Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN DESA

Disusun guna Memenuhi Tugas Geografi Desa Kota

Dosen Pengampu : Dr. Sunarty S. Eraku, M.Pd

Disusun oleh :

Moh. Fahry Djuraini


(451419002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT
berkat rahmat dan hidayahnya saya selaku penyusun dapat meyelesaikan makalah
ini. Shalawat serta salam kami curahkan kepada rasulullah SAW, keluarga, dan
sahabatnya.
Selanjutnya, kami selaku penyusun ingin meyampaikan rasa terimakasih
yang tak terhingga kepada semua pihak yang membantu kelancaran pembuatan
makalah ini, baik berupa dorongan moril maupun materi. Terimakasih kepada
dosen mata kuliah Geografi Desa Kota yang telah membimbing. Semoga makalah
ini dapat berguna baik untuk diri kami, teman-teman, maupun yang membaca
makalah ini.
Saya selaku penyususn memohon maaf atas segala kekurangan yang
terdapat dalam makalah ini.Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat dan dapat
memenuhi tugas yang diberikan.

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan Indonesia pada dasarnya adalah upaya pemenuhan
keadilan bagi rakyat Indonesia. Pembangnan dilaksanakan berdasar rencana
besar bangsa Indonesia melalui perencanaan nasional, provinsi, kabupaten dan
desa. Desa sekarang telah memiliki kewenang yang cukup besar, Pasal 1 ayat 1
peraturan menteri dalam negeri, desa adalah desa dan desa adat atau yang
disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Dengan kewenangan yang besar tersebut desa
dalam perkembanganya harus mampu menyusun perencanaan pembangunan
desa dengan melibatkan semua pemangku kepentingan di desa. Sebenarnya
pelibatan masyarakat atau partisipasi pembangunan desa sudah dimulai dari
program-program pemberdayaan. Program-program pemberdayaan tersebut
dijalankan karena ada pandangan bahwa pembangunan yang dilakukan oleh
pemerintahan desa kurang efektif. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan
dibahas mengenai perencanaan dan pembangunan daerah pedesaan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini yaitu
bagaimana perencanaan dan pembangunan daerah perdesaan.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengetahui bagaimana
perencanaan dan pembangunan daerah pedesaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan Daerah Pedesaan
Perencanaan Desa merupakan suatu kegiatan yang diperlukan dalam
rangka mewujudkan kesejahteraan penduduk desa. Perencanaan perdesaan
(Rural Planning) merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan
suatu lingkungan kehidupan desa yang aman, menyenangkan, sehat dan
ekonomis. Perencanaan perdesaan penting dilakukan karena sebagian besar
penduduk Indonesia tinggal di perdesaan sedangkan perhatian terhadap
pembangunan perdesaan relatif sangat kurang dibandingkan dengan
pembangunan di perkotaan.
Secara umum perencanaan meliputi kegiatan pengaturan :
1. Perencanaan merupakan pemikiran hari depan.
2. Perencanaan merupakan pengelolaan.
3. Perencanaan adalah pembuatan keputusan.
4. Perencanaan adalah pembuatan keputusan yang terintegrasi.
5. Perencanaan adalah suatu prosedur formal untuk memperoleh hasil yang
nyata, dalam berbagai bentuk keputusan menurut sistem yang terintegrasi.
Perencanaan wilayah berdasarkan pada konsep ruang harus
memperhatikan karakteristik wilayah pedesaan :
1. Perbandingan tanah dengan manusia (man land ratio) yang besar.
2. Lapangan kerja agraris.
3. Hubungan penduduk yang akrab.
4. Sifat yang menurut tradisi (traditional).
Dan permasalahan di perdesaan yang menuntut adanya perencanaan
untuk meningkatkan kehidupan sosial ekonomi:
1. Pembangunan yang tidak berencana
2. Kekurangan Fasilitas-Fasilitas
3. Kekurangan Biaya Untuk Pembangunan
4. Kesadaran Masyarakat
5. Kekurangan Tenaga Ahli
2.1.1 Prinsip-prinsip perencanaan desa
Perencanaan desa mempunyai dasar usaha untuk memajukan penduduk
dalam kehidupan sosial ekonomi. Dalam merencanakan suatu desa, diperlukan
adanya rencana regional yang mengkoordinir seluruh rencana- rencana lokal
(rencana-rencana desa dan rencana-rencana kota). Sedangkan rencana regional
tersebut dikoordinir oleh suatu rencana nasional.

2.1.2 Fasilitas-Fasilitas Desa Yang Diperlukan


Untuk dapat menjalankan aktifitas sehari-hari penduduk perdesaan
membutuhkan sarana prasarana yang menunjang seperti beribadah, bersekolah,
berekreasi, menjaga kesehatan dan aktifitas lainnya. Beberapa fasilitas yang
dibutuhkan perdesaan adalah :
1. Fasilitas Pendidikan, dari mulai Taman Kanak-kanak hingga Sekolah
Lanjutan.
2. Fasilitas Rekreasi, yang bersifat indoor maupun outdoor.
3. Fasilitas Kesehatan, seperti poliklinik maupun puskesmas.
4. Fasilitas Keagamaan, yang dapat menunjang kegiatan agama di desa.
5. Fasilitas/Bangunan Umum seperti kantor desa, balai desa, kantor koperasi
dll.
6. Fasilitas Ekonomi, seperti warung, toko, pasar.
7. Utilitas umum dan sanitasi, seperti listrik, air, system pembuangan
sampah, saluran pembuangan kotoran.
8. Transport dan komunikasi, sarana dan prasarana transportasi seperti jalan,
kendaraan umum, kantor pos dll.

2.2 Pembangunan Daerah Pedesaan


Pembangunan desa dengan berbagai masalahnya merupakan
pembangunan yang berlangsung menyentuh kepentingan bersama. Dengan
demikian desa merupakan titik sentral dari pembangunan nasional Indonesia.
Oleh karena itu, pembangunan desa tidak mungkin bisa dilaksanakan oleh satu
pihak saja, tetapi harus melalui koordinasi dengan pihak lain baik dengan
pemerintah maupun masyarakat secara keseluruhan. Dalam merealisasikan
pembangunan desa agar sesuai dengan apa yang diharapkan perlu
memperhatikan beberapa pendekatan dengan ciri-ciri khusus yang sekaligus
merupakan identitas pembangunan desa itu sendiri, seperti yangdikemukakan
oleh C.S.T Kansil, (1983:251) yaitu :
1. Komprehensif multi sektoral yang meliputi berbagai aspek, baik
kesejahteraan maupun aspek keamanan dengan mekanisme dan sistem
pelaksanaan yang terpadu antar berbagai kegiatan pemerintahan dan
masyarakat.
2. Perpaduan sasaran sektoral dengan regional dengan kebutuhan essensial
kegiatan masyarakat.
3. Pemerataan dan penyebarluasan pembangunan keseluruhan pedesaan
termasuk desa-desa di wilayah kelurahan.
4. Satu kesatuan pola dengan pembangunan nasional dan regional dan daerah
pedesaan dandaerah perkotaan serta antara daerah pengem¬bangan
wilayah sedang dan kecil.
5. Menggerakan partisipasi, prakaras dan swadaya gotong royong masyarakat
serta mendinimalisir unsur-unsur kepribadian dengan teknologi tepat
waktu.
Jadi di dalam merealisasikan pembangunan desa itu harus meliputi
berbagai aspek, jangan darisatu aspek saja, agar pembangunan desa itu dapat
sesuai dengan apa yang diinginkan.Pembangunan desa itu harus meliputi
berbagai aspek kehidupan dan penghidupan artinya harusmelibatkan semua
komponen yaitu dari pihak masyarakat dan pemerintah, dan harus
langsungsecara terus menerus demi tercapainya kebutuhan pada masa sekarang
dan masa yang akan datang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan pembangunan merupakan proses yang sangat penting dalam
pelaksanaan pembangunan, salah satu kunci dari keberhasilan tujuan
pembangunan adalah sejauh mana perencanaan pembangunan dilakukan.
Perencanaan daerah juga kiranya dapat memperhatikan masalah-masalah yang
berada di daerah tersebut dan juga dapat melengkapi fasilitas-fasilitas yang
dibutuhkan oleh desa tersebut. Selain hal tersebut diatas perencanaan juga
sebagai upaya singkronisasi perencanaan pembangunan anatara perencanaan
pembangunan desa dan perencanaan pembangunan kabupaten/kota.

3.2 Saran
Pemerintah harus memberi perhatian lebih terhadap perencanaan dan
pembangunan daerah pedesaan,karena masih banyak terdapat penyelewengan
dalam proses pendanaan pembangunan daerah pedesaan. Hal ini bertujuan
untuk dapat menciptakan daerah desa yang sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Rahardjo. 2006. Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan. Graha


Ilmu; Yogyakarta

Ayi Karyana, 2010, “Pengorganisasian Perencanaan Desa”, FISIP, Universitas


Terbuka, Bandung.

Bintarto. 1977. Geografi Desa. Yogyakarta : UpSpring.

Bintarto, 1986. Interaksi Desa Kota. Yogyakarta : UpSpring.

Rahardjo Adisasmita, 2006 ”Pembangunan Perdesaan Dan Perkotaan”, Graham


Ilmu, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai