PENGANGGARAN MODAL 4
Disusun oleh :
ERSA KUSUMAWARDANI/ 0115103003
DEVI PARAMITA/ 0115103057
HANDRIYAN CHANDRA/ 0115104008
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
berkenan memberi petunjuk dan kekuatan kepada penulis sehingga makalah,
“PENGANGGARAN MODAL 4” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi -materi yang ada. Materi-materi yang
disajikan bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa dalam
memahami mata kuliah Manajemen Keuangan Lanjutan khususnya mengenai penjatahan
modal (capital rationing).
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Ibu Novi Susyani selaku dosen
pengampu mata kuliah Manajemen Keuangan Lanjutan yang telah memberi tugas untuk
menyusun makalah ini, sehingga membuat penulis lebih memahami materi Penjatahan Modal
(Capital Rationing).
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan maupun pengkajiannya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifat-
sifatnya membangun sangat penulis harapkan, demi untuk perbaikan di masa yang akan
datang.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................... 1
BAB I ................................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 3
BAB II ............................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 4
2.1. Pengertian Capital Rationing ................................................................................................ 4
2.2 Analisis Waktu Tunggal dan Waktu Ganda............................................................................ 7
2.3 Proses menentukan proyek-proyek yang dapat direalisasi ................................................ 11
2.4 Penganggaran Modal Dalam Keadaan Inflasi ...................................................................... 15
BAB III ............................................................................................................................................ 18
PENUTUP ....................................................................................................................................... 18
3.1 KESIMPULAN ........................................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 19
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Contoh pemilihan investasi berkaitan dengan keterbatasan dana yang tersedia:
Suatu perusahaan pengolahan kayu menghadapi 6 tawaran investasi yang menjanjikan
keuntungan cukup besar. Dana yang tersedia sebanyak Rp 500 juta. Keenam tawaran
investasi tersebut mempunyai profitability index (benefit cost ratio) sebagai berikut:
5
Dalam praktek pelaksanaan anggaran dimungkinkan adanya fleksibilitas. Lagi pula
biaya dari suatu usul investasi tertentu mungkin disebar selama beberapa tahun.
Berhubung dengan itu kita harus mempertimbangkan lebih dari hanya kendala satu waktu
saja. Ini, berarti bahwa kita tidak hanya mengadakan analisis waktu tunggal saja, tetapi
kita perlu juga untuk mengadakan analisis waktu ganda (multi- period -analysis).
Dengan analisis waktu ganda, penundaan dari usul investasi adalah dimungkinkan.
Usulan investasi dalam tahun ini, sedangkan ada batasan anggaran, maka usul-usul
investasi yang mempunyai profitabilitas yang lebih kecil dapat ditunda sampai periode
berikutnya kalau anggaran memungkinkan.
Yang dianggap sebagai biaya atau korban dari pencatuan modal adalah
profitabilitas yang dikorbankan karena proyek tersebut tidak dilaksanakan pada tahun ini.
Kemungkinan terjadi kalau suatu unsur investasi tidak dilaksakan pada tahun ini, dan
ditunda sampai tahun depan, proyek tersebut akan mempunyai profitabilitas yang lebih
rendah dibandingkan kalau dilaksanakan tahun ini.
Contoh:
Suatu perusahaan mempunyai kesempatan investasi di bawah ini yang diurutkan
menurut besarnya profitability-index.
Profitability
Usul Indeks Tahun Profitability
Investasi Ini Dana investasi Index Kalau Ditunda Tahun Depan
6 1,15 2.500.000,00 1,11
7 1,13 2.000.000,00 1,11
3 1,12 5.000.000,00 1,07
2 1,09 3.000.000,00 1,03
1 1,08 2.000.000,00 1,01
5 1,07 2.500.000,00 1,05
4 1,05 3.000.000,00 1,01
6
2.2 Analisis Waktu Tunggal dan Waktu Ganda
Kita menyadari bahwa pelaksanaan anggaran adalah tidak kaku. Dengan demikian
dalam praktik dimungkinkan adanya fleksibilitas. Lagipula biaya dari suatu usul investasi
tertentu mungkin disebar selama beberapa tahun. Berhubung dengan itu kita harus
memperhatikan lebih dari hanya kendala satu waktu saja. Ini berarti bahwa kita tidak
hanya mengadakan analisis waktu tunggal saja, tetapi kita perlu juga untuk mengadakan
analisis waktu ganda.
Dengan analisis waktu ganda, penundaan dari usul investasi adalah dimungkinkan.
Kalau terdapat usulan investasi dalam tahun ini, sedangkan ada batasan anggaran, maka
usul-usul investasi yang mempunyai provitabilitas yang lebih kecil dapat ditunda sampai
periode berikutnya kalau anggaran memungkinkan.
Berhubung dengan itu, kalau kita mengadakan analisis waktu ganda maka usul-usul
investasi yang mempunyai angka kehilangan yang besar diusahakan sedapat mungkin
dilaksanakan tahun ini, sedangkan yang mempunyai angka kehilangan yang kecil dapat
ditunda sampai tahun depan. Tetapi tujuannya adalah tetap yaitu memilih kombinasi usul
investasi yang dapat menghasilkan NPV yang paling tinggi. Hanya kombinasi disini meliputi
usul investasi yang akan dilakukan tahun depan.
7
Rp 15.000.000,00 Total NPV Rp 1.680.000,00
Alternatif II
Kombinasi dari usul-usul investasi 6,7, 3, 2, dan 5 yang juga memerlukan dana
investasi sebesar 15 juta. Keseluruhan NPV dari alternatif ini adalah :
8
1 2,0 juta 1,08 1,01 0,07
5 2,5 juta 1,07 1,05 0,02
4 3,0 juta 1,05 1,01 0,04
Kita mencoba untuk menyusun berbagai kombinasi yang terdiri dari usul-usul investasi yang
akan dilakukan tahun ini dan yang akan ditunda sampai tahun depan sebagai berikut:
Kombinasi I
Tahun ini : Usulan 6, 7 , 3, 2, dan 5
Dana investasi tahun ini yang digunakan Rp 15 juta dan usul investasi yang ditunda memerlukan
Rp 3 juta sehingga keseluruhan menjadi Rp 18 juta. (Masih dalam batas anggaran investasi
tambahan tahun depan = Rp 2 juta).
9
Kombinasi II
Tahun ini: Usulan 6, 3, 1, 5 dan 4
Usulan 6 NPV = Rp 375.000,00
3 = Rp 600.000,00
1 =Rp 160.000,00
5 = Rp 175.000,00
4 = Rp 150.000,00
NPV proyek tahun ini Rp 1.460.000,00
Ditunda Tahun Depan:
Usulan 7 ( Rp 2.000.000,00(1,11-1.0) = Rp 220.000,00
Total NPV Rp 1.680.000,00
Dana investasi yang digunakan tahun ini Rp 15 juta dan untuk usulan yang ditunda sampai
tahun depan membutuhkan dana investasi sebesar Rp 2 juta sehingga keseluruhan menjadi Rp
17 juta.
Kombinasi III
Tahun ini: Usulan 6, 2, 3, 1, dan 5
Usulan 6 NPV = Rp 375.000,00
2 = Rp 270.000,00
3 =Rp 600.000,00
1 = Rp 160.000,00
5 = Rp 175.000,00
NPV proyek tahun ini Rp 1.580.000,00
Ditunda Tahun Depan:
Usulan 7 ( Rp 2.000.000,00(1,11-1.0) = Rp 220.000,00
10
Dari hasil perhitungan di atas tampak jelas bahwa kombinasi III adalah kombinasi yang
menghasilkan keseluruhan atau total NPV yang paling besar dibandingkan dengan kombinasi I
dan kombinasi II sehingga sebaiknya perusahaan memilih kombinasi III.1
Dari beberapa usulan investasi yang akan dipilih beserta sifat sifat usulan investasi dan
keterbatasan dana, maka untuk memilih proyek mana saja sebaiknya dilaksanakan, perlu
mempertimbangkan juga tentang pelaksanaan proyek sebagai berikut:
1. Usulan investasi yang dapat ditunda digunakan Analisis Waktu ganda unuk
menyelesaikan perhitungan ini dilakukan dengan langkah sebeagai berikut
a. Menghitung selisih PI saat ini dengan PI tahun depan
b. Pilih hasil selisih PI yang paling kecil ditunda
c. Tentukan besarnya NPV
11
d. Hitung PI gabungan dari proyek yang diusulkan
2. Usulan investasi yang tidak dapat ditunda digunakan analisis waktu tunggal dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengurutkan usulan investasi berdasarkan PI
b. Menghitung NPV
c. Menentukan pemilihan proyek berdasarkan keterbatasan dana perusahaan
d. Hitung PI gabungan dari usulan-usulan proyek yang akan dilaksanakan
Contoh soal
Perusahaan NAYZA sedang mempertimbangkan bebeapa usulan investasi dengan data
sebagai berikut:
Usulan Investasi Kebutuhan Investasi Profitability Index
A 400.000.000 1.12
B 250.000.000 1.15
C 300.000.000 1.22
D 600.000.000 1.09
E 400.000.000 1.10
F 200.000.000 1.07
G 300.000.000 0.98
Usulan investasi B dan E bersifat mutually exclusive, usulan investasi C dan G bersifat
kontingensi sedangkan lainnya bersifat independen. Dana yang tersedia untuk
melaksanakan investasi sebesar Rp 1.800.000.000. Proyek proyek mana saja yang sebaiknya
dipilih perusahaan
Jawab
1. Mengurutkan usulan investasi
- Untuk proyek B dan E dipilih proyek yang PI nya paling tinggi yaitu proyrk B
- Untuk proyek C dan G dihitung PI gabungannya
12
Proyek Investasi PI NPV
60.000.000+600.000.000
PI gabungan C&G = 600.000.000
13
3. Pemilihan proyek
Jumlah dana
perusahaan 1.800.000.000
Proyek B 250.000.000
1.550.000.000
Proyek A 400.000.000
1.150.000.000
Proyek C & G 600.000.000
550.000.000
Proyek F 200.000.000
Sisa dana perusahaan 350.000.000
Kebutuhan Profability
Urutan Proyek
Investasi Index NPV
B 250.000.000 1.15 37.500.000
A 400.000.000 1.12 48.000.000
C&G 600.000.000 1.10 60.000.000
F 200.000.000 1.07 14.000.000
Jumlah 1.450.000.000 159.500.000
159.599.000+1.450.000.000
PI gabungan = 600.000.0001.450.000.000
PI gabungan = 1.11
14
2.4 Penganggaran Modal Dalam Keadaan Inflasi
Contoh Soal :
Perusahaan “SINCO” akan mengadakan investasi senilai Rp 250.000.000 selama 5 tahun.
Investasi tersebut akan didepresiasi dengan metode garis lurus tanpa nilai residu. Marjin
laba dari investasi tersebut sebesar Rp 80.000.000 per tahun. Apabila pajak yang dikenakan
40% dan tingkat inflasi sebesar 6%, bagaimana pola aliran kas sebelum dan sesudah ada
pengaruh inflasi?
Penyelesaian
Kita buat aliran kasnya (dalam Rp 000)
Apabila terdapat inflasi sebesar 6% per tahun, maka harga akan naik sebesar 6% yang berarti
penjualan juga akan naik sebesar 6%. Oleh karena itu, pola aliran kasnya menjadi
15
Dari kedua hasil perhtiungan aliran kas pada tabel terlihat bahwa dengan adanya inflasi maka
aliran kas selama umur ekonomis menjadi lebih besar, yaitu sebesar Rp 386.815.000 dibanding
tanpa inflasi sebesar Rp 340.000.000.
Namun demikian secara rill belum tentu keadaan inflasi lebih baik dibanding sebelum inflasi
karena secara teoritis keadaan investasi dengan inflasi yang tinggi justru akan lebih jelek. Untuk
membuktikannya kita deflasikan aliran kas Investasi tersebut dengan tingkat deflasi sebesar
tingkat inflasi nya yaitu 6% sebagai discount rate nya yaitu :
16
PV aliran kas tahun 5 = Rp 62.923.545 x 0.713 = Rp 44.864.488
Jumlah PV aliran kas Rp 260.403.833
NPV aliran kas, DR = 7% Rp 16.403.833
17
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/23956546/CAPITAL_BUDGETING_PENGANGGARAN_MOD
AL
https://www.academia.edu/12306491/capital_rationing
19