Anda di halaman 1dari 52

SKRIPSI

PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA CAMPA
KECAMATAN MADAPANGGA KABUPATEN BIMA

OLEH :

SRI RAHMATUL ISLAM


NPM : 17.2.01.0023

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)


BIMA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
(IPS)PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
TAHUN 2021
PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) MELALUI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA CAMPA
KECAMATAN MADAPANGGA

SKRIPSI

Dianjukan kepada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima
untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program sarjana
pendidikan (S1) Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Program Studi
Pendidikan Ekonomi

OLEH

SRI RAHMATUL ISLAM


NPM: 17.2.01.0023

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)


BIMA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
(IPS)PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
TAHUN 2021

2
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Skripsi oleh SRI RAHMATUL ISLAM telah diperiksa dan disetujui untuk Di
Ujikan pada :

Hari :

Tanggal :

Bima, 2021
Pembimbing I,

Hartoyo, S,E. M.AK


NIDN : 0811128001

Bima, 2021
Pembimbing II,

Ida Mawaddah, M.Pd


NIDN : 0824019001

Mengetahui :
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi,

Burhanuddin, S.E., M.E


NIDN : 0828056901

3
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

“Tiada satupun didunia ini yang bisa di dapat dengan mudah kerja keras
dan doa adalah cara untuk mempermudahnya”

Persembahan :

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

 Ayahanda Arahman dan ibunda tercinta Kalisom yang mendukung dalam


setiap langkahku serta mendidik dengan penuh kasih sayang dan selalu
berdoa untuk keberhasilanku.
 Untuk Abang- abang ku ucapkan terimakasih atas semua kasih
sayangnya.
 Untuk teman ku endang susanti dan sri nuraliana yang ikut membantu
menyelesaikan skripsi ini.
 Dan kepada almamater yang saya banggakan

Terimakasih saya ucapkan atas keikhlasan dan ketulusan dalam mencurahkan


cinta dan kasih sayang dan doanya dan juga untuk perjuangan dan
pengorbanan kalian semua,semoga kita semua termasuk orang-orang yang
dapat meraih kesuksesan dan kebahagiaan dunia akhirat.

4
ABSTRAK

Sri rahmatul Islam 2021. “ Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Melalui

Pemberdayaan Masyarakat Di Desa Campa Kecamatan Madapangga”

Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STIKP) Bima.

Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Studi Pendidikan Ekonomi.

Pembiming Pertama bapak Hartoyo, S.E.,M.AK, Pembimbing Kedua ibu Ida

Mawaddah, M.Pd

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan peran badan usaha milik

desa melalui pemberdayaan masyarakat di desa campa kecamatan madapangga.

Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif pendekatan

deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data

diperoleh dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil

penelitian ini mengungkapkan bahwa BUMDes memiliki satu unit usaha yaitu

simpan pinjam yang masih berjalan sehingga saat ini dan unit usaha ini termasuk

berjalan dengan baik walaupun terkadang adanya perubahan dalam menjalankan

unit usaha ini dikarenakan fartisifasi masyarakat yang kurang dalam kegiatan

BUMDes. Peran BUMDes di desa Campa Kecamatan Madapangga ini berdiri

sejak tahun 2015 belum dapat memaksimalkan perannya dalam pemberdayaan

masyarakat, seperti belum meratanya bagi sebagian masyarakat, hal ini

dikarenakan adanya kendala dan kurang maksimalnya kinerja serta manajemen

BUMDes dalam mengolah potensi yang ada didesa Campa.

5
Kata Kunci : Peran, Memberdayakan, dan BUMDes.

6
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala

rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada umat di seluruh penjuru jagad raya.

Sehingga, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Peran Badan

Usaha Milik Desa (BUMDes) Melalui Pemberdayaan Masyarakat Di Desa

Campa Kecamatan Madapangga “ dapat diselesaikan oleh penulis. Penulisan

skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di program Studi

Pendidikan Ekonomi dan menjjadi syarat untuk memperoleh gelar sarjana Jurusan

Ilmu pengetahuan Sosial, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STIKP)

Bima.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan skripsi tentunya

tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu melalui kesempatan ini

penulis menyampaikan rasa terimaksih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang

telah banyak membantu terutama kepada;

1. Bapak Dr. Nasution, M.Pd selaku Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan

Ilmu Pendidikan (STIKP) Bima;

2. Bapak Burhanudin, S.E.,M.E selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi;

3. Bapak hartoyo, S.E.,M. AK. Selaku dosen pembimbing I yang senantiasa

memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyusun skripsi;

4. Ibu Ida Mawaddah, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang senantiasa

memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyusun skripsi;

7
5. Bapak dan Ibuku Tercinta, Bapak Arahman dan Ibu Kalisom yang telah

banyak memberikan do’a dan dukungan moril maupun materil hingga

skripsi ini dapat selesaikan;

6. Sahabat dan rekan seperjuangan yang tiada henti memberi dukungan dan

motivasi kepada penulis; dan

7. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusun skripsi ini yang

tidak bisa penulis sebutkansemuanya.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan, sehingga

diharapkan kritik, dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga

penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang positif, memberikan insipirasi

dan bermanfaat bagi semua pihak.

Bima, 30 September 2021

Penulis

8
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................i


HALAMAN JUDUL....................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................iii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI .....................................................iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................v
ABSTRAK ...................................................................................................vi
KATA PENGANTAR ...............................................................................vii
DAFTAR ISI ...............................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 5


C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5
D. Asumsi Penelitian ...................................................................................6
E. Kegunaan Penelitian ................................................................................6
F. Ruang Lingkup Penelitian........................................................................ 7
G. Devinisi Operasional Variabel ................................................................. 8
H. devinisi operrasional variable....................................................................8

BAB II LANDASAN TEORI


A. Peran....................................................................................................... 10
B. Prinsip Tata Kelola BUMDes.................................................................14
C. Pengertian Pemberdayaan......................................................................16
D. Penelitian Relavan..................................................................................17

BAB III METODELOGI PENELITIAN


A.Subjek penelitian.....................................................................................19
B. Jenis Dan Sumber Data..........................................................................19
C. Teknik Pengumpulan Data.....................................................................19
D. Teknik Analisis Data..............................................................................20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Lokasi Penelitian ...................................................................27
B. Deskripsi Informan Penelitian ................................................................29
C. Hasil Penelitian .................................................................................... 30
D. Pembahasan .......................................................................................... 34

9
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 38
B. Saran ....................................................................................................... 39
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN

10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Desa merupakan wilayah terkecil dari negara indonesia yang terdekat

dengan masyarakat dan memiliki batas wilayah agar dapat di sejahterakan

maupun di berdayakan. Desa memiliki banyak potensi tidak hanya dari segi

jumlah penduduk,tetapi juga ketersediaan sumber daya alam melimpah. Jika

kedua potensi ini bisa di kelola dengan maksimal maka akan memberikan

kesejahteraan bagi penduduk desa. Boidiono,Teori pertumbuhan ekonomi

( Yogyakarta.BPFE,1993.H 5 ). Akan tetapi, disadari bahwa selama ini

pembangunan pada tingkat desa masih memiliki banyak

kelemahan,kelemahan pembangunan pada tingkat desa antara lain disebabkan

tidak hanya karena persoalan sumber daya manusia yang kurang berkualitas

tetapi juga disebabkan karena persoalan keuangan

Untuk menghidupkan perekonomi desa perlu didirikan lembaga yang

merangkul seluruh potensi dan kearifan lokal desa. Lembaga dimana

merupaka wadah setiap warga memberikan kerja keras,buah pikiran, segenap

potensi diri dan saling berbagi peran. Lembaga yang sesuai bagi masyarakat

desa yang menghilangkan pendindasan antar masyarakat desa adalah Badan

Usaha Milik Desa (BUMDESA). Ibid,h 5.

Berhasil atau gagalnya suatu badan pembangunan masyarakat desa akan di

pengaruhi oleh sikap masyarakat terhadapnya. Menghadapi situasi

11
semacam ini badan-badan pembangunan masyarakat desa membentuk

masyarakat dan bukan membangunkan msyarakat,namun kebanyakan dari

mereka mencoba mengerjakanya dengan menarik orang-orang ke dalam

kelompok-kelompok berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dengan

mengelontarkan berbagai dana untuk program pembangunan desa yang salah

satunya adalah Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Sujardi,

Pembangunan Masyarakat Desa (Bandung maju,1989,h 80).

Menurut peraturan menteri dalam negeri nomor 19 tahun 2010,BUMDes

merupakan usaha desa yang dibentuk/didirikan oleh pemerintah desa dimana

kepemilikan modal dan pengelolanya dilaksanakan oleh pemerintah desa dan

masyarakat. Tujuan dari dibentuknya BUMDes merupaka upaya pemerintah

untuk meningkatkan kemampuan keuangan pemerintah desa dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan meningkatkan pendapatan masyarakat

melalui berbagai kegiatan usaha ekonomi masyarakat pendesaan pemerintah

juga diharapkan dapat menciptakan iklim usaha yang mendorong

perkembangan perekonomian secara sehat.

Pertumbuhan ekonomi desa seringkali dinilai lambat dibandingkan

pembangunan ekonomi perkotaan. Untuk meningkatkan hal tersebut

dibutuhkan dua pendekatan yaitu: kebutuhan masyarakat dalam melakukan

upaya perubahan dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan

kemampuan pemerintah desa bersama masyarakat dalam mengiplementasikan

perencanaan pembangunan yang sudah di susun oleh Badan Usaha Milik

Desa (BUMDes) melalui kegiatan simpan pinjam. Ibid,h 80 salah satu upaya

12
yang bisa di lakukan adalah dengan mendorong gerak ekonomi desa melalui

kewirausahaan desa dimana kewirausahaan desa menjadi strategis dalam

mengembangkan dan pemberdayaan desa.

BUMDes diatur dalam UU NO. 32 tahun 2004tentang otonomi daerah

dalam pasal 213 ayat 1, tentang pemerintahan desa. Pasal tersebut

menyebutkan bahwa”desa dapat mendirikan badan usaha milik desa sesuai

dengan kebutuhan dan potensi desa”. Di sebutkan juga bahwa tujua utama

berdirinya badan usaha tersebut adalah untuk meningkatkan pendapatan asli

desa dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Tim

VisiYustisida,pedoman Resmi Petunjuk Pelaksanaan Dana Desa,

(jakart:PT.Visi Media Pustaka Anggota IKAPI,2016,h.22).

Berikut ini adalah empat tujuan utama dari pendirian BUMDESA adalah:

1. Meningkat Perekonomian Desa

2. Meningkatkan Pendapatan Asli Desa

3. Meningkatkan Pengelolahan Asli Potensi Desa

4. Menjadi Tulang Punggung Pertumbuhan Dan Pemerataan Ekonomi

Desa

Pengertian pendirian badan usaha yang sesuai dengan kebutuhan

dan potensi daerah mengandung arti bahwa pendirian BUMDESA harus

berdasarkan pada kebutuhan dan potensi lokal desa dalam rangka

pembangunan kesejahteraan masyarakat. Chamber,Robert.Pembangunan

Desa.(Jakarta:LP3ES,198,h,53).

13
Salah satu faktor yang paling dominan adalah terlalu besarnya intervensi

pemerintahan terhadap desa,yang pada akhirnya malah mempersulitkan daya

kreatifitas dan inovasi masyarakat desa dalam menjalankan perekonomianya.

Akibat sistem dan mekanisme kelembagaan ekonomi diperdesaan berjalan

lambat dan tidak efektif sehingga menimbulkan efek ketergantungan pada

bantuan pemerintahan yang kurang jiwa kemendirian. Terlebih dulu dari yang

masa sebelumnya,dimana banyak program-program pemerintah yang terbukti

gagal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Dalam hal ini unit usaha simpan pinjam bertujuan untuk kebaikan demi

kesejahteraan orang lain. Pendirian dan penggerak serta anggota BUMDes di

Desa Campa secara keseluruhan masyarakat dan BUMDes di desa ini telah

banyak membantu masyarakat pedagang kecil dalam meningkatkan

perekonomiannya melalui simpan pinjam yang di gerakan oleh BUMDes

dengan persenan yang cukup kecil,sesuai dengan pendapatan usaha

masyarakat tersebut dan dapat dicicil setiap bulan dalam satu tahun,hal ini

berbeda dengan bantuan dana lainnya seperti bantuan dari kelompok PKK,

koperasi dan kelompok organisasi lainnya.

Selanjutnya alasan lainya mengenai simpan pinjam ini sudah umum dibuat

sehingga tidak akan menciptakan kesan inovatif kala dana desa atau

BUMDes membuka lembaga keuangan serupa. Padahal sesungguhnya,

lembaga keuamgan simpan pinjam adalah satu jenis usaha yang justru paling

mampu menciptakan multi efek bagi ekonomi desa. Sebagai lembaga yang

mampu mendukung sistem permodalan para pelaku ekonomi desa, di desa

14
manapun di wilayah manapun, permodalan adalah salah satu mesin

penggerak perekonomian.Ibid,h.153.

Oleh karena itu penelitian tertarik untuk melakukan penelitian tentang

permasalahan di Desa Campa Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima

dalam mengelola badan usaha milik desa yang dilaksanakan oleh 10

pendamping atau pergerakan masyarakat desa melalui kegiatan simpan

pinjam yang berjalan saat ini. Maka penulis meneliti yang berjudul”PERAN

BADAN USAHA MILIK DESA ( BUMDes) DALAM

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA CAMPA KECAMATAN

MADAPANGGA KABUPATEN BIMA”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan urain latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimanakah keberhasilan yang di capai oleh BUMDes

dalam memberdayakan masyarakat di Desa Campa Kecamatan Madapangga

Kabupaten Bima ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini mempunyai

tujuan untuk mengetahui bagaimana keberhasilan yang di capai oleh

BUMDes dalam memberdayakan masyarakat di Desa Campa Kecamatan

Madapangga Kabupaten Bima?

15
D. Asumsi Penelitian

Asumsi penelitian di sebut juga sebagai anggapan dasar yaitu sebuah titik

tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh peneliti. Anggapan dasar

harus dirumuskan secara jelas sebelum penelitian ini adalah berapa banyak

kegiatan yang dilakukan oleh BUMDes dalam pemberdayaan masyarakat

E. Kegunaan penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan mampu mendukung teori

pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan fungsi serta Bada Usaha

Milik Desa (BUMDes). Penelitian ini juga di harapkan mampu menjadi

refensi bagi sejenis sehingga mampu menghasilkan penelitian-penelitian

yang lebih mendalam.

2. Manfaat praktis

a. Bagi masyarakat

Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pihak yang

melalukan pemberdayaan untuk menentukan kebijakan yang akan di

ambil di masa mendatang Penelitian ini di harapkan dapat menjadi

masukan bagi pemilik sekaligus peran BUMDes dalam menentukan

langkah-langkah kebijakan di masa mendatang,khususnya di bidang

usaha masyarakat dan pengelolahan simpan pinjam

b. Bagi pemerintah

16
Untuk mengembangkan wawasan keilmuan dan sebagai saranan

penarapan keilmuan mengenai pemberdayaan masyrakat desa yang

bersangkutan dengan perekonomian desa terhadap BUMDESA

tersebut.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup (fokus penelitian) pada penelitian ini adalah mengetahui

bagaimana Peran Badan Usaha Milik Desa Melaui Pemberdayaan

Masyarakat.

Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu:

1. Variabel penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 Variabel,yaitu:

a. Variabel independet atau variabel bebas yaitu Peran Badan Usaha

Milik Desa(x)

b. Variabel dependet atau variabel terikat yaitu melalui pemberdayaan

masyarakat(y)

2. Subyek penelitian

Adapun yang menjadi subyek pada penelitian adalah anggota

BUMDes di Desa Campa.

3. Lokasi penelitian

Penelitian di laksanakan di Desa Campa Kec.Madapangga Kab.Bima

4. Waktu penelitian

Waktu penelitian yang di berikan oleh pihak kampus adalah selama

2(dua) bulan di tahun 2021

17
G. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan diantaranya:

a. Keterbatasan waktu,penelitian hanya dapat di lakukan selama 1

bulanberdasarkan ijin yang di berikan oleh pemerintah desa maupun

kecamatan penelitian.

b. Keterbatasan anggaran mengingat adanya keterbatasan anggaran sebagai

penunjang penulis kurang maksimal

c. Lokasi penelitian hanya dilakukan di Desa Campa Kec. Madapangga Kab.

Bima tepatnya di kantor desa

H. Definisi operasional variabel

1. Peran adalah sesuatu yang di harapkan dimiliki seseoarang yang memliki

kedudukan yang tertentu. Peran di maksud dalam penelitian ini adalah

segala bentuk pelaksanaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam

memberdayakan masyarakat melalui simpan pinjam di Desa Campa

Kec.Madapangga Kab.Bima

2. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah sebuah badan usaha yang di

kelola sebuah kelompok orang yang di tunjuk dan dipercayai oleh

pemerintah desa untuk menggali potensi desa dan memajukan

perekonomian Desa.

3. Pemberdayaan merupakan suatu proses yang pada hakekatnya bertujuan

untuk terwujudnya “ perubahan “ oleh karena itu untuk memberdayakan

masyarakat diperlukan pendekatan utama adalah bahwa masyarakat tidak

di jadikan obyek melainkan subyek dari berbagai upaya pembangunan.

18
Zubaedi, Pengembangan Masyarakat Wacana dan Praktis

( Jakarta:Kencana Pernada Media Group,2013,h 24)

19
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Peran

Peran merupakan suatu bentuk tanggung jawab yang berkaitan dengan

kedudukan,fungsi dan kewewenangan yang di miliki seseorang atau

sekelompok orang. Teori peran ( Role Theory ) adalah perspektif dalam

sosiologi psikologis sosial yang menganggap sebagian besar kegiatan sehari-

hari menjadi pameran dalam kategori sosial. Dgauzi Moedzair, Teori dan

Praktek Pengembangan masyarakat,( surabaya: Usaha Nasional,198,h6)

Setiap peran sosial adalah seperangkat hak,kewajiban,harapan,norma dan

perilaku seseorang untuk menghadapi dan memenuhi perannya.

Menurut teori ini, sebenarnya dalam pergaulan sosial itu sudah ada

skenario yang di susun oleh masyarakat yang mengatur apa dan bagaimana

peran setiap orang dalam pergaulannya, namun jauh sebelumnya Robert

Linton,seseorang antropologo telah mengembangkan teori peran. Teori peran

menggambarkan interaksi dalam aktor-aktor yang bermain sesuai dengan apa

yang di tetapkan oleh budaya. Sesuai dengan teori ini, harapan-harapan peran

merupakan Usaha Nasional,pemahaman bersama yang menuntun kita untuk

berprilaku dalam kehidupan sehari-hari.

EdySuharsono,Teori Peran Konsep,Derifasi dan Iplikasinya,

(Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama,2016.h 5)

Menurut Anwar “ Peran “ adalah pemain sandiwara atau sesuatu yang

menjadi bagian atau yang memegang pimpinan terutama dalam terjadinya

20
sesuatu hal atau peristiwa. Dari sudut pandang inilah disusun teori-

teori peran.

Menurut Kozier beberapa teori peran terbagi menjadi tiga golongan yaitu:

1. Peran adalah seperangkat tingkah laku yang di harapkn oleh orang lain

terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam sesuatu sistem

2. Peran di pengaruhi oleh keadaan sosial maupun dari luar dan bersifat

stabil.

3. Peran adalah bentuk dari prilaku yang di harapkan dari seseorang pada

situasi sosial tertentu.

Beberapa dimensi mengenai peran sebagai berikut:

1. Peran sebagai alat komunikasi. Peran disalahgunakan sebagai

intrumen atau alat untuk mendapat masukan berupa informasi dalam

proses pengambilan keputusan. Persepsi ini dilandaskan oleh suatu

pemikiran bahwa pemerintah di rancang untuk melayani

masyarakat,sehingga pandangan dan preferensi dari masyarakat

tersebut adalah masukan yang bernilai guna mewujudkan keputusan

yang resfonsif, Adi Fahrudin,Pengantar Kesejahteraan Sosial,

(Bandung:PT Refika Aditama,2012,h 1 6)

2. Peran sebagai terapi, menurt persepsi ini, peran dilakukan sebagai

upaya masalah psikologis masyarakat seperti halnya 2. perasaan

bahwa diri bukan komponen penting dalam masyarakat.

21
3. Peran sebagai penganut strategi, penganut paham ini mengendalikan

bahwa peran merupakan strategi untuk mendapatkan dukungan dari

masyrakat.ibid,h 154

Teori peran menggambarkan interaksi dalam aktor-aktor yang bermain

sesuai dengan apa yang di tetapkan oleh budaya,sesuai dengan teori ini

harapan peran merupakan pemahaman sama yangbemenuntut kita untuk

berprilaku dalam kehidupan sehari-hari. Menurut teoriini, seseorang yang

mempunyai peran tentu misalnya dokter,mahasiswa, orang tua, dan lain

sebagainya, jadi karena statusnya dan berprilaku ditentukan oleh peran

sosialnya. Ibid,h.37.

Teori peran adalah perpekti dalam sosiologi dan psikologi sosial yang

menganggap sebagai besar kegiatan sehari-hari menjadi pameran dalam

kategori sosial,menurt teori ini, sebenarnya dalam pergaulan sosial itu ada

skenario yang di susun oleh masyarakat yang mengatur apa dan bagaimana

peran orang dalam pergaulannya.

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes ) adalah badan usaha yang seluruh

atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui persyaratan secara

langsung yang berasal dari kekayaan desa yang di pisahkan guna mengelola

aset,jasa pelayanan,dan usaha lainnya.

Hal ini di maksud agar keberadaan dan kinerja BUMDes dapat

memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan

masyarakat desa,di samping itu agar tidak berkembang sistem usaha kapitalis

di perdesaan yang dapat mengganggu nilai-nilai kehidupan masyarakat. Jusuf

22
suit,pemberdayaan potensi ekonomi pendesaan, ( Jakarta:IPB

pres,2012,h.27).

Perbedaan antara BUMDes dan lembaga ekonomi lainnya adalah :

1. Badan usaha ini di miliki oleh desa dan di kelola secara bersama. Badan

usaha yang di jalankan berdasarkan pada potensi dan hasil informasi dari

pasar.

2. Keuntungan yang di peroleh dan di tujukan untuk meningkatkan

kesejahteraan anggota dan masyarakat melalui kebijakan desa.

3. Pelaksanaan operasioanalisasi dikontrol bersama (Pemdes.BPD dan

anggota).

BUMDes sebagai suatu lembaga ekonomi modalnya usahanya dibangun

atas inisiatif masyarakat,ini berarti pemenuhan modal BUMDes harus

bersumber dari masyarakat.ibid,h.5

Pemerintah desa atau kepada pihak ketiga. Hal ini sesuai dengan peraturan

perundang-undangan (UU No.6Tahun 2014) Tujuan pendirian BUMDes

antara lain:

a. Meningkatkan perekonomi desa

b. Meningkatkan pendapatan asli desa

c. Meningkat pengelolahan desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat

d. Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi

desa.

Untuk mencapai tujuan BUMDes dilakukan dengan cara memenuhi

kebutuhan masyarakat melalui pelayanan distribusi barang dan jasa yang

23
dikelola masyarakat dan pemerintah desa.pemenuhan kebutuhan ini

diupayakan tidak memberatkan masyarakat,mengingat BUMDes akan

menjadi usaha desa yang akan paling dominan yang menggerakan usaha

desa. Ibid.h 7. Unit yang berada dalam struktur organisasi BUMDes seara

umum adalah unit jasa keuangan menjalankan usaha simpan pinjam.

Selanjutnya kepengurusan BUMDes di bawa komisaris adalah di reksi

dan kepala unit usaha. Direksi dan kepala unit usaha ini mempunyai tugas

antara lain mengembangkan dan membina badan usaha agar tumbuh dan

berkembang menjadi lembaga yang dapat melayani kebutuhan ekonomi

warga masyarakat.mengusahakan agar tetap tercipta pelayanan ekonomi

desa yang adil dan merata memupuk usaha kerja sama lembaa-lembaga

perekonomian lainnya yang ada di desa serta menggali dan memanaatkan

potensi dsa untuk meningkatkan pendapatan asli desa,memberikan laporan

perkembangan usaha kepada masyarakat desa melalui forum musyawarah

desa minimal dua kali dalam setiap tahun. Ibid,h.9

B. Prinsip tata kelola dan Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Prinsip-prinsip pengelolaan dan peran BUMDes penting di uraikan agar di

pahami dan dipersepsikan dengan cara yang sama oleh pemerintah

desa,anggota (Penyerta Modal), BPD, Pemerintah kabupaten dan masyarakat.

Terdapat enam prinsip dalam mengelola BUMDes di antaranya

adalah:

24
a. Komperatif, semua komponen yang terlihat di dalam BUMDes harus

mampu melakukan kerjasama yang baik demi pengembangan dan

keselangsungan hidup usahanya.

b. Partisifatif, semua komponen yang terlibat didalam BUMDes harus

bersedia bersukarela atau diminta memberikan dukumgan dan

kontribusi yang dapat mendorong usaha BUMDes.

c. Emansifatif, semua komponen yang terlibat di dalam BUMDes harus

di perlukan sama tanpa memandang golongan,suku dan agama.

d. Transaran, aktiitas yang berpengaruh terhadap kepentingan

masyarakat umum dapat di ketahui oleh segenap lapisan masyara

dengan mudah dan terbuka.

e. Akuntabel, seluruh kegiatan usaha harus dapat di pertanggung

jawabkan secara tehknis maupun administatif.

f. Sustainabel, kegiatan usaha harus dapat di kembangakan dan

dilestarikan oleh masyarakat dalam wadah BUMDes.

Salah satu BUMDes yang ada di Kecamatan Madapangga adalah

BUMDes di Desa Campa yang di bentuk oleh masyarakat desa setempat pada

tanggal 09 September 2019. BUMDes ini bergerak di bidang usaha simpan

pinjam, jasa, perdagangan, pemerintahan desa memberikan dukungan

terhadap pembentukan BUMDes ini dengan menetapkan surat keputusan

kepala desa Campa No. 3 tahun 2012 tentang pengangkatan pengurus Badan

Usaha Milik Desa Kec.Madapangga Kab.Bima yang akan di kaji berdasarkan

pedoman umum. BUMDes juga merupakan pilar kegiatan ekonomi di desa

25
yang berfungsi sebagai lembaga sosial. Dengan demikian diharapkan

keberadaan BUMDes mampu mendorong dinamisasi kehidupan ekonomi

diperdesaan.

C. Pengertian Pemberdayaan masyarakat

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk membangun

kemampuan masyarakat dengan mendorong, memotivasi membangkitka

kesadaran akan potensi yang dimiliki dan berupaya untuk mengembangkan

potensi ini menjadi tindakan nayata. Menurut chambert yang dikutip dari

buku zubaedi, pemberdayaan masyarakat adalah konsep pembangunan

ekonomi yang merangkum nilai sosial,konsep ini mencerminkan pragdima

baru pembangunan bersifat”people centered” participatory,empowering and

sustaineble. Zubaidi, pengembangan masyarakat wacana dan

praktis( jakarta: Kencana Prenada Media Grup,2013 h 24)

Menurut Jim Ife yang dikutip oleh Edi, berpendapat bahwa

pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan kekuasaan orang-orang yang

lemah atau tidak beruntung. Dia juga mengutip pendapat dari persons bahwa

pemberdayaan bahwa pemberdayaan adalah sebuah proses yang mana

masyarakat akan menjadi cukup kuat untuk berpartisifasi berbagai

pengontrolan dan mempengaruh kehidupan.

Sebagai tujuan maka pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau

hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial, yaitu masyarakat yang

berdaya yakni masyarakat yang memiliki kekuasaan atau mempunyai

pengetahuan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang

26
bbersifat fisik,ekonomi maupun sosial seperti memilik kepercayaan diri.

Menurut persona yang dikutip dalam buku Anwas, pemberdayaan

mengharuskan bahwa setiap orang memperoleh keterampilan, pengetahuan

dan kekuasaan yang cukup mempengaruhi kehidupan orang lain yang

menjadi perhatiannya pemberdayaan juga menekankan pada proses bukan

semata hasil. Oos anwas, Pemberdayaan Masyarakat di Era Global,

( Bandung: Alabeta,2014, h.23).

D. Penelitian Relevan

Berdasarkan penelitian sakarang dengan pendahulu yang di lakukan oleh

Devi oktaviana dari Universitas Sumatera Utara adalah Peran Badan Usaha

Milik Desa (BUMDes) Melalui Pemberdayaan Masyarakat di Desa Liberia

Kecamatan Teluk mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai. Studi Deskriptif

kualitatif maka hasil dari penelitian ini adalah pengawasan dalam pemanfaat

dana bantuan simpan pinjam permodalan usaha yang di berikan oleh BPD

untuk menumbuhkan pemberdayaan masyarakat.

Mahendra dari Universitas Sriwijaya Mengenai Analisis Kinerja Badan

Usaha Milik Desa dan Implementasi bagi kemandirian ekonomi (Study di

Kabupaten Tulang Agung). Hasil penelitiannya mengidentifikasi badan usaha

milik desa (BUMDes) dan menganalisis badan usaha milik desa (BUMDes)

terhadap kemandirian ekonomi pada kabupaten Tulang Agung.

Penelitian ini lebih difokuskan pada kinerja Badan Usaha Milik Desa dan

implikasinya bagi kemandirian ekonomi. Metode penelitian menggunakan

27
metode pendekatan kaulitatif, dengan jenis studi kasus (cas study), sumber

data berasal dari wawancara,observasi, dan dokumen-dokumen.

28
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis dan pendekatan penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan

pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk mengungkap fakta, keadaan, dan

fenomena yang terjadi saat penelitian berjalan, dan menggambarkan profil

Desa Campaserta kelompok simpan pinjam yang telah di gerakkan oleh

BUMDes tersebut.

B. Subjek Penelitian

Menurut Sugiono subjek penelitian merupakan tempat variabel melekat,

subjek penelitian sebagai tempat dimana data untuk variabel penelitian di

peroleh. Ibid.,h.95 . Adapun dalam penelitian ini yang menjadi Subjek

penelitian adalah Simpan Pinjam yang di gerakkan oleh BUMDes serta

perkembangan perekonomian masyarakat yang ada di Desa

tersebut.Subjekpenelitian ini ada sebanyak 5 orang yang di ambil diantara

Kepala Desa dan pengurus BUMDes serta masyarakat di Desa Campa

Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima.

C. Jenis Dan Sumber Data

Teknik data primer data yang di peroleh dari pengurus BUMDes dan

aparatur desa yang menjalankan pelayanan simpan pinjam dan meningkatkan

perekonomi masyarakat di Desa Campa Kecamatan Madapangga Kabupaten.

Bima. Sumber data ini merupakan data yang diperoleh dari narasumber secara

29
langsung baik melalui wawncara, kuisioner, ataupun pertanyaan yang

diajukan dalam langsung kelapangan.

Adapun pertanyaan di ajukan dalam penelitian ini meliputi data seperti

Peran Badan Uaha Milik Desa ( BUMDes ) dalam melalui pemberdayaan

Masyarakat Desa, faktor yang menjadi dan penghambat dan pendukung dari

berjalannya simpan pinjam yang sebagaimana di kelola oleh BUMDes.

Sedangkan tehnik data sekunder dari penelitian ini sebagai data yang di

peroleh dari buku-buku, media cetak dan internet serta peraturan – peraturan

yang tertulis atau dokumen yang berhubungan dengan masalah yang teliti

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data agar mendapatkan informasi secara

kualitatif maka yang di lakukan oleh penulisan adalah melalui wawancara dan

dokumentasi ( Sugiyono,2012;h.136).

Terdapat beberapa intrumen dalam pengumpulan data sebagai berikut:

1. Teknik Wawancara ( Interview )

Wawancara yaitu teknik untuk mendapatkan data melalui tanya

jawab yang sesuai dengan kebutuhan penelitian dalam pengertian lain

menurut Nazir adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si

penanya dan pewawancara dengan si penjawab dengan menggunakan

alat yang dinamakan interview guide ( panduan wawancara),Ibid,h.34

Wawancara terstruktu digunakan sebagai teknik pengumpulan

data, bila peneliti atau pengumpulan data telah mengetahui dengan pasti

30
tentang informasi yang diperoleh. Dalam artian penelitianpun dapat

menggunakan alat bantu berupa handphone, kamera, gambar, dan lai-

lain.

Adapun wawancara di sesuaikan dengan judul yang saya teliti dengan

menggunakan metode deskriptif kualitatif sehingga jenis wawancaranya

berbentuk kuesioner yang bersifat terbuka berikut adalah tabel kuesioner.

Variabel Indikator Kisi-kisi No Pertanyaan

X Peran badan usaha


milik desa (BUMDes)

Program BUMDes Apakah Warga desa 2


mengetahui tentang program
BUMDes di desa campa

Keberhasilan yang di Apakah ada keberhasilan 3


capai oleh BUMDes yang di capai oleh BUMDes
dalam pemberdayakan
masyarakat

Perkembangan Bagaiman perkembangan 3


perekonomian desa perekonomian desa campa
campa setelah adanya BUMDes di
desa campa

Y Pemberdayaan
masyarakat

Yang membuat anda Apa yang membuat anda 3


tertarik dengan jasa tertarik dengan jasa simpan
simpan pinjam pinjam di BUMDes

Adanya pinjam modal Bagaimana menurut anda 2


dengan adanya pinjam modal
di berikan oleh pemerintah
desa

31
Pelatihan Apakah pelatihan 2
kewirausahaan kewirausahaan bertuju pada
kegiatan simpan pijam

Partisipasi masyarakat Bagaimana partisipasi anda 2


dalam pengelolaan unit
usaha yang dilakukan
BUMDes

Modal BUMDes Berapakah modal yang di 1


berikan bumdes kepada
bapak

Tabel 3.1 Indikator Kuesioner

2. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan

untuk menghimpun data penelitian melaui pengamatan dan pengindraan

dimana observasi atau penelitian benar-benar terlihat dalam keseharian

responden. Menurut Burhan mengemukakan bentuk observasi yang

dapat di gunakan dalam penelitian kualitatif. Burhan

Bunging,Metodologi Penelitian Kualitatif ( Jakarta: Rajawali

Pres,2011,h.144)

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan seagai

data pendukung. Menurut Sugi Yono,Studi dokumentasi merupakan

pelengkap dari penggunaan metodi obbservasi dan wawancara dalam

penelitian kualitatif. Bahkan kredibilitas hasil penelitian kualitatif akan

semakin tinggi jika melibatkan atau menggunakan studi dokumen ini

32
dalam metode penelitian kualitatif. Sugiyono, Metode Penelitian

Kuantitatif dan kualitatif, (Bandung: Alfabeta,2008,h.94)

E. Teknik Analisis Data

Analisis data yang di gunakan dalam penelitian ialah analisis data secara

kualitatif , yaitu segala sesuatu yang dinyatakan informan, baik secara tertulis

maupun secara lisan serta prilaku nyata yang dipelajari dan teliti sebagai

sesuatu yang utuh.

Bogdan ( dalam Sugiyono,2009:88), menyatakan bahwa analisis data

adalah :“Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh

dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain sehingga mudah

dipahami di inormasikan kepada orang lain.

Berdasarkan hal tersebut diatas dapat dikemukakan disini bahwa analisis

data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data di peroleh

dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan data kedalam kategori,menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa,,menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

yang akan di pelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah di pahami

oleh diri sendiri maupun orang lain.

Menurut ( Irawan,200678-80) ada beberapa tahapan yang dapat di lakukan

pada waktu melakukan analisis data penelitian kualitatif, yaitu:

Gambar 3.1: Alur Analisis Data

Pengumpulan Transkip Pembuatan Kategorisasi


data mentah data kodeng data

Penyimpulan Triangulasi Penyimpulan


33
sementara akhir
1. Pengumpulan Data Mentah

Pada tahapan ini peneliti melakukan pengumpulan data mentah,

misalnya melalui wawancara,observasi lapangan,kajian pustaka pada tahap

ini menggunakan alat-alat yang perlu, seperti recorde, kamera dan lain-

lain.

2. Transkrip Data

Pada tahap ini, peneliti merubah catatan ke bentuk tulisan ( baik

yang berasal dari recorder atau catatan tulis tangan) tanpa mencampur

adukan pendapat dan pikiran peneliti.

3. Pembuatan koding

Pada tahap ini peneliti membaca ulang seluruh data yang sudah

ditranskrip, pada bagian – bagaian tertentu dan transkrip itu peneliti akan

hal-hal penting yang perlu di ambil kata kuncinya

1. Kategorisasi Data

Pada tahap ini peneliti mulai menyederhanakan data dengan cara

mengikat konsep-konsep ( kata-kata ) kunci dalam satu besaran dinamakan

kategori. Menurut Bogdan & Biklen 1982( dalam Irawan,2006:77)

menunjukan beberapa kode, yaitu:

34
a. Kode yang berhubungan dengan konteks / setting penelitian di sebut

setting / context codes

b. berhubunganKode yang dengan pendapat, pandangan yang di pegang

( di percayai oleh subjek penelitian ),di sebut persperctive codes

c. kode yang berhubungan denga proses, proses yang dilakukannya suatu

kegiatan atau proses lainnya,process codes.

d. Kode aktiitas yang berhubunga prilaku yang di tunjukan para subjek

disebut aktivity codes.

2. Penyimpulan Sementara

Sampai di sini peneliti boleh mengambil kesimpulan tapi masih

sementara dan kesimpulan ini harus berdasarkan data. Jika penelit ingin

memberi penafsiran dari pikiran peneliti sendiri maka peneliti tulis

pemikiran tersebut pada bagian bagian akhir kesimpulan sementara.

Pemikiran tersebut biasanya disebut Observer’s coments(OC) adalah

pendapat atau reaksi peneliti terhadap data di lapangan. Isi OC anatara

lain:

a. Persetujuan anda terhadap apa yang dilakukakan oleh subjek

b. Ketidak setujuan peneliti

c. Komentar peneliti yang menghubungkan data dengan teori

d. Pertanyaan – pertanyaan baru yang baru muncul setelah ada data

lapangan

e. Perbandingan data informasi dengan data dari informan lain

3. Triangulasi

35
Triangulasi adalah proses chek dan recheck antara satu sumber

data dengan sumber data yang lainnya. Dalam proses ini beberapa

kemungkinan bisa terjadi. Pertama satu sumber cocok

( senada,koheren )dengan sumber lain, Kedua. Satu sumber data berbeda

dari sumber lain tetapi tidak harus bertentangan.

4. Penyimpulan akhir

Peneliti mengulangi langkah satu sampai langakh enam berkali-

kali, sebelum penelitian mengambil kesimpulan akhir dan mengakhiri

penelitian. Kesimpulan terakhir di ambil ketika sudah merasa bahwa data

peneliti sudah jenuh.

36
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Data

1. Sejarah singkat Desa Campa

Desa campa merupakan salah satu dari sebelas (11) desa yang

berada di bagian Utara pusat Kota Kecamatan Madapangga Kabupaten

Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat dengan luas Wilayah 2.350 Ha dari

seluruh luas Wilayah Kecamatan Madapangga dan terdiri dari 212 Ha

Wilayah persawasan, 14 Ha Wilayah pemukiman , 350 Ha tegalan dan

perkebunan, 1.874 Ha perbukitan dan hutan, jarak dari desa ke ibu kota

kecamatan adalah 11 km, sedangkan jarak ke ibu kabupaten 55 Km,

sedangkan jarak tempuh lebih kurang 1,5 jam, selanjutnya jumlah

penduduk 3.105 Jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 1.527 orang,

perempuan sebanyak 1.578 orang dan memiliki kepala keluarga sebanyak

919 KK dengan wilayah :

- Sebelah Utara : Desa Rade Kecamatan Madapangga

- Sebelah Selatan : Kecamatan Monta

- Sebelah Barat : Desa Woro Kecamatan Madapangga

- Sebelah Timur : Desa Pandai Kecamatan Woha

2. Gambaran Umum Demografis

Jumlah penduduk Desa Campa dari tahun ke tahun selalu

mengalami peningkatan. Pada tahun 2019 jumlah penduduk menjadi

3.105 jiwa, jumlah ini akan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun

37
sesuai dengan perkembangannnya. Desa Campa terdiri dari 3 Dusun, 5

RW dan 12 RT, PPK, Karang tarunan, LPMD lembaga adat,dan lain-lain.

Adapun gambaran keadaan penduduk adalah sebagai berikut :

1. Struktur penduduk

Jumlah penduduk Desa Campa sebanyak 3.105 Jiwa dengan

laki-laki sebanyak 1.527 jiwa dan perempuan sebanyak 1.578 dengan

demikian dapat diketahui bahwa jumlah perempuan lebih banyak dari

jumlah laki-laki

2. Agama dan Budaya

Penduduk yang tinggal di Desa Campass terdiri dari berbagai

suku yaitu suku asli Bima, Jawa, serta para pendatang dari daratan

pulau yang lain. Penduduk semuanya beragama Islam.Selanjutnya

masyarakat Desa Campa hidup dalam suasana tolong menolong dan

gotong royong sudah menjadi ritme kehidupan sehari-hari di Desa

Campa. Kebiasaan sosial itu sering di sebut mbolo weki ,yaitu tradisi

kumpul bersama pada saat acara hajatan. Nilai- nilai solidaritas sosial

dan kebersamaan masyarakat seperti saling membantu, gotong royong

untuk menyelesaiakan suatu pekerjaan tanpa mengharapakan suatu

imbalan jasa.

Tabel 2.1.Jumlah Penduduk menurut Agama

Agama Jumlah Presentase

Islam 3.105 100%

Kristen 0 0%

38
Katolik 0 0%

Hindu 0 0%

Budha 0 0%

3. Isu strategis dan masalah mendesak

Dengan memperhatikan analisis lingkungan eksternal dan

internal, isu strategis Desa Campa dalam 1 tahun mendatang adalah

sebagai berikut :

a. Rendahnya budaya masyarakat dalam pemanfaatan ilmu

pengetahuan dan teknologi dan tahun optimalnya sinergi

pemerintah Desa dengan Pemerintah dan Pemerintah Kabupaten

dalam pengembangan teknologi komunikasi dan informasi

Banyak kebijakan pemerintah yang berionterasi pada

masyarakat kecil yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

dan memberdayakan masyarakat. Dilihat dari beberapa indikator

kesejahteraan masyarakat Desa campa Kecamatan Madapangga

menunjukan bahwa kebanyakan masyarakat yang ada di Desa Campa

Kecamatan Madapangga masuk dalam kategori keluarga sejahtera,

yaitu keluarga sudah dapat memenuhi kebutuhan dasar minimalnya

seperti kebutuhan pangan,sandang,dan kesehatan juga kebutuhan

seperti pendidikan interaksi dengan keluarga serta lingkungan tempat

tinggal.

39
B. Deskripsi informan penelitia

Informan dalam penelitian ini ada sebanyak 5 orang yang diambil

diantaranya kepala desa dan pengurus BUMDes serta masyarakat dideasa

yang melakukan simpan pinjam di desa campa kecematan madapangga

kabupaten bima. Alasan memilihan informan sebagai sumber data dalam

penelitian ini adalah berdasarkan pada asas objek yang menguasai

permasalahan, memiliki data, dan bersedia memeberikan informan lengkap

dan akurat serta dapat menentukan informan. Kunci dengan tehnik ( snouball

sampling), yaitu berdasarkan informan sebelumnya tampa

menentukajumlahnya secara pasti dengan menggali informasi terkait topik

penelitian yang diperlukan. Pencarian informan akan di berhentikan setelah

informasi penelitian dianggap sudah memadai.

C. Hasil Penelitian

Sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu data primer yang

berasal dari jawaban informal yang melalui wawancara. Berdasarkan hasil

wawancara saya dengan responden terhadap pertanyaan terkait Peran Badan

Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam memperdayakan masyarakat adalah

sebagai berikut :

A. Wawancara dengan ketua BUMDes Drs.Umar

P : Apa program BUMDes dalam pemberdayaan masyarakat desa ?


U : Programnya adalah unit usaha simpan pinjam

Berdasarkan hasil wawancara penelitian dengan Ketua BUMDes

Desa Campa dapat disimpukan bahwa Program Badan Usaha Milik Desa

(BUMDes) telah membantu meningkatkan kualitas masyarakat dan

40
memberdayakan masyarakat dengan memaksimalkan di bidang unit usaha

simpan pinjam untuk masyarakat Desa Campa.

P: Apakah hambatan bumdes dalam pemberdayaan masyarakat desa?


U:Hambatannya yaitu kurangnya partisipasi masyarakat dalam memajukan
unit usaha yang di kelola oleh BUMDes
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua BUMDes bahwa

modal yang dimiliki oleh BUMDes dan manajemen kelembagaan yang

sangat kurang berjaalan dengan baik.

P: Apakah ada keberhasilan yang dicapai oleh BUMDes dalam


pemberdayaan masyarakat desa?
U: Iya ada, karena adanya unit usahpan pinjam telah memberikan
wawasan kepada masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua BUMDes bahwa

dengan hal ini lebih membantu perekonomian masyarakat dalam

meningkatkan usaha serta meringankan masyarakat dalam pengembalian

dana dengan cicilan perbulan dengan jumlah persenan hanya 2% dari

pinjaman dana tersebut dalam jangka satu tahun .

P: Apakah adanya pelatihan dalam pemanfaatan permodalan dari unit


usaha simpan pinjam yang telah di gerakan oleh BUMDes?
U: Ada, pelatihan kewirausahaan

Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua BUMDes dapat di

simpulkan bahwa pelatihan kewirausahaan ini berjalan hanya pada

kegiatan simpan pinjam bukan berarti tidak memberikan wawasan kepada

masyarakat desa campa oleh karena itu masyarakat lebih berkreatif dalam

mengembangkan usaha yang mereka jalanin serta dapat mengelola uang

mereka pinjam kepada BUMDes

Wawancara dengan bapak Adi Irawan selaku sekretaris BUMDes

41
P : Apa yang membuat masyarakat tertarik pada jasa simpan pinjam
dalam BUMDes
A : Yang membuat mereka tertarik pada jasa simpan pinjam yaitu dapat
membantu perekonomian mereka

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa

masyarakat banyak tertarik dengan jasa simpan pinjam ini selain

membantu masyarakat, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga

membantu masyarakat untuk memiliki tekad memulai usaha dengan

bantuan modal yang bisa dicicil dengan bunga yang ringan.

P : Dengan unit simpan pinjam bagaimana BUMDes memperdayakan


masyarakat desa campa ?
A : Dengan unit simpan pinjam ini dapat membantu masyarakat desa
campa kecematan madapangga, dan perekonomian msyarakat bisa
terbantu.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Adi dapat

disimpulkan bahwa unit usaha simpan pinjam yang dibentuk sesuai

kebutuhan masyarakat yang bisa membantu mengembangakan ekonomi

masyarakat desa tersebut

P : Berapakah pendapatan yang di dapat oleh BUMDes setiap tahun?


A: Pendapatan yang di dapat oleh bumdes pertahunnya meningkat dan
sampai puluhan juta

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Adi irawan S.pd

dapat di simpulkan bahwa pendapatan yang di peroleh BUMDes

pertahunya lebih meningkat dan memberikan kepada masyarakat sesuai

dengan kesepakatan BUMDes sehingga pengelolaan bumdes lebih cepat

dan bermanfaat untuk masyarakat campa

Wawancara dengan Ibu Titi Fitrianisyah S.pd selaku bendahara BUMDes

42
P : Bagaimanakah pengelolaan BUMDes dalam pengembangan ekonomi
desa?
T: Pengelolaan BUMDes sangat mendorong untuk peningkatan
kemampuan masyarakat sehingga memiliki kemampuan bertahan
dalam menghadapi tantangan dan hambatan
Berdasarkan hasil wawancara dapat di simpulkan bahwa

BUMDes merupakan kegiatan ekonomi di desa yang berfungsi sebagai

lembaga sosial

P : Berapakah modal awal yang di miliki BUMDes ?


T : Modal awal BUMDes sebanyak 50 juta dan itu pun semakin meningkat
pada tahun ketahun

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Titi dapat di simpulkan

bahwa bahwa perkembangan modal dalam tahun ketahun semakin

meningkat

Wancara dengan Bapak M.Taufiq SH

P: Apa faktor pendukung penghambatan pengelolaan BUMDes dalam


meningkatkan ekonomi desa yang anda ketahui?
M: Kebijakan yang belum menggunakan profesenalisme BUMDes

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak M.Taufiq SH dapat

di simpulkan bahwa masih banyak struktur pengelolaan bumdes belum

seluruhnya menyesuaikan dengan permendes nomor 4 tahun 2015 tentang

BUMDes

B. Wawancara dengan Masyarakat

Wawancara dengan bapak Absar dengan ibu Sri

P: Berapakah pinjaman modal anda dalam BUMDes ?


A: Saya memperoleh pinjaman modal yang di berikan oleh BUMDes
sebanyak 5 juta
S: Saya memperoleh pinjaman sebanyak 2 juta

43
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak absar dan ibu Sri dapat

di simpulkan bahwa bahwa pinjaman mereka berbeda-beda dan sesuai

kebutuhan masing-masing

Wawancara dengan bapak Dayat

P: Bagaimana partisipasi bapak dalam pengelolaan usaha yang di lakukan


BUMDes ?
D: Partisipasi saya dalam pengelolaan unit usaha yang telah di sediakan
oleh BUMDes sangat membantu perekonomian masyarakat Campa

Berdasarkan wawancara dengan bapak Dayat dapat di simpulkan

bahwa bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan unit usaha yang di

lakukan oleh BUMDes masyarakat melakukan simpan pinjam kepada

BUMDes. Pelaksanaan ini di lakukan selesai perencanaan dan kegiatan

pelatihan kewiraushaan yang di lakukan BUMDes

Wawancara dengan bapak Suhardin

P: Bagaimana menurut bapak dengan adanya pinjaman modal yang di


berikan oleh pemerintah desa?
S: Saya sangat terbantu dengan adanya bantuan pinjaman yang di berikan
oleh pemerintah desa dan dapat membantu kebutuhan sehari-hari

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Suhardin dapat di

simpulkan bahwa dengan adanya pinjaman modal yang di berikan oleh

pemerintah desa sehingga bisa mendapatkan penghasilan yang bisa

membantu kebutuhan sehari-hari

Wawancara dengan bapak mansyur

P : Apa manfaat BUMDes di desa ?


M : Manfaat BUMDes meningkatkan perekonomian desa

44
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Mansyur dapat di

simpulkan bahwa adanya BUMDes ini mempunyai manfaat untuk

meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa

Wawancara dengan Ibu Fatmah

P: Bagaimana tanggapan ibu tentang adanya BUMDes ?


F: Menurut saya BUMDes perlu yang pertama dalam hal pemasaran jadi
adanya BUMDes ini di harapkan dapat di lanjutkan sehingga mampu
membantu mengembangkan kemampuan yang di miliki masyarakat

Berdasarkan hasil wawancara dengan F dapat disimpulkan dengan

demikian adanya BUMDes sangat membantu pemberdayaan masyarakat

sehingga perekonomian lebih mandari

Wawancara dengan ibu nurma

P: apakah ada keberhasilan oleh BUMDes dalam pemberdayaan


masyarakat yang anda ketahui
M: adanya unit simpan pinjam telah memberikan wawansan kepada
masyarakat serta mendorong tumbuhnya perekonomian masyarakat
desa campa yang lebih memajukan usaha dalam BUMDes

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu nurma dapat disimpulkan

bahwa peran BUMDes dalam pemberdayaan masyarakat dengan adanya

BUMDes sangat membantu masyarakat menjadi perekonomian lebih

mandiri

D. Pembahasan

Program Badan Usaha Milik Desa(BUMDes) telah membantu

meningkatkan kualitas masyarakat dan memberdayakan masyarakat dengan

memaksimalkan dibidang unit usaha simpan pinjam untuk masyarakat Desa

45
Campa. Di Desa Campa Kecamatan Madapangga ini memberikan program

unit usaha simpan pinjam kepada masyarakat Desa yang berada pada tiga

dusun yang tiap dusun tersebut membuat kelompok simpan pinjam yang

disarankan oleh pembina Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan aparat

desa, mereka mengarahkan kepada masyarakat desa untuk memanfaatkan

pinjaman yang dibberikan oleh Badan Usaha Milik Desa(BUMDes) dengan

sebaik mungkin dan dapat berkembang sesuai dengan keinginan.

Berdasarkan hasil wawancara penelitian pada tangal 05 september

tahun 2021 dengan kepala Desa Campa Kecamatan Madapangga beberapa

Usaha pengembangan ekonomi mayarakat yang dilakukan melalui program

Badan Usaha Milik Desa(BUMDes),yaitu:

a. Penyuluhan

Kegiatan penyuluhan dilakukan oleh pengurus Badan Usaha Milik

Desa (BUMDes) adalah untuk memberikan dilakukan oleh pengurus

Badan Usaha Milik Desa(BUMDes). Kegiatan penyuluhan ini juga di

lakukan dalam bentuk sosialisasi unit usaha yang dijalankan oleh Desa

Campa Kecamatan Madapangga melalui Badan Usaha Milik

Desa(BUMDes). Kepada masyarakat, agar masyarakat ikut serta

merealisasikan unit usaha tersebut.

b. Peminjaman modal

Cara pengembangan usaha dan pengelolaan dana pinjam untuk

masyarakat yang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

adalah dana dari Desa yang merupakan hasil dana terkumpul dari

46
setiap unit usaha yang dibuka oleh Badan Usaha Milik

Desa(BUMDes).

Keberhasilan yang dicapai oleh Badan Usaha Milik Desa(BUMDes)

dalam memberdayakan masyarakat Desa Campa Keamatan

Madapangga diantaranya adalah tingginya partispasi masyarakat dalam

proses pengembangan ekonomi masyarakat melalui Badan Usaha

Milik Desa(BUMDes) meliputi: perencanaan,pelaksanan,permodalan

dan evaluasi. Bentuk partisipasi masyarakat dalam mengawasi adalah

melaporkan setiap gerak pengurus Badan Usaha Milik Desa

(BUMDes) dan aparat desa yan kurang baik misalnya dalam rapat

desa,mengamati perkembangan pembangunan desa dan sebagainya.

Namun hal tersebut masyarakat kurang perduli, sehingga masyarakat

kalau ada kesalahan di desa hanya bisa berbiara diluar.

Hambatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam

memberdayakan Masyarakat di Desa Campa Kecamatan Madapangga:

a. Kurangnya modal yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Desa

(BUMDes)

b. Kurangnya keterampilan dan kecakapan sumber daya manusia

dalam kepengurusan Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes)

c. Manajemen kelembagaan yang masih sngat kurang berjalan

dengan baik seperti perencanaan dalam menjalankan usaha untuk

memperoleh keuntungan dan manfaat dengan maksimal

47
d. Faktor lain adalah kurangya pengetahuan masyarakat tentang

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan masih minimal

partisipasi masyarakat dalam memajukan unit usaha yang dikelola

masyarakat.

Keberhasilan Yang Di Capai Oleh BUMDes Dalam

Pemberdayaan Masyarakat Di Desa Campa

Dengan adanya unit usaha simpan pinjam telah membentuk

wawasan kepada masyarakat serta mendorong tumbuhnya perekonomian

masyarakat desa sehingga lebih memajukan usaha dari permodalan melalui

BUMDes. Menciptakan lapangan kerja hal ini memanfaatkan masyarakat melalui

BUMDes suntuk lebih memanfaatkan potensi desa dengan permodalan unit usaha

simpan pinjam yang telah di jalankan oleh pemerintah desa campa.

Dengan hal ini lebih membantu perekonomian masyarakat dalam

meningkatkan usaha serta meringankan masyarakat dalam pengembalian dana

dengan cicilan perbulan dengan jumlah persenan 2% dari dana pinjaman tersebut

dalam jangka 1 tahun. Sehingga dana tersebut tetap bisa di gunakan untuk

kegiatan yang akan di perlukan oleh pemerintah desa dalam memberdayakan

masyarakat dengan begitu berkembang. BUMDes akan lebih meningkat dan tidak

mengalami kerugian dalam permodalan.

48
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya

maka hasil penelitian pada skripsi ini disimpulkan sebagai berikut :

1. Program Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) telah membantu

meningkatkan kualitas masyarakat dan memberdayakan masyarakat

dengan memaksimalkan dibidang unit usaha simpan pinjam untuk

masyarakat Desa Campa.

2. Kegitan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam memberdayakan

masyarakat diDesa Campa melalui beberapa usaha pengembangan

ekonomi masyarakat yaitu : penyuluhan tentang keberadaan unit

simpan pinjam oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) kepada

masyarakat,pelatihan kewirausahaan

3. Hambatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam

memberdayakan masyarakat diDesa Campa Kecamatan Madapangga

di antaranya adalah: Kurang modalnya dimiliki oleh Badan Usaha

Milik Desa (BUMDes) dan kurangnya keterampilan dan kecakapan

sumber daya manusia dalam kepengurusan Badan Usaha Milik Desa

(BUMDes).

49
50
B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka

saran dipeneliti ajukan sebagai berikut :

1. Usahakan pemerintah Desa Campa Kecamatan Madapangga melalui

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar lebih meningkatkan kualitas

pelayanan dan pemerataan pemberian pinjaman kepada masyarakat.

2. Menambahka modal kerja Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan

menambah unit usaha lain selain simpan pinjam.

li
DAFTAR RUJUKAN

Burhan Bunging,2011. h144. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta :

Rajawali Pres.

Boidiono, 1993,h.5 Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta : BPFF.

Dgauji Moedzair.198.h6 . Teori Dan praktek Pengembangan Masyarakat.

Surabaya: Usaha Nasional

Edy Suharsono.2016, Ph5 Teori Peran Konsep Deriasi Dan Iplikasinya.

Ibid,h 5 Bumdesa.

Irawan.2006,h 78-80. Alur Analisis Data

Jusuf Suit.2012,h 27. Pemberdayaan potensis. Jakarta:IPB Pres

Sujardi. 1989,h 80. Pembangunan Masyarakat Desa. Bandung

Sugiyono. 2012,h 136. Mendapatakan Informasi Secara Kualitatif

Tim Visi Yustisida. 201 6.h22. Pedoman Resmi Petunjuk Pelaksanaan

Dana Desa. Jakarta: PT. Visi Media Pustaka Anggota IKPI

Oos Anwas. Pemberdayaan Masyarakat Di Era Global. Bandung : Albeta

Zubaedi.2013,h 24 . Masyarakat wacana dan praktis. Jakarta: Kencana

Penada Grup.

lii

Anda mungkin juga menyukai