Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sigit Dwi Prastyo

Kelas : B1

NPM : 16133100093

JUDUL : PRINSIP DASAR ANALISIS

RERANGKA :
PRINSIP DASAR ANALISIS ........................................................................................................................ 1
ANALISIS RATIO ....................................................................................................................................... 1
LAPORAN KEUANGAN KOMPARATIF ...................................................................................................... 2
ANALISIS TREND ...................................................................................................................................... 2
ANALISIS COMMON-SIZE ( PERSENTASE PER-KOMPONEN) ................................................................... 2
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA ....................................................................................... 3
KESIMPULAN ........................................................................................................................................... 4

PRINSIP DASAR ANALISIS

Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan (judgment process),
salah satu tujuannya adalah untuk mengidentifikasi perubahan-perubahan pokok (turning point) pada
trend, jumlah dan hubungan;dan alasan perubahan-perubahan tersebut. Perubahan-perubahan
tersebut seringkali merupakan tanda peringatan awal (early warning signal) terjadinya pergeseran
menuju keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan. Proses pertimbangan dapat ditingkatkan
melalui pengalaman dan penggunaan alat-alat analitis.

Ada berbagai teknik analisis laporan keuangan yang berbeda dan membahas prinsip-prinsip dasar
yang harus dipahami dalam rangka menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan, berikut ini akan
dijelaskan salah satu prinsip yaitu prinsip komparasi.

ANALISIS RATIO

Rasio-rasio keuangan biasanya dinyatakan dalam satuan persentase (%) atau “kali”. Rasio
dikelompokan sebagai berikut :

1. Ratio Likuiditas yang mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Ratio ini dapat meliputi pula ratio-ratio yang mengukur efisiensi
penggunaan akiva lancar.
2. Ratio Solvabilitas (Struktur Modal) yang mengukur tingkat perlindungan para kreditor jangka
panjang.
3. Ratio Return On Investment yang mengatur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba, relatif dibandingkan dengan aktiva (investasi) yang digunakan.
4. Rasio pemanfaatan Aktiva (Assets Utilization) yang mengukur efisiensi dan efektivitas
pengguna aktiva dalam mendukung penjualan perusahaan.
5. Ratio kinerja operasi (Operating Peformance) yang mengukur efisiensi operasi perusahaan.
6. Investor umumnya tertarik pada kelompok ratio probabilitas tertentu.

Perbandingan pos-pos neraca dan laporan laba rugi dalam bentuk ratio dapat menimbulkan
kesulitan, khususnya menyangkut periode waktunya. Laporan laba rugi mencakup satu periode
waktu penuh (misalnya satu tahun), sementara neraca hanya untuk satu saat (akhir periode).
Idealnya apabila akan membandingkan angka yang ada di laporan laba rugi (misalnya penjualan)
dan yang ada dineraca (misalnya piutang dagang), harus digunakan angka rata-rata piutang untuk
periode yang sama. Sayangnya data tersebut tidak tersedia bagi para analis ekstern.
Pemecahannya adalah dengan menggunaka laba rugi dari saldo awal dan akhir piutang dagang,
meskipun cara ini masih juga belum mampu mengeliminir perubahan-perubahan musiman atau
siklus maupun perubahan-perubahan yang luar biasa yang terjadi selama periode tersebut.

LAPORAN KEUANGAN KOMPARATIF

Penyajian Laporan Keuangan Komparatif misalnya untuk dua atau tiga tahun atau lebih dapat
memberikan gambaran mengenai pergerakan dan kecenderungan serta memberikan petunjuk
yang berharga dalam rangka memprediksi masa datang.

Pembandingan laporan keuangan untuk dua atau tiga tahun dapat dilakukan dengan menghitung
perubahan dari tahun ke tahun, baik dalam jumlah absolut (rupiah) maupun dalam persentase.
Pembandingan untuk jangka waktu yang lebih lama lebih baik menggunakan trend.

Didalam pembandingan laporan keuangan, perubahan baik dalam absolut maupun persentase,
keduanya harus dipertimbangkan. Hal ini disebabkan karena ukuran rupiah sebagai dasar yang
berbeda, yang digunakan untuk menghitung perubahan persentase dapat mengakibatkan
perubahan persentase yag besar, melebihi porsinya. Sebagai contoh, suatu perusahaan sebesar
20% dari suatu angka Rp.1 juta jauh lebih tidak ada artinya dibandingkan dengan perubahan yang
sama dari angka sebesar 100 juta. Perubahan dalam rupiah perlu selalu diketahui agar diperoleh
perspektif yang tepat dan kesimpulan yang valid. Sedangkan perubahan dalam persentase dapat
membantu, menentukan tidaknya (signifikan) perubahan tersebut.

ANALISIS TREND

Analisis trend merupakan salah satu teknik analisis laporan keuangan dan termasuk metode
analisis horisontal. Analisis ini menggambarkan kecenderungan perubahan suatu pos laporan
keuangan selama beberapa periode (dari tahun ke tahun), data laporan keuangan untuk beberap
periode dinyatakan dalam satuan persendase atas dasar tahun dasar.

Neraca dan laporan laba rugi yang disusun dalam persentase trend dapat memberikan informasi
mengenai tingkat pertumbuhan masing-masing pos laporan keuangan dari tahun ke tahun.

ANALISIS COMMON-SIZE ( PERSENTASE PER-KOMPONEN)

Laporan keuangan dalam persentase per-komponen menyatakan masing-masing posnya dalam


satuan persen atas dasar total kelompoknya. Teknik analisis dengan cara menyusun laporan
keuangan seperti ini disebut teknik analisis common-size dan termasuk metode analisis vertikal.

Suatu neraca yang disusun dalam persentase per komponen dapat memberikan informasi sebagai
berikut :

1. Komposisi investasi ( aktiva) suatu perusahaan dapat memberikan gambaran tentang


posisi relatif aktiva lancar terhadap aktiva tidak lancar.
2. Struktur modal (komposisi pasiva), yang memberikan gambaran mengenai posisi relatif
utang perusahaan terhadap modal sendiri.

Apabila neraca daam persentase per komponen ini disusun secara komparatif (misalnya dua tahun
berturut-turut), dapat memberikan informasi mengenai perubahan komposisi, baik komposisi
investasi maupun struktur modal.

Laporan laba rugi yang disusun dalam persentase per komponen dapat menggambarkan
distribusi/alokasi setiap Rp.1,- penjualan kepada masing-masing elemen biaya dan laba.
Sementara jika disusun secara komparatif, dapat menggambarkan perubahan distribusi tersebut.

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

Dengan menggunakan teknik (alat) analisis sumber dan penggunaan dana (analisis cashflow)
pegelola perusahaan akan memperoleh informasi mengenai sebab-sebab terjadinya
surplus/defisit kas selama periode tertentu, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan tetang kas.

KOMPARASI

Angka-angka absolut atau ratio tidak akan memberikan arti apabila tidak
dikomparasikan/dibandingkan dengan angka lainnya. Apabila kita ditanya apakah uang 10ribu itu
banyak atau sedikit, maka kerangka acuan menentukan jawaban atas pertanyaan tersebut. Bagi
anak kecil, uang sejumlah tersebut mungkin sudah sangat banyak, sementara bagi jutawan uang
tersebut tidak ada artinya. Hal yang sama berlaku juga misalnya, komposisi gedung dan peralatan
sebesar 60 % dari total aktiva bagi suatu perusahaan merupakan susatu yang normal, sementara
bagi perusahaan lain, hal ini justru masalah. Oleh karena itu diperlukan suatu pedoman untuk
dapat menentukan arti dari suatu rasio atau ukuran-ukuran lainnya yang dihitung.

Analisis Trend

Suatu analisis yang dilakukan dengan menggunakan data-data masa lalu perusahaan untuk
bertujuan komparasi disebut analisis trend. Dengan melihat kecenderungan angka-angka rasio
tertentu, dapat diperoleh gambaran apakah rasio-rasio tersebut cenderung naik, turun atatu
relatif konstan. Dari gambaran ini, akan dapat dideteksi masalah-masalah yang sedang dihadapi
oleh perusahaan dan dapat diobservasi baik buruknya pengelolaan perusahaan.

Rata-rata Industri dan Pembandingan dengan pesaing

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan akan lebih bermakna, apabila hasil analisis
tersebut dibandingkan dengan rata-rata industri dan hasil dari pesaing. Data rata-rata industri
tersebut biasanya dikumpulkan oleh sebuah lembaga jasa keuangan.

Masalah yang umum yang dihadapi analis adalah data rata-rata industri tidak secara jelas
mencakup perusahaan yang dianalisis. Hal ini disebabkan kareana perusahaan yang sedang
dianalisis didiversifikasi ke dalam banyak area industri.

Berikut ini contoh beberapa jasa keuangan yang memberikan data mengenai industri

a. The Department of Commerce Financial Report, publikasi oleh pemerintah federal tentang
perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur, pertambangan, dan perdagangan.
b. Robert Morris Associates Annual Statement Studies, menyajikan neraca dan laporan laba
rugi dalam persentase per-komponen yang sederhana dan 16 jenis angka rasio. Data
industri yang dicakup adalah industri manufaktur, perdagangan besar, dan konstruksi.
c. The Almanac Norms and Key Bussines Ratio, meyajikan sebanyak 24 data stastistik untuk
11 kategori ukuran perusahaan, yang mencakup 12 faktor operasi. Publikasi menyajikan
juga 10 angka rasio. Klafisifikasi mencakup perusahaan manufaktur pedagang besar,
konstruksi, pertambagan, lembaga keuangan, asuransi, real estate, dan energi.

Apabila data rata-rata industri tidak tersedia, atau jika komparasi dengan pesaing diinginkan,
maka laporan keuangan perusahaan lain perlu juga dianalisis untuk tujuan komparasi.
Penggunaan analisis trend, akan memberikan dukungan dalam rangka menemukan dasar
pemecahan masalah.

Penggunakan Data Industri

Analisis Laporan Keuangan merupakan suatu seni, yang memerlukan pertimbangan-


pertimbangan. Perlu hati-hati dan jangan terlalu yakin terhadap rasio yang telah dihitung dan
dibandingkan. Beberapa situasi yang perlu diperhatikan :

a. Formula rasio industri berbeda diantara berbagai sumber, sementara tidak tersedia
informasi tentang bagaimana rasio industri tersebut dihitung.
b. Perusahaan yang sama dapat menggunakan medote penilaian atau pengakuan
pendapatan yang berbeda yang dapat mengganggu dipenuhinya prinsip daya
pembanding.
c. Perbedaan periode laporan keuangan yang digunaka oleh perusahaan-perusahaan yang
dikelompokan dalam satu kelompok industri.
d. Perusahaan dengan keijakan keuangan yang berbeda dimasukan dalam satu kelompok
industri yang sama, misalnya perusahaan yang capital intensive dimasukan didalam satu
kelompok industri perusahaan yang labor intensive.
e. Beberapa data rata-rata industri ditentukan atas dasar sampel perusahaan yang jumlahya
sedikit, sehingga tidak dapat mewakili kondisi industri yang sesugguhnya.

KESIMPULAN

Analisis laporan keuangan mencakup aspek kuantitatif dan kualitatif dari suatu pengukuran posisi
keuangan relatif diantara perusahaan dan diantara industri contohnya menggunakan teknik-
teknik analisis komparatif, trend, common-size, analisis rasio dan analisis sumber & peggunaan
dana. Analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan berbagai cara, bergantung pada jenis
perusahaan atau industri dan kebutuhan tertentu para pemakai.

Anda mungkin juga menyukai