DISUSUN OLEH :
NAMA : DIAH HARSITA
NISN : 0043336235
KELAS : XII IPS 2
Saya panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan taufik dan hidayahnya
makalah ini dapat diselesaikan walaupun masih kurang dari kesempurnaan. Makalah ini disusun
untuk memenuhi penilaian individu pada mata pelajaran geografi. Sholawat dan salam semoga
tetap tercurah limpahkan kepada baginda nabi besar Muhammad SAW yang telah mengangkis
umat islam seluruhnya dari dunia kebodohan menuju dunia keilmuan yang penuh dengan
pendidikan. Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, saya
mengharap kritik dan saran dari guru pembimbing dan segenap teman-teman demi
kesempurnaan makalah ini. Terlepas dari kekurangan-kekurangan makalah ini, saya berharap
semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Aammiinn yarobbal alamin.
Penyusun :
Diah Harsita
Kata Pengantar................................................................................................................................2
Daftar
Isi..........................................................................................................................................3
BAB 1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar
Belakang...........................................................................................................................4
1.2 Rumusan
Masalah.....................................................................................................................6
1.3 Tujuan.......................................................................................................................................6
BAB II
PEMBAHASAN ......................................................................................................................7
2.1 Kondisi Pembangunan Di
Indonesia..........................................................................................7
2.2 Usaha Pemerintah Indonesia dalam Pemerataan pembangunan.............................................8
2.3 Daya Dukung Masyarakat Indonesia Dalam Pemerataan pembangunan...............................10
BAB III PENUTUP ..........................................................................................................................11
3.1
Kesimpulan .............................................................................................................................11
3.2 Saran.......................................................................................................................................11
Daftar
Pustaka...............................................................................................................................12
1.2 Tujuan
Pembangunan pada dasarnya tidak dapat di lepaskan hubungannya dengan keadaan Negara
yang sedang membangun itu sendiri. Banyak persoalan yang dihadapi oleh negara Indonesia
dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Pembangunan ekonomi di Indonesia
merupakan hal yang “berusia lanjut” dapat dikatakan bahwa “pembangunan” merupakan kunci
yang menentukan hidup matinya bangsa Indonesia. Di Indonesia masalah penduduk tergolong
sangat serius disamping merupakan Negara yang relatif belum sejahtera secara ekonomi jika
dibandingkan dengan negara tetangga. Kepadatan penduduk juga sangat tinggi dan
perkembangan penduduk yang tergolong sangat cepat. Oleh karena itu, mengadakan
pembangunan ekonomi di negara Indonesia merupakan suatu keperluan yang sangat
mendesak, yaitu untuk mengatasi masalah kemiskinan, pengangguran, meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan mengisi kemerdekaan dalam bidang politik dengan
pembangunan ekonomi. Pada saat ini, banyak para pemikir-pemikir ekonomi yang memberikan
kontribusi pemikirannya dalam berbagai aspek mengenai pembangunan ekonomi untuk di
terapkan di Indonesia.
Negara Indonesia sepertinya semakin menyadari bahwa tidak ada jalan pintas untuk melakukan
pembangunan ekonomi yang terlantar dan terbelakang sebagai akibat penjajah belanda dan
jepang yang telah berlangsung sekian lama. Sedikit demi sedikit namun pasti, Indonesia mulai
menyadari bahwa kemerdekaan politik saja tanpa dibarengi dengan kemerdekaan ekonomi
tidak akan banyak artinya. Ketidakstabilan politik akan menghambat kemajuan ekonomi, namun
sebaliknya ketergantungan di bidang ekonomi dapat menimbulkan kerawanan politik di dalam
negeri.
Dari sisi pembentukan modal, Nurke (1963) menyebut adanya sebuah lingkaran setan (vicious
circle) yang menyebabkan Indonesia tidak mampu menggulirkan ekonomi di atas
kemampuannya sendiri. Dari mata rantai buruknya tingkat pendapatan, dilanjutkan, dilanjutkan
dengan ketidakmampuan menyisihkan tabungan dan rendahnya kapasitas pembentukan modal
serta efesiensi yang rendah. Urutan terakhir mata rantai tersebut adalah rendahnya pendapatan
perkapta penduduk yang dengan sendirinya dilanjutkan dengan rendahnya tabungan.
Pembangunan secara optimal yang dimaksud ialah mendorong percepatan pembangunan dan
pertumbuhan wilayah-wilayah strategis yang selama ini masih belum berkembang secara
optimal. Misalnya, ada sebuah daerah yang sebenarnya sangat potensial untuk dijadikan objek
pariwisata. Nah, infrastruktur daerah tersebutlah yang harus dipercepat pembangunannya.
Ini bisa dilakukan meningkatkan keberpihakan pemerintah untuk mengembangkan wilayah yang
tertinggal dan terpencil. Salah satunya dengan kegiatan mengirim guru-guru muda (sarjana
pendidikan) untuk mengajari di daerah tertinggal dan terpencil.
Emang agak susah sih untuk menyeimbangkan pembangunan antarkota metropolitan, besar,
menengah dan kecil secara hierarki dalam suatu sistem pembangunan perkotaan nasional.
Namun, pastinya pemerintah akan melakukan usaha terbaiknya untuk bisa menyeimbangkan
hal tersebut.
Supaya pembangunan itu bisa merata harus menengok kembali ke hierarki perencanaan (RTRW-
Nasional, RTRW-Pulau, RTRW-Provinsi, RTRW Kabupaten/Kota) sebagai acuan koordinasi dan
sinkronisasi pembangunan antarsektor dan antarwilayah.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013, ada dua provinsi yang
tingkat gizi buruknya sangat tinggi, yaitu >30%. Provinsi tersebut adalah adalah NTT diikuti
Papua Barat. Data lima tahun yang lalu tersebut menjadi bahan kajian untuk pemerintah dalam
pemerataan kebutuhan pokok. Tapi, selain pangan juga jangan dilupakan kebutuhan pokok
lainnya yakni sandang dan papan.
Banyak anak-anak yang belum menerima pendidikan yang layak. Selain itu, kalau kamu pergi ke
suatu daerah yang jauh dari pusat kota, tentunya pelayanan kesehatannya belum memadai. Bisa
kamu bayangkan jika ada seseorang sakit dan kemudian harus di rujuk ke pusat pelayanan
kesehatan yang ada di kota.
Pembangunan merupakan suatu proses untuk meningkatkan tarap hidup masyarakat mejadi
lebih baik dari sebelumnya baik secara fisik maupun non fisik. Berbagai pembangunan dari segi
fisik yang telah dilakukan oleh pemerintah mulai dari pusat hingga ke daerah-daerah bahkan
sampai kepada pedesaan. Sedangkan pembangunan dari segi non fisik berupa pembangunan
sumber daya manusia (SDM) bagi masyarakat secara merata masih dapat dikatergorikan belum
terlaksana secara opimal. Hal ini dapat terlihat dari angka kemiskinan yang semakin tahun
semakin meningkat baik di tingkat kota maupun pedesaan.
3.2 Saran
Diharapkan masyarakat tetap aktif dalam setiap kegiatan pembangunan infrastruktur karena
dalam pembangunan ini masyarakat merupakan tokoh utama dalam keberhasilan suatu
pembangunan.
https://ekbangsetda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pembangunan-indonesia-masa-
kini-16
https://news.detik.com/kolom/d-4021236/pembangunan-infrastruktur-dan-partisipasi-
masyarakat
https://ppid.Indonesia.go.id/?media_dl=18404
https://www.ruangguru.com/blog/9-bentuk-usaha-pemerataan-pembangunan-di-desa-dan-
kota
Rabiah s,pd