Anda di halaman 1dari 12

USAHA PEMERATAAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA

MATA PELAJARAN : GEOGRAFI

DISUSUN OLEH :
NAMA : DIAH HARSITA
NISN : 0043336235
KELAS : XII IPS 2

SMAN 1 TANJUNG PALAS


DINAS PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN UTARA
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Diah harsita Page 1


KATA PENGANTAR

Saya panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan taufik dan hidayahnya
makalah ini dapat diselesaikan walaupun masih kurang dari kesempurnaan. Makalah ini disusun
untuk memenuhi penilaian individu pada mata pelajaran geografi. Sholawat dan salam semoga
tetap tercurah limpahkan kepada baginda nabi besar Muhammad SAW yang telah mengangkis
umat islam seluruhnya dari dunia kebodohan menuju dunia keilmuan yang penuh dengan
pendidikan. Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, saya
mengharap kritik dan saran dari guru pembimbing dan segenap teman-teman demi
kesempurnaan makalah ini. Terlepas dari kekurangan-kekurangan makalah ini, saya berharap
semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Aammiinn yarobbal alamin.

Bulungan, 12 November 2022

Penyusun :
Diah Harsita

Diah harsita Page 2


DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................................2
Daftar
Isi..........................................................................................................................................3
BAB 1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar
Belakang...........................................................................................................................4
1.2 Rumusan
Masalah.....................................................................................................................6
1.3 Tujuan.......................................................................................................................................6
BAB II
PEMBAHASAN ......................................................................................................................7
2.1 Kondisi Pembangunan Di
Indonesia..........................................................................................7
2.2 Usaha Pemerintah Indonesia dalam Pemerataan pembangunan.............................................8
2.3 Daya Dukung Masyarakat Indonesia Dalam Pemerataan pembangunan...............................10
BAB III PENUTUP ..........................................................................................................................11
3.1
Kesimpulan .............................................................................................................................11
3.2 Saran.......................................................................................................................................11
Daftar
Pustaka...............................................................................................................................12

Diah harsita Page 3


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dimana Indonesia telah memiliki struktur pemerintahan yang matang dan telah dijaga oleh
masyarakat Indonesia yang bersangkutan.
1. Kewenangan berdasarkan hak asal usul;
2. Kewenangan lokal berskala lokasi
3. Kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, atau pemerintah
daerah kabupaten/kota; dan
4. Kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, atau
pemerintah daerah kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pembangunan Indonesia memiliki peran yang penting dan strategis dalam rangka Pembangunan
Nasional dan Pembangunan Daerah, karena didalamnya terkandung unsur pemerataan
pembangunan dan hasilnya. Serta menyentuh kepentingan sebagian besar masyarakat yang
bermukim di pedesaan dalam rangka upaya meningkatkan kesejahteraan mereka. Dalam proses
pembangunan desa pemerintah sebagai subsistem dari sistem penyelenggaraan pemerintah di
Indonesia, sehingga Indonesia, berkewajiban untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakatnya sendiri atau biasa disebut dengan otonomi daerah. Dalam menyelanggarakan
wewenang, tugas, dan kewajiban desa dalam penyelenggaraaan pemerintah maupun
pembangunan maka dibutuhkan sumber pendapatan Indonesia. Menanggapi adanya peristiwa
tersebut, maka pemerintah mengadakan kebijakan berupa suntikan bantuan yang biasa disebut

Diah harsita Page 4


dengan Dana Indonesia. Dengan demikian, kebijakan tentang adanya dana kota hasil dari
pengembangan kebijakan yang sudah ada sebelumnya yang dibentuk untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kualitas hidup, serta menanggulangi kemiskinan.
Kebijakan ini bertujuan untuk mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri, demokratis, sehingga
peran dan potensi negara Indonesia harus diberjayakan. Pembangunan di Indonesia dapat
dilaksanakan dengan adanya kerja sama antara pihak pemerintah, maupun masyarakat. Jika
hanya dilakukan oleh satu pihak saja maka pembangunan yang dilaksanakan tidak dapat
diwujudkan dengan baik dan tidak dapat mencapai sasaran yang sudah direncanakan. Agar
dapat mencapai sasaran tersebut, maka pemerintah dapat terus berusaha melaksanakan
program pembangunan yang
diperuntukan khusus bagi masyarakat. Dana Indonesia dapat digunakan untuk pembangunan
kota dengan sebaikbaiknya sehingga memberikan dampak terhadap pembangunan nasional.
Indonesia merupakan satuan pemerintah dibawah pemerintah kabupaten sehingga dapat
dikatakan satuan pemerintah paling rendah. Dengan keadaan Indonesia tersebut boleh saja
digunakan sebagai ujung tombak pemerintah untuk membangun wilayah nasional. Pemerintah
kota berwenang dalam pengelolaan daerahnya sendiri. Salah bentuk upaya pemerintah
terhadap pembangunan wilayah di pedesaan adalah dengan disusunnya anggaran
pembangunan secara khusus yang dicantumkan dalam bentuk Dana Indonesia. Kebijakan Dana
negara juga dapat diartikan sebagai suatu kebijakan yang responsif terhadap kepuasan
Indonesia yang bersifat mendesak. Dikarenakan Dana Indonesia dapat dipakai dalam penangan
masalah negara tanpa harus terlalu lama menunggu program dari pemerintah kabupaten. Dari
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengelolaan Dana negara oleh Pemerintah
Indonesia secara teknis dan administrasi sudah berjalan sesuai dengan peraturan yang sudah
ada. Dalam hal ini pemerintah Indonesia memang serius mengelola Dana kota untuk
meningkatkan sarana dan prasarana serta kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia
tersebut. Dana negara Indonesia yang diberikan pemerintah berdampak positif baik dalam
bidang pembangunan fisik maupun pemberdayaan masyarakat. Namun lebih difokuskan kepada
pembangunan kota dibidang pembangunan infrastruktur prasarana kawasan pertanian,
dikarenakan sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai pegawai sehingga

Diah harsita Page 5


pembangunan dibidang tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Bantuan berupa Dana
negara merupakan wujud nyata dari kebijakan pemerintah dalam upaya mengembangkan atau
meningkatkan negara dengan mendukung perbaikan yang ada di Indonesia. Dengan adanya
dukungan dari pemerintah ini diharapkan terjadi peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia,
dimana semua pihak yang bersangkutan turut serta andil dalam pengembangan Indonesia.
Dalam penggunaan dana negara menghasilkan produk berupa barang publik dan bisa
dikonsumsi atau digunakan oleh masyarakat secara luas, seperti jembatan, irigasi pertanian,
jalan kota & desa, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan lain-lain.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat ditarik beberapa rumusan masalah.

1. Bagaimana kondisi pembangunan yang ada di Indonesia tahun 2022?


2. Bagaimana usaha pemerintah Indonesia dalam pemerataan pembangunan tahun 2022?
3. Bagaimana daya dukung masyarakat Indonesia tahun 2022 dalam usaha pemerintah
pemerataan?

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui kondisi pembangunan di Indonesia tahun 2022.


2. Untuk mengetahui usaha pemerintah Indonesia dalam pemerataan pembangunan tahun
2022.
3. Untuk mengetahui daya dukung masyarakat Indonesia tahun 2022 dalam pemerataan
pembangunan.

Diah harsita Page 6


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kondisi Pembangunan Di Indonesia

Pembangunan pada dasarnya tidak dapat di lepaskan hubungannya dengan keadaan Negara
yang sedang membangun itu sendiri. Banyak persoalan yang dihadapi oleh negara Indonesia
dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Pembangunan ekonomi di Indonesia
merupakan hal yang “berusia lanjut” dapat dikatakan bahwa “pembangunan” merupakan kunci
yang menentukan hidup matinya bangsa Indonesia. Di Indonesia masalah penduduk tergolong
sangat serius disamping merupakan Negara yang relatif belum sejahtera secara ekonomi jika
dibandingkan dengan negara tetangga. Kepadatan penduduk juga sangat tinggi dan
perkembangan penduduk yang tergolong sangat cepat. Oleh karena itu, mengadakan
pembangunan ekonomi di negara Indonesia merupakan suatu keperluan yang sangat
mendesak, yaitu untuk mengatasi masalah kemiskinan, pengangguran, meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan mengisi kemerdekaan dalam bidang politik dengan
pembangunan ekonomi. Pada saat ini, banyak para pemikir-pemikir ekonomi yang memberikan
kontribusi pemikirannya dalam berbagai aspek mengenai pembangunan ekonomi untuk di
terapkan di Indonesia.
Negara Indonesia sepertinya semakin menyadari bahwa tidak ada jalan pintas untuk melakukan
pembangunan ekonomi yang terlantar dan terbelakang sebagai akibat penjajah belanda dan
jepang yang telah berlangsung sekian lama. Sedikit demi sedikit namun pasti, Indonesia mulai
menyadari bahwa kemerdekaan politik saja tanpa dibarengi dengan kemerdekaan ekonomi
tidak akan banyak artinya. Ketidakstabilan politik akan menghambat kemajuan ekonomi, namun
sebaliknya ketergantungan di bidang ekonomi dapat menimbulkan kerawanan politik di dalam
negeri.
Dari sisi pembentukan modal, Nurke (1963) menyebut adanya sebuah lingkaran setan (vicious
circle) yang menyebabkan Indonesia tidak mampu menggulirkan ekonomi di atas
kemampuannya sendiri. Dari mata rantai buruknya tingkat pendapatan, dilanjutkan, dilanjutkan
dengan ketidakmampuan menyisihkan tabungan dan rendahnya kapasitas pembentukan modal
serta efesiensi yang rendah. Urutan terakhir mata rantai tersebut adalah rendahnya pendapatan
perkapta penduduk yang dengan sendirinya dilanjutkan dengan rendahnya tabungan.

Diah harsita Page 7


Michael P Todaro hampir selalu mengidentikkan Dunia Ketiga (termasuk indonesia) dengan
produktivitas sumber daya manusia yang rendah, kemiskinan, pertumbuhan penduduk yang
tinggi, tidak demokratis, feodal dan cenderung militeristik, pasar yang tidak sempurna, atau
standar hidup yang rendah (Todaro,1998). Begitulah lingkaran tanpa putus yang menantang
ahli-ahli ekonomi pembangunan dalam merumuskan exit strategy, sebelum mendorong mereka
mengejar negara-negara yang lebih maju. Karena itulah, dari pengetahuan akan teori tersebut.
Kita bisa melihat dalam sejarah pembangunan Indonesia dimana pada tahun 1960-an,
pemerintah Indonesia mulai pro terhadap investasi asing dengan maksud agar tterdapat
pembentukan modal yang lebihh baik dan lebih banyak di Indonesia. Yang nantinya di harapkan
tingkat pendapatan per kapita meningkat dan masyarakat memiliki kemampuan untuk
menabung yang lebihh baik dan diharapkan dapat memutuskan rantai kemiskinan.
Dalam khasanah ilmu ekonomi pembangunan, ada hal-hal menjadi sangat popular dan
berkembang setelah perang dunia 2, Roy F. Harrod dan Evsey Domar contohnya. Dua ekonom
yang membangun teori masing-masing ini, jelas tidak bisa dilupakan dalam sejarah. Gagasan
dalam teori Harrod-Domar berfokus dalam satu pernyataan penting bahwa kunci pertumbuhan
ekonomi ada pada investasi. Dengan demikian, terdapat ekspektasi terhadap kenaikan
pendapatan masyarakat dan kapasitas produktif yang selalu berkait dengan pertanyaan
seberapa besar laju kenaikan investasi. Meski tidak lepas dari kritik sana sini, Harrod-Domar
dianggap membongkar tradisi Keynesian yang mengabaikan variable-variabel jangka panjang,
kendati masih bekerja dengan kerangka dasar berpikir yang diletakkan Keynes, khususnya
mengenai asumsi full employment. Dan lebih penting dari itu adalah bahwa model Harrod-
Domar telah member inspirasi kepada ilmuwan-ilmuwan lain unttuk membentuk
perkembangan teori pertumbuhan modern yang semuanya menempatkan faktor modal dan
investasi pada posisi vital dalam peningkatan pendapatan, kapasitas produksi dan employment.
Kita bisa melihat secara sekilas, bahwa di Negara berkembang, kebutuhan investasi biasanya
memang lebih tinggi daripada kemampuan masyarakat membentuk tabungan. Karenanya,
campur tangan pemerintah menjadi mutlak di perlukan bila alternatif yang di pilih adalah
ekspansi kredit perbankan dengan tingkat suku bunga subsisdi. Mungkin sedikit menyimpang
dengan model Harrod-Domar yang tidak memasukan variabel campur tangan pemerintah. Kita
juga bisa melihat relevansi bagi Indonesia pada proyek Repelita. Dimana pembangunan
Indonesia dibentuk menjadi sektor industrialisasi dan pro investasi besar-besaran. Tetapi sektor
itu berpijak pada pertanian dimana sektor itu merupakan sektor unggulan Indonesia kala itu.
Dan memang terjadi, ketika sektor pertanian itu tumbuh maka sektor lainnya akan menjadi
terdukung. Seperti pariwisata dan lainnya. Namun belum semua di wilayah Indonesia sudah
seimbang, Dan hal yang terjadi di Indonesia dimana pembangunan pada dasarnya adalah
rangkaian ketidakseimbangan (disequilibrium). Secara sederhana, pola pikir perkembangan
tidak berimbang ini menolak keharusan investasi secara besar-besaran untuk memompa setiap
sector ekonomi yang memiliki pola hubungan komplementer. Dengan membuat skala prioritas
investasi yang tepat, perekonomian akan berputar terus dan akan berjalan memanfaatkan
eksternalitas ekonomi maupun social overhead capital.
Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolak ukur penilaian pertumbuhan ekonomi
nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh ketinggalan
dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber
pertumbuhan ekonomi tersebut. Pertumbuhan dan Pembangunan ekonomi memiliki definisi

Diah harsita Page 8


yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang terus
menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu
indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demkian makin tingginya pertumbuhan ekonomi
biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain
yaitu distribusi pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi ialah usaha meningkatkan
pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi
riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan
ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen.

2.2 Usaha Pemerintah Indonesia dalam Pemerataan pembangunan

1. Percepatan pembangunan secara optimal.

Pembangunan secara optimal yang dimaksud ialah mendorong percepatan pembangunan dan
pertumbuhan wilayah-wilayah strategis yang selama ini masih belum berkembang secara
optimal. Misalnya, ada sebuah daerah yang sebenarnya sangat potensial untuk dijadikan objek
pariwisata. Nah, infrastruktur daerah tersebutlah yang harus dipercepat pembangunannya.

2. Fokus pengembangan wilayah tertinggi dan terpencil.

Ini bisa dilakukan meningkatkan keberpihakan pemerintah untuk mengembangkan wilayah yang
tertinggal dan terpencil. Salah satunya dengan kegiatan mengirim guru-guru muda (sarjana
pendidikan) untuk mengajari di daerah tertinggal dan terpencil.

3. Mengembangkan wilayah-wilayah perbatasan.

Wilayah-wilayah perbatasan di Indonesia memang kurang mendapatkan perhatian dibanding


dengan wilayah lain. Nah, untuk mengembangkan wilayah perbatasan itu dapat dilakukan
dengan mengubah arah kebijakan pembangunan yang selama ini cenderung berorientasi
melihat ke dalam menjadi melihat keluar. Artinya, pemerintah harus bisa melakukan
harmonisasi dengan negara tetangga yang ada di perbatasan tersebut.

4. Menyimbangkan pertumbuhan pembangunan.

Emang agak susah sih untuk menyeimbangkan pembangunan antarkota metropolitan, besar,
menengah dan kecil secara hierarki dalam suatu sistem pembangunan perkotaan nasional.
Namun, pastinya pemerintah akan melakukan usaha terbaiknya untuk bisa menyeimbangkan
hal tersebut.

5. Meningkatkan keterkaitan kegiatan ekonomi.

Kegiatan ekonomi di pedesaan dan diperkotaan harus ditingkatkan sekaligus terintegrasi.


Kenapa? Ya ini kan untuk memudahkan proses produksi, distribusi, hingga sampai ke tangan

Diah harsita Page 9


masyarakat. Semakin mudah kegiatan ekonomi antara desa dan kota, maka laju pertumbuhan
ekonomi juga akan semakin membaik.

6. Mengoperasionalkan rencana tata ruang.

Supaya pembangunan itu bisa merata harus menengok kembali ke hierarki perencanaan (RTRW-
Nasional, RTRW-Pulau, RTRW-Provinsi, RTRW Kabupaten/Kota) sebagai acuan koordinasi dan
sinkronisasi pembangunan antarsektor dan antarwilayah.

7. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013, ada dua provinsi yang
tingkat gizi buruknya sangat tinggi, yaitu >30%. Provinsi tersebut adalah adalah NTT diikuti
Papua Barat. Data lima tahun yang lalu tersebut menjadi bahan kajian untuk pemerintah dalam
pemerataan kebutuhan pokok. Tapi, selain pangan juga jangan dilupakan kebutuhan pokok
lainnya yakni sandang dan papan.

8. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.

Banyak anak-anak yang belum menerima pendidikan yang layak. Selain itu, kalau kamu pergi ke
suatu daerah yang jauh dari pusat kota, tentunya pelayanan kesehatannya belum memadai. Bisa
kamu bayangkan jika ada seseorang sakit dan kemudian harus di rujuk ke pusat pelayanan
kesehatan yang ada di kota.

2.3 Daya Dukung Masyarakat Indonesia Dalam Pemerataan pembangunan

Setiap kegiatan pembangunan haruslah bersifat pareto superior (membangun menguntungkan


segala pihak terutama masyarakat), bukan pareto optimal (membangun mengorbankan orang
lain). Tujuan utama pembangunan adalah untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan
warga negara Indonesia. Nilai-nilai penting dari partisipasi masyarakat dalam pembangunan
adalah untuk; pertama, peran masyarakat adalah sebagai suatu strategi. Maksudnya, peran
serta masyarakat merupakan strategi untuk mendapatkan dukungan masyarakat (public
support).
Kedua, peran masyarakat sebagai suatu kebijakan. Masyarakat merupakan subjek yang potensial
dikorbankan atau terkorbankan oleh pembangunan. Oleh sebab itu, masyarakat memiliki posisi
tawar untuk mengkonsultasikan haknya (right be to consulted) yang menjadi dasar kebijakan
oleh pemerintah. Ketiga, peran serta masyarakat sebagai alat komunikasi. Peran serta
masyarakat ditujukan untuk mendapatkan informasi untuk pengambilan keputusan-keputusan
pemerintah.
Ketiga, peran serta masyarakat sebagai alat penyelesaian sengketa. Pada tahap ini peran serta
masyarakat didayagunakan untuk meredam konflik melalui upaya pencapaian konsensus dari
pendapat-pendapat yang ada. Sebagai penutup, bagian terpenting dalam pembangunan
Indonesia adalah membangun Indonesia haruslah dimulai dari membangun jiwa warga negara
Indonesia, barulah membangun badannya (fisik).

Diah harsita Page 10


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pembangunan merupakan suatu proses untuk meningkatkan tarap hidup masyarakat mejadi
lebih baik dari sebelumnya baik secara fisik maupun non fisik. Berbagai pembangunan dari segi
fisik yang telah dilakukan oleh pemerintah mulai dari pusat hingga ke daerah-daerah bahkan
sampai kepada pedesaan. Sedangkan pembangunan dari segi non fisik berupa pembangunan
sumber daya manusia (SDM) bagi masyarakat secara merata masih dapat dikatergorikan belum
terlaksana secara opimal. Hal ini dapat terlihat dari angka kemiskinan yang semakin tahun
semakin meningkat baik di tingkat kota maupun pedesaan.

3.2 Saran

Diharapkan masyarakat tetap aktif dalam setiap kegiatan pembangunan infrastruktur karena
dalam pembangunan ini masyarakat merupakan tokoh utama dalam keberhasilan suatu
pembangunan.

Diah harsita Page 11


DAFTAR PUSTAKA

https://ekbangsetda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pembangunan-indonesia-masa-
kini-16
https://news.detik.com/kolom/d-4021236/pembangunan-infrastruktur-dan-partisipasi-
masyarakat
https://ppid.Indonesia.go.id/?media_dl=18404
https://www.ruangguru.com/blog/9-bentuk-usaha-pemerataan-pembangunan-di-desa-dan-
kota
Rabiah s,pd

Diah harsita Page 12

Anda mungkin juga menyukai