Anda di halaman 1dari 8

BAB III

ANGGARAN PRODUKSI

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari Bab 3, Anda diharapkan dapat mengetahui dan memahami pengertian,
kegunaan dan proses penyusunan anggaran produksi, dan metode yang digunakan untuk
menghitung anggaran produksi.

A. Apa itu Anggaran Produksi


Anggaran produksi adalah anggaran yang disusun oleh perusahaan untuk
menentukan jumlah barang jadi yang harus diproduksi oleh perusahaan. Anggaran ini
harus dibuat setelah anggaran penjualan disusun karena perusahaan harus menentukan
jumlah barang jadi yang harus diproduksi dalam rangka mendukung target penjualan
yang ada di anggaran penjualan.
Untuk dapat menyusun anggaran produksi, dibutuhkan berbagai data dan informasi
berikut:
1. Estimasi jumlah unit barang jadi yang akan dijual pada periode mendatang
Jumlah unit barang jadi yang akan terjual dapat diperoleh dari anggaran penjualan
uang telah dibuat sebelumnya.
2. Estimasi jumlah persediaan barang jadi pada akhir periode anggaran
Pada umumnya, perusahaan memproduksi barang jadi elbih banyak dari yang
diperkirakan dapat dijual. Hal ini dilakukan karena perusahaan ingin menghindari
terjadinya kondisi stock out, yaitu kondisi di mana perusahaan tidak memiliki
persediaan barang ketika perusahaan memperoleh order pembeliaan dari
pelanggan.
3. Estimasi jumlah persediaan barang jadi di awal periode anggaran
Jumlah persediaan barang jadi yang diestimasi di awal periode adalah estima
persediaan barang jadi yang tersisa dari periode sebelumnya. Setelah estimasi
jumlah penjualan dalam unit dan persediaan akhir barang jadi telah diperoleh
datanya, langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah barang jadi yang rencanya
akan di produksi. Jumlah yang akan diproduksi diperoleh dengan mengurangkan
jumlah penjualan dalam unit dan persediaan akhir barang jadi dengan persediaan
awal barang jadi.

Anggaran produksi berguna untuk menentukan penyusunan anggaran bahan baku,


anggaran tenaga kerja langsung, dan anggaran overhead pabrik. Anggaran bahan baku,
tenaga kerja langsung, dan overhead pablik akan dibahas dalam bab tersendiri.
Berikut ini adalah format yang dapat digunakan untuk menyusun anggaran
produksi:

ANGGARAN PRODUKSI
PT. ............
Untuk Periode .................
Penjualan (unit) ............................. Unit
Ditambah: persediaan akhir barang jadi
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan ..............................Unit
Dikurangi: persediaan awal barang jadi
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi ..............................Unit

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Produksi


Perencanaan dan penjadwalan produksi adalah tugas pabrik yang menyangkut
penentuan jumlah barang yang diproduksi dan menentukan waktu produksi. Faktor-faktor
yang mempengaruhi besar kecilnya jumlah barang yang harus diproduksi oleh perusahaan
selama periode waktu tertentu adalah:
1. Jumlah barang yang telah direncanakan untuk dijual, sebagaimana yang tercantum
dalam anggaran penjualan
2. Kapasitas mesin dan peralatan pabrik
3. Tenaga kerja yang dimiliki yang terkait dengan kualitas maupun kuantitasnya
4. Stabilitas bahan baku
5. Modal kerja yang dimiliki
6. Fasilitas gedung

C. Kebijakan Tingkat Produksi


Terdapat tiga kebijakan yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menentukan
jumlah barang yang akan diproduksi, yaitu kebijakan stabilitas tingkat produksi,
kebijakan stabilitas tingkat persediaan dan kebijakan kombinasi.
1. Kebijakan Stabilisasi Produksi
Dalam menyusun anggaran produksi untuk periode anggaran lebih dari satu bulan,
perusahaan sering kali ingin memiliki jumlah produksi yang sama untuk setiap bulan,
istilah ini disebut “kebijakan stabilisasi produksi”. Beberapa pertimbangannya
adalah:
a. Perusahaan ingin memperoleh biaya produksi yang sama untuk setiap bulannya
b. Jumlah pegawai pabrik cenderung tetap setiap bulannya, maka jumlah produksi
tiap bulan yang stabil akan lebih tepat digunakan
c. Mesin akan berproduksi lebih efisien jika tingkat produksi barang stabil setiap
bulannya
2. Kebijakan Stabilisasi Persediaan
Berbeda dengan kebijakan stabilitas produksi yang menginginkan tingkat produksi
barang jadi yang sama untuk setiap periodenya, kebijakan stabilisasi persediaan dapat
diterapkan untuk perusahaan yang tidak menginginkan tingkat persediaan berfluktuasi
secara berlebihan setiap periode yang tercakup dalam anggaran. Kebijakan stabilisasi
tingkat persediaan juga menjamin bahwa kenaikan atau penurunan persediaan terjadi
secara bertahap dalam setiap periode. Perusahaan yang memiliki ruang penyimpanan
persediaan yang terbatas atau menghadapi biaya sewa gedung yang tinggi cocok
untuk menerapkan kebijakan ini.
3. Kebijakan Kombinasi
Kebijakan yang mempergunakan kedua kebijakan diatas, menurut kebijakannya baiak
tingkat produksi maupun tingkat persediaan sama-sama berfluktuasi dimana produksi
tidak selalu sama dengan persediannya, biasanya besarnya yang diproduksi
disesuaikan dengan rencana penjualan. Pada cara ini disyaratkan besarnya produksi
tidak kurang dari produksi minimum dan tidak boleh lebih dari produksi maksimum.

Contoh 3.1
PT. Kresindo Pratama menerapkan kebijakan stabilitasi produksi untuk menyusun
anggaran produksi produk BB selama periode triwulan Oktober-Desember 2008. Berikut
ini adalah data-data penjualan, persediaan awal dan akhir barang jadi selama bulan
Oktober-Desember 2008.

Bulan Unit Terjual


Oktober 6.400
November 5.600
Desember 4.000

Persediaan Akhir Persediaan Awal


Nama Produk
(Desember) (Oktober)
BB 2.000 6.000

Jawab:
PT. KREASINDO PRATAMA
Anggaran Produksi untuk Triwulan yang Berakhir pada 31 Desember 2008
Oktober November Desember Total
Penjualan dalam unit 6.400 5.600 4.000 16.000
Ditambah: persediaan
2.000 2.000
akhir barang jadi
Total Barang jadi
yang dibutuhkan
Dikurangi:
Persediaan awal 6.000 6.000
barang jadi
Jumlah barang jadi
yang akan diproduksi

Contoh 3.2
PT. Pancaran Sinar Mulia (PSM) menerapkan kebijakan stabilitasi tingkat persediaan
untuk menentukan jumlah produknya untuk periode Oktober-Desember 2008. Berikut ini
adalah data-data penjualan, persediaan awal dan akhir barang jadi PT. PSM selama
Oktober-Desember 2008.

Bulan Unit Terjual


Oktober 8.000
November 12.000
Desember 10.000

Persediaan Akhir Persediaan Awal


7.200 4.800

Jawab:
PT. PANCARAN SINAR MULYA
Anggaran Produksi untuk Triwulan yang Berakhir pada 31 Desember 2008
Oktober November Desember Total
Penjualan dalam unit 8.000 12.000 10.000 30.000
Ditambah: persediaan
7.200
akhir barang jadi
Total Barang jadi
yang dibutuhkan
Dikurangi: 4.800
Persediaan awal
barang jadi
Jumlah barang jadi
yang akan diproduksi

Contoh 3.3
PT. Sejahtera memiliki rencana penjualan selama 1 tahun (2003) sebagai berikut:
Bulan Penjualan Bulan Penjualan
Januari 1.500 Juli 700
Februari 1.600 Agustus 600
Maret 1.600 September 900
April 1.400 Oktober 1.100
Mei 1.200 November 1.200
Juni 1.000 Desember 1.400

Total Penjualan = 14.200 unit


Persediaan awal tahun = 2.000 unit
Persediaan akhir tahun = 1.500 unit
Jawab:

1. Mengutamakan Stabilitas Tingkat Produksi


Ikhtisar produksi
Penjualan 1 tahun 14.200 unit
Persediaan akhir tahun 1.500 unit +
Kebutuhan 1 tahun 15.700 unit
Persediaan awal tahun 2.000 unit -
Jumlah yang harus diproduksi 13.700 unit

Pengalokasian tingkat produksi untuk setiap bulan yaitu:


Produksi selama 1 tahun = 13.700 unit
Produksi per bulan = 13.700/12 = 1.141,67 unit  1.100 unit

Apabila produksi perbulan 1.100 unit, maka kekurannya adalah


13.700 – (1.100 x 12) = 500 unit.
Kekurangan 500 unit dialokasikan kepada bulan-bulan dimana tingkat penjualannya
tertinggi yaitu Januari, Februari, Maret, April, dan Desember.
PT. SEJAHTERA
ANGGARAN PRODUKSI
TAHUN 2003
Renc. Persd. Persed. Renc.
Bulan Kebutuhan
Penjualan Akhir Awal Produksi
Januari 1.500 2.000
Februari 1.600
Maret 1.600
April 1.400
Mei 1.200
Juni 1.000
Juli 700
Agustus 600
September 900
Oktober 1.100
November 1.200
Desember 1.400 1.500
Jumlah 14.200

2. Mengutamakan Stabilitas Tingkat Persediaan


Persediaan awal tahun = 2.000 unit
Persediaan akhir tahun = 1.500 unit -
Selisih = 500 unit

Agar didapatkan hasil yang bulat dan mudah dilaksanakan maka 500 unit dibagi
dengan 5 sehingga masing-masing 100 unit (Jan s.d Mei). Pengalokasian ini pada
dasarnya terserah pada kebijaksanaan perusahaan atau pembuatan anggaran.

PT. SEJAHTERA
ANGGARAN PRODUKSI
TAHUN 2003

Renc. Persd. Persed. Renc.


Bulan Kebutuhan
Penjualan Akhir Awal Produksi
Januari 1.500 2.000
Februari 1.600
Maret 1.600
April 1.400
Mei 1.200
Juni 1.000
Juli 700
Agustus 600
September 900
Oktober 1.100
November 1.200
Desember 1.400 1.500
Jumlah 14.200

3. Cara Kombinasi, dimana baik titik tingkat persediaan maupun tingkat produksi
sama-sama berfluktuasi pada batas-batas tertentu.
Pada cara ini, tingkat produksi maupun tingkat persediaan dibiarkan berubah-ubah.
Meskipun tetap diusahakan agar terjadi keseimbangan yang optimum antara tingkat
penjualan, persediaan dan produksi. Dalam beberapa situasi, manajemen dapat
mengambil kebijaksanaan seperti:
a. Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih dari 15% di atas atau di bawah
rata-rata bulanan (seperdua belas dari tingkat produksinya per tahun)
b. Tingkat persediaan tidak boleh lebih dari 1.600 unit dan tidak boleh kurang dari
separonya persediaan maksimal
c. Produksi bulan Juli, Agustus, September boleh dikurangi 30% dari tingkat
produksi normal

PT. SEJAHTERA
ANGGARAN PRODUKSI
TAHUN 2003

Renc. Persd. Persed. Renc.


Bulan Kebutuhan
Penjualan Akhir Awal Produksi
Januari 1.500 2.000
Februari 1.600
Maret 1.600
April 1.400
Mei 1.200
Juni 1.000
Juli 700
Agustus 600
September 900
Oktober 1.100
November 1.200
Desember 1.400 1.500
Jumlah 14.200
D. Tugas
1. PT. Chaya Lestari (CL) memproduksi dan menjual tas untuk raket tenis. Sejak awal
penderiannya, perusahaan selalu menggunakan kebijakan stabilisasi tingkat produksi
dalam menyusun anggaran produksinya. Berikut ini adalah data-data yang diperlukan
untuk menyusun anggaran produksi perusahaan untuk baulan Januari-Apri 2009.
Bulan Penjualan Persediaan Awal Persediaan Akhir
Januari 4.800 1.200
Februari 4.200
Maret 4.200
April 3.000 1.000
Instruksi:
Susunlah anggaran Produksi PT. Chaya Lestari untuk bulan Januari-April 2009

2. PT. Sari Putri Prima (SPP) memproduksi dan menjual casing CPU. Selama ini,
perusahaan menerapkan kebijakan stabilisasi tingkat persediaan. Susunlah anggaran
produksi untuk 3 bulan pertama di tahun 2009. Berikut adalah data-data yang diperlukan
untuk menyusun anggaran produksi PT. Sari Putri Prima.
Bulan Penjualan Persediaan Awal Persediaan Akhir
Januari 3.200 800
Februari 2.800
Maret 2.400 560

Instruksi:
Susunlah anggaran Produksi PT. Sari Putri Prima untuk bulan Januari - Maret 2009

3. PT. Ananta telah menyusun anggaran penjualan 2013 sebagai berikut:


Bulan Penjualan Bulan Penjualan
Januari 1.500 Juli 700
Februari 1.600 Agustus 600
Maret 1.600 September 900
April 1.400 Oktober 1.100
Mei 1.200 November 1.200
Juni 1.000 Desember 1.400

Persediaan barang jadi : 1 Januari 2003 192.000 unit


: 31 Desember 2003 112.000 unit
Susun anggaran produksi dengan memperhatikan:
a. Stabilitas dalam produksi (Ganjil, 2 nomor terakhir NIM)
b. Stabilitas dalam persediaan (Genap, 2 nomor terakhir NIM)

Anda mungkin juga menyukai