OLEH
INDAH LASTRI RAMDAYANTI
NIM.217110119
i
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Ingatlah Allah saat hidup tak berjalan sesuai keinginanmu. Allah pasti punya
“Hari ini Harus lebih baik dari Hari Kemarin dan hari Esok adalah Harapan.”
PERSEMBAHAN :
dan rahmat detak jantung, denyut nadi, nafas dan putaran roda kehidupan
2. Kedua orang tuaku tercinta Ayah Mulyadi dan Ibu Saya Nurkabah yang
ini.
Indah Januarti, Isti Mutmainah, Ine Nidia Pratiwi terimah kasih telah
vii
UCAPAN TERIMAKASIH
apabila tidak ada bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, melalui kesempatan
kepada :
Muhammadiyah Mataram.
2. Bapak Dr. H. Muhammad Ali, M.Si, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
6. Kedua Orang Tua Tercinta saya Ayah Mulyadi dan Ibu saya Nurkabah
yang selalu memberikan doa, semangat, serta kasih sayang yang tiada
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
di Desa Mura Kec. Brang Ene Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2019”.
dimiliki penulis, termasuk dalam penulisan skripsi ini baik secara bahasa,
yang kurang dalam penulisan skripsi ini, penulis mohon maaf dan kritik serta
saran yang sifatnya membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
ix
EFEKTIVITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM
PENGAWASAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA DI DESA
MURA KECEMATAN BRANG ENE KABUPATEN SUMBAWA BARAT
TAHUN 2019
ABSTRAK
x
xi
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISONALITAS ...................................... iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .............................. v
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................................ vii
UCAPAN TERIMAKASIH...................................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................... ix
ABSTRAK .................................................................................................. x
ABSTRACT ............................................................................................... xi
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 7
1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................................. 7
1.4.2 Manfaat Praktis .................................................................. 8
xii
2.2.1 Konsep Efektivitas ............................................................. 14
2.2.2 Konsep Pengawasan ........................................................... 22
2.2.3 Badan Permusyawaratan Desa (BPD) ................................ 31
2.2.4 Pembangunan ..................................................................... 36
2.3 Kerangka Berfikir ...................................................................... 44
2.4 Definisi Konsepsional ................................................................ 46
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Mura Tahun 2019 ................... 58
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Mura Kecamatan Brang Ene
Kabupaten Sumbawa Barat ............................................................. 60
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Dokumentasi .....................................................................................
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
berlangsung pada tingkat desa. Seperti yang kita ketahui bahwa 70% dari
tingkat daerah maupun pusat, sehingga dalam hal ini kemajuan suatu desa
adanya otonomi daerah sebagai salah satu bentuk strategi pembangunan desa.
visi, misi dan tujuan yang ditetapkan. Akan tetapi pada kenyataannya,
pembangunan desa dirasa masih kurang optimal sehingga masih banyak desa
1
halnya Indonesia. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dinyatakan
2
Lembaga Adat Desa dan Pembinaan dan Pengawasan Oleh Camat atau
3
Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung dan
kinerja Kepala Desa. Lembaga ini pada hakikatnya adalah mitra kerja
pemeberdayaan masyarakat.
mayarakat.
dan peran serta dan dukungan dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
4
sebagai lembaga yang diperlukan untuk membantu Pemerintahan Desa
aparat pelaksana yaitu orang yang merealisasikan rencana dan sanggup serta
melalui proses.
Mura Kec. Brang Ene Kabupaten Sumbawa Barat masih sangat rendah.
5
mengelolah dan menampung aspirasi masyarakat.
6
kurangnya partisipasi aktif masyarakat pembagunan desa.
pembangunan Desa sudah berjalan dengan baik di Desa Mura Kec. Brang
7
kemampuan berpikir pada perguruan Tinggi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
1. Bagi peneliti
pembangunan Desa.
2. Bagi pemerintah
3. Bagi masyarakat
4. Bagi akademisi
selanjutnya.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
umum bahwa fungsi yang dilakukan oleh BPD Bakaran Batu masih sangat
dalam pemerintahan dan pembanguanan, itu terlihat dari hasil wawancara dan
9
Kecematan Kawangkoan Barat Kbaupaten Minahasa.” Hasil Penelitian secara
terlihat dari hasil wawancara dan hasil observasi lapangan yang telah
Desa Kanonang dapat berjalan dengan baik mulai dari proses penyusunan
BPD. Pegawasan yang dilakukan oleh BPD Desa Kanonang Satu berjalan
dengan efektif, hal ini dikarenakan pemerintah desa memberikan ruang bagi
Kanonang Satu dan BPD bekerja sesuai dengan regulasi yang ada sehingga
10
Pedesaan “(Studi Kasus Di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten
Klaten)” Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Seperti yang kita
strategis dalam era otonomi daerah dapat dirumuskan dalam satu kalimat yaitu
masalah mereka secara mandiri”. Ini berarti pihak luar harus mereposisi peran
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
1 Nama Umi Kalsum Siregar (2018)
Judul Penelitian Efektivitas Kerja Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) Dalam Pembangunan Infrasturktur Desa
Di Desa Bakaran Batu Kecematan Batang Kuis
Kabupaten Deli Serdang.
Metode Penelitian Metode Deskriptif Kualitatif
Hasil Penelitian Dalam penelitian ini yang telah dikakukan
bahwa fungsi yang dilakukan oleh BPD Bakara
Batu masih sangat kurang maksimak dan
bahkan dapat dikatakan tidak berpengaruh apa-
apa dalam pemerintahan dan pembangunan itu
terlihat dari hasil wawancara dan observasi
dilapangan. Hal tesebut dapat dibuktikan
dengan pasifnya anggota BPD dan kurang
meratanya pembangunan infrastruktur desa.
Relevansi Kesamaannya dengan yang dikaji peneliti saat
ini adalah sama-sama mengkaji tentang
Efektivitas Badan Permusyawaratan Desa
Pembangunan, dan sama-sama menggunakan
pendekatan kualitatif metode deskriptif. Namun
perbedaanya pada penelitian terdahulu dan
peneliti terletak pada pembangunan
infrastruktur desa sedangkan penelitian ini
adalah pembangunan dalam pengawasan
pembangunan desa.
Critical Point Sejauh ini penelitian yang di lakukan sudah di
11
lakukan dengan baik, yang harus di perkuat lagi
data-data yang dapat menunjang penelitian
tersebut.
2 Nama Trieputra I.S Poli (2018)
Judul Efektivitas Pengawasan Badan
Permusyawaratan Desa dalam Pelaksanaan
Pembangunan Infrastruktur di Desa Kanonang
Satu Kecamatan Kawangkoan Barat Kabupaten
Minahasa
Metode Penelitian Metode Kualitatif
Hasil Penelitian Pembangunan infrastruktur Desa Kanonang
Satu dapat berjalan dengan baik mulai dari
proses penyusunan program, pembahasan
sampai pada pelaksaannya yang selalu
melibatkan BPD. Pengwasan yang di lakukan
oleh BPD Desa Kanonang Satu berjalan dengan
efektif, hal ini di karenakan pemerintah desa
memberikan ruang bagi BPD untuk mrengawasi
jalan proses pembangunan infrastruktur di Desa
Kanonang Satu dan BPD bekerja sesuai dengan
regulasi yang ada sehingga tidak di temukan
kendala.
Relevansi Kesamaannya dengan yang dikaji peneliti saat
ini adalah sama-sama mengkaji tentang
efektivitas pengawasan Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) dalam pelaksanaan pembangunan,
dan sama-sama menggunakan pendekatan
kualitatif metode deskriptif. Namun
perbedaannya adalah hanya lokasi penelitian
serta teori yang digunakan.
Critical Point Sejauh ini penelitian yang dilakukan sudah
berjalan dengan baik, hanya perlu
menambahkan teori-teori untuk memperkuat
data peneliti.
12
Sungai Raja Kecamatan NA IX - X Aek
Kotabatu Kabupaten Labuhan Batu Utara, hal
ini disebabkan keterbatasan sumber daya
manusia, kurangnya ketrlibatan dan
kemampuannya dalam sistem pemerintahan,
faktor kesejahteraan.
Relevansi Penelitian yang di kaji oleh penulis dengan
penelitian yang terkait sama-sama mengkaji
Efektivitas Badan Permusyawaran Desa (BPD)
dan sama-sama menggunakan pendekatan
kualitatif. Namun yang menjadi perbedaannya
yaitu terletak di teori yang digunakan.
Critical Point Kurangnya data-data sebagai alat untuk
memperkuat penulisan dalam penelitian ini.
4 Nama Alamasri (2014)
Judul Penelitian Peran program pemeberdayaan masyarakat desa
dalam pembangunan pedesaan ( studi kasus di
desa ponggok kecematan polaharjo kabupaten
kalaten.
Metode Penelitian Metode Kualitatif
Hasil Penelitian Seperti yang kita ketahui, masyarakat pedesaan
adalah masyarakat yang identik dengan
kemiskinan dan keterbelakangan padahal tidak
sedikit potensi yang dimiliki oleh masyarakat
desa. Upaya penanggulangan kemiskinan yang
paling strategis dalam era otonomi daerah dapat
di rumuskan dalam satu kalimat yaitu “Berikan
peluang pada keluarga miskin dan
komunitasnya untuk mengatasi masalah mereka
secara mandiri”. Ini berarti pihak luar harus
mereposisi peran meraka, dariagen
pemberdayaan menjadi fasilitator
pemberdayaan.
Relevansi Penelitian yang dikaji oleh peneliti memiliki
kesamaan dengan penelitian yang dikaji oleh
penulis dimana dalam hal ini sama-sama
membahas tentang pembangunan pedesaan.
Perbedaanya terletak pada lokasi dan fokus
penelitian.
Critical Point Dalam penulisan jurnal ini tidak dicantumkan
kajian teori atau telaah teorinya untuk
menggambarkan konsep dan teori maupun hasil
penelitian yang relevan dengan fokus penelitian.
13
2.2 Tinjauan Teori
semakin besar pula efektivitas dari tujuan yang diharapkan oleh organisasi.
berhasil guna, atau dengan kata lain dapat juga dipahami sebagai tingkat
success and effectiveness is doing the right things”, yang dimana artinya
14
kemampuan untuk melaksanakan tugas dan fungsi (operasi kegiatan
program atau misi) pada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak
dalam hal pencapaian tujuan tentu ada yang tercapai, lambat, cepat atau
malah tidak mencapai tujuan yang diharapkan, oleh sebab itu penilaian
mengandung misi, tujuan dan sasaran yang khas. Oleh karena itu,
15
lingkungan yang lebih luas dan agar terus hidup organisasi tersebut
efektivitas, yaitu :
lingkungan.
16
3. Kriteria Kepuasan, kriteria ini mengukur tingkat keberhasilan
lingkungan.
2. Sifat Lingkungan, sifat ini mencakup dua aspek yaitu internal dan
eksternal adalah kekuatan yang timbul dari luar batas organisasi yang
kondisi ekonomi.
17
3. Sifat Karyawan, yang berhubungan dengan peranan dan perbedaan
ini yang sedag menyebabkan perilaku orang yang berbeda satu sama
organisasi.
haruslah jelas yang membawa kita kea rah tujuan yang diinginkan.
adaptasi.
18
1) Aspek tugas atau fungsi, yaitu Lembaga dikatakan efektif jika
dengan baik.
dikatakan efektif.
dilihat dari berfungsi atau tidaknya aturan yang telah dibuat dalam
efektif dari sudut hasil jika tujuan atau kondisi ideal program tersebut
dapat dicapai.
19
3. Tujuan Program, yaitu sejauh mana kesesuaian antara hasil
sebelumnya.
program.
1. Ketepatan waktu
20
4. Ketepatan Dalam Menentukan Pilihan
dapat menemukan yang terbaik diantara yang baik atau yang terjujur
5. Ketepatan Berfikir
jangka panjang.
8. Ketepatan Sasaran
21
kurang teat, maka akan menghambat pelaksanaan berbagai kegitan itu
sendiri.
1. Keberhasilan Program
2. Keberhasilan Sasaran
adalah sebagai proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu standar,
22
untuk meyakinkan dan menjamin bahwa tugas atau pekerjaan yang
dan lisan.
23
penyimpangan-penyimpangan tersebut.
perencanaan.
terjadi.
24
c. Kesalahan-Kesalahan Sistem pengawasan memungkinkan manajer
sistem pengawasan.
Dapat dilihat dari tiga tipenya, pengawasan ini memiliki tiga tipe
pengawasan, adalah :
25
Menurut Handayaningrat Pengawasan merupakan suatu proses
Pengawasan yaitu :
kegiatan atau fungsi sesuai dengan tujuan. Mekanisme yaitu teori bahwa
26
mana pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa yang
dalam kelembagaan itu sendiri. Begitu juga bahwa kita sadari dan
untu melakukan rangkaian kegiatan pengawasan tersebut. Hal ini yang kita
mekanisme pengawasan. Disamping itu juga bahwa kita sadari pula bahwa
27
dimana secara fungsional memiliki tugas, pokok dan fungsi di bidang
pengawasan.
daya yang dimiliki pemerintah atas nama negara. Secara realitas bahwa
sesuai harapan.
28
pemimpin dan kedua sebagai unsur yang dipimpin. Sebagai unsur yang
yang dilakukan secara baik dan tegas, apalagi hasil jasa itu akan
secara pribadi.
29
semacamnya Pengawasan yang dibentuk dalam kelembagaan itu
bersangkutan.
penyimpangan.”
30
b. Pengawasan dilihat dari segi obyektif.
Pengawasan dari segi subyek. Pengawasan dari segi subyek terdiri dari
dari Badan Perwakilan Desa yang ada selama ini. Berubahan ini
didasarkan karena ada kondisi faktual bahwa budaya politik lokal yang
untuk mufakat berbagai konflik antara para elit politik dapat segera
31
Dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dikatakan
sejajar dengan pemerintaha desa (kepala desa) dengan kata lain BPD dan
Desa Pasal 55. Oleh karenanya BPD sebagai badan permusyawaratan yang
32
masyarakat. Dalam melaksanakan perannya sebagai sarana yang
2006:36):
33
wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah yang
34
k. Melakukan evaluasi laporan keterangan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
Kepala Desa.
35
a. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan
kelompok, dan/ataugolongan,
dan
kemasyarakatan desa.
2.2.4 Pembangunan
sebagai suatu arah atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang
36
pembangunan merupakan suatu usaha yang secara sadar yang
merupakan sebagai perubahan sosial yang besar dari suatu keadaan dengan
keadaan lainnya yang dipandang lebih bernilai. Apa yang dipandang lebih
bernilai maka ialah sifat spesifik dari waktu ke waktu, dari budaya yang
satu ke budaya yang lain, atau dari negara yang satu ke negara yang lain.
37
memiliki 5 (lima) implikasi utama yaitu: (1) pembangunan berarti
2. Tujuan, yaitu tujuan yang diarahkan dari, oleh dan untuk rakyat
baik.
38
terdapat 9 (sembilan) tipe pembangunan, yaitu:
1. Tipe Ideal (ideal type), dimana tipe ini dengan ciri perecanaan yang
2. Tipe menghasilkan dalam jangka pendek (short run pay of), dimana
3. Tipe menghasilkan dalam jangka panjang (long run pay of), dengan
pentingnya perencanaan.
7. Tipe Krisis (crisis), dimana tipe dengan ciri yang lebih mengutamakan
perubahan sistem.
perubahan sistem.
39
9. Tipe Chaos, ditandai dengan fenomena masyarakat yang kebingungan,
bangun dalam arti sadar atau siuman (aspek fisiologis), (2) bangun
dalam arti bangkit atau berdiri (aspek perilaku), (3) bangun dalam arti
bentuk (aspek anatomi), (4) bangun dalam yang arti kata kerja
40
tinggal landas dan Tahap pemantapan (pedewasaan) serta Tahap
41
juga pembangunan dibidang politik, ekonomi, sosial budaya,
gudang intelektual.
meningkat.
42
Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat
kesejahteraan sosial).
setiap tahunnya.
kemiskinan.
43
4. Kerusakan Lingkungan, sebuah Negara yang tinggi produktivitasnya
kompleks.
Pembangunan Desa
44
2.4 Definisi Konsepsional
memberikan arti terhadap suatu konsep. Sehubung dengan hal tersebut diatas,
1. Pegertian Efektivitas
berkaitan dengan hasil yang diharapkan dengan hasil yang dicapai. Dalam
suatu organisasi, pencapaian hasil yang besar diartikan semakin besar pula
2017:111)
melaksanakan fungsi, tugas, program atau misi dari suatu organisasi atau
perusahaan sesiau dengan target ( kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah
ditetapkan.
3. Pengertian Desa
45
desa serta peran aktif partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan.
sejajar dengan pemerintaha desa (kepala desa) dengan kata lain BPD dan
kesejahteraan masyarakat
46
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,
(gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kaulitatif lebih
lebih rinci mengenai suatu masalah, gejala yang diteliti, mengidentifikasi dan
menjelaskan data yang ada secara sistematis. Tipe deskriptif didasarkan pada
Lokasi penelitian ini yang akan dilakukan Di Desa Mura Kec. Brang
47
sangat rendah dalam pengawasan pelaksaanaan pembangunan Desa.
Agar penelitian ini lebih terarah, maka jangkauan dari ruang lingkup
penelitian ini perlu ditegaskan. Sesuai dengan judul penulis angkat, oleh
karena itu penulis ingin berfokus untuk mengamati dan meneliti Efektivitas
adalah memilih sumber data atau orang yang dianggap palin tahu tentangapa
4) Tokoh masyarakat
48
3.5 Jenis dan Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan para
informan sebagai data primer dan data tulisan atau dokumen-dokumen yang
berikut :
a. Data Primer
b. Data Sekunder
dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data
penelitian.
49
data. Tanpa mengetahui tehnik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
a. Observasi
yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan
observasi ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan
sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak
(Sugiyono, 2018)
b. Wawancara
50
juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal lain dari informan yang
lebih mendalam.
c. Dokumentasi
misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-
dan menyususn secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada
dalam bentuk kata-kata atau kalimat (Milles dan Huberman dalam Sugiyono,
51
2014). Analisis data dalam kualitatif melewati 3 langkah yaitu:
1. Reduksi data
memilih hal yang pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari
tema polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data
yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mengambil data yang pokok dan yang penting, dan membuat kategorisasi.
transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis yang dimaksud
2. Penyajian Data
menjadi kalimat yang lebih baku dan mudah dimengerti serta dikaitkan
52
dengan teori-teori sesuai dengan hasil wawancara dan observasi.
3. Penarikan Kesimpulan
53