Disusun Oleh:
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Perencanaan dan Pengembangan Wilayah“ dalam mata kuliah Perencanaan
Kota . Tak lupa pula Salawat beriring salam kita sanjungkan kepangkuan alam Nabi
Muhammad Saw yang telah membawa manusia dari alam kebodohan ke alam yang penuh
dengan ilmu pengetahuan .
Dalam penulisan makalah ini, penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Allah
yang memberi kekuatan dan kesehatan sehingga makalah ini dapat selesai.
Penulis menyadari makalah ini masih terdapat kekurangan dan perlu
penyempurnaan. Atas kritik dan sarannya penulis ucapkan terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
a) Observasi
Yaitu pemantauan langsung terhadap objek kajian yang sedangdilangsungkan untuk
memperoleh penjelasan dan informasi sebagai data yang akurat mengenai hal-hal yang
dianalisis serta untuk memahami relevansi antara jawaban informan dengan fakta yang ada,
melewati pengamatan langsung yang terdapat di lapangan yang erat kaitannya dengan objek
penelitian.
b) Wawancara
Yaitu teknik pendataan data melewati proses tanya jawab langsung dengan informan dengan
peneliti yang dilangsungkan secara lisan antara dua orang atau lebih bertatap muka
memperhatikan secara langsung informasi ataupenjelasan sehubungan dengan rumusan
masalah penelitian.
c) Dokumentasi
Dokumentasi bisa terbagi dalam dua ketegori yakni sumber sah dan sumber tidak resmi.
Sumber sah adalahdokumen yang dibuat/dikeluarkan oleh lembaga/perorangan atas nama
lembaga. Sumber tidak resmi ialah dokumen yang dibuat/dikeluarkan oleh pribadi tidak atas
nama lembaga.
3.6 Teknik Analisis Data
Berdasarkan keterangan dari Meoleng (2007) secara umum, laksana halnya kegiatan-kegiatan
yang lain, mesti terdapat persiapan guna berlanjut ketahap berikutnya. Setiap cara analisis
mesti dimulai dengan langkah persiapan data. Tahapan persiapan data ini dilaksanakan
dengan tujuan:
a. Mengetahui ciri khas umum dari data yang dimiliki, contohnya peubah apa saja yang
dimiliki, tipe-tipe dari masing-masing peubah dan sebagainya. Pengetahuan ini diperlukan
untuk menilai cara apa yang nanti dapat digunakan.
b. Menyaring data yang akan dipakai dalam analisis. Sebelum dilaksanakan analisis lebih
jauh, anda harus dapat menyaring data yang ada. Mungkin saja tidak seluruh data yang
digunakan, tapi melulu sebagian.
c. Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat pada data. Bukan urusanyang jarang
terjadi andai terdapat kekeliruan pada data yang anda miliki.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perencanaan bisa berarti urusan yang bertolak belakang buat orang yang berbeda. Untuk
orang yang mempunyai profesi tertentu, perencanaan bisa berarti suatu pekerjaan khusus
yang memerlukan kemahiran tertentu, sifatnya lumayan rumit, tidak sedikit menguras tenaga
dan pikiran, sertamemerlukan waktu yang lama dalam penyusunannya. Akan tetapi, untuk
orangbeda perencanaan bisa berarti suatu kegiatan sehari-hari, tidak rumit, bahkan dapat saja
orang itu tidak menyadari bahwa dia telah mengerjakan perencanaan.
Dalam perencanaan terkadang ada faktor-faktor yang tidak bisa diramalkan sebelumnya.
Oleh karena tersebut perencanaan pun dapat ditafsirkan sebagai memahami dan menganalisis
situasi saat ini, meramalkan perkembangan sekian banyak faktor noncontrollable yang
relevan, memperkirakan faktor-faktor pembatas, memutuskan tujuan dan sasaran yangdiduga
dapat dicapai, serta menggali langkah-langkah untuk menjangkau tujuan tersebut. Walaupun
defenisi perencanaan itu sudah lumayan rumit, namun pengertian diatas barulah menyangkut
makna perencanaan tersebut sendiri namun belum menyentuh bagian wilayah atau lokasi.
Agar perencanaan tersebut menjadi perencanaan distrik maka mesti ditambahkan dengan
bagian lokasi.
Dengan demikian, pengertian perencanaan wilayah ialah mengetahui dan menganalisis situasi
saat ini, meramalkan perkembangan sekian banyak faktor noncontrollable yang relevan,
memperkirakan faktor-faktor pembatas,memutuskan tujuan dan sasaran yang diduga dapat
dicapai, memutuskan langkah-langkah untuk menjangkau tujuan tersebut, serta
menetapkantempat dari sekian banyak kegiatan yang bakal dilaksanakan.
Perencanaan adalahbagian dari pemungutan keputusan, adapun pemungutan keputusan ialah
memilih perbuatan untuk menuntaskan permasalahan. Pengambilan keputusan terdapat yang
mempunyai sifat jangka pendek dan jangka panjang. Perencanaan adalahpengambilan
keputusan jangka panjang atau hal-hal yang sehubungan dengan masa depan.
Perencanaan pada dasarnya merupakan pekerjaan yang sehubungan dengan upaya
pemanfaatan sumber daya dan faktor-faktor buatan yang terbatasguna dapat menjangkau hasil
yang optimal cocok dengan destinasi yanghendak dicapai. Dalam urusan perencanaan distrik
menjadi urgen karenasejumlah hal, diantaranya (Tarigan, 2005) :
a) Banyak potensi distrik di samping terbatas pun tidak barangkalilagi ditambah atau
diperbaharui.
b) Kemampuan teknologi dan cepatnya evolusi dalam kehidupan insan yang memungkinkan
pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terkendali.
c) Kesalahan perencanaan yang telah dilakukan di lapangan biasanya sulit untuk diolah atau
dibetulkan kembali.
d) Lahan diperlukan oleh setiap insan untuk menyokong kehidupannya. Sementara
keterampilan setiap orang dalam menemukan lahan tidak samasampai-sampai perlu ada
penataan pengunaan lahan.
e) Tatanan distrik dan kegiatan manusia saling mempengaruhi.
f) Potensi distrik yang diserahkan alam butuh dimanfaatkan secara arif untuk kemakmuran
dalam jangka panjang dan berkesiambungan sehinggadibutuhkan perencaan yang lengkap
dan cermat.
4.2 Pengembangan Wilayah
Pengembangan distrik adalahsuatu upaya guna mendorong terjadinyapertumbuhan wilayah
secara harmonis melewati pendekatan yang mempunyai sifat komperhensif merangkum
aspek fisik, ekonomi, sosial, dan budaya. Pada dasarnya pendekatan pengembangan distrik
ini dipakai untuk lebih mengefisiensikan pembangunan dan konsepsi ini tersus berkembang
dicocokkan dengan tuntutan waktu, teknologi dan situasi wilayahnya.
Pendekatan pengembangan distrik yang mengasingkan antara pengembangan perkotaan dan
perdesaan terbukti kontraproduktif terhadap pembangunan keseluruhan. Memang terjadi
penambahan pekerjaan ekonomi di perkotaan, namun disisi beda menyebabkan penurunan
bobot lingkungan. Di samping itu, perdesaan yang tidak cukup terperhatikan menyebabkan
produktivitasnya menurun. Hal ini menyebabkan beban perkotaan bertambah dampak migrasi
masuk kota meninggi dan supply buatan pertanian dari perdesaan menurun.
Pengembangan distrik mulai di anggap sebagai penyelesaian guna mempercepat
pembangunan wilayah. Meski demikian, praktek yangdilaksanakan masih mempunyai sifat
sektoral menurut kepentingan sektor masing-masing. Pelaksanaan pembangunan dengan
tinjauan kewilayahan tampak dari penerapan ekonomi geografi (geografical economic)
laksana teori lokasi, teori resources endowment dan teori pusat perkembangan (growth pole)
Berdasarkan teori tersebut, sektor-sektor mulai menyusun kepandaian pengembangannya
dalam rangka pengembangan wilayah, sebagai berikut:
1. Sektor pertanian merealisasikan pengembangan distrik dengan menganut pembagian unit
lahan menurut kecocokan lahan untuk kegiatan pertanian;
2. Sektor pertanahan merealisasikan perencanaan tata untuk tanah menurut penilaian situasi
dan potensi lahan;
3. Sektor kehutanan mengenalkan status/fungsi hutan melewati kriteria jenis tanah,
kemiringan dan curah hujan/iklim;
4. Sektor pariwisata mengembangkan area wisata melewati penetapan Wilayah Tujuan
Wisata (WTW) dan Daerah Tujuan Wisata (DTW);
5. Departemen transmigrasi memutuskan perwilayahan yang dikenal dengan Wilayah
Pengembangan Parsial (WPP), Satuan Kawasan Pemukiman (SKP) dan Satuan Permukiman;
6. Praktek yang dilaksanakan masing-masing sektor pada dasarnya ditujukan guna menambah
optimasi pemakaian ruang dan wilayah, sampai-sampai produktivitas yang optimum bisa
terjangkau dan dianggap terjadi efek cucuran ke bawah.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Perencanaan ialah menetapkan sebuah tujuan dan memilih langkah-langkah yang dibutuhkan
untuk menjangkau tujuan tersebut. Pada tingkatan kedua, perencanaan bisa didefinisikan
sebagai memutuskan suatu destinasi yang dapat dijangkau setelah menyimak faktor-faktor
pembatas dalammenjangkau tujuan itu memilih serta memutuskan langkah-langkah
untukmenjangkau tujuan tersebut. Pada tingkatan yang tidak banyak lebihperumahan
perencanaan dapat ditafsirkan sebagai memutuskan suatudestinasi setelah menyimak
pembatas internal dan pengaruh eksternal, memilih, serta memutuskan langkah-langkah
untuk menjangkau tujuan tersebut.
Pengembangan distrik adalahsuatu upaya guna mendorong terjadinyapertumbuhan wilayah
secara harmonis melewati pendekatan yang mempunyai sifat komperhensif merangkum
aspek fisik, ekonomi, sosial, dan budaya. Pada dasarnya pendekatan pengembangan distrik
ini dipakai untuk lebih mengefisiensikan pembangunan dan konsepsi ini tersus
berkembangdicocokkan dengan tuntutan waktu, teknologi dan situasi wilayahnya.
5.2 Saran
Dengan adanya perencanaan yang baik tentu urusan itu dapat diinginkan proses
pembangunan yang berjalan cocok dengan yang telah diputuskan tersebut, supaya nantinya
destinasi yang telah diputuskan dapatterjangkau dengan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA