Contoh
Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek B. Kedua proyek
tersebut merupakan proyek independen dan mutuallyexclusive. Investasi dikeluarkan pada awal tahun
pertama. Adapun aliran kas bersih dari masing-masing proyek sebagai berikut:
Proyek A =
Proyek B =
2. Net PresentValue
Secara eksplisit NPV memberikan pertimbangan dari nilai waktu uang, dan merupakan
teknik capitalbudgeting yang banyak digunakan. NPV adalah
jumlah presentvalue semua cashinflowyang dikumpulkan proyek (dengan
menggunakan discountratesuku bunga kredit yang dibayar investor) dikurangi jumlah investasi
(initialcashoutflow). Net PresentValue yaitu: “The Net PresentValueisfoundbysubtracting a
project’sinitialinvestmentfromthepresentvalueofitscashinflowsdiscountedat a
rateequaltothefirm’scostofcapital”.
nNPV = Σ CFt /(1 + k)t – Io
t=1
Sebagai pedoman umum, rencana investasi akan menguntungkan apabila NPV positif dan
apabila NPV nol maka investasi tersebut berarti breakeven. Apabila NPV suatu proyek negatif, berarti
proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.
t
Dimana:
Kelebihan metode NPV sebagai sarana penilaian terhadap kelayakan suatu rencana investasi
barang modal adalah penggunaan nilai waktu uang untuk menghitung nilai sebenarnyacashflow yang
diperoleh pada masa yang akan datang. Dengan demikian, dapat diperoleh gambaran profitabilitas
proyek yang lebih mendekati realitas. Kelebihan lainnya adalah digunakannyadiscount faktor,
biasanya merupakan salah suku bunga kredit yang dipinjam investor untuk membiayai proyek.
Dengan demikian, penggunaan metode ini menjadi lebih fleksibel karena dapat disesuaikan
dengan discountfactor yang berubah-ubah dari waktu ke waktu. Kriteria penerimaan atas investasi
dengan metode ini adalah diterima apabila NPV yang dihasilkan adalah positif, dan ditolak apabila
nilai NPV negatif. Kelemahan dari metodeini adalah perhitungan yang cukup rumit, tidak
semudah perhitungan paybackperiod. Untuk perhitungannya diperlukan
keahlian seorang financial analis sehingga penggunaannya terbatas.
Contoh :
Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek B. Kedua proyek
tersebut merupakan proyek independen dan mutuallyexclusive. Investasi dikeluarkan pada awal tahun
pertama.
Keputusan :
Proyek A, karena memiliki nilai lebih besar dibandingkan proyek B, walaupun keduanya memiliki
nilai NPV > 0
Metode ini mungkin merupakan metode yang paling banyak digunakan sebagai salah satu
teknik dalam mengevaluasi alternatif – alternatif investasi. Definisi Internal Rate ofReturn
adalah: “The Internal Rate ofReturn (IRR)
isthediscountratethatequatesthepresentvalueofcashinflowswiththeinitialinvestmentassociatedwith a
project”.
Merupakan ratediscount dimananilaipresentvalue dari cashinflow sama dengan nilai investasi awal
suatu proyek. Dengan kata lain IRR adalah ratediscount dimana NPV dari proyek tersebut = Rp0.
IRR juga menggambarkan persentase keuntungan yang sebenarnya akan diperoleh dari investasi
barang modal atau proyek yang direncanakan.
Kriteria penerimaan proyek investasi dengan menggunakan metode Internal Rate ofReturn adalah
apabila IRR yang dihasilkan lebih besar dibandingkan costofcapital, sebaliknya apabila lebih kecil
dibandingkan costofcapital proyek tersebut ditolak.
Pada dasarnya IRR dapat dicari dengan cara coba-coba (trialanderror). Pertama-tama kita
menghitung PV dari proceeds suatu investasi dengan menggunakan tingkat bunga yang kita pilih
menurut kehendak kita. Kemudian hasil perhitungan itu dibandingkan dengan jumlah PV dari
outlaysnya. Kalau PV dariproceeds lebih besar daripada PV dicari investasi atau outlaysnya, maka
kita harus menggunakan tingkat bunga yang lebih rendah. Cara demikian terus dilakukan sampai kita
menemukan tingkat bunga yang dapat menjadikan PVproceeds sama besarnya dengan PV
dari outlaysnya. Pada tingkat bunga inilah NPV dari usul tersebut adalah nol atau mendekati nol.
Contoh
Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek B. Kedua proyek tersebut
merupakan proyek independen dan mutuallyexclusive. Investasi dikeluarkan pada awal tahun
pertama.
Jawaban :
Menggunakan discountrate sebesar 14%
PV Cashflow B = (10.000/1.14) + (30.000/1.2996) + (40.000/1.4815) + (50.000/1.6889) +
(20.000/1.9254) = 98.848
Menggunakan Interpolasi untuk mencari presentvalue aliran kas sebesar 100.000 (diantara
98.848 dengan 101.587)
IRR proyek B = 13% + {(101.587 – 100.000)/(101.587 – 98.848)} {1%}
Proyek A, karena memiliki tingkat rateofreturn lebih tinggi dibandingkan dengan proyek B
Setiap proyek membutuhkan aktiva, dan pembelian aktiva menggambarkan arus kas negatif
karena pada suatu proyek seluruh biaya aktiva tetap merupakan arus kas relevan termasuk biaya
pengiriman dan biaya pemasangannya.
b. Beban Non Kas
Karena depresiasi melindungi laba terhadap pajak maka meliki dampak pada arus kas
meskipun depresiasi itu sendiri bukanlah suatu arus kas. Karenanya, depresiasi harus ditambahkan
kepada laba bersih ketika kita menghitung estimasi arus kas suatu proyek.
c. Perubahan dalam Modal Kerja Operasi Bersih
Perubahan dalam modal kerja operasi bersih yaitu peningkatan aktiva lancar yang dihasilkan
dari proyek baru dikurangi dengan peningkatan utang dagang dan akrualscara spontan. Jika
perubahannya positif, sebagaimana biasanya terjadi dalam proyek ekspansi, maka pendanaan
tambahan, diluar biaya perolehan aktiva tetap, masih akan dibutuhkan.
d. Pembayaran bunga tidak dipehitungkan dalam arus kas proyek
Pada proses diskonto ini mengurangi arus kas untuk biaya modal proyek. Jika pembayaran
bunga terlebih dahulu dikurangkan dan hasilnya kemudian didiskontokan akan menyebabkan biaya
modal dihitung dua kali. Arus kas proyek adalah arus kas yang tersedia bagi seluruh investor,
pemegang obligasi dan juga pemegang saham, jadi pembayaran bunga tidak dikurangkan.
2. Arus Kas Tambahan
Arus kas tambahan adalah arus kas bersih yang dapat berhubungan dengan suatu
proyek investasi. Ada tiga masalah khusus dalam menentukan arus kas tambahan, yaitu:
a) Biaya tertanam
Biaya tertanam adalah pengeluaran kas yang telah terjadi dan tidak dapat diperoleh kembali,
tanpa melihat apakah proyek tersebut diterima atau ditolak. Karena biaya tertanam bukanlah biaya
tambahan, maka biaya ini tidak boleh dimasukkan ke dalam analisis.
b) Biaya kesempatan
Biaya kesempatan adalah pengembalian dari alternatif terbaik penggunaan sebuah aktiva, atau
tingkat pengembalian tertinggi yang tidak akan diperoleh jika sejumlah dana diinvestasikan pada
suatu proyek tertentu.
c) Pengaruh pada bagian lain dari proyek tertentu (eksternalitas)
Eksternalitas yaitu pengaruh yang dimiliki proyek terhadap arus kas bagian-bagian lain dari
perusahaan. Oleh karena itu, laba tambahan yang pada kenyataannya akan masuk kekantor pusat atau
kantor cabangnya. Jadi tidak boleh diperhitungkan sebagai laba tambahan dalam pengambilan
keputusanpenganggaran modal. Kanibalisasi terjadi apabila pengenalan sebuah produk baru
mengakibatkan penjualan produk yang sudah ada mengalami penurunan. Biasanya perusahaan tidak
ingin menganibalisasi produk yang sudah ada, tetapi sering kali jika perusahaan tersebut tidak
melakukannya, perusahaan lain akan melakukannya.
3. Penentuan Waktu Arus Kas
Penentuan waktu arus kas harus diperhitungkan secara tepat agar kita dapat mengetahui kapan
di dalam satu periode pemasukan atau pengeluaran kas terjadi.
L. Mengevaluasi Proyek Penganggaran Modal
Arus kas tambahan sangat dipengaruhi oleh apakah proyek ini merupakan suatu proyek
ekspansi baru atau proyek pengganti.
Proyek ekspansi baru yaitu suatu proyek di mana perusahaan berinvestasi pada aktiva baru
untuk meningkatkan penjualan. Jadi arus kas tambahan hanya berupa arus kas masuk dan arus kas
keluar dari proyek. Oleh karena itu, perusahaan hanya membandingkan bagaimana nilai yang ada
dengan tanpa proyek yang diusulkan.
Proyek pengganti yaitu suatu proyek yang menggantikan sebuah aktiva yang ada dengan aktiva
yang baru. Jadi arus kas tambahan berupa tambahan pemasukan dan pengeluaran yang terjadi dari
investasi pada aktiva yang baru. Maka perusahaan membandingkan antara nilai yang terjadi jika
membeli aktiva yang barudan nilai jika tetap menggunakan aktiva yang sudah ada sebelumnya.
Dalam setiap kasus, arus kas umumnya memperhitungkan hal-hal berikut:
Pengeluaran investasi awal , Arus kas operasi selama umur proyek
Arus kas tahun terakhir
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah
memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara
sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga, yaitu:
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari- hari
dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.
Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di
masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
Ketiga, capitalgrowth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan atau perkembangan kekayaan
dengan jangka waktu relatif panjang
1. Analisis arus kas
Ada beberapa langkah dalam menyusun arus kas, yaitu:
Menentukan minimum kas
Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas
dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial
dan budget kas yang final.
2. Mengambil keputusan
Setelah melakukan analisis melalui langkah-langkah yang ada di atas, menunjukkan bahwa proyek
ini mengembalikan dana yang diinvestasikan dalam waktu tertentu. Maka melalui analisis ini
melahinkan keputusan apakah proyek ini dapat diterima atau tidak.
Pengenalan Analisis Risiko
Setelah arus kas kita ketahui selanjutnya kita akan menganalisis risiko yang kemungkinan
akan kita hadapi lalu membandingkan apakah keuntungan yang akan didapat sebanding dengan
risikonya. Ada tiga jenis risiko yang berbeda, yaitu risiko berdiri sendiri, risiko perusahaan dan risiko
pasar. Mengingat tujuan utama perusahaan adalah untuk mamaksimalkan nilai bagi pemegang saham,
dan ini sangat berpengaruh terhadap para pemegang saham. Karena para pemegang saham umumnya
terdiversifikasi, maka ukuran risiko yang paling relevan adalah risiko pasar.
Risiko perusahaan juga penting karena tiga alasan:
1. Pemegang saham yang tidak terdiversifikasi.
2. Studi empiris determinan tingkat pengembalian yang diminta (k) biasanya menunjukkan bahwa
risiko perusahaan sama-sama memengaruhi harga saham.
3. Stabilitas perusahaan sangat penting bagi para manajer, karyawan, pelanggan, pemasok, dan
kreditor, dan juga bagi masyarakat di mana perusahaan beroperasi.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Penganggaran modal (Capital Budgeting) adalah proses kegiatan yang mencakup seluruh aktivitas
perencanaan penggunaan dana dengan tujuan untuk memperoleh manfaat (benefit) pada waktu yang
akan datang. Metode dalam penganggaran modal ini dapat membantu manajer untuk pengambilan
keputusan seperti metode Payback periode, Net PresentValue (NPV), Internal, RatesOfReturn (IRR)
dan Profitability Index. Pengagran modal memiliki kriteria dalam stiap metodenya dan dalam
pengangaran modal dapat terpengaruh oleh keadaan ekonomi suatu negara seperti inflasi
salahsatunya.