Anda di halaman 1dari 21

ANGGARAN OPERASIONAL

ANGGARAN PARSIAL

Anggaran Parsial adalah anggaran yang


terdiri dari satu jenis atau kelompok
kegiatan tertentu saja, misalnya anggaran
penjualan saja, anggaran biaya pemasaran
saja, anggaran biaya administrasi saja, dan
sebagainya.
ANGGARAN KOMPREHENSIF

Anggaran Komprehensif adalah keseluruhan


anggaran yang terdiri dari gabungan
anggaran-anggaran parsial di dalam suatu
periode waktu tertentu.
ANGGARAN OPERASIONAL

Anggaran operasional adalah rencana kerja


perusahaan yang mencakup semua kegiatan utama
perusahaan dalam memperoleh pendapatan di dalam
suatu periode tertentu.

Anggaran operasional mencakup semua


aktivitas utama perusahaan di dalam proses
menghasilkan produk dan penjualan produk
yang menjadi sumber utama pendapatan
perusahaan.
Anggaran
Operasional

Anggaran Biaya
Anggaran Penjualan
Overhead

Anggaran
Anggaran Produksi
Biaya Pemasaran

Anggaran Biaya
Anggaran Pembelian
Administrasi & Umum

Anggaran Biaya
Anggaran Laba
Tenaga Kerja
SISTEMATIKA ANGGARAN OPERASIONAL

Anggaran
Ramalan
Penjualan
Penjualan

Anggaran
Produksi
Anggaran
Laba
Data Anggaran
Penjualan Biaya Produksi
Historis

Anggaran
Biaya Operasional
Fase
Penyusunan Anggaran Operasional
(1)

Berdasarkan data penjualan tahun-tahun sebelumnya dan


mempertimbangkan berbagai faktor eksternal yang relevan,
seperti tingkat inflasi, daya beli masyarakat, perubahan selera
konsumen dan sebagainya, perusahaan membuat ramalan
penjualan. Ramalan penjualan tersebut berupa serangkaian
prediksi penjualan di masa mendatang dan pangsa pasar yang
dapat diambil oleh perusahaan dengan mempertimbangkan
faktor-faktor internal dan eskternal. Berdasarkan ramalan
penjualan tersebut, perusahaan menyusun anggaran
penjualan. Yaitu rencana kerja yang berkaitan dengan aktivitas
penjualan. Rencana tersebut berupa volume penjualan yang
ingin dicapai perusahaan di dalam suatu kurun waktu tertentu
untuk setiap jenis produk yang dihasilkan, untuk setiap wilayah
pemasaran, untuk setiap kelompok konsumen dan untuk setiap
wiraniaga yang dimiliki perusahaan.
Fase
Penyusunan Anggaran Operasional
(2)

Berdasarkan anggaran penjualan tersebut, perusahaan


dapat menyusun anggaran produksi di dalam suatu
periode tertentu. Anggaran produksi tersebut berupa
volume barang yang harus dihasilkan perusahaan di
dalam suatu periode tertentu. Untuk menentukan
jumlah barang yang akan dihasilkan di dalam suatu
periode tertentu, disamping mengacu pada volume
penjualan, perusahaan harus memperhatikan jumlah
persediaan barang pada awal dan akhir periode
tersebut.
Fase
Penyusunan Anggaran Operasional
(3)

Dari anggaran produksi, perusahaan dapat menentukan jumlah


bahan baku yang dibutuhkan untuk periode tersebut. Jika
jumlah bahan baku yang dibutuhkan di dalam suatu periode
tersebut dikaitkan dengan jumlah persediaan bahan baku pada
awal dan akhir periode akuntansi, maka dapat disusun
anggaran pembelian bahan baku. Berdasarkan anggaran
produksi tersebut, dapat disusun anggaran biaya tenaga kerja
dan anggaran biaya overhead pabrik.
Fase
Penyusunan Anggaran Operasional
(4)

Walaupun tidak selalu terkait secara langsung, anggaran biaya


operasi/komersial biasanya disusun setelah anggaran
penjualan dan produksi disusun. Anggaran biaya pemasaran
biasanya disusun berdasarkan volume produk yang akan
dijual. Karena untuk menentukan besarnya biaya promosi,
biaya angkut penjualan dan sebagainya, sangat dipengaruhi
oleh besarnya volume penjualan yang dicapai. Sedangkan
biaya administrasi dan umum, tidak terkait secara langsung
dengan besarnya volume penjualan atau produksi. Hanya
biasanya, semakin besar volume produksi dan volume
penjualan akan cenderung mengakibatkan semakin besar pula
volume pekerjaan dan biaya administratif dan umum.
Fase
Penyusunan Anggaran Operasional
(5)

Berdasarkan gabungan dari keseluruhan anggaran penjualan,


anggaran produksi, anggaran biaya bahan baku, anggaran
biaya tenaga kerja, anggaran biaya overhead dan anggaran
biaya komersial tersebut dapat dihasilkan anggaran laba.
Penyusunan dan pencapaian laba ini merupakan tujuan utama
dari didirikannya suatu perusahaan.
Contoh Soal

PT.Alaskakindo adalah sebuah perusahaan produsen sepatu


anak yang berlokasi di Jakarta. Perusahaan ini menghasilkan
tiga jenis sepatu anak yang diberi kode 1A1, 2B2 dan 3C3.
Ketiga jenis sepatu tersebut menggunakan bahan baku yang
sama, baik jenisnya maupun kualitasnya, yaitu kain, plastik dan
karet. Pada akhir Nopember 2009, manajemen perusahaan
menyusun berbagai data yang relevan berkaitan dengan
rencana kerja perusahaan pada tahun 2010.

Pada tahun 2010, perusahaan merencanakan menjual 1A1


sebanyak 20.000 unit, 2B2 sebanyak 40.000 unit, 3C3 sebanyak
60.000 unit. Sedangkan harga jual per unitnya adalah Rp
35.000 untuk 1A1, Rp 32.000 untuk 2B2 dan Rp 30.000 untuk
3C3.

Diperkirakan persediaan sepatu pada awal tahun 2010


sebanyak 2.000 unit 1A1, 4.000 unit 2B2, 7.000 unit 3C3.
Sedangkan persediaan sepatu pada akhir tahun 2004 yang
diinginkan adalah sebanyak 3.500 unit 1A1, 6.000 unit 2B2 dan
6.000 unit 3C3.
Ketiga produk tersebut menggunakan bahan baku yang sama,
yaitu Kain, Plastik dan Karet. Setiap 1 unit 1A1 membutuhkan
kain sebanyak 0,5 meter, plastik 0,4 meter dan karet 0,7 meter.
Sedangkan setiap 1 unit 2B2 membutuhkan kain sebanyak 0,5
meter, plastik 0,5 meter dan karet 0,8 meter. Setiap 1 unit 3C3
membutuhkan kain 0,5 meter, plastik 0,6 meter dan 0,9 meter
karet.

Diperkirakan, harga beli semua bahan baku tersebut akan stabil


sepanjang tahun 2010 mendatang. Dimana harga beli 1 meter
kain sebesar Rp 2.000 ; harga beli 1 plastik Rp 3.000 dan harga
beli 1 meter karet sebesar Rp 4.000.

Diperkirakan, persediaan bahan baku pada awal tahun 2010


sebanyak 2.250 meter kain, 5.000 meter plastik dan 9.000 meter
karet. Sedangkan persediaan bahan baku yang diinginkan
untuk akhir tahun 2004 adalah sebanyak 6.000 meter kain,
8.000 meter plastik dan 7.250 meter karet.
Untuk membuat satu buah 1A1 diperlukan 4 jam kerja
langsung, untuk satu unit 2B2 memerlukan 3 jam kerja
langsung dan 1 unit 3C3 membutuhkan sebanyak 2 jam kerja
langsung. Setiap pekerja langsung dibayar Rp 6.000 per jam
kerja. Sedangkan untuk biaya overhead pabrik ditetapkan
sebesar Rp 2.000 per jam kerja langsung.

Biaya pemasaran dianggarkan sebesar Rp 236.000.000. yang


mencakup anggaran biaya iklan sebesar Rp 64.000.000. ;
anggaran gaji dan komisi salesman sebesar Rp 124.000.000 ;
anggaran biaya angkut penjualan sebesar Rp 48.000.000.
Sedangkan biaya administrasi dan umum dianggarkan
sebesar Rp 241.000.000 yang mencakup anggaran gaji
direksi sebesar Rp 120.000.000 ; anggaran gaji pegawai
administrasi sebesar Rp 60.000.000 ; anggaran biaya listrik, air
dan telepon sebesar Rp 36.000.000 ; dan anggaran biaya
depresiasi aktiva tetap sebesar Rp 25.000.000.
Anggaran Penjualan

Produk Volume Harga Nilai

1A1 20.000 35.000 700.000.000


2B2 40.000 32.000 1.280.000.000
3C3 60.000 30.000 1.800.000.000
Total Rp 3.780.000.000
Anggaran Produksi
Volume Persediaan Volume
Produk
Penjualan 1/1/2010 31/12/2010 Produksi

1A1 20.000 2.000 3.500 21.500


2B2 40.000 4.000 6.000 42.000
3C3 60.000 7.000 6.000 59.000
Anggaran Kebutuhan Bahan
1A1 2B2 3C3
Bahan Total
Per Unit Total Per Unit Total Per Unit Total

Kain 0,5 10.750 0,5 21.000 0,5 29.500 61.250


Plastik 0,4 8.600 0,5 21.000 0,6 35.400 65.000
Karet 0,7 15.050 0,8 33.600 0,9 53.100 101.750
Anggaran Pembelian Bahan

Kebutuhan Persediaan Pembelian


Bahan
Produksi 1/1/2010 31/12/2010 Volume Harga Nilai

Kain 61.250 2.250 6.000 65.000 2.000 130.000.000


Plastik 65.000 5.000 8.000 68.000 3.000 204.000.000
Karet 101.750 9.000 7.250 100.000 4.000 400.000.000
Total Rp 734.000.000
Anggaran Tenaga Kerja

Jam Kerja Tarif


Produk Nilai
Per Unit Total Per Jam Kerja

1A1 4 86.000 6.000 516.000.000


2B2 3 126.000 6.000 756.000.000
3C3 2 118.000 6.000 708.000.000
Total Rp 1.602.000.000
Anggaran Biaya Overhead

Jam Kerja Tarif


Produk Nilai
Per Unit Total Per Jam Kerja

1A1 4 86.000 2.000 172.000.000


2B2 3 126.000 2.000 252.000.000
3C3 2 118.000 2.000 236.000.000
Total Rp 660.000.000
Anggaran Biaya Operasional

Jumlah
Jenis Biaya
Parsial Total

- Iklan 64.000.000
- Gaji dan Komisi Salesman 124.000.000
- Angkut Penjualan 48.000.000
# Biaya Pemasaran Total 236.000.000
- Gaji Direksi 120.000.000
- Gaji Pegawai Administrasi 60.000.000
- Listrik, Air & Telepon 36.000.000
- Depresiasi Aktiva Tetap 25.000.000
# Biaya Administrasi & Umum Total 241.000.000

Total Rp 477.000.000

Anda mungkin juga menyukai