Anda di halaman 1dari 2

Identifikasi Area Kunci

Audit kinerja tidak mengaudit seluruh akun (perkiraan) dan seluruh area atau kegiatan auditee.
Audit kinerja juga tidak harus memeriksa seluruh aspek 3E pada setiap area dan kegiatan suatu auditee.
Audit kinerja ditujukan pada bidang-bidang tertentu yang dianggap sangat menentukan keberhasilan/
kinerja entitas yang diaudit, yang disebut sebagai area kunci.

Area kunci merupakan area atau kegiatan yang dilaksanakan oleh auditee, yang sangat
menentukan tingkat keberhasilan atau kegagalan kinerja auditee yang bersangkutan. Dari sudut
pandang auditor, pemilihan area kunci yang terlalu luas akan mengakibatkan hasil audit terlalu luas dan
tidak “bulat” sehingga rekomendasi yang diberikan oleh auditor tidak tajam dan tidak menyentuh pokok
permasalahan yang dihadapi oleh auditee. Sebaliknya, lingkup audit yang terlalu sempit dapat
mengakibatkan temuan dan rekomendasi audit tidak mewakili permasalahan yang ada pada auditee.
Dengan demikian, tahap identifikasi area kunci merupakan tahap yang paling kritis dan menentukan
dalam pelaksanaan audit kinerja.

Bab ini akan membahas langkah-langkah yang dilakukan untuk memilih area atau bidang-bidang
yang akan diperiksa dengan menggunakan pendekatan faktor

3. Tingginya mutasi pegawai

4. Manajemen tidak bereaksi atas kelemahan yang ditemukan

5. Ekspansi program secara mendadak

6. Hubungan tanggung jawab yang tumpang tindih, tidak jelas, atau membingungkan

7. Aktivitas yang bersifat rumit dalam suatu lingkungan yang penuh dengan ketidakpastian. Beberapa
indikator ketidakpastian tersebut antara lain :

a. kegiatan yang sangat terdesentralisasi dengan banyak pihak yang berkepentingan

b. penggunaan teknologi yang berkembang sangat pesat dan canggih

c. lingkungan yang dinamis dan kompetitif

d. melibatkan berbagai macam instansi/lintas sektoral ; dan

e. proyek atau aktivitas yang baru


Penetuan risiko manajemen sangat dipengaruhi oleh penilaian auditor atas pengendalian
internal. Pengendalian yang lemah atas suatu program/kegiatan menunjukkan adanya risiko yang tinggi.

Signifikansi

Konsep signifikansi dalam audit kinerja hampir sama dengan materialitas dalam audit keuangan.
Signifikansi suatu area audit berkaitan dengan dampak yang dihasilkan area tersebut terhadap objek
audit secara keseluruhan. Signifikansi bergantung pada apakah suatu kegiatan dalam suatu area audit
secara komparatif memiliki pengaruh yang besar terhadap kegiatan lainnya dalam objek audit secara
keseluruhan. Penentuan signifikansi merupakan penilaian profesional dimana seorang auditor harus
mempertimbangkan faktor-faktor seperti materialitas keuangan, batas kritis keberhasilan, dan visibilitas.

Materialitas keuangan merupakan salah satu faktor dalam menentukan tingkat signifikansi.
Faktor ini didasarkan pada penilaian total nilai kekayaan entitas, pengeluaran tahunan, dan/atau
penerimaan tahunan dalam area yang dapat diaudit. Semakin material suatu area maka semakin tinggi
prioritas yang diberikan pada area tersebut. Materialitas dalam audit keuangan dan audit kinerja dapat
dilihat pada koyak 8.1

Anda mungkin juga menyukai