Anda di halaman 1dari 2

YAYASAN SASMITA JAYA GROUP

UNIVERSITAS PAMULANG
SK MENDIKNAS NO.136/D/0/2001
FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
Jl. Surya Kencana No.1 Pamulang Barat – Tangerang Selatan, Banten (15417) Telp./Fax (021) 7412566

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER


GANJIL/GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan I Hari/Tgl :


Fakultas/Prodi : Ekonomi/S1 Akuntansi Waktu : 90 menit
Semester : III Shift : Reguler C
Ruang : Jenis soal : UTAMA-A
Dosen : Wulandari C. Putri, S.E.,M.M. Sifat Ujian : Closed Book

JAWABLAH PERTANYAAN YANG LEBIH MUDAH TERLEBIH DAHULU DAN KERJAKAN MASING-MASING.
1. Dengan kondisi berikut, jelaskan pemahaman anda pada masing-masing kondisi, apakah PT ASPEKSI dibawah ini termasuk
kedalam ASET TETAP-PROPERTI, PERSEDIAAN atau PROPERTI INVESTASI :
a. Tanah yang dimiliki PT ASPEKSI, yang dibeli dengan tujuan untuk dijual kembali apabila harganya meningkat.
b. Bangunan kosong milik PT ASPEKSI dan disewakan sebagai sewa operasi.
c. Properti yang dimiliki PT VRISIGN, anak perusahaan PT ASPEKSI (yang merupakan perusahaan real estate), yang akan
dijual perusahaan sebagai salah satu aktivitas bisnisnya.
d. Properti PT ASPEKSI yang digunakan dalam proses produksi.
e. Hotel yang di miliki PT RANCAMAYA, anak perusahaan PT ASPEKSI lainnya, dan PT RANCAMAYA memberikan
jasa keamanan untuk barang milik tamu hotelnya.

2. PT BULAN BERSINAR menggunakan metode lower of cost or net realizable value (LCNRV) dalam menilai persediannya.
Berikut daftar persediaan perusahaan pada akhir Des 2019.

Kuantitas Biaya/Unit (Rp) Estimasi Harga Penjualan Biaya untuk Menyelesaikan dan Menjual (Rp)

1.200 6.400 9.000 3.200


900 5.400 6.800 2.000
800 9.000 10.000 2.800
1.000 7.200 6.400 2.700
700 4.500 6.500 2.800
500 6.000 7.800 1.600
3.000 3.600 5.000 2.400
1.000 9.400 12.000 3.000
Berdasarkan informasi diatas, diketahui PT BULAN BERSINAR memiliki persediaan barang belum jadi dengan nilai biaya
sebesar Rp. 54.500.000. tentukan :

a. Nilai NRV – Net Realizable Value


b. Nilai kerugian penurunan nilai persediaan
c. Buatlah Jurnal dengan menggunakan metode kerugian

3. PT jaya Indofarma memiliki saldo persediaan awal yang terdiri dari 4.000 unit dengan biaya Rp.24.000 per unit. Jadwal menunjukan
bahwa perusahaan harus memiliki 5.000 di gudang pada akhir tahun. Diasumsikan bahwa PT Jaya Indofarma dapat memastikan
ketersediaaan barang sebanyak 5.000 unit.
Tanggal Pembelian Penjualan Jumlah unit di gudang
1 Jan 4.000 unit
5 Mar 6.000 unit @ Rp. 32.000/unit 10.000 unit
17 Apr 7.000 unit @ Rp 44.000/unit 3.000 unit
7 September 8.000 unit @ Rp34.000/unit 11.000 unit
11 Nov 6.000 unit @ Rp 50.000/unit 5000 unit
Berdasarkan informasi pada jadwal, diketahui Perusahaan melaporakan penjualan Rp. 608.00.000. Jumlah ini adalah penjualan
7.000 unit dengan harga Rp. 44.000 (Rp. 308.000.000) dan 6.000 unit dengan harga Rp 50.000 (Rp 300.000.000). Jumlah pendapatan
dari penjualan akan dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi, bersama dengan Beban Pokok Penjualan dan Laba Bruto. Diminta :

a. gunakan metode FIFO, untuk menjawab berapa total Beban Pokok Penjualan !
b. Susunlah Laporan Laba Rugi menggunakan informasi di soal dan di jawaban a untuk mengetahu besarnya Laba Bruto
perusahaan !

4. Untuk Aset tetap, setelah pengakuan awal entitas harus memilih model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansinya.
PT PERMATA HARDWARE memilih Model Biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk perlakuan aset tetap diperusahaanya. Diketahui
informasi bahwa perusahaan Membeli peralatan dengan biaya perolehan Rp 1 Milyar, pada tgl 2 Jan 2018. Entitas mengestimasi umur
manfaat peralatan tersebut adalah 10 th, tanpa nilai sisa. Entitas menggunakan metode penyusutan garis lurus. Pada tanggal 31 Des,
diestimasi terdapat rugi penilaian nilai peralatam sebesar Rp. 20 jt.
Diminta :
a. Buatlah jurnal pada tgl 2 Jan 2018 dan 31 Des 2018!
b. Menggunakan perhitungan rinci, Berapakah nilai Peralatan-neto setelah diketahui terdapat rugi penilaian nilai perakatan
sebesar Rp 20 jt ?

-Kerjakan Dengan Rapi, Jelas dan Teliti-

Anda mungkin juga menyukai