Anda di halaman 1dari 83

LAPORAN PENELITIAN

STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM MEWUJUDKAN


DESA MANDIRI DI DESA CAMPAKA MULYA
Disusun dalam rangka memenuhi salah satu Tugas Akhir pada Mata Kuliah
Sistem Pemerintahan Desa yang diampu oleh : Rendy Adiwilaga, S.IP., M.Sc

Disusun Oleh :
1. Afifah Putri Mugofar 401190017
2. Elvan Nugraha Hermawan 401190023
3. Fuziah Nur Alifah 401190005
4. Gentra Puji Ramadhan 401190013
5. Isnandi Abdul Rozak Riaji 401190014
6. Rizky Noor Faried 401190001
7. Safhira Dinda Berliana 401190020
8. Putri Yulianti 401190010

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS BALE BANDUNG
2021
“If you don’t take risks, you can’t create a future!”

Monkey D. Luffy -

Kupersembahkan kepada,

Ayah dan Ibu Tercinta

Teman – Teman Tercinta

Adik dan Kakak Tercinta

Almamaterku Tercinta

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil’alamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke

hadirat illai Robbi yang telah memberikan kesabaran, kekuatan, ketabahan, serta

memudahkan dalam menyelesaikan penulisan Laporan Panelitian ini yang

berjudul “Strategi Pemerintahan Desa dalam Mewujudkan Desa Mandiri di Desa

Campakamulya”.

Laporan Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat guna menempuh ujian

Akhir Semester pada Mata Kuliah Sistem Pemerintahan Program Strata I pada

konsentrasi Ilmu Pemerintahan, Universitas Bale Bandung. Selama menempuh

Pendidikan di Universitas Bale Bandung dan sampai terselesainya Laporan

Panelitian ini, penulis banyak mendapatkan bantuan baik berupa moril maupun

materil. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan rasa

terimakasih dan rasa syukur kepada

1. Bapak Rendy Adiwilaga, S.IP., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Bale Bandung;

2. Bapak Rifi Rivani Radiansyah, S.IP., M.Si, selaku Ketua Program Studi

Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bale

Bandung;

3. Bapak Rendy Adiwilaga, S.IP., M.Sc. selaku Dosen Pengampu Mata

Kuliah Sistem Pemerintahan Desa;

4. Seluruh dosen Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Bale

Bandung yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan yang

ii
berguna selama penulis menempuh Pendidikan di Universitas Bale

Bandung;

5. Pimpinan dan Staff Pemerintahan Desa Campakamulya yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk dapat melakukan penelitian;

6. Kedua orang tuaku, yang memberikan motivasi untuk menyelesaikan

laporan penelitian ini;

7. Rekan – Rekan tercinta, yang selalu memberikan dukungan selama

penyelesaian laporan penelitian ini;

8. Adik dan Kakak, selalu menjadi penyemangat dalam proses penyelesaian

laporan penelitian ini; dan

9. Teman teman Angkatan 2019 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu

yang memberikan support dan bantuan kepada penlis demi

terselesaikannya laporan penelitian ini.

Penulis berharap semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan juga bagi pihak – pihak lain yang membutuhkannya

terutama bagi para peneliti lainnya sebagai bahan perbandingan. Penulis

menyadari sepenuhnya atas keterbatasan kemampuan sebagai manusia biasa, oleh

karena itu penulis senantiasa menantikan saran dan kritik yang bersifat

membangun sangat berhaga bagi penulis dan teriring dengan ucapan terimakasih

semoga Allah Yang Maha Kuasa membalas amal kebaikan kita semua. Amiin Ya

Robba’alamiin.

Bandung, Desember 2021

iii
Tim Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR MOTO DAN PERSEMBAHAN....................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................iv

DAFTAR TABEL............................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah.......................................................................4

1.3 Rumusan Masalah..........................................................................4

1.4 Maksud dan Tujuan........................................................................4

1.5 Metode Penelitian .........................................................................5

BAB II KAJIAN PUSTAKA.........................................................................6

2.1 Desa................................................................................................6

2.2.1 Pengertian Desa

.......................................................................................

2.2.2 Fungsi Desa..................................................................

2.3.3 Klasifikasi Status Desa Berdasarkan Indeks

Desa Membangun.........................................................

2.2. Pemerintahan Desa........................................................................10

2.3 Pembangunan Desa........................................................................13

v
2.4 Stategi Pemerintahan ....................................................................17

BAB III OBJEK PENELITIAN...................................................................22

3.1 Sejarah Desa Campakamulya.......................................................22

3.2 Visi dan Misi Desa Campakamulya..............................................24

3.3 Struktur Organisasi dan Daftar Susunan Perangkat

Desa Campakamulya.....................................................................

3.4 Keadaan Geogratif Desa Campakamulya .....................................30

3.5 Keadaan Demografi Desa Campakamulya....................................33

3.6 Sarana dan Prasana........................................................................37

BAB IV HASIL PENELITIAN.....................................................................40

4.1 Tujuan (Purposes)..........................................................................40

a. Pemerintah Desa Menyampaikan Informasi

Mengenai Tujuan Dari Pembangunan Desa

Campakamulya........................................................................

b. Masyarakat Mengetahui Tujuan Dari

Pembangunan Desa Campakamulya........................................

4.2.......................................................................................................

ungan (Environtments)

a. Di Lingkungan Internal Kepala Desa Memberikan

Gambaran Strategi Pemerintahan Kepada

Perangkat Desa Mengenai Pembangunan....................................

vi
b. Di Lingkungan Eksternal Pemerintah Desa

Memberikan Informasi Kepada Masyarakat

Mengenai Pembangunan Yang Akan Dilaksanaka......................

c. Pemerintah Desa Bekerjasama Dengan Pihak

Swasta Berkaitan Dengan Pembangunan ...................................

d. Faktor Yang Menghambat dan Mendukung Dari

Pembangunan Desa Campakamulya........................................

4.3.......................................................................................................

arahan (Directions).......................................................................

a. Pemerintah Desa Memberikan Dorongan Atau

Semangat Kepada Masyarakat Untuk Mengikuti

Setiap Kegiatan Yang Dilaksanakan Oleh

Pemerintah Desa.........................................................................

b. Pemerintah Desa Memberikan Arahan Langsung

Untuk Menggerakan Potensi Yang Dimiliki

Masyarakat ................................................................................

c. Pelaksanaan Realisasi Pembangunan Desa

Campakamulya.......................................................................

4.4 Aksi (Action)...............................................................................

a. Adanya Partisipasi Aktif Masyarakat Pada

Setiap Kegiatan Pembangunan Yang Dilakukan

Oleh Desa Baik Berupa Tenaga, Alat Maupun

Dana .........................................................................................

vii
b. Memberikan Kesempatan Masyarakat Setempat

Untuk Ikut Serta Dalam Setiap Kegiatan

Pembangunan ...........................................................................

4.5 Belajar (Learning)........................................................................

a. Adanya Pelatihan Yang Dilaksanakan Secara

Konsisten Yang Bertujuan Untuk Menjadikan

Perangkat Desa Yang Bisa Diandalkan.....................................

b. Adanya Perangkat Desa Yang Mempunyai

Kemampuan Sesuai Bidangnya.................................................

c. Adanya Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat

Oleh Pemerintah Desa...............................................................

BAB V PENUTUP..........................................................................................

5.1

5.2

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

IDENTITAS PENULIS...................................................................................

LAMPIRAN ....................................................................................................

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan

Desa Campakamula .................................................................

Gambar 3.2 Peta Administratif Desa Campakamulya.................................

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Kepala Desa Campakamulya yang pernah menjabat

dari tahun 1983 sampai dengan sekarang .........................................

Tabel 3.2 Daftar Susunan Perangkat Desa Campakamulya

Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung........................................

Tabel 3.3 Pembagian Kampung serta data RT dan RW di Desa

Campakamulya..........................................................................

Tabel 3.4 Data Sumber Air Bersih Desa Campakamulya........................

Tabel 3.5 Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin di Desa

Campakamulya .........................................................................

Tabel 3.6 Jumlah Penduduk berdasarkan Kelompok umur di

Desa Campakamulya ................................................................

Tabel 3.7 Jumlah Penduduk berdasarkan Agama di Desa

Campakamulya..........................................................................

Tabel 3.8 Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan di

Desa Campakamulya.................................................................

Tabel 3.9 Jumlah Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian di

Desa Campakamulya.................................................................

Tabel 3.10 Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga berdasarkan

PerRW di Desa Campakamulya................................................

Tabel 3.11 Jumlah Sarana Pendidikan di Desa Campakamulya.................

Tabel 3.12 Jumlah Tempat Peribadahan di Desa Campakamulya..............

Tabel 3.13 Jumlah Sarana Kesehatan di Desa Campakamulya..................

x
Tabel 3.14 Jumlah Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum di

Desa Campakamulya.................................................................

Tabel 3.15 Jumlah sarana olahraga.............................................................

Tabel 3.16 Jumlah Sarana Keamanan di Desa Campakamulya..................

Tabel 3.17 Jumlah sarana Transportasi di Desa Campakamulya................

xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi, menghadapi tantangan masa depan

dibutuhkannya strategi untuk pengembangan masyarakat dengan

mengembangkan potensi-potensi yang di miliki oleh masyarakat itu

sendiri. Dalam kerangka otonomi daerah, salah satu komponen yang perlu

dikembangkan adalah wilayah pedesaan. Tiap pemerintah daerah

memberikan keluluesaan kepada pemerintah desa dalam mengembangkan

desanya dari segala aspek bidang kehidupan. Masing-masing desa pastinya

memiliki keunggulan untuk bisa dikembangkan menjadi lebih maju dan

berkembang. Maa Strategi disini berkaitan dengan sebuah langkah-

langkah atau cara yang disusun untuk mencapai tujuan baik dalam jangka

pendek maupun jangka panjang dengan prioritas sumber daya yang ada di

wilayah tersebut. Terdapat dalam UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa yang

merujuk pada Peraturan Pemerintah No.47 Tahun 2015, pelaksanaan

Undang-Undang tersebut pada pasal 1 ayat 1 memberikan kesempatan

kepada masyarakat desa untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya

sendiri dengan persyaratan yang diamanatkan serta memperhatikan potensi

dan keanekaragaman daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

1
Salah satu implementasi dari program dalam rangka memajukan

Desa Mandiri ini yakni melalui pemberdayaan masyarakat di sekitar Desa.

Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya mempersiapkan masyarakat

seiring dengan langkah upaya memperkuat kelembagaan masyarakat agar

mereka mampu mewujudkan kemajuan, kemandirian, dan kesejahteraan

dalam suasana keadilan sosial yang berkelanjutan (Sumardi, 2005:11).

Pemberdayaan disini merupakan sebuah upaya dengan salah satunya untuk

meningkatkan kembali kualitas sumber daya manusia (SDM) yang

membentuk dan mengubah perilaku serta pola pikir masyarakat melalui

pengembangan potensi yang dimiliki.

Pembangunan selama ini dilakukan dengan menempatkan

masyarakat sebagai obyek pembangunan yang menerima semua program

dari pemerintah. Paradigma lama (pembangunan) yang lebih berorientasi

pada negara dan modal berubah menjadi paradigma baru (pemberdayaan)

lebih terfokus pada masyarakat dan institusi lokal yang dibangun secara

partisipatif di desa Desa Campakamulya sendiri pemberdayaan yang

dilakukan dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan Desa

Campakamulya dapat dilihat dari segi kondisi kesehatan masyarakat

dimana Desa Campakamulya banyak mengadakan sebuah program-

program yang menunjang kesehatan serta kesejahteraan masyarakatnya

sesuai dengan visi misi pemerintah Desa Campakamulya itu sendiri.

Terlebih lagi program Kesehatan ini merupakan program andalan dan juga

salah satu kelebihan yang dimiliki Desa Campakamulya, selain itu juga

2
pembenahan sektor pendataan masyarakat, era digitalisasi informasi dan

pemberdayaan serta pemaksimalan potensi desa yang ada di Desa

Campakamulya yang salah satu nya adalah pendataan masyarakat,

pengaktifan kembali web desa serta pembuatan sebuah Kampung Wisata

sudah mulai di galakan terhitung sejak tahun 2019. Akan tetapi masih

banyak kekurangan yang dimiliki desa Campakamulya dalam proses

pengembangan desa dalam mewujudkan Desa Mandiri tersebut salah satu

diantaranya adalah kurangnya SDM yang mempunyai keahlian sesuai

dengan bidangnya sehingga masih ada staff pemerintah Desa

Campakamulya yang bingung akan tupoksinya sendiri.

Dan untuk mengevaluasi hal tersebut Pemerintah Desa

Campakamulya tentunya sudah mulai mengembangkan serta

mengeluarkan strategi – stregi yang dianggap perlu dan mampu menjadi

solusi dalam rangka menanggulangi permasalahan di desa Campakamulya

sendiri yang dimana strategi pemerintahan desa tersebut dilakukan dalam

rangka mewujudkan Desa Campakamulya yang Mandiri.

Berdasarkan latar belakang tersebut yang telah diuraikan, maka

penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul STRATEGI

PEMERINTAH DESA DALAM MEWUJUDKAN DESA MANDIRI

DI DESA CAMPAKAMULYA. Dengan menggunakan lima indikator

strategi dalam mewujudkan Desa Mandiri melalui pengembangan

pemberdayaan masyarakat.

3
1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti

mengajukan identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Penepatan SDM di Desa Campakamulya yang kurang sesuai dengan

bidangnya .

2. Kurang maksimalnya Pemanfaatan sumber alam dan potensi di Desa

Campakamulya.

3. Masih adanya staff pegawai Desa yang kurang mengerti mengenai

tupoksinya.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti

mengajukan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana strategi Pemerintah Desa dalam mewujudkan Desa

Mandiri melalui pengembangan pemberdayaan masyarakat di Desa

Campakamulya?

2. Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam mengembangkan

potensi yang ada khususnya Desa Wisata di Desa Campakamulya?

1.4 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang akan

dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara Umum

4
Secara umun penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tentang

strategi pemerintah desa dalam mewujudkan desa mandiri melalui

program pengembangan yang ada di Desa Campakamulya.

2. Secara Khusus

Untuk mengetahui perkembangan program pengembangan desa

terutama mengembangkan potensi melalui Desa Wisata di Desa

Campakamulya.

1.5 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif

kualitatif. Metode kualitatif ini, penulis yang menjadi instrumen dalam

penelitian dan analisis dilakukan secara terus menerus dari awal penelitian

hingga analisis data.

Pengamatan langsung pada obyek studi sesuai lingkup penelitian dan

teori sebagai pendukung penelitian berdasarkan lingkup pembahasan.

Mengidentifikasi obyek – obyek yang ada pada lokasi penelitian meliputi

rencana yang dilakukan yang dilakukan, tindak lanjut serta hasil dari rencana

yang sudah dilakukan. Maka proses analisis dilakukan untuk mendapatkan

data mengenai strategi pemerintahan Desa khususnya Desa Campakamulya

dalam rangka mewujudkan Desa Mandiri.

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Desa

2.2.1 Pengertian Desa

Secara Etimologi kata desa berasal dari bahasa Sansekerta, deca

yang berarti tanah air, tanah asal, atau tanah kelahiran. Dari perspektif

geografis, Desa atau village diartikan sebagai “a groups of hauses or

shops in a country area, smaller than a town”. Desa adalah kesatuan

masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengurus rumah

tangganya sendiri berdasarkan hak asal-usul dan adat istiadat yang

diakui dalam Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten.

R.Bintarto (2010:6) menyatakan desa juga dapat dikatakan

sebagai suatu hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia

dengan lingkungannya. Hasil dari perpaduan itu ialah suatu wujud atau

kenampakan di muka bumi yang ditimbulkan oleh unsur – unsur

fisiografi, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang saling berinteraksi

antar unsur dan juga dalam hubungannya dengan daerah – daerah.

N.Daldjoeni (2011:4) Desa dalam arti umum juga dapat dikatakan

sebagai pemukiman manusia yang letaknya di luar kota dan

penduduknya bermata pencaharian dengan bertani atau bercocok tanam.

H.A.W. Widjaja (2009:3) Desa adalah sebagai kesatuan

masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal

– usul yang bersifat istimewa. Landasan pemikiran dalam mengenai

6
Pemerintahan Desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli,

demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.

sedangkan dalam pengertian lain seperti yang terdapat pada

Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 Desa adalah desa dan desa

adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa,

adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,

kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat,

hak asal – usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati

dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia

2.2.2 Fungsi Desa

Secara umum Desa memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Desa sebagai Hinterland

Salah satu fungsi desa yaitu sebagai hinterland atau daerah dukung

yang memberi bahan pokok 

2. Desa sebagai Pelestari kearifan lokal

Fungsi desa selanjutnya yaitu sebagai pelestari kearifan lokal.

Dengan adanya desa, maka kebudayaan lokal akan senantiasa

terjaga dan terus berkembang.

3. Desa sebagai Sumber Tenaga Kerja

Masyarakat desa yang hidup berdasarkan gotong royong menjadi

kekuatan berproduksi dan kekuatan membangun atas dasar kerja

sama dan saling pengertian. Selain itu, desa juga termasuk sumber

7
tenaga kerja bagi kota. Tidak bisa dimungkiri bahwa masyarakat

yang berasal dari desa dipekerjakaan di kota sebagai buruh atau di

sektor informal.

4. Desa sebagai Mitra Pembangunan

masyarakat desa juga berfungsi sebagai mitra pembangunan

wilayah kota. Mitra ini akan diperoleh dalam waktu cepat maupun

lambat, tergantung dengan hubungan atau kerja sama yang

dilakukan masyarakat di dalamnya.

2.2.3 Klasifikasi Status Desa berdasarkan Indeks Desa Membangun

Dalam Indeks Desa Membangun ada lima (5) klasifikasi status

kemajuan dan kemandirian desa yaitu :

1. Desa Mandiri atau Sangat Maju (Desa Sembada) adalah

Desa Maju yang memiliki kemampuan melaksanakan

pembangunan Desa untuk mensejahterakan dan meningkatkan

kualitas hidup masyarakatnya dengan ketahanan sosial,

ketahanan ekonomi dan ketahanan ekologi yang berkelanjutan.

Desa Mandiri adalah Desa yang memiliki Indeks Desa

Membangun lebih besar dari 0,8155.

2. Desa Maju (Desa Pra-Sembada) adalah Desa yang memiliki

potensi sumber daya sosial, ekonomi dan ekologi, serta

kemampuan mengelolanya untuk peningkatan kesejahteraan

masyarakat desa, kualitas hidup manusia, dan menanggulangi

kemiskinan. Desa Maju adalah Desa yang memiliki Indeks Desa

8
Membangun kurang dari atau sama dengan 0,8155 dan lebih

besar dari 0,7072.

3. Desa Berkembang (Desa Madya) adalah Desa yang memiliki

sumber daya sosial, ekonomi dan ekologi, akan tetapi belum

secara optimal mengelolanya. Desa Berkembang adalah desa

yang memiliki Indeks Desa Membangun kurang dan sama

dengan 0,7072 dan lebih besar dari 0,5989.

4. Desa Tertinggal (Pra-Madya) adalah desa yang belum atau

kurang optimal dalam mengelola potensi sumber daya sosial,

ekonomi, dan ekologi yang dimilikinya, dalam upaya

peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, kualitas hidup

manusia, serta mengalami kemiskinan dalam berbagai

bentuknya. Desa Tertinggal adalah Desa yang memiliki Indeks

Desa Membangun kurang dan sama dengan 0,5989 dan lebih

besar dari 0,4907.

5. Desa Sangat Tertinggal (Desa Pratama) adalah Desa yang

mengalami kemiskinan dalam berbagai bentuk dan juga rentan

terhadap konflik sosial, goncangan ekonomi dan juga berbagai

bencana alam. Sehingga tidak mampu untuk mengelola potensi

sumber daya ekonomi, sosial dan ekologi yang dimiliki. Desa

Tertinggal adalah desa yang memiliki Indeks Desa Membangun

kurang dan lebih kecil dari 0,4907.

9
2.2 Pemerintahan Desa

Pemerintahan adalah perbuatan pemerintah oleh Organ – organ atau

badan – badan Legislatif, Eksekutif, dan yudikatif dalam rangka mencapai

tujuan pemerintahan Negara. Sedangkan pemerintahan dalam Arti sempit

adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh organ eksekutif dan

jajaranya dalam rangka mencapai tujuan pemerintah Negara.

Sedangkan dalam UU Nomor 6 tahun 2014 memberikan pengertian

tentang, Pemerintah Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah desa adalah unsur penyelenggaraan

Pemerintahan Desa, menurut Nurcholis (2014:22) Pemerintah mempunyai

tugas pokok:

a. Melaksanakan urusan rumah tangga Desa, urusan pemerintahan umum,

membangun dan membina masyarakat.

b. Menjalankan tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi

dan Pemerintah Kabupaten.

Pemerintah Desa yang dimaksud di sini Kepala Desa. Ini sebagai

lembaga eksekutif Pemerintah Desa yang berfungsi sebagai kepala

Pemerintah di Desa, kemudian dalam menjalankan tugasnya, Kepala Desa

dibantu oleh perangkat Desa. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Desa

berwenang :

1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan kebijakan yang

ditetapkan bersama Badan Perwakilan Desa (BPD).

10
2. Mengajukan rancangan peraturan desa.

3. Menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan bersama

BPD.

4. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) untuk dibahas dan

ditetapkan bersama BPD.

5. Membina kehidupan masyarakat desa.

6. Membina perekonomian desa.

7. Mengoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif.

8. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk

kuasa hukum untuk mewakili sesuai dengan peraturan perundang

undangan.

9. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang –

undangan.

10. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan UUD 1945

serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

11. Meningkatkan kesejahteraan rakyat.

12. Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat.

13. Melaksanakan kehidupan demokrasi.

14. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas dari

kolusi, korupsi dan nepotisme.

15. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan desa.

11
16. Menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang – undangan.

17. Menyelenggarakan administrasi pemerintahan yang baik.

18. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan

desa.

19. Melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa.

20. Mendamaikan perselisihan masyarakat di desa.

21. Mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa.

22. Membina, mengayomi dan melestarikan nilai – nilai sosial budaya dan

adat istiadat.

23. Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa.

24. Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan

hidup.

Sesuai dengan undang – undang bahwa Kepala Desa dibantu oleh

perangkat desa. Perangkat desa tercantum dalam Pasal 48. Perangkat desa

terdiri atas

a. Sekretariat desa

b. Pelaksana kewilayahan dan

c. Pelaksana teknis

Perangkat desa diangkat oleh Kepala Desa setelah dikonsumsikan dengan

camat atas nama Bupati /Walikota. Dalam melaksanakan tugas dan

wewenangnya, perangkat desa bertanggung jawab kepada Kepala Desa.

Perangkat desa diangkat dari warga desa yang memenuhi persyaratan, karena

tugas pemerintah desa begitu berat maka perangkat desa harus memiliki

12
kemampuan yang memadai untuk bisa mendukung Kepala Desa dalam

menjalankan pemerintahan dan pembangunan. Perintah desa berkewajiban

melaksanakan tugas – tugas pemerintahan sesuai dengan kewenangannya.

Dalam undang – undang Nomor 6 Tahun 2014 tetang desa Pasal 18

disebutkan bahwa kewenangan desa meliputi kewenangan dibidang

penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa,

pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa,

berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal – usul, dan adat istiadat desa.

Untuk melaksanakan tugas – tugas ini diperlukan susunan organisasi dan

perangkat desa yang memadai agar mampu menyelenggarakan pemerintahan

dengan baik. Demikian susunan organisasi pemerintah desa yang ada saat ini

perlu dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dalam upaya melaksanakan

amanat Undang – Undang Desa.

Sturuktur organisasi pemerintah desa harus disesuaikan dengan

kewenangan dan beban tugas yang harus dilaksanakan. Menurut Asnawi

Rewansyah (2011:18) ada lima fungsi utama pemerintah yaitu:

1. Fungsi pengaturan atau regulasi

2. Fungsi pelayanan kepada masyarakat

3. Fungsi pemberdayaan masyarakat

4. Fungsi pengelolaan aset / kekayaan

5. Fungsi pengamanan dan perlindungan

2.3 Pembangunan Desa

13
Pembangunan adalah perubahan yang dilakukan secara terencana dan

menyeluruh yang dilakukan oleh negara – bangsa dalam rangka memperoleh

kemajuan untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan. Menurut Siagian

(2012:4), pembangunan adalah suatu usaha atau rangkaian usaha

pertumbuhan dan perubahan secara berencana yang dilakukan secara sadar

oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju moderenitas dalam rangka

pembinaan bangsa. Lebih jauh lagi dia menyatakan bahwa pembangunan

mengandung aspek yang sangat luas salah satunya mencakup pembangunan

di bidang politik.

Adapun pengertian pembangunan desa, sesuai dengan Pasal 1 ayat 8 UU

Nomor 6 Tahun 2014 yaitu pembangunan desa adalah Upaya Peningkatan

Kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar – besarnya kesejahteraan

Masyarakat Desa. Keberhasilan pembangunan desa juga merupakan wujud

adanya efektifitas dan kemampuan serta etos kerja Kepala Desa dan aparatur

pemerintah desa. Namun demikian banyak realitas di desa – desa banyak

Kepela Desa tidak memiliki orientasi yang maju dalam menjalankan

pemrintahan desa, hal ini banyak disebabkan banyak pemerintah desa tidak

memiliki visi, misi dan rencana strategis yang memadai untuk menjalankan

roda pemerintahan dan pembangunan pada masyarakat desa dari sosial

ekonomi, politik dan fisik.

Pembangunan desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat

desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui

pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa,

14
pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam

dan lingkungan secara berkelanjutan.

Konsep pembangunan desa menjelaskan pembangunan masyarakat

adalah suatu gerakan untuk memajukan suatu kehidupan yang lebih baik bagi

seluruh masyarakat, dengan partisipasi aktif, bahkan jika mungkin dengan

swakarsa (inisiatif) masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu bagaimana

menggugah dan menumbuhkembangkan partisipasi sangatlah diperlukan

untuk proses pembangunan masyarakat itu sendiri. Menurut M. Firman Hadi

pembangunan yang partisipatif menghasilkan tata pemerintahan yang lebih

baik, kemakmuran yang lebih adil, pelayanan dasar yang lebih bermanfaat

bagi masyarakat banyak, akses ke pasar dan jasa bisnis yang lebih merata,

organisasi masyarakat yang lebih kuat, dan kebebasan memilih yang lebih

terbuka. Masalah – masalah dalam penyelenggaraan pembangunan di desa

merupakan suatu yang perlu diperhatikan bersama antara Kepala Desa

maupun BPD, serta masyarakat itu sendiri. Sehingga dalam menentukan suatu

program baik pembangunan fisik dan nonfisik dapat dirasakan manfaatnya

dengan seksama bukan hanya orang tertentu saja. Untuk itu antara BPD dan

Kepala Desa harus sejalan. Sebagai mitra Kepala Desa, seluruh anggota BPD

juga diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam meningkatkan peran

serta masyarakat dalam membangun desa. Karena, salah satu faktor penentu

keberhasilan pembangunan di sebuah desa,ditentukan oleh tinggi rendahnya

dukungan yang diberikan masyarakat desa tersebut.

15
Dari berbagai tuntutan pembangunan, terkadang menjadi suatu polemik

dan dinamika dalam pengelolaan serta penyelenggaraan pemerintahan desa,

maka menyebabkan semakin vitalnya keberaadaan lembaga auditor

pemerintah desa yang berfungsi sebagai sebuah badan penyelenggara

pemerintahan di desa. Keberhasilan dari suatu pemerintahan terletak pada

pemerintahannya sendiri, dalam hal ini pemerintah telah membuat Undang –

Undang mengenai pemerintahan desa, salah satunya adalah PP No. 72 Tahun

2005 tentang desa, yang isinya menyebutkan bahwa Pemerintahan Desa

adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah desa dan

Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan asal – usul dan adat istiadat setempat yang

diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Kemudian pengertian pemerintahan desa dijelaskan oleh Undang –

Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 1 ayat (2) bahwa

“Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia”. Dan lebih lanjut pengertian mengenai Desa

dijelaskan juga oleh Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

Pasal 1 ayat (1) bahwa “Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut

dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat

hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan

mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat

16
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal – usul, dan/atau hak tradisional

yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia”

BPD dan Kepala Desa merupakan patokan untuk keberhasilan dan sangat

berperan dalam pembengunan desa. Dimana pembangunan desa itu meliputi,

pembangunan sosial, pembangunan ekonomi, pembangunan masyarakat desa,

pembangunan kebudayaan dan pembangunan fisik desa. Pembangunan desa

pada dasarnya mencakup keseluruhan aspek desa yang terdiri dari berbagai

sektor dan program yang saling berkaitan dan dilaksanakan oleh masyarakat

dengan bantuan dan bimbingan pemerintah, karena untuk meningkatkan

pembangunan desa, baik peningkatan ekonomi maupun peningkatan taraf

hidup sangat dipengaruhi kepemimpinan seseorang. Secara teori bahwa salah

satu faktor penunjang adalah pemimpin. Dalam rangka penyelenggaraan

pemerintahan desa disusun perencanaan pembangunan desa sebagai satu

kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan daerah Kabupaten/Kota.

Perencanaan pembangunan desa sebagaimana dimaksud disusun oleh

pemerintahan desa secara partisipatif dengan melibatkan seluruh masyarakat

desa. Perencanaan pembangunan desa disusun secara berjangka meliputi:

1. Rencana pembangunan jangka menengah desa yang selanjutnya

disebut RPJMDes untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.

2. Rencana kerja pembangunan desa, selanjutnya disebut RKP –

Desa, merupakan penjabaran dari RPJMDes untuk jangka waktu 1

(satu) tahun.

17
2.4 Strategi Pemerintahan

Adapun pengertian tentang strategi publik menurut Mulgan (Muhammad,

2012:70) menyatakan bahwa “public strategy is the systematic use of public

resources and powers, by public agencies to achieve public goods (strategi

publik adalah penggunaan sistematis sumber daya publik dan kekuatan oleh

lembaga lembaga publik untuk mencapai tujuan dari penggunaan barang

publik).

Menurut Andrew (2005), strategi adalah pola keputusan yang

menentukan dan mengungkapkan sadaran, maksud atau tujuan dan

menghasilkan suatu kebijakan serta merencanakan untuk pencapaian tujuan

serta memperinci apa yang ingin dicapai. Strategi merupakan suatu proses

yang dalam banyak hal tidak dapat dipisahkan dari struktur, tingkah laku dan

kebudayaan dimana ditempat terjadinya proses tersebut. Namun demikian,

dari proses tersebut kita dapat memisahkan dua aspek penting yang saling

berhubungan erat dalam kehidupan nyata, tetapi dapat dipisah untuk tujuan

analisis. Yang pertama adalah perumusan (formulasi) dan yang kedua adalah

pelaksanaan (implementasi).

Ada juga Geoff Mulgan yang menyatakan, “Public strategy is the

systematic use of public resources and powers, by public agencies, to

achieves public goods”. Strategi yang diutarakan oleh Geoff Mulgan sendiri

lebih berbicaara mengenai strategi yang diperuntukan untuk organisasi

pembuat kebijakan (pemerintah). Di mana strategi berguna sebagai sistem

yang dapat mengatur kekuasaan dan sumber daya yang ada lewat organisasi

18
publik (pemerintah) yang bertujuan untuk kepentingan publik (Mulgan,

2009:19).

Berdasarkan Pengertian di atas, Geoff Mulgan, menguraikan strategi

pemerintahan ke dalam lima (5) indikator, yaitu: Purposes (Tujuan),

Environtment (Lingkungan), Direction (Pengarahan), Action (Tindakan), dan

Learning (Pembelajaran). Jika peneliti perhatikan dari kelima komponen yang

diutarakan oleh Mulgan, semua komponen tersebut memiliki unsur politik

yang kuat, yang tidak lain untuk membuat suatu kebijakan maupun

menjalankan kepentingan pemerintahan. Strategi yang diutarakan oleh Geoff

Mulgan juga merupakan strategi publik yang jelas berbeda dengan strategi

perusahaan. Dari teori dan komponen yang diutarakan oleh Mulgan di atas,

Mulgan menilai ada dua sumber daya utama yang diperlukan dalam proses

desain dan proses implementasinya, di antaranya adalah power (kekuasaaan)

dan knowledge (ilmu pengetahuan).

Hal tersebut yang melatar belakangi peneliti untuk menggunakan teori

dan komponen yang diutarakan oleh Geoff Mulgan. di mana dari teori dan

kelima komponen di atas, memiliki pendekatan baik secara politik dan

pemerintahan dalam merancang strategi dan mengimplementasikan strategi

yang dibuat untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat. Maka dari itu,

peneliti memiliki beberapa sub indikator yang dapat mendukung indikator

yang dikemukakan oleh Geoff Mulgan, sebagaimana yang peneliti ungkapkan

di bawah ini:

19
1. Purposes (Tujuan), peneliti mengambil teori yang dikemukakan oleh

konsep masyarakat Jepang tentang tujuan (purposes) itu sendiri, yang

dinamakan Ikigai, yang merupakan konsep masyarakat Jepang yang

berarti sebuah alasan untuk tujuan. Di mana indikator dari Ikigai adalah,

mission (misi) dan passion/vocation (bakat/kemampuan). Dari indikator

konsep masyarakat Jepang tentang tujuan tersebut dapat kita ketahui

bahwa untuk memiliki sebuah tujuan dibutuhkan misi dan kemampuan

untuk menjalankan dan mengimplementasi misi tersebut.

2. Environtment (Lingkungan), peneliti mengambil teori yang dikeluarkan

oleh United States Environmental Protection Agency, 2011. Yang

menyatakan bahwa indikator dari sebuah lingkungan dapat diukur dari

changes in ambitient conditions (perubahan yang terjadi pada kondisi

sekitar), dan change of human health (perubahan pada kesehatan

manusia).

3. Direction (Pengarahan), peneliti mengambil teori yang dikemukakan

oleh George R. Terry (1986), yang merupakan “usaha menggerakkan

anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka

berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan

sasaran anggota – anggota perusahaan tersebut oleh karena para

anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.” Pada bagian

ini terdapat empat indikator pengarahan atau directions, di antaranya

adalah, koordinasi (coordination), motivasi (motivation), komunikasi

(communication), dan perintah (command). Pada directions atau

20
pengarahan dapat kita ketahui ada empat indikator yang dapat menjadi

acuan dari sebuah pengarahan.

4. Action (Tindakan), pada bagian ini terdapat tiga indikator, di antaranya

adalah: external situation (situasi eksternal), device (perangkat yang

digunakan), dan decission making (pengambilan keputusan). Ketiga hal

ini sangat berkaitan erat saat akan melakukan sebuah tindakan.

5. Learning (Pembelajaran), pada bagian ini terdapat dua indikator

penting, di antaranya adalah: comparation method (metode

perbandingan), dan identification (identifikasi).

Menurut pendapat para ahli di atas, dapat diartikan bahwa strategi

merupakan rencana yang disusun oleh manajemen puncak (Top Management)

untuk mencapai tujuan yang diinginkan, rencana ini bisa meliputi tujuan,

kebijakan, dan tindakan yang harus dilakukan oleh suatu organisasi untuk

mempertahankan dan menguatkan eksistensi organisasi dan mampu

memenangkan persaingan di luar, namun yang terpenting bagi perusahaan

atau organisasi harus memiliki keunggulan kompetitif untuk meningkatkan

daya saing. Cara berpikir strategis ini tentunya sangat penting bagi sebuah

organisasi, karena strategi merupakan langkah awal untuk memahami dan

mengimplementasikan strategi tersebut

21
BAB III

OBJEK PENELITIAN

Desa Campaka Mulya

3.1. Sejarah Desa Campaka Mulya

Campakamulya merupakan desa pemekaran dari desa

Pasirhuni. Terjadinya pemekaran karena luas wilayah dan

kepadatan penduduk. Desa Campakamulya didirikan di Kampung

Kebontunggul. Alasannya karena pada zaman dahulu ketika

gerombolan DI-TII masuk kampung. Menurut mereka (ex-

gerombolan) tidak terlihat dan hanya terdapat bekas akar

(potongan pangkal kayu) atau dalam bahasa Sunda disebut

“tungul”, yang masih seperti hutan atau seperti “Kebontungul

(Bahasa Sunda). Jadi tidak terlihat adanya penduduk atau rumah

warga. Konon, para gerombolan ini dinamakan tempat tersebut

dengan istilah “Kebontungul”, karena mereka akan tersesat ketika

mereka memasuki daerah ini (cerita rakyat).

Alasan desa ini disebut Campakamulya karena pada zaman

dahulu di daerah Selatan Desa Pasirhuni ada suatu daerah yang

bernama “Campaka”. Di sana terdapat makam prasejarah yang

hingga kini belum ada bukti langsung siapa nama yang

dimakamkannya. Di tempat tersebut tumbuh pohon cempaka yang

bunganya sangat harum, kemudian warga mengkramatkan makam

tersebut. Dengan kramatnya daerah tersebut sehingga banyak

22
pejiarah ke tempat itu baik yang berasal dari daerah setempat

maupun dari luar daearah.

Akhirnya atas kesepakatan para tokoh dan sesepuh waktu

itu, maka masyarakat menyebut daerah itu dengan nama

CAMPAKAMULYA. Secara etimologis (bahasa), kata

“CAMPAKA” mengandung makna sebuah pohon yang memiliki

bunga dengan wangi yang sangat harum, sedangkan kata

“MULYA” (bahasa sunda) dan “MULIA” bahasa Indonesia,

mengandung makna mendatangkan kemuliaan bagi warga sekitar.

Berdasarkan deskripsi di atas maka kata

“CAMPAKAMULYA” mengandung makna bahwa warga daerah

tersebut mengharapkan kemulian dan kemakmuran warganya

seperti harumnya bunga Cempaka

Desa Campakamulya didirikan oleh para inohong atau

tokoh masyarakat Kebontunggul atau Campakamulya sampai

sekarang.

Adapun sampai saat ini telah dipimpin oleh 7 (tujuh) orang

Kepala Desa antara lain

No Nama Masa Jabatan

1. A.S. Sutarna Tahun 1983 s.d Tahun 2003

2. Elan Kurnia Tahun 2004 s.d Tahun 2005

3. Ateng Kurnia Tahun 2005 s.d Tahun 2006

23
No Nama Masa Jabatan

4. Eman Suparman Tahun 2006 s.d Tahun 2012

5. Saepudin Tahun 2012 s.d Tahun 2018

6. Hilman Ismail Tahun 2018 s.d Tahun 2019

7. Haris Tahun 2019 s.d Sekarang

Tabel 3.1 Daftar Kepala Desa Campakamulya yang pernah

menjabat dari tahun 1983 – sekarang

(Sumber : Data Penelitian & Pemerintah Desa Campakamulya)

3.2. Visi dan Misi Desa Campaka Mulya

Visi

Menuju Desa Campakamulya yang Maslahat (Maju, Mandiri,

Aman, Sejahtera, Agamis dan Tentram)

Misi

1. Mewujudkan desa campakamulya yang mandiri

a. Peningkatan kinerja aparatur pemerintahan desa

campakamulya

b. Peningkatan kesejahteraan aparatur

c. pemerintahan desa campakamulya

d. Peningkatan kualitas sumber daya aparatur pemerintahan

desa campakamulya

24
e. Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat

2. Mewujudkan desa campakamulya yang aman

a. Tersedianya piket rutin linmas di kantor desa

campakamulya

b. Tersedianya kegiatan swadaya masyarakat dan

mengaktifkan sistem keamanan lingkungan (Siskamling)

di tiap RW

c. Tersedianya patroli rutin babinsa dan babinkamtibmas ke

tiap wilayah RW

3. Mewujudkan Desa campakamulya yang sejahtera

a. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat

b. Peningkatan derajat pendidikan masyarakat

c. Peningkatan daya beli masyarakat

4. Mewujudkan desa campakamulya yang agamis

a. Peningkatan kegiatan keagamaan rutin

b. Mengadakan jumat keliling ke mesjid di tiap RW

c. Menghadiri kegiatan pengajian rutin

d. Turut serta dalam kegiatan keagamaan

5. Mewujudkan desa campakamulya yang tenteram.

25
3.3. Struktur Organisasi dan Daftar susunan perangkat Desa

Campakamulya

Struktur organisasi dan tata kerja pemerintahan Desa

Campakamulya adalah sebagai berikut :

26
Gambar 3.1 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa Campakamula
(Sumber : Data Penelitian & Pemerintah Desa Campakamulya)

22
Adapun daftar susunan perangkat Desa Campakamulya adalah sebagai berikut :

NO NAMA L/P AGAMA PENDIDIKAN ALAMAT JABATAN

Kp. Palalangon Rt 02/ 05 Desa


1 Haris Laki-Laki Islam SMK Kepala Desa
Campakamulya

Asep Sutarsa, Strata 1 (Sarjana Kp. Kebontunggul Rt 01 Rw 11 Desa


2 Laki-Laki Islam Sekretaris Desa
S.Pd. Pendidikan) Campakamulya

Kp. Palalangon, Rt 02 / Rw 05 Desa


3 Atang Laki-Laki Islam SMP Kaur Keuangan
Campakamulya

Gugun Gunawan, Strata 1 (Sarjana Kp. Kebontunggul Rt 03 / Rw 11 Desa Kaur Program &
4 Laki-Laki Islam
S.Kom.I Komunikasi Islam) Campakamulya Perencanaan

Kp. Kebontunggul Rt 01 / Rw 12 Desa Kaur Tata


5 Wida Farida Perempuan Islam SMK
Campakamulya Usaha & Umum

23
NO NAMA L/P AGAMA PENDIDIKAN ALAMAT JABATAN

Kp Gamblok Rt 03/ Rw 02 Desa


6 Neng Irnawati Perempuan Islam SMA Kasi Pelayanan
Campakamulya

Kp. Pereng Rt 02 / Rw 09 Desa


7 Usep Iman Laki-Laki Islam SMA Kasi Pemerintahan
Campakamulya

Kp. Kebontunggul Rt 01 Rw 12 Desa Kasi


8 Henhen Rohendi Laki-Laki Islam SMA
Campakamulya Kesejahteraan

Kp. Kebontunggul Rt Rw 04 Desa


9 Ridwan Suhendi Laki-Laki Islam SMA Kadus 1
Campakamulya

Kp. Kebontunggul Rt 03 / Rw 03 Desa


10 Iman Sukiman Laki-Laki Islam SMK Kadus 2
Campakamulya

11 Sukandi Laki-Laki Islam SMA Kp. Kebontunggul Rt 03 Rw 03 Desa Kadus 3

24
NO NAMA L/P AGAMA PENDIDIKAN ALAMAT JABATAN

Campakamulya

12 Puspita Dewi Perempuan Islam SMA Kp. Barunangka Kadus 4

Kp. Pereng Rt 02 Rw 09 Desa


13 M. Iqbal Nasrulloh Laki-Laki Islam SMK Staff 1
Campakamulya

Kp. Kebontunggul Rt 01 Rw 01 Desa


14 Hasan Mukarom Laki-Laki Islam SMK Staff 2
Campakamulya

Kp, Nyempet Rt 04 Rw 06 Desa


15 Agus Budiana Laki-Laki Islam SMA Staff 3
Campakamulya

Tabel 3.2 Daftar Susunan Perangkat Desa Campakamulya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung

Sumber (Data Penelitian & Pemerintahan Desa Campakamulya)

25
3.4. Keadaan Geografi Desa Campakamulya

Gambar 3.2 Peta Administratif Desa Campakamulya

(Sumber Data Penelitian & Pemerintahan Desa

Campakamulya)

Desa Campakamulya merupakan salah satu dari 10 Desa di

Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung dengan luas

wilayah 329,99 Ha. Dataran dengan ketinggian 900 dpa di

atas permukaan laut. Secara administrastif wilayah desa

campakamulya dibatasi oleh:

30
 Sebelah Utara Berbatasan dengan : Desa Pasirhuni

 Sebelah Timur Berbatasan dengan : Desa Pasirmulya

 Sebelah Selatan Berbatasan dengan: Perum Perhutani

 Sebelah Barat Berbatasan dengan : Desa Cimaung dan

Mekarsari

Iklim Desa Campakamulya sebagaimana desa – desa lain di

wilyah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan,

hal tersebut sangatlah berpengaruh terhadap pola tanam yang

ada di Desa Campakamulya dimana hampir 80% lahan

dimanfaatkan untuk pesawahan.

Pembagian wilayah di Desa Campakamulya tahun 2017 dibagi

menjadi 4 dusun, 48 RT dan 12 RW. Di bawah ini adalah tabel

pembagian wilayah Desa Campakamulya tahun 2017.

Jumlah
No Nama Kampung Rukun Warga
RT

1 Kebontunggul 1 3

2 Gamblok 2 4

3 Kebontunggul, Pereng,
3 4
Nyempet

4 Kebontunggul 4 3

5 Palalangon 5 4

6 Nyempet 6 5

31
Jumlah
No Nama Kampung Rukun Warga
RT

7 Campaka, Citunagan 7 4

8 Barunangka, Pasir sereh,


8 4
Ngameur, Pasir puspa

9 Gamblok, Pereng 9 4

10 Pasir panjang, Malabar 10 4

11 Kebontunggul 11 4

12 Kebontunggul 12 4

JUMLAH RW 12 48

Tabel 3.2 Pembagian Kampung serta data RT dan RW di

Desa Campakamulya (Sumber Data Penelitian &

Pemerintahan Desa Campakamulya)

Berdasarkan klimatologinya, aliran – aliran sungai yang ada di

wilayah Desa Campakamulya membentuk pola Daerah Aliran Sungai

(DAS) tercatat beberapa sungai maupun solokan yang terdapat di desa

Campakamulya, yaitu:

a. Sungai Cikondang (yang berbatasan dengan Desa Mekarsari

Kecamatan Cimaung)

b. Sungai Cigeureuh (yang berbatasan dengan Desa Cimaung

kecamatan Cimaung)

32
Selain itu, mata air utama yang dapat digunakan sebagai sumber air bersih

dan sumber untuk pertanian yang terdapat di Desa Campakamulya

diantaranya sebagai berikut :

1. Mata Air Cisaat, yang terdapat di Hutan Gunung Puntang

2. Mata Air Cigedongan yang terdapat di Hutan Gunung Puntang

3. Mata Air Curug Siliwangi, yang terdapat di Hutan Gunung Puntang

4. Mata Air Pancuran Tujuh yang terdapat di Ngameur

5. Mata air Cikemplang Jaya yang terdapat di Ngameur

6. Mata Air Cikondang yang terdapat di Ngameur

7. Mata Air Batu Templek yang terdapat di Ngameur

8. Mata Air Cibungalawang yang terdapat di Bungalawang

9. Mata Air Cijeruk yang terdapat di Pasir Panjang

10. Mata Air Cisalada yang terdapat di Pasir Sereh

 Berikut ini sumber air bersih yang aktif saat musim kemarau dan

musim penghujan :

SUMBER AIR MUSIM


MUSIM HUJAN
BERSIH KEMARAU

Sumur Pompa 30 Unit 30 Unit

Sumur Gali 60 Unit 30 Unit

Mata Air, PMA 20 Lokasi 16 Lokasi

Sungai 5 Lokasi 2 Lokasi

33
SUMBER AIR MUSIM
MUSIM HUJAN
BERSIH KEMARAU

Tabel 3.4 Data Sumber Air Bersih Desa Campakamulya

(Sumber Data Penelitian & Pemerintahan Desa

Campakamulya)

3.5. Keadaan Demografi Desa Campaka Mulya

Desa Campakamulya terdiri dari 4 dusun dengan jumlah

penduduk tahun 2020 yaitu 9252 jiwa. Sedangkan jumlah KK

yaitu 2959, dengan rincian sebagaimana berikut :

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Adapun jumlah penduduk Desa Campakamulya berdasarkan jenis

kelamin adalah sebagai berikut

No. Jenis Kelamin Jumlah

1. Laki – laki 4752 jiwa

2. Perempuan 4500 jiwa

Jumlah 9252 jiwa

Tabel 3.5 Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin di

Desa Campakamulya (Sumber Data Penelitian &

Pemerintahan Desa Campakamulya)

34
Jumlah Penduduk Berdasarkan Klasifikasi Umur

Adapun jumlah penduduk Desa Campakamulya berdasarkan

Klasifikasi umur adalah sebagai berikut :

Kelompok Jumlah Penduduk ( Jiwa)


No.
Umur Laki – Laki Perempuan Jumlah

1. 0–5 186 188 374

2. 6 – 11 414 409 823

3. 12 – 17 426 419 845

4. 18 – 23 460 450 910

5. 24 – 29 567 549 1116

6. 30 – 35 583 565 1148

7. 36 – 40 409 403 812

8. 41 – 45 359 366 725

9. 46 – 50 280 285 565

10. 51 – 55 225 234 459

11. 56 - 60 204 215 419

12. + 61 535 521 1056

Jumlah 4648 4604 9252

Tabel 3.6 Jumlah Penduduk berdasarkan Kelompok umur di

Desa Campakamulya (Sumber Data Penelitian &

Pemerintahan Desa Campakamulya)

35
Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Adapun jumlah penduduk Desa Campakamulya berdasarkan

Agama adalah sebagai berikut :

Jumlah Penduduk
No Agama
(Jiwa)

1 Islam 9250

2 Kristen -

3 Katholik -

4 Hindu -

5 Budha 2

6 Khonghucu -

Jumlah 9252

Tabel 3.7 Jumlah Penduduk berdasarkan Agama di Desa

Campakamulya (Sumber Data Penelitian & Pemerintahan

Desa Campakamulya)

Jumlah Penduduk berdasarkan Pendidikan

Adapun jumlah penduduk Desa Campakamulya berdasarkan

Tingkat Pendidikan adalah sebagai berikut :

Jumlah Penduduk
No Tingkat Pendidikan
(Jiwa)

1 Belum Sekolah 2233

36
Jumlah Penduduk
No Tingkat Pendidikan
(Jiwa)

2 Belum Tamat SD 1306

3 SD 2392

4 SLTP/SMP/MTs 2123

5 SLTA/SMA/SMK/MA 1090

6 D1/D2/D3 27

7 S1/S2/S3 81

Jumlah 9252

Tabel 3.8 Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan

di Desa Campakamulya (Sumber Data Penelitian &

Pemerintahan Desa Campakamulya)

Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Adapun jumlah penduduk Desa Campakamulya berdasarkan

Mata Pencaharian adalah sebagai berikut :

Jumlah Penduduk
No Mata Pencaharian
(Jiwa)

1 Petani 2647

2 Buruh Harian Lepas 2803

3 Karyawan Swasta 2060

4 Wiraswasta 199

37
Jumlah Penduduk
No Mata Pencaharian
(Jiwa)

5 Pedagang 212

6 TNI/Polri

7 Pegawai Negeri Sipil 40

8. Pensiunan

9. Lain – lain 1291

Jumlah 9252

Tabel 3.9 Jumlah Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian di

Desa Campakamulya (Sumber Data Penelitian &

Pemerintahan Desa Campakamulya)

Jumlah Penduduk Desa dan Kepala Keluarga berdasarkan

RW

Adapun jumlah penduduk dan Kepala Keluarga Desa

Campakamulya perRW adalah sebagai berikut :

No RW Jumlah KK L P Jumlah

1 01 227 392 339 719

2 02 239 395 351 752

3 03 236 445 384 722

4 04 159 272 269 531

5 05 257 412 402 827

38
6 06 249 409 378 857

7 07 264 420 387 809

8 08 240 413 398 805

9 09 301 473 560 1059

10 10 182 332 275 622

11 11 174 414 392 807

12 12 219 375 365 742

Jumlah 2747 4752 4500 9252

Tabel 3.10 Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga

berdasarkan PerRW di Desa Campakamulya (Sumber Data

Penelitian & Pemerintahan Desa Campakamulya)

39
3.6. Sarana dan Prasana

Adapun sarana dan prasana yang ada di Desa Campakamulya

adalah sebagai berikut :

Sarana Pendidikan

No Jenjang pendidikan Jumlah Lokasi

1. TK/ PAUD/ RA 5 RW. 04, 09, 10,

11,07

2. SD 3 RW. 02, 05, 11

3. MI 3 RW. 02, 04, 08, 09

4. SLTP/TSANAWIYAH 1 RW. 11

5. SLTA/SMK/MA 1 RW. 11

6. PERGURUAN TINGGI - -

7. PKBM - -

JUMLAH 11

Tabel 3.11 Jumlah Sarana Pendidikan di Desa

Campakamulya (Sumber Data Penelitian & Pemerintahan

Desa Campakamulya)

Tempat Peribadatan

No Jenis peribadatan Jumlah Keterangan

1 Mesjid 27

2 Mushola 8

40
No Jenis peribadatan Jumlah Keterangan

3 Langgar -

4 Madrasah 4

5 Gereja -

JUMLAH 39

Tabel 3.12 Jumlah Tempat Peribadahan di Desa

Campakamulya (Sumber Data Penelitian & Pemerintahan

Desa Campakamulya)

Sarana Kesehatan

Jumlah Sarana
No Jenis Sarana Kesehatan Keterangan
(Unit)

1 Posyandu 12 Baik

2 Toko Obat

3 Balai Pengobatan

4 Puskesmas Pembantu 1 Baik

5 Bidan Desa 1 Baik

6 Paramedis 12 Baik

Jumlah 26

41
Tabel 3.13 Jumlah Sarana Kesehatab di Desa Campakamulya

(Sumber Data Penelitian & Pemerintahan Desa

Campakamulya)

Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum

Sarana Jumlah

Balai Desa 1

SD/TK 5

Puskesmas 1

Panjang Jalan 5 Km

Kabupaten

Panjang Jalan -

Kecamatan

Panjang Jalan Desa 7 Km

Panjang Irigasi 60

Gedung Olahraga 1

Jumlah Mesjid/Mushola 35

Tabel 3.14 Jumlah Sarana Pemerintahan dan Pelayanan

Umumdi Desa Campakamulya (Sumber Data Penelitian &

Pemerintahan Desa Campakamulya)

42
Sarana Olahraga

No Jenis Sarana Olahraga Jumlah Sarana Keterangan

(Unit)

1 Lapangan Bulu Tangkis 2 Baik

2 Lapangan Volli 1 Baik

3 Meja Pingpong 4 Baik

4 Kolam Renang 2 Baik

Jumlah 9

Tabel 3.15 Jumlah sarana olah raga (Sumber Data Penelitian

& Pemerintahan Desa Campakamulya)

Sarana Keamanan

No Jenis Keamanan Jumlah

1 POSKAMLING 38

Tabel 3.16 Jumlah Sarana Keamanan di Desa Campakamulya

(Sumber Data Penelitian & Pemerintahan Desa

Campakamulya)

43
Sarana Trasportasi

No Jenis Transportasi Jumlah

1 Angkutan Umum 52

2 Motor 2000

3 Mobil 200

Tabel 3.17 Jumlah sarana Transportasi di Desa

Campakamulya (Sumber Data Penelitian & Pemerintahan

Desa Campakamulya)

44
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Strategi Pemerintah Desa Dalam Mewujudkan Desa Mandiri Di Desa

Campakamulya

4.1. Tujuan (Purposes)

a. Pemerintah Desa Menyampaikan Informasi Mengenai Tujuan Dari

Pembangunan Desa Campakamulya

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pemerintah Desa sudah

cukup optimal dalam menyampaikan informasi mengenai tujuan dari

pembangunan Desa Campakamulya Kecamatan Cimaung Kabupaten

Bandung. Hal ini dibuktikan dengan sebagian besar informan menyatakan

bahwa pemerintah Desa sudah cukup optimal dalam menyampaikan

informasi mengenai tujuan dari pembangunan Desa.

Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Haeruman ( 1997 ),

ada dua sisi pandang untuk menelaah pedesaan, yaitu :

1) Pembangunan pedesaan dipandang sebagai suatu proses alamiah

yang bertumpu pada potensi yang dimiliki dan kemampuan

masyarakat Desa itu sendiri. Pendekatan ini meminimalkan

campur tangan dari luar sehingga perubahan yang diharapkan

berlangsung dalam rentang waktu yang panjang.

2) Sisi yang lain memandang bahwa pembangunan pedesaan sebagai

suatu interaksi antar potensi yang dimiliki oleh masyarakat Desa

45
dan dorongan dari luar untuk mempercepat pembangunan

pedesaan.

Pendapat tersebut menunjukan bahwa pembangunan Desa bertujuan

untuk meningkatkan kualitas dari segi pelayanan, kesejahteraan sosial, ekonomi,

dan pendidikan sesuai dengan visi misi Kepala Desa Campakamulya

“MASLAHAT” yang merupakan kepanjangan dari Maju, Mandiri, Aman,

Sejahtera, Agamis dan Tentram. Dengan demikian apabila di relevansikan

dengan penelitian dari pembangunan pedesaan di Desa Campakamulya

Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung sudah dinilai cukup baik, hal ini

dikarenakan sebagian besar masyarakat sudah mengetahui tujuan dari

pembangunan Desa.

b. Masyarakat Mengetahui Tujuan Dari Pembangunan Desa

Campakamulya

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa masyarakat sudah

mengetahui mengenai tujuan dari pembangunan Desa Campakamulya

Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung. Hal ini dibuktikan dengan

sebagian besar informan menyatakan bahwa pemerintah Desa sudah cukup

optimal dalam menyampaikan informasi mengenai tujuan dari pembangunan

Desa.

Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Adisasmita

(2006:4) bahwa Pembangunan adalah seluruh kegiatan pembangunan yang

berlangsung di Desa dan meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat serta

dilaksanakan secara terpadu dengan mengembangkan swadaya gotong

46
royong. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Desa berdasarkan kemampuan dan potensi Sumber Daya Alam (SDA)

mereka melalui peningkatan kualitas hidup, keterampilan dan prakarsa

masyarakat.

Pendapat tersebut menunjukan bahwa masyarakat sudah mengetahui

karena dalam membangun pedesaan bukan asal membangun namun untuk

mendongkrak perekonomian masyarakat. Kemudian pihak pemerintah Desa

Campakamulya mempunyai strategi khusus dalam memberikan informasi

mengenai tujuan pembangunan Desa melalui para wakil masyarakat seperti

RT, RW, Kadus (Kepala Dusun), dan melakukan pemasangan baliho di titik-

titik tertentu.

4.2. Lingkungan (Environments)

a. Di Lingkungan Internal Kepala Desa Memberikan Gambaran Strategi

Pemerintahan Kepada Perangkat Desa Mengenai Pembangunan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Kepala Desa sudah

memberikan gambaran strategi pemerintah berkaitan dengan pembangunan

di Desa Campakamulya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung sudah

cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan sebagian besar informan menyatakan

bahwa Kepala Desa sudah memberikan gambaran strategi pemerintahan

kepada perangkat Desa.

Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Mulgan

(Muhammad, 2012:69) dalam pemenuhan syarat-syarat pokok yang harus

dimiliki oleh strategi organisasi pemerintahan adalah “effective strategies

47
need wide engagement and ownership. But they also have to bed led from

the very top (strategi yang efektif perlu keterlibatan luas dan kepemilikan

tetapi mereka juga harus dipimpin dari bagian paling atas)”.

Hal ini dibuktikan dengan selalu adanya rakor setiap bulan untuk

memastikan akan strategi pembangunan tersebut berjalan dengan baik dan

selalu berkomunikasi lancar antara pimpinan dengan perangkat Desa

Campakamulya.

b. Di Lingkungan Eksternal Pemerintah Desa Memberikan Informasi

Kepada Masyarakat Mengenai Pembangunan Yang Akan

Dilaksanakan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pemerintah Desa sudah

cukup optimal memberikan informasi kepada masyarakat mengenai

pembangunan yang akan dilaksanakan di Desa Campakamulya Kecamatan

Cimaung Kabupaten Bandung. Hal ini dibuktikan dengan sebagian besar

informan menyatakan bahwa pemerintah Desa sudah menyampaikan

mengenai pembangunan yang akan dilaksanakan dalam hal pembangunan

fasilitas penunjang Desa dimana untuk membantu perekonomian masyarakat

serta guna mencapai kesejahteraan bersama.

Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sumaryadi

(2010:55) mengemukakan bahwa Partisipasi pelaksanaan pembangunan

meliputi: mengarahkan daya dan, administrasi dan koordinasi, penjabaran

kedalam program. Sebagaimana yang dimaksud sebagai partisipasi dalam

48
memikul beban pembangunan, termasuk dalam pengertian ini. Terutama

beban berupa material, bahan, tenaga, waktu, tanah, alat dan sebagainya.

c. Pemerintah Desa Bekerjasama Dengan Pihak Swasta Berkaitan Dengan

Pembangunan

Berdasarkan pada hasil penelitian diketahui bahwa pemerintah Desa

tidak pernah menjalin kerjasama dengan pihak swasta berkaitan dengan

pembangunan di Desa Campakamulya Kecamatan Cimaung Kabupaten

Bandung. Hal ini dibuktikan dengan sebagian besar informan menyatakan

bahwa pemerintah Desa tidak pernah melakukan kerjasama dalam bentuk

MoU namun pemerintah Desa Campakamulya pernah mendapatkan bantuan

sosial berupa sembako dari Yayasan.

Adapun hasil penelitian bahwa pemerintah Desa kedepannya akan

menjalin kerjasama dengan pihak Perhutani yang mengelola Wana Wisata

Gunung Puntang namun ada beberapa penghambat salah satunya masih

banyak masyarakat menginginkan hasil yang instan serta pemahaman

masyarakat yang masih kurang perihal kerjasama tersebut.

d. Faktor Yang Menghambat dan Mendukung Dari Pembangunan

Desa Campakamulya

Berdasarkan hasil penelitian bahwa tentunya ada beberapa faktor

yang menghambat dan mendukung dari pembangunan Desa

Campakamulya diantaranya untuk perihal yang menghambat adalah

pemikiran masyarakatnya yang masih kurang paham (awam) terkait

49
tujuan dari Pembangunan Desa Campakamulya. Sedangkan untuk faktor

pendukungnya dapat dilihat dari potensi-potensi yang ada di Desa

Campakamulya, mulai dari kebutuhan primer seperti adanya pesawahan

dan perkebunan yang cukup melimpah untuk memenuhi kebutuhan

pokok dari masyarakat Campakamulya.

4.3. Pengarahan (Directions)

a. Pemerintah Desa Memberikan Dorongan Atau Semangat Kepada

Masyarakat Untuk Mengikuti Setiap Kegiatan Yang Dilaksanakan Oleh

Pemerintah Desa

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pemerintah Desa sudah

cukup optimal dalam memberikan dorongan atau semangat kepada

masyarakat untuk mengikuti setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh

pemerintah Desa Campakamulya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung.

Hal ini dibuktikan dengan sebagian besar informan menyatakan

bahwa pemerintah Desa cukup optimal dalam memberikan dorongan kepada

masyarakat untuk mengikuti setiap kegiatan yang dilaksanakan dalam

pembangunan, terutama kepada POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata)

sebagai penggerak masyarakat terhadap tempat wisata tersebut.

Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sumaryadi (2010:55)

menyatakan bahwa “dalam pelaksanaan proyek-proyek pembangunan, rakyat

dapat diajak untuk berpartisipasi dengan jalan menyumbangkan tenaga atau

harus kepada proyek-proyek pembangunan khusus, biasanya bersifat fisik”.

50
Terkait dengan hasil penelitian bahwa sebagian besar masyarakat

sudah berpartisipasi dalam hal gotong royong membangun dan menata tempat

wisata Pasawahan yang berada di Kp. Nyempet RT 03 RW 06.

b. Pemerintah Desa Memberikan Arahan Langsung Untuk Menggerakan

Potensi Yang Dimiliki Masyarakat

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pemerintah Desa sudah

sudah cukup baik dalam memberikan arahan untuk menggerakan potensi yang

dimiliki masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan sebagian besar informan

menyatakan bahwa pemerintah sudah cukup baik dalam memberikan arahan

dalam menggerakan potensi yang dimiliki masyarakat.

Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Slamet (dalam

Suryono 2001:124) bahwa partisipasi masyarakat dalam pembangunan

diartikan sebagai ikut sertanya masyarakat dalam pembangunan, ikut

dalam kegiatan pembangunan dan ikut serta memanfaatkan dan ikut

menikmati hasil-hasil pembangunan. Adapun pendapat lain yang

dikemukakan oleh Isbandy (2007:27), mengemukakan bahwa partisipasi

masyarakat adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses pengidentifikasi

masalah dan potensi yang dimiliki masyarakat, pemilihan dan pengambilan

keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan

upaya menangani masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses

mengevaluasi perubahan yang terjadi.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa dengan keterlibatan

masyarakat dalam pembangunan Desa Campakamulya itu sangat penting baik

51
pembangunan secara fisik maupun non-fisik karena itu akan merubah Desa

Campakamulya semakin maju dan masyarakat akan sejahtera. Dengan

demikian apabila direlevansikan dengan penelitian yang dilakukan maka

arahan untuk menggerakan masyarakat terkait potensi yang dimiliki di Desa

Campakamulya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung sudah cukup baik.

c. Pelaksanaan Realisasi Pembangunan Desa Campakamulya

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan

pembangunan Desa Campakamulya sudah cukup optimal dan berjalan dengan

baik meskipun masih ada saja faktor penghambat namun hal ini dapat teratasi.

Contoh realisasi dalam hal pembangunan seperti perbaikan jalan Desa

menggunakan beton, pembangunan MCK (Mandi, Cuci, Kakus),

pembangunan irigasi, pembangunan septictank, pembangunan gedung

serbaguna (Posyandu, Puskesmas Pembantu), pembangunan gallery BUMDes

dan pembangunan lainnya.

4.4. Aksi (Action)

a. Adanya Partisipasi Aktif Masyarakat Pada Setiap Kegiatan

Pembangunan Yang Dilakukan Oleh Desa Baik Berupa Tenaga, Alat

Maupun Dana

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa partisipasi masyarakat

pada setiap kegiatan pembangunan masih kurang optimal di Desa

Campakamulya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung. Hal ini dibuktikan

dengan sebagian besar informan menyatakan bahwa partisipasi masyarakat

52
baik berupa tenaga, alat ataupun dana masih kurang optimal dikarenakan

sebagian besar masyarakat bukan berdasarkan semata-mata ikhlas dalam

gotong royong namun menginginkan sesuatu berupa upah.

Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sumaryadi

(2010:55) mengemukakan bahwa partisipasi pelaksanaan pembangunan

meliputi: mengarahkan daya dan, administrasi dan koordinasi, penjabaran

kedalam program. Sebagaimana yang dimaksud sebagai partisipasi dalam

memikul beban pembangunan, termasuk dalam pengertian ini. Terutama

beban berupa material, bahan, tenaga, waktu, tanah, alat dan sebagainya.

Dengan demikian jika partisipasi masyarakat tinggi dengan sukarela

memberikan bantuan untuk kegiatan pembangunan baik berupa tenaga,

waktu, alat, maupun dana tentu itu akan memperlancar serta dapat

terlaksanakannya program-program yang telah direncanakan sebelumnya.

Jika dikaitkan dengan penelitian di Desa Campakamulya Kecamatan

Cimaung Kabupaten Bandung dapat dikatakan masih kurangnya

berpartisipasi baik berupa tenaga, alat, maupun dana dalam setiap kegiatan

pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah Desa. Adapun masyarakat

yang membantu secara sukarela namun masih ada beberapa masyarakat yang

menginginkan imbalan berupa upah.

b. Memberikan Kesempatan Masyarakat Setempat Untuk Ikut Serta

Dalam Setiap Kegiatan Pembangunan

Berdasarkan pada hasil penelitian diketahui bahwa masyarakat

setempat sudah diberikan kesempatan untuk ikut serta dalam kegiatan

53
pembangunan di Desa Campakamulya Kecamatan Cimaung Kabupaten

Bandung sudah sukup baik.

Hal ini dibuktikan dengan sebagian besar informan menyatakan

bahwa masyarakat setempat sudah diberikan kesempatan untuk ikut serta

dalam kegiatan pembangunan. Seperti halnya dalam pembangunan MCK

Komunal, pembangunan fasilitas jalan gang dan drainase air, pembangunan

septictank bersama, dan pembangunan gallery BUMDes.

Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Isbandy (2007:27),

mengemukakan bahwa partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan

masyarakat dalam proses pengidentifikasi masalah dan potensi yang dimiliki

masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi

untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya menangani masalah, dan

keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi.

Tetapi jika dilihat dalam pendapat tersebut partisipasi masyarakat

itu tidak secara sukarela hanya menginginkan upah dalam setiap kegiatan

pembangunan yang berjalan di Desa Campakamulya.

c. Memberikan Kesempatan Masyarakat Setempat Untuk Ikut Serta

Dalam dalam Kegiatan Pembangunan Kampung Wisata Pasawahan di

Desa Campakamulya

Berdasarkan pada hasil penelitian diketahui bahwa masyarakat

setempat sudah diberikan kesempatan untuk ikut serta dalam kegiatan

pembangunan di Desa Campakamulya Kecamatan Cimaung Kabupaten

Bandung sudah sukup baik.

54
Hal ini dibuktikan dengan sebagian besar informan menyatakan

bahwa masyarakat setempat sudah diberikan kesempatan untuk ikut serta

dalam kegiatan pembangunan. Seperti halnya dalam pembangunan Destinasi

Wisata Pasawahan dimana masyarakat diberikan kesempatan untuk

membangun dan mengelola wisata dan diberikan kesempatan jika wisata

tersebut berjalan maka masyarakat dapat berjualan untuk membantu

perekonomian.

Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Isbandy (2007:27),

mengemukakan bahwa partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan

masyarakat dalam proses pengidentifikasi masalah dan potensi yang dimiliki

masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi

untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya menangani masalah, dan

keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi.

4.5. Belajar (Learning)

a. Adanya Pelatihan Yang Dilaksanakan Secara Konsisten Yang Bertujuan

Untuk Menjadikan Perangkat Desa Yang Bisa Diandalkan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa adanya pelatihan yang

dilaksanakan secara konsisten dari pihak pemerintah pusat yang bertujuan

untuk menjadikan perangkat Desa yang bisa diandalkan sudah terlaksana

dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan sebagian besar informan menyatakan

bahwa pelatihan untuk perangkat Desa sudah terlaksana dengan baik.

Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Effendi

(http://google-sofyaneffendi.blogspot.com/p/pelatihan-dan-pengembangan-

55
sumber-daya.html) tanggal akses 12 Juni 2017 menyatakan bahwa “pelatihan

merupakan proses pembelajaran yang melibatkan prolehan keahlian, konsep,

peraturan, atau sikap, untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja”.

Berdasarkan pendapat di atas bahwa tujuan dari pelatihan adalah

untuk meningkatkan kemampuan khususnya bagi perangkat Desa agar dapat

memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Dengan demikian di

Desa Campakamulya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung selalu

melaksanakan pelatihan sesuai dengan bidangnya masing-masing untuk

meningkatkan kualitas dari perangkat Desa dan sudah menjadi program

tahunan Desa.

b. Adanya Perangkat Desa Yang Mempunyai Kemampuan Sesuai

Bidangnya

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perangkat Desa

Campakamulya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung mempunyai

kemampuan yang sudah cukup baik dibidangnya. Hal ini dibuktikan dengan

sebagian besar informan menyatakan bahwa perangkat Desa sudah

mempunyai kemampuan sesuai bidangnya. Walaupun, perangkat Desa bukan

berasal dari orang yang paham akan pemerintahan, namun seiring adanya

pelatihan dan pengarahan yang diadakan oleh pemerintah pusat tentu itu

membantu pemahaman perangkat desa akan tugas pokok dan fungsi yang

sesuai dengan bidangnya.

Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Gibson (1994:104)

mengemukakan bahwa kemampuan menunjukan potensi orang untuk

56
melaksanakan tugas atau pekerjaan, kemampuan mungkin dimanfaatkan atau

mungkin juga tidak, kemampuan berhubungan erat dengan kemampuan fisik

dan mental yang dimiliki orang untuk melaksanakan pekerjaan dan bukan

yang ingin dilakukannya.

Dengan demikian adanya perangkat Desa yang sudah mempunyai

kemampuan sesuai dengan bidangnya dan berpengalaman mengemban bidang

tersebut merupakan sebuah keuntungan bagi suatu organisasi dimana visi misi

organisasi tersebut dapat terlaksanakan dengan baik. Dengan adanya

perangkat Desa yang sudah mempunyai kemampuan sesuai bidangnya di

Desa Campakamulya Kecamatan Bandung Kabupaten Bandung maka tugas

pokok dan fungsi untuk melayani masyarakat dapat berjalan dengan baik

sesuai kebutuhan dan keperluan masyarakat.

c. Adanya Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Oleh Pemerintah Desa

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa program pemberdayaan

masyarakat di Desa Campakamulya Kecamatan Cimaung Kabupaten

Bandung sudah cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan sebagian besar

informan menyatakan bahwa kegiatan pemberdayaan masyarakat oleh

pemerintah Desa sudah cukup baik.

Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Mardikanto dan

Soebianto (2013:28) pemberdayaan dapat diartikan sebaga upaya

meningkatkan kemampuan masyarakat (miskin, marjinal, terpinggirkan)

untuk menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya, pilihan-pilihannya,

57
berpartisipasi, mempengaruhi dan mengelola kelembagaan masyarakatnya

secara bertanggungjawab demi perbaikan kehidupannya.

Dengan demikan keterlibatan masyarakat pada kegiatan

pemberdayaan masyarakat merupakan suatu manfaat baik bagi masyarakat itu

sendiri ataupun bagi pemerintah Desa. Seperti halnya kegiatan Pos Gizi

dimana pemerintah Desa memberikan pemberdayaan masyarakat melalui ibu

PKK untuk melaksanakan kegiatan tersebut dengan baik. Jika dikaitkan

dengan penelitian ini maka masyarakat Desa Campakamulya Kecamatan

Cimaung Kabupaten Bandung telah mengikuti kegiatan pemberdayaan

masyarakat dengan baik.

58
59
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai

berikut;

1 Strategi pemerintahan Desa Campakamulya Kecamatan Cimaung

Kabupaten Bandung dalam mewujudkan Desa mandiri sudah baik, hal

ini dibuktikan dengan sebagian informan menyatakan bahwa strategi

yang terapkan sudah baik, hal tersebut juga dibuktikan berdasarkan

hasil observasi peneliti yang diketahui bahwa strategi pemerintahan

Desa Campakamulya dalam mewujudkan Desa mandiri sudah baik.

Hal ini juga sejalan dengan pendapat Mulgan (Muhammad 2012:69)

bahwa strategi organisasi pemerintahan adalah “effective strategies

need wide engagement and ownership. But they also have to bed led

from the very top” strategi yang efektif perlu keterlibatan luas dan

kepemilikan tetapi mereka juga harus dipimpin dari bagian paling

atas. Berdasarkan hasil observasi peneliti dan data yang didapatkan

dari informan juga menyatakan bahwa penyampaian tujuan, visi dan

misi, serta pengarahan dari Kepala Desa Campakamulya selaku

pimpinan pemerintahan Desa Campakamulya sudah sangat baik

sebagai bentuk upaya dalam mewujudkan Desa mandiri di Desa

Campakamulya.

60
2 Faktor pendukung pembangunan potensi Desa yang ada di Desa

Campakamulya yakni (1) kebutuhan primer seperti pesawahan dan

perkebunan yang cukup melimpah untuk memenuhi kebutuhan pokok

dari masyarakat Campakamulya. (2) Adanya Pokdarwis (kelompok

sadar wisata) sebagai penggerak sadar wisata dan sapta pesona di

lingkungan wilayah destinasi wisata sebagai mitra pemerintah daerah

dalam upaya perwujudan dan pengembangan sadar wisata di daerah

Desa Campakamulya.

3 Hambatan – hambatan pada strategi pemerintahan Desa dalam

mewujudkan pemerintahan Desa mandiri di Desa Campakamulya

adalah sebagai berikut : (1) Kurangnya partisipasi masyarakat baik

berupa tenaga, alat ataupun dana masih kurang optimal. (2) Kurangnya

motivasi dari masyarakat terhadap program yang diadakan Desa dalam

upaya mewujudkan Desa mandiri dikarenakan sebagian besar masyarakat

mengikuti kegiatan pembangunan bukan semata-mata ikhlas dalam

gotong royong namun menginginkan sesuatu berupa upah. (3) Kurangnya

pengetahuan serta kesadaran masyarakat terhadap pentingnya

pembangunan serta manfaat dari pembangunan sehingga masyarakat

tidak dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan tsb.

4 Upaya-upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan pada strategi

pemerintahan Desa dalam meningkatkan pembangunan di Desa

Campakamulya yakni diantaranya : (1) Dengan mengundang masyarakat

secara langsung sehingga masyarakat dapat memberikan masukannya

tentang potensi yang dimiliki oleh masyarakat dalam pertemuan tersebut.

61
(2) Memberikan motivasi kepada masyarakat dan berupaya untuk

menyadarkan masyarakat akan pembangunan yang dilaksanakan itu

merupakan upaya yang baik dalam menumbuhkan perekonomian

masyarakat dan untuk mendapatkan PADdes (penghasilan asli daerah

Desa) yang tinggi, tanpa harus mengutamakan upah dikarenakan dampak

baik dalam pembanguan dan penuhmbuhan ekonomi tersebut nantinya

akan dirasakan oleh warga itu sendiri. (3) Melakukan sosialisasi dan

penyuluhan-penyuluhan terhadap masyarakat mengenai pentingnya

pembangunan Desa.

5.2. SARAN

1 SARAN UNTUK DESA CAMPAKAMULYA

Adapun saran peneliti terhadap Desa Campakamulya adalah

sebagai berikut :

a. Masyarakat yang bertempat tinggal di Desa Campakamulya

hendaknya ikut serta berpartisipasi dalam mewujudkan

masyarakat madani dengan menciptakan masyarakat yang

taat akan toleransi, adil, serta mampu memberikan

partisipasi dalam pemberian saran untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat umum diDesa.

b. Pemerintah Desa Campakamulya harus lebih kreatif untuk

melakukan pembinaan dan pelatihan terpadu terkait

pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah Desa.

62
c. Perangkat Desa hendaknya bisa meningkatkan kualitas

dirinya sendiri dengan melakukan pelatihan serta

meningkatkan pengetahuannya terkait pemerintahaan Desa.

d. Pemerintah Desa seharusnya dapat mempertimbangkan

secara matang dalam komunikasi dengan masyarakat terkait

tujuan pembangunan Desa Campakamulya agar pemahaman

masyarakat mampu berkembang sehingga meningkatkan

motivasi dari masyarakat sendiri.

2. SARAN UNTUK JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

Diharapkan kedepannya pihak universitas mampu memberikan

koreksi dan kontrol yang lebih baik kepada mahasiswa yang sedang

melakukan penelitian dikarenakan koreksi dan kontrol yang

dilakukan sekolah dan fakultas khususnya Prodi Ilmu Pemerintahan

saat pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan sangat

berpengaruh dalam pencapaian mahasiswa baik secara akademis

ataupun non akademis.

63
DAFTAR PUSTAKA

64
BIODATA PENULIS

65
LAMPIRAN

66
PHOTO – PHOTO KEGIATAN

67
68
69
70

Anda mungkin juga menyukai