Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Akuntansi
Vernon Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi sebagai berikut:
1. Menjadi pegangan bagi lembaga penyusun standar akuntansi menyusun standarnya.
2. Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal
tidak adanya standar resmi.
3. Menentukan batas dalam hal melakukan “judgement” dalam penyusunan laporan
keuangan.
4. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang
disajikan laporan keuangan.
5. Meningkatkan kualitas dapat diperbandingkan.

Vernon Kam (1986) menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatu system yang
komprehensif, dimana termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Dia
membagi unsur teori dalam beberapa elemen, yaitu postulat atau asumsi dasar, definisi,
tujuan akuntansi, prinsip atau standar, dan prosedur atau metode-metode.

Dari penjelasan maka teori akuntansi dapat kita rumuskan sebagai berikut :

Teori akuntansi adalah suatu konsep definisi dalil yang menyajikan secara sistematis
gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan
variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan
meramalkan fenomena yang mungkin muncul.

Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai satu susunan prinsip umum akan dapat:

1. Memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktek akuntansi dinilai.
2. Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan
ekonomi ,sosial,teknologi dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat.

Oleh karena itu tepatlah kesimpulan ahmed belkaoui yang menyatakan bahwa tidak ada
teori akuntansi yang lengkap apada setiap kurun waktu. Oleh karena itu teori akuntansi
harus juga mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan pendekatan yang
berbeda-beda satu sama lain.

American Accounting Association’s Committe On Concepts and Standard For External


Reports yang menyebutkan bahwa :

1. Tidak ada teori akuntansi keuangan yang lengkap yang mencakup dan memenuhi
keinginan semua keadaan dan waktu dengan efektif oleh karenanya.
2. Di dalam literatur akuntansi keuangan yang ada bukan teori akuntansi tetapi
kumpulan teori yang dapat dirumuskan mengatasi perbedaan-perbedaan persyaratan
yang diinginkan para pemakai laporan keuangan.
Untuk perumuan teori akuntansi memang tidak dapat hanya mengandalkan teori
akuntansi ansich,harus menggunakan literatur akuntansi dan disiplin ilmu lain yang
relevan. Namun teori akuntansi merupaka instrumen yang sangat penting dalam
menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan untuk disajikan pada para pemakainya.

B. Periodisasi Teori Akuntansi


Godfrey dkk (1992) membuat periodisasi teori akuntansi sebagai berikut:
1. Pre-theory period (1492-1800)
Peragalo mengemukakan bahwa tidak ada teori akuntansi yang dirumuskan sejak
Pacioli sampai pada awal abad ke-19. kalaupun ada saran-saran atau pertanyaan-
pertanyaan belum dapat digolongkan sebagai teori atau pernyataan yang sistematis.
2. General scientific period (1800-1955)
Dalam periode ini sudah ada pengimbangan teori yang penekanannya baru berupa
penjelasan terhadap praktek akuntansi. Di sini sudah ada kerangka kerja untuk
menjelaskan dan mengembangkan praktek akuntansi. Akuntansi dikembangkan
berdasarkan metode empiris yang mengutamakan pengamatan atas kenyataan sehari-
hari atau realitas bukan didasarkan pada logika. Laporan AAA ”A Tentative
Statement of Accounting Principles Affecting Corporate Reports pada tahun 1938
serta laporan AICPA tentang A Statement of Accounting Principle (Sanders, Hatfield
dan Moore) merupakan dua contoh perumusan teori akuntansi berdasarkan metode
empiris atau disebut era general scientific ini.
3. Normative period (1956-1970)
Dalam periode ini perumus teori akuntansi mencoba merumuskan “norma-norma”
atau “praktek akuntansi yang baik”. Kalau dalam periode sebelumnya menekankan
kepada ”APA” yang terjadi dalamperiode ini ”Bagaimana seharusnya” dilakukan,
”What should be”. Pada periode ini muncul kritik terhadap konsep ”historical cost”
dan pendukung adanya ”conceptual framework”. Beberapa terbitan laporan pada era
ini adalah: An Inquiry into the Nature of Accounting oleh Goldberg yang diterbitkan
pada tahun 1965, AAA menerbitkan A Statement of Basic Accounting Theory.
4. Specific Scientific Period (1970-sekarang)
Periode ini disebut juga “positive era”. Di sini teori akuntansi tidak cukup hanya
dengan sifat normatif tetapi harus bisa diuji kebenarannya. Norma dinilai subyektif
jadi harus diuji secara positif. Pendekatan normatif dikritik karena: Teori normatif
tidak melibatkan pengujian hipotesa. Teori normatif didasarkan pada pertimbangan
subyektif.

C. Metode Perumusan Teori


Merumuskan teori akuntansi atau dengan kata lain melakukan penelitian akuntansi harus
memiliki metode. Belkaoui dan Godfrey mengemukakan dalam literature dikena
beberapa metode berikut ini.
1. Metode Deskriptif (Pragmatic)
Dalam metode ini akuntansi dianggap sebagai seni yang tidak dapat dirumuskan,
maka metode perumusan teori akuntansi harus bersifat menjelaskan atau descriptive
dan menganalisis praktik yang ada dan diterima sekarang.
2. Psychological Pragmatic
Di sini diamati reaksi dari pemakai laporan keuangan terhadap output akuntansi
laporan keuangan yang disusun dari berbagai aturan, standar, prinsip atau pedoman.
Bidang ini dapat juga disebut behavioral accounting.
3. Metode Normatif (1950-1960)
Disini akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus diikuti tidak peduli
apakah berlaku atau dipraktikan sekarang atau tidak.
4. Metode Positive (1970)
Suatu metode yang diawali dari suatu metode ilmiah yang sedang berlaku atau
diterima umum. Berdasarkan teori ini, dirumuskan problem penelitian untk
mengamati perilaku atau fenmena nyata yang tidak ada dalam teori.

D. Pendekatan Dalam Perumusan Teori


Menurut Godfrey, dalam mengaitkan antara teori dengan kenyataan , dikenal tiga jenis
hubungan, yaitu
1. Syntactic
Teori dirumuskan dengan garis logis. Hubungan itu dirumuskan dalam bentuk aturan
seperti aturan bahasa, aturan matematik, dan lain sebagainya.
2. Semantic
Teori menghubungkan konsep dasar dari suatu teori ke objek nyata.hubungan ini
dituangkan dalam bentuk aturan yang sesuai atau definisi operasional. Semantic
menyangkut hubungan kata, tanda, atau symbol dari kenyataan sehingga teori itu
lebih mudah dipahami, realistic, dan berarti.
3. Pragmatic
Tidak semua teori memiliki aspek pragmatis. Disini pragmatis itu berkaitan dengan
pengaruh kata-kata, symbol terhadap manusia. Akuntansi dianggap memiliki
kemampuan mempengaruhi perilaku manusia.

Teori harus mampu merumuskan kebenaran. Oleh karena itu teori harus selalu diuji. Ada
3 kriteria atau pihak atau sumber yang memiliki wewenang dalam mennetukan
kebenaran atas suatu teori, yaitu:

1. Dogmatic
Kebenaran dikatakan benar karena disampaikan oleh ahli yang memenang memiliki
wewenang untuk menyampaikan kebenaran dan ini tidak perlu diuji lagi. Keyakinan
pada kebenaran ini hanya berdasar pada kepercayaan, keyakinan, atau iman
seseorang. Misalnya keyakinan beragama, charisma seseorang, jabatan, dan lain
sebagainya.
2. Self evidence
Kebenaran disampaikan dari suatu teori yang dibuktikan oleh pengetahuan umum,
pengamatan, atau pengalaman.
3. Scientific
Kebenaran disampaikan dari suatu teori yg dibuktikan lewat metode ilmiah. Teori
dirumuskan, diuji, dan seterusnya berulang secara terus-menerus.

E. Perumusan Teori Akuntansi


Dalam literature dikenal beberapa pendekatan dalam menrumuskan teori akuntansi.
Masing-masing penulis memberikan metode yang diikutinya. Beberapa pendekatan
dalam perumusan teori akuntansi menurut Belkaoui adalah sebagai berikut :
1. Pendekatan informal terbagi atas :
a. Pragmatis, praktis, dan non teoritis
Dalam metode ini perumusan teori akuntansi didasarkan atas keadaan dan praktik
di lapangan. Yang menjadi pertimbangan adalah hal-hal apa yang berguna untuk
menyelesaikan persoalan secara praktis.
b. Pendekatan otoriter
Dalam metode ini yang merumuskan teori akuntansi adalah organisasi profesi
yang mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengatur praktek akuntansi.
2. Pendekatan Teoritis terbagi atas :
a. Deduktif
Perumusan dimulai dari perumusan dalil dasar akuntansi (postulat dan prinsip
akuntansi) dan selanjutnya diambil kesimpulan logis tentang teori akuntansi
mengenai hal yang dipersoalkan. Pendekatan ini dilakukan dalam penyusunan
struktur akuntansi dimana dirumuskan dulu tujuan laporan keuangan, rumuskan
postulat, kemudian prinsip, dan akhirnya lebih khusus menyusun teknik atau
standar akuntansi.
b. Induktif
Penyusunan teori akuntansi didasarkan pada beberapa observasi dan pengukuran
khusus dan akhirnya dari berbagai sampel dirumuskan fenomena yang seragam
atau berulang (informasi akuntansi) dan diambil kesimpulan umum (postulat dan
prinsip akuntansi). Tahapan yang dilalui adalah:
 Mengumpulkan semua observasi
 Menganalisis golongan observasi
 Penarikan kesimpulan umum
 Pengujian kesimpulan umum
c. Etik
Dalam pendekatan perumusan akunansi ini digunakan konsep kewajaran,
keadilan, pemilikan dan kebenaran. Menurut D.R. Scottkriteria yang harus
digunakan dalam perumusan teori akuntansi adalah keadilan dengan
memperlakukan pihak yang berkaitan secara adil.
d. Sosiologis
Yang menjadi perhatian utama dalam perumusan teori akuntansi adalah dampak
social dari teknik akuntansi. Jadi yang menjadi perhatian bukan pemakai
langsung, tetapi juga masyarakat secra keseluruhan.
e. Makro Ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam perumusan teori akuntansi menekankan pada control
perilaku indikator makro ekonomi yang menghasilkan perumusan teori akuntansi.
Dengan demikian, pemilihan teknik akuntansi didasarkan pada dampaknya pada
ekonomi nasional. Dapat disimpulkan bahawa teknik dan kebijakan akuntansi
harus dapat menggambarkan realitas ekonomi dan pilihan terhadap teknik
akuntansi harus tergantung pada konsekuensi ekonomi.

F. Perumusan Teori Akuntansi di Indonesia


Sampai saat ini Indonesia masih belum berupaya secara intensif untuk merumuskan
teori atau standar akuntansinya sendiri. Kita masih tetap menggunakan teori atau standar
akuntansi Amerika atau yang terakhir dari IASC (International Accounting Standard
Committee) sebagai dasar pengembangan akuntansi di tanah air. Standar akuntansi
keuangan maupun pernyataan standar pemeriksaaan masih mengadopsi atau
menterjemahkan standar serat pedoman dari Amerika atau IASC dengan berbagai
modifikasi minor. Upaya yang baru dilakukan oleh profesi akuntansi adalah perumusan
prinsip akuntansi Indonesia namun belum menyentuh dasar teori akuntansinya.
Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full
adoption) standar akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standard
(IFRS). Standar akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP
(United Stated Generally Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa pasal
sudah mengadopsi IFRS yang sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan Indonesia
saat ini sifatnya belum menyeluruh, baru sebagian (harmonisasi).
Era globalisasi saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi internasional yang
dapat diberlakukan secara internasional di setiap negara, atau diperlukan adanya
harmonisasi terhadap standar akuntansi internasional, dengan tujuan agar dapat
menghasilkan informasi keuangan yang dapat diperbandingkan, mempermudah dalam
melakukan analisis kompetitif dan hubungan baik dengan pelanggan, supplier, investor,
dan kreditor.
Namun proses harmonisasi ini memiliki hambatan antaralain nasionalisme dan
budaya tiap-tiap negara, perbedaan sistem pemerintahan pada tiaptiap negara, perbedaan
kepentingan antara perusahaan multinasional dengan perusahaan nasional yang sangat
mempengaruhi proses harmonisasi antar negara, serta tingginya biaya untuk merubah
prinsip akuntansi.

G. Pengertian Laporan Keuangan


Laporan keuangan yaitu untuk menyediakan informasi keuangan terkena suatu tubuh
perjuangan yang akan dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai
materi pertimbangan di dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi. Laporan
keuangan bagi pihak administrasi perusahaan berfungsi sebagai laporan pertanggung
jawabanan keuangan pada pemilik modal. Bagi pemilik modal, laporan keuangan
berfungsi untuk megevaluasi kinerja manajer perusahaan selama satu periode.
melaluiataubersamaini adanya laporan keuangan ini, manajer perusahaan akan bekerja
seterbaik mungkin biar kinerjanya dinilai baik. Laporan keuangan memuat informasi
yang bersifat keuangan menyerupai jumlah aktiva, jumlah kewajiban, jumlah modal,
jumlah pendapatan, jumlah biaya dan arus kas. Informasi yang bersifat keuangan diambil
dari ringkasan transaksi yang terjadi selama satu periode.

H. Tujuan Laporan Keuangan


Tujuan laporan keuangan digolongkan sebagai diberikut :
1. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan yaitu menyajikan laporan posisi keuangan,
hasil perjuangan dan perubahan posisi keuangan lainnya secara masuk akal dan
sesuai dengan GAAP.
2. Tujuan umum
Adapun tujuan umum dari laporan keuangan disebutkan sebagai diberikut :
a. Memberikan informasi yang terpercaya wacana sumber-sumber ekonomi dan
kewajiban perusahaan.
b. Memberikan informasi yang terpercaya wacana sumber kekayaan membersihkan
yang berasal dari kegiatan perjuangan dalam mencari laba.
c. Memberikan informasi keuangan yang sanggup digunakan untuk menaksir
potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d. Memberikan informasi yang diharapkan lainnya wacana perubahan harta dan
kewajiban.
e. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai
laporan.
3. Tujuan kualitatif
Adapun tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statements No. 4 yaitu sebagai
diberikut :
a. Relevance yaitu menentukan informasi yang benar-benar sanggup memmenolong
pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan.
b. Understandability yaitu informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang
penting tetapi juga harus informasi yang dimengerti para pemakainya.
c. Verifiability hasil akuntansi itu harus sanggup diperiksa oleh pihak lain yang
akan menghasilkan pendapat yang sama. melaluiataubersamaini kata lain
ukurannya harus ada.
d. Neutrality yaitu laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak yang
berkepentingan. Informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak-pihak
tertentu saja.
e. Timeliness yaitu laporan akuntansi spesialuntuk bermanfaa untuk pengambilan
keputusan apabila diserahkan pada ketika yang tepat.
f. Comparability yaitu informasi akuntansi harus sanggup saling dibandingkan
artinya akuntansi harus mempunyai prinsip yang sama baik untuk suatu
perusahaan maupun perusahaan lain.
g. Completeness yaitu informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup
beberapa aspek tiruana kebutuhan yang layak dari para pemakai.
I. Jenis Laporan Keuangan
Sesudah transaksi yang terjadi didalam perusahaan dicatat dalam persamaan dasar
akuntansi, kemudian ringkasan transaksi tersebut dilaporkan kepada pihak luar
perusahaan yang memerlukannya.
Laporan keuangan berdasarkan Pernyataan Standar Laporan Keuangan No. 1 Tahun
2002 (PSAK No 1 Tahun 2002) terdiri dari:
a. Neraca.
Neraca yaitu daftar yang memuat informasi secara terperinci tiruana aktiva,
kewajiban perusahaan serta modal pemilik pada waktu tertentu disebut neraca
(balance sheet). Waktu tertentu bisa final bulan, final triwulan, final tahun dan waktu
tertentu lainnya.
Bentuk neraca ada dua bentuk yaitu bentuk skontro (account form) dan bentuk
laporan (report form). Dalam neraca bentuk skontro, Aktiva disajikan disebelah kiri
sedangkan kewajiban dan modal disajikan disebelah kanan. Dalam neraca bentuk
laporan, Aktiva disajikan paling atas sedangkan kewajiban dan modal disajikan
bawahannya.
b. Laporan Laba-Rugi.
Laba-rugi yaitu laporan yang memuat informasi terkena pendapatan dan beban yang
terjadi selama satu periode tertentu dalam suatu perusahaan. Satu periode tertentu
contohnya satu bulan, satu semester dan satu tahun. Selisih antara pendapatan dengan
beban disebut keuntungan membersihkan (net income) atau rugi membersihkan (net
loss). Apabila pendapatan lebih besar dari beban maka selisihnya disebut keuntungan
membersihkan, tetapi apabila pendapatan lebih kecil dari beban maka selisihnya
disebut rugi membersihkan.
c. Laporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan modal yaitu laporan terkena perubahan modal pemilik suatu
perusahaan selama satu periode contohnya satu bulan, satu semester atau satu tahun.
Dari laporan ini sanggup diketahui apakah modal pemilik bertambah atau berkurang
bila dibandingkan dengan modal pemilik sebelumnya.
d. Laporan arus kas
Laporan arus kas yaitu laporan yang memuat informasi terkena ringkasan penerimaan
dan pengeluaran kas suatu tubuh perjuangan yang terjadi selama satu periode, setiap
satu bulan atau suatu semester atau satu tahun.
e. Catatan atas laporan keuangan.
Catatan atas laporan keuangan memuat klarifikasi terkena pos yang ada dalam
neraca, laporan keuntungan rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas.

J. Komponen-Komponen Laporan Keuangan


1. Neraca
Komponen-komponen neraca sanggup digolongkan sebagai diberikut :
a. Aktiva (Asset)
Committee on Terminology (1953 hlm. 26) mendefinsikan aktiva yaitu “Sesuatu
yang disajikan di saldo debet yang akan dipindahkan sehabis tutup buku sesuai
dengan prinsip akuntansi (bukan lantaran saldo negative yang akan dinilai
sebagai utang), saldo debet ini ialah hak milik atau nilai yang dibeli atau
pengeluaran yang dibentuk untuk mendapat kekayaan di masa yang akan
hadir”.Aktiva dibagi menjadi dua kelompok yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap.
Pengelompokkan aktiva ke dalam aktiva lancar dan aktiva tetap di atur dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 tahun 2002 (PSAK No. 1 tahun
2002).
i) Aktiva Lancar (Current Assets)
Aktiva lancar (current assets) yaitu aktiva yang secara normal
ditranformasikan menjadi kas dalam jangka waktu setahun atau sebelum
berakhirnya siklus produksi (jika siklus ini melebihi jangka waktu setahun).
Yang termasuk kedalam aktiva lancar antara lain kas, piutang usaha, wesel
tagih, persediaan barang, suplai toko, suplai kantor, biaya dibayar dimuka,
pendapatan yang akan diterima, investasi jangka pendek.
ii) Aktiva Tetap (Fixed Assets)
Aktiva tetap (fixed assets) yaitu aktiva yang dipergunakan dalam perusahaan
dan mempunyai kegunaan yang melebihi satu masa pembukuan. Yang
termasuk kedalam aktiva tetap antara lain peralatan, kendaraan,
bangunan/gedung dan tanah.
b. Kewajiban (Liabilities)
Definisi dari entity theory yaitu “Kewajiban yaitu saldo kredit atau jumlah yang
harus dipindahkan dari ketika tutup buku ke periode tahun diberikutnya
berdasarkan pencatatanyang sesuai dengan prinsip akuntansi (saldo kredit bukan
akhir saldo negatif aktiva”.
Kewajiban dibagi menjadi dua kelompok yaitu kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang. Pengelompokkan kewajiban jangka panjang diatur
dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 tahun 2002 (PSAK No. 1
tahun 2002).
i) Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban jangka pendek yaitu kewajiban-kewajiban yang akan jatuh tempo
dalam satu tahun atau dalam siklus kegiatan normal perusahaan.
Kewajiban/pinjaman lancar mencakup pinjaman dagang, pinjaman wesel,
pinjaman bank, pinjaman penghasilan, bunga dan lain-lain.
Yang termasuk kedalam kelompok kewajiban jangka pendek antara lain
utang usaha, wesel bayar, tiruana pendapatan yang diterima dimuka, tiruana
biaya yang belum dibayar dan kewajiban jangka panjang yang akan jatuh
tempo dua belas bulan sehabis tanggal neraca.
ii) Kewjiban Jangka Panjang
Kewajiban jangka panjang yaitu pinjaman yang jatuh temponya lebih dari
satu tahun digolongkan ke dalam kewajiban jangka panjang. contohnya yaitu
pinjaman obligasi, pinjaman bank dan lain-lain.Yang termasuk kedalam
kelompok kewajiban jangka panjang antara lain pinjaman hipotek dan
pinjaman obligasi.
c. Modal (Equity)
Modal (equity) yaitu “suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu forum (entity)
sehabis dikurangi kewajibannya”. Dalam perusahaan equity yaitu modal pemilik.
Definisi ini cenderung menganut propriety theory.

2. Laporan Laba-Rugi
Komponen-komponen laba-rugi yaitu sebagai diberikut :
a. Penjualan
b. Harga pokok penjualan
c. Laba bruto
d. Beban usaha
e. Laba usaha
f. Pendapatan dan beban lain-lain
g. Laba sebelum pos luar biasa
h. Pos luar biasa
i. Pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi
j. Laba sebelum pajak penghasilan
k. Pajak penghasilan
l. Laba bersih

3. Laporan Perubahan Modal


Adapun penyebabnya bertambahnya modal pemilik yaitu :
a. Perusahaan memperoleh keuntungan membersihkan
b. Adanya investasi perhiasan dari pemilik perusahaan.

Sedangkan penyebab berkurangnya modal pemilik yaitu :

a. Perusahaan menderita rugi


b. Adanya pengambilan pribadi (prive) oleh pemilik

Laporan perubahan modal harus memuat informasi diberikut :

a. Modal pada pertama periode


b. Laba atau rugi selama satu periode
c. Tambahan modal dari investasi pemilik
d. Pembagian keuntungan kepada pemilik
e. Laba atau rugi yang tidak dibagikan pada periode sebelumnya

4. Laporan Arus Kas


Arus kas yaitu arus masuk kas (Penerimaan kas) dan arus keluar kas (Pengeluaran
kas). Arus kas (Penerimaan dan pengeluaran kas) dikelompokkan kedala tiga
kelompok yaitu Arus kas dari acara operasi, arus kas dari acara investasi dan arus kas
dari acara pendanaan.
1. Aktivitas operasi yaitu acara penghasil utama pendapatan perusahaan dan acara
lain yang bukan ialah acara investasi dan acara pendanaan (PSAK No.2 tahun
2002).
2. Aktivitas investasi yaitu perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta
investasi lain yang tidak temasuk setara kas(PSAK No.2 tahun 2002).
3. Aktivitas pendanaan yaitu acara yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah
serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan (PSAK No.2 tahun 2002).

5. Catatan Atas Laporan Keuangan


Catatan atas laporan keuangan dimaksudkan untuk memmenolong pemakai laporan
keuangan dalam memahami laporan keuangan sehingga laporan keuangan sanggup
bermanfaa bagi pemakai laporan untuk pengambilan keputusan.

K. Pengguna Laporan Keuangan Dan Tujuan Penggunaannya


1. Investor : penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang
menempel serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka
membutuhkan informasi untuk memmenolong menentukan apakah harus membeli,
menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada
informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk
membayar dividen.
2. Karyawan : karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi
terkena stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam mempersembahkan balas jasa, imbalan pasca
kerja dan peluang kerja.
3. Pemdiberi pinjaman : pemdiberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk menetapkan apakah pinjamari serta bunganya sanggup
dibayar pada ketika jatuh tempo.
4. Pemasok dan kreditor perjuangan lainnya : pemasok dan kreditor perjuangan lainnya
tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menetapkan apakah
jumlah yang kewajibannya akan dibayar pada ketika jatuh tempo. Kreditor usah
berkepentingan pada perusahaan dalam batas waktu tenggang yang lebih pendek
daripada pemdiberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utam rnereka
bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
5. Pelanggan : para pelanggan berkepentingan dengan informasi terkena kelangsungan
hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang
dengan, atau bergantung pada perusahaan.
6. Pemerintah : pemerintah dan aneka macam forum yang berada dibawah
kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan lantaran itu
berkepentingan dengan acara perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi
untuk mengatur acara perusahan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar
menyusun statistik pendapatan nasional dan statisti lainnya
7. Masyarakat : perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam aneka macam
cara. Misalnya: perusahaan sanggup mempersembahkan bantuan berarti pada
perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan pemberian
kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan sanggup memmenolong
masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan
perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan dan rangkaian aktivitasnya.

Anda mungkin juga menyukai