Anda di halaman 1dari 21

ANGGARAN PRODUKSI

Oleh :
Keti Purnamasari, S.E.,M.Si

Sumber : Sasongko, Catur dan Safrida Rumondang Parulian. 2010. Anggaran. Peneribit Salemba Empat : Jakarta.
Data dan Informasi yang Dibutuhkan dalam
Menyusun Anggaran Produksi

1. Estimasi jumlah unit barang jadi yang akan


dijual pada periode mendatang.
2. Estimasi jumlah persediaan barang jadi
pada akhir periode anggaran.
3. Estimasi jumlah persediaan barang jadi di
awal periode anggaran.
Format Anggaran Produksi
Anggaran Produksi
PT. ...............................
untuk Periode .......................
Penjualan (unit)
Ditambah : persediaan akhir barang jadi
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi : persediaan awal barang jadi
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi

Keterangan :
1. Informasi tentang jumlah unit yang direncanakan dijual pada periode anggaran diperoleh dari anggaran
penjualan.
2. Informasi persediaan akhir barang jadi diperoleh dari kebijakan pengadaan persediaan yang ada di
perusahaan. Biasanya, tingkat persediaan akhir barang jadi yang ingin disimpan oleh perusahaan
dihubungkan dengan penjualan barang jadi untuk bulan berikutnya.
3. Jumah unit yang rencananya akan dijual ditambahkan dengan unit dalam persediaan akhir barang jadi akan
menjadi total untuk barang jadi yang dibutuhkan selama satu periode anggaran.
4. Jumlah persediaan awal barang jadi dapat diperoleh dari persediaan akhir barang jadi tahun lalu.
Persediaan akhir barang jadi suatu periode akan menjadi persediaan awal barang jadi periode berikutnya.
5. Jumlah unit barang jadi yang akan diproduksi dalam suatu periode anggaran diperoleh dengan mengurangi
jumlah barang jadi yang dibutuhkan dengan persediaan awal barang jadi.
Contoh
PT. Sehati Indah sedang menyusun anggaran produksi untuk
produk yang dihasilkannya, yaitu produk “Boneka Unyil”,
untuk bulan Agustus 2008. PT. SI memperkirakan dapat
menjual 8.000 unit boneka unyil selama Agustus 2008. Selain
itu, PT. SI juga memperkirakan jumlah unit persediaan akhir
dan awal boneka unyil untuk bulan Agustus 2008.
Penjualan dan Persediaan Boneka Unyil
Keterangan Jumlah
1. Penjualan 8.000
2. Persediaan Akhir 2.000
3. Persediaan Awal 1.000
Susunlah anggaran produksi !
Menyusun format anggaran produksi.

Anggaran Produksi
PT. Sehati Indah
untuk Periode .......................
Nama Produk : Boneka Unyil
Penjualan (unit)
Ditambah : persediaan akhir barang jadi
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi : persediaan awal barang jadi
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi
Masukkan data-data penjualan, persediaan akhir barang
jadi, dan persediaan awal barang jadi ke dalam format.

Anggaran Produksi
PT. Sehati Indah
untuk Periode .......................
Nama Produk : Boneka Unyil
Penjualan (unit) 8.000
Ditambah : persediaan akhir barang jadi 2.000
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 10.000
Dikurangi : persediaan awal barang jadi 1.000
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 9.000
Anggaran Produksi
untuk Periode Lebih dari Satu Bulan
Dua hal penting yang harus diperhatikan jika perusahaan ingin
menyusun anggaran produksi :
1. Persediaan akhir barang jadi di suatu bulan akan menjadi
persediaan awal barang jadi bulan berikutnya. Contoh :
persediaan akhir barang jadi bulan Februari 2017 akan
menjadi persediaan awal untuk bulan Maret 2017.
2. Persediaan akhir barang jadi di bulan akhir dalam satu
periode akan menjadi persediaan akhir barang jadi untuk
anggaran produksi periode tersebut. Misal : jika anggaran
produksi dibuat untuk Januari, Februari, Maret, maka
persediaan akhir bulan Maret akan menjadi persediaan
akhir barang jadi untuk anggaran produksi yang mencakup
tiga bulan tersebut. Sebaliknya, persediaan awal di bulan
pertama (bulan Januari) dalam anggaran produksi akan
menjadi persediaan awal untuk anggaran produksi tiga
bulan tersebut.
Contoh
PT. Sehati Indah sedang menyusun anggaran produksi kuartal
ketiga di tahun 2008 (Juli s.d. September) untuk boneka unyil.
Berikut rencana penjualan (unit) boneka unyil untuk tiga
bulan.
Bulan Penjualan (unit)
1. Juli 7.000
2. Agustus 8.000

Selama tahun 3.2008, perusahaan10.000


September tersebut menginginkan
tingkat persediaan awal barang jadi setiap bulannya adalah
1.000 unit. Jadi jumlah persediaan akhir dan persediaan awal
barang jadi adalah tetap 1.000 unit.
Susun anggaran produksi untuk kuartal ketiga tahun 2008.
Jawab :
PT. Sehati Indah
Anggaran Produksi
untuk Kuartal yang Berakhir ada 30 September 2008
Nama Produk : Boneka Unyil

Juli Agustus September Total


Penjualan (unit) 7.000 8.000 10.000 25.000

Ditambah : persediaan akhir 1.000 1.000 1.000 1.000


barang jadi
Jumlah barang jadi yang 8.000 9.000 11.000 26.000
dibutuhkan
Dikurangi : persediaan awal 1.000 1.000 1.000 1.000
barang jadi
Jumlah barang jadi yang 7.000 8.000 10.000 25.000
akan diproduksi
Kebijakan Tingkat Produksi

1. Kebijakan Stabilisasi Produksi


Yaitu kebijakan untuk berproduksi pada tingkat produksi yang sama
setiap bulannya dalam satu tahun. Perusahaan berencana memproduksi
barang jadi sebesar 2.400.000 selama 1 tahun ke depan. Jika perusahaan
mengadopsi kebijakan stabilisasi produksi, maka jumlah yang harus
diproduksi setiap bulannya untuk tahun depan adalah :
Produksi/bulan = Jumlah Produksi 1 tahun/12 bulan
Produksi/bulan = 2.400.000 unit/12 bulan
Produksi/bulan = 200.000 unit
Dalam menyusun anggaran produksi untuk periode anggaran lebih dari
satu bulan, perusahaan sering kali ingin memiliki jumlah produksi yang
sama untuk setiap bulannya. Pertimbangannya adalah :
1. Perusahaan ingin memperoleh biaya produksi yang sama untuk setiap
bulannya.
2. Jumlah pegawai pabrik cenderung tetap setiap bulannya, maka jumlah
produksi tiap bulan yang stabil akan lebih tepat digunakan.
3. Mesin akan berproduksi lebih efisien jika tingkat produksi barang stabil
setiap bulannya.
Contoh :
PT. Kreasindo Pratama menerapkan kebijakan stabilisasi
produksi untuk menyusun anggaran produksi produk BB
selama periode triwulan Januari-Maret 2017. Berikut ini
adalah data-data penjualan, persediaan awal dan akhir barang
jadi selama bulan Januari-Maret 2017.

Bulan Unit Terjual


Januari 6,400
Februari 5,600
Maret 4,000

Persediaan Akhir Persediaan Awal


Nama Produk
(Maret) (Januari)
BB 2,000 6,000
Jawab :
PT. Kreasindo Pratama
Anggaran Produksi
untuk Triwulan yang Berakhir ada 30 Maret 2017

Januari Februari Maret Total


Penjualan (unit) 6,400 5,600 4,000 16,000

Ditambah : persediaan akhir 2,000 2,000


barang jadi
Jumlah barang jadi yang
dibutuhkan
Dikurangi : persediaan awal 6,000 6,000
barang jadi
Jumlah barang jadi yang
akan diproduksi
Jawab :

Membagi jumlah total produksi keseluruhan dengan jumlah


bulan dalam anggaran. Pada contoh ini, total produksi selama
3 bulan (Januari–Maret 2017) adalah 12.000 unit. Jumlah
produksi setiap bulan adalah 12.000/3 = 4.000

PT. Kreasindo Pratama


Anggaran Produksi
untuk Triwulan yang Berakhir ada 30 Maret 2017

Januari Februari Maret Total


Penjualan (unit) 6,400 5,600 4,000 16,000
Ditambah : persediaan akhir barang jadi 2,000 2,000
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 18,000
Dikurangi : persediaan awal barang jadi 6,000 6,000

Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 4,000 4,000 4,000 12,000
Jawab :

Menotal barang jadi yang dibutuhkan untuk bulan Maret 2017 dengan
menambahkan penjualan bulan Maret dengan persediaan akhir bulan
yang sama (4.000+2.000 = 6.000).
Persediaan awal barang jadi bulan Maret diperoleh dengan
menguntungkan total barang jadi yang diperlukan dengan jumlah produksi
barang jadi bulan Maret (6.000-4.000=2.000).

PT. Kreasindo Pratama


Anggaran Produksi
untuk Triwulan yang Berakhir ada 30 Maret 2017

Januari Februari Maret Total


Penjualan (unit) 6,400 5,600 4,000 16,000
Ditambah : persediaan akhir barang jadi 2,000 2,000
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 6,000 18,000
Dikurangi : persediaan awal barang jadi 6,000 2,000 6,000
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 4,000 4,000 4,000 12,000
Jawab :

Mengisi kolom persediaan akhir barang jadi bulan Februari


dengan nilai persediaan awal bulan Maret yaitu 2.000 unit. Hal
yang sama dilakukan untuk mengisi kolom persediaan akhir
bulan Januari.

PT. Kreasindo Pratama


Anggaran Produksi
untuk Triwulan yang Berakhir ada 30 Maret 2017

Januari Februari Maret Total


Penjualan (unit) 6,400 5,600 4,000 16,000
Ditambah : persediaan akhir barang jadi 3,600 2,000 2,000 2,000
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 10,000 7,600 6,000 18,000
Dikurangi : persediaan awal barang jadi 6,000 3,600 2,000 6,000

Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 4,000 4,000 4,000 12,000
Kebijakan Tingkat Produksi

2. Kebijakan Stabilisasi Tingkat Persediaan


Kebijakan stabilisasi persediaan dapat diterapkan untuk
perusahaan yang tidak menginginkan tingkat persediaan
berfluktuasi secara berlebihan setiap periode yang tercakup
dalam anggaran. Kebijakan stabilisasi tingkat persediaan
menjamin bahwa kenaikan atau penurunan persediaan terjadi
secara bertahap dalam setiap periode. Perusahaan yang
memiliki ruang penyimpanaan persediaan yang terbatas atau
menghadapi biaya sewa gudang yang tinggi cocok untuk
menerapkan kebijakan ini.
Contoh :

PT. Pancaran Sinar Mulia (PSM) menerapkan kebijakan


stabilisasi persediaan untuk menentukan jumlah produksi
produknya untuk Januari-Maret 2017. Berikut adalah data-
data penjualan, persediaan awal dan akhir barang jadi PT. PSM
selama Januari-Maret 2017.

Bulan Penjualan (unit)


Januari 8,000
Februari 12,000
Maret 10,000

Persediaan Akhir Persediaan Awal


(Maret) (Januari)
7,200 4,800
Jawab :

PT. Pancaran Sinar Mulia


Anggaran Produksi
untuk Triwulan yang Berakhir ada 30 Maret 2017
Januari Februari Maret Total
Penjualan (unit) 8,000 12,000 10,000 30,000
Ditambah : persediaan akhir 7,200
barang jadi
Jumlah barang jadi yang
dibutuhkan
Dikurangi : persediaan awal 4,800
barang jadi
Jumlah barang jadi yang akan
diproduksi
Jawab :
Menghitung perubahan tingkat persediaan barang jadi setiap bulannya. Pada contoh ini,
jumlah persediaan akhir barang jadi di bulan Maret lebih banyak 2.400 unit dibandingkan
dengan persediaan awal barang jadi bulan Janurai (7.200 – 4.800). Pertambahan persediaan
barang jadi sebanyak 2.400 unit terjadi merata selama 3 bulan (Januari-Maret) sehingga
tambahan persediaan setiap bulannya adalah 800 unit.
Hal ini berarti apabila persediaan awal barang jadi untuk bulan Januari sebesar 4.800, maka
persediaan awal bulan Februari akan menjadi 5.600 (4.800+800). Adapun persediaan awal
bulan Maret adalah 6.400 yang diperoleh dari persediaan awal bulan Februari sebesar 5.600
unit ditambah pertambahan persediaan setiap bulan sebesar 800 unit (5.600+800).

PT. Pancaran Sinar Mulia


Anggaran Produksi
untuk Triwulan yang Berakhir ada 30 Maret 2017
Januari Februari Maret Total

Penjualan (unit) 8,000 12,000 10,000 30,000


Ditambah : persediaan akhir barang jadi 7,200
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi : persediaan awal barang jadi 4,800 5,600 6,400
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi
Jawab :

Persediaan akhir suatu bulan akan menjadi persediaan awal di


bulan berikutnya sehingga persediaan akhir bulan Februari
diperoleh dari persediaan awal bulan Januari yaitu 6.400 unit.
Adapun persediaan akhir Februari adalah persediaan awal
bulan Februari yaitu 5.600.

PT. Pancaran Sinar Mulia


Anggaran Produksi
untuk Triwulan yang Berakhir ada 30 Maret 2017
Januari Februari Maret Total

Penjualan (unit) 8,000 12,000 10,000 30,000


Ditambah : persediaan akhir barang jadi 5,600 6,400 7,200
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi : persediaan awal barang jadi 4,800 5,600 6,400
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi
Jawab :

Hitung total barang jadi yang diperlukan dan jumlah barang


jadi yang akan diproduksi untuk bulan Januari-Maret 2017 dan
secara total selama 3 bulan.

PT. Pancaran Sinar Mulia


Anggaran Produksi
untuk Triwulan yang Berakhir ada 30 Maret 2017

Januari Februari Maret Total

Penjualan (unit) 8,000 12,000 10,000 30,000

Ditambah : persediaan akhir barang jadi 5,600 6,400 7,200 7,200

Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 13,600 18,400 17,200 37,200

Dikurangi : persediaan awal barang jadi 4,800 5,600 6,400 4,800

Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 8,800 12,800 10,800 32,400

Anda mungkin juga menyukai