KECAMATAN : KENDAHE
KABUPATEN : SANGIHE
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami pannjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas tuntunan
dan penyertaan-Nyalah kami dapat menyelesaikan laporan kuliah kerja lapangan (KKL) tahun
akademik 2018/2019. Laporan ini ditulis berdasarkan studi lapangan yang dilakukan selama
13 hari di Kampung Mohong Sawang, Kecamatan Kendahe. Pelaksanaan Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) dan penyususnan laporan ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari pihak yang terlibat, oleh karena itu kami menucapkan terimakasih kepada :
1. Ns. Chatrina A. Bajak, S.Kep., MAN selaku Dosen Pembimbing Lapangan 1 sekaligus
Ketua Program Studi Keperawatan
2. Agneta S. Lalombo, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Lapangan 2
3. Alfrianus Papuas, SE., M.Kom selaku Dosen Pembimbing Lapangan 3
4. Prof. Dr. Frans Gruber Ijong, Msc selaku Direktur Politeknik Negeri Nusa Utara
5. Ferdinand Gansalangi, SKM, ME., M.Kes selaku Wakil Direktur Bidang Akademik
6. Costantein I. Sarapil, S.Pi., M.A selaku Kepala Pusat Penelitian Dan Pengabdian
Kepada Masyarakat (P3M)
7. Drs. Jekrit Maluenseng, Msc selaku Wakil Direktur Bidang Perencanaan dan Kerja
Sama
8. Ns. Yeanneke L. Tinungki, S.Kep., M.Kep selaku Ketua Jurusan Kesehatan
9. Bpk. Marcos Sasiang, SIP selaku Camat Kendahe
10. Bpk. Julits Salindeho selaku Kapitalaung Kampung Mohong Sawang
11. Bpk. Gideon Boham Amd. Pi selaku perangkat Kampung Mohong Sawang yang telah
membimbing dan membantu kami selama di lapangan
12. Kepala-kepala lindongan 1,2,3,4, dan 5 yang telah membimbing dan membantu kami
selama di lapangan.
13. Semua Masyarakat Kampung Mohong Sawang yang telah berkontribusi dalam
pelaksanaan program kerja kami.
Dalam penyusunan laporan ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan dikemudian
hari. Sekian dan terima kasih..
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR....................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.............................................................................. iv
DAFTAR DIAGRAM........................................................................ v
DAFTAR GAMBAR.......................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG............................................................ 1
2. TUJUAN................................................................................. 1
3. MANFAAT............................................................................. 2
BAB 2 METODE PELAKSANAAN
1. TEMPAT DAN WAKTU...................................................... 3
2. TEKNIK PENGUMPULAN DATA..................................... 3
BAB 3 GAMBARAN UMUM LOKASI KKL
1. DEMOGRAFI........................................................................ 4
2. SEJARAH KAMPUNG......................................................... 4
3. STRUKTUR ORGANISASI KAMPUNG........................... 8
4. PETA KELURAHAN/KAMPUNG...................................... 9
BAB 4 PELAKSANAAN
1. PENGKAJIAN....................................................................... 10
2. IDENTIFIKASI MASALAH................................................ 19
3. PERENCANAN PROGRAM............................................... 20
4. IMPLEMENTASI PROGRAM............................................ 21
BAB 5 PENUTUP
1. KESIMPULAN....................................................................... 31
2. SARAN.................................................................................... 31
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Diagram 3.5 Jumlah Keluarga berdasarkan kebiasaan dalam mengelola air minum...............12
Diagram 3.8 Jumlah keluarga berdasarkan anggota keluarga yang tidak tau baca tulis...........14
Diagram 3.16 jumlah keluarga berdasarkan cara pengelolaan sampah rumah tangga..............16
PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Lapangan adalah salah satu program pendidikan untuk memenuhi tuntutan
Try Dharrna Perguruan Tinggi yakni pengabdian terhadap masyarakat yang mana mahasiswa
dapat mengaplikasikan secara langsung pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperoleh
selama proses belajar mengajar baik teori maupun praktek yang diselenggarakan dalam bentuk
latihan kerja, observasi dan pengabdian pada masyarakat untuk membekali mahasiswa agar
memiliki kemampuan memecahkan masalah dimasyarakat
Di perguruan tinggi program sarjana kegiatan ini dikenal dengan nama Kuliah Kerja
Nyata yang untuk pertama kalinya dilaksanakan oleh Universitas Gaja Mada, Universitas
Andalas dan Universitas Hasanuddin yang dinamakan Pengabdian Mahasiswa Kepada
Masyarakat. Hal ini semakin dipertegas oleh pernyataan Presiden RI pada Dies Natalis
Universitas Gaja Mada februari 1972 yang menyatakan agar setiap mahasiswa belajar dari desa
dalam jangka waktu tertentu, tinggal dan bekerja membantu masyarakat pedesaan,
memecahkan persoalan pembangunan sebagai bagian dari kurikulumnya. Pernyataan ini
kemudian ditindak lanjuti oleh Dirjen Pendidikan Tinggi untuk mengadakan suatu kegiatan
pengabdian masyarakat diperguruan tinggi. Kegiatan ini secara resmi dimulai pertama kali
pada tahun Akademi 1973/1974 yang diikuti 13 perguruan tinggi. Sejak tahun 1976/1977
semua perguruan tinggi negeri dan swasta telah menyelenggarakannya.
Politeknik Nusa Utara sebagai perguruan tinggi dengan konsep yang sama menamakan
kegiatan ini dengan nama Kuliah Kerja Lapangan. Kuliah Kerja Lapangan ini pertama kali
dilaksanakan pada tahun 2004 oleh Akademi Keperawatan yang kemudian melalui Surat
Keputusan Mendiknas No.203/D/O/2006 tanggal 5 september 2006 akademi keperawatan
mengalami perubahan bentuk menjadi Politeknik Nusa Utara pada tahun 2006. Kemudian
Politeknik Negeri Nusa Utara melanjutkan kegiatan ini sampai sekarang.
1.2. Tujuan
Mendorong Program Pemerintah Desa Mohong Sawang Untuk Peningkatan dan
Pengembangan Mutu Pelayanan kepada Masyarakat, sesuai dengan permasalahan dan potensi
yang ada demi peningkatan taraf hidup masyarakat.
Tujuan umum tersebut dijabarkan dalam sub tujuan yang antara lain :
a. Memahami tugas-tugas tenaga kesehatan dalam rangka menerapkan pengetahuan dan
ketrampilan yang diperoleh selama studi di lokasi KKL.
b. Mengenal perilaku masyarakat pedesaan dari segi sosial, budaya, ekonomi dan
geografi
Bersama dengan masyarakat mengenal, mengidentifikasi, merumuskan dan menberikan
solusi masalah dibidang Lingkungan & Kesehatan.
1.3 Manfaat
METODE PELAKSANAAN
Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dilaksanakan selama 13 hari, yaitu pada
tanggal 28 Januari s/d 9 Februari tahun 2019 di Desa Mohong Sawang, Kecamatan
Kendahe, Kabupaten Kepulauan Sangihe
3.1 Demografi
B. Iklim
Iklim Desa Mohong Sawang, sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia
mempunyai iklim kemarau dan penghujan. Hal tersebut mempunyai pengaruh langsung
terhadap pola tanam yang ada di Desa Mohong Sawang.
C. Jumlah Penduduk
Desa Mohong Sawang saat ini berpenduduk sebanyak 994 jiwa, yang tersebar di 5
(lima) Lindongan, dengan perincian sebagai berikut :
LAKI-LAKI : 512 Jiwa
PEREMPUAN : 482 Jiwa
Desa Mohong Sawang dahulunya bernama “Desa Sawang”, dimana tatkala itu bermukim
di 5 (lima) kompleks (blok) yang masing-masing bernama : Pempalaraeng, Beba, Bahembang,
Beau dan Tukade Batu atau sebelumnya Tenda Batu (“Benteng dari Batu” yang pada masa
dahulu konon digunakan sebagai “penghalang” serbuan musuh terhadap penduduk desa ini).
Agama penduduk desa Sawang pada masa itu adalah Kristen, Islam dan Kafir, dalam
arti“agama suku Sangihe” yang antara lain berbentuk kepercayaan mana (Pra-animisme) dan
kepercayaan roh-roh (animism). Penduduk desa Sawang pada masa itu giat menjalankan tradisi
moyangnya, yang bernama mengundang banua (mengobati alam, kampong). Pusat
penyelenggaraan tradisi, yang berbentuk salo (cakalele), gunde dan pemotongan tamo ini
adalah blok Bahembang.
Kepala desa Sawang yang juga berkedudukan sebagai Kepala Pemerintahan Desa Sawang
pada masa itu konon disebut “Kapiten Laut” – dari sebutan ini, karena juga pengaruh bahasa
sangihe kemudian berkembang sebutan “Kapitalaung” serta “Opo Lao” yang mungkin karena
Kepala Desa ini merupakan “orang laki-laki”.
Pada masa penjajahan Belanda, Desa Sawang berstatus sebagai “Desa Kerajaan” dan
dikepalai oleh Datu (Raja) – ketika itu nama Desa Sawang Welengan, sebagai nama sasahara
(nama yang aspek katanya dipandang bernilai magis/memiliki “daya gaib, daya sakti” bagi
pemakainya).Dan salah satu Raja Sawang alias Welengan ini ialah Sang “Mawu” (tuan) yang
namanya Irodoti Pontolawokang.
Desa Sawang telah mengalami dua kali pemekaran, yaitu pada tahun 1943 oleh
pemerintahan Jepang dan tahun 1972 oleh pemerintah daerah. Pembagian ini menghasilkan
dua desa yang bernama : Mohong (u) Sawang dan Pempalaraeng. Disebut Mohong (u) Sawang,
karena desa ini adalah pintu masuk – mulut – memasuki desa Sawang yang dahulunya. Dan
kompleks (blok) yang tergabung dalam Desa Mohong (u) Sawang atau yang lebih dikenal
dengan sebutan Desa Mohong Sawang adalah : blok Bahembang, blok Beau dan blok Tukade
Batu. Dan dalam pemerintahan sekarang ini, ketiga blok tersebut terbagi dalam wilayah
lindongan, yaitu : Lindongan I – sebagian blok Tukade Batu, Lindongan II – sebagian blok
Beau, Lindongan III – sebagian blok Bahembang, Lindongan IV – sebagian blok Bahembang
dan Lindongan V – sebagian blok Beau dan sebagian blok Tukade Batu.
Di Desa Mohong Sawang sejak dahulu sampai sekarang ini masih memegang budaya kerja
bersama – “Mepalose” – bekerja bersama dalam membuka lahan pertanian dan menanamnya,
dengan cara bergiliran.
Juga dalam kehidupan keseharian, ketika ada kedukaan masih tetap dijalankan
pengumpulan bantuan/sumbangan duka dalam bentuk bahan makanan dan lain-lain. Pekerjaan
ini biasanya dikerjakan oleh anak-anak muda, yang berjalan dari rumah ke rumah
mengumpulkan sumbangan/bantuan tersebut untuk diserahkan/diberikan kepada keluarga yang
berdukacita.
Desa Mohong Sawang menganut sistem kelembagaan pemerintahan desa sesuai dengan
UU Nomor 6 Tahun 2014, lengkapnya sebagai berikut :
Kapitalaung : JULITS SALINDEHO
Sekretaris Kampung : MISSYE. M. LAWENDATU,SIP
Kaur Administrasi & Umum : Plt.
Kaur Keuangan : Plt.
Staf : NANSI. G. LAWENDATU
Kasie Pemerintahan & Kesos : Plt.
Staf : JULIN BAWOHANG
Kasie Pemerintahan : Plt.
Kepala Lindongan I : AKSEL KALAMU
Kepala Lindongan II : JULITS SALINDEHO
Kepala Lindongan III : EVELINE BOHAM
Kepala Lindongan IV : REFLI. H. RODINO
Kepala Lindongan V : ELVIS HOKE
STRUKTUR ORGANISASI KAMPUNG
MTK
KAPITALAUNG
JULITS SALINDEHO
Sekretaris Kampung
Missye M. Lawendatu. S.I.P
Kepl. Lind I Kepl. Lind II Kepl. Lind III Kepl. Lind IV Kepl. Lind V
Elvis Hoke J. Masaling Evelin Boham Refli Rudino Hermanto. K
4.3 Peta Kampung
PELAKSANAAN
4.1 Pengkajian
A. Data Demografi
1. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat usia
Tabel 4.1 Jumlah penduduk berdasarkan tingkat usia
SELALU ADA
42%
58%
KADANG-
KADANG
Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 KK, jumlah KK yang rutin
mengonsumsi protein hewani ada 82 KK (58 %) dan yang kadang-kadang ada 60 KK (42
%)
2. Jumlah KK berdasarkan rutinitas mengonsumsi susu
Diagram 3.2 Jumlah KK berdasarkan rutinitas mengonsumsi susu
7%
selalu ada
93% kadang-kadang
Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 KK jumlah KK yang rutin
mengonsumsi susu ada 10 KK (93 %) dan yang kadang-kadang ada 132 KK (7 %)
3. Jumlah keluarga berdasarkan adanya pantangan makanan
Diagram 3.3 Jumlah keluarga berdasarkan adanya pantangan makanan
ada
42%
58% tidak
Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 KK jumlah KK yang yang
mempunyai pantangan makanan ada 60 KK (42 %) dan yang tidak ada 82 KK (58 %)
38% ada
62% tidak
Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 471 penduduk ada 252 orang
38 % yang punya kebiasaan mencuci tangan sedangkan 219 orang (62 %) sisanya
tidak.
5. Jumlah Keluarga berdasarkan kebiasaan dalam mengelola air minum
Diagram 3.5 Jumlah Keluarga berdasarkan kebiasaan dalam mengelola air minum
13%
dimasak
29%
setiap hari
10% 61%
setiap minggu
tidak teratur
Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga, jumlah keluarga
yang rutin berolahraga setiap hari ada 83 keluarga (61%), setiap minggu ada 13
keluarga ( 10 %) dan yang tidak teratur ada 39 keluarga (29%).
4%
29%
67%
Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga yang menggunakan
bahasa ibu ada 6 keluarga (4%), bahasa daerah sangihe ada 95 keluarga ( 67 %) dan
bahasa campuran (bahasa daerah & bahasa ibu) ada 41 keluarga (29%).
8. Jumlah keluarga berdasarkan anggota keluarga yang tidak tau baca tulis
Diagram 3.8 Jumlah keluarga berdasarkan anggota keluarga yang tidak tau baca tulis
11%
ada
Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga ada 15 keluarga
(11 %) yang mempunyai anggota keluarga yang tidak tau baca tulis
Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga ada 72 keluarga
(51 %) yang menjadi akseptor KB dan yang tidak ada 70 keluarga (49 %)
1%
menumpang
24%
sewa
3%
milik pribadi
72%
milik pemerintah
Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga dengan status
rumah milik pribadi ada 103 keluarga (72 %), menumpang ada 34 keluarga (24 %),
sewa ada 4 keluarga (3 %) dan milik pemerintah ada 1 keluarga (1%)
2. Jumlah keluarga berdasarkan jenis bangunan rumah
Diagram 3.11 Jumlah keluarga berdasarkan jenis bangunan rumah
13%
Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga ada 19 (13 %)
dengan jenis bangunan rumah non permanen, semi permanen 37 (26 %), dan permanen
ada 86 (61 %).
katuk
4%
seng
96%
Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga ada 5 keluarga (13
%) dengan atap rumah katuk dan ada 137 (96 %) keluarga dengan atap rumah seng.
16% 22%
62%
Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga ada 23 keluarga
(16 %) dengan kondisi ventilasi yang baik, 88 (62 %) cukup baik dan kurang baik ada
31 (22 %).
5. Jumlah keluarga berdasarkan kondisi cahaya didalam rumah
Diagram 3.14 Jumlah keluarga berdasarkan kondisi cahaya didalam rumah
12%
43%
45%
Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga ada 61 keluarga
(43 %) dengan kondisi pencahayaan yang baik, 64 (45 %) cukup baik dan kurang
baik ada 17 (12 %).
21% 9%
70%
Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga ada 13 keluarga
(9 %) dengan jenis lantai rumah tanah, plester 100 (70 %) dan ubin ada 29 (21 %).
Dibuang di
sungai/got/pantai
Dibakar
40%
60%
Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga ada 51 keluarga
(40 %) membuang sampah sembarangan seperti disungai, got dan pantai dan 77
keluarga (60 %) membakar sampah.
8. Saluran pembuangan air limbah
Diagram 3.17 Jumlah keluarga berdasarkan saluran pembuangan air limbah
Sungai/sel
okan
sembaran 40%
gan
60%
Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga ada 85 keluarga
(60%) yang membuang air limbah sembarangan dan 57 keluarga (40%) yang
membuang air limbah di sungai/selokan.
9. Tempat BAB
Diagram 3.18 Jumlah keluarga berdasarkan tempat BAB
Sembarangan 15 %
WC
TETANGGA/ WC sendiri
UMUM 84%
5%
Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga ada 119 keluarga
(84%) yang BAB di WC sendiri, 7 keluarga (5 %) yang BAB di WC tetangga/umum
dan ada 16 keluarga (11 %) yang BAB sembarangan (di hutan, sungai dan laut)
D. FASILITAS SOSIAL & KESEHATAN
1. Jumlah keluarga berdasarkan cara menanggulangi sakit
Diagram 3.19 Jumlah keluarga berdasarkan cara menanggulangi sakit
28%
42%
30%
Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 142 keluarga, jumlah keluarga
yang berobat dipustu dan puskes ketika sakit ada 39 keluarga (28 %), berobat di tempat
praktik dokter ada 41 keluarga (30 %) dan yang hanya beli obat diwarung ada 60 keluarga
(42 %)
Asma
Jantung
2%
Kolesterol
3% Hipertensi
7%
Stroke Gastristis
3%
Diabetes melitus
Gout athritis Hipertensi
21% 53% Gout athritis
Gastristis Kolesterol
4%
Diabetes melitus
7% Asma
Stroke
Jantung
Berdasarkan diagram diatas diperoleh data bahwa dari 471 penduduk ada 47 orang (53
%) penderita hipertensi, gout athritis 18 orang (21 %), diabetes melitus 6 orang (7 %),
kolesterol 6 orang (7 %), gastritis 3 orang (4 %), stroke 3 orang (3 %), jantung 3 orang (3
%), dan asma 2 orang (2 %)
4.2 Identifikasi masalah
Tabel 4.4 Identifikasi masalah
Kurangnya kesadaran
1. Dari 471 penduduk ada 252 orang 38 % yang punya
masyarakat tentang
2 kebiasaan mencuci tangan sedangkan 219 orang
perilaku hidup bersih dan
(62 %) sisanya tidak.
sehat.
1. Dari 471 penduduk ada 47 orang (53 %) penderita
hipertensi, gout athritis 18 orang (21 %), diabetes
melitus 6 orang (7 %), kolesterol 6 orang (7 %),
gastritis 3 orang (4 %), stroke 3 orang (3 %),
jantung 3 orang (3 %), dan asma 2 orang (2 %).
2. Dari 142 keluarga, jumlah keluarga yang berobat
dipustu dan puskes ketika sakit ada 39 keluarga (28
%), berobat di tempat praktik dokter ada 41
Penyakit kronis tidak
3 keluarga (30 %) dan yang hanya beli obat diwarung
menular
ada 60 keluarga (42 %).
3. Dari 142 keluarga, jumlah keluarga yang rutin
berolahraga setiap hari ada 83 keluarga (61%),
setiap minggu ada 13 keluarga ( 10 %) dan yang
tidak teratur ada 39 keluarga (29%).
4. Dari 142 KK jumlah KK yang yang mempunyai
pantangan makanan ada 60 KK (42 %) dan yang
tidak ada 82 KK (58 %)
MASALAH :
2 Kurangnya Penyuluhan tentang Sabtu, 02-02-2019 Demonstrasi Sabtu, 02-02-2019 Agar anak – anak menyadari sejak dini
kesadaran cara mencuci tangan SD YPK Sion SD YPK Sion Sawang pentingnya mencuci tangan dan dapat
masyarakat akan yang baik dan benar Sawang Jauh Jauh mendemonstrasikan cara mencuci tangan
pentingnya perilaku yang baik dan benar.
hidup bersih dan
sehat
3 Penyakit kronis 1. Penyuluhan Rabu, 06-02-2019 Pemeriksaan Rabu, 06-02-2019 Agar orang tua dan lansia lebih lagi
tidak menular Hipertensi Gedung Gereja kesehatan : Gedung Gereja Gmist memperhatikan pola hidup dan tau cara
2. Penyuluhan asam Gmist Sion Sawang - Tekanan Sion Sawang Jauh pencegahan agar terhindar dari penyakit
urat Jauh darah hipertensi, gout athritis, dan diabetes
3. Penyuluhan - Asam urat melitus.
diabetes melitus - Gula darah
4.3 Pelaksanaan Program
A. Penyuluhan cara mencuci tangan dengan baik dan benar
Penyuluh : Mahasiswa
G. Evaluasi
Siswa/i dapat mendemonstrasikan 6 langkah mencuci tangan dengan baik & benar
B. Penyuluhan tentang cara pengeloalaan sampah & bahaya penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD) serta cara pencegahannya
Sub topik : cara pengeloalaan sampah & cara pencegahan penyakit DBD
Penyuluh : Mahasiswa
a. Pengertian sampah
b. asal sampah
c. pengaruh sampah
d. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pengeloalaan sampah
e. upaya-upaya dalam pengelolaan sampah
f. hubungan pencemaran linkungan
dengan resiko timbulnya penyakit DBD
g. pengertian penyakit DBD
h. tanda dan gejala penyakit DBD
i. penyebab penyakit DBD
j. cara pencegahan penyakit DBD
Sub Pokok Bahasan : Pengertian asam urat nilai normal asam urat, penyebab,
tanda & gejala, komplikasi, pencegahan gout athritis,
hipertensi & diabetes melitus
Waktu : 60 menit
A. Kesimpulan
1. Dapat dilakukan pendataan penduduk dengan mengambil sample melalui kuisioner
dan observasi langsung
2. Berdasarkan identivikasi permasalah, secara umum masrakat kampung Mhong
Sawang masih banyak yang membuang sampah sembarangan dan masih banyak
masyarakat yang menderita penyakit kronis.
3. Dapat dilaksanakan program kegiatan untuk memeberikan solusi atas permasalahan
yang ada, berupa kerja bakti, pembuatan tempat sampah, pemeriksaan kesehatan serta
penyuluhan-penyuluhan.
4. Semua program kegiatan dapat dilaksanakan dan bermanfaat bagi masyarakat.
B. Saran
1. Untuk Pemerintah Kampung Mohong Sawang kiranya dapat lebih memperhatikan
kebersihan lingkungan kampung Mohong Sawang dengan merutinkan kerja bakti setiap
minggu seperti program pemerintah daerah yaitu Kaehe Buresi.
2. Untuk Institusi kiranya waktu pelaksanaan KKL dapat ditambah lagi agar supaya
program yang disusun bisa terlaksana dengan optimal & tidak terburu-buru
3. Untuk Mahasiswa kiranya bisa mempersiapkan diri dengan baik sebelum turun ke
masyarakat. Dalam hal perlengkapan & kesehatan fisik serta penguasaan materi
penyuluhan.
xxxix
xl
xli
xlii
xliii
DOKUMENTASI KEGIATAN
1. PENERIMAAN
2. PENUTUPAN
xliv
3. PENDATAAN
xlv
xlvi
4. MINI LOKA KARYA
xlvii
5. Penyuluhan Cara Mencuci Tangan Dengan Baik dan Benar
xlviii
4. Penyuluhan Penyakit Hipertensi, Gout Athritis & Diabetes Melitus serta
pemeriksaan kesehatan
xlix
5. Kerja Bakti
l
Linongan 1 Lindongan 2
Lindongan 3 Lindongan 4
li
lii
liii
liv
lv
lvi
MATERI PENGELOLAAN SAMPAH
A. Pengertian:
Sampah adalah sesuatu sisa yang sudah tidak dipakai lagi / habis pakai atau benda baik
padat maupun cair yang sudah dibuang dan tidak dipergunakan lagi.
B. Macam Sampah
1. Sampah organik (berasal dari alam): sampah yang dapat terurai oleh lingkungan
sekitarnya Cont,sisa-sisa makanan,buah-buahan dan sejenisnya.
2. Sampah Anorganik :plastik, kertas dan kaleng-kalengan serta sejenisnya.
C. Asal Sampah
1. Hasil buangan & industri rumah tangga
2. Hasil produksi dari perusahan dan pabrik swasta seperti :
a. Kertas & kardus
b. Kaleng-kalengan.
c. Plastik dan sejenisnya
3. Hasil proses perdagangan
D. Pengaruh Sampah
1. Tempat berkembangbiaknya mikroorganisme penyakit
2. Tempat bersarangnya vektor penyebaran penyakit. Contoh, serangga, lalat, dan tikus
3. Menimbulkan aroma & bau yang tidak sedap mengganggu lingkungan dan orang
sekitaranya.
lvii
4. Adanya peran serta dari berbagai lintas sektoral : pemerintah setempat, pengusaha dan
pihak swasta, pedagang dan masyarakat setempat.
H. Jenis Sampah:
1. Sampah basah /sampah cair
2. Sampah kering/sampah padat
lviii
3. Dilakukan pembakaran, dengan syarat : lihat efek dari pembakaran apakah dapat
mengakibatkan pengotoran udara.
4. Kalau bisa dimanfaatkan untuk kepentingan warga dapat dibuat pupuk atau didaur
ulang kembali.
lix
MATERI MENCUCI TANGAN
A. Pengertian Mencuci Tangan
Mencuci tangan adalah membersikan seluruh permukaan tangan di bawah air mengalir dengan
menggunakan sabun
Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-sama seluruh kulit
permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas dibawah aliran air (Larsan, 1995).
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit
tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air (DEPKES, 2007).
Mencuci tangan adalah membasuh kedua telapak tangan dengan sabun dan air mengalir
sebelum dan sesudah melakukan tindakan dengan tujuan untuk menghilangkan kuman.
Membiasakan mencuci tangan sejak dini merupakan langkah awal untuk mencegah masuknya
kuman dan resiko tertularnya penyakit.
B. Tujuan Mencuci Tangan
Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk menghindari masuknya
kuman kedalam tubuh. Dimana tindakan ini dilakukan dengan tujuan yaitu :
1. Supaya tangan bersih.
2. Membebaskan tangan dari kuman dan bakteri.
3. Terhindar dari sakit perut dan diare.
Dengan mencuci tangan di air mengalir maka kotoran dan kuman akan ikut terbawa air. Jadi
mulai sekarang bila kita makan di rumah makan atau di warung makan yang ada keran cuci
tangan, sebaiknya cuci tangan di
keran saja walaupun di sediakan mangkuk tempat mencuci tangan di meja adik-adik
2. Setelah dari WC dan buang air. Besar kemungkinan tinja masih tertempel di tangan,
sehingga diharuskan untuk mencuci tangan.
3. Setelah bermain. Kebiasaan anak kecil adalah bermain ditempat yang kotor. Contohnya
seperti tanah. Dimana kita tahu bahwa banyak sekali kuman didalam tanah, jadi selesai
lx
bermain harus mencuci tangan supaya kuman dari tanah hilang dan tidak menempel
ditangan.
4. Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Bagi adik-adik mencuci tangan ini juga bisa
dilakukan sebelum dan sesudah belajar, sebelum dan sesudah bangun tidur dan sesudah
melakukan kegiatan yang lain.
3. Gosok punggung tangan dan sela – sela jari tangan kiri dan tangan kanan, begitu pula
sebaliknya.
6. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya.
7. Gosokkan dengan memutar ujung jari – jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan
sebaliknya
Jangan lupa menutup kran dengan tangan di alasi tissue atau lap tangan.Nah sekarang tangan
anda sudah bersih dan aman.
Catatan !
Bila tidak ada kran air, kita bisa menggunakan air yang di tuangkan d
lxi
KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
TAHUN 2019
63
MATERI PENYULUHAN HIPERTENSI
A. Pengertian
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah diatas 140/90 mmHg
Tekanan darah
B. Penyebab hipertensi :
1. Stres
2. Merokok & alkohol
3. Obesitas (kegemukan)
4. Faktor genetik (keturunan)
5. Penyempitan pembuluh darah oleh lemak/kolesterol tinggi
6. Peningkatan usia
7. Asupan garam dan lemak yang tinggi
8. Kurang olahraga
C. Tanda & gejala Hipertensi
1. Sakit kepala
2. Pusing
3. Lemas
4. Sesak nafas
5. Kesemutan
6. Kelelahan
7. Tegang atau rasa berat ditenggkuk
8. Tekanan darah >140/90 mmHg
D. Komplikasi Hipertensi
1. Penyakit jantung : Gagal jantung
2. Penyakit ginjal : gagal ginjal
3. Otak : serangan stroke\
E. Pencegahan
1. Periksa tekanan darah secara teratur
2. Diet Hipertensi
3. Kurangi/berhenti merokok dan konsumsi alkohol
4. Jaga keseimbangan berat badan
lxiv
5. Olaraga teratur
6. Hindari ketegangan dan stres
7. Istirahat yang cukup
F. Diet hipertensi
Makanan yang dianjurkan :
1. Sayur-sayuran hijau
2. Buah-buahan
3. Ikan laut
4. Telur boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam seminggu
5. Daging ayam (jangan dengan kulitnya karena banyak mengandung lemak )
Makanan yang harus dihindari :
lxv
MATERI PENYULUHAN GOUT ATHRITIS
A. Pengertian
Asam urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin yang dalam keadaan normal
akan larut dalam darah dan akan dikeluarkan melalui urin dan feses tapi jika tidak
berlangsung normal akan terjadi peningkatan kadar asam urat dalam tubuh maka asam
urat akan menumpuk dalam jaringan tubuh dan akan membentuk kristal asam urat pada
persendian sehingga menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.
lxvi
V Makanan-makanan pemicu penyakit asam urat
1. Daging : sapi, kuda, kambing, babi
2. Seafood : Kepiting, cumi-cumi, kerang, ikan sarden, ikan teri, tiram, dan udang
3. Bebek : kalkun dan angsa
4. Makanan kaleng
5. Buah-buahan : nanas dan durian
6. Sayuran : bayam, buncis, kembang kol, jamur, daun pepaya, daun singkong, kangkung.
7. Kacang-kacangan
8. Makanan gorengan
9. Makanan bersantan
VI Penanganan
1. Periksa kadar asam urat
2. Konsultasikan dengan dokter
3. Minum obat sesuai resep dokter
4. Hindari makanan pemicu penyakit asam urat
5. Kurangi atau hentikan konsumsi alkohol
6. Jaga keseimbangan berat badan
7. Minumlah air minimal 8 gelas/hari
lxvii
Kepada Yth :
Bpk/ibu, Sdra/sdri
perangkat kampung & masyarakat desa mohong sawang
Di - tempat
Kami akan melaksanakan Mini Loka Karya untuk menyampaikan hasil pendataan &
masalah yang kami temukan serta mencari solusi bersama-sama untuk mengatasi maslah yang
ada, yang akan dilaksanakan pada :
Untuk itu sangat diharapkan kehadiran dari Bpk/ibu, Sdra/sdri sekalian, Terima kasih.
lxviii
Kepada Yth :
Bpk/ibu, Sdra/sdri
perangkat kampung & masyarakat desa mohong sawang
Di - tempat
Dalam rangka pelaksanaan program Kuliah Kerja Lapangan (KKL) oleh mahasiswa
POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA, kami akan melaksanakan penyuluhan tentang cara
pengelolahan sampah dan pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang akan
dilaksanakan pada :
Untuk itu sangat diharapkan kehadiran dari Bpk/ibu, Sdra/sdri sekalian, Terima kasih.
lxix