah yang diperlukan untuk menyeimbangkan total kewajiban dan ekuitas
dikurangi (l)-(7).

3. Proyeksi Laporan

Arus Kas Proyeksi laporan arus kas dihitung dari proyeksi laporan laba rugi dan proyeksi
di laporan posisi keuangan. Proyeksi laporan arus kas disajikan dari arus kas bersih yang berasal
dari operasi mendanai sebagian dari pengeluaran modal, pengurangan utang jangka panjang, dan
dividen.

Proyeksi arus kas bersih dari operasi sebesar $2,435 juta mendanai sebagian dari pengeluaran
modal sebesar $3.419 juta dan dividen sebesar $204 juta. Kekurangannya ditutup dengan
kenaikan utang jangka panjang sebesar $1.295 juta.

4. Analisis Sensitivitas Proyeksi laporan keuangan didasarkan pada hubungan yang diharapkan
antara pos laporan laba rugi dengan pos neraca. Dalam contoh ini, digunakan rasio yang terakhir
karena operasi perusahaan cukup stabil dan diasumsikan tidak terdapat perubahan besar dalam
strategi operasi

Friska putri, "Analisis Proyeksi", https://www.academia.edu/3531226/proyeksi (diakses pada 25


Oktober 2019, pukul 11.30)

2.4. Aplikasi Analisis Prospektif


Dalam Model Penilaian Laba Sisa Proses penilaian estimasi laba bersih dimasa yang
akan datang dan nilai buku ekuitas pemegang saham. Model penilaian memerlukan estimasi atas
enam parameter sebagai berikut:

1. Penjualan diharapkan tumbuh sebesar 8,9% pada tahun 20101 dan 9,1% pada tahun 2002
kemudian menurun pada tingkat pertumbuhan 8%, 7%, dan 6% untuk tiga tahun berikutnya.
Periode lima tahun ini merupakan “horizon peramalan” , periode waktu dimana kita memiliki
keyakinan tertinggi atas estimasi tersebut.

2. Margin laba bersih diharapkan naik menjadi 9,2% dan 9,4% selama dua puluh tahun
berikutnya dan kemudian bertahan pada presentase tersebut.

3. Tingkat perputaran modal kerja bersih diharapkan tetap pada tingkat 11,83

4. Tingkat perputaran aktiva tetap diharapkan tetap pada tingkat 1,99 kali.

5. Leverage keuangan diharapkan konstan pada tingkat sekarang sebesar 2,52 kali.

6. Biaya modal ekuitas diperkirakan sebesar 12,5% (biaya modal ekuitas ditentukan oleh capital
asset pricing model (CAMP).

Laba bersih diestimasi dengan menggunakan rumus:

1. Laba bersih = Penjualan x Margin Laba bersih

2. Modal kerja bersih diestimasi dengan menggunakan rumus:

3. Modal kerja = Penjualan tingak perpuatara modal kerja

4. Modal aktiva tetap diestimasikan dengan menggunakan rumus:


5. modal aktiva tetap = Penjualan tingkat perputaran aktiva tetap

Ekuitas diestimasi dengan menggunakan rumus:

1. Total ekuitas pemeganga saham = total aktiva operasi leverage

2. Aktiva operasi = Modal kerja bersih + aktiva tetap Laba sisa untuk tahun 2001
diestimasikan dengan menggunakan rumus: 1. Sisa laba = laba bersih – (ekuitas awal
tahun x biaya modal ekuitas) $6.2768 = $8.856 – ($20624 x 0,125). Tahun-tahun
setelahnya dalam horizon peramalan dihitung dengan cara yang sama. Setiap tahun
selama horizon peramalan selanjutnya didiskontokan pada biaya modal ekuitas (12,5%).
Sebagai contoh, faktor diskonto untuk tahun kedua dihitung sebagai berikut:

1 PVIFk.n= (1+k)n 1

0.79 = 1,1252 Nilai sekarang untuk tiap-tiap tahun dalam horizon peramalan dijumlahkan untuk
mendapatkan nilai sekarang kumulatif sampai tahun 2005 sebesar $26.303. Proyeksi laba sisa di
tahun 2006 diasumsikan tumbuh pada tingkat inflasi (3,5%). Nilai sekarang anuitas ini,
didiskontokan ke tahun 2000 adalah: PV = PVn 54,039 =

1 (k − inf. )(1 + k)n

8.764 (0,125 − 0,035)(1,125)5

Estimasi nilai saham Syminex Corp. pada tahun 2000 : nilai buku ekuitas pemegang saham +
nilai sekarang laba sisa ($20.624) + ($26.303 + $54.039) = $100.966. Dengan saham beredar
sebanyak 1.737 lembar, nilai per lembar saham Syminex Corp. adalah $58,13. E. Trend
Penggerak Nilai

1. Pembalikan ROE

a) ROE cenderung untuk kembali ke keseimbangan jangka panjang. Hal ini mencerminkan
tekanan kompetisi.

b) Pembalikan tidak lengkap. Hal ini mungkin disebabkan oleh dua


hal: perbedaan risiko yang tercermin dalam perbedaan biaya modal (k); atau, tingkat
konservatisme yang lebih tinggi (rendah) dalam kebijakan akuntansi.

2. Pembalikan Margin Laba Bersih

Tingkat pembalikan untuk perusahaan dengan laba terendah lebih besar daripada tingkat
pembalikan perusahaan yang paling untung.

Tingkat pembalikan untuk dua kelompok ekstrem perusahaan tersebut lebih besar daripada
tingkat pembalikan perusahaan dengan laba yang lebih moderat.

3. Pembalikan Perputaran Total Aktiva

Walaupun tampak adanya pembalikan, tingkatnya lebih kecil dari tingkat pembalikan
ukuran profitabilitas. . Peramalan Jangka Pendek Peramalan Jangka Pendek merupakan alat yang
digunakan untuk menganalisis likuiditas jangka pendek. Kegunaan ramalan jangka pendek:

1. Internal : manager dan auditor digunakan untuk mengevaluasi aktifitas operasi saat ini dan
masa depan.

2. Eksternal : kreditor jangka pendek guna menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi
utang jangka pendek. Analisis ini digunakan untuk menilai perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendek yang diragukan.

Hal ini disebabkan jumlah dan kompleksitas faktor-faktor yang mempengaruhi arus kas
masuk dan arus kas keluar yang tidak dapat diestimasikan secara andal dalam jangka panjang.
Keakuratan peramalan arus kas berbanding terbalik dengan horizon peramalan — makin lama
periode peramalan, makin berkurang keandalan peramalan tersebut. Hal ini disebabkan jumlah
dan kompleksitas faktorfaktor yang memengaruhi arus kas masuk dan arus kas keluar yang tidak
dapat diestimasi secara andal dalam jangka panjang. Dalam peramalan jangka pendek pun,
diperlukan informasi yang jumlahnya signifikan. Analisis ini menekankan pada peramalan kas
jangka pendek saat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya
diragukan. Keakuratan peramalan arus kas berbanding terbalik dengan horizon peramalan-
semakin lama periode peramalan, semakin berkurang keandalan peramalan tersebut. Hal ini
disebabkan jumlah dan kompleksitas faktor-faktor yang memengaruhi arus kas masuk dan arus
kas keluar yang tidak dapat diestimasikan secara andal dalam jangka panjang. Dalam peramalan
jangka pendek pun, informasi yang jumlahnya signifikan diperlukan. Karena peramalan arus kas
bergantung pada informasi yang tersedia bagi publik, tujuan analisis ini adalah peramalan yang
cukup akurat. Dengan mempelajari dan membuat peramalan arus kas, analisis akan
menghasilkan pandangan yang lebih luas atas pola arus kas perusahaan.

1) Pola Arus Kas

Pola arus kas penting untuk dipelajari sebelum menguji model untuk analisis dan
proyeksi arus kas. Kas dan setara kas (selanjutnya disebut “kas”) merupakan aset yang
paling likuid. Hampir seluruh keputusan manajemen adalah melakukan investasi aset atau
membayar beban memerlukan kas. Hal ini menyebabkan manajemen lebih berfokus pada
kas daripada konsep dana likuid lainnya. Beberapa pengguna (seperti kreditor) terkadang
menganggap aset seperti piutang dan persediaan sebagai bagian dari aset yang likuid
mengingat pos tersebut bersifat dalam dikonversi menjadi kas dalam waktu dekat.
Manajemen bertanggung jawab atas keputusan investasi kas dalam bentuk aset atau untuk
membayar biaya.Konversi kas ini meningkatkan risiko karena pemulihan kas dari
aktifitas-akitifitas tersebut kurang pasti. Arus kas masuk dan arus kas keluar terkait satu
sama lain. Kegagalan salah satu aspek aktivitas bisnis perusahaan akan berdampak pada
keseluruhan sistem arus kas. Kegagalan penjualan berdampak pada konversi persediaan
menjadi piutang dan kas,mengakibatkan penurunan ketersediaan kas, ketidakmampuan
perusahaan untuk mengganti kas dari sumber seperti ekuitas, pinjaman, dan utang usaha
dapat menghambat aktivitas produksi dan merugikan penjualan di masa depan.
Sebaliknya, membatasi pengeluaran pada pos seperti iklan dan pemasaran dapat
memperlambat konversi persediaan menjadi piutang dan kas. Pembatasan jangka panjang
atas arus kas keluar atas arus kas masuk dapat menurunkan solvabilitas perusahaan.
Keterkaitan antara arus kas, akrual, dan laba harus disertakan dalam analisis. Saat
persediaan barang jadi yang merupakan akumulasi banyak biaya dan beban dijual, margin
laba perusahaan menghasilkan arus kas masuk dana likuid melalui piutang dan kas.
Makin tinggi margin laba, makin besar pertumbuhan dana likuid. Laba terutama berasal
dari selisih antara penjualan dan harga pokok penjualan (laba kotor) dan memiliki
dampank yang sangat besar pada arus kas. Banyak biaya, seperti biaya yang berasal dari
penggunaan aset tetap atau beban yang ditangguhkan, tidak membutuhkan pengeluaran
kas. Sama halnya dengan pos seperti penjualan tanah secara cicilan jangka panjang yang
menghasilkan piutang tak lancar yang membatasi relevansi akrual bagi arus kas, ukuran-
ukuran tersebut harus digunakan secara tepat dalam analisis untuk menilai pola arus kas.
Arus kas memiliki keterbatasan dalam satu hal penting. Saat perusahaan memperoleh kas
masuk, manajemen berwenang menentukan penggunaannya. Pilihan penggunaan ini
bergantung pada komitmen pembayaran, seperti dividen, akumulasi persediaan,
pengeluaran modal, atau pembayaran utang. Arus kas juga bergantung pada kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan dana dari berbagai sumber seperti ekuitas dan utang.
Manajaemen memiliki wewenang yang besar atas penggunaan arus kas masuk yang tidak
dikomitmenkan (disebut arus kas bebas). Komponen arus kas beban ini penting dan
menjadi perhatian khusus dalam analisisPentingnya

2) Peramalan Penjualan

Keandalan peramalan laba bergantung pada kualitas peramalan penjualan. Dengan sedikit
pengecualian, seperti dana dari aktivitas pendanaan atau dana untuk aktivitas investasi, sebagian
besar arus kas terkait dan bergantung pada penjualan. Peramalan penjualan meliputi analisis atas:
a. Arah dan tren penjualan b. Pangsa pasar c. Kondisi industri dan ekonomi d. Kapasitas
produksi dan keuangan e. Faktor kompetisi Komponen-komponen tersebut umumnya dinilai
bersamaan dengan lini produk yang berpotensi dipengaruhi oleh kekuatan pasar masingmasing.
Misalnya dengan mengilustrasikan pentingnya peramalan penjualan.

3) Peramalan Arus Kas dengan Analisis Pro Forma Kewajaran dan kelayakan ramalan kas
jangka pendek biasanya diuji dengan laporan keuangan pro forma (financial statements
performa). Dalam pengujian ini, asumsi yang mendasari peramalan kas digunakan untuk
menyusun laporan laba rugi pro forma selama periode yang diramal dan neraca pro forma
pada akhir periode ramalan.

Laporan keuangan pro forma digunakan untuk menghitung rasio keuangan dan
menyimpulkan hubungan lainnya, dan dibandingkan dengan data historis untuk menguji
kelayakannya. Perbandingan ini haru menyertakan penyesuaian untuk faktor-faktor yang
diperkirkan akan mmengaruhinya selama periode yang diramalkan. Analisis pola beban dan
laporan keuangan menghasilkan estimasi biaya berdasarkan penjualan atau waktu. Laporan
pro forma harus dilakukan pengujian secara kritis serta dilakukan uji kelayakan ramalan dan
asumsinya.Rasio dan hubungan yang disimpulkan dalam laporan keuangan pro forma harus
dievaluasi dan dibandingkan dengan rasio historis untuk menentukan kewajaran dan
kelayakannya.Jika ditemukan kesalahan dalam laporan pro forma, asumsi dan harapan harus
disesuaikan agar dapat meningkatkan keandalan laporan pro forma bagi analisis. Pengujian
laporan keuangan pro forma didasarkan pada peramalan arus kas untuk menyusun laporan
laba rugi pro forma selama periode yang diramal dan neraca pro forma pada akhir periode
peramalan. Peramalan arus kas diilustrasikan dengan menggunakan data IT Technologies, Inc.
Barubaru ini, IT Technologies memperkenalkan prosesor elektronik baru yang diterima sangat
baik oleh pasar. Manajemen IT memperkirakan penjualan selama enam bulan mendatang
yang berakhir pada 30 Juni, tahun ke-1 sebesar (dalam ribuan dolar): $100, $125, $150, $175,
$200, dan $250. Saldo kas pada tanggal 1 Januari, tahun ke-1 adalah $15.000. Berdasarkan
prediksi kenaikan penjualan, IT mengharapkan saldo kas bulanan minimal sebesar $20.000
untuk bulan Januari; dan $25.000 untuk bulan Februari; $27.000 untuk bulan Maret; dan
$30.000 April, Mei, dan Juni. IT memperkirakan kebutuhan dana tambahan untuk mendanai
peningkatan penjualan. IT memperkirakan kebutuhan dana tambahan untuk mendanai
peningkatan penjualan. IT merencanakan pembelian mesin baru senilai $20.000 yang didanai
dengan menerbitkan wesel bayar kepada penjual. Wesel tersebut akan dibayar mulai Februari
sebesar $1.000 tiap bulan. Mesin tersebut direncanakan tidak digunakan sampai bulan
Agustus, tahun ke-1.IT merencanakan beberapa langkah lanjutan untuk mendanai kebutuhan
tersebut. Pertama, dengan menerbitkan komitmen pendanaan dari perusahaan asuransi untuk
membeli obligasi jangka panjang IT senilai $110.000 (dikurangi biaya penerbitan sebesar
$2.500). Penjualan obligasi direncanakan pada bulan April ($50.000) dan bulan Mei
($60.000). IT berencana menjual real estate sebagai sumber pendanaan tambahan sebesar
$8.000 pada bulan Mei dan $50.000 pada bulan Juni, serta menjual mesin (harga perolehan
$25.000 dan nilai buku nihil) seharga $25.000 pada bulanJuni. IT melakukan pendekatan pada
bank untukmendapatkan pendanaan jangka pendek guna menutupi kebutuhan dana. Sebelum
dapat memenuhi permintaan tersebut, Bank mensyaratkan IT untuk menyiapkan ramalan kas
untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni, tahun ke-1 dan laporan
keuangan pro forma selama periode tersebut. Bank juga meminta IT untuk menyebutkan
penggunaan kas dan sumber dana untuk pembayaran utang. IT mengakui
pentingnyaperamalan kas dan mulai mengumpulkan data yang diperlukan untuk memenuhi
permintaan tersebut. sLaporan pro forma tersebut harus diuji secara kritis serta diuji
kelayakan ramalan dan asumsinya. Rasio dan hubungan yang disimpulkan dalam laporan
keuangan pro forma harus dievaluasi dan dibandingkan dengan rasio historis untuk
menentukan kewajaran dan kelayakannya. Misalnya, rasio lancar IT Technologies pada
tanggal 1 Januari, tahun ke-1 sebesar 2,6 naik menjadi 3,5 dalam neraca pro forma per 30
Juni, tahun ke1. Selain itu, selama 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni, tahun ke1,
proyeksi pengembalian ekuitas rata-rata lebih dari 9%. Ukuran tersebut beserta ukuran-ukuran
lainnya seperti perputaran, tren, dan perbandingan common size harus dievaluasi. Variasi
dalam hubungan penting tidak diharapkan harus dijelaskan. Jika ditemukan kesalahan, asumsi
dan harapan harus disesuaikan. Tindakan ini meningkatkan keandalan laporan pro forma bagi
analisis.Tersedia program spreadsheet elektronik untuk membantu analisis pro forma.
Kemudahan mengubah variabel untuk uji sensivitas meningkatkan manfaat laporan pro forma.
Namun, demikian, kemudahan dan fleksibelitas program seharusnya tidak rancu dengan
perlunya mengembangkan dan menguji estimasi serta asumsi yang mendasari hasilnya.
Kewajaran estimasi dan asumsi penting berikut manfaat analisis ini bergantung pada evaluasi
kritis dan penilaian kita, bukan pada teknologi.
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Analisis prospektif merupakan langkah akhir dalam proses analisis laporan keuangan.
Analisis ini dapat dilakukan hanya setelah laporan keuangan historis disesuaikan untuk
mencerminkan kinerja ekonomis perusahaan secara akurat.Analisis prospektif meliputi
peramalan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Analisis prospektif
merupakan inti dari penilaian efek Analisis prospektif juga berguna untuk menguji ketepatan
rencana strategis perusahaan dan berguna bagi kreditor untuk menilai kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajibannya. Ada beberapa proyeksi dalam melakukan analisis prospektif
yaitu proyeksi laporan laba rugi, neraca dan arus kas dan hal ini diperlukan untuk menguji
kemampuan keuangan dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Said, Umar. 2017. Inovasi Kebijakan Pendidikan Kejuruan Berbasis Entrepreneur. Sidoarjo:
Zifatama Jawara.

Sholihin ,Ahmad Ifham. 2013. Buku Pintar Ekonomi Syariah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Subramanyam. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba.

http://bagus-ahmad.blogspot.com/2016/01/analisis-prospektif.html (diakses pada 25 Oktober


2019, pukul 19.10).

Friska putri, "Analisis Proyeksi", https://www.academia.edu/3531226/proyeksi (diakses pada 25


Oktober 2019, pukul 11.30)

Anda mungkin juga menyukai