Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN

Disusun Oleh Kelompok 1

APE TANEO NIM : 2333111178


MONIKA OSE KARTAY NIM : 2333111058
GRESIA GERTY ERNANDA KLARAN NIM : 2333111212
SANI OCNIS JACOB TADU NIM : 2333111127

FAKULTAS EKONOMI PRODI AKUNTANSI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUPANG
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha kuasa yang telah melimpahkan anugerah-
nya serta dorongan pihak-pihak yang telah mendorong kami untuk dapat menyelesaikan
makalah kami yang berjudul “MENGEVALUASI KINERJA

KEUANGAN” untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen keuangan.


Makalah ini masih sangat sederhana dan tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan maupun
kekurangan maka dengan kerendahan hati, kami menerima kritikan dan saran yang bersifat
konstruktif demi penyempurnaan makalah ini, serta ucapan terimakasih kepada seluruh pihak
yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan kepada kami
untuk mengembangkan ilmu melalui makalah ini.
DAFTAR ISI

COVER ……………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………
a. Latar belakang ……………………………………………………………………..
b. Rumusan masalah ………………………………………………………………….
c. Tujuan penulisan …………………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………...

a. Analisis rasio keuangan …………………………………………………………….


b. Analisis Du Pont ...………………………………………………………………….
c. Analisis commonsize dan analisis index ……………………………………………
d. Analisis kebangkrutan ………………………………………………………………
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………
a. Kesimpulan ………………………………………………………………………….
b. Saran …………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kinerja keuangan merupakan gambaran hasil ekonomi yang mampu diraih oleh perusahaan pada
waktu tertentu melalui aktivitas-aktivitas perusahaan. Aktivitas-aktivitas ini dicatat dan dirangkum
menjadi sebuah informasi yang dapat digunakan sebagai media untuk melaporkan keadaan dan posisi
perusahaan pada pihak yang berkepentingan, terutama pada pihak kreditur, investor, dan managemen
perusahaan itu sendiri.
Informasi yang disajikan dengan benar dalam suatu laporan keuangan, akan sangat berguna bagi
perusahaan dalam pengambilan keputusan dan untuk mengetahui kinerja keuangan
perusahaan. Untuk menggali lebih banyak lagi informasi yang terkandung dalam laporan keuangan
diperlukan suatu analisis laporan keuangan. Pengukuran kinerja dapat dilakukan
dengan menggunakan alat ukur yang disebut rasio. Analisis rasio keuangan adalah proses penentuan
operasi yang penting dan karakteristik keuangan dari sebuah perusahaan dari data akuntansi laporan
keuangan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas dan untuk membatasi permasalahan yang
diuraukan, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :

1. Apa Pengertian Analisis Rasio Keuangan?


2. Apa Pengertian Analisis Du Pont?
3. Apa Pengertian Analisis Commonsize dan Indeks?
4. Apa Pengertian Analisis Kebangkrutan?
C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk Mengertahui Pengertian Analisis Rasio Keuangan

2. Untuk Mengetahui Pengertian Analisis Du Pont

3. Untuk Mengetahui Pengertian Analisis Commonsize dan Indeks

4. Untuk Mengetahui Pengertian Analisis Kebangkrutan


BAB II
PEMBAHASAN

Kinerja keuangan adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam menilai kesehatan suatu
perusahaan atau organisasi. Evaluasi kinerja keuangan adalah suatu proses untuk menilai sejauh mana
perusahaan telah berhasil dalam mencapai tujuan keuangan dan bagaimana perusahaan tersebut dapat
mengoptimalkan kinerja keuangannya di masa depan. Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai
evaluasi kinerja keuangan dan bagaimana mengukur kinerja keuangan.

Untuk mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan,
yaitu :

A. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan adalah alat penting dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan.
Rasio keuangan mengukur hubungan antara dua atau kebih item dalam laporan keuangan dan dapat
memberikan informasi tentang profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan efisiensi operasional perusahaan.

Beberapa contoh rasio keuangan yang umum digunakan adalah :

1. Rasio profitabilitas

Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari


penjualan atau aset yang dimilikinya. Contohnya adalah return on assets (ROA) dan return on
equity (ROE
1. Rasio likuiditas:

Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya dalam
jangka pendek. Contohnya adalah current ratio dan quick ratio.

2. Rasio solvabilitas

Rasio solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya


dalam jangka panjang. Contohnya adalah debt-to-equity ratio dan interest coverage ratio.

3. Rasio efisiensi

Rasio efisiensi mengukur seberapa baik perusahaan menggunakan sumber daya untuk
menghasilkan pendapatan. Contohnya adalah asset turnover ratio dan inventory turnover ratio.

Setiap jenis rasio keuangan memberikan informasi yang berbeda tentang kinerja keuangan
perusahaan. Penting untuk melihat beberapa rasio keuangan bersama-sama untuk mendapatkan gambaran
yang lebih lengkap tentang kinerja keuangan perusahaan.

B. Analisis Du Pont

Analisis DuPont adalah metode yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
dengan memecahnya menjadi beberapa komponen dan menganalisis setiap komponen secara terpisah.
Analisis ini memungkinkan investor, analis keuangan, dan manajemen untuk memahami faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan dan menentukan area yang perlu ditingkatkan.
Metode DuPont terdiri dari tiga rasio utama, yaitu rasio profitabilitas, rasio efisiensi, dan rasio
penggunaan leverage.

Berikut adalah penjelasan singkat tentang setiap rasio:


1. Rasio Profitabilitas:

Rasio ini mengukur tingkat profitabilitas perusahaan. Salah satu rasio yang digunakan dalam analisis
DuPont adalah Return on Equity (ROE), yang merupakan rasio antara laba bersih dan ekuitas
perusahaan. ROE dapat dibagi lagi menjadi dua komponen, yaitu rasio margin laba
bersih dan rasio penggunaan leverage.
2. Rasio Efisiensi:

Rasio ini mengukur seberapa efisien perusahaan dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan
pendapatan. Rasio yang digunakan dalam analisis DuPont adalah rasio omset, yang merupakan rasio
antara penjualan dan total aset perusahaan.

3. Rasio Penggunaan Leverage:

Rasio ini mengukur sejauh mana perusahaan menggunakan utang untuk membiayai

operasinya. Rasio yang digunakan dalam analisis DuPont adalah rasio leverage keuangan, yang
merupakan rasio antara total utang dengan total ekuitas perusahaan.

Dengan memecah analisis keuangan perusahaan menjadi beberapa komponen, analisis DuPont membantu
investor, analis keuangan, dan manajemen untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
keuangan perusahaan dan menentukan area yang perlu ditingkatkan. Misalnya, jika ROE perusahaan
rendah, analisis DuPont dapat membantu menentukan apakah masalah tersebut disebabkan oleh
rendahnya margin laba bersih atau karena penggunaan leverage yang tinggi. Dengan demikian,
perusahaan dapat mengambil tindakan yang sesuai
untuk meningkatkan kinerja keuangannya.

3. Analisis Commonsize dan Indeks (Index)

Analisis Common-Size dan Indeks (Index) adalah metode analisis keuangan yang digunakan untuk
membandingkan kinerja keuangan perusahaan dari tahun ke tahun dan untuk membandingkan perusahaan
dengan pesaing di industri yang sama. Dalam kedua metode ini, data keuangan perusahaan diubah
menjadi persentase atau indeks yang dapat dibandingkan dengan mudah.
1. Analisis Common-Size:

Analisis Common-Size adalah metode yang digunakan untuk membandingkan data keuangan
perusahaan dengan mengubah angka-angka keuangan menjadi persentase dari total. Misalnya, dalam
analisis laporan laba rugi, setiap item pendapatan dan biaya diubah menjadi persentase
dari total pendapatan atau penjualan. Dalam analisis laporan neraca, setiap item diubah menjadi
persentase dari total aset atau kewajiban. Metode ini membantu mengetahui persentase
kontribusi setiap item keuangan terhadap keseluruhan kinerja perusahaan dan membantu menemukan tren
dan pola dalam kinerja keuangan perusahaan.

2. Analisis Indeks

Analisis Indeks adalah metode yang digunakan untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan
dengan mengubah data keuangan menjadi angka indeks relatif terhadap tahun sebelumnya atau terhadap
pesaing di industri yang sama. Misalnya, indeks basis 100 dapat dibuat untuk tahun tertentu, dan setiap
tahun selanjutnya akan dinilai sebagai persentase dari basis 100. Metode ini membantu menemukan tren
dan perubahan dalam kinerja keuangan perusahaan dari tahun ke tahun serta membandingkan kinerja
perusahaan dengan pesaing di industri yang sama.
Kedua metode analisis ini dapat memberikan informasi yang berguna untuk manajemen dalam membuat
keputusan dan membantu investor dalam memahami kinerja perusahaan. Misalnya, jika suatu perusahaan
memiliki persentase biaya overhead yang tinggi dalam analisis common- size, manajemen dapat
memutuskan untuk mengurangi biaya overhead. Dalam analisis indeks, jika kinerja keuangan perusahaan
menurun secara signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau pesaing, investor dapat
mempertimbangkan untuk menjual saham perusahaan atau meninjau kembali investasi mereka.

4. Analisis Kebangkrutan

Analisiss kebangkrutan adalah proses evaluasi kesehatan keuangan suatu perusahaan


dengan
tujuan untuk menentukan apakah perusahaan tersebut dapat membayar hutang-hutangnya dan
berkelanjutan dalam jangka panjang. Analisis kebangkrutan umumnya dilakukan oleh investor, kreditur,
dan analis keuangan untuk menentukan risiko investasi atau pemberian pinjaman kepada suatu
perusahaan.

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat dianalisis dalam proses analisis kebangkrutan:

1. Rasio Keuangan:

Rasio keuangan merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kesehatan keuangan suatu
perusahaan. Beberapa rasio keuangan yang digunakan dalam analisis kebangkrutan antara lain rasio
likuiditas, rasio profitabilitas, rasio utang dan modal, serta rasio aktivitas.

2. Arus Kas:

Arus kas merupakan faktor penting dalam analisis kebangkrutan karena arus kas yang positif
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya dan berkelanjutan dalam
jangka panjang.

3. Sturuktur Modal:

Struktur modal perusahaan, termasuk rasio utang dan modal serta tingkat bunga yang harus dibayar
perusahaan, juga dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk membayar hutang- hutangnya.

4. Pertumbuhan Penjualan:

Pertumbuhan penjualan dapat memberikan indikasi tentang keberhasilan perusahaan dalam


menghasilkan pendapatan yang diperlukan untuk membayar hutang-hutangnya.
5. Posisi Pasar:

Posisi pasar perusahaan juga dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk bertahan dalam
jangka panjang.

Setelah dilakukan analisis kebangkrutan, jika ditemukan bahwa perusahaan mengalami kesulitan
keuangan yang serius, maka tindakan yang dapat diambil antara lain restrukturisasi utang, likuidasi aset,
atau pemberian pinjaman darurat.

C. Analisis Vertikal dan Horizontal :


Analisis vertikal membandingkan proporsi setiap item dalam laporan keuangan dengan total pendapatan
atau aset. Sementara itu, analisis horizontal membandingkan data keuangan dari beberapa periode untuk
mengidentifikasi pertumbuhan atau penurunan.

Contoh Analisis Vertikal dan Horizontal :

- Analisis vertikal laporan laba rugi untuk melihat proporsi biaya operasional terhadap total pendapatan.
- Analisis horizontal neraca untuk melihat pertumbuhan aset dari tahun ke tahun.

Dengan menggunakan metode-metode evaluasi kinerja keuangan ini, manajemen dapat mendapatkan
pemahaman yang lebih baik tentang kondisi keuangan perusahaan dan mengambil langkah-langkah yang
tepat untuk meningkatkan kinerja keuangan mereka

D. .Analisa Trend
analisa trend adalah teknik untuk membandinkan data keuanan dari beberapa priode untuk
menidentifikesi pola untuk mengantisipasi teradinya sesatu di waktu yang akan datang hal ini membantu
mamajemen untuk memahami suatu perusahaan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Evaluasi kinerja keuangan adalah suatu proses untuk menilai sejauh mana perusahaan telah berhasil
dalam mencapai tujuan keuangan dan bagaimana perusahaan tersebut dapat mengoptimalkan kinerja
keuangannya di masa depan.

Analisis Rasio Keuangan adalah alat penting dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan.
Analisis ini memungkinkan investor, analis keuangan, dan manajemen untuk memahami faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan dan menentukan area
yang perlu ditingkatkan. Salah satu rasio yang digunakan dalam analisis adalah Return on Eq(ROE), yang
merupakan rasio antara laba bersih dan ekuitas perusahaan.

Rasio yang digunakan dalam analisis DuPont adalah rasio omset, yang merupakan rasio antara
penjualan dan total aset perusahaan. Rasio yang digunakan dalam analisis DuPont adalah rasio leverage
keuangan, yang merupakan rasio antara total utang dengan total ekuitas perusahaan.Dengan memecah
analisis keuangan perusahaan menjadi beberapa komponen, analisis DuPont membantu investor, analis
keuangan, dan manajemen untuk memahami faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan
perusahaan dan menentukan area yang perlu ditingkatkan.

Analisis Commonsize dan Indeks (Index) adalah metode analisis keuangan yang digunakan untuk
membandingkan kinerja keuangan perusahaan dari tahun ke tahun dan untuk membandingkan perusahaan
dengan pesaing di industri yang sama. Metode ini membantu mengetahui persentase kontribusi setiap item
keuangan terhadap keseluruhan kinerja perusahaan dan membantu menemukan tren dan pola dalam kinerja
keuangan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2019). Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Jilid 1). Salemba
Empat.

Gitman, L. J., Juchau, R., & Flanagan, J. (2015). Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan (edisi
13). Jakarta: Salemba Empat.

Horne, J. C. V., & Wachowicz, J. M. (2019). Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan (edisi 14).
Jakarta: Salemba Empat.

Kasmir. (2019). Analisis Laporan Keuangan (edisi 2). Jakarta: Rajawali Pers.

Ross, S.McGraw-Hill.
A., Westerfield, R. W., & Jaffe, J. (2013). Corporate Finance (edisi 11). New York:

Suwardjono. (2017). Teori Akuntansi (edisi 5). Yogyakarta: BPFE.

Weston, J. F., & Copeland, T. E. (2016). Manajemen Keuangan (edisi 12). Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai