Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH KELOMPOK

KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN REGIONAL

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1:

1. PUTRI INDAH SEPTIANI (KETUA) (19000860201001)


2. YANES BIAQI PRATAMA (19000860201006)
3. RESTI MULYANI (2000860201015)
4. M.ILHAN MANZYZ (2000860201005)
5. EVI NURYENI PANDWINATA (2000860201023)
6. ADITYA CHAIRUL (2000860201028)
7. WINDA LESTARI (2000860201026)
8. INDAH RAHMADANI (19000860201005)

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BATANGHARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah kelompok yang berjudul tentang “Kebijakan
Dan Perencanaan Pembangunan Regional” ini disusun sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan “Tugas Mata Kuliah Ekonomi Regional “.

Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami masih
banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi substansi maupun tata bahasa. Namun,
kami tetap berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat kami harapkan dengan harapan sebagai
masukan dalam perbaikan dan penyempurnaan pada makalah kami berikutnya. Untuk itu
kami ucapkan terima kasih.

Jambi, 10 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

JUDUL ...................................................................................................................

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

DAFTAR ISI .........................................................................................................

BAB 1. PENDAHULUAN ....................................................................................

1.1 Latar Belakang ......................................................................................


1.2 Rumusan Masalah .................................................................................
1.3 Tujuan ...................................................................................................
1.4 Manfaat .................................................................................................

BAB 2. PEMBAHASAN .......................................................................................

2.1 Kebijakan Pembangunan Regional .......................................................


2.2 Perencanaan Pembangunan Regional ...................................................
2.3 Konsep Wilayah (region) ......................................................................
2.4 Masalah Pembangunan Regional ..........................................................
2.5 Faktor-faktor Pembangunan Regional ..................................................
2.6 Dimensi Perencanaan Pembangunan Ideal ...........................................

BAB 3. PENUTUP ...............................................................................................

3.1 Kesimpulan ...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam proses pembangunan ekonomi nasional, tidak terlepas dari


pembangunan ekonomi regional. Pembangunan ekonomi regional adalah proses yang
dilakukan oleh pemerintah daerah dalam mengelola sumber daya yang ada dan
membentuk pola kemitraan pemerintah daerah dan sector swasta dalam menciptakan
lapangan kerja baru dan perangsang pertumbuhan ekonomi dalam wilayah tersebut,
pertumbuhan ekonomi regional dipengaruhi oleh keunggulan komparatif dalam suatu
daerah, spesialisasi wilayah, serta potensi ekonomi yang dimiliki oleh daerah tersebut.
Istilah pola keruangan erat kaitannya dengan istilah-istilah seperti pemusatan,
penyebaran, pencampuran dan keterkaitan, serta posisi atau lokasi dan lain-lain.
Istilah pola pemanfaatan ruang berkaitan dengan aspek-aspek distribusi spasial
sumber daya dan aktivitas pemanfaatannya menurut lokasi, setiap jenis aktivitas
menyebar dengan luas yang berbeda-beda dan tingkat penyebaran yang berbeda-beda
pula. Kemampuan memacu pertumbuhan regional sangat tergantung dari keunggulan
di wilayah tersebut, nilai strategis setiap sector di dalam memacu menjadi pendorong
utama pertumbuhan ekonomi regional berbeda-beda.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pembangunan regional ?


2. Bagaimana kebijakan, perencanaan dan konsep wilayah dalam pembangunan
regional?
3. Apa masalah dan faktor - faktor serta dimensi dalam pembangunan regional ?

1.3 Tujuan

Jika rumusan masalah telah dirangkum dan diklasifikasikan maka fokus


tujuan makalah akan diarahkan untuk memahami masalah yang dibahas. Oleh sebab
itu maka tujuan makalah ini adalah :

4
1. Untuk mengetahui tentang pembangunan regional.

2. Untuk mengetahui kebijakan perencanaan maupun konsep suatu wilayah


dalam pembangunan regional.

3. Dengan makalah ini maka dapat memberitahukan faktor serta masalah yang
ada di dalam pembangunan regional.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembangunan Regional

Pembangunan regional adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat
mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah
daerah dengan sector swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan pembangunan
regional ini mencakup pembentukan institusi-institusi baru,pembangunan industry-industri
alternative,perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa
yang lebih baik,identifikasi pasar-pasar baru,ilmu pengetahuan perusahaan-perusahaan baru.

2.2 Kebijakan Pembangunan Regional

Dalam menerapkan kebijakan regional juga harus menerapkan pendekatan yang


berbeda sesuai dengan kondisi geografi dan sesuai dengan masalah yang dihadapinya. Asas
adil dan merata yang diterapkan dalam pembangunan nasional yang diterapkan dalam
pembangunan regional, berarti setiap daerah memiliki kesempatan yang sama dalam

5
pembangunan, tetapi pada pelaksanaannya dengan modal dasar dan faktor dominan. Dengan
demikian pembangunan regional harus disesuaikan dengan kondisi pada daerah bersangkutan
demi kesejahteraan dan peningkatan kualitas lingkungan.

Dalam melaksanakan pembangunan dan kebijakan pembangunan regional, pada tahap


pra pembangunan kita wajib melakukan penelitian yang dimulai dengan identifikasi modal
dasar apa yang dimiliki region yang bersangkutan, faktor dominan apa yang melandasi nya
dan masalah-masalah apa yang menjadi hambatan yang harus diatasi. Ketiga pokok tersebut
wajib ditelaah secara mendalam demi keberhasilan pelaksanaan pembangunan. Untuk itu
perlu melakukan pengumpulan data region yang akan dikembangkan dan dibangun di region
yang bersangkutan. Data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk ditarik kesimpulannya.
Kesimpulan tersebut menjadi dasar perencanaan bagi pembuat keputusan untuk
mengembangkan “kebijaksanaan pembangunan regional”.

Bila bersifat desentralisasi, maka urgensi dan peranan kebijakan pembangunan


wilayah menjadi lebih besar dan penting sehingga masing-masing daerah akan dapat
menetapkan kebijakan pembangunan berbeda sesuai dengan kondisi permasalahan dan
potensi daerah yang bersangkutan. Dengan demikian, kebijakan pembangunan nasional lebih
banyak berfungsi sebagai untuk memberikan arah pembangunan secara menyeluruh (makro)
sedangkan kebijakan pembangunan wilayah (regional) akan berfungsi untuk mendorong
proses pembangunan pada daerah bersangkutan sesuai dengan kondisi, permasalahan dan
potensi.

2.3 Perencanaan Pembangunan Regional

Perencanaan pembangunan dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan, yakni:


"rencana" yang terkait dengan ekonomi sebagai suatu keseluruhan dibagi dalam sector-sektor
utama (perencanaan sektoral) dan dapat terjadi dalam wilayah-wilayah (perencanaan
regional); dan "program" yang terkait dengan penentuan secara lebih detail yaitu berupa
tujuan-tujuan khusus yang harus dicapai dalam berbagai sector atau wilayah; dan "proyek"
merupakan komponen-komponen individual yang dapat bersama-sama menjadikan suatu
program.

Perumusan setiap strategi pembangunan harus mempertimbangkan sejumlah kondisi


dasar. Tahapan pengembangan jelas sangat penting artinya. Di negara-negara yang sangat
miskin yang sangat bergantung kepada pertanian untuk mencukupi kebutuhan sendiri dengan

6
ekonomi uang yang belum begitu berkembang/dikembangkan dan sumber-sumber alam atau
keuangannya terbatas, kecil kemungkinan untuk dapat merumuskan rencana multisektoral
yang kompleks. Sebaliknya bagi negara-negara yang kaya dan makmur dengan perdagangan
yang berkembang baik ekonomi, pertanian dan pertambangan, mungkin dapat diharapkan
untuk memulai perubahan pada industrialisasi dengan mengembangkan keterampilan-
keterampilan serta sumber-sumber yang diperlukan untuk realisasinya. (Dickenson, cs, 1992:
288).

Pembangunan regional adalah usaha meningkatkan kualitas kehidupan maupun


kualitas lingkungan, sector atau jangkauannya sangat luas. Menurut sumber lain,
pembangunan regional adalah strategi pemerintah nasional dalam menjalankan campur
tangan pemerintah untuk mempengaruhi jalannya proses pembangunan di daerah-daerah
sebagai bagian dari daerah nasional supaya terjadi perkembangan ke arah yang dikehendaki.

2.4 Konsep Wilayah (region)

Wilayah didefinisikan sebagai suatu unit geografi yang dibatasi oleh kriteria tertentu
yang bagian-bagiannya tergantung secara internal. Wilayah dapat dibagi menjadi 4 jenis
yaitu:

1. Wilayah Homogen, adalah wilayah yang dipandang dari satu aspek/criteria yang
mempunyai sifat-sifat atau ciri-ciri yang relatif sama. Sifat-sifat yang homogen itu misalnya
dalam hal ekonomi, contohnya: daerah dengan struktur produksi dan konsumsi yang
homogen. Dalam hal geografi contohnya daerah yang memilki topografi dan iklim yang
sama.

2. Wilayah Nodal, adalah wilayah yang secara fungsional mempunyai ketergantungan antara
pusat dan daerah belakangnya. Tingkat ketergantungan ini dapat dilihat dari arus penduduk,
faktor produksi, barang dan jasa, komunikasi dan transportasinya juga.

3. Wilayah Administrasi, adalah wilayah yang batas-batasnya ditentukan berdasarkan


kepentingan administrasi pemerintah atau politik, seperti: propinsi, kabupaten, kecamatan,
desa/kelurahan, dan RT/RW.

7
4. Wilayah Perencanaan, adalah wilayah yang memperlihatkan koherensi atau kesatuan
keputusan-keputusan ekonomi. Wilayah perencanaan dapat dilihat sebagai wilayah yang
cukup besar untuk memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan penting dalam
penyebaran penduduk dan kesempatan kerja. Wilayah perencanaan harus memiliki ciri
sebagai berikut:

(a) Cukup besar untuk mengambil keputusan-keputusan investasi berskala ekonomi,

(b) Mampu mengubah industri sendiri dengan tenaga kerja yang ada,

(c) Mempunyai struktur ekonomi yang homogen,

(d) Mempunyai sekurang-kurangnya satu titik pertumbuhan,

(e) Menggunakan suatu cara pendekatan perencanaan pembangunan

(f) Masyarakat dalam wilayah itu mempunyai kesadaran bersama terhadap persoalan-
persoalannya. (Budiharsono, 2001:14-16)

2.5 Masalah Pembangunan Regional

Tiap region di wilayah Indonesia yang luas ini selain memiliki sumber daya dan
kondisi geografi yang berbeda- beda, juga menghadapi masalah yang berbeda dalam
pengembangan dan pembangunan regional masing- masing. Oleh karena itu bagi kepentingan
pengembangan dan pembangunan regional yang mendukung pembangunan nasional yang
meyakinkan, wajib melakukan studi, penelitian dan analisis geografi secara mendalam
terlebih dahulu. Studi ini memberikan jaminan terhadap pemanfaatan ruang secara tepat guna
yang berdaya guna dalam menciptakan hasil guna yang setinggi-tingginya.

Jumlah dan penyebaran penduduk yang berbeda-beda di tiap region, bukan hanya
menjadi masalah bagi region masing-masing, juga menjadi masalah bangsa dan Negara
Indonesia. Masalah ini sudah menjadi dasar perencanaan pengembangan dan pembangunan
kependudukan di Indonesia. Pembangunan kependudukan yang terungkap dalam kebijakan
kependudukan, bukan hanya berkenaan dengan keluarga berencana melainkan juga terkait
dengan peningkatan kualitas pendidikan, ketenagaan kerjaan, keahlian dan kepemimpinan.
( Tap. MPR RI No. II/MPR/1983. Bab IV).

8
2.6 Faktor-faktor Pembangunan Regional

Ada beberapa factor yang mempengaruhi pembangunan regional, antara lain :

1. Faktor Hidrografi
Sebagai penunjang secara langsung dalam kehidupan, menjamin pertanian,
pembangkit tenaga dan prasarana serta sarana komunikasi transportasi.
2. Faktor Topografi
Dalam hal ini tinggi rendahnya permukaan bumi setempat yang memberi landasan
terhadap pembangunan yang akan dikembangkan di region yang bersangkutan
3. Faktor Klimatologi
Merupakan factor dominan yang berpengaruh terhadap gerak langkah manusia
termasuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan regional dan nasional
4. Faktor Flora dan Fauna
Merupakan sumber daya hayati, contohnya tumbuh-tumbuhan, hutan, hewan di
darat maupun di perairan yang menunjang pengembangan dan pembangunan region
tersebut
5. Faktor kemungkinan pengembangan
Merupakan factor yang wajib diperhitungkan bagi masa depan mengingat
pertumbuhan dan perkembangan penduduk dengan segala kebutuhannya yang tidak
kunjung akan berhenti. Faktor ini menunjang stabilitas kehidupan dengan
pengembangan dan pembangunannya pada masa yang akan dating.

2.7 Dimensi Perencanaan Pembangunan Ideal

Perencanaan Pembangunan yang ideal dilaksanakan memenuhi beberapa dimensi, yaitu :

1. Dimensi Substansi
Artinya rencana pembangunan yang disusun dari sisi materinya harus sesuai dengan
aspirasi dan tuntunan yang berkembang di masyarakat
2. Dimensi Proses
Artinya proses penyusunan rencana pembangunan yang dilaksanakan memenuhi
kriteria scientific (memenuhi kaidah keilmuan atau regional) dan demokrasi dalam
pengambilan keputusan

9
3. Dimensi Konteks
Artinya rencana pembangunan yang telah disusun benar-benar didasari oleh niat untuk
menyejahterakan masyarakat dan bukan didasari oleh kepentingan-kepentingan tertentu.

10
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan beberapa hal yang dijabarkan sebagai
berikut:

 Pembangunan regional adalah usaha meningkatkan kualitas kehidupan maupun kualitas


lingkungan, sektor dan jangkauannya sangat luas.
 Konsep wilayah ada 4 yaitu, Wilayah Homogen, Wilayah Nodal, Wilayah Administrasi,
dan Wilayah Perencanaan
 Dalam pemerataan pembangunan jumlah dan penyebaran penduduk yang berbeda-beda di
tiap region, bukan hanya menjadi masalah bagi region masing-masing, juga menjadi
masalah bangsa dan Negara Indonesia.
 Kebijaksanaan pembangunan regional adalah segala usaha yang dilakukan untuk
mencapai tujuan pembangunan meningkatkan kualitas kehidupan dan kualitas lingkungan
dalam region tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/43285/3/03.%20BAB%201.pdf
http://repository.utu.ac.id/964/1/I-V.pdfA
https://geographunp.wordpress.com/2016/09/24/pembangunan-regional/
https://www.slideshare.net/hamidsiilva/kebijakan-perencanaan-pembangunan-regional
https://www.academia.edu/8357434/Ekonomi_Pembangunan_Regional
https://www.slideshare.net/elygoroleba/pembangunan-ekonomi-regional

12

Anda mungkin juga menyukai