Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN MATERI KULIAH

TEORI AKUNTANSI DAN PERUMUSANNYA

DEFINISI TEORI

The Oxford English Dictionary memberikan definisi dari teori merupakan skema atau sistem
ide atau pernyataan yang diadakan sebagai penjelasan atau penjelasan tentang sekelompok
fakta atau fenomena.

The Macquarie Dictionary menjelaskan definisi teori adalah sekelompok proposisi umum
yang koheren yang digunakan sebagai prinsip penjelasan untuk suatu kelas fenomena.

The accounting researcher Hendriksen (1970, p. 1) seperangkat prinsip hipotetis,


konseptual, dan pragmatis yang koheren yang membentuk kerangka acuan umum untuk suatu
bidang penyelidikan.

FASB,1976 mendefinisikan teori sebagai sistem yang koheren dari tujuan dan dasar yang
saling terkait yang dapat menghasilkan standar yang konsisten.

Dari beberapa perspektif definisi teori tersebut dapat disimpulkan bahwa teori
merupakan sutu system atau kerangka yang konheren yang dapat digunakan sebagai
penjelasan dan penyelidikan dalam suatu fenomena dan fakta. Secara umum, teori
memberikan dasar yang masuk akal bagi tindakan-untuk praktik. Jadi berteori dirancang
untuk memperoleh pemahaman dan kemudian memberikan penjelasan tentang fenomena
untuk dijadikan dasar dalam penerapannya praktik. . Teori akutansi sendiri dikembangkan
berdasarkan pengamatan masa lalu (emprirically based) dan beberapa diantaranya akan
dikembangkan lebih lanjut untuk dapat memprediksi suatu kejadian serta untuk menjelaskan
alasan emngapa kejadian tersebut dapat terjadi.

Karena akutansi berhubungan erat dengan kegiatan manusia , teori akutansi keuangan
akan mempertimbangkan hal hal seperti perilaku sesorang sehubungan dengan informasi
akuntansi, teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan
ekonomi, sosial, teknologi dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat, sehingga seringkali
informasi akuntansi akan dipengaruhi oleh perilaku orang, aspek budaya dalam akuntansi
dapat mempengaruhi peran atau hasil dari interaksi antara informasi akuntansi dengan
perilaku konsumennya atau penyajinya,

1
PENTINGNYA UNTUK MEMPELAJARI TEORI AKUNTANSI

Dalam kehidupan kerja yang akan memfokuskan atau berspesialisasi dalam akuntansi
maka pengetahuan dalam dasar penggunaan ilmu akutansi akan sangat diperlukan, tujuan dari
pemahaman teori akutansi adalah sebagai berikut:

1. Memberikan kerangka kerja yang koheren dan sistematis untuk menyelidiki,


memahami dan/atau mengembangkan berbagai praktik akuntansi.
2. Untuk evaluasi praktik akuntansi alternatif kemungkinan akan jauh lebih efektif
3. Untuk memberikan kritik pada praktik akuntansi
4. Untuk mempertahankan reputasi akuntansi di mana praktik akuntansi secara salah
disalahkan sebagai penyebabnya

PERKEMBANGAN TEORI AKUNTANSI

Pre theory period (1492 – 1800)

Pada periode ini masih tidak ada teori akuntansi yang dirumuskan sejak pacioli sampai pada
awal abad ke 19, walaupun pada saat itu ada saran-saran atau pernyataan- pernyataan belum
dapat digolongkan ke dalam teori atau pernyataan yang sistematis.

General scientific period (1800-1960)

Pada periode ini sudah ada pengimbangan teori yang penekanannya baru berupa penjelasan
terhadap praktek akuntansi. Akuntansi dikembangkan dengan metode empiris atau
berdasarkan pengamatan yang dilakukan akuntan sehari-hari.

Normative period (1960-1970)

Pada periode ini akuntansi telah menunjukkan norma-norma atau praktik-praktik akuntansi
yang baik, pada periode ini tidak menekankan apa yang terjadi tetapi lebih apa yang
seharusnya dilakukan.

Specific scientific period (1970-sekarang)

Periode ini akuntan melakukan riset yang bertujuan untuk menjelaskan dan memulai praktek
akuntansi ali-alih meresepkan prakti-praktik tertentu, serta dikenal sebagai teori positif.

2
TINJAUAN SINGKAT TEORI AKUNTANSI

Ada banyak teori akuntansi keuangan. Artinya, tidak ada teori akuntansi keuangan yang
diterima secara universal atau, tentu saja, tidak ada perspektif yang disepakati secara
universal tentang bagaimana teori akuntansi harus dikembangkan. , beberapa peneliti percaya
bahwa peran utama teori akuntansi adalah untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena
tertentu yang berhubungan dengan akuntansi (misalnya, untuk menjelaskan mengapa
beberapa akuntan mengadopsi satu metode akuntansi tertentu sementara yang lain memilih
untuk mengadopsi pendekatan alternatif), sedangkan yang lain memilih untuk mengadopsi
pendekatan alternatif.

Teori Akuntansi Induktif

Perkembangan awal teori akuntansi bertumpu pada proses induksi, yaitu pengembangan ide
atau teori melalui observasi. Menurut Chalmers (1982, p. 4), ada tiga kondisi umum yang
idealnya ada sebelum teori dapat dikembangkan melalui observasi:

1. Jumlah observasi yang menjadi dasar generalisasi harus banyak


2. Pengamatan harus diulangi dalam berbagai kondisi
3. Tidak ada observasi yang diterima yang boleh bertentangan dengan hukum universal
yang diturunkan

Dari sekitar tahun 1920an hingga 1960an, teori akuntansi sebagian besar dikembangkan
berdasarkan pengamatan terhadap apa yang sebenarnya dilakukan akuntan dalam praktiknya.
Artinya, mereka dikembangkan melalui proses yang disebut 'induksi'. Hal ini berbeda dengan
proses dimana teori dikembangkan melalui penalaran deduktif, yang lebih didasarkan pada
penggunaan logika dibandingkan observasi.

Akutansi Penjelasan dan Prediktif (Positif) Teori

Pada pertengahan hingga akhir tahun 1970an terjadi perubahan lebih lanjut dalam fokus
penelitian akuntansi dan pengembangan teori. Pada masa ini banyak penelitian akuntansi
mempunyai tujuan utama untuk menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi, daripada
menentukan pendekatan tertentu.

Teori Akutansi Preskriptif (Normatif)

Pada teori ini lebih didasarkan pada pengamatan tetapi pada apa yang diyakini peneliti harus
terjadi dalam keadaan tertentu. Dalam teori lebih menuju ke yang menentukan (bukan

3
menjelaskan) tindakan tertentu, karena teori tersebut didasarkan pada norma (atau nilai atau
keyakinan) yang dianut oleh peneliti yang mengajukan teori tersebut (sering juga disebut
sebagai teori preskriptif). teori akuntansi normatif tidak harus didasarkan pada observasi dan
oleh karena itu tidak dapat (atau tidak seharusnya) dievaluasi berdasarkan apakah teori
tersebut mencerminkan praktik akuntansi yang sebenarnya. Artinya, banyak teori akuntansi
normatif didasarkan pada proses deduksi (argumen logis) daripada induksi (mengamati
praktik).

Lahirnya Akutansi Modern

Masih menjadi perdebatan, apakah pembukuan berpasangan (double entry) dihasilkan dari
pertumbuhan industrialisasi dan perkembangan organisasi bisnis, atau sebaliknya pembukuan
memungkinkan pertumbuhan industri dan organisasi bisnis. Yang jelas adalah bahwa sistem
pembukuan berpasangan (double entry) berkembang untuk mengakomodasi bentuk-bentuk
perluasan bisnis dan struktur organisasi. Namun, dengan pertumbuhan pabrik dan industri,
informasi keuangan digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan sehari-hari.

Ada tiga pembagian periode, dimana profesi di AS berusaha untuk menentukan dasar teoretis
mereka, masing-masing ditandai oleh struktur organisasi yang berbeda:

1. 1938 – 1958: Committee on Accounting Procedure (CAP)


2. 1959 – 1973: Accounting Princples Board (APB)
3. 1973 – seterusnya: Financial Accounting Standards Board (FASB)

Anda mungkin juga menyukai