Anda di halaman 1dari 30

“ANALISIS PENGARUH ALOKASI DANA DESA TERHADAP

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA WONUA RAYA KECAMATAN


BAITO KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2021-2022”

DISUSUN OLEH:
JUL FERDIANSYAH (S1B121081)
KELAS: B

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALU
i OLEO
KENDARI
2024

i
i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat ilahi Robbul Izzati, yang
berkat rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan draft proposal ini. Tujuan
penyusunan draft proposal ini adalah untuk memenuhi salah satu mata kuliah “Metodologi
Penelitian Kuantitatif”.

Penulisan draft skripsi ini peneliti mengambil judul “ANALISIS PENGARUH


ALOKASI DANA DESA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA
WONUA RAYA KECAMATAN BAITO KABUPATEN KONAWE SELATAN
TAHUN 2021-2022”

Mengingat keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penulisan, draft


proposal ini tidak luput dari kekurangan dan belum sempurna, namun penulis berharap
semoga draft proposal ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya serta bagi semua pihak
yang berkenan memanfaatkannya.

Wassalamua’laikum Wr.Wb

Kendari, 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................iii

DAFTAR TABEL.................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................vi

BAB I.........................................................................................................................1

PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian..............................................................................................................4
1.4. Manfaat Penelitian............................................................................................................5
1.5. Ruang Lingkup Penelitian.................................................................................................5
BAB II....................................................................................................................... 6

TINJAU PUSTAKA.................................................................................................6
2.1. Tinjau Teoritis.......................................................................................................................6
2.1.1 Definisi Dana Desa..........................................................................................................6
2.1.2 Alokasi Dana Desa..........................................................................................................6
2.1.3. Kesejahteraan Masyarakat..............................................................................................7
2.1.4. Keterkaitan Antara Alokasi Dana Desa Dengan Kesejahteraan....................................8
2.3. Hipotesis Penelitian...............................................................................................................9
Partisipasif meliputi:..................................................................................................................10
BAB III....................................................................................................................11

METEDOLOGI PENELITIAN............................................................................11
3.1. Rancangan Penelitian......................................................................................................11
3.2. Objek penelitian..............................................................................................................11
3.3. Jenis dan Sumber Data....................................................................................................12
3.4. Populasi dan Sampel.......................................................................................................13
iii
3.5. Metode Pengumpulan Data.............................................................................................13
3.6. Metode Pengolahan Data................................................................................................14
3.7. Metode Analisis Data......................................................................................................15
3.8. Alat Analisis Data...........................................................................................................15
3.9. Definisi Oprasional Variabel..........................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 18

KUISIONER PENELITIAN.................................................................................20

iv
DAFTAR TABEL
TABEL 1 HASIL PENELITIAN TERDAHULU...................................................................................................10

v
DAFTAR GAMBAR
Daftar gambar 1 kerangka pikir…................................................................................................10

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini dana desa menjadi fokus utama dalam pembangunan nasional, salah satu cara
untuk melakukan pembangunan tersebut adalah dengan cara memberikan dana bagi desa dari
Anggaran Pendapatan Belanja Negara untuk mengelola sistem pemerintahannya sendiri.
Menurut Undang-Undang Desa, Dana Desa didefinisikan sebagai dana yang bersumber dari
APBN yang diperuntukan bagi Desa yang ditransfer melalui APBD Kabupaten/kota dan
digunakan unuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan,
pembinaan, kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat. Pembangunan yang dicanangkan
pemerintah melalui desa direalisasikan dengan pemberian anggaran dana desa kepada seluruh
desa di Indonesia. Menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, yang
dimaksud dengan desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Desa secara administratif merupakan
bentuk pemerintahan terkecil yang dipimpin oleh kepala desa melalui sebuah pemilihan
secara langsung. Sebagai bentuk pemerintahan pada level terbawah, aparatur desa merupakan
ujung tombak dalam pengurusan segala sesuatu yang sifatnya keadministrasian oleh
masyarakat.

Dana Desa merupakan dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukan bagi desa,
yang ditransfer melalui anggaran belanja daerah Kabupaten. Dana ini digunakan untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat desa.

Selanjutnya juga diharapakan akan terwujudnya desa yang mandiri dimana :

a. Desa bukan hanya sekedar sebagai objek penerima manfaat, melainkan sebagai
subjek pemberi manfaat bagi warga masyarakat setempat;
1
b. Sebagai komponen Desa mempunyai rasa kebersamaan dan gerakan untuk
mengembangkan asset lokal sebagai sumber pengiburan dan kehidupan bagi warga
masyarakat.
c. Desa mempunyai kemapuan menghasilkan dan mencukupi kebutuhan dan
kepentingan masyarakat setempat seperti pangan, energy, layanan dasar dll;

Pemerintah desa dinilai memiliki posisi yang baik untuk mengantisipasi kebutuhan.
Masyarakat dengan Pemerintah Kabupaten memiliki masalah yang lebih luas rumit. Oleh
karena itu, pembangunan pedesaan terus dilakukan. Harus konsisten dengan masalah,
kemungkinan Harus konsisten dengan aspirasi masyarakat yang timbul dari musyawarah.

Penggunaan Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dan


pemberdayaan masyarakat yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
desa, peningkatan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan dan dituangkan
dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa. Pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari Dana Desa
berpedoman pada pedoman teknis yang ditetapkan oleh bupati/walikota mengenai kegiatan
yang dibiayai dari Dana Desa. Pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari Dana Desa
diutamakan dilakukan secara swakelola dengan menggunakan sumber daya/bahan baku
lokal, dan diupayakan dengan lebih banyak menyerap tenaga kerja dari masyarakat Desa
setempat.

Dana Desa dapat digunakan untuk membiayai kegiatan yang tidak termasuk dalam
prioritas penggunaan Dana Desa setelah mendapat persetujuan bupati/walikota dengan
memastikan pengalokasian Dana Desa untuk kegiatan yang menjadi prioritas telah terpenuhi
dan/atau kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat telah terpenuhi. Karena
anggaran dana desa yang diberikan oleh pemerintah daerah diharapkan mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di desa. Salah satu bentuk penggunaan dana dari Dana Desa adalah
untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang digunakan untuk mengurangi angka
kemiskinan suatu daerah. Percepatan penanggulangan kemiskinan merupakan salah satu
upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi jumlah angka kemiskinan. Dalam
proses pelaksanaan kebijakan keuangan daerah (APBD), pemanfaatan anggaran harus lah
tepat sasaran supaya realisasi anggaran sesuai rencana. Oleh karena itu,pemerintah daerah
diharapkan melakukan pengawasan agar pengalokasian dana desa berjalan dengan efektif dan
efisien. 2
Untuk itulah pemerintah mengeluarkan kebijakan yaitu melalui program alokasi dana
desa (ADD) sebagai perwujudan dari desentralisasi keuangan menuju desa yang mandiri.4
Alokasi dana desa adalah dana yang diberikan kepada desa yang berasal dari dana
perimbangan keuangan pemerintah pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten / kota.
Pemberian alokasi dana desa merupakan wujud dari pemenuhan hak desa untuk
menyelenggarakan otonominya agar tumbuh dan berkembang mengikuti pertumbuhan dari
desa itu sendiri berdasarkan keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi,
pemberdayaan masyarakat, dan meningkatkan peran pemerintah desa dalam memberikan
pelayanan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memacu percepatan
pembangunan dan pertumbuhan wilayah- wilayah startegis. Alokasi dana desa sangat penting
guna pembiayaan pengembangan wilayah tertinggal dalam suatu sistem wilayah
pengembangan. Pelaksanaan alokasi dana desa ini ditujukan untuk program-program fisik
dan nonfisik yang berhubungan dengan indikator perkembangan desa, meliputi tingkat
pendidikan dan tingkat kesehatan.

Melalui alokasi dana desa, diharapkan desa akan mampu menyelenggarakan


otonominya agar dapat tumbuh dan berkembang mengikuti pertumbuhan dari desa itu sendiri
berdasarkan keanekaragaman, persepsi, partisipasi, otonomiasli, demokratisasi dan
pemberdayaan masyarakat. Hal tersebut sangat penting guna meningkatkan peran pemerintah
desa dalam memberikan pelayanan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Menurut UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa dalam Pasal 78 Ayat 1 yang
berbunyi : Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan
kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan
dasar, pembanguna sarana dan prasarana Desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta
pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.

Menurut Fahrudin (2012) kesejahteraan adalah sebuah kondisi dimana seorang dapat
memenuhi kebutuhan pokok, baik itu kebutuhan makanan, pakaian, tempat tinggal, air
minum yang bersih serta kesempatan untuk menunjukkan pendidikan dan memiliki pekerjaan
yang memadai yang dapat menunjang kualitas hidupnya sehingga hidupnya bebas
kemiskinan, kebodohan, ketakutan, atau kekhawatiran sehingga hidupnya aman, tentram,
baik lahir maupun batin.
3
Menurut Todaro dan Stephen C. Smith (2006) kesejahteraan masyarakat
menunjukkan ukuran hasil pembangunan masyarakat dalam mencapai kehidupan yang lebih
baik yang meliputi: Pertama, peningkatan kemampuan dan pemerataan distribusi kebutuhan
dasar seperti makanan, perumahan, kesehatan, dan perlindungan : kedua, peningkatan tingkat
kehidupan, tingkat pendapatan, pendidikan yang lebih baik, dan peningkatan atensi terhadap
budaya dan nilai kemanusiaan yang ketiga, memperluas skala ekonomi dan ketersediaan
pilihan sosial dari individu dan bangsa.

Dalam hal ini salah satu objek sampel penelitian ini adalah Desa Wonuaraya
Kecamatan Baito, Kabupaten Konawe Selatan yang menjadi merupakan salah satu desa dari
8 desa di Kecamatan Baito yang pusat utama dalam penyelenggaraan pengelolaan dana desa.
Penduduk Desa Wonua Raya pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani.

. Ketimpangan dan kesenjangan ekonomi masyarakat desa dipengaruhi oleh


ketidaktepatan atau pemanfaat dana desa sehingga berdampak terhadap masyarakat desa.
Perangkat Desa memiliki wewenang dalam mengelolah dana desa untuk kepentingan
masyarakat dalam kesejahteraan ekonomi. Adanya dana desa pemerintahan desa
mendapatkan suntikan dana untuk mensejahterahkan ekonomi masyarakat dalam membuat
program – program yang dibutuhkan oleh masyarakat desa.

Terobosan pemerintah yang memberikan alokasi dana desa merupakan angin yang
baik yangdiharapkan dapat membantu mempercepat kesejahteraan penduduk desa,
mengurangi tingkat kemiskinan, dan sekaligus mencegah semakin banyaknya penduduk desa
yang hijrah ke perkotaan. Sebagaimana diketahui, amanat pengalokasiaan dana tersebut
tersurat dalam UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa.

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimana pengaruh alokasi dana desa terhadap kesejahteraan masyarakat desa di
Desa Wonua Raya, Kecamatan Baito, Kabupaten Konawe Selatan.

1.3. Tujuan Penelitian


Untuk mengetahui pengaruh alokasi dana desa terhadap kesejahteraan masyarakat
desa di Desa Wonua Raya, Kecamatan Baito, Kabupaten Konawe Selatan.

4
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah suatu hal penting dari sebuah penelitian yang dapat
dirasakan atau diterapkan setelah terungkap hasil penelitian. Maka dari itu peneliti
berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun secara
praktis sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan teoritis yaitu untuk


menambah keilmuan, terutama yang berkaitan dengan pengaruh pemanfaatan
anggaran dana desa terhadap tingkat kesejahteraan serta dapat dijadikan bahan bacaan
dan referensi untuk penelitian selanjutnya.

2. Bagi peneliti

Penelitian ini mendefinisikan manfaat secara praktis yakni untuk menambah


wawasan dan pengetahuan penulis mengenal akuntansi pemerintah, terutama dalam
hal- hal yang berpengaruh terhadap pemanfaatan anggaran dana desa.

3. Bagi Pemerintah

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan masukan pada pihak-pihak


yang berkepentingan untuk mengambil keputusan dalam permasalahan Alokasi Dana
Desa dan Dana Desa serupa, sebagai bahan kajian bagi pihak yang terkait dengan
kebijakan ini sehingga dapat mengoptimalkan keberhasilan kebijakan.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian merupakan batasan penelitian yang digunakan untuk

memfokuskan penelitian agar berjalan sesuai dengan dengan fokus dalam melaksanakan

penelitian ini, agar data-data dan informasi yang diambil sesuai dengan kebutuhannya.

Oleh karena itu fokus ruang lingkup Alokasi dana desa (ADD) terhadap kesejahteraan

masyarakat di Desa Wonua Raya Kecamatan Baito Kabupaten Konawe Selatan.


5
BAB II

TINJAU PUSTAKA

2.1. Tinjau Teoritis

2.1.1 Definisi Dana Desa


Menurut buku saku dana desa yang diterbitkan oleh Menteri Keuangan 2017
mendefinisikan dana desa sebagai anggaran yang berasal dari APBN yang ditujukan
khusus untuk desa dalam rangka untuk melakukan pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat melalui dana APBD Kota/Kabupaten. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor
60 Tahun 2014 tentang Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota dan digunakan untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. Sementara itu menurut Lili (2018) dana
desa ialah dana yang diterima desa setiap tahun yang berasal dari APBN yang sengaja
diberikan untuk desa dengan cara mentransfernya langsung lewat APBD Kabupaten/Kota
yang dipakai untuk mendanai segala proses penyelenggaraan urusan pemerintahan atau
pembangunan desa dan memberdayakan semua masyarakat pedesaan.

2.1.2 Alokasi Dana Desa

Diterangkan Abdur Rozaki dalam Prakarsa Desentralisasi dan Otonomi Desa,


kebijakan alokasi dana desa memiliki tujuan besar, yakni merombak ortodoksi
pemerintahan kabupaten dalam memberikan kewenangan, pelayanan, dan bantuan
kepada pemerintahan di bawahnya, yang mana adalah pemerintah desa. Terkait
alokasi, Pasal 5 PP 60/2014 menerangkan bahwa dana desa dialokasikan oleh
pemerintah untuk desa. Pengalokasiannya dihitung berdasarkan jumlah desa dan dengan
memperhatikan sejumlah hal. Di antaranya, jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas
wilayah, dan tingkat kesulitan geografis. Alokasi dana desa (ADD) adalah merupakan
dana yang harus dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten untuk desa, yang bersumber
dari bagian dana perimbangan keuangan

6
pusat dan daerah yang diterima dari kabupaten yang penggunaannya untuk 30%
belanja aparatur dan operasional dan 70% untuk belanja publik dan pemberdayaan
masyarakat.

Menurut Permendagri Nomor 37 Tahun 2007 Tentang Pedoman Pengelolaan


Keuangan Desa dalam Pasal 18 yang berbunyi : Alokasi Dana Desa berasal dari APBD
Kabupaten/Kota yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan
daerah yang diterima oleh kabupaten / kota untuk desa paling sedikit 10% (sepuluh
persen).

Menurut UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa dalam Pasal 72 yang berbunyi :
Alokasi dana desa merupakan bagian dana perimbangan yang diterima Kabupaten/ Kota
paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus.

2.1.3. Kesejahteraan Masyarakat


Menurut Fahrudin, (2012) dalam Afifa et al., (2022) mengemukakan bahwa
kesejahteraan adalah sebuah kondisi dimana seorang dapat memenuhi kebutuhan pokok,
baik itu kebutuhan kan makanan, pakaian, tempat tinggal, air minum yang bersih serta
kesempatan untuk melanjutkn pendidikan dan memiliki pekerjaan yang memadai yang
dapat menunjang kualitas hidupnya sehingga hidupnya bebas kemiskinan, kebodohan,
ketakutan dan kekhawatiran sehingga hidupnya aman, tentram lahir maupun batin.
sedangkan Todaro dan Smith, (2006) dalam Magal et al., (2021) kesejahteraan
masyarakat menunjukan ukuran hasil pembangunan masyarakat dalam mencapai
kehidupan yang lebih baik yang meliputi, yang pertama : peningkatan dan krmampuan
dan pemerataan distribusi kebutuhan dasar seperti makanan, perumahan, kesehatan, dan
perlindungan. Kedua : peningkatan tingkat kehidupan, tingkat pendapatan, pendidikan
yang lebih baik, dan peningkatan atensi terhadap budaya dan nilai kemanusiaan. Ketiga :
memperluas skala ekonomi dan ketersediaan pilihan sosial dari individu dan bangsa.

Indikator kesejahteraan menurut Soetomo, (2014) dalam Ariska, (2021)


mengandung tiga komponen yaitu : 1). Keadilan sosial mengandung sejumlah indikator
yaitu pendidikan, kesehatan, akses pada listrik dan air dan penduduk miskin; 2).
Keadilan ekonomi mengandung sejumlah indikantor yaitu pendapatan, kepemilikan
7
rumah dan tingkat
pengeluaran, dan 3). Keadilan demokrasi mengandung sejumlah indikator yaitu rasa
aman dan akses informasi

2.1.4. Keterkaitan Antara Alokasi Dana Desa Dengan Kesejahteraan

Dana desa merupakan alokasi bantuan sejumlah anggaran pemerintah pusat melalui
desa. Dalam pemanfaatannya dana tersebut termasuk memprioritaskan kesejahteraan
masyarakat. Dana desa bersumber dari APBN yang diperuntukan bagi desa yang
ditransfer melalui APBD dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah,
pelaksanaan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat.
Apabila Alokasi Dana Desa digunakan secara intensif, maka Alokasi Dana Desa dapat
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat (Ulfa, 2018:31).

2.2. Tinjau Empiris

Penelitian ini diperkuat dengan adanya penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh
beberapa penulis dan telah terbukti kebenarannya, sehingga penulis berinisiatif
melakukan penelitian yang bisa dikatakan hampir sama. Dengan adanya penelitian
terdahulu ini secara tidak langsung dapat membantu penulis dalam mengerjakan
penelitian tersebut sebagai contoh penelitian ini dapat terarah dan tersusun dengan baik.

1. Jurnal yang berjudul Pengaruh alokasi dana desa terhadap kemiskinan dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa solimandungan baru kecamatan
bolaang kabupaten bolaang mongondow oleh Pinus Magal, George M.V. Kawung,
dan Mauna TH. B. Maramis (2021). Peneliti ini menggunakan jenis penelitian
kualitatif. Penelitian ini mengemukakan bahwa Realisasi Dana Desa dalam bentuk
Alokasi Dana Desa (ADD) yang diterapkan pada kesejatraan dan pemberdayaan
masyarakat membawa dampak positif pada masyarakat yang ada pada desa tersebut.
Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan Realisasi dana desa oleh pemerintah
dalam lima tahun teakhir (2015- 2019), sehingga menyebabkan bertambahnya tingkat
kesejahtraan masyarakat dan berkurang jumlah orang/keluarga miskin pada desa
tersebut.
2. Jurnal yang berjudul pengaruh alokasi dana desa dan dana desa terhadap
kesejahteraan masyarakat desa oleh Sefnat Aristarkus Tang, Maro, Alvonso
8
Fanisius Gorang,dan Elia
Maruli. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini
mengemukakan Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel alokasi dana desa
berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat pedesaan di Bana Desa,
Kecamatan Pantar, dan Kabupaten Alor.
3. Jurnal yang berjudul pengaruh pengelolaan alokasi dana desa terhadap peningkatkan
kesejahteraan masyarakat oleh Mutia Sumarni. Penelitian ini menggunakan
penelitian kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan dana desa
terhadap peningkatan kesejahteraan memiliki pengaruh positif. Sedangkan nilai
adjusted R2 adalah 0,46 yang menunjukkan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh model persamaan adalah 46,0 % .

HASIL PENELITIAN TERDAHULU

2.3. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang


kebenarannya harus diuji secara empiris. Untuk membahas permasalahan yang ada
dalam penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis yang perlu diuji kebenarannya.
Adapun hipotesis tersebut adalah sebagai berikut : Hipotesis dari penelitian ini adalah :

H1: Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan Alokasi dana desa terhadap
kesejahteraan masyarakat di Desa Wonua Raya, Kecamatan Baito, Kabupaten Konawe
Selatan.

2.4. Kerangka pikir

Kerangka pikir dibuat untuk mempermudah proses penelitian karena mencakup tujuan
dari penelitian itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
peran alokasi dana desa terhadap pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat di Desa Solimandungan Baru Kecamatan Bolaang Kabupaten Bolaang
Mongondow.Peraturan Mentri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun
2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa pasal 2 ayat 1, yang menekankan bahwa
keuangan desa harus dikelola berdasarakan asas - asas sebagai berikut: Transparan
meliputi :
9
a) Penyediaan dan akses informasi yang jelas tentang perencanaan, prosedur
pelaksanaan, dan pertanggungjawaban.

b) Adanya musyawarah yang melibatkan masyarakat. Keterbukaan


proses pengelolaan.

c) Keterbukaan informasi tenatng dokumen pengelolaan

ADD. Akuntabel meliputi:

a) Tercapainya tujuan dalam pengelolaan ADD.

b) Adanya pengawasan oleh tim pelaksana.

c) Adanya laporan pertanggungjawaban pengelolaan ADD.

d) Adanya keterlibatan pemerintah desa dalam pengelolaan

ADD. Partisipasif meliputi:


a. Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan ADD.
b. Keterlibatan masyarakat dalam penerimaan dan memanfaatkan hasil

GAMBAR 1 KERANGKA PIKIR

Alokasi Dana Desa (X)


Kesejahteraan Masyarakat (Y)

10
BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian


kuantitatif deskriptif. penelitian kuantitatif berguna untuk menganalisis pengaruh
antara satu variabel dengan variabel lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
seberapa jauh variabel bebas mempengaruhi variabel terikat penelitian ini
menjelaskan dan menggambarkan serta memperlihatkan pengaruh Alokasi Dana Desa
sebagai Variabel independen dengan kesejahteraan masyarakat desa sebagai variabel
dependennya.

3.2. Objek penelitian


Objek penelitian ini :
Tabel 1. Penerimaan dana desa tahun 2021 (dalam jutaan rupiah)
NO TAHUN JUMLAH
1 ALOKASI DANA DESA (ADD) Rp. 209.391.000

Tabel 2. Penerimaan dana desa tahun 2022 (dalam jutaan rupiah)


NO TAHUN JUMLAH
1 ALOKASI DANA DESA (ADD) Rp. 216.605.000.
Berdasarkan tabel 2. Jumlah alokasi dana desa yang diberikan untuk Desa Wonua
Raya, Kecamatan Baito, Kebupaten Konawe Selatan pada tahun 2022 yaitu sebesar
Rp. 216.605.000.
Alokasi dana desa (ADD) di Desa Wonua Raya pada tahun 2022 adalah
sebagai berikut :
1. Bidang penyelenggaraan pemerintah desa
11
a. Penyelenggaraan belanja siltap. Tunjangan dan oprasional pemdes (Rp.
187.005)
b. Tata praja pemerintahan, perencanaan, keuangan dan pelaporan
(Rp. 3.000.000)
2. Bidang pembinaan masyarakat
a. Sub bidang ketentraman, ketertiban umum,dan perlindungan
masyarakat (Rp.10.000.000)
b. Sub bidang kebudayaan dan keagaamn (Rp. 240.000)
c. Sub bidang kepemudaan dan olahraga (Rp.2.000.000)
d. Sub bidang kelembagaan masyarakat (Rp. 11.400.000)

Pada tahun 2022 terjadi peningkatan anggaran alokasi dana desa (ADD) yaitu sebesar Rp.
216.605.000 (dua ratun enam belas juta enam ratus lima ribu rupiah) yang sebelumnya pada
tahun 2021 adalah sebesar Rp. 209.391.000 (dua ratus sembilan juta tiga ratus sembilan puluh
satu ribu).

3.3. Jenis dan Sumber Data


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu
atau perseorangan seperti hasil dari wawancara aau hasil pengisian kuisioner yang
dilakukan peneliti. Data Primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh di
lapangan melalui hasil wawancara dan Peraturan Bupati Sarolangun Nomor 6
Tahun 2016 tentang tatacara pembagian dan penetapan rincian ADD setiap desa
di Kabupaten Sarolngun tahun anggaran 2022
2. Data skunder
Data skunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul
data. melalui dokumentasi, literature, pustaka lainnya yang berhubungan dengan
penelitian ini.

12
3.4. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Sulistyo-Basuki (2006 :182) mengemukakan populasi adalah
keseluruhan objek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah data
jumlah penduduk di Desa Wonua Raya Kecamatan Baito, Populasi adalah
suatu kesatuan individu atau subjek pada wilayah dan waktu serta dengan
kualitas tertentu yang akan diamati/diteliti. Berdasarkan pengertian tersebut,
maka populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat Desa Wonua
Raya Kecamatan Baito Kabupaten Konawe Selatan sampai pada tahun 2022
sebanyak 1226 jiwa yang terdiri dari laki-laki 646 jiwa, perempun 580 jiwa
dan kepala keluarga sebanyak 280 KK yang terbagi dalam 4 wilayah dusun.
b. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah narasumber terdiri dari 40 sampel
Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan cara purposive sampling,
yaitu cara pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan tertentu..

3.5. Metode Pengumpulan Data


Pada penelitian ini teknik pengumpulan datanya dengan cara survey
lapangan.data untuk penelitian ini dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner.
kuesioner disebarkan secara langsung ke responden, demikian pula pengambilan
dijemput sendiri sesuai dengan janji.responden diharapkan mengembalikan kembali
kepada peneliti dalam waktu yang telah ditentukan. Untuk memperoleh bahan serta
keterangan berupa data dan informasi yang efektif, maka dilakukan melalui beberapa
tahapan :
1. Observasi
Yaitu mengadakan pengamatan langsung terhadap kondisi
sekarang mengenai tingkat kesejahteraan masyarakat Desa Wonua
Raya, Kecamatan Baito, Kebupaten Konawe Selatan
2. Dokumentasi
Yaitu penulis mengumpulkan beberapa informasi berupa data
alokasi dana desa dan kondisi masyarakat serta dokumentasi kegiatan
yang ada di Desa Wonua Raya, Kecamatan Baito, Kebupaten Konawe
Selatan
13
3. Wawancara
Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal atau
semacam percakapan memerlukan kemampuan responden untuk
merumuskan buah pikiran atau perannya dengan tepat.
4. Kuesioner
Kuesioner adalah pertanyaan terstruktur yang diisi sendiri oleh
responden atau diisi oleh pewawancara yang membacakan pertanyaan
dan kemudian mencatat jawaban yang berikan (Sulistyo-Basuki, 2006:
110). Sementara untuk keperluan analisis, maka alternatif jawaban
yang diberikan adalah:
1) SS = Sangat Setuju
2) S = Setuju
3) N = Netral
4) TS = Tidak Setuju
5) STS = Sangat Tidak Setuju
Masing-masing jawaban memiliki nilai sebagai
berikut: 1) S = 5 2.
2) S = 4 3.
3) N = 3 4.
4) TS = 2 5.
5) STS = 1

3.6. Metode Pengolahan Data

1. Pengeditan Data (Editing)


Pengeditan adalah pemeriksaan atau koreksi data yang telah dikumpulkan.
Pengeditan dilakukan karena kemungkinan data yang masuk (raw data) tidak
memenuhi syarat atau tidak sesuai dengan kebutuhan.
2. Coding dan Tranformasi Data
Coding (pengkodean) data adalah pemberian kode-kode tertentu pada tiaptiap data
termasuk memberikan kategori untuk jenis data yang sama. Kode adalah
simbol
14
tertertu dalam bentuk huruf atau angka untuk memberikan identitas data. Kode
yang diberikan dapat memiliki makna sebagai data kuantitatif (berbentuk skor).
Kuantikasi atau transformasi data menjadi data kuantitatif dapat dilakukan dengan
memberikan skor terhadap setiap jenis data dengan mengikuti kaidahkaidah dalam
skala pengukuran.
3. Tabulasi Data
Tabulasi adalah proses menempatkan data dalam bentuk tabel dengan cara
membuat tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis. Tabel yang
dibuat sebaiknya mampu meringkas semua data yang akan dianalisis. Pemisahan
tabel akan menyulitkan peneliti dalam proses analisis data.

3.7. Metode Analisis Data

Adapun metode yang digunakan dalam analisis data ini adalah menggunakan
yaitu pengumpulan informasi melalui wawacara terhadap key informan atau
responden yang kapabel yang dapat memberikan inforrmasi secara akurat mengenai
data penelitian.

3.8. Alat Analisis Data

Sebelum melakukan pengujian regresi linear sederhana, terdapat beberapa


asumsi yang harus dipenuhi agar data yang akan dimasukkan dalam model regresi
telah memenuhi ketentuan dan syarat dalam regresi.

3.8.1 Statistik deskriptif

Teknik analisis data dalam penelitian ini merupakan upaya pengukuran


secara kuantitatif dari hasil pengumpulan data yang bersifat kualitatif dan untuk
selanjutnya dilakukan analisis data pengukuran tersebut. Analisis yang digunakan
adalah deskriptif kuantitatif yaitu data yang terkumpul kemudian dikategorikan
menurut kriterianya masing-masing dan disajikan dalam bentuk tabel, kemudian
dianalisa secara deskriptif berdasarkan teori-teori yang ada.

15
3.8.2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah distribudsi data variabel


terikat dan variabel dalam model regresi terjadi secara normal. Unutk menguji
apakah distribusi data normal atau tidak dapat dilakukan dengan cara melihat
normal propability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi
normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis klurus diagonal, dan ploting
data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka
garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
(Ghozali, 2009)

3.8.3 Model Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linier antara satu
variabel independendengan variabel dependen. Analisis ini untuk mengetahui arah
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau
negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel
independen mengalami kenaikan atau penurunan. Rumus regresi linier sederhana
sebagai berikut:

Y= a + bX

Keterangan :

Y = Kesejahteraan

Masyarakat a dan b =

Bilangan konstanta X =

Alokasi dana desa

3.9. Definisi Oprasional Variabel


Variabel Dalam penelitian ini adalah:
a. Alokasi Dana Desa (x)
Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan bagian keuangan yang
16
diperoleh dari bagi hasil pajak daerah dan abgian dari dana perimbangan
keuangan pusat
dan daerah yang diterima oleh kabupaten/kota untuk desa yang dibagikan
secara proposional. Indikator alokasi dana desa mengacu pada peraturan
mentri dalam negeri Republik Indonesia Nomor 113 tahun 2014 tentang
pengelolaan keuangan desa pasal 2 ayat 1, yang menekankan bahwa keuangan
desa harus dikelola berdasarkan asasasas sebagai berikut:
1. Transparan
2. Akuntabel
3. Partisipasif

b. Kesejahteraan Masyarakat ( Y )
Menurut (soetomo: 2014) kesejahteraan merupakan suatukondisi yang
mengandung unsur atau ketertiban keamanan, keadilan, ketentraman,
kemakmuran, dan kehidupan yang tertata mengandung makna yang luas bukan
hanya terciptanya ketertiban dan keamanan melainkan juga keadilan dalam
berbagai dimensi.
Indikator kesejahteraan:
1. Keadilan sosial
2. Keadilan ekonomi
3. Keadilan demokrasi

17
DAFTAR PUSTAKA

Bill, Afrida Susanti, Normiyati N, Abd. Gaffar. 2022. Pengaruh Alokasi Dana Desa
Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat. Vol. 1, No. 1, Juni 2022

Cahyono, Heru dan Nyimas Latifah Letty Aziz. 2020. Pengelolaan Dana Desa studi dari sisi
Demokrasi dan Kapasitas Pemerintah Desa. Jakarta : LIPI Press.

Hariyani desi. 2018. Pengaruh Alokasi Dana Desa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Desa (Studi Kasusu Di Desa Sungai Rambut Kecamatan Barbak Kabupaten Tanjung
Jabung Timur). Jambi : Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Janati Nurlaili. 2021. Analisis Alokasi Dana Desa (Add) Terhadap Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat Provinsi Riau,

Jayanti,Dwi Afifa Dwi dan Sri Trisnaningsih. 2022. Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana
Desa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Dalam Masa Pandemi Covid-19 ( Studi
Pada Desa. Bareng Kec. Bareng Kab. Jombang). Vol :13 No :2 Tahun 2022.

Magal, Pinus, George M.V. Kawung, Mauna TH. B. Maramis. 2021. Pengaruh Alokasi Dana
Desa Terhadap Kemiskinan Dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Desa
Solimandungan Baru Kecamatan Bolaang Kabupaten Bolaang Mongondow. Vol.9
No.1 Januari 2021, Hal. 462-469.

Sumarni, Mutia. 2020. Pengaruh Pengelolaan Alokasi Dana Desa Terhadap Peningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat.

Tang Sefnat Aristarkus , Yustina Maro , Alvonso Fanisius Gorang , Elia Maruli. 2022.
Pengaruh Alokasi Dana Desa dan Dana Desa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Desa. , Juni 2022, 8 (9), 384-399.

Telaumbanua, Aferiaman dan Noferius Ziliwu. 2022. Analisis Dampak Pengelolaan Alokasi
Dana Desa Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat. Vol. 1, No. 1, Mei
(2022),IPage 108-123.

18
Widiastuti, Nadya. 2022. Analisis Pemanfaatan Anggaran Dana Desa Terhadap Tingkat
Kesejahteraan Masyarakat Berdasarkan Perspektif Ekonomi Islam. Lampung :
Universitas Islam Negri Raden Intan Lampung.

19
KUISIONER PENELITIAN
PENGARUH ALOKASI DANA DESA TERHADAP KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT DESA WONUA RAYA, KECAMATAN BAITO,
KEBUPATEN KONAWE SELATAN.

Responden 40 masyarakat :
B. Data Responden :
1. Nama :
2. Usia :
3. Pendidikan terakhir :
C. PENGARUH ALOKASI DANA DESA TERHADAP KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT DESA WONUA RAYA, KECAMATAN BAITO,
KEBUPATEN KONAWE SELATAN.
PETUNJUK pengisian kuisioner bagian :
1. Bacalah sejumlah pertanyaan dibawah ini dengan teliti.
2. Anda dimohon untuk memberikan jawaban sesuai dengan keadaan anda secara
objektif dengan memberi tanda (centang) pada salah satu kriteria yang mewakili
diri anda untuk tiap pertanyaan dibawah ini.
3. Pilihlah jawaban yang tersedia :
STS : apabila anda merasa sangat tidak
setuju TS : apabila anda merasa tidak
setuju
N : apabila anda merasa ragu-
ragu S : apabila anda merasa setuju
SS : apabila anda merasa sangat setuju
4. Skor yang diberikan tidak mengandung nilai jawaban benar maupun salah,
melainkan menunjukkan kesesuaian penilaian anda terhadap isi setiap pernyataan.
5. Dimohon dalam memberikan penilaian tidak ada pernytaan yang terlewatkan

20
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
TRANSPARAN
1 Adanya musyawarah yang melibatkan
masyarakat desa
2 Pemerintah desa terbuka informasi
tentang dokumen pengelolaan alokasi
dana desa

NO PERNYATAAN STS TS N S SS
AKUNTABEL
1 Adanya pengawasan oleh tim pelaksana
alokasi dana desa
2 Adanya laporan pertanggungjawaban
pengelolaan alokasi dana desa

NO PERNYATAAN STS TS N S SS
PARTISIPASI
1 Masyarakat desa terlibat dalam
perencanaan dan pelaksanaan
pengelolaan alokasi dana desa

21
Kesejahteraan Masyarakat Desa

NO PERNYATAAN STS TS N S SS
KEADILAN SOSIAL
1 Adanya fasilitas pendidikan
2 Adanya fasilitas kesehatan
3 Dengan adanya alokasi dana desa dapat
menejahterakan kehidupan masyarakat
desa
KEADILAN EKONOMI
5 Dengan adanya alokasi dana desa dapat
membantu keadaan ekonomi
masyarakat desa
KEADILAN DEMOKRASI
6 Masyarakat desa dapat mengakses
informasi tentang perencanaan dan
pelaksanaan pengelolaan alokasi dana
desa

22

Anda mungkin juga menyukai