SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Kesejahteraan Sosial
Disusun Oleh :
DIKI SUTANDA
NPM 03.18.021
v
Abstract
vi
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Saudaraku
vii
viii
KATA PENGANTAR
dengan baik. waktu, pikiran dan tenaga yang tidak terukur diberikan-Nya
penulis sendiri, melainkan berkat dukungan yang penulis peroleh dari berbagai
pihak. Oleh karena itulah, dalam kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih dan
1. Ibu Dr. Hj. Lishapsari Prihartini, M. Si, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial
3. Ibu Indah Pusnita, S.Sos., M.Si Ketua Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial
5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial yang telah
6. Kepada kedua orang tuaku tercinta, ayahanda dan ibunda atas jasa,
pengorbanan dukungan baik moril maupun materi serta doa yang tiada
ix
hentinya sejak penulis masih dalam kandungan hingga studi di jenjang
Universitas.
skripsi ini.
Penulis sepenuhnya sadar dalam penulisan penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan dan menjadi bahan pembelajaran bagi penulis untuk lebih giat dan
teliti dalam proses penulisan penelitian ini. Saran dan kritik membangun sangat
dalam penyusunan penelitian ini. Besar harapan penulis penelitian ini dapat
Diki Sutanda
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN COVER ....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI .................................................... iv
ABSTRAK ......................................................................................................... v
ABSTRACK ........................................................................................................ vi
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
xi
2.1.1.8 Interaksi Sosial Perempuan Pengrajin Tenun .............................. 28
2.1.1.9 Keluarga........................................................................................ 31
2.1.1.10 Fungsi Keluarga ........................................................................... 33
2.1.1.11 Keluarga Sejahtera ...................................................................... 35
2.1.1.12 Pemenuhan Ekonomi Keluarga .................................................. 36
2.1.1.13 Pendidikan .................................................................................. 37
2.1.1.14 Kesejahteraan Sosial ................................................................... 38
2.2. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 40
2.3. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 43
3.1. Jenis Penelitian .......................................................................................... 43
3.2. Lokasi Penelitian ....................................................................................... 43
3.3. Definisi Konsep ......................................................................................... 44
3.4. Fokus Penelitian......................................................................................... 45
3.5. Key Informan/Informan ............................................................................. 45
3.6. Jenis dan Sumber Data............................................................................... 46
3.7. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 47
3.8. Teknik Analisa Data .................................................................................. 49
3.9. Jadwal Penelitian ....................................................................................... 50
3.10. Sistematika Penulisan Skripsi .................................................................... 51
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 40
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. SK Pembimbing
2. Kartu Bimbingan
3. Sertifikat
Opdik
Lembaga Bahasa
Komputer
KKN/KKL
xv
BAB I
PENDAHULUAN
terutama bidang sosial dan ekonomi. Semua ini mengakibatkan status perempuan
tidak lagi sebagai ibu rumah tangga saja, melainkan dituntut peranannya dalam
bukan hanya sebagai tuntutan pribadi atau sebagai usaha aktualisasi diri tetapi
pergeseran peran perempuan dari sektor domestik ke publik. Sekarang ini kaum
perempuan tidak saja berperan tunggal, tetapi juga berperan ganda. Atau dengan
perkataan lain ibu rumah tangga tidak saja berperan pada sektor domestik, tetapi
juga berperan di sektor publik. Ibu-ibu rumah tangga yang keluar bekerja di sektor
intelektual manusia. Bersama itu peran perempuan dalam kehidupan terus berubah
1
2
Biasanya, tulang punggung kehidupan keluarga adalah pria atau suami. Tapi kini
keluarga.
dapat dilepaskan dari perannya sebagai ibu dan istri, perempuan dianggap sebagai
makhluk sosial dan budaya yang utuh apabila telah memainkan kedua peran
tersebut dengan baik. Mies (dalam Abdullah 1997:91) menyebutkan fenomena ini
house wifization kerena peran utama perempuan adalah sebagai ibu rumah tangga
yang harus memberikan tenaga dan perhatiannya demi kepentingan keluarga tanpa
ikut berusaha untuk keluar dari kemiskinan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
dapat terpenuhi secara merata. Kesulitan bisa jadi disebabkan karena kebutuhan
tersebut sangat langka, atau harga kebutuhan tersebut yang terlampau tinggi
Hal ini menuntut setiap orang atau keluarga, baik laki-laki maupun
perempuan untuk melakukan kerja ekstra agar kebutuhan hidup dapat terpenuhi.
Masyarakat yang melangkah maju ke zaman baru seperti zaman kini, mengalami
mendapatkan status baru, sesuai dengan zaman baru, dalam keluarga dan dalam
Perempuan dalam hal ini berubah karena perannya dalam bidang ekonomi
ekonomi. Angka perempuan pekerja di Indonesia dan juga di negara lain masih
partisipasi kerja. Hal ini bukan hanya mempengaruhi konstelasi pasar kerja, lebih
keluarga, yang secara otomatis mampu meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan
sekaligus, yakni peran domestik yang mengurus rumah tangga dan peran publik
yang bertugas di luar rumah atau bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup
4
globalisasi yang semakin maju, kini perempuan Indonesia diberi kesempatan serta
Peningkatan ini terjadi karena peranan perempuan di pasar kerja sudah cukup
baik. Kebutuhan partisipasi perempuan sangat besar dalam era sekarang ini,
merupakan sumber daya ekonomi yang tidak kalah pentingnya dibandingkan pria.
berpartisipasi. Bangsa Indonesia kaya akan warisan budaya yang menjadi salah
satu kebanggaan bangsa dan masyarakat. Salah satu dari warisan budaya yakni
keragaman kain tenun tradisional. Indonesia adalah salah satu negara yang
Tanjung Batu ialah tenun. Keberadaan dan fungsi kain tenun, terutama difokuskan
Kehidupan perempuan di Desa Limbang Jaya tidak hanya berfokus pada masalah
kehidupan bertani, tetapi juga bertenun yang merupakan salah satu jenis mata
pencaharian penduduk. Dilihat dari segi jumlahnya, maka golongan penenun ini
merupakan kelompok terbesar. Budaya tenun ini, sangat jelas dilakukan oleh
pria sudah dilakukan oleh Raden Ajeng Kartini dan Dewi Sartika sejak kurun
ekonomi keluarga menuju keluarga yang sejahtera, seperti yang selalu diharapkan
tradisional Melayu, yang berasas pada kekeluargaan. Walau tenun dapat dijadikan
membuat tenun adalah bagian dari kerja sambilan, artinya di luar pekerjaan utama.
Organisasi yang dikelola biasanya terdiri dari ketua pengrajin sekaligus pemilik
modal dan para penenun yang jumlahnya berkisar antara 20 hingga 80-an anggota.
6
Mereka diberi upah menurut lembaran tenun yang dihasilkan dan tingkat
kerumitan membuat hasil tenun. Para pengusaha hasil tenun umumnya terdiri dari
kaum perempuan, yang bertindak sebagai ketua kelompok (tauke) dan sekaligus
tenun ada yang menenun di rumah ketua kelompok, dan ada juga yang menenun
dilakukan di waktu luang. Pelaku utama kerajinan ini adalah para perempuan,
belum menikah, sudah menikah dan putus sekolah sekarang pekerjaannya adalah
bertenun. Kain Tenun adalah karya seni halus dan memerlukan ketekunan dan
tradisional dan dikerjakan secara manual dan menggunakan bahan baku. Bahan
baku dalam suatu kegiatan industri memegang peranan yang sangat penting untuk
memerlukan berbagai bahan baku untuk dapat menghasilkan kain songket, baju
pengantin, kebaya, selendang, peci, tas, dan lain-lain. Kebutuhan hidup yang
memenuhinya, demikian pula yang dialami oleh keluarga penenun yang mengeluti
7
mereka ada yang rela mengorbankan peran dan fungsinya sebagai ibu rumah
tangga.
sebagai ibu rumah tangga yang bekerja. Keterlibatan ibu rumah tangga dalam
Pilihan ibu rumah tangga untuk bekerja diluar rumah membawa konsekuensi
dimana ia harus pandai mengatur waktu agar perannya di sektor domestik dapat
namun banyak juga perempuan yang memilih keduanya yaitu bekerja tetapi tidak
anak-anak ke sekolah. Peran tersebut tidak pernah lepas dari aktifitas mereka
sehari-hari karena sudah menjadi keharusan disamping tidak ada lagi yang
perempuan pengrajin tenun yang bekerja selain membantu suami, mengisi waktu
luang serta menjalankan budaya tenun. Kesibukan mereka tidak membuat lupa
akan tugasnya sebagai ibu rumah tangga dalam menjalankan peranan dan
keluarganya. Jika seorang ibu memiliki peran ganda baik sebagai ibu rumah
tangga dan harus melakukan pekerjaan mencari nafkah, akan terjadi perubahan
antara tanggung jawab mengasuh anak dan tanggung jawab ekonomi rumah
tangga yang lain yang berkaitan dengan pekerjaan mencari nafkah di pasar kerja.
Melihat kondisi tersebut peneliti merasa perlu dan tertarik untuk memilih
b. Minimnya modal yang dimiliki oleh para pengrajin tenun songket di Desa
Limbang Jaya Kecamatan Tanjung Batu Ogan Ilir, sehingga sulit berinovasi
permasalahnya yaitu:
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran
A. Manfaat Teoritis.
B. Manfaat Akademis.
C. Manfaat Praktis
telah disiapkan Karena disadari bahwa dalam suatu rumah tangga pasti memiliki
TINJAUAN PUSTAKA
manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi
tertentu yang berdasarkan status dan fungsi sosialnya. Pengertian peran menurut
adalah perilaku yang di harapkan dari seorang yang mempunyai status. Setiap
orang mempunyai sejumlah status dan di harapkan mengisi sesuai dengan status
pekerjaan dan dari pekerjaan terhadap manusia (Paul B. Horton dan Chester L.
Hunt. 1987). Menurut Pudjiwati Sajogya, ibu rumah tangga memiliki 2 tipe
peranan :
a. Peranan ibu rumah tangga seutuhnya hanya dalam pekerjaan rumah tangga
11
12
b. Peranan ibu rumah tangga mempunyai peran ganda, yaitu perubahan dalam
Peran ganda adalah dua peran atau lebih yang di jalankan dalam waktu
yang bersamaan, dalam hal ini peran yang dimaksud adalah peran seorang
perempuan sebagai istri bagi suaminya, ibu bagi anak-anaknya, dan peran sebagai
perempuan yang memiliki karir di luar rumah. Peran ganda ini dijalani bersamaan
dengan peran kaum perempuan sebagai istri dan ibu dalam keluarga, seperti
2004:12).
pembagian pekerjaan yang ketat antara laki-laki dan perempuan dalam masyarakat
saja (lingkungan khas bagi perempuan) dan laki-laki umumnya dominan pada
lingkungan publik (lingkungan khas bagi kaum laki-laki). Hal ini diperjelas oleh
Dowling yang di kutip oleh Ihromi (2004 : 30). Michelle et al. (1974) menyatakan
bahwa peran ganda disebutkan dengan konsep dualisme cultural yakni adanya
sebagai tenaga kerja, anggota masyarakat, dan organisasi masyarakat. Pada peran
publik perempuan sebagai tenaga kerja turut aktif dalam kegiatan ekonomis
pencari nafkah (tambahan ataupun utama). Peran ganda perempuan adalah peran
rumahtangga, mengasuh anak-anak dan sebagai istri serta dipihak lain sebagai
anggota masyarakat, sebagai pekerja dan sebagai warga negara yang dilaksanakan
secara seimbang.
serta ketika perempuan bertanggung jawab atas tugas publik yang berkaitan
dengan kerja di sektor publik yakni bekerja di luar rumah dan bahkan seringkali
dimana pada zaman dahulu perempuan hanya boleh bekerja di rumah saja,
perempuan, perempuan dibolehkan bekerja di luar rumah dan sering terlibat dalam
berbagai kegiatan. Hal ini sudah memperlihatkan bahwa peranan perempuan tidak
hanya di dalam rumah saja melainkan juga di luar rumah. Biasanya yang menjadi
tulang punggung keluarga itu adalah suami tetapi dengan berkembangnya zaman,
dasar tertentu terkait dengan sifat khusus yang melekat pada kaum laki-laki
Karenanya tidak boleh tidak kaum perempuan lebih mengerti, menyadari serta
masyarakat bahwa peranan perempuan tidak kalah pentingnya dengan kaum laki-
laki guna ikut membangun kesejahteraan bangsa dan negara (Hardjito Notopuro,
1983 : 17).
tidak bisa diubah lagi dan menjadikan seorang laki-laki dan perempuan berperan
mempunyai peran dan kedudukannya baik sebagai isteri, ibu, pekerja maupun
sebagai istri dan juga sebagai ibu bagi anak-anaknya. Peran perempuan sebagai
istri tugasnya melayani suami sedangkan peran perempuan sebagai ibu yaitu
keluarganya.
bagi kaum perempuan sendiri (Hardjito Notopuro, 1983 : 53). Peran tersebut
sama-sama membutuhkan waktu, tenaga, dan perhatian, sehingga jika peran yang
satu dilakukan dengan baik, maka yang lain terabaikan sehigga timbullah konflik
2.1.1.3 Perempuan
karena perasaannya yang halus. Secara umum sifat perempuan yaitu keindahan,
kelembutan seta rendah hati dan memelihara. Perbedaan secara anatomis dan
fisologis menyebabkan pula perbedaan pada tingkah lakunya, dan timbul juga
16
perempuan tentunya tidak bisa lepas dari persoalan fisik dan psikis. Dari sudut
dalam pengertian fisik merupakan salah satu jenis kelamin yang ditandai oleh alat
reproduksi berupa rahim, sel telur dan payudara sehingga perempuan dapat hamil,
Pengertian secara umum, studi perempuan berarti segala studi yang fokus
dalam studi perempuan. Apabila perempuan dilihat secara historis, yaitu sebagai
berarti “tuan”, yaitu orang yang mahir atau berkuasa, kepala, hulu, yang paling
besar. Namun menurut (Zaitunah Subhan, 2004 :19) kata perempuan berasal dari
kata empu yang artinya dihargai. Lebih lanjut Zaitunah menjelaskan pergeseran
17
istilah dari perempuan ke wanita. Kata wanita dianggap berasal dari bahasa
Sansekerta, dengan dasar kata Wan yang berarti nafsu, sehingga kata wanita
mempunyai arti yang dinafsui atau merupakan objek seks. Di dalam istilah
istri dan ibu. Sejalan dengan kehidupan ini, sifat yang di kenakan pada perempuan
adalah makhluk yang emosional, pasif, lemah, dekoratif, tidak asertif dan tidak
berbagai macam pekerjaan rumah tangga (Sugono, 2008: 537). Ibu adalah seorang
Menurut sensus pertanian Tahun 1983 halaman 6 (dalam Rosnida, 1988: 31)
rumah tangga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruhnya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ibu rumah tangga dapat diartikan
pekerjaan rumah tangga , atau iburumahtangga merupakan seorang istri (ibu) yang
hanya mengurus berbagai pekerjaan dalam rumah tangga (tidak bekerja di kantor).
Jadi, ibu rumah tangga merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan
seorang wanita yang telah menikah serta menjalankan pekerjaan rumah keluarga
rumah. Seorang ibu rumah tangga sebagai wanita menikah yang bertanggung
jawab atas rumah tangganya. Perempuan sebagai ibu rumah tangga dalam
keluarga yang bahagia, yang mana perempuan berperan sebagai ibu yang
tangga untuk mengatur segala urusan rumah tangga, terutama memberikan kasih
Keluarga”. Karena seorang ibu adalah mempunyai tugas-tugas yang tidak kalah
penting dengan tugas laki-laki sebagai bapak. Seorang ibu adalah pemelihara
rumah tangga dan juga sebagai pengasuh serta pendidik terhadap anak-anaknya,
mulai bayi dikandungnya sampai usia dewasa, bahkan sampai pada waktu
kawinnya, sampai beranak cucu, cinta seorang ibu pada anaknya tidak kunjung
Pada saat ini perempuan tidak lagi berperan menjadi ibu rumah tangga saja
tetapi sudah berperan di berbagai bidang. Alasan dari perempuan bekerja diluar
rumah tidak asing lagi yaitu karena tuntunan kebutuhan hidup bagi keluarg
a. Meskipun seorang suami berkewajiban mencari nafkah, hal ini tidak menutup
Selain alasan perempuan bekerja untuk mencari nafkah terdapat alasan lain yaitu
19
mengharapkan mereka menjadi istri dan ibu dan hingga beberapa waktu yang lalu
mengurus rumah tangga. Peran umum ini dipertahankan oleh banyak orang yang
berurumur lebih tua dan berpegang teguh pada tradisi yang mempertahankan
bahwa menjadi istri dan ibu yang baik membutuhkan seluruh tenaga seorang
dan informasi dari masyarakat umum, ada pula perempuan yang bekerja untuk
mengisi waktu luang, ingin mencari uang sendiri dan mencari pengalaman, tetapi
tidak sedikit pula perempuan yang mencari nafkah utama disebabkan suaminya
tidak bekerja karena sakit atau bahkan ada yang karena malas bekerja.
mempunyai peran ganda pasti mereka memiliki konflik peran. Konflik peran
dapat diartikan dimana seseorang yang memiliki peran bertentangan dengan peran
lainnya. Dalam hal ini konflik yang dialami oleh seorang perempuan yang
mempunyai peran ganda, dimana ia mempunyai peran sebagai ibu dan juga
mempunyai peran sebagai pekerja. Partisipasi perempuan dalam dunia kerja, telah
20
negara lain masih akan terus meningkat, karena beberapa faktor seperti
pembagian waktu di keluarga dan juga pekerjaannya. Tetapi ada juga dilema
lingkungan masyarakatnya.
harus menjalankan semua peran gandanya. Akan tetapi, dengan segala peran yang
mereka miliki, dengan jam kerja yang padat, menuntut mereka untuk tetap
semakin maju. Hal ini dapat dikatakan bahwa alasan perempuan mencari
keluarga sementara tanggungan keluarganya besar maka akan semakin besar pula
rendah dari garis kemiskinan, cenderung untuk masuk kedalam pasar kerja. Pada
persentase rumah tangga dengan pendapatan lebih rendah dari tingkat subsisten.
kerja baik di dalam dan di luar negeri dengan alasan tingkat kemiskinan yang
Perempuan memilih untuk bekerja karena penghasilan yang diperoleh suami atau
anggota keluarga laki-laki lain dalam rumah tangga tidak mencukupi kebutuhan
sehari-hari. Bekerja di sekitar rumah juga dilakukan sebagai suatu strategi kaum
baik mereka yang bekerja di dalam maupun di luar rumah. Sesungguhnya terdapat
banyak persamaan pada cara perempuan bekerja di rumah atau mencari nafkah
Pada saat ini perempuan tidak lagi berperan menjadi ibu rumah tangga
saja tetapi sudah berperan di berbagai bidang. Alasan dari perempuan bekerja
diluar rumah tidak asing lagi yaitu karena tuntutan kebutuhan hidup bagi keluarga.
Meskipun seorang suami berkewajiban mencari nafkah, hal ini tidak menutup
Selain alasan perempuan bekerja untuk mencari nafkah terdapat alasan lain yaitu
masyarakatnya.
perannya sendiri yaitu dia mempunyai tanggung jawab pada pekerjaan yang dia
miliki. Peran yang terakhir adalah perempuan sebagai anggota masyarakat, selain
perempuan itu menjadi ibu rumah tangga kemudian bekerja disamping keduanya
Seorang perempuan atau isteri yang bekerja di luar rumah bisa disebut
mempunyai dua pekerjaan yang dilakukan dengan satu waktu yaitu bekerja di
rumah dan di luar rumah. Dalam pemenuhan kebutuhan keluarga yang sejahtera
perempuan atau isteri setiap hari harus berusaha supaya semua perannya baik
menjadi ibu rumah tangga dan juga mencari nafkah itu bisa berjalan dengan baik
dan seimbang.
23
dilaksanakan dengan baik dan seimbang. Dalam hal ini perempuan yang
luar rumah adalah pekerjaan sebagai ibu rumah tangga akan terbengkalai dan
rumah tangga sekaligus bekerja di luar rumah secara penuh, banyak diantara
bagaimana menangani peran ganda itu sebagai tugas rutin dan wajar dalam
kehidupan mereka, sebab mereka telah belajar berbuat demikian sewaktu masih
kecil. Mereka hanya menambah dan mengubah sifat peran-peran itu setelah
ganda sambil menggerutu, tetapi tanpa tekanan jiwa yang berlebihan sebab
mereka telah tumbuh menjadi manipulator peran yang kompleks waktu menjadi
perempuan dewasa.
diperbolehkan untuk bekerja di luar rumah, perempuan harus bisa mengatur waktu
24
untuk bekerja sebagai ibu rumah tangga yang baik dan juga bekerja di luar rumah
merupakan hasil kerajinan yang berupa bahan atau kain yang dibuat dari benang
(kapas, serat, sutera) dengan menggunakan pakan secara melintang pada lungsi
Indonesia yaitu: Tenun adalah bahan kerajinan berupa bahan kain yang dibuat dari
benang serat, kapas, sutera. Dengan cara memasukkan pakan secara melintang
pada lungsi dua kelompok benang yang membujur disebut Universitas Sumatera
Nasional Indonesia, 1991: 242). Tenun adalah hasil kerajinan benang dengan cara
yang terentang atau arah vertikal (benang lungsi) pada alat tenun bukan mesin.
Dalam kain tenun yang dihasilkan dengan peralatan tradisional tersimpan makna-
yang membuatnya. Kain tenun sendiri merupakan benda mati, tetapi benda itu
justru merupakan saksi hidup dari suatu budaya, yang dapat mengungkapkan salah
satu sisi kebudayaan (Erni, 2003:17). Tenun merupakan salah satu elemen mode
khas Indonesia selain batik. Kekayaan tekstil khas Indonesia ini merupakan hasil
kerajinan yang dibuat dari hasil tenunan bersulam benang emas atau perak, dan
25
4 Januari 2022).
teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan azaz (prinsip) yang sederhana
menenun merupakan tradisi yang diwariskan secara turun temurun, dan dilakukan
oleh hampir seluruh kaum wanita pada usia tertentu. Tenun, sebagai proses
pembuatan kain yang cukup tua di Indonesia berkembang pesat dan memiliki
tempat tersendiri di hati masyarakat luas. Keberadaannya tak hanya sebagai bahan
lokal seperti corak, warna, ragam hias, dan makna simbolis yang terkandung
Penenun songket mulai diajarkan untuk menenun sejak berusia 10 tahun. Hal
itu diajarkan kepada generasi muda sebagai penerus generasi tua agar kebudayaan
tidak terkikis oleh zaman. Tenun menjadikan tolak ukur ekonomi. Hal ini dilihat
dari motif apa yang akan dibuat, jika motif pembuatannya rumit dan mengunakan
benang yang berkualitas tinggi sehingga memakan kurun waktu yang cukup lama,
26
maka harga jual akan tinggi. Hal ini menunjukan bahwa harga pasaran sesuai
Pengrajin Tenun Indonesia dikenal begitu banyaknya kerajinan yang tersebar dan
terus berkembang. Kerajinan tercipta karena sifat dasar yang dimiliki oleh
menciptakan dan menghasilkan suatu barang atau benda kerajinan yang memiliki
nilai keindahan.
juga mempunyai keunikan dan kekhasan tersendiri, baik dalam ragam hias
Kerajinan adalah sifat yang sebagainya rajin, membuat sesuatu, atau kerajinan
merupakan usaha yang dilakukan para pengrajin dalam menghasilkan barang hasil
karya yang bernilai seni (KBBI, 2003: 399). Pelaku utama kerajinan ini adalah
para perempuan, mereka tekun menenun dengan menggunakan alat sederhana dan
tenun biasanya didapat di lingkungan sekitar dan kemudian diracik sendiri tanpa
campuran dari hasil industri melalui proses yang lumayan lama sehingga
menghasilkan sebuah kain tenun ikat yang menarik (Nur Alam MN, 2013).
dapat diandalkan. Proses tenun ikat banyak melibatkan kaum perempuan. Hasil
mempengaruhi bentuk dan wujud kain tenun, setiap suku memiliki karakter, gaya,
ciri, bentuk, motif dan warna yang digunakan karena berkaitan erat dengan latar
27
belakang geografis sejarah dan budaya. Nilai dalam motif kain tenun terus
dipertahankan karena dianggap sebagai ungkapan jati diri mereka dan karya indah
para leluhur. Kain tenun merupakan salah satu usaha untuk melestarikan budaya
Tenaga kerja pada usaha home industry pengrajin tenun adalah tenaga
perempuan berasal dari anggota rumah tangga sendiri dan sebagian lagi mengupah
pekerja dari tetangga di dekat rumah. Pekerjaan menjadi pengrajin tenun lebih
dan ketekunan yang tinggi sehingga perempuan lebih cocok melakukan pekerjaan
itu. Pengrajin kain tenun didominasi oleh kaum perempuan. Peran seorang
bermatabat. Lebih dari itu, perempuan juga mempunyai andil besar dalam
kelompok.
Para pekerja usaha indutri rumah kerajinan tenun adalah para ibu rumah
tangga. Kebanyakan suami mereka bekerja sebagai petani atau buruh petani
maupun nelayan. Kebanyakan para pekerja pengrajin Tenun lebih ditekuni oleh
yang tinggi. Hal itu merupakan stigma perempuan yang memang cocok
adalah kurang bisa membagi waktu disamping harus membuat tenun setiap hari,
pihak perindustrian setempat. Pendukung produksi kain tenun yaitu modal, modal
yang digunakan oleh para pengusaha kelompok kerja yaitu modal simpan pinjam
dalam Gunawan interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua orang atau
memperbaiki kelakuan individu yang lain, dan sebaliknya (Adi Saputro, 2000:
31). Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack dalam Soekanto, interaksi
sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, oleh karena tanpa interaksi sosial
tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Dalam kehidupan bersama setiap
alat utama bagi sesama individu untuk salingkenal dan bekerja sama serta
mengadakan kontak fisik dan non fisik secara langsung maupun tidak langsung
individu dan kelompok sosial, dimana mereka salaing bertemu dan menentukan
perubahan dan tergoyahnya pola-pola kehidupan yang sudah ada. Di sisi lain
29
interaksi sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi
kehidupan bersama atau dalam kehidupan sosial (Setiadi dan Kolip, 2010).
sosiologis memiliki dua syarat utama, yaitu: a. Adanya Kontak Sosial: secara
mengirim imformasi dan lain sebagainya. Oleh karena itu, kontak sosial adalah
sebuah aksi individu/kelompok dalam bentuk isyarat yang memiliki makna bagi si
pelaku, dan si penerima membalas aksi tersebut dengan reaksi (Setiadi dan Kolip,
atas pesan yang disampaikan oleh masing-masing fihak. Melalui tafsir pada
perilaku fihak lain, seseorang dapat mewujudkan perilaku sebagai reaksi atas
maksud yang diinginkan oleh pihak lain. Dalam bukunya Sosiologi suatu
pengantar, Soekanto, mengutip defenisi Gillin dan Gillin, yaitu interaksi sosial
antara kelompok, maupun antara individu dengan kelompok (Soekanto, 2000: 67).
inilah yang merupakan dinamika yang tumbuh dari polapola perilaku individu
yang berbeda menurut situasi dan kepentingan masing- masing yang diwujudkan
dalam proses hubungan sosial. Hubungan- hubungan sosial itu pada awalnya
30
individu dan makhluk sosial. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua
kehidupan sosial, tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan.
tanpa adanya interaksi sosial. Dan terjadinya interaksi sosial akan menghasilkan
aktivitas sosial. Pada dasarnya interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya
aktifitas sosial. Salah satu sifat manusia adalah keinginan untuk hidup bersama
dengan manusia lainnya. Dalam hidup bersama antara manusia dengan manusia
kebutuhan hidupnya.
dalam waktu yang cukup lama yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki
kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok
terdiri dari unsur jasmani dan rohani yang merupakan kesatuan yang utuh.
31
2.1.1.9 Keluarga
terpenting dalam masyarakat. Secara historis keluarga terbentuk dari satuan yang
merupakan bagian dari masyarakat total yang lahir dan berada didalamnya, yang
keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan
tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan
yaitu karena adanya perkawinan antara dua individu yang berlainan jenis. Jadi,
keluarga yang baru dibentuk hanya terdiri dari suami dan istri, yang selanjutnya
akan disusul oleh anggota lain yaitu anak. Seseorang yang belum berkeluarga
mempunyai kedudukan dan fungsinya sebagai anak dari orang tuanya, Namun
setelah mereka berkeluarga sendiri maka mereka mempunyai hak dan kewajiban
yang baru yaitu hak dan kewajiban sebagai suami istri (Pujosuwarno, 1994:40).
suami istri, dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya (Mongid,
1995:2). Seorang ibu mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu
suami dan anaknya dalam semua aspek yang ada dalam kehidupan keluarganya.
Dewantara (Abu Nur, 2001: 176), bahwa keluarga berasal dari bahasa Jawa yang
terbentuk dari dua kata yaitu kawula dan warga. Didalam bahasa Jawa kuno
kawula berarti hamba dan warga artinya anggota. Secara bebas dapat diartikan
bahwa keluarga adalah anggota hamba atau warga saya. Artinya setiap anggota
dari kawula merasakan sebagai satu kesatuan, yang utuh sebagai bagian dari
dirinya dan dirinya juga merupakan bagian dari warga yang lainnya secara
adalah suatu kelompok yang terdiri atas seorang wanita, anak-anaknya yang masih
tertanggung padanya, dan setidak-tidaknya seorang pria dewasa yang terikat oleh
terkecil di dalam masyarakat dan menempati posisi yang sangat penting dalam
dan vital dalam mempengaruhi seseorang anak atau anggota keluarga yang
suatu hubungan seks yang tetap, untuk menyelenggarakan hal-hal yang berkenaan
dengan orang tua dan pemeliharaan anak. Adapun ciri-ciri umum keluarga yang
dikemukakan oleh Mac Iver and Page (Khairuddin, 1985: 12), yaitu: a. Keluarga
tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga yang walau bagaimanapun,
seks yang sehat dan berkualitas, pendidikan seks bagi anak, dan yang lain. b.
akan menyesuaikan diri dengan kebudayaan, kebiasaan, dan situasi sosial dalam
Akhirnya anak akan belajar peran model sesuai dengan jenis kelaminnya
memenuhi kebutuhan fisik dan psikis berupa kebutuhan makan dan pembinaaan
ia telah dilengkapi berbagai perangkat seperti panca indera dan akal untuk
menyerap berbagai ilmu. Keluarga mempunyai peran dan tanggung jawab yang
Fungsi keluarga dalam hal ini yakni membina norma/ajaran agama sebagai
dasar dan tujuan hidup seluruh anggota keluarga, memberikan contoh konkret
dalam hidup sehari-hari dalam pengalaman dari ajaran agama, melengkapi dan
menambah proses kegiatan belajar anak tentang keagamaan yang tidak atau
kurang diperolehnya di sekolah dan masyarakat, dan membina rasa, sikap, dan
keterlibatan dan dukungan dalam keluarga dimana tanpa hal ini proses rehabilitas
berinteraksi satu sama lain. Hal ini mencerminkan gaya pengasuhan, konflik
keluarga.
sistem nilai, bebas dari penyakit, tidak ada gangguan, dan menyenangkan.
hubungan antara satu dengan yang lainnya. Rahayu (1999), keluarga sejahtera
yaitu keluarga yang mempunyai kemakmuran materil, mental dan spiritual untuk
Karena itu perlu bagi wanita (ibu) mempunyai tugas untuk membantu
suami dengan pekerjaan lain yang sesuai dengan kodrat wanita. Sedangkan
Dengan ini peranan ibu sangat penting. Ibu dalam pembinaan sikap mental benar-
benar menentukan, sebab ibulah yang paling banyak bergaul dengan anak,
terutama dalam tahun pertama dari pertumbuhan anak. Keluarga sejahtera dapat
dikembangkan lebih luas lagi dengan berbagai upaya atau usaha dan kegiatan,
membiasakan menabung.
dalam bahasa Yunani, yaitu “oikos” yang berarti rumah tangga dan “nomos” yang
berarti peraturan. Jadi kata aslinya adalah ilmu atau pedoman-pedoman untuk
mengatur rumah tangga. Jelas bahwa ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
dengan biaya yang berasal dari pendapatan keluarga. Pemenuhan kebutuhan hidup
37
anggota masyarakat untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atas faktor-
nasional.
2.1.1.13 Pendidikan
yang luas dan pola fikir yang maju. 3. Konsumsi. Pencapaian ketahanan pangan
dapat dilihat dari ketersediaan pangan, konsumsi gizi dan status gizi. Usaha untuk
mewujudkan ketahanan pangan pada tingkat keluarga atau rumah tangga dapat
Kesehatan setiap anggota keluarga merupakan syarat penting untuk dapat bekerja
keluarga dimasa yang akan dating, misalnya pendidikan anak dan jaminan hari
tua. Tabungan merupakan simpanan uang atau barang yang digunakan untuk
kesehatan, pendidikan anak, jaminan hari tua dan kebutuhan yang lain-lain. 6.
38
Perumahan Menurut UU No. 1 Tahun 2011 pasal 1 ayat 1 tentang perumahan dan
kawasan permukiman adalah suatu kesatuan sistem yang terdiri atas pembinaan,
kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang.
sansekerta sejahtera atau catera memiliki arti payung. Catera atau “payung” dalam
membantu individu dan kelompok guna mnecapai standar hidup dan kesehatan
yang memadai dan relasi personal serta sosial yang memungkinkan mereka dapat
sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri,
Tahun 1974, namun terdapat perbedaan yang sangat mencolok tentang pengertian
kesejahteraan sosial dari keduanya yakni cara pemenuhan UU.No.6 Tahun 1974
sangat tegas menjunjung hak-hak asasi dan pancasila, namun dalam UU No.11
Tahun 2009 tidak dijelaskan dalam pengertian kesejahteraan sosial (Adi Fahrudin,
2012: 10).
warga negara baik laki-laki maupun perempuan memiliki ruang yang sama untuk
yang terkait dengan kebutuhan materil, biologis, ekonomi, kesehatan, dan lain-
keluarga, serta masyarakat secara umum. Disnilah terlihat keterkaitan yang sangat
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Permen PPPA No.13 Tahun 2020 Tentang Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan
Konsep Peranan
(Soekanto, 2002:243)
- kEkonomi
1. Pendapatan
2. Pemenuhan Kebutuhan Pangan
3. Pemenuhan Kebutuhan sandang dan Pangan
Dalam memenuhi
ekonomi keluarga peran
perempuan telah
mengarah kepada
persamaan peran
dengan kaum laki-laki
perempuan miskin,
dengan menciptakan
lapangan kerja baru
bagi perempuan serta
dengan memanfaatkan
potensi ikan lokal
METODOLOGI PENELITIAN
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang
dapat diamati”. Penelitian kualitatif bertumpu pada latar belakang alamiah secara
secara induktif, lebih mementingkan proses dari pada hasil penelitian yang
deskrptif adalah satu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu
subjek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau pun kelas peristiwa pada masa
sekarang.
43
44
penting antara konsep yang satu dengan yang lainnya sehubungan dengan pokok
masalah dalam penelitian ini, maka perlu diberikan konsep sebagai berikut :
3.3.1 Peran (role) merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status) apabila
maka dia (actor) menjalankan suatu peranan. Keduanya tidak dapat dipisah-
pisahkan karena yang satu tergantung dengan yang lain dan sebaliknya. Peranan
lebih banyak menunjukkan pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu
proses. Jadi, tepatnya adalah bahwa seseorang (lembaga) menduduki suatu posisi
Soekanto, 2009).
adalah sebuah proses agar setiap orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi
Tabel 3.1
Fokus Penelitian
Jenis sumber data berupa manusia yang dalam penelitian kualitatif dikenal
sebagai informan. Peneliti didalam memilih nara sumber harus bisa memahami
posisi dan beragam peran dengan kemungkinan akses informasi yang dimilikinya
Tabel 3.2
Informan Penelitian
.Jumlah 7 Orang
analitis.sumber data yang diguanakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Sumber data yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian
adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini penulis
a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
lapangan. Sumber data primer dapat berupa opini yang diambil dari
b. Data Sekunder Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak
Pemberdayaan Masyarakat.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan
berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya data dapat dikumpulkan pada setting
alamiah (natural setting). Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan
Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka
(2015:137).
setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Peneliti menggunakan
mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.
1. Wawancara
2. Observasi Langsung
yang sebenarnya.
untuk menunjang data primer atau data utama yang diperoleh langsung
data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang
hal ini Nasution (1988) dalam (Sugiyono, 2015:245) menyatakan “Analisis telah
dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Namun dalam penelitian
karena dapat memberikan makna terhadap data yang dikumpulkan oleh peneliti.
Data yang diperoleh dan dikumpulkan dari responden melalui hasil observasi,
melalui tiga kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi Miles dan Huberman (1992)
merupakan rangkaian kegiatan analisis yang saling susul menyusul. Tiga jenis
kegiatan utama analisis data merupakan proses siklus dan interaktif. Peneliti
harus siap bergerak diantara empat “sumbu” kumparan itu selama pengumpulan
penelitian tersebut.
dibawah ini:
Tabel 3.3
Jadwal Penelitian
a. Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang landasan teori yang berkaitan dengan
permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Selain itu, bab ini juga berisi
tentang tinjauan pustaka yang merupakan hasil kajian yang berisikan bukti-
informan, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis
Pada zaman dahulu terdapat sebuah desa terpencil, yaitu Desa Tanjung
Remas. Desa ini di pimpin oleh seorang pemangku adat yang bernama Herkut.
Akan tetapi pertanian di daerah ini berkembang dengan pesat. Setelah menjadi
Cik Atel, mereka hidup rukun dan dikarunia seorang anak laki-laki yang diberi
nama Bujang Henya. Henya tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan. Semua
sehingga tidak diragukan lagi hampir semua gadis desa mendambakan Henya
anak tunggal, sementara itu kekuasaan ayahnya pun diturunkan juga kepada
dapat meringankan beban penderitaan rakyat setelah dikuasai ayahnya yang penuh
52
53
Ibunya meninggal karena serangan penyakit yang sama seperti ayahnya, yaitu
kembar tersebut diberi nama Jebar dan Baker. Seiring berjalannya waktu, Jebar
dan Baker pun tumbuh menjadi anak-anak yang cerdas dan tampan. Namun
musibah kembali menghampiri keluarga Henya, tidak disangka Baker jatuh sakit
dan meninggal dunia karena penyakit yang sama dengan kakek neneknya dimasa
lalu. Jebar sangat sedih karena dia telah kehilangan orang yang disayanginya dan
semakin baik. Mereka sudah tahu bagaimana cara beternak hewan peliharaan
seperti ayam,sapi, dan kambing. Masyarakat desa yang sekarang di pimpin oleh
pun menikah dengan seorang gadis yang memiliki keterbatasan fisik dan kurang
anak tersebut juga mengalami keterbatasan fisik. Fisik anak tersebutsama seperti
bungkuk, maka ia diberi nama Si Bungkuk. Bungkuk pun tumbuh besar, akan
tetapi Si Bungkuk karena memiliki keterbatasan fisik, ia tidak seperti anak yang
keluarga mereka. Kedua orang tua bungkuk jatuh sakit dan meninggal dunia.
Kedua orang tuanya meninggal dikarenakan karena penyakit yang sama seperti
buyutnya dahulu yaitu demam berdarah. Mengapa daerah ini setiap tahun pasti
54
ada saja yang meninggal karena penyakit itu? Ada seorang pemuka adat yang
mengatakan bahwa daerah ini minta tumbal yaitu ayam hitam putih sebanyak
1000 ekor.
Bungkuk dengan dukun pemegang Tanjung Remas. Sejak terjadi permusuhan itu
tumbal di dusu di cabut. Akibatnya banyak sekali korban yang meninggal karena
Hasil mufakat mereka bahwa desa itu harus dipindahkan ke hulu sungai.
Daerah hulu sungai itu masih rawa-rawa. Supaya daerah tersebut tinggi,
diusahakan digalang atau ditimbun. Karena daerah itu sudah menjadi tinggi,
seorang pemuka adat daerah ini memberi nama daerah tersebut dengan sebutan
sumber daya manusia dan potensi kelembagaan serta potensi sarana dan prasarana
desa swadaya, yakni desa yang mulai menuju perkembangan. Desa Limbang Jaya
Ogan Ilir dengan luas wilayah desa yakni 2.427 Ha.Secara umum Desa Limbang
Jaya beriklim tropis dengan curah hujan lebih sedikit dan umumnya
bertani, berkebun, nelayan, peternak sapi dan kambing, peternak ayam petelur,
Penduduk Desa Limbang Jaya pada tahun 2021 tercatat berjumlah 3.875 jiwa
Tabel 4.2
1. Laki-laki 1.836
2. Perempuan 2.039
Jumlah 3.875
Tabel 4.2
Sarana Pendidikan
1. PAUD 1
2. Sekolah Dasar 2
3. SMP 1
4. SMK 1
Jumlah 5
Foto 4.1
Desa Limbang Jaya terdapat beberapa sarana pendidikan yang cukup memadai
saran pendidikan mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berjumlah 1
buah, Sekolah Dasar 2 buah, SMP berjumlah satu buah, serta SMK berjumlah satu
buah.
58
Tabel 4.3
Sarana Peribadatan
1. Masjid 3
2. Musholla 1
Jumlah 3
Desa Limbang Jaya cukup memadai yang seluruh warga Desa Limbang Jaya
Tabel 4.4
Warga Negara
1. WNI 3.875
2. WNA -
Jumlah 3.875
Jaya seluruhnya adalah WNI dengan jumlah sebanyak 3.875 jiwa.Sedangkan tidak
Tabel 4.5
Sarana Kesehatan
1. Pos KB 1
2. Posyandu 1
Jumlah 2
Limbang Jaya cukup memadai yang terdiri dari Pos KB berjumlah 1 unit. Dan
memiliki pembagian kerja dan mempunyai orang-orang yang bekerja sama yang
memegang berbagai bagian dari kegiatan untuk mencapai tujuan dari organisasi
untuk melihat pembagian tugas yang ada dalam suatu organisasi dapat
desa mempunyai struktur susunan dan pembagian kerja yang biasa di sebut
Untuk lebih jelas tentang susunan organisasi Desa Limbang Jaya Kecamatan
Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir dapat dilihat pada gambar berikut ini:
61
Gambar 4.1
BAYHAKI
Apridarsah
Muammar
KASI KESEJAHTERAAN KAUR KEUANGAN
Darmawan Holid
tanggung jawab maka dibutuhkan struktur organisasi dan tata kerja, manajemen
serta kemampuan dan keahlian dari aparatur pemerintah Desa Limbang Jaya.
Pada bagan diatas dapat dilihat bahwa Desa Limbang Jaya telah memiliki
struktur organisasi dan tata kerja yang jelas. Hal ini merupakan modal dasar yang
Kabupaten Ogan Ilir sebagai pusat pengembangan pertanian, sehat dan berbudaya.
jawab
Perangkat Desa.
desa.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala Desa
ketenagakerjaan.
lainnya.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala Desa
3. membagi tugas kepada Sekretaris Desa dan Kepala Seksi untuk kelancaran
tugas;
Pajak Bumi Bangunan, retribusi daerah, pajak daerah dan pajak lain untuk
lima, pedagang asongan, toko, kios, warung, restoran, hotel, losmen yang ada
lingkungan;
66
dan kemasyaraktan untuk peningkatan disiplin dan kinerja aparatur yang lebih
baik;
19. mengoordinasikan fasilitasi pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan dan pajak
pertemuan/balai desa, kantor Desa dan benda lain milik pemerintah desa
masyarakat;
kemasyarakatan;
23. mengupayakan pembangunan, menata tempat dan tata ruang desa sesuai
keputusan/kebijakan;
26. menyusun telaah staf berkaitan dengan bidang tugas Kepala Desa;
67
27. memberikan petunjuk dan bimbingan teknis kepada staf agar pelaksanaan
tugas dapat berjalan efektif, efisien sesuai program kerja dan peningkatan etos
kerja staf;
28. menyusun penetapan indikator kinerja kegiatan dan laporan keuangan, yang
terdiri dari realisasi anggaran, penyusunan neraca, arus kas dan catatan atas
29. melaksankan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Sekretariat Desa dipimpin oleh Sekretaris Desa yang dibantu oleh unsur staf
administrasi pemerintahan.
laporan.
pemerintahan desa;
pemerintahan desa;
Paragraf 2
Pasal 11
Urusan Tata Usaha dan Umum sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (2)
perlengkapan.
Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum memiliki fungsi seperti melaksanakan
Urusan Urusan Tata Usaha dan Umum memiliki uraian tugas jabatan :
merupakan unsur staf Sekretariat Desa yang membantu tugas Sekretaris Desa
lainnya.
Desa;
Desa.
pemerintahan desa;
Sekretaris Desa.
wilayah.
Seksi Pemerintahan
perlindungan masyarakat.
bidang kesejahteraan.
75
karang taruna.
pembangunan;
tugasnya;
lainnya;
dan
pembinaan mental spiritual, keagamaan, nikah, talak, cerai dan rujuk, sosial,
bidang ketenagakerjaan;
istrinya atau ibu rumah tangga bekerja sebagai perempuan pengrajin songket dan
masih mempunyai anak usia sekolah. Keluarga yang dimaksud yaitu keluarga ibu
Selly, keluarga ibu Nira, keluarga Ibu Evi, dan keluarga ibu Ana dan Keluarga Ibu
Murni. Adapun karakteristik dari kelima keluarga tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1
Karakteristik Informan
78
79
penjelasannya :
5.1.1 Pendapatan
besar kaum ibu bekerja sebagai penenun atau pengrajin songket yang
Tidak sedikit pengrajin songket adalah perempuan yang sudah berkeluarga dan
memiliki anak usia sekolah. Hasil yang mereka peroleh sebagai petani dapat
Di Desa Limbang Jaya, terdapat enam orang tauke songket yang masing-
masing dari mereka memiliki anggota-anggota kelompok dan para tauke tersebut
menaungi para anggotanya untuk membeli hasil songket siap pakai /hand made
gallery songket milik tauke mereka . Suaminya yang bekerja sebagai petani, dan
80
Ibu Selly sebelumnya hanya sebagai ibu rumah tangga, dan setelah
ditabung.
getah karet yg tidak stabil sering terjadi naik turun harga yang drastis,
Sama seperti Ibu Nira, sebelumnya Ibu Daryani (29) hanya bekerja
sebagai ibu petani penyadap getah karet, dan sewaktu harga getah (latek)
mengalami penurunan harga yang awal nya harga Rp.11.000 menjadi Rp.5.000
per kilo, membuat ibu Daryani mencari tambahan penghasilan, dengan cara
kebutuhan keluarganya, bahkan dia juga bisa menyisihkan uang untuk ditabung
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ana (25 tahun), selanjutnya disebut
sebagai informan keempat. Sebagai buruh pengrajin songket, ibu dua anak ini
mengungkapkan bahwa dia harus bekerja banting tulang membantu sang suami
untuk memenuhi kebutuhan keluarga karena mereka tidak memiliki kebun karet.
86
dilihat dari latar belakang sosial ekonomi masyarakat desa 49% adalah
.namun lahan tersebut hanya merupakan tanah warisan dari orang tuanya dengan
luas kebun yang secara turun-temurun harus diwariskan lagi atau dibagi untuk
Foto 5.1
hanyalah warisan dari orang tua, karena itu mereka mendapatakan bagian jatah
kebun yang luasnya tidak seberapa, karena itu untuk memperoleh pendapatan
yang lebih, maka ibu Ana bersama kelompok perempuan yang lainnya bekerja
telah diwariskan turun temurun dari anggota keluarganya, maka Ana dan
songket dan hasilnya dapat dijual ke tauke yang ada di Desa Limbang Jaya. Untuk
satu lembar kain songket dengan masa pengerjaan dua minggu dibayar tauke
Peneliti bertanya kepada Ibu Ana “Apa alasan ibu bekerja sebagai
pengrajin tenun?”
istri petani di Desa Limbang Jaya yang menjadi fokus penelitian, mereka bukan
hanya mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan tugas sebagai ibu rumah
tangga atau istri saja, melainkan mereka juga bekerja untuk mendapatkan
pendapatan tambahan.
keluarga mereka.
Foto 5.2
Menenun Songket
penjelasan dari staf desa Bapak Nurli anggota BPD salah satunya adalah, seperti
berikut ini:
pendapat yang sama tentang pola makan sehari-hari. Biaya yang mereka
butuhkan untuk memenuhi kebutuhan pangan (lauk pauk dan beras) sehari-hari
sekitar Rp.35.000 sampai dengan Rp. 50.000. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu
menyatakan pendapat yang sama. Jika ada anggota keluarga mereka yang sakit,
“Biasonyo kalau kami duo laki bini ini jarang sakit…, cuma
kalu yg anak keduo ini sering demam, diare, kalu salah makan
kagek langsung diare, nah..umpamo kalu pas butuh duet
91
Kebutuhan akan rumah atau papan pada ke lima keluarga subjek penelitian
juga telah terpenuhi dengan baik. Hal itu dibuktikan dengan hasil wawancara dan
observasi yang peneliti lakukan. Dari hasil wawancara dibuktikan dengan salah
kondisi rumah keempat subjek penelitian baik, rumah mereka sudah dibangun
secara permanen, dan memiliki fasilitas rumah yang memadai, seperti kamar
yang sama. Mereka membeli perabot rumah tangga jika dibutuhkan saja. Seperti
jika ada yang mengadakan acara rekreasi beramai-ramai, atau guru-guru sekolah
anak mereka yang mengadakan. Seperti pernyataan dari ibu Ana (25 tahun)
berikut ini :
keluarga yang mereka gunakan untuk membeli barang elektronik seperti televisi,
dan perlengkapan rumah tangga lainnya yang sebelumnya belum mereka milik.
94
“..Anak kami duo dek, sikok kelas 2 SMP, sikok kelas 1 SD,
alhamdulilah kalau untu biaya sekolah untuk budak-budak ini
selalu di persiapakan, untuk beli buku-buku pelajaran, seragaam
sekolah, termasuk jugo duit kuota untuk internet, yang penting
budak-budak ini seneng belajar…mudah-mudahan biso
rangking..
“..Anak kami dua dik, satu kelas 2 SMP, satu kelas 1 SD,
alhamdulilah kalau untuk biaya sekolah untuk anak-anak ini
selalu di persiapakan, untuk beli buku-buku pelajaran, seragam
sekolah, termasuk jugo uang kuota untuk internet, yang penting
anak-anak ini seneng belajar…mudah-mudahan bisa rangking..
Dari penjelasan ibu Selly (34), diatas dapat dijelaskan bahwa kedua anak
Ibu Selly masih bersekolah dan kondisi sekolahnya baik. Anak pertamanya kelas
2 SMP dan anaknya yang kedua masih kelas 1 SD kedua anaknya prestasinya
tersebut diketahui oleh ibu Selly dengan cara memantau lewat guru kelas
tidak menemani. Untuk pembelian seragam biasanya setiap setahun sekali dan
Subjek penelitian kedua yaitu ibu Nira, mempunyai 1 anak yang masih
Prestasi dari anak pertamanya baik. Dia memantau kondisi sekolah anaknya
95
melalui gurunya, kadang bertanya langsung dan juga melalui pesan singkat yang
dikirim oleh gurunya. Dia juga menemani anak-anaknya dalam belajar. Untuk
biaya sekolah anaknya, ia hanya membayar uang gedung pada saat pendaftaran
Kebutuhan lain seperti buku, tas, sepatu, dan lain-lain juga dipenuhi oleh
Ibu Nira, karena itu merupakan kebutuhan penting untuk anak-anaknya. Anak
Rp50.000 setiap bulannya. Kebutuhan uang saku untuk anaknya setiap hari
terpenuhi semua kebutuhan fisik materiil, mental spiritual, dan sosial yang
diperlukan untuk membentuk sikap mental dan kepribadian yang matang sebagai
keempat subjek penelitian menyatakan pendapat yang sama tentang arti dari
keluarga yang sejahtera. Keluarga sejahtera menurut mereka yaitu keluarga yang
bisa mencukupi kebutuhan papan, sandang, dan pangan seharihari, serta yang bisa
sejahtera karena mereka dapat memenuhi kebutuhan papan, sandang, dan pangan
mengatakan :
97
Ibu Murni (42 tahun) juga berpendapat sama seperti berikut ini;
98
kebutuhan akan tercukupi dengan baik. Berikut ungkapan dari subjek penelitian
Ibu Murni :
yang terkendala dengan masalah waktu dan biaya. Ada subjek penelitian yang
terkendala dengan masalah biaya saja. Ibu Ana dalam pemenuhan kebutuhan
pendidikan anak terkendala oleh biaya. Berikut salah satu pernyataan dari Ibu
Ana:
“….Kalau masalah, paling cuma telat bayar duit les dan duit
sumbangan sekolah kalau hasil dari begetah sedikit, paling
cukup untuk belanjo lauk dulu, itulah jadi nunggak dulu.
Berikutnya pernyataan dari ibu Daryani dan ibu Nira, dan juga ibu Ana
kebutuhan pendidikan anak yaitu masalah pembagian waktu mengurus anak dan
bekerja, serta masalah biaya untuk sekolah anak, baik perlengkapan sekolah, atau
Pernyataan berikutnya :
kebutuhan pendidikan anak, kendala yang mereka hadapi adalah waktu dan biaya.
adalah faktor tingkat pendidikan, faktor pendapatan, dan faktor pembagian waktu.
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material
yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang
serasi, selaras, dan seimbang antar anggota keluarga dengan masyarakat dan
sejahtera karena mereka dapat memenuhi kebutuhan papan, sandang, dan pangan
semua kebutuhan fisik materiil, mental spiritual, dan sosial yang memungkinkan
untuk membentuk sikap mental dan kepribadian yang matang sebagai sumber
yang harus dipenuhi dengan biaya yang berasal dari pendapatan keluarga.
pencarian atau perolehan dari usaha dan bekerja. Pendapatan merupakan jumlah
penghasilan yang diterima seseorang baik berupa uang atau barang yang
buruh tani dan menjadi pengrajin tikar purun, serta berdagang sayuran untuk
yang digunakan untuk kesehatan, pendidikan anak, jaminan hari tua, dan juga
mewah, standar hidup yang lebih tinggi dengan pencapaian rasa aman yang lebih
baik sehingga berdampak pada peningkatan status sosial dari keluarga.” Peran
perempuan atau ibu yang bekerja akan membawa dampak positif bagi kondisi
ekonomi keluarga.
dan mencukupi kebutuhan lainnya. Begitu juga yang diharapkan oleh keempat
subjek dalam penelitian ini, mereka turut bekerja mencari tambahan penghasilan
keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup seharihari karena suami mereka tidak
bekerja.
dilihat dari ketersediaan pangan, konsumsi gizi, dan status gizi. Usaha untuk
mewujudkan ketahanan pangan pada tingkat keluarga atau rumah tangga dapat
pangan, dan peningkatan pengetahuan tentang pangan dan gizi. Kelima subjek
Kondisi pemenuhan sandang dan papan pada seubjek penelitian telah terpenuhi
dengan baik. Mereka mempunyai rumah yang baik, dan nyaman untuk ditempati.
Untuk sandang dari seluruh objek penelitian telah tercukupi dengan baik pula,
mereka membeli pakaian setiap setahun sekali ketika menjelang natal dan tahun
baru. Untuk pembelian kebutuhan perabot rumah tangga, mereka membelinya jika
sudah memenuhinya dengan baik. Jika ada anggotan keluarga mereka yang sakit,
rekreasi dalam suatu keluarga akan menimbulkan rasa nyaman dan tenteram.
tetapi mereka sudah memenuhi kebutuhan rekreasi bagi keluarga mereka. Sarana
104
pribadi. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri
dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Khairuddin,2002:12).
Dalam aktivitas itu, ibu berperan banyak untuk mengurus dan mengelola
berikut:
keluarga.
Dari hasil penelitian, dapat dilihat bahwa ke lima subjek penelitian sebagai
ibu rumah tangga menjalankan perannya dengan baik. Walaupun mereka harus
105
ikut andil dalam mencari tambahan pendapatan untuk keluarga, tetapi mereka
tetap menjalankan aktivitas rumah tangga dengan baik. Mulai dari mengurus
tugasnya sebagai ibu rumah tangga. Peran ibu dalam keluarga tidak hanya terbatas
Pendidikan bagi anak merupakan tanggung jawab besar untuk orang tua.
Terutama ibu, sebagai orang pertama dan utama dalam kehidupan anak.
yang luas dan pola pikir yang maju. Tingkat pendidikan mempengaruhi
kebutuhan hidupnya.
masyarakat, maka semakin tinggi pula pendapatan serta status sosial pada
masyarakat tersebut. Pendidikan bagi anak juga sangat penting dalam kehidupan
diberikan oleh kedua orang tua, tetapi juga pendidikan formal yang harus
terpenuhi. Jika pendidikan pada anak terpenuhi dengan baik, maka itu merupakan
salah satu ciri tercapainya keluarga yang sejahtera. Peran subjek penelitian
sebagai ibu terhadap pemenuhan pendidikan anak sudah dilakukan dengan baik.
pendidikan agama sejak kecil. Selain itu, mereka juga mengajarkan serta
anakanak mereka, dan menjadi suatu kebiasaan yang baik. Ke lima subjek
penelitian ini berpendapat bahwa pendidikan itu penting untuk keluarga mereka,
dengan cara berusaha semampunya agar anak mereka bisa bersekolah setinggi-
tingginya.
Para ibu rumah tangga yang menjadi subjek penelitian ini juga selalu
menemani anaknya dalam belajar. Hal itu merupakan dukungan dan peran dari
yang diungkapkan oleh Soekanto (2002:147), bahwa peran merupakan aspek yang
Dalam hal ini ke lima subjek penelitian telah melakukan perannya sebagai
ibu rumah tangga dengan baik. Dukungan dan peran yang aktif dari ke lima
sering mengikuti lomba dan menjadi juara. Tidak hanya itu saja, pemenuhan
biaya. Mereka menyadari bahwa tugas orang tua adalah menyekolahkan anak.
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki.
biaya pendidikan.
suatu keluarga pasti menginginkan kondisi yang sejahtera, aman, tenteram dan
keluarga. Indikator keluarga sejahtera pada dasarnya disusun untuk menilai taraf
menjadi tiga kelompok yaitu kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologis, dan
bagi total pendapatan keluarga. Penghasilan dari suatu keluarga tergantung pada
keempat subjek penelitian adalah faktor pendidikan, dan kondisi ekonomi yaitu
uang atau barang yang merupakan hasil kerja atau usaha. Suami mereka tidak
mereka yang tidak selalu baik setiap harinya menjadikan penghasilan keluarga
dalam penelitian ini adalah faktor biaya. Kondisi ekonomi keluarga merupakan
faktor yang sangat penting dalam kehidupan keluarga. Ekonomi dalam keluarga
membutuhkan biaya. Biaya untuk itu diperoleh dari pendapatan atau penghasilan
yang terkendala biaya. Biaya pendidikan anak tidak hanya terbatas pada uang
jumlah biaya yang harus dikeluarkan. Misalnya untuk membeli buku tulis, buku
pelajaran, buku tugas, tas, sepatu, seragam, dan masih banyak lagi. Untuk uang
saku anak sehari-hari juga membutuhkan biaya dari penghasilan yang diperoleh
baik. Salah satu dari subjek penelitian seringkali telat membayar SPP dikarenakan
saja. Untuk pembelian buku pelajaran, kadang dibagikan dahulu kemudian jika
sudah mempunyai uang baru dibayarkan. Oleh karena itu mereka harus berusaha
keuangan atau pendapatan yang diterima, maka akan meningkatkan taraf hidup
keluarga. termasuk kebutuhan pendidikan anak. Jika itu semua sudah tercapai,
makan akan tercipta keluarga yang sejahtera. Keterbatasan penelitian ini antara
lain:
sandang dan papan, kesehatan, dan pendidikan. Penelitian ini juga meneliti
kesejahteraan keluarga.
6.1 Kesimpulan
dilakukan dengan
kesehatan.
faktor biaya dan pembagian waktu. Subjek penelitian sebagai ibu rumah
tangga yang juga bekerja membuat mereka sering terkendala dalam biaya
pendidikan anak .
111
112
6.2 Saran
songket agar :
terlebih dahulu.
Abdulsyani. 2013. Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara
Ariani, Duti. 2013. “Pengaruh Kualitas Tenaga Kerja, Bantuan Modal Usaha dan
Teknologi Terhadap Produktivitas Kerja UMKM di Jimbaran.”
Denpasar. Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana.
Vol.2.No.2. Hal. 97-106
113
114
PEDOMAN WAWANCARA/
PERTANYAAN PENELITIAN
I. Identitas Informan
1. Nama:
2. Alamat:
3. Usia:
4. Status:
5. Berapa penghasilan?