Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ANALISIS ANGGARAN

MATA KULIAH

PENGUKURAN KINERJA

DOSEN PENGAJAR

Agnes kidi Beda Mudamikin,SE,M.Acc

DISUSUN OLEH :

Kelompok 10

 ARUN FEBRIANI TAKOI (1723754661)


 INDI (1723754674)
 JESIKA M DAWI (1723754676)

POLITEKNIK NEGERI KUPANG

JURUSAN AKUNTANSI

PRODI SEKTOR PUBLIK

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sebagai penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunianya kepada penulis,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“ANALISIS ANGGARAN” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengasuh matakuliah pengukuran kinerja yaitu ibu Agnes
Kidi Beda Mudamakin,SE,M,Acc makalah ini ditulis dari hasil pengumpulan data-data berupa materi
yang penulis peroleh dari sumber yang berkaitan dengan ANALISIS ANGGARAN.Tidak lupa kami
sebagai penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pengajar mata kuliah pengukuran kinerja atas
bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.

Kami harap,dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,dalam hal
menambah wawasan kita mengenai kategori pengukuran kinerja khususnya bagi penulis,memang
makalah ini masih jauh dari kata sempurna,maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi perbaikan menuju rah yang lebih baik.

kupang,9 mei 2020

penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................2

DAFTAR ISI.................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4

a) LATAR BELAKANG...........................................................................................4
b) RUMUSAN MASALAH ......................................................................................4
c) TUJUAN................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................6

a) PENGERTIAN ANGGARAN...............................................................................6
b) MANFAAT ANGGARAN.....................................................................................6
c) TUJUAN ANGGARAN........................................................................................10
d) PERENCANAAN ANGGARAN...........................................................................10
e) PELAKSANAAN ANGGARAN...........................................................................11
f) SISTEM PENGUKURAN KINERJA BERBASIS ANALISIS ANGGARAN.....12
g) FORMULASI ANALISIS SELISIH ANGGARAN...............................................12
h) TAHAP-TAHAP ANALISIS ANGGARAN..........................................................13

BAB III PENUTUP.........................................................................................................14

a) KESIMPULAN........................................................................................................14
b) SARAN.....................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang berfungsi sebagai alat
perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat melaksanakan kegiatan organisasi secara lebih
efektif dan efisien. Anggaran pada sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana
untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter yang menggunakan dana milik rakyat.
Hal inilah yang menjadi perbedaan dengan anggaran sektor swasta karena tidak berhubungan dengan
pengalokasian dana dari masyarakat. Pada sektor publik pendanaan organisasi berasal dari pajak dan
retribusi, laba perusahaan milik daerah atau negara, pinjaman pemerintah berupa hutang luar negeri,
dan obligasi pemerintah, serta sumber dana lain yang sah dan tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang telah ditetapkan.

Anggaran digunakan oleh manajer tingkat atas sebagai suatu alat untuk melaksanakan tujuan-tujuan
organisasi kedalam dimensi kuantitatif dan waktu, serta mengkomunikasikannya kepada manajer-
manajer tingkat bawah sebagai rencana kerja jangka pendek maupun jangka panjang. Sebagai alat
perencanaan, anggaran merupakan rencana kegiatan yang terdiri dari sejumlah target yang akan
dicapai oleh para manajer dalam melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu pada masa yang akan
datang. Faktor budaya organisasi dan komitmen organisasi kemungkinan menjadi faktor kondisional
yang harus dipertimbangkan dalam rangka peningkatan efektivitas organisasi.

B.RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian Anggaran
2. Manfaat Anggaran
3. Tujuan Anggaran
4. Perencanaan Anggaran
5. Pelaksanaan Anggaran
6. Sistem Pengukuran Kinerja Berbasis Analisis Anggaran
7. Formulasi Analisis Selisih Anggaran

4
8. Tahap-Tahap Analisis Anggaran

C.TUJUAN

Tujuannya di harapkan setelah mengikuti sesi ini peserta mampu:

 Agar dapat mengetahui dan menjelaskan tentang pengertian anggaran


 Mengetahui materi dan memahami tentang manfaat anggaran
 Mengetahui tujuan anggaran
 Mengetahui perencanaan anggaran
 Mengetahui pelaksanaan anggaran
 Mengetahui sistem pengukuran kinerja berbasis analisis anggaran
 Mengetahui formulasi analisis selisih anggaran
 Mengetahui tahap-tahap analisis anggaran

5
BAB II

PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN ANGGARAN

Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan
dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu
( periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang disusun dinyatakan dalam
bentuk unit moneter, maka anggaran seringkali disebut juga dengan rencana keuangan. Dalam
anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting dalam arti segala kegiatan akan
dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur pencapaian efisiensi dan efektivitas dari
kegiatan yang dilakukan.

Penganggaran merupakan komitmen resmi manajemen yang terkait dengan harapan manajemen
tentang pendapatan, biaya dan beragam transaksi keuangan dalam jangka waktu tertentu di masa yang
akan datang.

B.MANFAAT ANGGARAN

Dengan penyusunan anggaran usaha-usaha perusahaan akan lebih banyak berhasil apabila
ditunjang oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan yang terarah dan dibantu oleh perencanaan-perencanaan
yang matang. Perusahaan yang berkecenderungan memandang ke depan, akan selalu memikirkan apa
yang mungkin dilakukannya pada masa yang akan dating. Sehingga dalam pelaksanaannya,
perusahaan-perusahaan ini tinggal berpegangan pada semua rencana yang telah disusun sebelumnya.
Di mana, bagaimana, mengapa, kapan, adalah pertanyaan-pertanyaan yang selalu mereka
kembangkan dalam kegiatan sehari-hari. Apabila pada suatu kesempatan hal ini ditanyakan kepada
seorang General Manager yang sukses, maka sering didapatkan jawaban bahwa ide-ide untuk kegiatan
pada waktu mendatang pada umumnya didasarkan pada jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas.
Dalam perusahaan-perusahaan manufatktur ( pabrik) kegiatan akan dilakukan dengan lebih efisien
dan tingkat keuntungan akan lebih besar apabila management memperhatikan rencana untuk aktivitas-
aktivitasnya di masa depan. Karena itu Heckerts dan Wilson mengatakan bahwa manfaat utama
daripada business budgeting adalah dapat ditentukannya kegiatan-kegiatan yang paling profitable
yang akan dilakukan.

6
Sedangkan manfaat lain adalah membantu manajer dalam mengelola perusahaan. Manajer harus
mengambil keputusan-keputusan yang paling menguntungkan perusahaan, seperti memilih barang-
barang atau jasa yang akan diproduksi dan dijual, memilih/menseleksi langganan, menentukan tingkat
harga, metode-metode produksi, metode-metode distribusi, termin penjualan.

Budgeting mempunyai manfaat yang pada dasarnya sama, yakni dalam hal perencanaan,
koordinasi, dan pengawasan.

Dalam bidang perencanaan

• Mendasarkan kegiatan-kegiatan pada penyelidikan-penyelidikan studi dan penelitian-


penelitian. Budget bermanfaat untuk membantu manajer meneliti, mempelari masalah-masalah yang
berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan. Dengan kata lain, sebelum merencanakan
kegiatan, manajer mengadakan penelitian dan pengamatan-pengamatan terlebih dahulu. Kebiasaan
membuat rencana-rencana akan menguntungkan semua kegiatan. Terutama kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan kebutuhan financial, tingkat persediaan, fasilitas-fasilitas produksi, pembelian,
pengiklanan, penjualan , sales promotion, pengembangan produk, expansi dan lain-lain.

• Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam menentukan arah/kegiatan yang paling
menguntungkan. Budget yang disusun untuk waktu panjang, akan sangat membantu dalam
mengerahkan secara tepat tenaga-tenaga kepala bagian, salesman, kepala cabang dan semua tenaga
operasional.

• Untuk membantu atau menunjang kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan

• Menentukan tujuan-tujuan perusahaan. Manajemen yang dapat menentukan tujuannya secara


jelas dan logis ( dapat dilaksanakan) adalah manajemen yang akan berhasil. Penentuan tujuan ini
dibatasi oleh beberapa faktor. Budget dapat membantu manajemen dalam memilih : mana tujuan yang
dapat dilaksanakan dan mana yang tidak.

• Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. Seorang majikan yang baik tidak
akan pernah mengabaikan atau tidak mempedulikan kesejahteraan pegawainya. Perencanaan
kebutuhan tenaga kerja yang baik akan mengakibatkan dapat dihindarkannya kelebihan dan
kekurangan tenaga kerja. Tanpa rencana tentang kebutuhan tenaga kerja, mengakibatkan terpaksa

7
diberhentikannya sebagian buruh yang berlebihan. Bila terus menerus berlangsung hal ini akan
mengakinatkan tidak stabilnya tingkat employment

• Mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif. Dengan disusunnya


perencanaan yang terperinci, dapat dihindarkan biaya-biaya yang timbul karena kapasitas yang
berlebihan. Pemakaian alat-alat fisik yang efektif dan ekonomis akan membantu/menyokong tujuan
akhir perusahaan yaitu keuntungan yang maksimum.

Dalam bidang koordinasi

• Membantu mengkoordinasikan faktor manusia dengan perusahaan. Dalam beberapa situasi


mungkin faktor hubungan manusia dengan perusahaan ini adalah yang terpenting. Seringkali terjadi
kasus di mana manajer tidak tahu apa yang akan dilakukannya di tahun-tahun mendatang. Akibatnya
kadang-kadang manajer frustasi dan merasa makin lama semakin tidak mampu mengatasinya.
Penyusunan rencana yang terperinci (beruapa budget) membantu manajer mengatasi masalah itu,
sehingga ia kembali merasa adanya hubungan antara kemampuannya dengan perusahaan yang
dipimpinnya.

• Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan trend dalam dunia usaha. Dalam penelitian-
penelitian yang telah dilakukan tampak bahwa trend keuntungan yang didapat oleh perusahaan
tergantung juga kepada keadaan dunia usaha pada umumnya. Karena itu dengan disusunnya budget,
dapat dinilai apakah rencana ter sebut sesuai denagn keadaan dunia usaha yang akan dihadapi.

• Menempatkan penggunaan modal pada saluran-saluran yang menguntungkan, dalam arti


seimbang dengan program-program perusahaan. Sebelum membelanjakan uangnya, perusahaan harus
mempelajari terlebih dahulu saluran-saluran mana yang paling menguntungkan atau yang paling
sesuai dengan program perusahaan. Sebagian dana digunakan untuk peralatan dan persediaan barang,
sedangkan bagian yang lain dipergunakan untuk promosi dan biaya penjualan lain. Kedua bagian
tersebut harus seimbang . Tanpa perencanaan yang baik mungkin saja terjadi persediaan barang
terlalu jauh di atas kemampuan penjualan atau produksi.

• Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi. Setelah rencana yang baik


disusun dan kemudian dijalankan. Kelemahan-kelemahan dapat dilihat untuk kemudian diperbaiki.

Dalam bidang pengawasan

• Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran. Tujuan utama dari


perencanaan adalah memilih kegiatan yang paling menguntungkan. Kegiatan tersebut tidak hanya
direncanakan saja, tetapi di dalam peleksanaannya harus diadakan pengawasan agar betul-betul
seperti yang direncanakan. Beberapa kegiatan dan pengeluaran sangat perlu diawasi. Misalnya :

8
kegiatan promosi penjualan, kadang-kadang mengeluarkan terlalu banyak biaya tanpa menghasilkan
kenaikan penjualan yang sepadan. Atau kegiatan produksi yang terlalu jauh menyimpang dari rencana
sehingga harga pokok per unit produk demikian tinggi.

• Untuk pencegahan secara umum pemborosan-pemborosan, sebetulnya ini adalah tujuan yang
paling umum daripada penyusunan budget. Kontrol terhadap pelaksanaan diharapkan dapat
mengurangi pemborosan-pemborosan.

Dengan melihat uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa manfaat penyusunan anggaran adalah :

• Adanya perencanaan terpadu. Anggaran perusahaan dapat digunakan sebagi alat untuk
merumuskan rencana perusahaan dan untuk menjalankan pengendalian terhadap berbagai kegiatan
perusahaan secara menyeluruh. Dengan demikian, anggaran merupakan suatu alat manajemen yang
dapat digunakan baik untuk keperluan perencanaan maupun pengendalian.

• Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan. Anggaran dapat memberikan pedoman


yang berguna baik bagi manajemen puncak maupun manajemen menengah. Anggaran yang disusun
dengan baik akan membuat bawahan menyadari bahwa manajemen memiliki pemahaman yang baik
tentang operasi perusahaan dan bawahan akan mendapatkan pedoman yang jelas dalam melaksanakan
tugasnya. Disamping itu, penyusunan anggaran memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi
perunahan dalam lingkungan dan melakukan penyesuaian sehingga kinerja perusahaan dapat lebih
baik.

• Sebagai alat pengkoordinasian kerja. Penganggaran dapat memperbaiki koordinasi kerja


intern perusahaan. Sistem anggaran memberikan ilustrasi operasi perusahaan secara keseluruhan. oleh
karenanya system anggaran memungkinkan para manajer divisi untuk melihat hubungan antarbagian
(divisi)

• Sebagai alat pengawasan kerja. Anggaran memerlukan serangkaian standar prestasi atau
target yang bisa dibandingkan dengan realisasinya sehingga pelaksanaan setiap aktivitas dapat dinilai
kinerjanya. Dalam menentukan standar acuan, diperlukan pemahaman yang realistis dan analisis yang
saksama terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Penentuan standar yang
sembarangan tanpa didasari oleh pengetahuan dapat menimbulkan lebih banyak masalah daripada
manfaat. Hal ini mengingat standar dalam anggaran yang ditetapkan secara sembarangan tersebut
mungkin merupakan target yang mustahil untuk dicapai karena terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Standar yang ditetapkan terlalu tinggi akan menimbulkan frustasi atau ketidakpuasan. sebaliknya
penetapan standar yang terlalu rendah akan menjadikan biaya menjadi tidak terkendalikan,
menurunkan laba dan semangat kerja.

9
• Sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan. Anggaran yang disusun dengan baik menerapkan
standar yang relevan akan memberikan pedoman bagi perbaikan operasi perusahaan dalam
menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh agar pekerjaan bisa diselesaikan dengan cara yang
baik, artinya menggunakan sumber-sumber daya perusahaan yang dianggap paling menguntungkan.
Terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi dalam operasionalnya perlu dilakukan evaluasi yang
dapat menjadi masukan berharga bagi penyusunan anggaran selanjutnya

C.TUJUAN ANGGARAN

Adapun tujuan penyusunan anggaran adalah :

• Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa
menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.

• Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga


anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan.

• Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi


ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya
mencapai tujuan perusahaan.

• Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan


sumber daya.

• Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta
menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya tindakan koreksi.

D.PERENCANAAN ANGGARAN

Perencanaan anggaran daerah (APBD) terdiri dari :

•Formulasi kebijakan anggaran (budget policy formulation) adalah penyusunan arah dan kebijakan
umum APBD sebagai dasar dalam perencanaan operasional.

•Perencanaa operasional anggaran (budget opperasional planning) adalah penyusunan rencana


kegiatan dan alokasi sumber daya.

Master budget di pemerintah daerah dapat diklasifikasikan dalam berbagai bidang, yaitu :

1.Bidang adm umum pemerintah.

2.Bidang pertanian.

10
3.Bidang perikanan dan kelautan.

4.Bidang pertambangan dan energi.

5.Bidang kehutanan dan perkebunan.

6.Bidang perindustrian dan perdagangan.

7.Bidang perkoperasian.

8.Bidang penanaman modal.

9. oBidang kesehatan.

10.Bidang pendidikan dan kebudayaan.

11.Bidang sosial.

12.Bidang penata ruang.

13.Bidang permukiman.

14.Bidang pekerjaan umum.

15.Bidang perhubungan.

16.Bidang lingkungan hidup.

17.Bidang kependudukan

18.Bidang olahraga.

19.Bidang kepariwisataan.

20.Bidang pertahanan.Bidang ketenagakerjaan.

E.PELAKSANAAN ANGGARAN

Dalam pelaksanaan anggaran daerah ini kemungkinan terjadi perubahan anggaran (rebudgeting) pada
periode anggaran. Perubahan anggaran dilakukan sehubungan dengan :

•Kebijakan pemerintah pusat dan atau pemerintah daerah yang strategis.

•Penyesuaian akibat tidak tercapainya target penerimaan daerah yang ditetapkan.

•Terjadi kebutuhan yang mendesak.

11
F.SISTEM PENGUKURAN KINERJA BERBASIS ANALISIS ANGGARAN

G.FORMULASI ANALISIS SELISIH ANGGARAN

•Formulasi umum analisis selisih anggaran

surplus/defisit = realisasi anggaran – anggaran

•Formula analisis selisih penerimaan

Selisih penerimaan = realisasi penerimaan – anggaran

•Formula analisis selisih pgeluaran

Selisih penerimaan = realisasi pengeluaran – anggaran

•Persentase tingkat ketercapaian penerimaan anggaran

(realisasi penerimaan/anggaran penerimaan)x100%

•Persentase tingkat ketercapaian pengeluaran anggaran

(realisasi pengeluaran/anggaran penerimaan)x100%

oRasio kemandirian

12
(PAD/subsidi pemerintah pusat, prov dan pinjaman)x100%

oRasio pajak daerah terhadap PAD

(pajak daerah/PAD)x100%

oRasio retribusi daerah terhadap PAD

(retribusi daerah/PAD)x100%

oRasio bagian laba BUMD terhadap PAD

(bag. Laba BUMD/PAD)x100%

oRasio lain-lain PAD yang sah terhadap PAD

(lain-lain PAD yg sah/PAD)x100%

oRasio belanja aparatur terhadap total belanja

(belanja aparatur/total belanja)x100%

oRasio belanja layanan publik terhadap total belanja

(belanja pelayanan publik/tot. Belanja)x100%

H.TAHAP-TAHAP ANALISIS ANGGARAN

1.Siapkan Data-data Anggaran dan Laporan Realisasi Anggaran.

2.Bandingkan Data-data Realisasi Anggaran dengan Anggarannya Untuk Setiap Item yang Sama.

3.Hitung Selisih Anggaran.

4.Hitung Prosentase Tingkat Ketercapaian Anggaran.

5.Lakukan Analytical Procedure dengan Pembuatan Rasio-Rasio Kinerja.

13
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Anggaran adalah perencanaan keuangan untuk masa depan yang pada umumnya mencakup jangka
waktu satu tahun dan dinyatakan dalam satuan moneter. Anggaran ini merupakan perencanaan jangka
pendek organisasi.

Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan
dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu
( periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang disusun dinyatakan dalam
bentuk unit moneter, maka anggaran seringkali disebut juga dengan rencana keuangan. Dalam
anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting dalam arti segala kegiatan akan
dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur pencapaian efisiensi dan efektivitas dari
kegiatan yang dilakukan.

Penganggaran merupakan komitmen resmi manajemen yang terkait dengan harapan manajemen
tentang pendapatan, biaya dan beragam transaksi keuangan dalam jangka waktu tertentu di masa yang
akan datang.

B.SARAN

Kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam makalah ini jauh dari kata sempurna.maka kami
berharap kiranya ibu dosen dan teman-teman sebagai pembaca juga dapat mencari tambahan materi
sebagai pelengkap dari kekurangan materi dari dalam makalah ini,ataupun penyangga apabila terjadi
kesalahan dalam penulisan makalah ini.kritik dan saran mengenai makalah ini kami terima dengan
sepenuh hati dan kami sangat menghargai itu.

14
DAFTAR PUSTAKA

Jones,Rowan and Maurice Pendlebury.(2000). Public Secktor Accounting.

5thEdition.London : Pitman Publishing

Pengukuran kinerja sektor publik,yogyakarta:BPFE

UGM,2006

15

Anda mungkin juga menyukai