Anda di halaman 1dari 69

LAPORAN AKHIR

MAHASISWA KULIAH KERJA LAPANGAN

TAHUN AKADEMIK 2018/2019

POSKO DESA : MOHONG SAWANG

KECAMATAN : KENDAHE

KABUPATEN : SANGIHE

PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami pannjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas tuntunan
dan penyertaan-Nyalah kami dapat menyelesaikan laporan kuliah kerja lapangan (KKL) tahun
akademik 2018/2019. Laporan ini ditulis berdasarkan studi lapangan yang dilakukan selama
13 hari di Kampung Mohong Sawang, Kecamatan Kendahe. Pelaksanaan Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) dan penyususnan laporan ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari pihak yang terlibat, oleh karena itu kami menucapkan terimakasih kepada :

1. Ns. Chatrina A. Bajak, S.Kep., MAN selaku Dosen Pembimbing Lapangan 1 sekaligus
Ketua Program Studi Keperawatan
2. Agneta S. Lalombo, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Lapangan 2
3. Alfrianus Papuas, SE., M.Kom selaku Dosen Pembimbing Lapangan 3
4. Prof. Dr. Frans Gruber Ijong, Msc selaku Direktur Politeknik Negeri Nusa Utara
5. Ferdinand Gansalangi, SKM, ME., M.Kes selaku Wakil Direktur Bidang Akademik
6. Costantein I. Sarapil, S.Pi., M.A selaku Kepala Pusat Penelitian Dan Pengabdian
Kepada Masyarakat (P3M)
7. Drs. Jekrit Maluenseng, Msc selaku Wakil Direktur Bidang Perencanaan dan Kerja
Sama
8. Ns. Yeanneke L. Tinungki, S.Kep., M.Kep selaku Ketua Jurusan Kesehatan
9. Bpk. Marcos Sasiang, SIP selaku Camat Kendahe
10. Bpk. Julits Salindeho selaku Kapitalaung Kampung Mohong Sawang
11. Bpk. Gideon Boham Amd. Pi selaku perangkat Kampung Mohong Sawang yang telah
membimbing dan membantu kami selama di lapangan
12. Kepala-kepala lindongan 1,2,3,4, dan 5 yang telah membimbing dan membantu kami
selama di lapangan.
13. Semua Masyarakat Kampung Mohong Sawang yang telah berkontribusi dalam
pelaksanaan program kerja kami.

Dalam penyusunan laporan ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan dikemudian
hari. Sekian dan terima kasih..

Senin, 11 Februari 2019


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR....................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.............................................................................. iv
DAFTAR DIAGRAM........................................................................ v
DAFTAR GAMBAR.......................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG............................................................ 1
2. TUJUAN................................................................................. 1
3. MANFAAT............................................................................. 2
BAB 2 METODE PELAKSANAAN
1. TEMPAT DAN WAKTU...................................................... 3
2. TEKNIK PENGUMPULAN DATA..................................... 3
BAB 3 GAMBARAN UMUM LOKASI KKL
1. DEMOGRAFI........................................................................ 4
2. SEJARAH KAMPUNG......................................................... 4
3. STRUKTUR ORGANISASI KAMPUNG........................... 8
4. PETA KELURAHAN/KAMPUNG...................................... 9
BAB 4 PELAKSANAAN
1. PENGKAJIAN....................................................................... 10
2. IDENTIFIKASI MASALAH................................................ 19
3. PERENCANAN PROGRAM............................................... 20
4. IMPLEMENTASI PROGRAM............................................ 21
BAB 5 PENUTUP
1. KESIMPULAN....................................................................... 31
2. SARAN.................................................................................... 31
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Nama Kapitalaung Desa Sawang...............................................6

Tabel 3.2 Daftar Nama Kapitalaung Kampung Mohong Sawang.........................6

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Usia.......................................10

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan....................................10

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan....................................11

Tabel 4.5 Identifikasi Masalah...............................................................................19


Tabel 4.4 Perencanaan Program.............................................................................20
DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Jumlah KK berdasarkan rutinitas mengonsumsi protein hewani..........................11

Diagram 3.2 Jumlah KK berdasarkan rutinitas mengonsumsi susu..........................................11

Diagram 3.3 Jumlah keluarga berdasarkan adanya pantangan makanan..................................12

Diagram 3.4 Jumlah penduduk berdasarkan kebiasaan mencuci tangan..................................12

Diagram 3.5 Jumlah Keluarga berdasarkan kebiasaan dalam mengelola air minum...............12

Diagram 3.6 Jumlah Keluarga berdasarkan rutinitas berolahraga............................................13

Diagram 3.7 Jumlah keluarga berdasarkan bahasa yang digunakan........................................13

Diagram 3.8 Jumlah keluarga berdasarkan anggota keluarga yang tidak tau baca tulis...........14

Diagram 3.9 Jumlah keluarga berdasarkan akseptor KB..........................................................14

Diagram 3.10 Jumlah keluarga berdasarkan status rumah.......................................................14

Diagram 3.11 Jumlah keluarga berdasarkan jenis bangunan rumah.........................................15

Diagram 3.12 Jumlah keluarga berdasarkan jenis atap rumah..................................................15

Diagram 3.13 keluarga berdasarkan kondisi ventilasi..............................................................15

Diagram 3.14 Jumlah keluarga berdasarkan kondisi cahaya didalam rumah............................16

Diagram 3.15 Jumlah keluarga berdasarkan jenis lantai rumah...............................................16

Diagram 3.16 jumlah keluarga berdasarkan cara pengelolaan sampah rumah tangga..............16

Diagram 3.17 Jumlah keluarga berdasarkan saluran pembuangan air limbah..........................17

Diagram 3.18 Jumlah keluarga berdasarkan tempat BAB........................................................17

Diagram 3.19 Jumlah keluarga berdasarkan cara menanggulangi sakit...................................18

Diagram 3.20 Jumlah penduduk berdasarkan jumlah penderita penyakit kronis.....................18


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Peta Kampung Mohong Sawang ................................. 9


DAFTAR LAMPIRAN

1. PLAN OF ACTION (POA)


2. STRUKTUR ORGANISASI POSKO
3. DAFTAR HADIR KEGIATAN
4. FOTO-FOTO KEGIATAN PELAKSANAAN KKL
5. MATERI PENYULUHAN
6. SURAT UNDANGAN MINI LOKA KARYA
7. SURAT UNDANGAN PENYULUHAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kuliah Kerja Lapangan adalah salah satu program pendidikan untuk memenuhi tuntutan
Try Dharrna Perguruan Tinggi yakni pengabdian terhadap masyarakat yang mana mahasiswa
dapat mengaplikasikan secara langsung pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperoleh
selama proses belajar mengajar baik teori maupun praktek yang diselenggarakan dalam bentuk
latihan kerja, observasi dan pengabdian pada masyarakat untuk membekali mahasiswa agar
memiliki kemampuan memecahkan masalah dimasyarakat
Di perguruan tinggi program sarjana kegiatan ini dikenal dengan nama Kuliah Kerja
Nyata yang untuk pertama kalinya dilaksanakan oleh Universitas Gaja Mada, Universitas
Andalas dan Universitas Hasanuddin yang dinamakan Pengabdian Mahasiswa Kepada
Masyarakat. Hal ini semakin dipertegas oleh pernyataan Presiden RI pada Dies Natalis
Universitas Gaja Mada februari 1972 yang menyatakan agar setiap mahasiswa belajar dari desa
dalam jangka waktu tertentu, tinggal dan bekerja membantu masyarakat pedesaan,
memecahkan persoalan pembangunan sebagai bagian dari kurikulumnya. Pernyataan ini
kemudian ditindak lanjuti oleh Dirjen Pendidikan Tinggi untuk mengadakan suatu kegiatan
pengabdian masyarakat diperguruan tinggi. Kegiatan ini secara resmi dimulai pertama kali
pada tahun Akademi 1973/1974 yang diikuti 13 perguruan tinggi. Sejak tahun 1976/1977
semua perguruan tinggi negeri dan swasta telah menyelenggarakannya.
Politeknik Nusa Utara sebagai perguruan tinggi dengan konsep yang sama menamakan
kegiatan ini dengan nama Kuliah Kerja Lapangan. Kuliah Kerja Lapangan ini pertama kali
dilaksanakan pada tahun 2004 oleh Akademi Keperawatan yang kemudian melalui Surat
Keputusan Mendiknas No.203/D/O/2006 tanggal 5 september 2006 akademi keperawatan
mengalami perubahan bentuk menjadi Politeknik Nusa Utara pada tahun 2006. Kemudian
Politeknik Negeri Nusa Utara melanjutkan kegiatan ini sampai sekarang.

1.2. Tujuan
Mendorong Program Pemerintah Desa Mohong Sawang Untuk Peningkatan dan
Pengembangan Mutu Pelayanan kepada Masyarakat, sesuai dengan permasalahan dan potensi
yang ada demi peningkatan taraf hidup masyarakat.
Tujuan umum tersebut dijabarkan dalam sub tujuan yang antara lain :
a. Memahami tugas-tugas tenaga kesehatan dalam rangka menerapkan pengetahuan dan
ketrampilan yang diperoleh selama studi di lokasi KKL.
b. Mengenal perilaku masyarakat pedesaan dari segi sosial, budaya, ekonomi dan
geografi
Bersama dengan masyarakat mengenal, mengidentifikasi, merumuskan dan menberikan
solusi masalah dibidang Lingkungan & Kesehatan.

1.3 Manfaat

a. Untuk meningkatkan mutu dan pengembangan program maka dilaksanakan Kuliah


Kerja Lapangan (KKL) dilokasi yang telah ditentukan yang dapat menunjang program
pendidikan.
b. Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu
Pengabdian Pada Masyarakat.
BAB II

METODE PELAKSANAAN

2.1 Tempat dan Waktu

Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dilaksanakan selama 13 hari, yaitu pada
tanggal 28 Januari s/d 9 Februari tahun 2019 di Desa Mohong Sawang, Kecamatan
Kendahe, Kabupaten Kepulauan Sangihe

2.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data


Metode dan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut :
a. Melakukan survei dengan mengambil data langsung di masyarakat dengan mengambil
sample di setiap lendongan dengan jumlah sample 142 KK, 471 jiwa penduduk. Survei
dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang diberikan kepada responden dan
melakukan wawancara secara langsung
b. Pengamatan langsung adalah melakukan pengamatan langsung dengan lingkungan
sekitar
c. Data yang diperoleh kemudian diolah (rekapitulasi/tabulasi) dan dianalisis untuk
mengidentifikasi masalah
BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI KKL

3.1 Demografi

A. Letak dan Luas Wilayah


Desa Mohong Sawang merupakan salah satu desa dari 8 (delapan) desa yang ada di
wilayah Kecamatan Kendahe, yang terletak 8 Km ke arah Utara dari Ibukota Kecamatan.
Desa Mohong Sawang merupakan desa yang berbatasan dengan wilayah pemerintahan
Kecamatan Tabukan Utara yang dalam hal ini berbatasan dengan desa Kalasuge. Luas
wilayah Desa Mohong Sawang adalah 1200 hektar.

B. Iklim
Iklim Desa Mohong Sawang, sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia
mempunyai iklim kemarau dan penghujan. Hal tersebut mempunyai pengaruh langsung
terhadap pola tanam yang ada di Desa Mohong Sawang.

C. Jumlah Penduduk
Desa Mohong Sawang saat ini berpenduduk sebanyak 994 jiwa, yang tersebar di 5
(lima) Lindongan, dengan perincian sebagai berikut :
 LAKI-LAKI : 512 Jiwa
 PEREMPUAN : 482 Jiwa

3.2 Sejarah Kampung

Desa Mohong Sawang dahulunya bernama “Desa Sawang”, dimana tatkala itu bermukim
di 5 (lima) kompleks (blok) yang masing-masing bernama : Pempalaraeng, Beba, Bahembang,
Beau dan Tukade Batu atau sebelumnya Tenda Batu (“Benteng dari Batu” yang pada masa
dahulu konon digunakan sebagai “penghalang” serbuan musuh terhadap penduduk desa ini).

Agama penduduk desa Sawang pada masa itu adalah Kristen, Islam dan Kafir, dalam
arti“agama suku Sangihe” yang antara lain berbentuk kepercayaan mana (Pra-animisme) dan
kepercayaan roh-roh (animism). Penduduk desa Sawang pada masa itu giat menjalankan tradisi
moyangnya, yang bernama mengundang banua (mengobati alam, kampong). Pusat
penyelenggaraan tradisi, yang berbentuk salo (cakalele), gunde dan pemotongan tamo ini
adalah blok Bahembang.
Kepala desa Sawang yang juga berkedudukan sebagai Kepala Pemerintahan Desa Sawang
pada masa itu konon disebut “Kapiten Laut” – dari sebutan ini, karena juga pengaruh bahasa
sangihe kemudian berkembang sebutan “Kapitalaung” serta “Opo Lao” yang mungkin karena
Kepala Desa ini merupakan “orang laki-laki”.

Pada masa penjajahan Belanda, Desa Sawang berstatus sebagai “Desa Kerajaan” dan
dikepalai oleh Datu (Raja) – ketika itu nama Desa Sawang Welengan, sebagai nama sasahara
(nama yang aspek katanya dipandang bernilai magis/memiliki “daya gaib, daya sakti” bagi
pemakainya).Dan salah satu Raja Sawang alias Welengan ini ialah Sang “Mawu” (tuan) yang
namanya Irodoti Pontolawokang.

Desa Sawang telah mengalami dua kali pemekaran, yaitu pada tahun 1943 oleh
pemerintahan Jepang dan tahun 1972 oleh pemerintah daerah. Pembagian ini menghasilkan
dua desa yang bernama : Mohong (u) Sawang dan Pempalaraeng. Disebut Mohong (u) Sawang,
karena desa ini adalah pintu masuk – mulut – memasuki desa Sawang yang dahulunya. Dan
kompleks (blok) yang tergabung dalam Desa Mohong (u) Sawang atau yang lebih dikenal
dengan sebutan Desa Mohong Sawang adalah : blok Bahembang, blok Beau dan blok Tukade
Batu. Dan dalam pemerintahan sekarang ini, ketiga blok tersebut terbagi dalam wilayah
lindongan, yaitu : Lindongan I – sebagian blok Tukade Batu, Lindongan II – sebagian blok
Beau, Lindongan III – sebagian blok Bahembang, Lindongan IV – sebagian blok Bahembang
dan Lindongan V – sebagian blok Beau dan sebagian blok Tukade Batu.

Di Desa Mohong Sawang sejak dahulu sampai sekarang ini masih memegang budaya kerja
bersama – “Mepalose” – bekerja bersama dalam membuka lahan pertanian dan menanamnya,
dengan cara bergiliran.

Juga dalam kehidupan keseharian, ketika ada kedukaan masih tetap dijalankan
pengumpulan bantuan/sumbangan duka dalam bentuk bahan makanan dan lain-lain. Pekerjaan
ini biasanya dikerjakan oleh anak-anak muda, yang berjalan dari rumah ke rumah
mengumpulkan sumbangan/bantuan tersebut untuk diserahkan/diberikan kepada keluarga yang
berdukacita.

Berturut-turut Kapitalaung yang memerintah di Desa Sawang, sbb :


Tabel 3.1 Daftar Nama Kapitalaung Desa Sawang

NO NAMA KAPITALAUNG TAHUN MEMERINTAH


1. DEREK TANGKABIRINGAN Abad ke-19
2. DANIEL TANGKABIRINGAN Sebelum kemerdekaan
3. GABRIEL MURUSALING Sebelum kemerdekaan
4. MARKUS HARIBANGUN Sebelum kemerdekaan
5. JUSIAS BAWOHANG 1945 – 1952
6. JECONIA. Z. KANTOHE 1952 – 1954
7. BOY LAWENDATU 1955 – 1957
8 LIONG BOHAM 1957 – 1958
9. LEO KANTOHE 1958 – 1960
10. LIONG BOHAM 1960 (Pejabat sementara)
11. ISASKAR KATIANDAGHO 1960 – 1963
12. ROB BOHAM 1963 – 11 Agustus 1966
13. SEMUEL SAMARATA 11 Agustus 1966 – 1969
14. JOHANIS DARAMPALO 1969 – 1972
Pada tahun 1972 dimasa pemerintahan Johanis Darampalo, oleh Pemerintah Daerah
Desa Sawang dimekarkan menjadi 2 (dua) desa, yaitu : Desa Mohong Sawang dan Desa
Pempalaraeng.
Sejak itu kedua desa ini mempunyai pemerintahannya sendiri-sendiri.
Berturut-turut Kapitalaung yang memerintah di Desa Mohong Sawang, sbb :
Tabel 3.2 Daftar Nama Kapitalaung Kampung Mohong Sawang

NO NAMA KAPITALAUNG TAHUN MEMERINTAH


1. NICOLAS KANTOHE 1972 (Pejabat sementara)
2. WIKLEP MANINGGIR 1972 – 1979
3. FRENS SALINDEHO 1979 – 1984
4. PEKAHIA. P. MANANOHAS 1984 – 1994
5. MAX WELLY SALINDEHO 1994 – 2008
6. JULITS SALINDEHO 2008 – 2016
7. WELDISANTO HARIMINGGU,SE 201 –2017 (Pejabat sementara)
8. MISSYE M LAWENDATU, S.IP 2017-2018 (Pejabat Sementara)
9. JULITS SALINDEHO 13 Agustus 2018 - …..
3.3 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa

Desa Mohong Sawang menganut sistem kelembagaan pemerintahan desa sesuai dengan
UU Nomor 6 Tahun 2014, lengkapnya sebagai berikut :
Kapitalaung : JULITS SALINDEHO
Sekretaris Kampung : MISSYE. M. LAWENDATU,SIP
Kaur Administrasi & Umum : Plt.
Kaur Keuangan : Plt.
Staf : NANSI. G. LAWENDATU
Kasie Pemerintahan & Kesos : Plt.
Staf : JULIN BAWOHANG
Kasie Pemerintahan : Plt.
Kepala Lindongan I : AKSEL KALAMU
Kepala Lindongan II : JULITS SALINDEHO
Kepala Lindongan III : EVELINE BOHAM
Kepala Lindongan IV : REFLI. H. RODINO
Kepala Lindongan V : ELVIS HOKE
STRUKTUR ORGANISASI KAMPUNG

MTK
KAPITALAUNG
JULITS SALINDEHO

Sekretaris Kampung
Missye M. Lawendatu. S.I.P

Polisi Kampung Pamong Tani


Simon Bawoel Fredrik Kentohe

KAUR. PEMB KAUR. PEMERINTAHAN KAUR.UMUM

J. BAWOHANG W. TUMOKA N. LAWENDATU

Kepl. Lind I Kepl. Lind II Kepl. Lind III Kepl. Lind IV Kepl. Lind V
Elvis Hoke J. Masaling Evelin Boham Refli Rudino Hermanto. K
4.3 Peta Kampung

Gapura Kamp. Mohong Sawang-Kamp. Pempalaraeng


Gereja Gmist Sion Sawang Jauh
SD YPK Gmist Sion Sawang Jauh
SMP Kristen Sawang Jauh
SMA Petra Sawang Jauh
Lapangan Mohong Sawang
Pustu Kampung Mohong Sawang
TK Sengkanaung
Kantor Kapitalaung
Gedung PAUD
Pasar kampung Mohong Sawang
Tempat Pemakaman
Umum
Gapura Perbatasan Kamp. Mohong Sawang-Kamp. Kalasuge

Gambar 3.1 Peta Kampung Mohong Sawang


BAB IV

PELAKSANAAN

4.1 Pengkajian
A. Data Demografi
1. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat usia
Tabel 4.1 Jumlah penduduk berdasarkan tingkat usia

Umur P L Jumlah Persentasi


0-28 hari 1 1 2 0%
29 hari-1 tahun 1 4 5 1%
01 tahun-04 tahun 17 10 27 6%
05 tahun-13 tahun 35 27 62 13 %
14 tahun-24 tahun 46 33 79 17 %
25 tahun- 44 tahun 51 49 100 21 %
45 tahun – 54 tahun 45 48 93 20 %
>55 tahun 51 52 103 22 %

2. Jumlah penduduk berdasarkan jenis pekerjaan


Tabel 4.2 Jumlah penduduk berdasarkan jenis pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Persentasi


Tani 90 33 %
Nelayan 17 6%
IRT 108 39 %
Pendeta 1 1%
Pensiunan 1 1%
Wiraswasta 17 6%
Tukang 14 5%
Buruh 6 2%
Sopir 9 3%
Perawat 3 1%
Guru 10 3%
3. Jumlah penduduk berdasarkan jenis pekerjaan

Tabel 4.3 Jumlah penduduk berdasarkan jenis pekerjaan

Pendidikan terakhir Jumlah Presentasi


SD 200 57 %
SMP 57 16 %
SMA 71 20 %
DIII 7 2%
S1 19 15 %

B. Data Penunjamg Kesehatan


1. Jumlah KK berdasarkan rutinitas mengonsumsi protein hewani
Diagram 3.1 Jumlah KK berdasarkan rutinitas mengonsumsi protein hewani

SELALU ADA
42%
58%
KADANG-
KADANG

Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 KK, jumlah KK yang rutin
mengonsumsi protein hewani ada 82 KK (58 %) dan yang kadang-kadang ada 60 KK (42
%)
2. Jumlah KK berdasarkan rutinitas mengonsumsi susu
Diagram 3.2 Jumlah KK berdasarkan rutinitas mengonsumsi susu

7%
selalu ada

93% kadang-kadang

Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 KK jumlah KK yang rutin
mengonsumsi susu ada 10 KK (93 %) dan yang kadang-kadang ada 132 KK (7 %)
3. Jumlah keluarga berdasarkan adanya pantangan makanan
Diagram 3.3 Jumlah keluarga berdasarkan adanya pantangan makanan

ada
42%
58% tidak

Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 KK jumlah KK yang yang
mempunyai pantangan makanan ada 60 KK (42 %) dan yang tidak ada 82 KK (58 %)

4. Jumlah penduduk berdasarkan kebiasaan mencuci tangan


Diagram 3.4 Jumlah penduduk berdasarkan kebiasaan mencuci tangan

38% ada
62% tidak

Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 471 penduduk ada 252 orang
38 % yang punya kebiasaan mencuci tangan sedangkan 219 orang (62 %) sisanya
tidak.
5. Jumlah Keluarga berdasarkan kebiasaan dalam mengelola air minum
Diagram 3.5 Jumlah Keluarga berdasarkan kebiasaan dalam mengelola air minum

13%
dimasak

87% isi ulang


Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga, jumlah keluarga
yang rutin mengelolah air minum dengan cara dimasak ada 124 keluarga (87 %) dan
yang isi ulang ada 18 keluarga (13%).

6. Jumlah Keluarga berdasarkan rutinitas berolahraga


Diagram 3.6 Jumlah Keluarga berdasarkan rutinitas berolahraga

29%
setiap hari
10% 61%
setiap minggu
tidak teratur

Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga, jumlah keluarga
yang rutin berolahraga setiap hari ada 83 keluarga (61%), setiap minggu ada 13
keluarga ( 10 %) dan yang tidak teratur ada 39 keluarga (29%).

7. Jumlah keluarga berdasarkan bahasa yang digunakan


Diagram 3.7 Jumlah keluarga berdasarkan bahasa yang digunakan

4%
29%

67%

bahasa ibu bahasa daerah bahasa ibu & daerah

Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga yang menggunakan
bahasa ibu ada 6 keluarga (4%), bahasa daerah sangihe ada 95 keluarga ( 67 %) dan
bahasa campuran (bahasa daerah & bahasa ibu) ada 41 keluarga (29%).
8. Jumlah keluarga berdasarkan anggota keluarga yang tidak tau baca tulis
Diagram 3.8 Jumlah keluarga berdasarkan anggota keluarga yang tidak tau baca tulis

11%
ada

89% tidak ada

Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga ada 15 keluarga
(11 %) yang mempunyai anggota keluarga yang tidak tau baca tulis

9. Jumlah keluarga berdasarkan akseptor KB


Diagram 3.9 Jumlah keluarga berdasarkan akseptor KB

49% 51% ada


tidak ada

Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga ada 72 keluarga
(51 %) yang menjadi akseptor KB dan yang tidak ada 70 keluarga (49 %)

C. Data Penunjang Lingkungan


1. Jumlah keluarga berdasarkan status rumah
Diagram 3.10 Jumlah keluarga berdasarkan status rumah

1%
menumpang
24%
sewa
3%
milik pribadi
72%
milik pemerintah

Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga dengan status
rumah milik pribadi ada 103 keluarga (72 %), menumpang ada 34 keluarga (24 %),
sewa ada 4 keluarga (3 %) dan milik pemerintah ada 1 keluarga (1%)
2. Jumlah keluarga berdasarkan jenis bangunan rumah
Diagram 3.11 Jumlah keluarga berdasarkan jenis bangunan rumah
13%

26% non permanen

61% semi permanen


permanen

Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga ada 19 (13 %)
dengan jenis bangunan rumah non permanen, semi permanen 37 (26 %), dan permanen
ada 86 (61 %).

3. Jumlah keluarga berdasarkan jenis atap rumah


Diagram 3.12 Jumlah keluarga berdasarkan jenis atap rumah

katuk
4%

seng
96%

Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga ada 5 keluarga (13
%) dengan atap rumah katuk dan ada 137 (96 %) keluarga dengan atap rumah seng.

4. Jumlah keluarga berdasarkan kondisi ventilasi


Diagram 3.13 keluarga berdasarkan kondisi ventilasi

16% 22%

62%

kurang cukup baik

Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga ada 23 keluarga
(16 %) dengan kondisi ventilasi yang baik, 88 (62 %) cukup baik dan kurang baik ada
31 (22 %).
5. Jumlah keluarga berdasarkan kondisi cahaya didalam rumah
Diagram 3.14 Jumlah keluarga berdasarkan kondisi cahaya didalam rumah

12%
43%
45%

kurang cukup baik

Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga ada 61 keluarga
(43 %) dengan kondisi pencahayaan yang baik, 64 (45 %) cukup baik dan kurang
baik ada 17 (12 %).

6. Jumlah keluarga berdasarkan jenis lantai rumah


Diagram 3.15 Jumlah keluarga berdasarkan jenis lantai rumah

21% 9%

70%

tanah plester ubin

Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga ada 13 keluarga
(9 %) dengan jenis lantai rumah tanah, plester 100 (70 %) dan ubin ada 29 (21 %).

7. Cara pengelolaan sampah rumah tangga


Diagram 3.16 jumlah keluarga berdasarkan cara pengelolaan sampah rumah tangga

Dibuang di
sungai/got/pantai
Dibakar
40%
60%

Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga ada 51 keluarga
(40 %) membuang sampah sembarangan seperti disungai, got dan pantai dan 77
keluarga (60 %) membakar sampah.
8. Saluran pembuangan air limbah
Diagram 3.17 Jumlah keluarga berdasarkan saluran pembuangan air limbah

Sungai/sel
okan
sembaran 40%
gan
60%

Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga ada 85 keluarga
(60%) yang membuang air limbah sembarangan dan 57 keluarga (40%) yang
membuang air limbah di sungai/selokan.

9. Tempat BAB
Diagram 3.18 Jumlah keluarga berdasarkan tempat BAB

Sembarangan 15 %

WC
TETANGGA/ WC sendiri
UMUM 84%
5%

Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga ada 119 keluarga
(84%) yang BAB di WC sendiri, 7 keluarga (5 %) yang BAB di WC tetangga/umum
dan ada 16 keluarga (11 %) yang BAB sembarangan (di hutan, sungai dan laut)
D. FASILITAS SOSIAL & KESEHATAN
1. Jumlah keluarga berdasarkan cara menanggulangi sakit
Diagram 3.19 Jumlah keluarga berdasarkan cara menanggulangi sakit

28%
42%
30%

dipustu & puskes praktik dokter beli obat diwarung

Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga, jumlah keluarga
yang berobat dipustu dan puskes ketika sakit ada 39 keluarga (28 %), berobat di tempat
praktik dokter ada 41 keluarga (30 %) dan yang hanya beli obat diwarung ada 60 keluarga
(42 %)

2. Jumlah penduduk berdasarkan jumlah penderita penyakit kronis


Diagram 3.20 Jumlah penduduk berdasarkan jumlah penderita penyakit kronis

Asma
Jantung
2%
Kolesterol
3% Hipertensi
7%
Stroke Gastristis
3%
Diabetes melitus
Gout athritis Hipertensi
21% 53% Gout athritis
Gastristis Kolesterol
4%
Diabetes melitus
7% Asma

Stroke

Jantung

Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 471 penduduk ada 47 orang (53
%) penderita hipertensi, gout athritis 18 orang (21 %), diabetes melitus 6 orang (7 %),
kolesterol 6 orang (7 %), gastritis 3 orang (4 %), stroke 3 orang (3 %), jantung 3 orang (3
%), dan asma 2 orang (2 %)
4.2 Identifikasi masalah
Tabel 4.4 Identifikasi masalah

NO MASALAH DATA PENUNJANG

1. Dari 142 keluarga ada 51 keluarga (40 %)


membuang sampah sembarangan seperti disungai,
1 Pencemaran lingkungan
got dan pantai dan 77 keluarga (60 %) membakar
sampah.

Kurangnya kesadaran
1. Dari 471 penduduk ada 252 orang 38 % yang punya
masyarakat tentang
2 kebiasaan mencuci tangan sedangkan 219 orang
perilaku hidup bersih dan
(62 %) sisanya tidak.
sehat.
1. Dari 471 penduduk ada 47 orang (53 %) penderita
hipertensi, gout athritis 18 orang (21 %), diabetes
melitus 6 orang (7 %), kolesterol 6 orang (7 %),
gastritis 3 orang (4 %), stroke 3 orang (3 %),
jantung 3 orang (3 %), dan asma 2 orang (2 %).
2. Dari 142 keluarga, jumlah keluarga yang berobat
dipustu dan puskes ketika sakit ada 39 keluarga (28
%), berobat di tempat praktik dokter ada 41
Penyakit kronis tidak
3 keluarga (30 %) dan yang hanya beli obat diwarung
menular
ada 60 keluarga (42 %).
3. Dari 142 keluarga, jumlah keluarga yang rutin
berolahraga setiap hari ada 83 keluarga (61%),
setiap minggu ada 13 keluarga ( 10 %) dan yang
tidak teratur ada 39 keluarga (29%).
4. Dari 142 KK jumlah KK yang yang mempunyai
pantangan makanan ada 60 KK (42 %) dan yang
tidak ada 82 KK (58 %)
MASALAH :

1. Pencemaran lingkungan berhubungan dengan kebiasaan membuang sampah dilaut,


sungai & got, saluran pembuangan air limbah yg tidak baik serta kebiasaan BAB yang
sembarangan.
2. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat terlebih
khusus kebiasaan mencuci tangan.
3. Penyakit kronis tidak menular seperti hipertensi, asam urat & diabetes mellitus
berhuubungan dengan pola hidup masyarakat yang tidak sehat dan kurangnya
kesadaran masyarakat untuk memeriksakan status kesehatan di tempat pelayanan
kesehatan.
1.3 Perencanaan Program
Tabel 4.5 Perencanaan Program

RENCANA NON FISIK RENCANA FISIK


NO MASALAH WAKTU/ WAKTU/ TUJUAN
KEGIATAN KEGIATAN
TEMPAT TEMPAT
1 Pencemaran Penyuluhan tentang Senin,04-02- 2019 Kerja bakti & - Senin,04-02- 2019 Mengurangi dampak pencemaran
Lingkungan cara pengelolaan Kantor Kapitalaung pembuatan tempat Lindongan 1,2,5 lingkungan lebih khusus sampah plastik.
sampah & bahaya Desa Mohong sampah - Kamis,05-02-2019
pencemaran sampah Sawang percontohan Lindongan 3,4
plastik

2 Kurangnya Penyuluhan tentang Sabtu, 02-02-2019 Demonstrasi Sabtu, 02-02-2019 Agar anak – anak menyadari sejak dini
kesadaran cara mencuci tangan SD YPK Sion SD YPK Sion Sawang pentingnya mencuci tangan dan dapat
masyarakat akan yang baik dan benar Sawang Jauh Jauh mendemonstrasikan cara mencuci tangan
pentingnya perilaku yang baik dan benar.
hidup bersih dan
sehat
3 Penyakit kronis 1. Penyuluhan Rabu, 06-02-2019 Pemeriksaan Rabu, 06-02-2019 Agar orang tua dan lansia lebih lagi
tidak menular Hipertensi Gedung Gereja kesehatan : Gedung Gereja Gmist memperhatikan pola hidup dan tau cara
2. Penyuluhan asam Gmist Sion Sawang - Tekanan Sion Sawang Jauh pencegahan agar terhindar dari penyakit
urat Jauh darah hipertensi, gout athritis, dan diabetes
3. Penyuluhan - Asam urat melitus.
diabetes melitus - Gula darah
4.3 Pelaksanaan Program
A. Penyuluhan cara mencuci tangan dengan baik dan benar

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP ) CUCI TANGAN

Topik : Cuci Tangan

Sub Topik : Langkah/Cara Mencuci Tangan

Sasaran : Siswa Sekolah Dasar

Hari/Tanggal : Sabtu, 02 Februari 2019

Waktu/Jam : 30 menit/09.00Wita s/d selesai

Tempat : SD YPK Gmist Sawang Jauh

Penyuluh : Mahasiswa

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) : Setelah di lakukan tindakan pendidikan kesehatan


selama 1 x 30 menit di harapkan peserta mampu cuci tangan dengan benar.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) : Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan 1x
pertemuan, diharapkan Siswa/i dapat :

a. Menjelaskan tentang tujuan mencuci tangan

b. Menjelaskan tentang alasan mencuci tangan harus di air yang mengalir

c. Menjelaskan tentang 5 waktu yang tepat mencuci tangan

d. Menjelaskan tentang langkah mencuci tangan yang baik dan benaa


3. Materi Terlampir
4. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi
5. Media
a. Laptop
b. LCD
6. Kegiatan

NO Waktu Kegiatan Pendidikan Kesehatan Respon Sasaran


1 5 menit Pembukaan
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri a. Menjawab salam
c. Menjelaskan tujuan yang telah b. Mendengarkan
disepakati pada saat pengkajian dan
d. Menyebutkan materi/pokok bahasan memperhatikan
yang akan disampaikan
e. Menyebutkan materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan
2 20 menit Pelaksanaan Memperhatikan
Menjelaskan materi penyuluhan secara penjelasan materi
teratur dan berurutan yang akan diberikan
a. Pengertian mencuci tangan
b. Tujuan mencuci tangan
c. Alasan mencuci tangan harus di air yang
mengalir
d. 5 waktu tepat mencuci tangan
e. Langkah mencuci tangan yang baik dan
benar

3 10 menit Evaluasi Menjawab pertanyaan


a. Siswa/i mampu mendemonstrasikan yang akan diberikan
langkah mencuci tangan yang baik &
benar
b. Memberikan kesempatan kepada
siswa/i untuk bertanya

4 5 menit Penutup a. Mendengarkan


a. Menyimpulkan hasil penyuluhan dan
memperhatikan
b. Menjawab salam
b. Mengakhiri dengan salam

G. Evaluasi

Siswa/i dapat mendemonstrasikan 6 langkah mencuci tangan dengan baik & benar
B. Penyuluhan tentang cara pengeloalaan sampah & bahaya penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD) serta cara pencegahannya

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP )

Topik : sampah & DBD

Sub topik : cara pengeloalaan sampah & cara pencegahan penyakit DBD

Sasaran : warga masyarakat Kampung Mohong Sawang

Hari/Tanggal : Senin, 04 Februari 2019

Waktu/Jam : 60 menit/18.00Wita s/d selesai

Tempat : Kantor Kapitalaung Kampung Mohong Sawang

Penyuluh : Mahasiswa

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah di lakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 1 x 60 menit di harapkan peserta


memahami tentang cara pengelolaan sampah & cara pencegahan penyakit DBD

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan 1x pertemuan, diharapkan masyarakat dapat:

a. Memahami tentang jenis-jenis sampah


b. Memahami tentang asal sampah
c. Memahami tentang pengaruh sampah
d. Memahami tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengeloalaan sampah
e. Memahami tentang upaya-upaya dalam pengelolaan sampah
f. Memahami tentang hubungan pencemaran lingkungan dengan resiko timbulnya
penyakit DBD
g. Memahami tentang pengertian penyakit DBD
h. Memahami tentang tanda dan gejala penyakit DBD
i. Memahami tentang penyebab penyakit DBD
j. Memahami tentang cara pencegahan penyakit DBD
3. Materi Terlampir
4. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
5. Media
a. Laptop
b. LCD
c. Leaflet
6. Kegiatan

NO Waktu Kegiatan Pendidikan Kesehatan Respon Sasaran


1 5 menit Pembukaan
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri a. Menjawab salam
c. Menjelaskan tujuan yang telah b. Mendengarkan
disepakati pada saat pengkajian dan
d. Menyebutkan materi/pokok bahasan memperhatikan
yang akan disampaikan
e. Menyebutkan materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan
2 30 menit Pelaksanaan Memperhatikan
Menjelaskan materi penyuluhan secara penjelasan materi
teratur dan berurutan yang akan diberikan

a. Pengertian sampah
b. asal sampah
c. pengaruh sampah
d. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pengeloalaan sampah
e. upaya-upaya dalam pengelolaan sampah
f. hubungan pencemaran linkungan
dengan resiko timbulnya penyakit DBD
g. pengertian penyakit DBD
h. tanda dan gejala penyakit DBD
i. penyebab penyakit DBD
j. cara pencegahan penyakit DBD

3 20 menit Evaluasi Menjawab pertanyaan


Memberikan kesempatan kepada yang akan diberikan
masyarakat untuk bertanya

4 5 menit Penutup a. Mendengarkan


a. Menyimpulkan hasil penyuluhan dan
b. Mengakhiri dengan salam memperhatikan
b. Menjawab salam
C. Kerja Bakti

NO HARI/TANGGAL TEMPAT KEGIATAN

1 Senin, 04 Februari 2019 - Lindongan 1 - Membersihkan saluaran air


- Lindongan 2 limbah/got
- Lindongan 5 - Membersihkan jalan raya
- Membuat tempat pembuangan
2 Jumat, 08 Februari 2019 - Lindonan 3
sampah percontohan
- Lindongan 4
- Membuat papan larangan
membuang sampah
sembarangan
D. Penyuluhan Penyakit Gout Athritis, Hipertensi, & Diabetes Melitus

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP)

Pokok Bahasan : Penyakit Hipertensi, Gout Athritis, Diabetes Melitus

Sub Pokok Bahasan : Pengertian asam urat nilai normal asam urat, penyebab,
tanda & gejala, komplikasi, pencegahan gout athritis,
hipertensi & diabetes melitus

Waktu : 60 menit

Hari/Tanggal : 06 Februari 2019

Sasaran : Warga lansia

Tempat : Aula Gmist Sion Mohong Sawang

1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan warga lansia memahami dan mengerti tentang
Gout Athritis, Hipertensi & Diabetes Melitus

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, warga lansia mampu :

a. Menjelaskan pengertian Gout Athritis, Hipertensi & Diabetes Melitus


b. Menyebutkan nilai normal tekanan darah, kadar gula darah dan asam urat normal
c. Menyebutkan tanda & gejala penyakit Gout Athritis, Hipertensi & Diabetes Melitus
d. Menjelaskan pencegahan gout athritis penyakit Gout Athritis, Hipertensi & Diabetes
Melitus
3. Materi penyuluhan terlampir
4. Metode penyuluhan : ceramah & tanya jawab
5. Media : leaflet
6. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta

1 Pembukaan 3 menit a. Salam Menjawab salam


b. Perkenalan
c. Menjelaskan tujuan dari
pertemuan
2 Isi materi Materi Hipertensi Menyimak & memberi
1 Menjelaskan pengertian pertanyaan atau
hipertensi tanggapan
2 Menyebutkan nilai normal
tekanan darah
3 Menyebutkan penyebab
hipertensi
4 Menyebutkan tanda &
gejala hiperteni
5 Menjelaskan cara
mencegah hipertensi
6 Menyebutkan makanan
yang bisa dikonsumsi dan
yang harus dihindari
7 Memberikan kesempatan
kepada keluarga bertanya
atau menanggapi
Materi Gout Athritis
1. Menjelaskan pengertian
gout athritis
2. Menyebutkan nilai normal
tekanan darah
3. Menyebutkan penyebab
gout athritis
4. Menyebutkan tanda &
gejala hiperteni
5. Menjelaskan cara
mencegah gout athritis
6. Menyebutkan makanan
yang bisa dikonsumsi dan
yang harus dihindari
7. Memberikan kesempatan
kepada keluarga bertanya
atau menanggapi
Materi Diabetes Melitus
1.Menjelaskan pengertian
diabetes melitus
2.Menyebutkan nilai normal
gula darah
3.Menyebutkan penyebab
diabetes melitus
4.Menyebutkan tanda & gejala
diabetes melitus
5.Menjelaskan cara mencegah
diabetes melitus
6.Menyebutkan makanan yang
bisa dikonsumsi dan yang
harus dihindari
7.Memberikan kesempatan
kepada keluarga bertanya
atau menanggapi

3 Penutup 2 menit a. Menyimpulkan materi Menyimak


bahasan yang telah
disampaikan.
b. Memberikan motivasi
peserta untuk menghindri
faktor penyebab diabetes
melitus
E. Pemeriksaan Kesehatan
Kami melakukan pemeriksaan kesehatan gratis meliputi pengukuran tekanan darah,
kadar asam urat, dan gula darah serta dirangkaikan dengan penyuluhan penyakit
hipertensi, gout athritis, dan diabetes melitus. Kegiatan-kegiatan ini dilaksanakan
bersamaan dengan POSYANDU LANSIA di Gmist Sion Sawang Jauh pada hari kamis,
7 Februari 2019.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Dapat dilakukan pendataan penduduk dengan mengambil sample melalui kuisioner
dan observasi langsung
2. Berdasarkan identivikasi permasalah, secara umum masrakat kampung Mhong
Sawang masih banyak yang membuang sampah sembarangan dan masih banyak
masyarakat yang menderita penyakit kronis.
3. Dapat dilaksanakan program kegiatan untuk memeberikan solusi atas permasalahan
yang ada, berupa kerja bakti, pembuatan tempat sampah, pemeriksaan kesehatan serta
penyuluhan-penyuluhan.
4. Semua program kegiatan dapat dilaksanakan dan bermanfaat bagi masyarakat.

B. Saran
1. Untuk Pemerintah Kampung Mohong Sawang kiranya dapat lebih memperhatikan
kebersihan lingkungan kampung Mohong Sawang dengan merutinkan kerja bakti setiap
minggu seperti program pemerintah daerah yaitu Kaehe Buresi.
2. Untuk Institusi kiranya waktu pelaksanaan KKL dapat ditambah lagi agar supaya
program yang disusun bisa terlaksana dengan optimal & tidak terburu-buru
3. Untuk Mahasiswa kiranya bisa mempersiapkan diri dengan baik sebelum turun ke
masyarakat. Dalam hal perlengkapan & kesehatan fisik serta penguasaan materi
penyuluhan.

xxxix
xl
xli
xlii
xliii
DOKUMENTASI KEGIATAN

1. PENERIMAAN

2. PENUTUPAN

xliv
3. PENDATAAN

xlv
xlvi
4. MINI LOKA KARYA

xlvii
5. Penyuluhan Cara Mencuci Tangan Dengan Baik dan Benar

6. Penyuluhan cara pengelolahan sampah & pencegahan penyakit DBD

xlviii
4. Penyuluhan Penyakit Hipertensi, Gout Athritis & Diabetes Melitus serta
pemeriksaan kesehatan

xlix
5. Kerja Bakti

l
Linongan 1 Lindongan 2

Lindongan 3 Lindongan 4

li
lii
liii
liv
lv
lvi
MATERI PENGELOLAAN SAMPAH

A. Pengertian:

Pengelolaan sampah : adalah suatu kegiatan yang dilakukan Untuk merubah,


mengendalikan atau ,menghilangkan semua unsur fisik (sampah) dari lingkungan yang
terdapat di masyarakat yang dapat memberi pengaruh jelek terhadap kesehatan masyarakat.

Sampah adalah sesuatu sisa yang sudah tidak dipakai lagi / habis pakai atau benda baik
padat maupun cair yang sudah dibuang dan tidak dipergunakan lagi.

B. Macam Sampah
1. Sampah organik (berasal dari alam): sampah yang dapat terurai oleh lingkungan
sekitarnya Cont,sisa-sisa makanan,buah-buahan dan sejenisnya.
2. Sampah Anorganik :plastik, kertas dan kaleng-kalengan serta sejenisnya.

C. Asal Sampah
1. Hasil buangan & industri rumah tangga
2. Hasil produksi dari perusahan dan pabrik swasta seperti :
a. Kertas & kardus
b. Kaleng-kalengan.
c. Plastik dan sejenisnya
3. Hasil proses perdagangan

D. Pengaruh Sampah
1. Tempat berkembangbiaknya mikroorganisme penyakit
2. Tempat bersarangnya vektor penyebaran penyakit. Contoh, serangga, lalat, dan tikus
3. Menimbulkan aroma & bau yang tidak sedap mengganggu lingkungan dan orang
sekitaranya.

E. Hal – hal yang diperhatikan dalam pengelolaan sampah :


1. Adanya kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan atau bebas akan sampah.
2. adanya keinginan dalam membuat fasilitas tempat sampah sementara didalam
perkarangan rumah
3. Pengorganisasiandari warga masyarakat dalam proses pengangkutan ketempat
pembuangan yang telah ditetapkan oleh unit kebersihan kota

lvii
4. Adanya peran serta dari berbagai lintas sektoral : pemerintah setempat, pengusaha dan
pihak swasta, pedagang dan masyarakat setempat.

F. Pengelolaan sampah meliputi 4 (empat) bagian yaitu :


1. Penimbunan (hanya sementara)
2. Pengumpulan dari rumah-rumah
3. Pengangkutan ketempat pembuangan
4. Penyelesaian akhir dari sampah baik pelenyapan maupun daur ulang kembali.

G. Cara Penimbunan sampah sementara didalam rumah atau perkarangan rumah :


1. Lakukan pemisahan antara sampah basah dan sampah kering
2. Siapkan tempat sampah yang sesuai dan cocok serta serasi
3. danya penutup bak sampah yang cocok agar tidak mudah masuknya serangga, tikus
dan lalat.
4. Tempat sampah hendaknya tidak terlalu besar dan berat agar lebih mudah dipindahkan.
5. Ukuran tempat sampah kira-kira seukuran 20 liter gallon (5 gallon)

H. Jenis Sampah:
1. Sampah basah /sampah cair
2. Sampah kering/sampah padat

I. Upaya-upaya dalam pengelolaan sampah, antara lain :


1. kalau tidak adanya tempat Fasilitas tempat sampah / bak sampah :
d. Tingkatkan peran serta masyarakat dalam mengadakan tempat fasilitas sampah.
e. Lakukan Pengorganisasian (dalam proses pengumpulan, pemindahan,
pengolahan, pengangkutan dan pembuangan akhir ) sampah dari sekitar RW
ketempat ketempat pembuangan .
2. Penimbunan sementara dalam perkarangan rumah dengan syarat
f. Penggalian lobang tempat penimbunan kira-kira panjangnya 1 meter dengan lebar
1 meter dengan kedalaman sekitar 1 meter.
g. tempat penimbunan haruslah sejauh-jauhnya dari sumber air minum
h. Menggunakan tutup lubang dengan ditimbun dengan tanah.
i. Galilah lubang lain bila sudah penuh.

lviii
3. Dilakukan pembakaran, dengan syarat : lihat efek dari pembakaran apakah dapat
mengakibatkan pengotoran udara.
4. Kalau bisa dimanfaatkan untuk kepentingan warga dapat dibuat pupuk atau didaur
ulang kembali.

lix
MATERI MENCUCI TANGAN
A. Pengertian Mencuci Tangan

Mencuci tangan adalah membersikan seluruh permukaan tangan di bawah air mengalir dengan
menggunakan sabun
Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-sama seluruh kulit
permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas dibawah aliran air (Larsan, 1995).
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit
tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air (DEPKES, 2007).
Mencuci tangan adalah membasuh kedua telapak tangan dengan sabun dan air mengalir
sebelum dan sesudah melakukan tindakan dengan tujuan untuk menghilangkan kuman.
Membiasakan mencuci tangan sejak dini merupakan langkah awal untuk mencegah masuknya
kuman dan resiko tertularnya penyakit.
B. Tujuan Mencuci Tangan

Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk menghindari masuknya
kuman kedalam tubuh. Dimana tindakan ini dilakukan dengan tujuan yaitu :
1. Supaya tangan bersih.
2. Membebaskan tangan dari kuman dan bakteri.
3. Terhindar dari sakit perut dan diare.

C. Alasan Mencuci Tangan dengan Air yang Mengalir

Dengan mencuci tangan di air mengalir maka kotoran dan kuman akan ikut terbawa air. Jadi
mulai sekarang bila kita makan di rumah makan atau di warung makan yang ada keran cuci
tangan, sebaiknya cuci tangan di
keran saja walaupun di sediakan mangkuk tempat mencuci tangan di meja adik-adik

D. 5 Waktu Tepat Mencuci Tangan


Bagi setiap orang, mencuci tangan adalah satu tindakan yang takkan lepas kapanpun. Karena
merupakan proteksi diri terhadap lingkungan luar. Nah sebenarnya kapan waktu yang tepat
untuk melakukan cuci tangan ?
1. Sebelum dan sesudah makan . Untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh saat
kita makan.

2. Setelah dari WC dan buang air. Besar kemungkinan tinja masih tertempel di tangan,
sehingga diharuskan untuk mencuci tangan.

3. Setelah bermain. Kebiasaan anak kecil adalah bermain ditempat yang kotor. Contohnya
seperti tanah. Dimana kita tahu bahwa banyak sekali kuman didalam tanah, jadi selesai

lx
bermain harus mencuci tangan supaya kuman dari tanah hilang dan tidak menempel
ditangan.

4. Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Bagi adik-adik mencuci tangan ini juga bisa
dilakukan sebelum dan sesudah belajar, sebelum dan sesudah bangun tidur dan sesudah
melakukan kegiatan yang lain.

5. Tangan terlihat kotor.

E. Langkah Mencuci Tangan yang Baik dan Benar


Berikut ini adalah langkah mencuci tangan sesuai anjuran WHO 2005 yakni 7 lagkah yang di
kembangkan menjadi 10 langkah. Bisa dilihat pada gambar untuk lebih jelasnya.
1. Basuh tangan dengan air mengalir

2. Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan

3. Gosok punggung tangan dan sela – sela jari tangan kiri dan tangan kanan, begitu pula
sebaliknya.

4. Gosok kedua telapak dan sela – sela jari tangan

5. Jari – jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci.

6. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya.

7. Gosokkan dengan memutar ujung jari – jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan
sebaliknya

8. Bilas kedua tangan dengan air.

Jangan lupa menutup kran dengan tangan di alasi tissue atau lap tangan.Nah sekarang tangan
anda sudah bersih dan aman.
Catatan !
Bila tidak ada kran air, kita bisa menggunakan air yang di tuangkan d

lxi
KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

TAHUN 2019

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan


penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dangue
dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypty

Virus dengue dapat masuk ke tubuh


manusia melalui gigitan vektor
pembawanya, yaitu nyamuk dari genus
Aedes seperti Aedes aegypti betina dan
Aedes albopictus. Aedes aegypti adalah
vektor yang paling banyak ditemukan
menyebabkan penyakit ini. Nyamuk
dapat membawa virus dengue setelah
menghisap darah orang yang telah
terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa Derajat DBD
inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8
- 10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat
mentransmisikan virus dengue tersebut Derajat penyakit DBD dapat diklasifikasikan dalam 4
ke manusia sehat yang digigitnya. derajat (WHO,1999) :

1. Derajat I : demam disertai gejala tidak khas dan satu-


satunya manifestasi perdarahan ialah uji tourniquet.
2. Derajat II : Seperti derajat I, disertai perdarahan
spontan di kulit dan atau perdarahan lainnya.
3. Derajat III : Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi
cepat dan lambat, tekanan nadi menurun (20 mmHg
62 atau kurang) atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut,
kaki dingin dan lembab dan tampak gelisah.
4. Derajat IV : syok berat, nadi tidak dapat diraba dan
tekanan darah tidak terukur.
PENCEGAHAN DEMAM
BERDARAH DENGUE (DBD)

63
MATERI PENYULUHAN HIPERTENSI

A. Pengertian
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah diatas 140/90 mmHg

Tekanan darah

B. Penyebab hipertensi :
1. Stres
2. Merokok & alkohol
3. Obesitas (kegemukan)
4. Faktor genetik (keturunan)
5. Penyempitan pembuluh darah oleh lemak/kolesterol tinggi
6. Peningkatan usia
7. Asupan garam dan lemak yang tinggi
8. Kurang olahraga
C. Tanda & gejala Hipertensi
1. Sakit kepala
2. Pusing
3. Lemas
4. Sesak nafas
5. Kesemutan
6. Kelelahan
7. Tegang atau rasa berat ditenggkuk
8. Tekanan darah >140/90 mmHg
D. Komplikasi Hipertensi
1. Penyakit jantung : Gagal jantung
2. Penyakit ginjal : gagal ginjal
3. Otak : serangan stroke\

E. Pencegahan
1. Periksa tekanan darah secara teratur
2. Diet Hipertensi
3. Kurangi/berhenti merokok dan konsumsi alkohol
4. Jaga keseimbangan berat badan

lxiv
5. Olaraga teratur
6. Hindari ketegangan dan stres
7. Istirahat yang cukup
F. Diet hipertensi
Makanan yang dianjurkan :

1. Sayur-sayuran hijau
2. Buah-buahan
3. Ikan laut
4. Telur boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam seminggu
5. Daging ayam (jangan dengan kulitnya karena banyak mengandung lemak )
Makanan yang harus dihindari :

1. Makanan yang diawetkan : chicken nugets, mi instant, minuman kaleng, dll


2. Daging-daging

lxv
MATERI PENYULUHAN GOUT ATHRITIS

A. Pengertian
Asam urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin yang dalam keadaan normal
akan larut dalam darah dan akan dikeluarkan melalui urin dan feses tapi jika tidak
berlangsung normal akan terjadi peningkatan kadar asam urat dalam tubuh maka asam
urat akan menumpuk dalam jaringan tubuh dan akan membentuk kristal asam urat pada
persendian sehingga menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.

II Nilai normal kadar asam urat menurut WHO :

JENIS Nilai rendah Nilai batas


Pria dewasa 2 mg/dl 7,5 mg/dL

Wanita dewasa 2 mg/dl 6,5 mg/dL

Pria lansia 40+ 2 mg/dl 8,5 mg/dL

Wanita lansia 40+ 2 mg/dl 8 mg/dL

Anak-anak 10-18 tahun 3,6 mg/dl 5,5 mg/dL

III Penyebab peningkatan kadar asam urat


1. Genetik (keturunan)
2. Komplikasi dari penyakit hipertensi, diabetes melitus, & gangguan ginjal
3. Banyak mengkonsumsi makanan tinggi purin Alkohol
4. Usia dan jenis kelamin
5. Obesitas (Kegemukan)

IV Tanda dan gejala penyakit asam urat


1. Nyeri (daerah sendi, jari-jari-jari kaki, dan pergelangan kaki)
2. Bengkak dan kemerahan di persendian
3. Kelainan bentuk fisik

lxvi
V Makanan-makanan pemicu penyakit asam urat
1. Daging : sapi, kuda, kambing, babi
2. Seafood : Kepiting, cumi-cumi, kerang, ikan sarden, ikan teri, tiram, dan udang
3. Bebek : kalkun dan angsa
4. Makanan kaleng
5. Buah-buahan : nanas dan durian
6. Sayuran : bayam, buncis, kembang kol, jamur, daun pepaya, daun singkong, kangkung.
7. Kacang-kacangan
8. Makanan gorengan
9. Makanan bersantan

VI Penanganan
1. Periksa kadar asam urat
2. Konsultasikan dengan dokter
3. Minum obat sesuai resep dokter
4. Hindari makanan pemicu penyakit asam urat
5. Kurangi atau hentikan konsumsi alkohol
6. Jaga keseimbangan berat badan
7. Minumlah air minimal 8 gelas/hari

lxvii
Kepada Yth :
Bpk/ibu, Sdra/sdri
perangkat kampung & masyarakat desa mohong sawang
Di - tempat

Dalam rangka pelaksanaan program Kuliah Kerja Lapangan (KKL) oleh


POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA, kami mahasiswa KKL telah melakukan
pengumpulan data (pendataan) selang tanggal 28-30 Januari 2019 di Kampung Mohong
Sawang mulai dari Lendongan 1 sampai 5.

Kami akan melaksanakan Mini Loka Karya untuk menyampaikan hasil pendataan &
masalah yang kami temukan serta mencari solusi bersama-sama untuk mengatasi maslah yang
ada, yang akan dilaksanakan pada :

Hari/tanggal : Jumat, 01 Februari 2019

Tempat : Kantor Desa Mohong Sawang

Jam : 17.00 WITA s/d selesai.

Untuk itu sangat diharapkan kehadiran dari Bpk/ibu, Sdra/sdri sekalian, Terima kasih.

Ketua Posko Mengetahui


Kapitalaung Kamp. Mohong Sawang

Novi Hendrik Turangan Julits Salindeho


NIM 1601084

lxviii
Kepada Yth :
Bpk/ibu, Sdra/sdri
perangkat kampung & masyarakat desa mohong sawang
Di - tempat

Dalam rangka pelaksanaan program Kuliah Kerja Lapangan (KKL) oleh mahasiswa
POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA, kami akan melaksanakan penyuluhan tentang cara
pengelolahan sampah dan pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang akan
dilaksanakan pada :

Hari/tanggal : Senin, 04 Februari 2019

Tempat : Kantor Desa Mohong Sawang

Jam : 16.00 WITA s/d selesai.

Untuk itu sangat diharapkan kehadiran dari Bpk/ibu, Sdra/sdri sekalian, Terima kasih.

Ketua Posko Mengetahui


Kapitalaung Kamp. Mohong Sawang

Novi Hendrik Turangan Julits Salindeho


NIM 1601084

lxix

Anda mungkin juga menyukai