JURUSAN AKUNTANSI
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, makalah Standar Akuntansi Pemerintahan dengan judul “Pernyataan Standar
Akuntansi Pemeritahan (PSAP) Nomor 06 tentang Akuntansi Investasi” dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Standar Akuntansi
Pemeritahan. Dalam makalah ini, kami membahas tentang: (1) Definisi Investasi (2) Jenis
Investasi (3) Pengakuan Investasi (4) Pengukuran Investasi (5) Metode Penilaian Investasi (6)
Hasil Investasi.
Makalah ini tentunya tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
konstruktif sangat diharapkan oleh tim penyusun guna untuk meningkatkan dan memperbaiki
makalah pada tugas lain di waktu mendatang. Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut mendukung dan memberikan saran dan
arahan dalam penyusunan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca terutama bagi kaum pelajar dan mahasiswa.
Penyusun
DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
BAB II............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3
PENUTUP..................................................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Tujuan pernyataan standar ini adalah untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk investasi
dan pengungkapan informasi penting lainnya yang harus disajikan dalam laporan keuangan.
Pernyataan standar ini harus diterapkan dalam penyajian seluruh investasi pemerintah
dalam laporan keuangan untuk tujuan umum yang disusun dan disajikan sesuai dengan standar
akuntansi pemerintahan. Pernyataan standar ini dapat digunakan untuk entitas pelaporan dalam
menyusun laporan keuangan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan laporan keuangan
konsolidasian, tidak termasuk perusahaan negara/daerah.
Pernyataan standar ini mengatur perlakuan akuntansi investasi pemerintah pusat dan
daerah baik investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang yang meliputi saat
pengakuan, klasifikasi, pengukuran dan metode penilaian investasi, serta pengungkapannya pada
laporan keuangan.
1. Definisi Investasi
2. Jenis Investasi
3. Pengakuan Investasi
PEMBAHASAN
Biaya Investasi
Investasi
Investasi Permanen
Manfaat Sosial
Metode Biaya
Metode Ekuitas
Nilai Historis
Nilai Nominal
Nilai Pasar
Nilai Wajar
Perusahaan Asosiasi
Perusahaan Negara/Daerah
Terdapat beberapa jenis investasi yang dapat dibuktikan dengan sertifikat atau
dokumen lain yang serupa. Hakikat suatu investasi dapat berupa pembelian surat utang baik
jangka pendek maupun jangka panjang, serta instrumen ekuitas.
B. Klasifikasi Investasi
Investasi pemerintah diklasifikasikan menjadi dua yaitu investasi jangka pendek dan
investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek merupakan kelompok aset lancar
sedangkan investasi jangka panjang merupakan kelompok aset nonlancar. Investasi jangka
pendek harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:
Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya pemerintah dapat
menjual investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas;
2. Berisiko rendah.
Dengan memperhatikan kriteria tersebut pada paragraf 10, maka pembelian surat-
surat berharga yang berisiko tinggi bagi pemerintah, karena dipengaruhi oleh fluktuasi
harga pasar surat berharga, tidak termasuk dalam investasi jangka pendek.
Jenis investasi yang tidak termasuk dalam kelompok investasi jangka pendek antara
lain adalah:
Surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan suatu badan usaha,
misalnya pembelian surat berharga untuk menambah kepemilikan modal saham pada
suatu badan usaha;
Surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam memenuhi kebutuhan
kas jangka pendek.
Investasi yang dapat digolongkan sebagai investasi jangka pendek, antara lain terdiri atas:
Deposito berjangka waktu tiga sampai dua belas bulan dan/atau yang dapat
diperpanjang secara otomatis (revolving deposits);
Pembelian Surat Utang Negara (SUN) pemerintah jangka pendek oleh pemerintah pusat
maupun daerah dan pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Investasi permanen yang dilakukan oleh pemerintah adalah investasi yang tidak
dimaksudkan untuk diperjualbelikan, tetapi untuk mendapatkan dividen dan/atau pengaruh
yang signifikan dalam jangka panjang dan/atau menjaga hubungan kelembagaan. Investasi
permanen dapat berupa:
Investasi nonpermanen yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain dapat berupa:
Pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki
sampai dengan tanggal jatuh temponya oleh pemerintah;
Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga;
Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat seperti bantuan
modal kerja secara bergulir kepada kelompok masyarakat;
Penyertaan modal pemerintah dapat berupa surat berharga (saham) pada suatu
perseroan terbatas dan non surat berharga yaitu kepemilikan modal bukan dalam bentuk
saham pada perusahaan yang bukan perseroan.
Investasi permanen lainnya merupakan bentuk investasi yang tidak bisa dimasukkan
ke penyertaan modal, surat obligasi jangka panjang yang dibeli oleh pemerintah, dan
penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga,
misalnya investasi dalam properti yang tidak tercakup dalam pernyataan ini.
Akuntansi untuk investasi pemerintah dalam properti dan kerjasama operasi akan
diatur dalam standar akuntansi tersendiri.
1) Metode biaya
Dengan menggunakan metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya perolehan.
Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan tidak
mempengaruhi besarnya investasi pada badan usaha/badan hukum yang terkait.
2) Metode ekuitas
Dengan menggunakan metode ekuitas pemerintah mencatat investasi awal sebesar
biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi pemerintah
setelah tanggal perolehan. Bagian laba kecuali dividen dalam bentuk saham yang diterima
pemerintah akan mengurangi nilai investasi pemerintah. Penyesuaian terhadap nilai investasi
Sebagai contoh: jika obligasi PT Semen Gresik yang dimiliki Pemerita Daerah X dengan
nilai ominal Rp 1 miliar dengan suku bunga tetap 6%, bung dibayarkantap 1 April dan 1 Oktober
tahun 2007. Dengan perthitungan sebagai berikut:
PSAP No.06 Akuntansi Investasi | 9
Rp 1 miliar x 6/12 x 6% = Rp 30.000.000,00
Selanjutnya akan dilakukan pencatatan pendapatan sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Debet Kredit
1 April 2007 Kas di Kas Daerah Rp 30 juta
Pendapatan Bunga Rp 30 juta
1 Oktober 2007 Kas di Kas Daerah Rp 30 juta
Pendapatan Bunga Rp 30 juta
Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka panjang antara lain berupa cash
dividen dan stock dividen. Hasil investasi berupa dividen tunai yang diperoleh dari penyertaan
modal pemerintah yang pencatatannya menggunakan metode biaya, dicatat sebagai pendapatan
hasil investasi. Sedangkan apabila menggunakan metode ekuitas, bagian laba berupa dividen
tunai yang diperoleh oleh pemerintah dicatat sebagai pendapatan hasil investasi dan mengurangi
nilai investasi pemerintah. Dividen dalam bentuk saham yang diterima tidak akan menambah
nilai investasi pemerintah.
Dividen yang diteria dalam bentuk saham (stock dividend) tidak mempengaruhi nilai
investasi pemerintah sehingga pada saat pembagian dividend stock tidak dilakukan pencatatan.
Informasi tentang hal tersebut cukup diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan
(CaLK).
Pada penilaian investasi dengan mempergunakan metode biaya, terdapat dua hal yang
harus diperhatikan pada saat mengakui hasil investasi:
a. Apabila hasil investasi yang dibagikan berupa cash dividend, maka besarnya kas yang
diterima tidak berpengaruh terhada besarny jumlah investasi. Penerimaan hasil investasi
dicatat sebagai penambah kas dan pendapatan hasil investasi.
b. Apabila hasil investasi yang dibagikan berupa saham, maka besarnya bagian laba berupa
dividen akan menambah besarnya jumlah investasi, dengan demikian secara otomatis jumlah
yang diinvestasikan dalam investasi permanen juga akan bertambah.
Dalam hal investasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dapat dilihat dalam
contoh soal berikut:
Dalam kondisi yang sama misalnya pada tanggal 1 Mei 2006 Pemda Y membeli 50.000
lembar saham seharga nilai nominal Rp 500 Juta untuk kepemilikkan perusahaan 50%, sehingga
pemda tersebut melakukan pencatatan dengan metode ekuitas. Pada tanggal 20 Mei 2006
manajemen PT Jaya Ancol menguumkan laba tahun 2006 sebesar Rp 100 juta. Pada tanggal 3
Juni 2007 PT. Jaya Ancol membagikan dividen tunai sebesar Rp. 500 per lebar saham, sehingga
Pemda Y akan melakukan pencatatan sehubungan dengan investasinya pada PT Jaya Ancol
sebagai berikut:
Hasil investasi yang diterima dalam bentuk kas selain dilaporkan pada Laporan
Realisasi Anggaran juga dilaporkan pada Laporan Realisasi Anggaran juga dilaporkan pada
Laporan Arus Kas pada kelompok Arus Masuk Kas dari Aktivitas Operasi.
a. Apabila hasil investasi berupa cash dividend, maka besar kas yang diterima akan
mengurangi nilai investasi pemerintahan. Dalam hal ini pemerinth telah memakai basis
akrual, maka pada saat pengumuman laba, entitas akan mengakui adanya piutang dividen,
sehingga tidak ada pencatatan pendapatan. Hal ini disebabkan karena pada saat realisasi
pembagian laba pemerintah akan mencatat sebagai penerimaan kas dan pengurangan atas
piutang dividen. Namun dalam hal pemerintah belum menerapkan basis akrual, cash
dividend harus dicatat sebagai pendapatan hasil investasi.
b. Apabila hasil investasi yang dibagikan berupa dividen saham, maka pemerintah tidak perlu
menambahkan nilai investasinya, karena penambahan atas kepemilikan pemerintahan
sudah dicatat atau bertambah pada saat diumumkannya laba oleh perusahaan. Perubahan
Seandainya tanggal 10 Juni 2007 laba tahun 2006 sebanyak 25% dari laba tersebut di atas
dibagikan dalam bentuk saham sebanyak 2.500 lembar saham, maka Pemda X dan Pemda Y
akan mencatat penerimaan dividen saham tersebut sebagai berikut:
Pemda X:
Tanggal Keterangan Debet Kredit
10 Juni 2007 Penyertaan modal Rp 1,25 juta
Pemda
EDI- Rp 1,25 juta
Diinvestasikan dalam
investasi jangka
panjang
Pemda X mengakui bagian laba 5% dari 2.500 lembar saham = 125 lembar, atau 25% x
100 juta x 5%= Rp 1,25 juta
Pemda Y
Tanggal Keterangan Debet Kredit
10 Juni 2007 Tidak ada jurnal (memorial)
Pemda Y tidak mencatat pembagian dividen saham tersebut, sebab Pemda Y telah
mengakui bagian laba pada tanggal 20 Mei 2006 pada saat pengumuman laba, sehingga nilai
investasi Pemda Y tidak dipengaruhi oleh pembagian laba dalam bentuk dividen saham tersebut.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 06 atau PSAP 06 adalah Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) tentang Akuntansi Investasi. PSAP 06 terdapat dalam
lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, yaitu Lampiran I.07 untuk Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) Berbasis Akrual dan dalam lampiran II.07 untuk SAP Berbasis
Kas Menuju Akrual. Pernyataan Standar ini berlaku untuk entitas pelaporan dalam menyusun
laporan keuangan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan laporan keuangan konsolidasian,
tidak termasuk perusahaan negara/daerah.
Pernyataan Standar ini mengatur perlakuan akuntansi investasi pemerintah pusat dan
daerah baik investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang yang meliputi saat
pengakuan, klasifikasi, pengukuran dan metode penilaian investasi, serta pengungkapannya pada
laporan keuangan. Pernyataan Standar ini tidak mengatur:
3. Kerjasama operasi
3.2 Saran
Demikian makalah yang dapat kami sajikan tentang akuntansi investasi pemerintah
(PSAP No.06) sebagai hasil dari beberapa informasi yang telah kami dapatkan. Dari pembahasan
tersebut kami harap pernyataan standar ini bisa diterapkan dalam penyajian seluruh investasi
pemerintah dalam laporan keuangan untuk tujuan umum yang disusun dan disajikan sesuai
dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Hal itu perlu dilakukan sebagai cara pelaksanaan yang
tepat dan baik, selain itu sebagai antisipasi masalah yang mungkin terjadi dimasa depan.
http://www.wikiapbn.org/pernyataan-standar-akuntansi-pemerintahan-nomor-o6/
https://nurfasihah29.blogspot.com/2016/06/psap-no-06-makalah-akuntansi-investasi.html?m=1
https://keuangannegara.id/dasar-pengetahuan/pernyataan-standar-akuntansi-pemerintahan-
nomor-06/
http://www.wikiapbn.org/pernyataan-standar-akuntansi-pemerintahan-nomor-
06/#Metode_Penilaian_Investasi
https://nurfasihah29.blogspot.com/2016/06/psap-no-06-makalah-akuntansi-investasi.html