DAWI ( 1723754676)
1)Jelaskan strategi apa yang perlu dilakukan daerah untuk mengoptimalkan manajemen kas daerah?
Jawab :
Strategi yang dibutuhkan daerah dalam upaya mengoptimalkan manajemen kas daerah yaitu:
a.Mengontrol belanja secara efisien secara keseluruhan.
b.Mengimplementasi anggaran secara efisien
c.Meminimalkan biaya pinjaman pemerintah
d.Memaksimalkan opportunity cost sumber daya
2). Berikan pendapat anda bagaimanakah cara menertibkan rekening liar dan dana non budgeter
dipemerintahan.
Jawab :
a. Pengertian Rekening Liar adalah rekening atas nama pribadi atau lembaga yang dipergunakan
untuk menyimpan uang negara, baik berupa pendapatan atau belanja, tetapi tidak dilaporkan
sebagai bagian dari kas negara. Dengan demikian dana yang terdapat di dalam rekening ini tidak
dilaporkan ke Menteri Keuangan sebagai Bendahara Umum Negara, tidak masuk dalam
perhitungan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan tidak bisa dimanfaatkan publik melalui
APBN.
Menurut Pendapat kelompok kami cara menertibkannya adalah dengan cara Pemerintah
lebih tegas lagi dalam pengawasannya dan penegakan hukum tentang rekening-rekening liar
tersebut, tempatkan orang-orang di bidang penindakan dan pencegahan untuk meneliti agar
bisa menertibkan rekening-rekening liar tersebut, karena penegakan hukum mengenai rekening
liar selama ini kurang didukung oleh komitmen politik semua pejabat negara. Akibatnya,
penertiban rekening lebih banyak dipengaruhi oleh tarik-ulur dan unjuk kekuatan di antara para
pejabat tinggi sendiri.Berikan sanksi tegas yang membeikan efek jera kepada lembaga-lembaga
atau instansi yang terbukti kedapatan rekening liarnya.
Kami mendukung upaya pemerintah dalam pencegahan rekening liar ini dengan
mengeluarkan kebijakan penting yaitu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) :
Nomor 57/PMK.05/2007 Pasal 4 yang berisi :
Berdasarkan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, ditetapkan penyelesaian penertiban
sebagai berikut:
1. Rekening tetap dipertahankan, apabila digunakan untuk operasional bendahara
penerimaan dan bendahara pengeluaran Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja;
2. Rekening dipertahankan sementara untuk ditutup pada saat semua kegiatan telah
diselesaikan, apabila rekening tersebut adalah rekening penampungan sementara;
3. Rekening dipertahankan dan cukup diungkapkan pada Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja, apabila rekening tersebut kepemilikannya ada pada pihak ke
tiga, namun pencairannya memerlukan ijin Menteri/Pimpinan Lembaga;
4. Rekening dialihkan menjadi rekening Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) yang berada dalam
pengelolaan Direktorat Jenderal Perbendaharaan, apabila rekening tersebut dipergunakan untuk
menampung dana titipan yang dapat dicairkan tanpa melalui prosedur normatif APBN;
5. Rekening dipertahankan sementara untuk dialihkan ke Badan Layanan Umum (BLU), apabila
rekening tersebut untuk menampung dana dukungan pelayanan khusus yang bersifat permanen; 6.
Rekening ditutup dan saldonya disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara, apabila rekening
tersebut dapat dipastikan dimiliki oleh kementerian negara/lembaga dan tidak didapatkan alasan
yang cukup untuk mempertahankan keberadaannya; dan/ atau
7. Rekening yang tidak jelas, dilakukan penelitian lebih lanjut/investigasiuntuk memastikan
kepemilikannya.
Dan PMK Nomor 57/PMK.05/2007 Pasal 8 yang berisi:
Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Kantor/Satuan Kerja selaku Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran wajib melaporkan rekening sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3
kepada Bendahara Umum Negara/Kuasa Bendahara Umum Negara, dengan menggunakan formulir
dalam Lampiran IV Peraturan Menteri Keuangan ini; paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak tanggal
pembukaan rekening.
Kelompok Kami berharap Kebijakan ini bukan Cuma hanya dikeluarkan begitu saja
kemudian tidak dijalankan,tetapi harus ditegakan dan dijalankan sesuai ketentuan yang sudah
berlaku,kalau semuanya sudah sesuai dengan prosedur kami menjamin hal-hal yang tidak
diinginkan bisa diatasi yaitu salah satunya penertiban Rekening Liar itu bisa Berhasil dengan Baik.
b. Secara prinsip, dana non-budgeter adalah dana-dana yang sengaja dikumpulkan secara ilegal oleh
instansi atau unit instansi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhanmendesak atau kebutuhan
lainnya dil luar dana legal yang dialokasikan APBN. Secara harfiah, dana non-budgeter berarti dana
yang tidak ada dalam anggaran (budget) pemerintah.).
Menurut Kelompok kami cara menertibkan dana Non Budgeter di pemerintahan adalah dengan
cara :
a. Satker-satker dan instasi-instansi pemerintah harus dapat merencanakan DIPA mereka
dengan baik. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kekurangan dana dalampelaksanaan
kegiatan mereka sehingga mereka tidak perlu melakukan pengumpulandana non-budgeter
lagi. Selain itu, satker-satker dan instasi-instansi pemerintahharus melaporkan semua
pendapatan, pengeluaran, penerimaan dan pembiayaanyang menjadi tanggung jawabnya.
b. Penegakan hukum untuk satker-satker dan instasi-instansi pemerintah harus
yangmelakukan pengumpulan dana non-budgeter harus dipertegas. Dengan
penegakanhukum yang tegas, instansi-instansi yang melakukan pengumpulan dana non-
budgeter sudah pasti tidak akan berani untuk melakukannya lagi.
c. Kerja sama dan intergritas dari semua pihak yang terlibat, seperti penegak hukum,badan-
badan pengawas keuangan, serta satker dan instansi pemerintah. Dengankerja sama dari
semua pihak yang terlibat, usaha untuk menghilangkan dana non-budgeter dapat secara
efektif dilakukan. Akan tetapi, kerja sama saja tidaklah cukupuntuk menghilangkan dana
non-budgeter Integritas dari semua pihak yang terlibat juga sangat diperlukan sehingga
semua pihak yang terlibat dapat secara tegas dan lantang mengatakan “TIDAK” kepada
dana non-budgeter.
3) Carilah contoh anggaran kas pemerintah daerah, kemudian berikan evaluasi dan saran anda
tentang anggaran kas tersebut.
Jawab :
Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang melalui APBD Tahun Anggaran 2013 memperoleh
alokasi anggaran belanja daerah sebesar Rp. 37.812.174.000,00 dengan rincian untuk belanja
tidak langsung sebesar Rp 18.683.906.000 dan belanja langsung sebesar Rp 19.128.268.000,00,
atau naik sebesar 22,51 % jika dibandingkan dengan alokasi APBD Tahun Anggaran 2012 yaitu
sebesar Rp 30.865.554.500,00. Kenaikan alokasi belanja daerah tersebut disebabkan adanya
penambahan alokasi belanja langsung yang cukup signifikan. Dan pemenuhan kebutuhan belanja
tidak langsung yang meningkat secara signifikan yang merupakan konsekuensi logis dan bersifat
general dengan adanya kebijakan-kebijakan Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Daerah
terkait dengan penambahan jumlah pegawai dan kesejahteraan pegawai.
Alokasi anggaran belanja daerah sebesar Rp. 37.812.174.000,00 tersebut dapat dirinci untuk
belanja pegawai Rp 22.475.526.000,00, belanja barang dan jasa Rp 13.350.801.500,00 dan
belanja modal sebesar Rp 1.985.846.500,00. Sedangkan terkait dengan belanja
langsung,dialokasikan untuk membiayai beberapa urusan, program dan kegiatan yang dikelola
Sekretariat Daerah dengan mengedepankan prinsipprinsip tertib, disiplin, efektif,efisien,
transparan dan akuntabel baik dari sisi administrasi dan pelaksanaannya dalam rangka
mewujudkan pelayanan prima dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagai upaya
terciptanya tata kepemerintahan yang baik (good governance).
PENDAPATAN
Pendapatan Asli
Daerah
1. Hasil
Retribusi Daerah
2. Hasil
Pengelolaan Kekayaan 3.514.726.000 3.514.727.970 100,00
Daerah yang dipisahkan
1. Belanja Operasi
Belanja Operasi Sekretariat Daerah meliputi Belanja Pegawai dan Belanja Barang / jasa,
dengan realisasi selama Tahun Anggaran 2013 sebagai berikut :
Tahun Anggaran 2013
Belanja Operasi :
Belanja Pegawai KDH ........ 626.213.000,00 616.938.520,00
Belanja Pegawai PNS ........ 21.849.313.000,00 17.215.295.920,00
Belanja Barang /Jasa..... 13.350.801.500,00 12.237.427.616,00
Jumlah Belanja Operasi 35.826.327.500,00 30.069.662.056,00
2. Belanja Modal
Belanja Modal Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang meliputi Belanja Peralatan dan
Mesin, Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan, Belanja Aset Tetap Lainnya dengan realisasi
selama Tahun Anggaran 2013, sebagai berikut :
Tahun Anggaran
2013 Belanja Modal
Anggaran Realisasi (Rp)
(Rp)
Tanah 0 0
..........................
Peralatan & 1.961.846.500 1.863.179.650
Mesin ......
Gedung & 0 0
Bangunan ....
Jalan, Irigasi dan 0 0
Jaringan
Aset Tetap 24.000.000 23.993.500
Lainnya ......
Jumlah Belanja 1.985.846.500 1.887.173.150
Modal
Realisasi Belanja Modal selama Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp
1.887.173.150,00 atau 95,03 % dari anggaran sebesar Rp 1.985.846.500,00.
PENJELASAN POS-POS ASET Aset Lancar
Penjelasan masing-masing pos aset lancar sebagai berikut :
1. Kas dan Setara Kas
Tahun Anggaran 2013
Kas dan Setara Kas :
Persediaan
Saldo akun ini menggambarkan jumlah persediaan barang yang mempunyai sifat habis
pakai dan diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional, serta
barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual / diserahkan dalam rangka pelayanan
masyarakat yang masih berada di Satuan Kerja.
Saldo persediaaan Pada Sekretariat daerah Kabupaten Pemalang per 31
Desember 2013 sebesar Rp 19.940.150,00, jumlah persediaan tersebut merupakan
persediaan Alat Tulis Kantor dan barang cetakan dengan rincian sebagai berikut :
Aset Tetap
Jenis dan nilai saldo Aset Tetap (AT) per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Penambahan Pengurangan
Aset Tetap Tahun 2012 Total
2013 2013
Tanah 840.657.000 0 0 840.657.000
Peralatan dan Mesin 13.072.377.941 3.038.052.150 516.439.750
15.593.990.341
Gedung & Bangunan 16.254.568.000 0 0 16.254.568.000
Jalan, Irigasi & 305.494.500 0 0 305.494.500
Jaringan
Aset Tetap Lainnya 569.416.850 31.743.500 0 601.160.350
Jumlah Aset Tetap 31.042.514.2913.069.795.650 516.439.750
33.595.870.191
Saldo masing-masing kelompok Aset Tetap per 31 Desember 2013, dapat dijelaskan
sebagai berikut
:
a. Tanah
Saldo Tanah per 31 Desember 2013 sebesar Rp.840.657.000,00 angka ini sama
dengan saldo tanah per 31 Desember 2012, hal ini disebabkan karena pada Tahun
Anggaran 2013 tidak ada Pengadaan maupun mutasi tanah.
b. Peralatan dan Mesin
Saldo Peralatan dan Mesin yang dimiliki oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang
per 31 Desember 2013 sebesar Rp.15.593.990.341,- nilai tersebut berasal dari saldo
tahun 2012 sebesar Rp. 13.072.377.941,- ditambah pengadaan Belanja Modal tahun
2013 sebesar Rp. 1.863.179.650,- ditambah mutasi masuk non BM sebesar Rp.
1.174.872.500,- dikurangi aset belanja modal tahun 2013 yang tidak diakui sebagai aset
sebesar Rp. 306.689.750 dan mutasi keluar aset non BM 2013 sebesar Rp.
188.000.000,- dikurangi reklasifikasi BM pengadaan software ke aset lainnya sebesar
Rp.14.000.000,- dan reklasifikasi BM Pengadaan peralatan olah raga ke aset tetap
lainnya sebesar Rp. 7.750.000,00 Mutasi Aset tetap selama Tahun anggaran 2013
dapat dirinci sebagai berikut :
Bagian Organisasi
Mutasi masuk dari DPPKAD 1 buah sepeda motor Honda Yamaha
Jupiter sebesar Rp. 14.251.000,00
Mutasi Keluar :
Rincian mutasi keluar (pengurangan) aset tetap pada tahun anggaran 2013 adalah
sebagai berikut :
Bagian Umum
Mutasi keluar ke DPPKAD 1 buah mobil Toyota Innova G 71D tahun 2007 sebesar
Rp 188.000.000,00
BM Piring / gelas / mangkok / cangkir / sendok / garpu / pisau senilai Rp.
45.660.000,tidak diakui sebagai aset karena nilai per unitnya kurang dari
Rp.400.000,- selain itu masa manfaatnya kurang dari 1 tahun.
BM pengadaan karpet / tikar / permadani senilai Rp. 65.400.000,- tidak diakui
sebagai aset karena nilai per meter persegi kurang dari Rp.400.000,-
EKUITAS DANA
Akun ini menggambarkan jumlah kekayaan bersih Sekretariat Daerah Kabupaten
Pemalang. Ekuitas yang dimiliki berupa Ekuitas Dana Lancar (EDL), Ekuitas Dana
Investasi dan Ekuitas Dana cadangan. Saldo per 31 Desember 2013 dapat dirinci
sebagai berikut :
Ekuitas Dana : 31 Desember 2013
4) Jelaskan kelebihan dan kelemahan sistem UYHD yang di terapkan pmerintah daerah. Apa
implikasi sistemUYHD tersebut terhadap manajemen kas daerah?
Jawab :
c. Implikasi Sistem UYHD terhadap manajemen kas daerah adalah bendahra sebagai
pengelola kas diberikan uang muka kerja pada besaran tertentu, untuk kemudian dipakai
dalam membiayai kegiatan dan jika jumlah telah berkurang sampaibatas tertentu dapat
dimintakan pergantian sehingga jumlah uang akan kembali seperti nilai semula.