Disusun Oleh:
Dyosdado Bramantio S
(E1D017167)
PRODI AGRIBISNIS
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Studi
Lapang ini dengan judul “Profil Desa dan Pengembangan Kelapa Sawit di
Desa Giri Kencana Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara
Provinsi Bengkulu”. Dalam penulisan Laporan Studi Lapang ini, saya
mengucapkan terima kasih kepada
Penulis
Dyosdado Bramantio
Simanjuntak
DAFTAR ISI
COVER i
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................5
C. Tujuan..........................................................................................................5
D. Manfaat Studi Lapang..................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................6
A. Pengertian Desa, Profil Desa Dan Tanaman Kelapa Sawit..................................6
1. Pengertian Profil Desa..................................................................................6
2. Pengertian Desa............................................................................................6
3. Botani tanaman kelapa sawit........................................................................6
B. Sumber Daya Manusia.......................................................................................8
1. SDM Dari Sisi Ekonomi.................................................................................8
C. Sumber Daya Alam.............................................................................................9
1. Sumber Daya....................................................................................................9
2. Sumber Daya Alam....................................................................................10
D. Modal Sosial.....................................................................................................12
1. Konsep Modal Sosial.............................................................................12
2. Pilar atau Unsur Modal Sosial................................................................12
E. Infrastruktur.......................................................................................................13
F.Finansial..............................................................................................................14
G.Kerangka Berpikir..............................................................................................15
BAB III..................................................................................................................15
METODE STUDI LAPANG..................................................................................15
BAB IV..................................................................................................................18
GAMBARAN UMUM DAERAH STUDI LAPANG............................................18
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................33
LAMPIRAN...........................................................................................................35
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang termasuk wilayah agraris, di mana
terdapat kekayaan alam yang sangat melimpah serta masyarakat yang
didominasi oleh petani yang hidupnya bergantung pada sektor pertanian.
Dalam pemilihan pola usahatani yang akan dikembangkan, petani harus
pandai mempertimbangkan apa yang akan diusahakan tanpa ada
merugikan sektor yang lainnya. Tanaman yang berbeda jenis dan umur
panennya akan berbeda pula unsur zat hara yang dibutuhkan serta cara
perawatannya. Salah satu cara untuk meningkatkan pangan adalah
dengan mengatur pola pertanaman (cropping system). Selain itu, untuk
mendapatkan dan menjaga produktivitas dan hasil yang optimal, harus
menjaga pola penanaman yang sesuai dan disinilah harus diperhatikan
dan dipecahkan oleh para ahli pertanian (Dompasa, 2014).
Mendagri RI (2007), menyatakan bahwa Profil Desa dan
Kelurahan adalah gambaran yang menyeluruh tentang karakter yang ada
di dalam desa dan kelurahan yang meliputi data dasar keluarga, potensi
sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan, prasarana dan
sarana serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang dihadapi
desa dan kelurahan. Organisasi pelaksana kegiatan penyusunan profil
desa dan kelurahan adalah kelompok kerja (Pokja) yang masing-masing
berada pada tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota sampai
provinsi.
Berdasarkan Kementerian Sosial RI (2017) Desa yaitu unit
terkecil bagian wilayah yang ada di dalam struktur pemerintahan
Indonesia. Di dalamnya terdapat unsur organisasi termasuk satuan-
satuan Keluarga, Rukun Warga, dan Rukun Tetangga. Keseluruhan dari
organisasi yang ada tersebut merupakan bagian yang secara tata
pemerintahan berada dalam tatanan sistem yang disebut dengan desa
(untuk wilayah Kabupaten) dan kelurahan (untuk wilayah Kota). Dalam
konteks demikian maka pengembangan otonomi asli desa memiliki
landasan, visi dan misi yang kuat dalam rangka menjaga efektifitas,
efisiensi dan optimalisasi otonomi daerah.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Desa atau
dengan sebutan lain adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan , kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dengan demikian dapat diambil dalam Undang-Undang
tersebut diakui adanya otonomi yang dimiliki oleh desa.
Pengertian desa tak lepas dengan adanya sistem pemerintahan
daerah dan peran pemerintahan daerah. Berikut pengertian dari sistem
pemerintahan daerah dan peran pemerintahan daerah, yaitu;
1. Pemerintah desa disebut juga sebagai ujung tombak dalam sistem
pemerintahan daerah akan berhubungan dan bersentuhan
langsung dengan masyarakat. Kansil, menyatakan pada dasarnya
pemerintahan desa merupakan salah satu bagian dari struktur
pemerintahan Indonesia yang terendah dan berada di dalam
lingkup wilayah kerja pemerintah daerah. Sebagai unsur
pemerintahan yang terendah dan langsung berhubungan dengan
masyarakat, Desa telah mengalami beberapa kali pergantian
peraturan perundang-undangan (Putra, 2007).
2. Pemerintah desa mempunyai peran penting dalam kedudukannya
sebagai kepanjangan tangan negara yang dekat dengan
masyarakat dan sebagai pemimpin masyarakat. Pemerintah desa
merupakan pemerintah yang memimpin pemerintahan desa atau
disebut juga dengan lembaga organisasi yang mempunyai
penugasan dari pemerintah daerah untuk menyelenggarakan
urusan pemerintah umum yang sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 22 yaitu
penyelenggaraan pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan
Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa (Dapla dkk., 2018).
Dalam menjalankan suatu pembangunan harus mempunyai
sumber daya yang sangat potensial yang terdapat di suatu wilayah. Di
dalam suatu wilayah pasti akan mempunyai berbagai macam potensial
yang ada, salah satunya penduduk. Kependudukan adalah hal yang
berkaitan dengan jumlah, pertumbuhan, persebaran, mobilitas,
penyebaran, kualitas, kondisi kesejahteraan, yang menyangkut politik,
ekonomi, sosial, budaya, agama serta lingkungan ( UU No. 23 Th 2006).
Ilmu Kependudukan dimaksudkan untuk memberikan pengertian
yang lebih luas dari pada demografi, karena sejumlah ahli demografi
telah menggunakan istilah demografi untuk menunjuk pada demografi
formal, demografi murni, atau kadang-kadang demografi teoritis.
Sedangkan arti dari demografi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani,
yang terdiri dari kata:
1. demos, yang artinya rakyat/penduduk.
2. grafein, yang artinya menggambar atau menulis.
3. Demografi: adalah tulisan atau karangan tentang rakyat atau
penduduk.
Asal tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) belum
diketahui dengan pasti namun ada dugaan kuat, tanaman ini berasal dari
dua tempat yaitu afrika (guina) dan Amerika Selatan. Spesies Elaeis
melanococca atau Elaeis eletvera berasal dari Amerika Selatan dan
spesies Elais guenesis berasal dari Afrika. Tanaman kelapa sawit
merupakan tanaman komoditas perkebunan yang sangat penting di
Indonesia dan memiliki prospek yang sangat cerah, komoditi kelapa
sawit baik berupa bahan mentah atau bahan olahannya menduduki
peringkat ketiga penyumbang devisa non migas terbesar negara setelah
tanaman karet dan kopi (Sasro Sayono Selardi, 2003).
Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman penghasil minyak
nabati yang dapat diandalkan karena memiliki beberapa keunggulan
dibanding minyak yang dihasilkan tanaman lain. Keunggulan tersebut
diantaranya memiliki kadar kolesterol yang rendah bahkan tanpa
kolesterol. Minyak nabati merupakan produk utama yang dihasilkan
kelapa sawit potensi produksinya mencapai 6 ton/tahun bahkan lebih
jika dibanding dengan tanaman penghasil minyak yang lain (4,5
ton/tahun ) tingkat produksi ini masih tinggi (Anonymous, 1990). 2
Minyak nabati yang dihasilkan dari pengolahan bukan kelapa
sawit berupa minyak sawit mentah (CPO) yang berwarna kuning dan
minyak inti kelapa sawit (PKO) yang berwarna jernih. CPO dan PKO
banyak digunakan sebagai bahan industri pangan (minyak goreng dan
margarin) industri sabun (bahan penghasil)
Saat ini tanaman kelapa sawit menjadi salah satu andalan atau
komoditas unggulan dalam pembangunan sektor perkebunan dan
merupakan komoditas ekspor yang berperan penting dalam
pembangunan perekonomian Indonesia. Minyak sawit merupakan
produk perkebunan yang memiliki prospek cerah karena seiring dengan
berjalannya waktu, industri-industri yang berbasis bahan baku produk
kelapa sawit berjalan pesat. Selain itu, kelapa sawit memiliki produk
olahan seperti bahan makanan, bahan industri, kosmetik dan obat-
obatan.
Industri kelapa sawit Indonesia telah tumbuh secara signifikan
dalam empat puluh tahun terakhir. Sejak tahun 2006 Indonesia telah
menjadi produsen minyak sawit terbesar di dunia bersama dengan
Malaysia, Indonesia menguasai hampir 90% produksi minyak sawit
dunia. Konsumen terbesar dunia adalah China, India dan Uni Eropa.
Pada perkembangan mendatang, peningkatan konsumsi per kapita
minyak makan di China dan India yang disertai dengan peningkatan
jumlah penduduknya akan merupakan pasar utama minyak makan
dunia. Kebijakan biofuel dan bioenergi juga akan membuat industri
minyak sawit akan terus tumbuh secara signifikan. Sebagai produsen
utama di tengah konstelasi industri minyak sawit dunia, maka sudah
seharusnya industri minyak sawit Indonesia ditata agar dapat secara
optimal dimanfaatkan berbasiskan sumber daya yang tersedia.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam studi lapang ini yaitu mengenai
Bagaimana Profil Desa dan Pengembangan Kelapa Sawit di Desa Giri
Kencana Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi
Bengkulu?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari studi lapang ini yaitu untuk mengetahui dan
mendapat informasi tentang Profil Desa dan Pengembangan Kelapa Sawit di
Desa Giri Kencana Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara
Provinsi Bengkulu.
F.Finansial
Finansial merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan
hak dan kewajiban desa yang dapat berupa uang maupun berupa barang
yang dapat dijadikan milik desa berhubungan dengan pelaksanaan hak
dan kewajiban yang biasanya berasal dari APBD, APBN dan pendapatan
asli desa (Widjaja, 2003). Finansial juga berkaitan dengan lembaga-
lembaga atau organisasi dalam mengatur dan menjalankan suatu aset
keuangan yang ada. Dalam suatu desa lembaga atau organisasi sangat
berpengaruh dalam perkembangan dan kemajuan pertumbuhan ekonomi,
baik secara fisik maupun non fisik. Sumber daya fisik yaitu sumber daya
yang bisa kita lihat dan rasakan seperti lahan dan tenaga kerja.
Sedangkan untuk sumber daya non fisik yaitu sumber daya yang hanya
bisa dirasakan saja, seperti budaya dan adat istiadat yang ada di dalam
suatu Desa.
G.Kerangka Berpikir
Profil Desa
PENGEMBANGAN
PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
Karakteristik :
Petani mengelola lahan secara Swadaya atau
sebagai petani plasma
Modal terbatas BAB III
Manajemen pengolahan sederhana
BAB III
METODE STUDI LAPANG
A. Keadaan Penduduk
Penduduk Desa Giri Kencana Kecamatan Ketahun adalah semua
orang yang menetap di wilayah teritorial Desa Giri Kencana.
1. Jumlah Penduduk
Menurut BPS Kecamatan Ketahun jumlah Penduduk pada
tahun 2020 berjumlah 8.325 jiwa. Jumlah penduduk berdasarkan
jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Keadaan Penduduk Desa Giri Kencana
Berdasarkan Jumlah (Orang)
Jumlah Penduduk 8.325
Jenis Kelamin
Laki-Laki 2.975
Perempuan 5.350
Sumber: BPS Kecamatan Ketahun dalam Angka 2020
C. Mata Pencaharian
Masyarakat Desa Giri Kencana memiliki berbagai jenis
pekerjaan. Pekerjaan itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rumah
tangga mereka. Adapun berdasarkan jenis-jenis mata pencaharian
penduduk di wilayah penelitian dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.3 Jenis Mata pencaharian di Desa Giri Kencana Kecamatan
Ketahun
Jenis Pekerjaan Jumlah (Orang) Persentasi
(%)
Petani 2.200 33%
Buruh Tani 206 3%
PNS 141 2%
Sopir 50 1%
Tukang 76 1%
Pedagang 800 12%
Pengacara 5 0,08%
Anggota DPRK 3 0,05%
IRT 2.000 30%
Karyawan BUMN 22 0,33%
Honorer 171 3%
Montir 27 0,41%
Pensiunan 19 0,29%
TNI 11 0,17%
Polisi 12 0,18%
Mubaligh 35 1%
Belum Bekerja 848 13%
Jumlah 6.626 100,00
Sumber : Data sekunder profil desa Giri Kencana
D. Kelembagaan Desa
Pemerintahan desa terdiri dari kepala desa dan perangkat desa.
Sebuah desa dipimpin oleh Kepala Desa. Seorang kepala desa dipilih
langsung oleh rakyat melalui sebuah pemilihan kepala desa (Pilkades).
Bagan 4.1 Struktur Pemerintahan Desa Giri Kencana adalah
sebagai berikut:
KEPALA DESA
BPD WAHYUDI BMA
SEKRETARIS DESA
SIGIT YULIANTO
KASI KASI KASI
PEMERINTAAHAN KESEJAHTRAAN PELAYANAN
YUDHO DWI ADI PRASETYO, FAUDRA TIRTA
RAHARJO SKM KUSMANA, A.Md
KAUR KAUR KAUR
TATA USAHA KEUANGAN PERENCANAAN
DAN UMUM M. ARIF DIAN
PRIMA LUSIANA FAIDULLAH, RISDIYANTO,
SE S.IP
KEPALA KEPALA KEPALA KEPALA KEPALA KEPALA DUSUN
DUSUN 1 DUSUN 2 DUSUN 3 DUSUN 4 DUSUN 5 6
WIDODO KASDI SAMBUDI SUDARNO EDI YANTO HAMDANI
NURDIN
Bagan 4.2 Struktur Pemerintahan Desa Giri Kencana
E. Keadaan Wilayah
1. Luas Wilayah
Giri Kencana merupakan salah satu dari 26 desa yang berada
di wilayah Kecamatan Ketahun. Desa Giri Kencana mempunyai
luas wilayah seluas 3000 Hektare atau 30km2.
1. Pendidikan Masyarakat
Menurut Cahyono dalam Arya Dwiandana Putri dan Nyoman
Djinar Setiawan (2013). Tingkat pendidikan merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan dan jenis pekerjaan.
Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka jenis pekerjaan
yang dilakukan makin tinggi pula dan makin tinggi pula
pendapatan yang diperoleh. Berikut adalah jenis pendidikan di
Desa Giri Kencana. Berdasarkan tabel dengan keadaan penduduk
berdasarkan tingkat pendidikan sebagai berikut :
3. Modal Pinjaman
Modal pinjaman merupakan setiap modal yang didapatkan
dari hasil pinjaman kepada pihak luar maupun dari simpan-pinjam
bank. Beberapa contoh model simpan-pinjam yang ada di Desa Giri
Kencana. Simpan pinjam ke Bank adapun warga desa Giri Kencana
tersebut meminjam uang melalui bank. Pinjaman modal usaha tanpa
jaminan Bank Mandiri ini menyediakan pinjaman dana mulai dari
Rp2 juta sampai Rp200 juta dengan jangka waktu 3-10 tahun.
Dengan isyarat harus adanya syarat KTP dan Kartu keluarga, UP2K
(Usaha peningkatan pendapatan keluarga) Segala kegiatan ekonomi
yang diusahakan oleh keluarga, baik, secara perorangan maupun
kelompok, yang modalnya bersumber dari swadaya masyarakat,
bantuan pemerintah, bantuan luar serta sumber lain yang sah dan
tidak mengikut.
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Kesimpulan dari Profil Aset Desa Giri Kencana Kecamatan
Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara terdapat 5 aset Desa yaitu (1) aspek
sumber daya manusia dapat dikaji dengan melihat pendidikan, (2) aspek
sumber daya alam dapat dikaji pada letak luas serta pemanfaatan sumber
daya alam sebagai mata pencarian masyarakat, (3) aspek sumber daya
alam non hayati dapat dikaji dari sumber air, tanah, dan kehutanan, (4)
modal sosial dapat dilihat dari jaringan sosial dan norma sosial serta (5)
aspek sumber daya fisik (infrastruktur) dapat dilihat dari jumlah
bangunan dalam membantu kemajuan pengembangan wilayah sudah
cukup memadai.
B. Saran
Saran dari laporan ini khususnya untuk Pemerintahan Kabupaten
Bengkulu utara agar dapat meningkatkan lagi dalam pendidikan karena
masih cukup rendahnya tingkat pendidikan yang ada pada masyarakat
Desa Giri Kencana serta juga meningkatkan pendidikan nonformal
(penyuluhan pertanian) untuk pertanian, karena dengan adanya
penyuluhan pertanian juga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
bagi para petani serta meningkatkan produksi hasil pertanian yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Ellya Roza, Islam dan Tamadun Melayu, Pekanbaru: Daulat Riau Anggota
IKAPI,2013.
Putra, P. G., dan Gusti Ngurah Parwata. 2007. Pelaksanaan Program Data
Profil Desa Dan Kelurahan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa. Denpasar: Universitas Udayana.
Tupamahu, Maria Katje., Dan Jefri Tipka. 2016. Analisis Peranan Dan
Dampak Investasi Infrastruktur Terhadap Perekonomian Maluku:
Analisis Input-Output. Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan. 10
(1):25-36.
Widjaja, HAW, Prof. Drs. 2003. Pemerintahan Desa atau Marga . PT. Raja
Grafindo Persada: Jakarta.
Peraturan Perundangan
https://kumpulanmakalah-mey.blogspot.com/2015/07/sistem-kepercayaan-dan-
agama-melayu.html
LAMPIRAN