Disusun oleh:
Kelompok 2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmat dan penyertaan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Etnisitas dan Pembangunan”. Makalah ini disusun dalam untuk mengetahui
pengaruh etnisitas dalam proses pembangunan dan ditujukan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pembangunan dan Kesejahteraan Publik.Simpulan dari hasil
analisis berbagai sumber mengungkapkan bahwa etnisitas pembangunan ini
merupakan masalah yang lebih menekankan pada stereotip-stereotip dari
masyarakat, terkhususnya kelompok etnis. Pemerintah sebagai pengatur
kebijakan dalam masalah ini lebih membuat pertimbangan yang matang dalam
membuat kebijakan yang didasarkan oleh adat istiadat amupun etnis berbagai
daerah yang berbeda agar tidak terjadi kontra satu dengan yang lain, karena etnis
adalah hal yang sensitif. Di Indonesia, etnisitas adalah hal yang sangat penting,
mengingat bahwa Indonesiamemiliki beragam suku, ras dan agama dengan
berbagai adat dan budaya yangberagam juga. Pada kesempatan ini dengan
kerendahan hati kami mengucapkanbanyak terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa,
2. Yth. Ibu Noer Apptika Fujilestari, S. IP., M. Si. Selaku dosen pengampu
mata kuliah Pembangunan dan Kesejahteraan Publik , dan
Daftar Isi
KATA PENGANTAR........................................................................................................2
Daftar Isi.......................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................5
BAB II............................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................6
2.1 Pengertian Etnisitas.........................................................................................6
2.2 Pengertian Pembangunan................................................................................7
2.3 Hubungan Etnisitas dan Pembangunan...........................................................8
2.4 Pengaruh Etnisitas terhadap Pembangunan nasional.....................................9
2.5 Studi Kasus Etnisitas Pembangunan..............................................................10
2.6 Upaya/Kebijakan Pemerintah terhadap maslah Etnisitas Pembangunan.....13
BAB III.........................................................................................................................14
PENUTUP....................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................14
Daftar Pustaka............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1. Dampak positif pemekaran wilayah menurut Juwaini (2016) dalam (Ida ayu Purba
Riani, 2012)
a. Pemekaran wilayah membuka peluang bagi mayarakat setempat sehinngga
masyarakat merasa bahwa mampu diperdayakan oleh pemerintah.
b. Meningkatkan PDRB perkapita dan pertumbuhan
c. Mendorong semakin kuatnya kohesi sosial dan politik masyarakat
d. Meningkatkan kemandirian daerah
e. Meningkatkan organisasi dan manajemen daerah yang berdampak langsung
pada kualitas pembangunan
f. Memperluas jangkauan pelayanan kepada masyarakat yang semakin efisien dan
efektif
g. Meningkatkan kualitas pelayanan yang sejalan dengan penguatan hak otonomi
yang dimiliki Daerah Otonom Baru (DOB)
h. Membawa efek pada perwujudan tata pemerintahan yang bersih dan baik (good
local governance)
i. Mendorong pemerintahan daerah yang memiliki daya tanggap dalam
merumuskan kebutuhan dan potensi daerah. Kedelapan faktor tersebut tidak
saja penting sebagai sarana evaluasi.
2. Dampak negatif pemekaran wilayah
a. Pemekaran wilayah dapat memicu keinginan untuk melepaskan diri, sehingga
dapat mengancam keutuhan serta stabilitas keamanan daerah maupun wilayah
secara keseluruhan sebagai suatu negara.
b. Pemekaran wilayah akan berdampak pada keadaan pemerintahan pusat yang
terabaikan, karena pemerintah daerah akan sibuk bersaing dalam upaya
memajukan serta pengembangan potensi daerah masing-masing.
c. Adanya pemekaran wilayah juga dapat memicu munculnya bentuk-bentuk
konflik sosial dan berbagai macam contoh masalah sosial dalam
masyarakat semakin tinggi, karena adanya suatu perbedaan suku, budaya, asal
daerah. Yang mana masing-masing juga berkemungkinan untuk berusaha
berdominan satu sama lain.
d. Memicu persaingan elit politik di daerah semakin tinggi bahkan berkemungkinan
berjalan tidak sehat, serta menambah peluang korupsi, kolusi, dan nepotisme.
1.2 Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Menurut Asmore (2001) kata etnis pada dasarnya merupakan katgori sosial
atauidentifikasi sosial. Artinya, etnis adalah konsep yang diciptakan oleh masyarakat
berdasarkan ciri khas sosial yang dimiliki sekelompok masyarakat yang
membedakannya dengan kelompok masyarakat yang lain. Jadi kategori
pengelompokan masyarakat ke dalam suatu etnis tertentu didasarkan pada faktor
sosial, bukan faktor yang lain, seperti faktor ekonomi, teknologi, dll.
Pengertian Etnisitas merupakan sekelompok manusia yang memiliki ciri-ciri
yangsama dalam hal budaya dan biologis serta bertindak menurut pola-pola yang
sama, yang pada gilirannya mengindikasikan adanya kenyataan kelompok yang
minoritas atau mayoritas dalam suatu masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa
etnisitas adalah sebagai sekelompok masyarakat yang mendiami tempat tertentu.
Sekelompok
masyarakat dalam wilayah tertentu tersebut memiliki ciri yang melekat diantara
setiap anggota sebagai penanda bagian dari kelompok tersebut. Penanda itu, baik
dari kesamaan ras, suku, agama, kebudayaan, adat-istiadat dan lain sebagainya
berfungsi sebagai pembeda dari kelompok masyarakat atau etnis lain.
a. Menurut Fredrik Brath serta Erik Wolf, etnisitas adalah hasil interaksi, serta
bukan sifat-sifat hakiki suatu kelompok.
b. Menurut Donald Horowitz (1985 dalam Vick & Ishiyama, 2011), konsep
etnisitas adalah terminologi umum yang meliputi sebuah kelompok tertentu
yang dibedakan berdasarkan warna kulit, bahasa, dan agama yang kemudian
mencakup pula suku (berdasarkan kebudayaan, terutama bahasa), ras
(berdasarkan faktor biologis), nasionalitas (berdasarkan kebangsaan), dan
kasta (berdasarkan nilai-nilai srtatifikasi sosial yang hidup di masyarakat).
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Etnisitas dan Pembangunan adalah dua hal yang berbeda tetapi saling
berkaitan satu dengan yang lain. Dalam Etnisitas Pembangunan, prorses
pembangunan yang dijalankan harus selaras maupun sesuai dengan etnis atau adat
yang berlaku. Hasil analisis berbagai sumber mengungkapkan bahwa etnisitas
pembangunan ini merupakan masalah yang lebih menekankan pada stereotip-
stereotip dari masyarakat, terkhususnya kelompok etnis. Pemerintah sebagai
pengatur kebijakan dalam masalah ini lebih membuat pertimbangan yang matang
dalam membuat kebijakan yang didasarkan oleh adat istiadat maupun etnis
berbagai daerah yang berbeda agar tidak terjadi kontra satu dengan yang lain,
karena etnis adalah hal yang sensitif. Di Indonesia, etnisitas adalah hal yang sangat
penting, mengingat bahwa Indonesia memiliki beragam suku, ras dan agama
dengan berbagai adat dan budaya yang beragam juga.
Indonesia sering disebut Nusantara karena terdiri ribuan pulau dan disebut
sebagainegara kepulauan terbesar di dunia. Dari kota Sabang sampai kota
Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama yang berbeda, dan
memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Selain memiliki populasi padat dan
wilayah yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat
keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia. Di dalam setiap adat, bahasa,
suku dan agama itu, terkandung sistem nilai dan sistem pengetahuan yang sudah
bertumbuh ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Negerikita diatur dan dikelola
secara turun-temurun dengan ribuan masyarakat hukum adat, dipandu oleh
ratusan sistem kepercayaan dan agama. Indonesia adalah bangsa yangdibangun
dari ratusan atau bahkan ribuan suku bangsa, mandiri dan bermartabat, yang
dalam sejarahnya masing-masing
mengalami pasang surut. Ribuan masyarakat hukum adat ini merupakan konsekuensi
dari beragam suku bangsa di berbagai daerah di Indonesia.
Daftar Pustaka
Haba, J. (2012). Etnis, Hubungan Sosial Dan Konflik D Kalimantan Barat. jurnal
masyarakatdan budaya.
Mailendra, Fitra. 2009. “Analisis dampak pemekaran wilayah dan faktor- faktor
yang mempengaruhi pembangunan manusia di Provinsi Jawa Barat
(Analisis panel data :Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Periode 2002-
2006)”. UT - Economics andDevelopment Studies.
Bogor