Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Teori Akuntansi

Teori akuntansi adalah adalah cabang akuntansi yang terdiri dari pernyataan sistematik
tentang prinsip dan metodologi yang membedakan dengan praktik. Vernon kam (1986)
menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatu sistem yang komprehensif dimana termasuk
postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Dia membagi unsur teori dalam beberapa elemen:
postulat dan asumsi dasar, definisi, tujuan akuntasi, prinsip atau standar, dan prosedur atau
metode-metode.
Vernon Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori kuntansi sebagai berikut.

 Menjadikan pegangan bagi lembaga penyusunan standar akuntansi dalam menyusun


standarnya.
 Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak
adanya standar resmi.
 Menentukan batas dalm hal melakukan judgment dalam penyusunan laporan keuangan.
 Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang
disajikan laporan keuangan.
 Meningkatkan kualitas laporan yang dapat diperbandingkan.
Vernon Kam menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatu sistem yang
komprehensif, dimana termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Dia membagi
unsur teori dalam beberapa elemen, yaitu postulat atau asumsi dasar, definisi, tujuan akuntansi,
prinsip atau standar, dan prosedur atau metode-metode.

Sedangkan Hendriksen (1982) mengemukakan kegunaan teori akuntansi sebagai


berikut.

 Memberikan kerangka rujukan sebagai dasar untuk menilai prosedur dan praktik
akuntansi.
 Memberikan pedoman terhadap praktik dan prosedur akuntansi yang baru.
Selain itu, Ahmed Belkaoui menyatakan bahwa tidak ada teori akuntansi yang lengkap
pada setiap kurun waktu. Oleh karena itu teori akuntansi harus juga mencakup semua literatur
akuntansi yang memberikan pendekatan yang berbeda-beda satu sama lain.

American Accounting Association’s Committe On Concepts and Standard For External


Reports yang menyebutkan bahwa :

 Tidak ada teori akuntansi keuangan yang lengkap yang mencakup dan memenuhi
keinginan semua keadaan dan waktu dengan efektif oleh karenanya.
 Di dalam literatur akuntansi keuangan yang ada bukan teori akuntansi tetapi kumpulan
teori yang dapat dirumuskan mengatasi perbedaan-perbedaan persyaratan yang
diinginkan para pemakai laporan keuangan.

Untuk perumuan teori akuntansi memang tidak dapat hanya mengandalkan teori
akuntansi ansich,harus menggunakan literatur akuntansi dan disiplin ilmu lain yang relevan.
Namun teori akuntansi merupaka instrumen yang sangat penting dalam menyusun dan
memverifikasi prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan untuk
disajikan pada para pemakainya.

Periodisasi Teori Akuntansi


Godfrey dkk membuat periodisasi teori akuntansi sebagai berikut:

 Pre-theory period (1492-1800)


Peragalo mengemukakan bahwa tidak ada teori akuntansi yang dirumuskan sejak
Pacioli sampai pada awal abad ke-19. kalaupun ada saran-saran atau pertanyaan-pertanyaan
belum dapat digolongkan sebagai teori atau pernyataan yang sistematis.

 General scientific period (1800-1955)


Dalam periode ini sudah ada pengimbangan teori yang penekanannya baru berupa
penjelasan terhadap praktek akuntansi. Di sini sudah ada kerangka kerja untuk menjelaskan
dan mengembangkan praktek akuntansi. Akuntansi dikembangkan berdasarkan metode
empiris yang mengutamakan pengamatan atas kenyataan sehari-hari atau realitas bukan
didasarkan pada logika. Laporan AAA ”A Tentative Statement of Accounting Principles
Affecting Corporate Reports pada tahun 1938 serta laporan AICPA tentang A Statement of
Accounting Principle (Sanders, Hatfield dan Moore) merupakan dua contoh perumusan teori
akuntansi berdasarkan metode empiris atau disebut era general scientific ini.

 Normative period (1956-1970)


Dalam periode ini perumus teori akuntansi mencoba merumuskan “norma-norma” atau
“praktek akuntansi yang baik”. Kalau dalam periode sebelumnya menekankan kepada ”apa”
yang terjadi dalam periode ini ”Bagaimana seharusnya” dilakukan, ”What should be”. Pada
periode ini muncul kritik terhadap konsep ”historical cost” dan pendukung adanya
”conceptual framework”. Beberapa terbitan laporan pada era ini adalah: An Inquiry into the
Nature of Accounting oleh Goldberg yang diterbitkan pada tahun 1965, AAA menerbitkan A
Statement of Basic Accounting Theory.

 Specific Scientific Period (1970-sekarang)


Periode ini disebut juga “positive era”. Di sini teori akuntansi tidak cukup hanya dengan
sifat normatif tetapi harus bisa diuji kebenarannya. Norma dinilai subyektif jadi harus diuji
secara positif. Pendekatan normatif dikritik karena:
1. Teori normatif tidak melibatkan pengujian hipotesa
2. Teori normatif didasarkan pada pertimbangan subyektif

Karena teori normatif dianggap merupakan pendapat pribadi yang subyektif maka tidak
bisa diterima begitu saja harus dapat diuji secara empiris agar memiliki dasar teori yang kuat.
Pada periode ini data empiris sudah banyak tersedia kemudian teknik-teknik statistik dan teknik
yang menggunakan disiplin lain untuk melakukan pengujian sudah demikian banyak sehingga
memudahkan melakukan pengujian. Tujuan dari pendekatan teori akuntansi positif adalah
untuk menerangkan dan meramalkan praktek akuntansi. Salah satu contoh dalam penggunaan
teori positif ini adalah hipotesa ”bonus plan”. Hipotesa ini menunjukkan bahwa manajemen
yang remunerasinya didasarkan pada bonus maka mereka akan berusaha memaksimasi
pendapatannya melalui pendekatan akuntansi yang dapat menaikkan laba sehingga bonusnya
tinggi. Dalam penyusunan laporan keuangan manajemen tentu akan memilih standar akuntansi
yang dapat menaikkan laba atau bonus mereka. Teori ini akan dapat menjelaskan atau
memprediksi prilaku manajemen dalam mana bonus plan diberlakukan.

Watts dan Zimmerman pendukung konsep ini dalam bukunya Positive Accounting
Theory menyatakan bahwa keuntungan pendekatan ini adalah bahwa regulator bisa
meramalkan konsekuensi ekonomis dari berbagai kebijakan atau praktek akuntansi.

Menurut Godfrey dkk pada akhir-akhir ini ada kecenderungan munculnya perbedaan
antara Riset Academis dan Riset Profesional yang sebelumnya dinilai seragam. Riset Academis
tetap dalam pendekatan positif yang umumnya menekankan pada peran dan pengaruh
informasi akuntansi sedangkan Profesional agak condong pada pendekatan normatif yang
umumnya menekankan upaya untuk menyeragamkan praktek akuntansi agar lebih bermanfaat
bagi praktisi.

Sifat Teori Akuntansi


Teori Akuntansi memiliki sifat sifat yang diungkapkan beberapa ahli seperti berikut ini:

1. Berkaitan erat dalam penyusunan sebuah kebijakan akuntansi


2. Mempunyai prinsip atau metode yang logis dan berhubungan erat dalam menyusun
sebuah kerangka umum
3. Sanggup memberikan penjelasan mengenai praktek akuntansi, menjelaskan serta
menjawab semua fenomena yang ada dalam penerapan sebuah metode para praktek
akuntansi
4. Merangkup semua literatur akuntansi serta memberi pendekatan pendekatan yang beda
5. Bisa meramalkan, memproyeksikan serta menemukan gejala ataupun kejadian
akuntansi yang tidak bisa diketahui dengan pasti
6. Memeriksa, memverifikasi dan menyusun prinsip prinsip akuntansi

Metode Merumuskan Teori


Merumuskan teori akuntansi atau dengan kata lain melakukan penelitian akuntansi harus
memiliki metode. Belkaoui dan Godfrey mengemukakan dalam literatur dikenal beberapa
metode berikut ini.

1. Metode Deskriptif (Pragmatic)


Dalam metode ini akuntansi dianggap sebagai seni yang tidak dapat
dirumuskan, maka metode perumusan teori akuntansi harus bersifat menjelaskan
atau descriptif dan menganalisis praktik yang ada dan diterima sekarang.

2. Psychological Pragmatic
Metode ini mengamati reaksi dari pemakai laporan keuangan terhadap output
akuntansi laporan keuangan yang disusun dari berbagai aturan, standar, prinsip atau
pedoman. Metode ini dapat juga disebut behavioral accounting.

3. Metode Normatif (1950-1960)


Dalam metode ini akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus
diikuti tidak peduli apakah berlaku atau dipraktikan sekarang atau tidak.

4. Metode Positif (1970)


Suatu metode yang diawali dari suatu metode ilmiah yang sedang berlaku atau
diterima umum. Berdasarkan teori ini, dirumuskan problem penelitian untk mengamati
perilaku atau fenmena nyata yang tidak ada dalam teori.

Pendekatan Dalam Perumusan Teori


Menurut Godfrey, dalam mengaitkan antara teori dengan kenyataan , dikenal tiga jenis
hubungan, yaitu:

1. Syntactic
Teori dirumuskan dengan garis logis. Hubungan itu dirumuskan dalam bentuk
aturan seperti aturan bahasa, aturan matematik, dan lain sebagainya.

2. Semantic
Teori menghubungkan konsep dasar dari suatu teori ke objek nyata.hubungan
ini dituangkan dalam bentuk aturan yang sesuai atau definisi operasional. Semantic
menyangkut hubungan kata, tanda, atau symbol dari kenyataan sehingga teori itu lebih
mudah dipahami, realistic, dan berarti.

3. Pragmatic
Tidak semua teori memiliki aspek pragmatis. Disini pragmatis itu berkaitan
dengan pengaruh kata-kata, simbol terhadap manusia. Akuntansi dianggap memiliki
kemampuan mempengarhi perilaku manusia.
Teori harus mampu merumuskan kebenaran. Oleh karena itu teori harus selalu diuji.
Ada 3 kriteria atau pihak atau sumber yang memiliki wewenang dalam mennetukan kebenaran
atas suatu teori, yaitu:

1. Dogmatic (kebenaran nya)


Suatu pernyataan atau teori dapat dikatakan benar jika disampaikan oleh pihak-
pihak yang memang pada dasarnya memiliki wewenang (otoritas) untuk
menyampaikan kebenaran tersebut. Kebenaran atas pernyataan ini tidak perlu lagi diuji.
Keyakinan pada kebenaran ini hanya berdasar pada kepercayaan, keyakinan, atau iman
seseorang.
2. Self Evidence (bukti diri sendiri)
Kebenaran dari sutu pernyataan atu teori dibuktikan lewat pengetahuan umum,
pengamatan, atau pengalaman. Disini kebenaran dari suatu pernyataan atau teori akan
terbukti dengan sendirinya.
3. Scientific ( ilmiah )
Kebenaran dari suatu pernyataan atau teori dibuktikan lewat metode ilmiah.
Scientific method meliputi beberapa tahap, yaitu:
 Mengidentifikasi masalah yang akan diteliti
 Membuat hipotesa
 Mengumpulkan data yang diperlukan untuk pengujian hipotesa
 Menganalisis dan mengevaluasi data yang terkait dengan hipotesa
 Menarik kesimpulan

Perumusan Teori Akuntansi


Dalam literatur dikenal beberapa pendekatan dalam menrumuskan teori akuntansi.
Masing-masing penulis memberikan metode yang diikutinya. Beberapa pendekatan dalam
perumusan teori akuntansi menurut Belkaoui adalah sebagai berikut :

 Pendekatan informal terbagi atas :


1. Pragmatis, praktis, dan non teoritis
Dalam metode ini perumusan teori akuntansi didasarkan atas keadaan dan
praktik di lapangan. Yang menjadi pertimbangan adalah hal-hal apa yang berguna
untuk menyelesaikan persoalan secara praktis.
2. Pendekatan otoriter
Dalam metode ini yang merumuskan teori akuntansi adalah organisasi
profesi yang mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengatur praktek
akuntansi.
 Pendekatan Teoritis terbagi atas :
1. Deduktif
Perumusan dimulai dari perumusan dalil dasar akuntansi (postulat dan
prinsip akuntansi) dan selanjutnya diambil kesimpulan logis tentang teori
akuntansi mengenai hal yang dipersoalkan. Pendekatan ini dilakukan dalam
penyusunan struktur akuntansi dimana dirumuskan dulu tujuan laporan
keuangan, rumuskan postulat, kemudian prinsip, dan akhirnya lebih khusus
menyusun teknik atau standar akuntansi.
2. Induktif
Penyusunan teori akuntansi didasarkan pada beberapa observasi dan
pengukuran khusus dan akhirnya dari berbagai sampel dirumuskan fenomena
yang seragam atau berulang (informasi akuntansi) dan diambil kesimpulan umum
(postulat dan prinsip akuntansi). Tahapan yang dilalui adalah:
o Mengumpulkan semua observasi
o Menganalisis golongan observasi
o Penarikan kesimpulan umum
o Pengujian kesimpulan umum
o Etik

Dalam pendekatan perumusan akunansi ini digunakan konsep kewajaran,


keadilan, pemilikan dan kebenaran. Menurut D.R. Scottkriteria yang harus
digunakan dalam perumusan teori akuntansi adalah keadilan dengan
memperlakukan pihak yang berkaitan secara adil.

3. Sosiologis
Yang menjadi perhatian utama dalam perumusan teori akuntansi adalah
dampak social dari teknik akuntansi. Jadi yang menjadi perhatian bukan pemakai
langsung, tetapi juga masyarakat secra keseluruhan.

4. Makro Ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam perumusan teori akuntansi menekankan pada
kontrol perilaku indikator makro ekonomi yang menghasilkan perumusan teori
akuntansi. Dengan demikian, pemilihan teknik akuntansi didasarkan pada
dampaknya pada ekonomi nasional. Dapat disimpulkan bahawa teknik dan
kebijakan akuntansi harus dapat menggambarkan realitas ekonomi dan pilihan
terhadap teknik akuntansi harus tergantung pada konsekuensi ekonomi.
Dari literatur lain kita mengenal pendekatan komunikatif dalam
perumusan teori akuntansi. Pendekatan ini dikembangkan oleh Bedfourd dan
Baldouni yang menganggap akuntansi adalah sebagai suatu system yang terpadu
dalam proses komunikasi. Disini dirumuskan informasi apa yang perlu dan
disajikan oleh perusahaan kepada para pembaca agar mereka dapat
menggunakannya dalam proses pengambilan keputusan.
Banyak lagi pendekatan yang perlu dikemukakan disini antara lain
behavioural approach, yang menekankan pada aspek perilaku yang ditimbulkan
oleh informasi akuntansi, pragmatic, nontheoritical approach, theory of account
approach yang melihat akuntansi dari aspek hubungan antara perkiraan yang
dibangun dari dasar teori double entry.

Perumusan Teori Akuntansi di Indonesia


Sampai saat ini Indonesia masih belum berupaya secara intensif untuk merumuskan
teori atau standar akuntansinya sendiri. Kita masih tetap menggunakan teori atau standar
akuntansi Amerika atau yang terakhir dari IASC (International Accounting Standard
Committee) sebagai dasar pengembangan akuntansi di tanah air. Standar akuntansi keuangan
maupun pernyataan standar pemeriksaaan masih mengadopsi atau menterjemahkan standar
serat pedoman dari Amerika atau IASC dengan berbagai modifikasi minor. Upaya yang baru
dilakukan oleh profesi akuntansi adalah perumusan prinsip akuntansi Indonesia namun belum
menyentuh dasar teori akuntansinya.

Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full
adoption) standar akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standard
(IFRS). Standar akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP (United
Stated Generally Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa pasal sudah
mengadopsi IFRS yang sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan Indonesia saat ini
sifatnya belum menyeluruh, baru sebagian (harmonisasi).

Era globalisasi saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi internasional yang
dapat diberlakukan secara internasional di setiap negara, atau diperlukan adanya harmonisasi
terhadap standar akuntansi internasional, dengan tujuan agar dapat menghasilkan informasi
keuangan yang dapat diperbandingkan, mempermudah dalam melakukan analisis kompetitif
dan hubungan baik dengan pelanggan, supplier, investor, dan kreditor.

Namun proses harmonisasi ini memiliki hambatan antara lain nasionalisme dan budaya
tiap-tiap negara, perbedaan sistem pemerintahan pada tiap-tiap negara, perbedaan kepentingan
antara perusahaan multinasional dengan perusahaan nasional yang sangat mempengaruhi
proses harmonisasi antar negara, serta tingginya biaya untuk merubah prinsip akuntansi.

Sumber :
Eka nicho http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/06/teori-akuntansi-pengertian-teori.html
NJLIMET ?? Pembahasan TEORI AKUNTANSI
Mujiharto panga https://ikhwamuji.wordpress.com/2014/01/09/teori-akuntansi-dan-
perumusannya/ teori akuntansi dan perumusannya

Anda mungkin juga menyukai