DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1:
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah kelompok yang berjudul tentang “Kebijakan
Dan Perencanaan Pembangunan Regional” ini disusun sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan “Tugas Mata Kuliah Ekonomi Regional “.
Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami masih
banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi substansi maupun tata bahasa. Namun,
kami tetap berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat kami harapkan dengan harapan sebagai
masukan dalam perbaikan dan penyempurnaan pada makalah kami berikutnya. Untuk itu
kami ucapkan terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
JUDUL ...................................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
4
1. Untuk mengetahui tentang pembangunan regional.
3. Dengan makalah ini maka dapat memberitahukan faktor serta masalah yang
ada di dalam pembangunan regional.
BAB II
PEMBAHASAN
Pembangunan regional adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat
mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah
daerah dengan sector swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan pembangunan
regional ini mencakup pembentukan institusi-institusi baru,pembangunan industry-industri
alternative,perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa
yang lebih baik,identifikasi pasar-pasar baru,ilmu pengetahuan perusahaan-perusahaan baru.
5
pembangunan, tetapi pada pelaksanaannya dengan modal dasar dan faktor dominan. Dengan
demikian pembangunan regional harus disesuaikan dengan kondisi pada daerah bersangkutan
demi kesejahteraan dan peningkatan kualitas lingkungan.
6
ekonomi uang yang belum begitu berkembang/dikembangkan dan sumber-sumber alam atau
keuangannya terbatas, kecil kemungkinan untuk dapat merumuskan rencana multisektoral
yang kompleks. Sebaliknya bagi negara-negara yang kaya dan makmur dengan perdagangan
yang berkembang baik ekonomi, pertanian dan pertambangan, mungkin dapat diharapkan
untuk memulai perubahan pada industrialisasi dengan mengembangkan keterampilan-
keterampilan serta sumber-sumber yang diperlukan untuk realisasinya. (Dickenson, cs, 1992:
288).
Wilayah didefinisikan sebagai suatu unit geografi yang dibatasi oleh kriteria tertentu
yang bagian-bagiannya tergantung secara internal. Wilayah dapat dibagi menjadi 4 jenis
yaitu:
1. Wilayah Homogen, adalah wilayah yang dipandang dari satu aspek/criteria yang
mempunyai sifat-sifat atau ciri-ciri yang relatif sama. Sifat-sifat yang homogen itu misalnya
dalam hal ekonomi, contohnya: daerah dengan struktur produksi dan konsumsi yang
homogen. Dalam hal geografi contohnya daerah yang memilki topografi dan iklim yang
sama.
2. Wilayah Nodal, adalah wilayah yang secara fungsional mempunyai ketergantungan antara
pusat dan daerah belakangnya. Tingkat ketergantungan ini dapat dilihat dari arus penduduk,
faktor produksi, barang dan jasa, komunikasi dan transportasinya juga.
7
4. Wilayah Perencanaan, adalah wilayah yang memperlihatkan koherensi atau kesatuan
keputusan-keputusan ekonomi. Wilayah perencanaan dapat dilihat sebagai wilayah yang
cukup besar untuk memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan penting dalam
penyebaran penduduk dan kesempatan kerja. Wilayah perencanaan harus memiliki ciri
sebagai berikut:
(b) Mampu mengubah industri sendiri dengan tenaga kerja yang ada,
(f) Masyarakat dalam wilayah itu mempunyai kesadaran bersama terhadap persoalan-
persoalannya. (Budiharsono, 2001:14-16)
Tiap region di wilayah Indonesia yang luas ini selain memiliki sumber daya dan
kondisi geografi yang berbeda- beda, juga menghadapi masalah yang berbeda dalam
pengembangan dan pembangunan regional masing- masing. Oleh karena itu bagi kepentingan
pengembangan dan pembangunan regional yang mendukung pembangunan nasional yang
meyakinkan, wajib melakukan studi, penelitian dan analisis geografi secara mendalam
terlebih dahulu. Studi ini memberikan jaminan terhadap pemanfaatan ruang secara tepat guna
yang berdaya guna dalam menciptakan hasil guna yang setinggi-tingginya.
Jumlah dan penyebaran penduduk yang berbeda-beda di tiap region, bukan hanya
menjadi masalah bagi region masing-masing, juga menjadi masalah bangsa dan Negara
Indonesia. Masalah ini sudah menjadi dasar perencanaan pengembangan dan pembangunan
kependudukan di Indonesia. Pembangunan kependudukan yang terungkap dalam kebijakan
kependudukan, bukan hanya berkenaan dengan keluarga berencana melainkan juga terkait
dengan peningkatan kualitas pendidikan, ketenagaan kerjaan, keahlian dan kepemimpinan.
( Tap. MPR RI No. II/MPR/1983. Bab IV).
8
2.6 Faktor-faktor Pembangunan Regional
1. Faktor Hidrografi
Sebagai penunjang secara langsung dalam kehidupan, menjamin pertanian,
pembangkit tenaga dan prasarana serta sarana komunikasi transportasi.
2. Faktor Topografi
Dalam hal ini tinggi rendahnya permukaan bumi setempat yang memberi landasan
terhadap pembangunan yang akan dikembangkan di region yang bersangkutan
3. Faktor Klimatologi
Merupakan factor dominan yang berpengaruh terhadap gerak langkah manusia
termasuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan regional dan nasional
4. Faktor Flora dan Fauna
Merupakan sumber daya hayati, contohnya tumbuh-tumbuhan, hutan, hewan di
darat maupun di perairan yang menunjang pengembangan dan pembangunan region
tersebut
5. Faktor kemungkinan pengembangan
Merupakan factor yang wajib diperhitungkan bagi masa depan mengingat
pertumbuhan dan perkembangan penduduk dengan segala kebutuhannya yang tidak
kunjung akan berhenti. Faktor ini menunjang stabilitas kehidupan dengan
pengembangan dan pembangunannya pada masa yang akan dating.
1. Dimensi Substansi
Artinya rencana pembangunan yang disusun dari sisi materinya harus sesuai dengan
aspirasi dan tuntunan yang berkembang di masyarakat
2. Dimensi Proses
Artinya proses penyusunan rencana pembangunan yang dilaksanakan memenuhi
kriteria scientific (memenuhi kaidah keilmuan atau regional) dan demokrasi dalam
pengambilan keputusan
9
3. Dimensi Konteks
Artinya rencana pembangunan yang telah disusun benar-benar didasari oleh niat untuk
menyejahterakan masyarakat dan bukan didasari oleh kepentingan-kepentingan tertentu.
10
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan beberapa hal yang dijabarkan sebagai
berikut:
11
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id/43285/3/03.%20BAB%201.pdf
http://repository.utu.ac.id/964/1/I-V.pdfA
https://geographunp.wordpress.com/2016/09/24/pembangunan-regional/
https://www.slideshare.net/hamidsiilva/kebijakan-perencanaan-pembangunan-regional
https://www.academia.edu/8357434/Ekonomi_Pembangunan_Regional
https://www.slideshare.net/elygoroleba/pembangunan-ekonomi-regional
12