MATERI 4
Oleh :
( Kelompok 4)
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmatnya, kami kelompok 4
sebagai penyusunan makalah ini dapat menyelesaikannya secara sederhana dan tepat waktu.
Adapun karya tulis ini kami rangkum dari beberapa sumber yang dapat dipercaya yang kami
cantumkan dalam lembar Daftar Pustaka dengan harapan karya ini dapat menambah pengetahuan
kita tentang pengertian pembangunan ekonomi regional, corak pembangunan ekonomi regional,
teori pembangunan ekonomi regional, paradigma baru pembangunan ekonomi regional.
Penulisannya didasari dari sumber-sumber dibuku dan internet.
Makalah “Pengertian Pembangunan Ekonomi Regional, Corak Pembangunan Ekonomi
Regional, Teori Pembangunan Ekonomi Regional, Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi
Regional” disusun guna memenuhi tugas dari Bapak Drs. I Gusti Bagus Indrajaya, M.Si. pada
mata kuliah Ekonomi Pembangunan Regional di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Udayana. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca.
Kami menyadari bahwa penulisan karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
segi isi maupun tulisan. Oleh sebab itu kami sangat mengaharapkan kritik dan saran guna lebih
menyempurnakan penulisan pada masa yang akan datang. Akhir kata, semoga karya ini dapat
menambah ilmu pengetahuan dan kemampuan kita semua.
Denpasar,.......................2021
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
Latar Belakang........................................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Pembangunan Ekonomi Regional....................................................................................3
2.2 Corak Pembangunan Ekonomi Regional...........................................................................................3
2.3 Teori Pembangunan Ekonomi Regional............................................................................................5
2.4 Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Regional..........................................................................6
BAB III........................................................................................................................................................7
PENUTUP...................................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................7
3.2 Saran..................................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pengembangan suatu wilayah berbasis sektor / sub sektor unggulan merupakan
strategi pengembangan kapasitas dan kegiatan ekonomi masyarakat di suatu wilayah
untuk meningkatkan derajat kemajuan ekonomi masyarakat lokal. Pada gilirannya, hal ini
diharapkan mampu menjadi kontributor penting bagi peningkatan pendapatan daerah
tersebut. Oleh karenanya, perlu strategi pengembangan yang tepat, guna mampu
menemukenali dan menggali potensi ekonomi di suatu wilayah serta mampu
menumbuhkembangkan kegiatan usaha ekonomi produktif yang berdaya saing
(Knowledge Based Economy) sekaligus berbasis sumberdaya lokal (Resoure Based
Economy). Pemilihan sektor / sub sektor unggulan sebagai basis pengembangan wilayah
dan kerjasama antar pusat pertumbuhan adalah salah satu solusi.
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana apakah yang dimaksud pembangunan ekonomi regional
1.3.2 Untuk mengetahui apakah yang dimaksud corak pembangunan ekonomi regional
1.3.3 Untuk mengetahui apakah yang dimaksud teori pembangunan ekonomi regional
1.3.4 Untuk mengetahui apakah yang dimaksud paradigma baru ekonomi regional
BAB II
PEMBAHASAN
Pembangunan ekonomi regional/daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan
masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara
pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan
merangsang perkembangan kegiatan ekonomi ( pertumbuhan ekonomi ) dalam wilayah tersebut.
Masalah pokok dalam pembangunan ekonomi daerah terletak pada penekanan kebijakan –
kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan, dengan
menggunakan potensi sumber daya manusia, kelembagaan dan sumber daya fisik secara local.
Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses yaitu proses yang mencakup
pembentukan institusi – institusi baru, pembangunan industry – industry alternatif, perbaikan
kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi
pasar – pasar baru, ilmu pengetahuan dan pengembangan perusahaan – perusahaan baru.
Tujuan utama ekonomi daerah/regional adalah untuk meningkatkan jumlah dan jenis
peluang kerja masyarakat daerah.
a). Pada umumnya sektor pertanian, mereka sudah mampu untuk meminjam
tersedianya pangan bagi daerah bahkan untuk kegiatan ekspor.
b).Pasar – pasar produk cukup tersedia dan factor - factor produksi yang dibutuhkan
dalam rangka efisiensi kerja telah tersedia.
c). Biaya pengembangan sektor industry jauh lebihmurah daripada sektor pertanian
sebab sarana dan prasarana lebih tersedia.
Sedangkan di negara – negara yang sedang berkembang umumnya merupakan daerah pertanian
maka cara pembangunan yang terbaik adalah dengan mengembangkan sektor pertanian dengan
alasan :
1. Sebagai penduduk bermata pencaharian sebagai petani dan merupakan daerah yang
paling miskin serta memiliki pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi.
2. Jika kemiskinan didaerah pertanian dibiarkan, akan meyebabkan arus urbanisasi yang
cukup tinggi dan akan menyebabkan tingginya angka pengangguran di kota – kota besar
dan akan menyebabkan berbagai masalah yang akan ditimbulkanya.
3. Jika lakukan perkembangan disektor industry maka perkembangan disektor ini tidak
dapat bahkan di kurang mampu untuk meyerap tambahan tenaga kerja tiap tahunnya.
4. Sektor pertanian perlu dibangun agar menghailkan pertambahan pangan guna memenuhi
kebutuhan masyarakat .
Disamping itu pengembangan disektor lain tidak diabaikan juga sebab sektor pertanian dan
sektor lain juga selalu berkesinambungan dan saling mendukung seperti halnya sektor pertanian.
Namum permasalahannya adalah kurangnyasumber daya yang tersedia misalnya tenaga kerja
yang terampil dan terlatih agar dapat mengadopsi cara – cara baru yang hendak dilaksnakan
untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Untuk merubah cara -cara tradisional menjadi modern
harus ada campur tangan pemerintah dengan cara – cara baru yang leebih modern. Namun
seringkali tidak diterima oleh masyarakat karena mereka sudah utamakan selamat atau safety.
Prinsip utamakan selamat membawa konsekuensi bahwa masyarakat sulit menerima cara kerja
baru. Mungkin menolak sama sekali. Masyarakat akan mampu menerima inovasi dan gagasan
baru jika mereka mudah yakin bahwa dengan cara kerja baru dapat memperbaiki taraf hidup
mereka. Oleh karena itu, penyuluhan /penerangan harus diikuti dengan perubahan konkrit
(proyek-proyek percontohan yang dikelola secara professional).
1. Aliran Klasik
Muncul pada akhir abad ke 18 dan permulaan abad 19 tepatnya di masa Revolusi
Industri, dimana suasana pada waktu itu merupakan awal bagi perkembangan
ekonomi.Teori – teori pengembangan penganut aliran klasik ini adalah :
1. Adam Smith
Terkenal dengan bukunya yang berjudul An Inquary into the Nature and
Cause of the Wealth of Nations yang menyangkut permasalahan pembangunan
ekonomi. Adam Smith menyadari adanya hukum alam dalam permasalahan
ekonomi. Setiap orang sebagai hakim yang paling tahu akan kepentingannya sendiri
yang sebaiknya dibebaskan mengejar kepentingannya itu demi keuntungannya.
Pembagian kerja menjadi titik permulaan dari teori pertumbuhan
ekonominya yang meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Dihubungkan dengan
meningkatnya keterampilan kerja; penghematan waktu dalam memproduksi barang;
dan penemuan mesin yang dapat menghemat tenaga. Sebelum memulai pembagian
kerja, Smith menekankan yang dilakukan terlebih dahulu adalah pemupukan modal.
Karena pemupukan stok barang harus lebih dahulu dilakukan sebelum pembagian
kerja, maka pekerjaan hanya dapat dibagi lebih seimbang, jika stok lebih dahulu
diperbesar. Pemupukan modal (menabung) ini menurut Smith hanya dapat
dilakukan oleh kaum kapitalis dan tuan tanah, sedangkan kelompok [ekerja
dianggap tidak mampu menabung.
Agen pertumbuhan menurut Smith adalah para petani, produsen dan
pengusaha. Mereka dianggap sebagai agen kemajuan dan pertumbuhan ekonomi.
Penekanannya pada teknologi unggul, pembagian kerja, perluasan pasar dalam
proses pembangunan telah menjadi landasan bagi kebijaksanaan dalam negara
terbelakang. Kelemahan teori Adam Smith :
a. Pembagian masyarakat yang tidak lugas
b. Alasan yang tidak adil bagi kegiatan menabung
c. Asumsi yang tidak realistis tentang persaingan sempurna
d. Pengabaian wiraswasta (pengusaha).
2. David Ricardo
Menurut David, alam masyarakat ekonomi dibagi menjadi tiga golongan
masyarakat yaitu golongan kapitalis, golongan buruh, dan golongan tuan tanah.
Golongan kapitalis ialah golongan yang memimpin produksi dan memegang
peranan yang penting karena mereka yang selalu menginvestasikan pendapatannya
dalam bentuk akumulasi kapital yang mengakibatkan naiknyapendapatan nasional.
Golongan buruh tergantung pada golongan kapitalis dan merupakan golongan yang
terbesar di dalam masyarakat. Sedangakan golongan tuan tanah yaitu mereka hanya
menerima sewa saja dari golongan kapitalis atas areal tanah yang disewakannya.
Pendapat pendapatnya adalah sebagai berikut :
1. Pembangunan pertanian
2. Tingkat keuntungan
Kritikan terhadap teori Ricardo diantaranya yaitu(1) Ricardo dianggap
mengabaikan pengaruh kemajuan teknologi;(2)Pengabaian faktor – faktor
kelembagaan;(3) Teori Ricardo bukan teori pertumbuhan tetapi teori distribusi yang
menentukan besarnya pangsa tenaga kerja, tuan tanah, dan pemilik modal.
3. Aliran Neo-Klasik
Menurut teori ini, pertumbuhan ekonomi tergantung pada pertambahan
penyediaan faktor-faktor produksi (penduduk, tenaga kerja, akumulasi modal) dan
tingkat kemajuan teknologi. Dengan kata lain, sampai dimana perekonomian akan
berkembang tergantung pada pertumbuhan penduduk, akumulasi kapital, dan
kemajuan teknologi.
4. Teori Keynes
Analisis Keynesian menggunakan anggapan berdasarkab atas keadaan waktu
sekarang seperti mengenai tingkat teknik tenaga kerja tanpa memperhatikan keadaan
jangka panjang. Menurut Keynes syarat pokok kemajuan ekonomi, yaitu
(i)kemampuan mengendalikan penduduk;(ii) kebulatan tekad menghindari perang
dan perselisihan sipil; (iii) kemauan untuk mempercayai ilmu pengetahuan; (iv)
tingkat akumulasi yang ditentukan oleh margin antara produksi dan konsumsi.
5. Teori Schumpeter
Menurut Schumpeter, faktor utama yang menyebabkan perkembangan
ekonomi adalah proses inovasi dan pelakunya adalah para innovator atau wiraswasta
(enterpreneur). Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan output masyarakat yang
disebabkan oleh banyaknya jumlah faktor produksi yang digunakan dalam proses
produsi masyarakat tanpa adanya perubahan teknologi itu sendiri.Bahkan
Schumpeter mengemukakan pendapat sistem 11 kapitalis merupakan sistem yang
paling cocok bagi timbulnya inovasi, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan
ekonomi.
Kelemahan Teori Schumpeter
1. Schumpeter dalam teorinya terlalu banyak menekankan pentingnya kredit bank.
2. Anggapannya tentang inovasi sebagai sebab utama pembangunan ekonomi. Ini
agak jauh dari kenyataan, karena pembangunan ekonomi tidak hanya bergantung
pada itu saja namun juga bergantung pada banyak perubahan ekonomi dan sosialis
lain.
KESIMPULAN
Pembangunan Ekonomi Regional merupakan pembangunan ekonomi yang dilakukan di
daerah-daerah pada suatu negara. Pembangunan Ekonomi Regional di negara-negara yang sedang
berkembang tidaklah sama dengan Pembangunan Ekonomi Regional di negam maju. Di negara-
negana sedang berkembang biasanya menitik beratkan pada sektor pertanian, sedangkan
Pembangunan Ekonomi Regional di negara-negara maju menitik beratkan pada sektor industri. Hal
tersebut disebabkan karena sudah tersedia/tidaknya sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Setiap daerah mempunyai corak pertumbuhan ekonomi yang berbeda dengan daerah lain..
Dengan demikian tidak ada strategi pembangunan ekonomi daerah yang dapat berlaku untuk semua
daerah. Namun di pihak lain, dalam menyusun strategi pembangunan ekonomi daerah,baik jangka
pendek maupun jangka panjang, pemahaman mengenai teori pertumbuhan ekonomi wilayah, yang
dirangkum dari kajian terhadap pola-pola pertumbuhan ekonomi dari berbagai wilayah, merupakan
satu faktor yang cukup menentukan kualitas rencana pembangunan ekonomi daerah.
Dalam pembangunan ekonomi regional dapat dikemukan beberapa teori yang penting,
yakni pemikiran-pemikiran menurut beberapa aliran dalam ilmu ekonomi (misalnya Klasik,
Neoklasik, Harrod-Domer, Keynes dan Pasca Keynes), teori basis ekonomi, teori lokasi, teori
tempat sentral, dan teori kausasi kumulatif. Pada hakikatnya, inti dari teori-teori tersebut berkisar
pada dua hal, yaitu pembahasan yang berkisar tentang metode dalam menganalisis perekonomian
suatu daerah dan teori-teori yang membahas tentang faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan
ekonomi suatu daerah tertentu.
Paradigma pembangunan, selama beberapa dekade terakhir telah mengalami perubahan
mendasar. Perubahan tersebut dipicu oleh berbagai “kesalahan” di dalam menerapkan model-
model pembangunan yang ada selama ini adalah sebagai berikut:
1. Kecenderungan melihat pencapaian tujuan-tujuan pembangunan yang diukur dengan secara
secara makro menuju pendekatan regional dan lokal
2. Pilihan antara pertumbuhan dan pemerataan.
3. Asumsi tentang peranan pemerintah dan partisipasi masyarakat di dalam proses
pembangunan (perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian).
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/mobile/elygoroleba/pembangunan-ekonomi-regional