SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Kesejahteraan Sosial
Disusun Oleh :
SOBIRIN
NPM 03.18.071
vi
ABSTRACT
vii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Saudaraku
viii
ix
KATA PENGANTAR
baik. waktu, pikiran dan tenaga yang tidak terukur diberikan-Nya sehingga skripsi
melainkan berkat dukungan yang penulis peroleh dari berbagai pihak. Oleh karena
itulah, dalam kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih dan rasa hormat yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Dr. Hj. Lishapsari Prihartini, M. Si, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial
3. Ibu Indah Pusnita, S.Sos., M.Si Ketua Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial
5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial yang telah
6. Kepada kedua orang tuaku tercinta, ayahanda dan ibunda atas jasa,
pengorbanan dukungan baik moril maupun materi serta doa yang tiada
x
hentinya sejak penulis masih dalam kandungan hingga studi di jenjang
Universitas.
skripsi ini.
Penulis sepenuhnya sadar dalam penulisan penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan dan menjadi bahan pembelajaran bagi penulis untuk lebih giat dan
teliti dalam proses penulisan skripsi ini. Saran dan kritik membangun sangat
dalam penyusunan penelitian ini. Besar harapan penulis penelitian ini dapat
Sobirin
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN COVER ....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI .................................................... v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
ABSTRACK ...................................................................................................... vii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................... x
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
xii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 30
3.1. Jenis Penelitian .......................................................................................... 30
3.2. Lokasi Penelitian ....................................................................................... 30
3.3. Definisi Konsep ......................................................................................... 31
3.4. Fokus Penelitian......................................................................................... 32
3.5. Key Informan/Informan ............................................................................. 33
3.6. Jenis dan Sumber Data............................................................................... 33
3.7. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 34
3.8. Teknik Analisa Data .................................................................................. 36
3.9. Jadwal Penelitian ....................................................................................... 37
3.10. Sistematika Penulisan Skripsi .................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 27
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Pedoman Wawancara
2. SK Pembimbing
5. Kartu Bimbingan
6. Sertifikat
OPDIK
Lembaga Bahasa
Komputer
KKN/KKL
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
era teknologi informasi dan komunikasi saat ini peran perempuan terutama di desa
domestik seperti urusan dapur, sumur dan kasur. Pekerjaan perempuan hanya
terbatas pada mengurus rumah tangga seperti memasak didapur, mencuci dan
kegiatan rumah tangga lainnya. Masih terbatasnya peran perempuan ini terkait
dengan kondisi perempuan yang tidak berdaya dalam pendidikan, sosial, ekonomi
lainnya.
budaya dan adanya sistem yang tidak berpihak kepada mereka. Perempuan yang
tidak mandiri (tidak berdaya) adalah mereka yang belum mengenal jati dirinya
dan segala kemampuan diri yang dimiliki. Sedangkan perempuan yang mandiri
adalah manusia yang mampu melihat potensi yang ada secara keseluruhan, baik
1
2
sesuatu serta dapat memegang kebenaran dan berani memberikan kritik, dengan
demikian mampu berdiri atas keyakinannya walaupun tanpa bantuan orang lain.
Perempuan yang tidak berdaya ini umumnya termasuk dalam keluarga kurang
mampu yang terlihat dari banyaknya masyarakat di Desa Pelajau dengan jumlah
400 jiwa penduduknya mendapat program bantuan langsung tunai dari pemerintah
Kondisi ini semakin tidak berdaya akibat mereka tidak memiliki modal untuk
adanya peran serta perempuan. Para istri ini perlu diberdayakan untuk membantu
menjadi perempuan yang mandiri dengan potensi yang ada pada diri mereka.
mental, dan spiritual perempuan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
dilakukan, seperti halnya kajian yang dilakukan oleh Putri Astini, "Peran PKK
pinjam, tabungan, dan jimpitan beras. Partisipasi ibu-ibu yang mengikuti kegiatan
PKK juga cukup besar namun masih bersifat pasif. Lain halnya dengan kajian dari
Mengurangi Kerniskinan".
Kabupaten Banyuasin.
permasalahnya yaitu:
a. Manfaat Teoritis
pemberdayaan perempuan.
e. Manfaat Praktis
yang diperoleh.
c. Sebagai bahan masukan serta tambahan pengetahuan bagi para pihak yang
terkait dengan masalah yang diteliti dan berguna bagi pihak yang berminat
TINJAUAN PUSTAKA
Peran (role) merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status) apabila
maka dia (actor) menjalankan suatu peranan. Keduanya tidak dapat dipisah-
pisahkan karena yang satu tergantung dengan yang lain dan sebaliknya. Peranan
lebih banyak menunjukkan pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu
proses. Jadi, tepatnya adalah bahwa seseorang (lembaga) menduduki suatu posisi
Soekamto,1984).
orang dalam organisasi. Dengan demikian banyak yang bisa dilakukan olehnya
7
8
organisasi (Thoha,2003)”
Teori peran (Role Theory) adalah teori yang merupakan perpaduan teori,
orientasi, maupun disiplin ilmu, selain dari psikologi, teori peran berawal dari dan
masih tetap digunakan dalam sosiologi dan antropologi (Sarwono, 2002). Menurut
Biddle dan Thomas (1966) teori peran terbagi menjadi empat golongan yaitu yang
menyangkut :
yang bermain sesuai dengan apa-apa yang ditetapkan oleh budaya. Sesuai dengan
kita untuk berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Menurut teori ini, seseorang
yang mempunyai peran tertentu misalnya sebagai dokter, mahasiswa, orang tua,
wanita, dan lain sebagainya, diharapkan agar seseorang tadi berperilaku sesuai
harus mengobati pasien yang datang kepadanya dan perilaku ditentukan oleh
peran sosialnya (Sarwono, 2002)” Seperti yang di jelaskan oleh Sarwono bahwa
seseorang atau sebuah organisasi yang mempunyai peran tertentu diharapkan agar
seseorang atau organisasi itu berperilaku sesuai dengan peran tersebut, lebih lanjut
9
dapat disimpulkan bahwa peran pemerintah berarti sebagai pelayan publik dan
juga bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan dasar dan hak-hak sipil
diartikan sebagai perilaku yang dilakukan oleh suatu individu atau kelompok pada
suatu kondisi atau peristiwa tertentu, dimana perilaku yang dilakukan tersebut
merupakan suatu tindakan yang memang diharapkan dilakukan oleh individu yang
(Poerwadarminta, 1995:751)
Merton dalam Raho mengatakan, peran diartikan sebagai suatu bentuk dari
pola perilaku yang diharapkan ada oleh masyarakat kepada individu yang
menduduki atau memiliki jabatan tertentu (Raho, 2007:67) lima aspek penting
e. Peran dan pekerjaan (jobs) tidaklah sama, seseorang yang melakukan satu
2017).
10
Menurut Rivai (2006) peran dimaknai sebagai sebuah perilaku yang diatur
dan diharapkan dari seseorang didalam kedudukan atau posisi tertentu. Peran
merupakan aspek dinamis dari kedudukan seseorang yang melaksanakan hak dan
pemerintahan desa, dengan posisi tersebut pemerintahan desa akan lebih memiliki
kehidupan kemasyarakatan.
b. Peran merupakan suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh
c. Peran juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi
struktur sosial.
perilaku yang diharapkan dari seseorang atau kelompok orang yang memiliki
status tertentu”.
Lain halnya dengan David Berry (2003) yang mendefinisikan bahwa peran
sosial dan oleh karena itu bisa dikatakan bahwa peran ditentukan oleh nilai-nilai
berasal dari kata dasar "daya" yang berarti "kemampuan". Berdasarkan dari
orang atau organisasi dalam upaya untuk membuat berdaya saing. Pemberdayaan
dalam bahasa Indonesia merupakan ter emahan dari bahasa Inggris yaitu
dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalam beberapa
melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari kesakitan. b.
Pemberdayaan adalah sebuah proses agar setiap orang menjadi cukup kuat untuk
tujuan, pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh
kaum perempuan yang lemah dan menciptakan hubungan yang lebih adil, setara
pengambilan keputusan.
perempuan tidak hanya berperan mengurus rumah tangga, namun bisa berperan di
Pengembangan diri kaum perempuan dianggap sebagai sifat dan perilaku aktif
dimana perempuan akan membaik hanya ketika perempuan dapat mandiri dan
keluarga dan hal itu secara tidak langsung juga dapat mempengaruhi kehidupan
sosialnya di masyarakat.
14
ilmu keterampilan yang dimiliki agar dapat menjadi perempuan yang mandiri,
Home Economic di Bogor tahun 1957. Sebagai tindak lanjut dari seminar
tersebut, pada tahun 1961 panitia penyusunan tata susunan pelajaran pada
PKK dimasyarakatkan berawal dari kepedulian istri gubernur Jawa Tengah pada
tahun 1967 (Ibu Isriati Moenadi) setelah melihat keadaan masyarakat yang
semua tingkatan, yang keanggotaan timnya secara relawan dan terdiri dari
daerah s.d tingkat desa dan kelurahan yang kegiatannya didukung dengan
Sus 3/6/12 kepada seluruh gubernur kdh tk. I Jawa Tengah dengan tembusan
15
gerak PKK" yang diperingati pada setiap tahun. Dalam era reformasi dan
undang-undang no.25 tahun 1999, tetapi PKK pusat tanggap dengan mengadakan
Oktober s.d 2 November 2000 di Bandung dan hasilnya merupakan dasar dalam
perumusan keputusan menteri dalam negeri dan otonomi daerah no. 53 tahun
Hal yang mendasar antara lain adalah perubahan nama gerakan PKK dari
masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolaannya dari, oleh dan untuk
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju
dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan
lingkungan.
16
agar keluarga dapat hidup sehat sejahtera, maju dan mandiri. Kesejahteraan
setiap anggota keluarga secara material, sosial, mental dan spiritual sehingga
dapat hidup layak sebagai manusia yang bermanfaat. Keluarga adalah unit terkecil
dalam masyarakat yang terdiri atas suami istri atau suami istri dan anaknya atau
ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. Keluarga Sejahtera adalah keluarga yang
spiritual dan meterial yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota, antar
Anggota Tim Penggerak PKK adalah warga masyarakat baik laki-laki maupun
partai politik, lembaga atau instansi, dan berfungsi sebagai perencana, pelaksana,
atau kegiatan. Kelompok DASAWISMA adalah kelompok yang terdiri atas 10-20
17
mereka yang telah dilatih atau belum dilatih tetapi memahami, serta melaksanakan
10 Program Pokok PKK, yang mau dan mampu memberikan penyuluhan dan
oleh PKK, lembaga, instansi pemerintah atau non pemerintah. Data tentang Kader
Pelatih PKK adalah anggota Tim Penggerak PKK atau Kader yang telah
keputusan sebagai Pelatih dan ketua Umum/Ketua Tim Penggerak PKK Daerah
Gerakan PKK, yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri
selaku Ketua Dewan Penyantun Tim Penggerak PKK Pusat. Sedangkan Penasehat
diusulkan oleh ketuia Tim Penggerak PKK dan ditetapkan dengan Surat
pada dasarnya merupakan suatu proses yang dijalankan dengan kesadaran dan
dihadapi dalam mengembangkan dan menolong diri menuju keadaan yang lebih
Menurut Pearse dan Stiefel dalam buku yang sama, dinyatakan bahwa
Menurut Jim Ife yang dikutip dari buku Zubaedi konsep pemberdayaan
memiliki hubungan erat dua konsep pokok yakni, konsep power (daya) dan
Penyampaian laporan hasil evaluasi saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan
Oleh karena itu visi dan misi pemberdayaan perempuan adalah: Visi:
masyarakat.
keputusan perencana dan penengak hukum di semua tingkatan dan segenap aspek
yang dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi baik
dilakukan mulai dari hidup sehat, pendidikan keluarga yang dimulai dari terbawah
rumah tangga (RT) hingga Desa dan Kelurahan. Peran PKK sangat penting bagi
PKK bahkan bertugas untuk sebagai mitra Pemerintah yang berperan dan
(Ima wati, 2015:3). Peranan PKK tersebut sejalan dengan visi dan misi PKK, dan
didukung dengan sepuluh program pokok yang dimiliki PKK, dan didukung
dengan sepuluh program pokok yang dimiliki PKK, kemudian lebih dikenal
adalah: (1) Penghayatan dan pengamalan Pancasila; (2) Gotong royong; (3)
Pangan; (4) Sandang; (5) Perumahan dan tata laksana rumah tangga; (6)
tercapainya kualitas hidup dan mitra kesejajaran antara laki-laki dan perempuan
berikut :
mereka
dan pemerintahan
Perempuan juga harus dapat berperan aktif dalam beberapa kegiatan yang
memang proporsinya. Jikalau ini semua telah terealisasi, maka perempuan benar-
kesejajaran antara laki-laki dan perempuan yang bergerak seluruh bidang atau
Namun untuk mengetahui keberhasilan sebuah proses, dapat dilihat dari indikator
mereka
dan pemerintahan
Namun lebih dari itu semua adalah terciptanya pola pikir dan paradigma
yang tidak ada perbedaan. Perempuan melalui kegiatan PKK juga harus dapat
berperan aktif dalam beberapa kegiatan yang memang proporsinya. Jikalau ini
1. Memfasilitasi
memfasilitasi didalam hal sarana dan pra sarana, maupun hal materi, dan didalam
Hal Pembinaan (Pendidikan dan Pelatihan) PKK harus bisa lebih memberikan
pelatihan.
diharapkan bagi Ketua PKK agar bisa memberikan dorongan atau rangsangan
hidup perempuan.
25
2. Memberikan Edukasi
keluarga yang sejahtera. Anggota PKK sebagian besar adalah ibu rumah tangga
banyak mempunyai waktu luang apabila pekerjaan rumah tangga sudah selesai
dilakukan.
memiliki rasa kontrol terhadap diri yang dapat dikembangkan dan digunakan
kesadaran kritis, ketika individu sudah mempunyai kesadaran kritis pada dirinya
maka individu mampu memahami persoalan sosial mulai dari masalah yang ada
diberikan oleh PKK, untuk bisa keluar dari permasalahan tersebut, dan
26
kritis, kesadaran kritis yang ada pada diri akan membawa individu tersebut
melibatkan diri dalam kegiatan yang diberikan oleh PKK karena individu
3. Memberikan Pelatihan
Pada dsarnya pelatihanan pada anggota PKK sangat penting bagi ibu-ibu
anggota PKK untuk lebih menguasai dan lebih baik terhadap materi kegiatan
yang Pada orgasisasi seperti PKK pelatihan sering dilakukan sebagai upaya
memfasilitasi pelatihan para anggota guna mendapatkan hasil kinerja yang baik,
efektif, dan efisien. Pada dasarnya pelatihan itu merupakan proses yang berlanjut
dan bukan proses sesaat saja. Munculnya kondisi-kondisi baru sangat mendorong
tujuannya.”
bagian dari pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan
27
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Permen PPPA No.13 Tahun 2020 Tentang Perlindungan Anak Dan Pemberdayaan
UU Perempuan
Peran PKK
1. Memfasilitasi
2. Memberikan Edukasi
3. Memberikan Pelatihan
Metode
No. Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
1. Peran PKK dalam Dalam penelitian ini Deskiptif-
Pemberdayaan Ekonomi pemberdayaan yang Kualitatif
Perempuan melalui dilakukan untuk
Kegiatan Home Industry perempuan sudah cukup
di Dusun Kaliwaru, maksimal. Adapun
Kabupaten Gunung Kidul, temuan-temuan
Daerah Istimewa pemberdayaan
Yogyakarta". Putri Astini, perempuannya adalah
2018. pemberdayaan
dilakukan melalui
kegiatan membuat
produk, latihan dan
penyuluhan. Dalam
upaya meningkatkan
perekonomian
perempuan diadakan
juga arisan, simpan
pinjam, tabungan, dan
jimpitan beras.
Partisipasi ibu-ibu yang
mengikuti kegiatan
PKK juga cukup besar
namun masih bersifat
pasif
2. "Pemberdayaan Model pemberdayaan Deskriptif
29
METODOLOGI PENELITIAN
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang
dapat diamati”. Penelitian kualitatif bertumpu pada latar belakang alamiah secara
secara induktif, lebih mementingkan proses dari pada hasil penelitian yang
deskrptif adalah satu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu
subjek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau pun kelas peristiwa pada masa
sekarang.
Kabupaten Banyuasin.
30
31
penting antara konsep yang satu dengan yang lainnya sehubungan dengan pokok
masalah dalam penelitian ini, maka perlu diberikan konsep sebagai berikut :
1. Peran (role) merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status) apabila
maka dia (actor) menjalankan suatu peranan. Keduanya tidak dapat dipisah-
pisahkan karena yang satu tergantung dengan yang lain dan sebaliknya.
Peranan lebih banyak menunjukkan pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai
suatu posisi atau tempat dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan
Pemberdayaan adalah sebuah proses agar setiap orang menjadi cukup kuat
tumbuh dari bawah yang pengelolaannya dari, oleh dan untuk masyarakat
Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan
Tabel 3.1
Fokus Penelitian
Jenis sumber data berupa manusia yang dalam penelitian kualitatif dikenal
sebagai informan. Peneliti didalam memilih nara sumber harus bisa memahami
posisi dan beragam peran dengan kemungkinan akses informasi yang dimilikinya
33
Tabel 3.2
Informan Penelitian
.Jumlah 5 Orang
analitis.sumber data yang diguanakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Sumber data yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian
adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini penulis
a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
lapangan. Sumber data primer dapat berupa opini yang diambil dari
b. Data Sekunder Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak
Pemberdayaan Masyarakat.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan
berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya data dapat dikumpulkan pada setting
alamiah (natural setting). Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan
Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka
(2015:137).
setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Peneliti menggunakan
mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.
35
1. Wawancara
2. Observasi Langsung
yang sebenarnya.
untuk menunjang data primer atau data utama yang diperoleh langsung
data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang
hal ini Nasution (1988) dalam (Sugiyono, 2015:245) menyatakan “Analisis telah
dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Namun dalam penelitian
karena dapat memberikan makna terhadap data yang dikumpulkan oleh peneliti.
Data yang diperoleh dan dikumpulkan dari responden melalui hasil observasi,
melalui tiga kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi Miles dan Huberman (1992)
merupakan rangkaian kegiatan analisis yang saling susul menyusul. Tiga jenis
kegiatan utama analisis data merupakan proses siklus dan interaktif. Peneliti
harus siap bergerak diantara empat “sumbu” kumparan itu selama pengumpulan
penelitian tersebut.
dibawah ini:
Tabel 3.3
Jadwal Penelitian
a. Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang landasan teori yang berkaitan dengan
permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Selain itu, bab ini juga berisi
tentang tinjauan pustaka yang merupakan hasil kajian yang berisikan bukti-
informan, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis
Desa Pelajau merupakan desa yang terletak sangat dekat dengan ibu kota
Kecamatan Banyuasin III dan Ibu Kota Kabupaten Banyuasin dengan jumlah
penduduk sebanyak 1.437 jiwa dan mempunyai luas wilayah 3200 ha.
Dahulu kala Desa Pelajau bernama Talang Pelajau Ulu sebab saat itu
juga ada sebatang pohon yang tumbuh dihulu batang hari. Pohon tersebut
dihulubatang hari maka oleh H. Abdul Roni Talang Pelajau disebut Talang
Pelajau Ulu.
Talang Pelajau Ulu menjadi Dusun Pelajau Ulu. Oleh karena gagasan H.Abdul
Roni menurut masyarakat cukup baik untuk diikuti, maka pada tahun tersebut
H.Abdul Roni langsung diangkat menjadi kerio dibantu oleh seorang pengawal
bernama H.Sakri. Pada saat itulah Dusun Pelajau Ulu berubah menjadi Desa
39
40
Pelajau. Kemudian setelah masa jabatan Kerio Mustopa berakhir pada tahun 1956
pemilihan kepala desa yang terpilih pada saat itu adalah Samsurizal dengan
dibantu oleh seorang sekretaris bernama M.Nasir dan seorang kepala dusun
M.Yusuf Sahid.
Setelah masa jabatan Samsurizal berakhir pada tahun 2001 diadakan lagi
pemilihan kepala desa yang dipilih pada saat itu adalah Azhar Nahasan dibantu
oleh seorang sekretaris bernama Hasan Yahuad dan seorang kepala dusun
bernama M.Yusuf Sahid pada saat itu Desa Pelajau Ulu dirubah menjadi Desa
Kabupaten Banyuasin. Desa Pelajau terletak kira-kira 0,19 km dari Ibu Kota
Jarak dari Desa Pelajau ke Ibu Kota Kabupaten sekitar 7 km, lama
bermotor. Jarak ke Ibu Kota Provinsi berjarak sekitar 90 km, lama perjalanan
Jumlah penduduknya pada tahun 2021 tercatat sebanyak 1.514 jiwa. Dengan
rincian jenis kelamin laki-laki sebanyak 737 jiwa dan jenis kelamin perempuan
Tabel 4.1
Jumlah Penduduk
Menurut Jenis Kelamin di Desa Pelajau
No. Jenis Kelamin Jumlah (Orang)
1. Laki-laki 737
2. Perempuan 777
berikut, jumlah penduduk usia 0-3 tahun berjumlah 31 orang, usia 04-05 tahun
berjumlah 61 orang, usia 19-21 tahun berjumlah 113 orang, usia 22- 55 tahun
berjumlah 857 orang, dan usia 55 tahun keatas berjumlah 135 orang.
42
Tabel 4.2
(Tahun)
1. 0-3 31
2. 4-5 61
3. 6-12 163
4. 13-18 117
5. 19-21 113
6. 22-55 857
adalah sebagai berikut, jumlah penduduk usia 10-14 tahun berjumlah 25 orang,
usia 15-19 tahun berjumlah 119 orang, usia 20- 26 tahun berjumlah 267 orang,
usia 27-40 tahun berjumlah 522 orang, usia 41-56 tahun berjumlah 314 orang,
Tabel 4.3
Jumlah Usia Tenaga Kerja Menurut Kelompok Umur
Di Desa Pelajau
No. Kelompok Usia Jumlah
1. 10 – 14 25
2. 15 – 19 119
3. 20 – 26 267
4. 27 – 40 522
5. 41 – 56 314
6. 57 + + 111
Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan.
macam yaitu tingkat pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pada
tamat Sekolah Menengah Atas berjumlah 125 orang, jumlah masyarakat yang
21 orang.
Tabel 4.4
Dari data diatas dapat diketahui bahwa mayoritas masyarakat Desa Pelajau
masyarakat yang berpendidikan akhir SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi (PT)
maka masyarakat Desa Pelajau tergolong yang mempunya SDM yang cukup baik.
Selain pendidikan formal, masyarakat Desa Pelajau juga ada yang berpendidikan
45
non formal seperti mengaji diniyah dan TPQ/TPA yang tersebar pada 4 gedung di
baik sarana pendidikan formal maupun non formal. Di Desa Pelajau terdapat
PAUD sebanyak dua buah gedung, gedung SD sebanyak dua buah gedung,
gedung SMP sebanyak satu buah gedung, sedangkan untuk SMA sebanyak satu
buah gedung.
Foto 4.1
Tabel 4.5
petani karet .Petani karet berjumlah sebanyak 314 orang yang mana jumlah
tersebut masih kalah dibandingkan dengan jumlah buruh tani yang tercatat
pekerjaan antara lain Pegawai Negri Sipil (PNS) yang tercatat sebanyak 7 orang,
sebanyak 7 orang.
Tabel 4.6
Profesi Penduduk
4 Wiraswasta 58
5 Petani 1.056
6 Buruh Tani 25
7 Pemilik Ternak 32
8 Tukang Bangunan 19
9 Industri Kecil 6
10 Pedagang 50
11 Tukang Jahit 3
12 Bengkel 6
13 Bidan dan Perawat 7
14 Kerja tidak tetap, lain- 150
lain
Sumber: Data Monografi Desa Pelajau, 2021
Foto 4.2
tani dan petani, keadaan perekonomian desa bisa dikatakan masyarakat menengah
kebawah. Hal ini dapat diketahui peneliti dari hasil wawancara dengan Bapak (.49
tahun) yang bekerja sebagai staff KAUR Pemerintahan Desa Pelajau dan juga
sebagai petani. Rata-rata anggaran yang dibutuhkan untuk belanja sehari adalah
Rp. 35.000,- s.d. Rp.50.000, Sementara itu wawancara dengan Maysaroh (42
tahun) yang bekerja sebagai petani karet rata-rata anggaran yang dibutuhkan
untuk belanja sehari-hari adalah Rp. 40.000-, Dari hasil wawanara dengan
dan sebagainya.Seperti hal nya suasana pedesaan, masyarakat Desa Pelajau juga
memiliki sikap yang ramah, mempunyai solidaritas yang tinggi dan suka
bergotong royong. Hal ini terlihat dari aktifitas mereka dalam semua kegiatan
kemasyarakatan yang terdapat di Desa Pelajau baik dalam segi sosial seperti kerja
bakti, perbaikan jalan desa, makam, madrasah, maupun deri segi keagamaan
budaya, masyarakat Desa Pelajau sangat menjunjung tinggi kearifan lokal.Hal ini
tercermin dalam kehidupan sehari-hari baik dalam berbagai acara seni dan budaya
keagamaan.
49
baik itu masyarakat yang bekerja sebagai petani ataupun bukan. Mereka sama-
sama saling membantu, karena menurut mereka selama mereka masi tinggal di
desa yang sama maka tidak ada perbedaan bagi mereka. Bahkan mereka harus
saling membantu dan bergotong-royong antara satu dengan yang lainnya. Seperti
yang dikatakan Bapak Edi (38. thn) selaku divisi pemberdayaan masyarakat
baik, karena kita sebagai masyarakat yang guyub harus memupukkan dalam diri
atau anak cucu kita untuk saling membantu dan saling percaya satu sama lain.
Seperti jika ada kerja bakti di Desa maka sebelumnya kita harus merapatkan
dahulu hari apa yang pantas untuk bekerja bakti agar semua warga bisa hadir
semua, biasanya kita lebih memilih hari minggu, karena pada hari itu semua orang
yang bekerja pasti libur. Begitu juga ketika ada tetangga yang ada hajatan,
tetangga yang lain akan turut membantu dengan sukarela. Bahkan ketika ada
tetangga yang sakit tetangga lain akan menjenguk dan mendoakan untuk
kesibukan yang berbeda pula, tapi jika sebagian besar masyarakat desa ini
memiliki rasa yang sama itu sudah menjadi keuntungan tersendiri bagi desa
lepas dari kehidupan sosial, karena manusia tidak mampu untuk hidup secara
pada diri manusia secara pribadi dan nantinya akan dapat berkembang menjadi
agama Islam. Di Desa Pelajau terdapat sarana untuk beribadah diantaranya adalah
yang total mempunyai 1 buah. Geliat keagamaan di Desa Pelajau sangat maju
anggota. Jika ditinjau dari segi keagamaan maka dapat disimpulkan bahwa
penduduk Desa Pelajau mayoritas beragama Islam dan sebagian besar mengikuti
ormas Nahdlatul Ulama. Hal ini terbukti dengan antusiasnya mereka mengikuti
Perangkat Desa.
desa.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala Desa
ketenagakerjaan.
lainnya.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala Desa
3. membagi tugas kepada Sekretaris Desa dan Kepala Seksi untuk kelancaran
tugas;
Pajak Bumi Bangunan, retribusi daerah, pajak daerah dan pajak lain untuk
lima, pedagang asongan, toko, kios, warung, restoran, hotel, losmen yang ada
lingkungan;
54
dan kemasyaraktan untuk peningkatan disiplin dan kinerja aparatur yang lebih
baik;
19. mengoordinasikan fasilitasi pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan dan pajak
pertemuan/balai desa, kantor Desa dan benda lain milik pemerintah desa
masyarakat;
kemasyarakatan;
23. mengupayakan pembangunan, menata tempat dan tata ruang desa sesuai
keputusan/kebijakan;
26. menyusun telaah staf berkaitan dengan bidang tugas Kepala Desa;
55
27. memberikan petunjuk dan bimbingan teknis kepada staf agar pelaksanaan
tugas dapat berjalan efektif, efisien sesuai program kerja dan peningkatan etos
kerja staf;
28. menyusun penetapan indikator kinerja kegiatan dan laporan keuangan, yang
terdiri dari realisasi anggaran, penyusunan neraca, arus kas dan catatan atas
29. melaksankan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Sekretariat Desa dipimpin oleh Sekretaris Desa yang dibantu oleh unsur staf
administrasi pemerintahan.
laporan.
pemerintahan desa;
pemerintahan desa;
Paragraf 2
Pasal 11
Urusan Tata Usaha dan Umum sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (2)
perlengkapan.
Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum memiliki fungsi seperti melaksanakan
Urusan Urusan Tata Usaha dan Umum memiliki uraian tugas jabatan :
merupakan unsur staf Sekretariat Desa yang membantu tugas Sekretaris Desa
lainnya.
Desa;
Desa.
pemerintahan desa;
Sekretaris Desa.
wilayah.
Seksi Pemerintahan
perlindungan masyarakat.
bidang kesejahteraan.
63
karang taruna.
pembangunan;
tugasnya;
lainnya;
dan
pembinaan mental spiritual, keagamaan, nikah, talak, cerai dan rujuk, sosial,
bidang ketenagakerjaan;
Kepala Dusun
Anggota : Misnayati
Topik Istora
PEMBAHASAN
organisasi PKK ini juga disebut sebagai salah satu wadah untuk memberdayakan
perempuan. Walapun organisasi PKK ini terbuka bagi semua kalangan, baik itu
didominasi oleh perempuan, mulai dari Tim Penggerak PKK pusat sampai
anggota Dasawisma. Selain itu, PKK juga melibatkan perempuan dalam berbagai
dalam sub bahasan yaitu : (1) Keterlibatan Perempuan dalam PKK dan
67
68
ekonomi.
program jaminan kesehatan dari BPJS. Selain mendukung program tersebut, PKK
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti penuturan ibu Sal (32 tahun)
kesehatan mereka terlebih untuk memiliki jaminan kesehatan, Dalam hal ini
khususnya jaminan kesehatan BPJS. Maka dapat dilihat dengan menjadi anggota
PKK, para perempuan memiliki kesadaran tentang pentingnya untuk menjaga dan
pendapatan ekonomi para kadernya. Terdapat sedikit perubahan dari PKK yang
bayaran dan dana operasional, kini para kader PKK mendapatkan bayaran dan
dana operasional setiap bulannya. Seperti penuturan ibu Yanti sebagai berikut :
“Kalo PKK dari jaman dulu itu kan sosial ya, tidak
ada gaji. Dulu saya jadi pemeriksa jentik itu ga ada
gajinya, ga kayak sekarang kan ada, kalo dulu
ngga. Kalo saya sih di posyandu, atau para kader
khusus lainny dapat bulanan 200 ribu.Yang jelas
kita kalo sudah mau masuk ke PKK yang kita
tanamkan ya jiwa sosial kita dulu,bukan materinya.
Karena kalo diukur dengan materi, ya nanti kita ga
akan bisa berjalan. Yang jelas ya jiwa sosial kita
yang harus kita tanam, tanpa pamrih dulu kita.”
(Wawancara dengan informan Yanti di
kediamannya , pada 12 April 2022).
program kesejahteraan keluarga yang juga telah disetujui oleh kepala desa.
koperasi.
kader PKK. Untuk kader yang memang ingin menambah penghasilan melalui
program UP2K, hasil dari kreasi keterampilan tersebut dapat disalurkan dan dijual
Kecamatan Banyuasin III, bisa dijual di berbagai bazaar, melalui program bahkan
yang dilakukan oleh ibu Heni, ditekuni dan dipasarkan melalui Kecamatan;
Lanjut dengan pelatihan membuat kue yang diikuti oleh ibu Painem yang kini
beliau tekuni menjadi peluang usaha pribadi yang juga menambah penghasilan :
Foto 5.1
pendapatan ekonomi. Dalam hal ini para kader PKK juga didukung oleh suami
mereka untuk menjalankan kegiatan UP2K. Pihak suami merasa senang dengan
bergabung menjadi anggota PKK. Seperti penuturan dari bapak Usman sebagai
berikut :
Begitu halnya dalam hal kesehatan, pada pihak suami menilai setelah
menjadi anggota PKK terdapat perubaham yang signifikan dari istri mereka,
misalnya lebih peduli terhadap kesehatan, baik kesehatan secara pribadi ataupun
Maka dari itu, dapat dilihat bahwa dengan mengikuti kegiatan UP2K
Kegiatan di dalam PKK pun kini juga diringankan dengan diberikannya biaya
Foto 5.2
Selain itu, kini para kader khusus PKK mendapatkan bayaran setiap
pengetahuan tentang kesehatan yang dimiliki oleh para kader PKK dinilai mampu
meningkatkan kesadaran mereka akan kesehatan, baik untuk diri sendiri ataupun
yang diberikan oleh PKK sudah responsive gender, dan pada dimensi
sudah meningkatkan kesejahteraan dari segi kesehatan dan ekonomi dari kader
PKK.
perempuan
Dalam dimensi Akses akan membahas bagaimana akses yang dimiliki para
kemampuan diri mereka melalui program yang disediakan oleh PKK. Pada
PKK, baik perempuan ataupun laki-laki. Tidak ada aturan yang mengharuskan
siapa saja yang berhak untuk menjadi anggota PKK. Namun kini mayoritas dari
Selain itu, dalam rekrutmen anggota PKK juga sangat sederhana, tidak ada
persyaratan khusus untuk menjadi anggota PKK. Untuk menjadi anggota PKK
cukup mudah, mereka mengutamakan para generasi muda untuk menjadi anggota
PKK sebagai penerus kepengurusan PKK, selain itu syarat paling mendasar dan
utama adalah harus memiliki jiwa sosial tinggi. Selanjutnya, PKK juga membantu
Sebagian besar informan sebelum menjadi anggota PKK merupakan ibu rumah
tangga yang hanya fokus pada ranah domestik dan merasa dirinya kurang
75
produktif. Namun, setelah menjadi anggota PKK, mereka merasa menjadi lebih
produktif dan memiliki akses untuk mampu memberdayakan diri mereka. Seperti
Foto 5.3
dalam program kerja dan kegiatan yang ada dalam PKK. Adapun program-
program tersebut yang paling menonjol antara lain : UP2K (Upaya Peningkatan
skill mereka. Selain itu, dalam program UP2K juga menyediakan wadah bagi
Tabel 5.1
keterampilan dan produktivitas perempuan. Pra Koperasi juga menjadi bagian dari
program UP2K. Disebut Pra Koperasi dikarenakan koperasi di PKK ini belum
berbadan hukum, karena beberapa alasan seperti penuturan ibu Dar sebagai
berikut:
Anggota dari pra koperasi ini adalah seluruh kader dasawisma di PKK.
Sistem yang diterapkan dalam pra koperasi ini adalah para anggota pra koperasi
pra koperasi ini, para kader PKK hanya difasiltasi dengan kegiatan “simpan” atau
menabung saja. Namun Pra-koperasi ini dinilai sangat bermanfaat bagi anggota
PKK, misalnya pada kegiatan Simpan. Seperti penuturan ibu Heni sebagai
berikut:
para kader hanya bisa melakukan kegiatan simpan atau menabung namun tidak
dapat melakukan pinjaman. Maka dari itu, PKK disini belum memberikan akses
dilaksanakan dalam Posyandu dan Poslansia seperti penuturan ibu Heni adalah
sebagai berikut :
PKK juga melakukan sosialisasi pada masyarakat untuk mengajak serta agar
79
Terlihat bahwa memang para kader PKK secara rutin menjalankan kegiatannya,
dimana tentunya kegiatan pada bidang kesehatan ini membawa manfaat dan
dampak positif yang berarti bagi masyarakat. Salah satunya pada program
dimana hanya ditemukan satu kasus pada bulan Februari di tahun 2022 ini. Dalam
berbagai pelaksanaan program PKK tentunya juga dibantu dengan pendataan yang
dilakukan oleh kader dasawisma PKK, dimana data tersebut dihimpun dalam satu
sistem yaitu melalui Sistem Informasi Manajemen atau SIM PKK, dimana SIM
PKK digunakan para kader untuk menginput data yang telah terkumpul secara
manual, guna mempermudah pencarian data yang sudah ada. Data-data yang
“Mau liat info data warga bisa dilihat di SIM PKK, itu
gunanya untuk tahu data warga mulai dari pernikahan,
kematian, kehamilan, dan lain nya ya itu bisa dilihat
disitu. Data nya bisa dilihat dari tiap dasawisma kan
ngumpulin data ya, jadi dengan mudah bisa diketahui.
Selain itu ya jadi efisien dan efektif (Wawancara pada 15
April 2022)
80
dilakukan oleh para kader dasawisma dilakukan untuk membantu pemerintah desa
membuat program dan kebijakan yang sesuai dengan keadaan dan mengatasi
permasalahan yang ada di masyarakat. Para anggota PKK juga dimudahkan dalam
mengakses informasi terkait program yang akan dijalankan oleh PKK, dan apabila
ada yang ingin mengikuti program kegiatan tersebut sangat dimudahkan oleh
penyebaran informasi sistematik dan meluas. Selain itu akses informasi terkait
data-data PKK sangat transparan dan mudah diakses oleh para anggota PKK.
mampu meminta program yang ingin mereka adakan, baik itu untuk diadakan
secara umum atau khusus bagi anggota PKK saja. Seperti keterangan ibu Mar
sebagai berikut :
sebagai berikut :
mereka memang didukung oleh suami untuk terlibat aktif di PKK, namun sebelum
itu mereka harus menyelesaikan pekerjaan domestik lebih dulu. Terlebih bagi
mereka yang memiliki anak balita harus sampai membawa anaknya ketika sedang
anggota dasawisma PKK jika dibandingkan dengan pengurus PKK. Bahwa tidak
Terdapat beberapa kader yang mampu bernegosiasi dengan suami mereka terkait
kesibukan mereka di PKK. Seperti penuturan dari ibu Sal sebagai berikut :
Dari pernyataan diatas dapat dilihat dalam pola relasi tersebut pihak suami
mendukung penuh kegiatan istri tanpa membebankan lagi tugas domestik. Sama
Dari kedua pernyataan diatas, terdapat sebuah persamaan yaitu kader PKK
mampu bernegosiasi dengan suami terkait urusan rumah tangga sehingga akses
mereka untuk mengaktualisasi kan diri di PKK tidak terhambat. Dalam hal ini
terdapat perbedaan akses antara pengurus PKK dengan anggota dasawisma PKK.
merata.
beban ganda. Berdasarkan pemaparan tersebut, PKK dapat diakses oleh siapa saja
baik laki-laki ataupun perempuan. Namun memang mayoritas anggota PKK kini
adalah perempuan. Para kader juga dilihat mampu mengaktualisasikan diri mereka
koperasi yang tidak memberikan akses pinjaman modal kepada para kader PKK.
PKK yang terhambat oleh beban ganda Keadaan tersebut memperlihatkan bahwa
pada dimensi akses bersifat netral, artinya PKK memang mampu menjadi wadah
persoalan domestik.
ideologis bahwa tidak ada perbedaan bagi perempuan ataupun laki-laki untuk
dilihat dari kesadaran kritis terbagi menjadi tiga yaitu 1). Perempuan yang
Kesadaran kritis yang muncul setelah mereka bergabung menjadi anggota PKK
dan 3). Alasan perempuan untuk menjadi anggota PKK bukan didasari oleh
dalam bidang sosial. Seperti penuturan ibu Yanti selaku salah satu orang yang
ideologis yang mereka miliki. Seperti menurut informan Ponirah, bahwa kini
budaya patriarki sudah tidak relevan lagi dan tugas perempuan tidak hanya
Dari penjelasan tersebut dilihat bahwa Ibu Ponirah berhasil keluar dari
diizinkan oleh suaminya untuk aktif di PKK, namun beliau tetap berusaha
menerus berada dalam budaya patriarki. Selain itu, terdapat juga kesadaran
berbagai kegiatan sosial dan pembangunan, ternyata PKK juga turut serta
pada kesadaran ideologis dimana perempuan harus mampu memiliki hak berdaya
perempuan muncul seiring mereka berproses di PKK, yang pada awalnya hanya
ingin mengisi waktu luang dan menambah produktivitas saja bertambah dengan
munculnya kesadaran bahwa perempuan memang harus memiliki kuasa atas diri
memiliki kesadaran kritis yang mendasari mereka untuk terlibat di PKK. Terdapat
beberapa dari mereka yang bergabung menjadi anggota PKK berdasarkan ajakan
sampai pada dimensi akses karena keikutsertaan mereka di PKK tidak didasarkan
atas adanya kesadaran kritis. Selanjutnya, dilihat juga keterlibatan mereka juga
kesadaran untuk memberdayakan diri mereka, ada pula kesadaran kritis yang
tumbuh seiring dengan keterlibatan mereka di PKK, bahkan ada yang terlibat di
PKK tanpa memiliki kesadaran kritis. Selanjutnya dalam dimensi kesadaran kritis
PKK, namun dalam mengikuti kegiatan tersebut tidak semua dari mereka
aspek antara lain keterlibatan perempuan dalam i kegiatan PKK, seperti keaktifan
dan evaluasi. Selain itu, dilihat juga bagaimana pengaruh suami terhadap tingkat
bertanggung jawab akan tugas pokok dan fungsi masing-masing kader, sampai
dan evaluasi. Dalam penelitian ini, dilihat bahwa para kader PKK selalu aktif
mengikuti kegiatan PKK sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Seperti
Selanjutnya, para kader juga terlibat pada setiap rapat yang dijalankan oleh
dalam kegiatan rapat PKK, mulai dari yang diadakan pada tingkat RT sampai
kecamatan. Agenda rapat yang dilaksanakan oleh PKK merupakan bagian dari
mekanisme pengelolaan PKK, dimana dalam rapat tersebut membahas banyak hal
yang dijalani dan melibatkan seluruh kader PKK termasuk seluruh anggota
dasawisma. Namun, dalam kegiatan rapat pada tingkat tim pengurus pusat PKK,
hanya melibatkan pengurus PKK saja. Seperti penuturan ibu Mar sebagai berikut :
mampu berpartisipasi aktif diluar kegiatan PKK serta belum mampu mengisi
posisi kunci yang ada di masyarakat. Sejauh ini, belum ada perempuan khususnya
kader PKK yang mengisi posisi penting dalam masyarakat misalnya seperti ketua
masyarakat sekitar seperti rapat RT, rapat kegiatan perayaan hari-hari besar
keagamaan, rapat kegiatan perayaan hari besar nasional dan lainnya perempuan
khususnya para kader PKK jarang terlibat didalamnya. Mayoritas anggota dari
rapat tersebut adalah laki-laki dan perempuan yang bukan anggota PKK. Dalam
para kader PKK diperbantukan untuk mengurus konsumsi pada kegiatan acara
yang dilaksanakan.
Foto 5.4
diluar dari kegiatan PKK. Para perempuan masih memiliki hambatan untuk
sangat sulit untuk keluar dari keadaan tersebut. Maka pada dimensi partisipasi
Lingkungan Masyarakat
melainkan juga pada ranah rumah tangga dan lingkungan masyarakat. Pada
umumnya seluruh kegiatan PKK berada dibawah kontrol dan pengawasan dari
PKK. Namun walaupun demikian, pada kader memiliki kesadaran untuk turut
serta mengontrol seluruh kegiatan PKK. Seperti pemaparan ibu Sal sebagai
berikut:
seperti rapat kerja, rapat kordinasi dan forum diskusi lainnya. Dalam forum
para anggota. Jadi, seluruh kader PKK sama-sama memiliki peran yang penting
93
dalam berjalannya proses diskusi dan pengambilan keputusan. Maka dari itu, para
kader PKK diharapkan untuk aktif menyuarakan pendapat dan aspirasi mereka
serta mengkritisi pendapat yang lainnya. Seperti pemaparan dari ibu Heny sebagai
berikut :
warga lingkungan sekitar mulai dari bidang kesehatan, ekonomi dan pendidikan.
Salah satu contoh pengalaman menyampaikan aspirasi yang disampaikan oleh ibu
Namun, dalam penelitian ini dilihat bahwa keterlibatan perempuan di PKK masih
bergantung pada izin suami dan dalam keterlibatannya perempuan juga diberikan
syarat yang telah ditentukan. Dalam hal ini, suami mengizinkan perempuan untuk
domestik, seperti mengurus anak, memasak dan membersihkan rumah. Hal ini
mengubah posisi diri mereka. Tidak jauh berbeda dalam ranah domestik belum
semua kader sepenuhnya memiliki kontrol atau kuasa. Seperti misalnya dalam
meminta izin atas apapun kegiatan yang hendak dilakukan, baik itu terkait urusan
istri mereka untuk tetap selalu mematuhi keputusan suami. Seperti penuturan
“Iya kan suami memang imam dalam rumah tangga dan istri
memang seharusnya mematuhi keputusan suami, saya selalu
tanamkan itu kepada istri dan anak saya. Walaupun istri saya
terbilang aktif dan vokal ya di PKK, saya selalu bilang jangan
sampai dengan apa yang sudah dia capai sekarang malah jadi
mengurangi rasa hormat ke suami. Menjadi apapun dia diluar
sana harus tetap patuh sama suami, pergi dan menjalankan
apapun atas izin suami. Karena apapun yang 88 dilakukan
istri adalah tanggung jawab suami” (pada 25 April 2022).
tangga suami masih memegang kontrol penuh atas istri dan keluarga. Dalam hal
yang disebabka oleh masih adanya budaya patriarki yang diterapkan oleh suami
menyebabkan pola relasi kuasa yang tidak seimbang antara suami dan istri.
Begitupun dalam lingkup masyarakat, perempuan juga tidak memiliki kontrol atau
diisi oleh laki-laki, mulai dari ketua RT, ketua RW, ketua mushola, ketua karang
96
taruna dan sebagainya. Hal ini menyebabkan perempuan hanya menjadi pihak
Maka dari itu dalam dimensi kontrol bersifat netral, artinya para kader
PKK tidak sepenuhnya memiliki kuasa untuk merubah posisi diri mereka menjadi
setara dengan laki-laki. Pada kegatan PKK para kader memang dinilai sudah
memiliki kontrol yang baik, namun dalam ranah domestik dan lingkungan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada umumnya perempuan akan lebih berdaya dan memiliki power ketika
mereka berada atau menjadi bagian dari suatu organisasi dibandingkan ketika
salah satu wadah bagi perempuan untuk memberdayakan diri mereka. Konsep
pembangunan dengan memberikan kesempatan dan peran yang sama dengan laki-
PKK. Berdasarkan hasil temuan lapangan penelitian ini yang dianalisis setiap
kesadaran kritis, partisipasi dan kontrol hanya dimensi kesejahteraan yang bersifat
signifikan terhadap pola relasi kuasa antara laki-laki dan perempuan baik dalam
rumah tangga ataupun lingkungan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa proses
97
98
tersebut belum tercapai. Keadaan ini dipengaruhi beberapa faktor salah satunya
B. Saran
diantaranya yang pertama adalah Organisasi PKK beserta seluruh Tim Penggerak
memberdayakan diri mereka secara maksimal melalui PKK dan juga diharapkan
untuk terus berinovasi dalam membuat program dan kegiatan yang dapat
dari organisasi PKK karena sesungguhnya organisasi PKK sangat terbuka bagi
menjadi bagian dari PKK, partisipasi masyarakat untuk mengikuti kegiatan yang
Abdulsyani. 2013. Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara
Ariani, Duti. 2013. “Pengaruh Kualitas Tenaga Kerja, Bantuan Modal Usaha dan
Teknologi Terhadap Produktivitas Kerja UMKM di Jimbaran.”
Denpasar. Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana.
Vol.2.No.2. Hal. 97-106
Saptari, Ratna. 1997. Perempuan, Kerja, dan Perubahan Sosial. Jakarta: PT.
Pustaka Utama Grafiti.
100
101
Soedarsono dan Gatut Murniatmo. 1986. Nilai Anak dan Wanita Dalam
Masyarakat Jawa. Yogyakarta: DepdikbudDirjen Kebudayaan
Pengkajian Proyek Penelitian Kebudayaan Nusantara Bagian Jawa
PERTANYAAN PENELITIAN
I. Identitas Informan
1. Nama:
2. Alamat:
3. Usia:
4. Status:
5. Berapa penghasilan?
IV. PKK
pemberdayaan perempuan?