pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahman dan ridho Allah SWT, karena
tanpa rahmat dan ridhonya,kita dapat menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat waktu.
tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada guru SMA Negeri 1 anjongan yang
memberikan bimbingan sehingga terselesainya makalah ini dengan baik. kami mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman yang selalu setia membantu dalam mengumpulkan
mungkin dalam pembutan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. maka
dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun guru.
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang………………………………………………………………….1
2. Rumusan masalah………………………………………………………………3
3. batasan masalah………………………………………………………………...3
4. tujuan penelitian………………………………………………………………..3
5. manfaat penelitian……………………………………….……………………..3
BAB II PEMBAHASAN
1. Percepatan pembangunan secara optimal…………………………………..4
2. Fokus pengembangan wilayah tertinggal dan terpencil ……………………4
3. Mengembangkan wilayah-wilayah perbatasan …………………………….4
4. Menyeimbangkan pertumbuhan pembangunan…………………………….4
5. Meningkatkan keterkaitan kegiatan ekonomi………………………………4
6. Mengoperasionalisasikan Rencana Tata Ruang ……………………………5
7. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat…………………………..5
8. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehata..6
9. Pemerataan kesempatan kerja……………………………………….……..6
1. Kesimpulan……………………………………………………………….. 7
2. Saran ……………………………………………………………………....7
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
USAHA PEMERATAAN
PEMBANGUNAN DI DESA DAN DIKOTA
Kamu harus tahu Squad, bahwa pembangunan secara optimal yang dimaksud ialah
mendorong percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah strategis
yang selama ini masih belum berkembang secara optimal. Misalnya, ada sebuah daerah yang
sebenarnya sangat potensial untuk dijadikan objek pariwisata. Nah, infrastruktur daerah
tersebutlah yang harus dipercepat pembangunannya.
Emang agak susah sih Squad untuk menyeimbangkan pembangunan antarkota metropolitan,
besar, menengah dan kecil secara hierarki dalam suatu sistem pembangunan perkotaan
nasional. Namun, pastinya pemerintah akan melakukan usaha terbaiknya untuk bisa
menyeimbangkan hal tersebut.
Balik lagi nih Squad. Supaya pembangunan itu bisa merata harus menengok kembali ke
hierarki perencanaan (RTRW-Nasional, RTRW-Pulau, RTRW-Provinsi, RTRW
Kabupaten/Kota) sebagai acuan koordinasi dan sinkronisasi pembangunan antarsektor dan
antarwilayah
Kamu pernah melihat kasus busung lapar nggak Squad? Nah, berdasarkan data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013, ada dua provinsi yang tingkat gizi buruknya
sangat tinggi, yaitu >30%. Provinsi tersebut adalah adalah NTT diikuti Papua Barat. Data
lima tahun yang lalu tersebut menjadi bahan kajian untuk pemerintah dalam pemerataan
kebutuhan pokok. Tapi, selain pangan juga jangan dilupakan kebutuhan pokok lainnya yakni
sandang dan papan.
Foto balita yang mengalami gizi buruk (sumber: kupang.tribunnews.com)
Masih sering kita lihat lho Squad, atau mungkin ada di daerah sekitarmu, banyak anak-anak
yang belum menerima pendidikan yang layak. Selain itu, kalau kamu pergi ke suatu daerah
yang jauh dari pusat kota, tentunya pelayanan kesehatannya belum memadai. Bisa kamu
bayangkan jika ada seseorang sakit dan kemudian harus di rujuk ke pusat pelayanan
kesehatan yang ada di kota. Hmmm...butuh waktu dan semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan terhadap orang yang sakit tersebut ya.
Siapa yang saat lebaran nanti / kemarin pulang kampung? Lalu dari kampung membawa
saudara untuk mencari pekerjaan di kota besar? Nah, itu salah satu bentuk belum meratanya
kesempatan kerja di daerah dan di kota. Bagi orang pedesaan, magnet kota-kota besar masih
sangat kuat untuk mengadu nasib.
Squad, ternyata nggak cuma ada 9 lho bentuk usaha pemerataan pembangunan di desa dan
kota.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemerataan pembangunan desa dan dikota, sangat baik sebagi upaya untuk
meningkatkan perekonomian masyrakat.
B. Saran
saran yang bisa saya sampaikan adalah, perbanyak pembangunan didaerah terpencil