SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Kesejahteraan Sosial
Disusun Oleh :
EGI ANUGRAH
NPM 03.18.026
v
ABSTRACK
Petaling Village, Banyuasin III District, Banyuasin Regency is one of the villages
that has formed a Village Owned Enterprise (BUMDes) as one of the efforts in
community empowerment. BUMDes was officially established in 2015, with
business units engaged in plant nurseries, tent rentals, and businesses. The micro
credit business is a business activity unit engaged in the savings and loan sector
in providing services, providing and developing access to community independent
business financing. Both are community self-empowerment programs that directly
involve the community in its management. The existence of community
involvement in the management and development of BUMDes is expected to foster
community enthusiasm in running and developing BUMDes independently. The
existence of the BUMDes empowerment program has provided positive changes
to the Petaling Village community. The micro credit business has also succeeded
in serving the community in providing business capital for the Petaling Village
community. The existence of BUMDes as a community empowerment program in
Petaling Village is expected to provide changes in empowering and prospering
the community.
vi
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Saudaraku
vii
viii
KATA PENGANTAR
hamba dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
baik. waktu, pikiran dan tenaga yang tidak terukur diberikan-Nya sehingga skripsi
sendiri, melainkan berkat dukungan yang penulis peroleh dari berbagai pihak.
Oleh karena itulah, dalam kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih dan rasa
1. Ibu Dr. Hj. Lishapsari Prihartini, M. Si, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial
3. Ibu Indah Pusnita, S.Sos., M.Si Ketua Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial
5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial yang telah
6. Kepada kedua orang tuaku tercinta, ayahanda dan ibunda atas jasa,
pengorbanan dukungan baik moril maupun materi serta doa yang tiada
ix
hentinya sejak penulis masih dalam kandungan hingga studi di jenjang
Universitas.
skripsi ini.
Penulis sepenuhnya sadar dalam penulisan penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan dan menjadi bahan pembelajaran bagi penulis untuk lebih giat dan
teliti dalam proses penulisan penelitian ini. Saran dan kritik membangun sangat
ini. Akhir kata, mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan
dalam penyusunan penelitian ini. Besar harapan penulis penelitian ini dapat
Egi Anugrah
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN COVER ....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI .................................................... iv
ABSTRAK ......................................................................................................... v
ABSTRACT ....................................................................................................... vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
xi
2.1.5 Badan Usaha Milik Desa ................................................................ 24
2.1.6 Tujuan Pendirian BUMDes ............................................................ 28
2.1.7 Pengeloaan Badan Usaha Milik Desa ............................................. 34
2.1.8 Prinsip-Prinsip Pengelolaan BUMD ............................................... 41
2.2. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 43
2.3. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Kantor BUMDes Desa Petaling .......................................................... 2
Gambar 1.2 Usaha Pembibitan Tanaman Desa Petaling ..........................................4
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 43
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. SK Pembimbing
2. Kartu Bimbingan
3. Sertifikat
Opdik
Lembaga Bahasa
Komputer
KKN/KKL
xv
BAB I
PENDAHULUAN
dengan masyarakat dan memiliki batas wilayah agar dapat disejahterakan maupun
diberdayakan. Desa memiliki banyak potensi tidak hanya dari segi jumlah
penduduk, tetapi juga ketersediaan sumber daya alam yang melimpah. Jika kedua
potensi ini bisa dikelola dengan maksimal maka akan memberikan kesejahteraan
bagi penduduk desa. Akan tetapi, disadari bahwa selama ini pembangunan pada
tingkat desa antara lain disebabkan tidak hanya karena persoalan sumber daya
keuangan.
membina kekayaan alam yang merupakan penggerak utama pembangunan. Hal itu
seiring dengan kualitas sumber daya manusia dan didorong dengan saling
memperkuat, saling terkait dan terpadu dengan bidang lainya yang dilaksanakan
secara selaras, serasi dan seimbang dalam mencapai tujuan dan sasaran
pembangunan.
1
2
merangkul seluruh potensi dan kearifan lokal desa. Lembaga dimana merupakan
wadah setiap warga desa memberikan kerja keras, buah pikiran, segenap potensi
diri dan saling berbagi peran. Lembaga yang sesuai bagi masyarakat desa yang
Desa (BUMDes).
Foto 1.1
diatur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung
yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola 3 aset, jasa
pelayanan dan usaha lainya untuk kesejahteraan desa. Dari Undang-Undang Desa
tersebut disimpulkan bahwa Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) saat ini dapat
merupakan salah satu desa yang telah membentuk Badan Usaha Milik Desa
Manfaat Desa Sanggrahan secara resmi telah berdiri pada tahun 2015, dengan unit
Adapun usaha kredit mikro merupakan unit kegiatan usaha yang bergerak
perubahan positif terhadap masyarakat Desa Petaling. Adapun usaha kredit mikro
Gambar 1.2
Usaha Pembibitan Tanaman Desa Petaling
masyarakat desa Petaling untuk ikut serta dalam mengelola setiap kegiatan yang
kerjasama.
kepada masyarakat untuk ikut serta dalam mengelola Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) yang pada saat ini kegiatan desa yang berjalan melalui simpan pinjam.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian tentang permasalahan
mengelola badan usaha milik desa yang dilaksanakan oleh pendamping atau
pengerak masyarakat desa melalui kegiatan simpan pinjam yang berjalan pada
saat ini. Maka penulis meneliti yang berjudul “Peran Badan Usaha Milik Desa
b. Masih kurangnya koordinasi dan kerjasama pihak masyarakat dan pihak desa
permasalahnya yaitu:
Kabupaten Banyuasin?
Banyuasin .
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
sosial dapat dilihat dari bebeberapa aspek yaitu pendapatan yang cukup,
kondisi dimana seseorang dalam keadaan aman, makmur sentosa, selamat dari
sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri
adalah bagian dari kesejahteraan sosial yang dapat dikaitkan secara langsung
7
8
dengan berbagai pendapat tentang kesejahteraan sosial dari beberapa tokoh dapat
c) Sebuah bentuk kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai hidup
sejahtera.
masyarakat.
manusia, tidak hanya fokus satu aspek untuk memenuhi seluruh kebutuhan
g. Data dan informasi Data dan informasi sangat dibutuhkan dalam memberikan
mencapai kesejahteraan.
11
untuk menggali dan meningkatkan potensi diri. Pendidikan juga bisa diartikan
sistem pendidikan. Pendidikan merupakan has dari seluruh warga negara dan
jumlah yang banyak dan merata dengan peningkatan kualitas serta biaya yang
kondisi sosial ekonomi dan wilayah tempat tinggal. Tampak perbedaan nyata
12
terhadap penduduk kota dan desa dalam hal kualitas dan akses kesehatan, hal
mudahnya akses jarak dan kualitas pelayanan yang lebih baik. Berbanding
terbalik dengan penduduk pedesaan yang masih sangat sulit untuk mengakses
fasilitas kesehatan. Apa bila masih banyak masyarakat yang belum mampu
Peran (role) merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status) apabila
maka dia (actor) menjalankan suatu peranan. Keduanya tidak dapat dipisah-
pisahkan karena yang satu tergantung dengan yang lain dan sebaliknya. Peranan
lebih banyak menunjukkan pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu
proses. Jadi, tepatnya adalah bahwa seseorang (lembaga) menduduki suatu posisi
Soekamto,1984).”
orang dalam organisasi. Dengan demikian banyak yang bisa dilakukan olehnya
organisasi (Thoha,2003)”
Teori peran (Role Theory) adalah teori yang merupakan perpaduan teori,
orientasi, maupun disiplin ilmu, selain dari psikologi, teori peran berawal dari dan
masih tetap digunakan dalam sosiologi dan antropologi (Sarwono, 2002). Menurut
Biddle dan Thomas (1966) teori peran terbagi menjadi empat golongan yaitu yang
menyangkut :
yang bermain sesuai dengan apa-apa yang ditetapkan oleh budaya.Sesuai dengan
yang mempunyai peran tertentu misalnya sebagai dokter, mahasiswa, orang tua,
wanita, dan lain sebagainya, diharapkan agar seseorang tadi berperilaku sesuai
harus mengobati pasien yang datang kepadanya dan perilaku ditentukan oleh
peran sosialnya (Sarwono, 2002)” Seperti yang di jelaskan oleh Sarwono bahwa
seseorang atau sebuah organisasi yang mempunyai peran tertentu diharapkan agar
seseorang atau organisasi itu berperilaku sesuai dengan peran tersebut, lebih lanjut
dapat disimpulkan bahwa peran pemerintah berarti sebagai pelayan public dan
juga bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan dasar dan hak-hak sipil
diartikan sebagai perilaku yang dilakukan oleh suatu individu atau kelompok pada
suatu kondisi atau peristiwa tertentu, dimana perilaku yang dilakukan tersebut
merupakan suatu tindakan yang memang diharapkan dilakukan oleh individu yang
(Poerwadarminta, 1995:751)
Merton dalam Raho mengatakan, peran diartikan sebagai suatu bentuk dari
pola perilaku yang diharapkan ada oleh masyarakat kepada individu yang
menduduki atau memiliki jabatan tertentu (Raho, 2007:67) Scott et al. didalam
e. Peran dan pekerjaan (jobs) tidaklah sama, seseorang yang melakukan satu
2017).
Menurut Rivai (2006) peran dimaknai sebagai sebuah perilaku yang diatur
merupakan aspek dinamis dari kedudukan seseorang yang melaksanakan hak dan
pemerintahan desa, dengan posisi tersebut pemerintahan desa akan lebih memiliki
16
kehidupan kemasyarakatan.
b. Peran merupakan suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh
c. Peran juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi
struktur sosial.
yang diharapkan dari seseorang atau kelompok orang yang memiliki status
tertentu”.
Lain halnya dengan David Berry (2003) yang mendefinisikan bahwa peran
sosial dan oleh karena itu bisa dikatakan bahwa peran ditentukan oleh nilai-nilai
faktor produksi yang tidak terpakai. Ada banyak pelaku ekonomi kreatif yang
berada di desa yang bisa dimanfaatkan produknya menjadi produk unggulan desa
sehingga hal ini akan berdampak pada pembukaan lapangan kerja baru. Menitik
beratkan pada tumbuh dan berkembangnya sektor usaha dan industri lokal, yang
ekonomi kreatif dan UMKM untuk mencapai tujuan pengembangan usaha yang
mencarikan solusi yang tepat. Hal ini diharapkan akan sangat membantu untuk
kemajuan usaha ekonomi kreatif UMKM desa yang lebih baik lagi. Misalnya :
Demikian pula jika ekonomi kreatif lemah dalam hal pendanaan, tugas
fasilitator adalah membantu mencari jalan keluar agar ekonomi kreatif mampu
mendapat pendanaan yang dibutuhkan, tetapi harus dilakukan secara hati-hati agar
kreatif di desa nya menjadi dua yakni wewenang pemerintah desa dengan
baru merintis usaha dengan modal terbatas dan omzet tak lebih dari Rp 4,8 milyar
kebijakan ini, suku bunga KUR ditetapkan sebesar 7 persen per tahun dan skema
subsidi yang bervariasi untuk setiap kategori KUR di kisaran 5,5 persen hingga 14
meminati jenis pinjaman ini. 19 Sepanjang 2018, total plafon penyaluran KUR
perdagangan, konstruksi dan jasa.Regulasi perizinan, Bagi UMKM juga ada dasar
hukum Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) yang diatur oleh Peraturan Presiden
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 222. Selain Perpres di atas, ada juga
Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil.Secara detailnya aturan tersebut dijelaskan
kependudukan di KTP. Hal ini berkaitan juga dengan tanggung jawab aparat
pemerintah lantaran yang memiliki kewenangan adalah camat. Ketika tidak sesuai
20
dengan daerah antara tempat tinggal dan tempat usaha serta dokumen KTP serta
enterprise. Fast moving enterprise merupakan UMKM yang telah memiliki jiwa
desa harus berperan aktif dan terlibat dalam mewujudkan fast moving enterprise.
ini dikhawatirkan akan menyebabkan pasar tidak akan mampu bergerak secara
mengatur Usaha Besar untuk membangun Kemitraan dengan Usaha Mikro, Usaha
Kecil, dan Usaha Menengah atau Usaha Menengah untuk membangun Kemitraan
21
dengan Usaha Mikro dan Usaha Kecil. Pemerintah juga diwajibkan untuk
menyediakan data dan informasi pelaku Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha
mengembangkan ekonomi kreatif untuk menjadi usaha yang lebih besar dan
produk yang dihasilkan oleh ekonomi kreatif tersebut bisa diklaim sebagai produk
unggulan desa sehingga nama desa menjadi lebih dikenal oleh masyarakat luas
masyarakat luas.
sosial dan koperasi, pelatihan dan pembinaan keluarga muda mandiri, pembinaan
modal usaha dan pelatihan usaha ekonomi produktif guna terwujudnya pasar
sosial dan koperasi, untuk mewujudkan keluarga miskin mampu mandiri dan
berdaya secara ekonomi. Menurut Sumodiningrat (1999) yang dikutip oleh Mardi
nasional yang berakar pada potensi dan kekuatan masyarakat secara luas
kuat, besar, modern, dan berdaya saing tinggi dalam mekanisme pasar yang
perubahan struktural.
kerjasama dan kemitraan yang erat antara yang telah maju dengan yang masih
peluang atau akses yang lebih besar kepada aset produksi (khususnya modal);
masyarakat local.
perubahan yang bersifat struktural dan juga adanya penerapan kebijakan melalui
wirausaha-wirausaha baru yang memiliki daya saing yang tinggi dan memiliki
dilakukan oleh pemerintah desa dan masyarakat. Dalam buku panduan BUMDes
24
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga usaha milik desa yang
perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Secara
Modal usaha BUMDes berasal dari desa dan masyarakat, bantuan dana
dari pemerintah bersumber pada alokasi dana desa yang dianggarkan dalam
BUMDes adalah sebuah badan usaha yang dikelola oleh sekelompok orang yang
ditunjuk dan dipercayai oleh pemerintah desa untuk menggali potensi desa dan
Pasal 107 ayat (1) huruf (a) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dinyatakan
bahwa sumber pendapatan Desa salah satunya adalah pendapatan asli desa, yang
meliputi:
pendirian Badan Usaha Milik Desa, kerja sama dengan pihak ketiga, dan
atas inisiatif masyarakat dan menganut asas mandiri. Ini berarti pemenuhan modal
pihak luar, seperti Pengertian lain tentang BUMDes terdapat dalam Pasal 1 ayat
(6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010 Tentang Badan Usaha
Milik Desa, yang menyatakan bahwa BUMDes adalah usaha desa yang
dan desa, Pemerintah Desa mendirikan Badan Usaha Milik Desa (ayat 1)
Pembentukan Badan Usaha Milik Desa ditetapkan dalam Peratuan Desa dengan
Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga usaha desa yang dikelola oleh
dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Sebagai salah satu lembaga
kesejahteraan warga desa. Disamping itu, supaya tidak berkembang sistem usaha
kehidupan bermasyarakat.
1. Badan usaha ini dimiliki oleh desa dan dikelola secara bersama;
2. Modal usaha bersumber dari desa (51%) dan dari masyarakat (49%) melalui
4. Bidang usaha yang dijalankan didasarkan pada potensi dan hasil informasi
pasar;
policy);
27
BUMDes adalah suatu badan usaha yang didirikan atau dibentuk secara
perlu upaya serius untuk menjadikan pengelolaan badan usaha tersebut dapat
berjalan secara efektif, efisien, profesional dan mandiri Untuk mencapai tujuan
masyarakat melalui pelayanan distribusi barang dan jasa yang dikelola masyarakat
masyarakat, mengingat BUMDes akan menjadi usaha desa yang paling dominan
anggota (di luar desa) dengan menempatkan harga dan pelayanan yang berlaku
potensi desa.
merupakan kegiatan ekonomi warga masyarakat yang dikelola secara parsial dan
desa.Apa yang dimaksud dengan “usaha desa” adalah jenis usaha yang meliputi
a. Usaha jasa keuangan, jasa angkutan darat dan air, listrik desa, dan usaha sejenis
lainnya;
(proteksi) atas intervensi yang merugikan dari pihak ketiga (baik dari dalam
maupun luar desa). Demikian pula, pemerintah desa ikut berperan dalam
pembentukan BUMDes sebagai badan hukum yang berpijak pada tata aturan
ditingkat desa. Artinya, tata aturan ini terwujud dalam mekanisme kelembagaan
yang solid. Penguatan kapasitas kelembagaan akan terarah pada adanya tata aturan
apa saja yang harus tercakup di dalam organisasi tersebut. Bentuk hubungan
30
pengelola BUMDes;
berbagai tujuan yang bersifat parsial ke dalam satu tujuan yang umum. Melalui
4. Menyusun bentuk aturan kerjasama dengan pihak ketiga kerja sama dengan
pihak ketiga apakah menyangkut transaksi jual beli atau simpan pinjam penting
kinerja BUMDes dan aktivitas lain yang memiliki hubungan dengan kepentingan
plan) Penyusunan rencana usaha penting untuk dibuat dalam periode 1 sampai
dengan 3 tahun. Sehingga para pengelola BUMDes memiliki pedoman yang jelas
apa yang harus dikerjakan dan dihasilkan dalam upaya mencapai tujuan yang
dan pembukuan keuangan harus dibuat dalam format yang mudah, tetapi mampu
kepada masyarakat.
32
memilih serta menetapkan orang-orang yang paling sesuai dengan kriteria yang
adanya sistem imbalan yang dirasakan bernilai. Pemberian imbalan bagi pengelola
BUMDes dapat dilakukan dengan berbagai macam cara seperti, pemberian gaji
yang berarti pengelola BUMDes menerima sejumlah uang dalam jumlah yang
tetap setiap bulannya. Pemberian upah yang didasarkan pada kerja borongan.
Sehingga jumlah yang diterima dapat bervariasi tergantung dari banyak sedikitnya
insentif jika pengelola mampu mencapai target yang ditetapkan selama periode
tertentu.
untuk memenuhi kinerja yang diminta. Berdasarkan uraian di atas maka dapat
dengan yang lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
33
base dan self help yang dijalankan secara profesional, dan mandiri. Berkenaan
dengan hal itu, untuk membangun BUMDes diperlukan informasi yang akurat dan
dan peluang pasar dari produk (barang dan jasa) yang dihasilkan.
BUMDes sebagai badan usaha yang dibangun atas inisiatif masyarakat dan
BUMDes dapat memperoleh modal dari pihak luar, seperti dari Pemerintah
Kabupaten atau pihak lain, bahkan dapat pula melakukan pinjaman kepada pihak
didirikan dengan tujuan yang jelas. Tujuan tersebut, akan direalisir diantaranya
bagi kelompok miskin di pedesaan, mengurangi praktek ijon (rente) dan pelepasan
pendapatan masyarakat desa. Hal penting lainnya adalah BUMDes harus mampu
BUMDes, diprediksi akan tetap melibatkan pihak ketiga yang tidak saja
34
berdampak pada masyarakat desa itu sendiri, tetapi juga masyarakat dalam
cakupan yang lebih luas (kabupaten). Oleh sebab itu, pendirian BUMDes yang
selanjutnya; 3. Masyarakat desa yang dalam hal tidak dapat mencukupi kebutuhan
modal lebih kuat; 4. Masyarakat desa yang dalam kegiatan usahanya cenderung
modal untuk dapat menekan harga, sehingga mereka cenderung memeras dan
bagi masyarakat desa, baik memiliki usaha produktif maupun yang belum
desa dan sebagai kontribusi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa sehingga
penting untuk dielaborasi atau diuraikan agar difahami dan dipersepsikan dengan
cara yang sama oleh pemerintah desa, anggota (penyerta modal), BPD, Pemkab,
dan masyarakat.
1. Kooperatif
desa, masyarakat serta instansi terkait. BUMDes sebagai lembaga sosial berpihak
36
2. Partisipatif
BUMDes sebagai suatu lembaga ekonomi modal usahanya dibangun atas inisiatif
masyarakat dan menganut prinsip partisipasi. Ini berarti pemenuhan modal usaha
seperti dari Pemerintah Desa atau pihak lain, bahkan melalui pihak ketiga. Ini
Pemerintahan Daerah Pasal 213 ayat 3). Penjelasan ini sangat penting untuk
(Perdes).
3. Emansipatif
terlebih dahulu agar dapat menerima gagasan baru tentang lembaga ekonomi yang
memiliki dua fungsi yakni bersifat sosial dan komersial. Dengan tetap berpegang
teguh pada karakteristik desa dan nilai-nilai yang hidup dan dihormati. Maka
4. Transparan
dapat diketahui oleh segenap lapisan masyarakat dengan mudah dan terbuka.
kesejahteraan warga desa. Disamping itu, supaya tidak berkembang sistem usaha
(development based community) desa yang lebih berdaya dan memenuhi prinsip
5. Akuntabel
desa yang dilakukan secara akuntabel. Oleh karena itu, perlu upaya serius
masyarakat melalui pelayanan distribusi barang dan jasa yang dikelola masyarakat
masyarakat, mengingat BUMDes akan menjadi usaha desa yang paling dominan
memberikan pelayanan kepada non anggota (di luar desa) dengan menempatkan
harga dan pelayanan yang berlaku standar pasar. Artinya terdapat mekanisme
community) desa yang lebih berdaya dan memenuhi prinsip transparansi dalam
pengelolaannya.
6. Sustanabel
dalam wadah BUMDes. BUMDes didirikan dengan tujuan yang jelas yaitu
terutama bagi kelompok miskin di pedesaan, mengurangi praktek ijon (rente) dan
implementasi Alokasi Dana Desa (ADD), maka proses penguatan ekonomi desa
melalui BUMDes diharapkan akan lebih berdaya. Hal ini disebabkan adanya
40
Jika ini berlaku sejalan, maka akan terjadi peningkatan PADesa yang selanjutnya
maka dapat disimpulkan bahwa hal yang penting dalam upaya penguatan ekonomi
disemua lapisan masyarakat desa, sehingga itu menjadi daya dorong (steam
pasar.
dimaksud dalam penelitian ini adalah mengacu pada Pedoman Umum Good
dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku
tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang
yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh
jawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus
perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak
mengelola usaha secara independen dan tidak ada dominasi usaha dan
kesetaraan.
e.
42
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dalam Memberdayakan Masyarakat Di Desa
Petaling Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan
METODOLOGI PENELITIAN
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang
dapat diamati”. Penelitian kualitatif bertumpu pada latar belakang alamiah secara
secara induktif, lebih mementingkan proses dari pada hasil penelitian yang
deskrptif adalah satu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu
subjek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau pun kelas peristiwa pada masa
sekarang.
atau lukisan secara sistematis serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
46
47
Metode ini cocok dalam penelitian ini karena penelitian ini berusaha
tersebut, sehingga fenomena kelompok tersebut dapat terungkap secara jelas dan
akurat.
Lokasi Penelitian berada di Desa Petaling, Jalan Poros Lintas Utama Dusun
penting antara konsep yang satu dengan yang lainnya sehubungan dengan pokok
masalah dalam penelitian ini, maka perlu diberikan konsep sebagai berikut :
lingkungan sekitar. Kesejahteraan sosial dapat dilihat dari bebeberapa aspek yaitu
48
pendapatan yang cukup, pendididikan dan kesehatan yang terpenuhi. Hal tersebut
selamat dari berbagai segala macam ganggunan masalah atau kesukaran dan
sebagainya.
3.3.2 Peran (role) merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status) apabila
maka dia (actor) menjalankan suatu peranan. Keduanya tidak dapat dipisah-
pisahkan karena yang satu tergantung dengan yang lain dan sebaliknya. Peranan
lebih banyak menunjukkan pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu
proses. Jadi, tepatnya adalah bahwa seseorang (lembaga) menduduki suatu posisi
Soekanto, 2009).
3.3.3 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga usaha milik desa
yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya memperkuat
perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Secara
sosial dan koperasi, pelatihan dan pembinaan keluarga muda mandiri, pembinaan
modal usaha dan pelatihan usaha ekonomi produktif guna terwujudnya pasar
sosial dan koperasi, untuk mewujudkan keluarga miskin mampu mandiri dan
Tabel 3.1
Fokus Penelitian
Jenis sumber data berupa manusia yang dalam penelitian kualitatif dikenal
posisi dan beragam peran dengan kemungkinan akses informasi yang dimilikinya
Tabel 3.2
Informan Penelitian
Jumlah 5 Orang
analitis.sumber data yang diguanakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Sumber data yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian
adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini penulis
a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
lapangan. Sumber data primer dapat berupa opini yang diambil dari
51
b. Data Sekunder Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak
Kabupaten Banyuasin.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan
berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya data dapat dikumpulkan pada setting
Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka
(2015:137).
setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Peneliti menggunakan
mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.
1. Wawancara
2. Observasi Langsung
yang sebenarnya.
untuk menunjang data primer atau data utama yang diperoleh langsung
data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang
hal ini Nasution (1988) dalam (Sugiyono, 2015:245) menyatakan “Analisis telah
dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Namun dalam penelitian
ini dilakukan melalui tiga kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi Miles dan
merupakan rangkaian kegiatan analisis yang saling susul menyusul. Tiga jenis
kegiatan utama analisis data merupakan proses siklus dan interaktif. Peneliti
harus siap bergerak diantara empat “sumbu” kumparan itu selama pengumpulan
penelitian tersebut.
55
dibawah ini:
Tabel 3.3
Jadwal Penelitian
a. Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang landasan teori yang berkaitan dengan
permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Selain itu, bab ini juga berisi
56
tentang tinjauan pustaka yang merupakan hasil kajian yang berisikan bukti-
informan, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis
Menjelaskan tentang gambaran lokasi daerah penelitian Bab ini biasanya terdiri
dari uraian mengenai : (1) gambaran umum subyek atau responden penelitian,
tingkat pendidikan, usia, dan sebagainya; serta (2) hasil penelitian, yang
berkaitan dengan analisis terhadap data penelitian sesuai dengan masalah yang
Bab ini memiliki dua subbab yang ditulis secara terpisah, yaitu subbab
analisa dan interpretasi terhadap data yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya.
BAB IV
Desa Petaling adalah desa yang berada di Kecamatan Banyuasin III. Desa
Asal mula nama Petaling ini ialah bermula dari kayu-kayuan yang sering
ditemui di desa ini yang sering disebut dengan kayu petaling. Desa ini nterkenal
dengan desa pahlawan pada saat zaman penjajahan Belanda, untuk melawan
oleh Presiden Sokarno di Jakarta, maka 12 pahlawan gugiur di medan perang yang
saat ini dikenang dengfan sebuah tugu yang berdiri megah di Desa Petaling.
Desa Petaling terletak kira-kira 6 km dari Ibu Kota Kecamatan. Desa Petaling
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Mandi Angin dan Desa Tanjung
58
59
Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan.
macam yaitu tingkat pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pada
orang.
60
Tabel 4.1
1. SD 81 orang
D4)/Sarjana
masyarakat Desa Petaling tergolong yang mempunya SDM yang cukup baik.
Selain pendidikan formal, masyarakat Desa Petaling juga ada yang berpendidikan
non formal seperti mengaji diniyah dan TPQ/TPA yang teberada pada 2 gedung di
memadai, baik sarana pendidikan formal maupun non formal. Di Desa Petaling
terdapat sarana pendidikan formal terdiri dari gedung PAUD sebanyak satu unit,
gedung Taman Kanak-Kanak sebanyak tiga unit, gedung SD sebanyak dua unit,
Tabel 4.2
1. PAUD 1
2. TK 3
3. SD 2
4. SMP 1
berbagai profesi lainnya, diantaranya Pegawai Negri Sipil (PNS) yang tercatat
sebanyak 15 jiwa. Profesi buruh tani 85 jiwa, petani penjual bibit berjumlah
Tabel 4.3
Profesi Penduduk
1. Petani 483
2. Wiraswasta 35
3. Pedagang 85
4. Buruh kasar 87
5. PNS 43
6. TNI/Polri 85
7. Tukang 47
8. Nelayan 15
9. Guru 17
Tanaman
Petaling yang bekerja sebagai buruh tani dan petani, keadaan perekonomiandesa
bisa dikatakan menengah kebawah.Hal ini dapat diketahui peneliti dari hasil
wawancara dengan Bapak Kardiman (56 tahun) yang bekerja sebagai staff KAUR
Pemerintahan Desa Petaling dan juga sebagai petani. Rata-rata anggaran yang
63
dibutuhkan untuk belanja sehari adalah Rp. 35.000,-, dengan Harmi H (35 tahun)
yang bekerja sebagai petani rata-rata anggaran yang dibutuhkan untuk belanja
sehari-hari adalah Rp. 40.000,-, dengan Slamet (36 tahun) yang bekerja sebagai
petani. Dari hasil wawancara dengan beberapa masyarakat Desa Petaling, dapat
mayoritas beragama Islam, tercatat sebanyak 1.401 orang pemeluk agama Islam.
untuk Remaja Masjid mempunyai 5 kelompok dengan total 432 anggota. Jika
ditinjau dari segi keagamaan maka dapat disimpulkan bahwa penduduk Desa
Petaling Kabupaten Ogan Ilir mayoritas beragama Islam dan sebagian besar
bulanan, dan tahunan sehingga syiar Islam di Desa Petaling menjadi dinamis.
64
Perangkat Desa.
desa.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala Desa
ketenagakerjaan.
65
lainnya.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala Desa
3. membagi tugas kepada Sekretaris Desa dan Kepala Seksi untuk kelancaran
tugas;
Pajak Bumi Bangunan, retribusi daerah, pajak daerah dan pajak lain untuk
lima, pedagang asongan, toko, kios, warung, restoran, hotel, losmen yang ada
lingkungan;
dan kemasyaraktan untuk peningkatan disiplin dan kinerja aparatur yang lebih
baik;
19. mengoordinasikan fasilitasi pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan dan pajak
pertemuan/balai desa, kantor Desa dan benda lain milik pemerintah desa
masyarakat;
kemasyarakatan;
23. mengupayakan pembangunan, menata tempat dan tata ruang desa sesuai
keputusan/kebijakan;
68
26. menyusun telaah staf berkaitan dengan bidang tugas Kepala Desa;
27. memberikan petunjuk dan bimbingan teknis kepada staf agar pelaksanaan
tugas dapat berjalan efektif, efisien sesuai program kerja dan peningkatan etos
kerja staf;
28. menyusun penetapan indikator kinerja kegiatan dan laporan keuangan, yang
terdiri dari realisasi anggaran, penyusunan neraca, arus kas dan catatan atas
29. melaksankan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Sekretariat Desa dipimpin oleh Sekretaris Desa yang dibantu oleh unsur staf
administrasi pemerintahan.
laporan.
pemerintahan desa;
pemerintahan desa;
Paragraf 2
Pasal 11
Urusan Tata Usaha dan Umum sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (2)
perlengkapan.
Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum memiliki fungsi seperti melaksanakan
Urusan Urusan Tata Usaha dan Umum memiliki uraian tugas jabatan :
merupakan unsur staf Sekretariat Desa yang membantu tugas Sekretaris Desa
lainnya.
Desa;
Desa.
pemerintahan desa;
Sekretaris Desa.
wilayah.
Seksi Pemerintahan
perlindungan masyarakat.
bidang kesejahteraan.
76
karang taruna.
pembangunan;
tugasnya;
lainnya;
dan
pembinaan mental spiritual, keagamaan, nikah, talak, cerai dan rujuk, sosial,
bidang ketenagakerjaan;
Kepala Dusun
Bersih = Lingkungannya
Solid = Masyarakatnya
Lestari = Budayanya
79
Kreatif = Warganya
2022-2028.
inovatif.
BAB V
kebanyakan dari masyarakat yang ada didesa Petaling masuk dalam kategori
tempat tinggal. Oleh karena itu program Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
berkembang tapi Pembina BUMDes Bapak Iryansyah Putra selaku kepala desa
80
81
kepengurusan yang lebih baik lagi dan juga unit-unit usaha baru yang akan
dikembangkan seperti lembaga micro finance atau lembaga keuangan mikro yang
mengembangkan usaha yang salah satu dimiliki oleh masyarakat desa Petaling.
Dari uraian diatas tentang kebutuhan dasar bahwa dari segi kebutuhan
dalam memberdayakan masyarakat. Seperti pada kebutuhan primer dari segi harta.
BUMDes sudah membantu masyarakat untuk memproleh harta dengan cara yang
dalam memudahkan kesulitan yang dialami masyarakat yaitu dengan adanya unit
usaha yang dikelola BUMDes. Didesa Petaling Kecamatan Banyuasin III ini
memberikan program unit usaha simpan pinjam kepada masyarakat desa Petaling
yang berada pada tiga dusun, yang tiap-tiap dusun tersebut membuat kelompok
simpan pinjam yang diarahkan oleh Pembina BUMDes dan aparat desa, mereka
diberikan oleh BUMDes dengan sebaik mungkin, dan dapat berkembang sesuai
dengan keinginan.
Dengan adanya BUMDes ini dapat membentuk masyakat dengan tatanan sosial
yang solid berdasarkan sistem ekonomi yang digerakkan oleh BUMDes dengan
unit usaha simpan pinjam selain itu menimbulkan persaudaraan yang universal
82
sehingga antar dusun tersebut dapat menyadari dengan tugasnya dan aturan-aturan
yang telah ditetapkan oleh pihak BUMDes. Berikut peran BUMDes yang
Fasilitator berasal dari kata fasilitas yang merupakan penyediaan sarana dan
prasarana untuk dapat mencapai target yang dituju. Fasiliator diartikan sebagai
pihak yang menyediakan sarana dan prasarana, seperti pelatihan dan pemberian
sebagai fasilitator dalam rangka penyediaan sarana untuk mencapai target yang
dituju dapat dilihat melalui hasil di lapangan yang dilakukan oleh peneliti.
Sarana merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat untuk
mencapai maksud dan tujuan sedangkan prasarana merupakan segala sesuatu yang
dapat digunakan sebagai alat dan bahan untuk mencapai maksud dan tujuan dari
83
proses produksi. Sarana dan prasarana adalah salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi keberhasilan dalam suatu pekerjaan. Jika salah satu tidak terpenuhi,
dihadapi pelaku UMKM yaitu adanya keterbatasan sarana dan prasarana seperti
mengakibatkan sarana dan prasarana yang dimiliki saat ini kurang mendukung
Oleh sebab itu, peran BUMDes disini sangat penting dalam penyediaan
UMKM di Desa Petaling. Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan, peran
kewirausahan ini berjalan hanya pada kegiatan simpan pinjam bukan berarti tidak
berkreatif dalam mengembangkan usaha yang mereka jalani serta dapat mengelola
uang yang mereka pinjam kepada BUMDes sehingga tidak habis begitu saja,
artinya dari dana pinjaman sebesar 3-5 juta perorang yang mendapatkan dana cair
dari BUMDes harus memanfaatkan dan harus dikelola sebaik mungkin agar tidak
unit usaha simpan pinjam yang dilakukan oleh BUMDes masyarakat dilatih pada
perternakan bebek yang di gerakkan oleh BUMDes yang baru berjalan kurang lebih
sekitar 6 bulan, hal ini untuk membantu masyarakat dalam memanfaatkan telur dan
Pertenakan ini tidak terlalu banyak hanya sekitar 60 ekor bebek dan diberikan
mendapatkan perternakan bebek ini dikarenakan jumlah yang tidak terlalu banyak
untuk dapat di kelola. Selanjutnya bebek ini dikelola maupun dipelihara oleh
penduduk dusun II desa Petaling dan di ternakan menjadi satu kandang sehingga
pertenakan bebek tersebut, dengan begitu pertenakan ini akan bisa lebih berlanjut
dan berhasil.Hasil dari pelatihan perternakan bebek yang digerakkan oleh BUMDes
perternakan bebek ini baru berjalan kurang lebih dari 6 bulan dan hasil nya juga
tidak sesuai dengan pengeluaran dana makan bebek, jika masyarakat mempunyai
makanan sisa dan lebih maka bisa dimanfaatkan untuk makanan perharinya namun
85
hal ini jarang hanya sesekali saja, masyarakat membeli dedak untuk makanan
perharinya, sekilo dengan harga 2000 sebanyak 50 kilo yang harus dipenuhi dalam
setiap bulannya, maka dana yang habis untuk biaya makan bebek sekitar 100 ribu
rupiah dalam setiap 40 harinya, agar untuk menghasilkan telur bebek tersebut
harus menunggu selama kurang lebih dua bulan dan setiap harinya telur
bebek, mutu dan kestabilan makan, kondisi kandang, suhu, iklim dan stres. Dengan
sifat bebek sebagai binatang yang anti perubahan, maka bila salah satu faktor
tersebut terganggu maka produktifitas telur akan terganggu atau bahkan bisa
berhenti sama sekali. Dengan kata lain faktor lingkungan sangat berperan dalam
panjang/lamanya produktivitas bebek bertelur. Bila bebek sakit, kandang becek dan
bau, hujan lebat/banjir ataupun stress akan mengurangi jumlah telur yang
mengatakan.
Milik Desa) yaitu Pembinaan pemberdayaan masyarakat desa. Adapun tujuan dari
ini warga masyarakat pelaku UMKM. Berikut petikan wawancara dengan Bapak
Petaling agar dapat diterima pasar, peran Pemerintah Desa melalui Pendamping
dilaksanakan. Pelatihan ini bertujuan untuk melatih skill dari para pengrajian
finishing. Dengan SDM yang kita latih itu sudah punya dasar,
otomatis mereka cepat tanggap dan tahu”
“Yo dek, sebelum buat kaligrafi ini kami ado nian dibuat ken
semacam pelatihan, ado desain nya nian, jadi pacak tahu
informasi desain yang paling baru dan yang lagi diminati
pasar”
diadakan setiap tahun. Materi yang diberikan saat pelatihan yaitu cara mendesain
kaligrafi mulai dari teori, membuat pola hingga sampai tahap akhir kaligrafi siap
untuk dipasarkan.
UMKM yakni pengrajin juga memasarkan hasil kerajinan kulit berupa kaligrafi,
ikan salai, dan kain jumputan melalui sosial media dan pameran yang diadakan
88
oleh pemerintah. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Darwan selaku pengrajin
ikan salai. Mengatakan pemerintah desa juga mengikutsertakan dirinya untuk ikut
dalam pameran kerajinan kuliner yang diadakan oleh Pemerintah Desa bekerja
bahwa selain melalui brosur, pameran yang diadakan pemerintah desa, beliau
diberikan wadah oleh pihak BUMDes. Seperti yang dinyatakan oleh Bapak
“Nah cak ini dek, itu ada wadahnyo, jadi disini untuk kito diado
kan…promosi digital… sudah inovatif. Kalau kito yang gaptek
dan sudah tuo ni ketinggal informasi kagek diejuk tahu lewat
group WA, pengurus BUMDes yang bantu promosinyo cepet
dek budak-budak itu. Soalnyo sebulan sekali ado kumpulan trus
ado lagi group WA UMKM, kalau dak ngerti atau dak sempet
ke Kantor Desa pacak tahu informasi gek dari group WA (hasil
wawancara 19 April 2022)
Pada penelitian ini, hasil dari lapangan yang peneliti dapatkan bahwa
Katalisator berasal dari kata katalis yang merupakan zat yang dapat
mempercepat dari suatu reaksi kimia. Namun dalam konteks peran, katalisator
dapat diartikan sebagai peran yang laksanakan oleh pemerintah untuk proses
lapangan dari penelitian yang dilaukan oleh peneliti, Pemerintah Desa Petaling
Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor penting yang tidak dapat
dilepaskan dari suatu organisasi karena kunci keberhasilan dari tujuan yang telah
direncanakan yaitu adanya Sumber Daya Manusia yang memadai. Dewasa ini,
Sumber Daya Manusia dianggap sebagai asset atau modal bagi organisasi untuk
meningkatkan SDM melalui pelatihan. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Awan
Berkaitan hal tersebut, Ibu Risma selaku Staf desa Bidang Pemberdayaan
Usaha Mikro menambahkan dalam meningkatkan kualitas SDM, Pemerintah
Desa berupaya untuk memberikan ketrerampilan kepada orang- orang yang
belum memiliki pekerjaan untuk direkrut melalui program pelatihan
berupa pemberian materi mengenai desain cara membuat, jaket, sandal dan lain
sebagainya dari bahan kulit yang bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja
(BLK). Akan tetapi program tersebut terkendala oleh anggaran yang dimiliki
b. Teknologi
yaitu dengan teknologi seperti yang dinyatakan Ibu Risma selaku Staf Bidang
kedua adalah teknologi berupa mesin potong, mesin las, mesin bubut, yang juga
sudah tersedia untuk membantu para calon pengrajin untuk melakukan praktek
berbagai bahan makanan kering, seperti pisang salai, ikan salai, kerupuk kulit
dengan mudah dan tidak memakan waktu yang lama. Seperti yang dikatakan
oleh Ibu Risma selaku Staf Olahan UMKM Makanan Olahan dan Kulit
Teknologi mesin jahit ini sangat menguntungkan pengrajin untuk bekerja lebih
c. Permodalan
menjadi besar faktor modal sangat memiliki makna. Masalah utama dalam
perusahaan kecil maupun perusahaan besar adalah modal yang tidak akan
pernah berakhir. Modal adalah segala sesuatu yang memiliki wujud untuk
wawancara dengan Bapak Hasyim sebagai staf keuangan selaku staf keuangan,
BNI
bahwa saat ini beliau sedang berinovasi yang bekerjasama dengan BRI melalui
pengrajin atau siapapun yang memiliki Usaha Mikro dan yang sudah terdaftar dan
memiliki kartu Breeze tidak kesulitan saat meminjam modal karena di dalam kartu
Breeze sudah tertera nama, usaha, NPWP dan lain sebagainya. Seperti pada saat
Hal senada juga diungkapkan Ibu Risma selaku Kepala Bidang Pemberdayaan
Usaha Mikro yang menyatakan pihak pemerintah bekerjasama dengan Bank BRI
untuk menangani masalah permodalan dan jasa yang ditawarkan tidak tinggi
Dari pemaparan Bapak Harian dan Ibu Risma, dapat disimpulkan bahwa
keleluasaan waktu untuk mengangsurnya dan jasa yang diberikan hanya 0,5%.
suatu inovasi bagi pelaku usaha agar memudahkan mereka untuk mengajukan
dengan BRI, jadi bagi pelaku usaha yang akan mengajukan modal ke bank tidak
kesusahan lagi, karena bagi siapapun yang terdaftar dan memiliki kartu Breeze
ini mereka tinggal datang ke bank BRI dengan menunjukkan kartu Breeze. Di
dalam kartu Breeze sudah terisi nama, NPWP, jenis usaha dan lain sebagainya.
d. Pemasaran
kerajinan UMKM sudah terpenuhi, karena bahan baku berlimpah. Namun, tidak
hanya adanya bahan baku sebagai penunjang produksi kerajinan kulit akan tetapi
pemasaran juga salah satu yang mempengaruhi faktor keberhasilan bagi suatu
usaha.
Abdulsyani. 2013. Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara
David Wijaya 2018. Badan Usaha Milik Desa. Yogyakarta: Gava Media
100
101
Undang Undang Republik Indonesia No.6 Tahun 2014 Tentang Desa. Jakarta:
Sinar Grafika.
Grafindo Persada.
PEDOMAN WAWANCARA
Peran BUMDES
- Kapan diberikannya?
kelompok?
masyarakat?
Pemberdayaan Masyarakat?
disebutkan?
Masyarakat?
masyarakat ini?
kerajianan ?