SKRIPSI
Disusun Oleh :
SUHARDI AGUNG JAYA
NPM 03.17.079
i
ii
ii
iii
iii
iv
iv
vv
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
Motto dan Persembahan
Saudaraku
Teman-Teman Seperjuangan
viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Sukaraja Baru pada tanggal 14 Sepetember 1999, anak pertama dari tiga
bersaudara pasangan dari Bapak Halim dan Ibu Susilawati Penulis dibesarkan
dan lahir di Kabupaten Ogan Ilir , dengan mengenyam Sekolah Dasar Negeri
SMAN 1 Indralaya Selatan dan menamatkan sekolah tahun 2017. Pada tahun
ix
KATA PENGANTAR
memanjatkan segala puji bagi Allah SWT yang selalu melimpahkan segala
pikiran dan tenaga yang tidak terukur diberikan-Nya sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
melainkan berkat dukungan yang penulis peroleh dari berbagai pihak. Oleh karena
itulah, dalam kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih dan rasa hormat yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Dr. Hj. Lishapsari Prihartini, M. Si, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial yang telah
x
8. Semua keluargaku yang telah member bantuan moril dan materil
Penulis,
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
ABSTRACT ....................................................................................................... vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi
xii
2.3 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 20
xiii
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 56
5.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian ................................................................... 56
5.1.1 Pendapatan ........................................................................................ 57
5.1.2 Pemenuhan Kebutuhan Pangan ........................................................ 61
5.1.3 Aktivitas Ekonomi ............................................................................ 64
5.1.4 Kondisi Sosial ................................................................................... 67
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 73
6.1. Kesimpulan ................................................................................................. 73
6.2. Saran ............................................................................................................ 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 20
Tabel 3.1 Informan Penelitian .......................................................................... 25
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian .............................................................................. 29
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan .............................. 33
Tabel 4.2 Sarana Infrastruktur Pendidikan ....................................................... 34
Tabel 4.3 Profesi Penduduk .............................................................................. 36
Tabel 5.1 Karakteristik Informan ..................................................................... 56
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran ......................................................... 19
Gambar 4.1 Foto Gedung Sarana Pendidikan Desa Sukaraja Baru .................. 34
Gambar 4.3 Perekonomian Masyarakat Desa Sukaraja Baru ........................... 35
Gambar 4.2 Foto Suasana Pasar Kalangan di Desa Sukaraja Baru .................. 35
Gambar 4.3 Foto Sarana Tempat Ibadah Masyarakat Desa Sukaraja Baru ..... 38
Gambar 4.4 Kondisi Keagamaan Desa Sukaraja Baru ..................................... 38
Gambar 4.5 Foto Kantor Kepala Desa Sukaraja Baru ......................................
Gambar 5.1 Foto Sesi Wawancara Bersama Bapak Edy ................................. 60
Gambar 5.2 Sesi Wawancara Bersama Bapak Redo ........................................ 66
Gambar 5.3 Foto Sesi Wawancara Bersama bapak Hadison ............................ 69
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Pedoman Wawancara
2. SK Pembimbing
5. Kartu Bimbingan
6. Sertifikat
OPDIK
Lembaga Bahasa
Komputer
KKN/KKL
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
Desa sebagai komunitas kecil yang terikat pada lokalitas tertentu baik
sebagai tempat tinggal dan juga dalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat
atau dengan istilah ilmiah yaitu saling “berinteraksi” sehingga dalam masyarakat
kesepakatan yang sudah ada dalam masyarakat kemudian mendarah daging pada
setiap warganya, sehingga membedakan antara masyarakat yang satu dengan yang
Masyarakat itu sendiri mempunyai dua sifat yaitu ada masyarakat yang
menggabungkan dengan kebudayaan yang sudah ada, dan masyarakat yang besifat
tertutup yang mana dalam masyarakat ini cenderung sulit untuk menerima
sesuatu yang mereka tidak pahami dan yang tidak biasa mereka jalankan selama
ini, masyarakat ini biasanya pada masyarakat yang masih tradisional dan biasanya
1
2
Masyarakat yang tinggal di suatu daerah atau desa yang terpencil pasti
akan mengalami suatu perubahan, baik itu secara cepat atau lambat, besar atau
kecil, yang dikehendaki maupun yang tidak dikehendaki, tergantung dari berbagai
dan faktor yang melandasinya. Perubahan sosial terbagi menjadi dua, yang
bersifat terencana dan ada perubahan sosial yang bersifat tidak terencana,
Perubahan yang direncanakan adalah suatu perubahan sosial budaya yang terjadi
sepenuhnya atas kehendak (bisa perkiraan atau perencanaan) para pihak yang
terjadi di luar kehendak dan juga pengawasan dari masyarakat. Perubahan sosial
ini tidak diinginkan namun masyarakat juga tak bisa menghindari hal tersebut.
tsunami yang terjadi di Aceh tahun tahun 2004 atau bencana tsunami Palu tahun
2018. Dua bencana ini jelas tidak terencana, tidak dikehendaki, berlangsung cepat
berlangsung sejak awal tahun 2020 pemerintah telah melakukan beragam upaya
dalam mencegah penyebaran virus ini. Beberapa upaya yang telah dilakukan
pemerintah antara lain Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan
oleh pemerintah.
kebingungan, dan keadaan darurat yang diakibatkan oleh virus corona dapat
penerapan social distancing banyak warga yang menganggur. Begitu pula dengan
warga yang menggantungkan hidup dari pekerjaan bermain musik, juru tata rias,
dan pengisi acara di pesta pernikahan. Saat ini akibat penerapan protokol
dengan mengundang jasa-jasa mereka, hal ini memberikan efek secara langsung,
kepada para warga, ditengah-tengah pandemi virus covid-19 ini, banyak warga
yang akhirnya menjadi buruh tani, atau bekerja di sektor informal lainnya, demi
bertahan hidup.
memikirkan nasib mereka. Kehidupan yang berjalan seperti biasa tanpa adanya
4
stressor bagi sebagian besar orang, dan dampaknya bisa jadi sama parahnya
dengan dampak yang ditimbulkan jika terinfeksi virus corona itu sendiri (Taylor,
2019).
Kabupaten Ogan Ilir. Kecemasan dan rasa tidak aman yang dialami sebagian
uraian latar belakang diatas, maka penulis memilih judul yaitu “Tinjauan kondisi
sosial ekonomi masyarakat dalam masa pandemi covid-19 di Desa Sukaraja Baru
1.2.Identifikasi Masalah
1.3.Rumusan Masalah
adalah:
a. Manfaat Teoritis.
b. Manfaat Praktis
wabah Pandemi Covid 19. Diharapkan Pemerintah Daerah dan desa segera
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian sosial
Kata sosial berasal dari kata “socious” yang artinya kawan, teman.
Manusia lahir dengan kapasitas yang ia miliki kemudian memulai hidup saling
didalam kelompok atau hidup berkelompok dan satu sama lain saling
dengan masyarakat(Suharso,2005).
artinya manusia tidak dapat hidup wajar tanpa adanya bantuan dari oranglain,
sehingga arti sosial sering diartikan sebagai hal yang berkenaan dengan
sebagainya). Sedangkan pada departemen sosial menunjuk pada suatu acuan yang
komunitas. Sebagai acuan berarti sosial bersifat abstrak yang berisi simbol-simbol
7
8
saling berfungsi satu dengan lainnya. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa
merasa ikut menderita bila pihak lain yang ada dilingkungannya mengalami
timbal balik yang amat erat. Pada relasi timbal balik ini menentukan dan
sosialisasi sebagai “...seluruh proses, bila seorang individu itu dari masa kanak-
B. Pengertian Ekonomi
“Oikos”yang artinya rumah tangga dan “Nomos” artinya mengatur. Jadi secara
harafiah, ekonomi berarti cara mengatur rumah tangga. Ini adalah pengertian yang
masyarakat, maka pengertian ekonomi juga sudah lebih luas. Ekonomi juga
sehari-hari. Sedangkan menurut KBBI (2001), kata ekonomi berarti ilmu yang
sumber daya yang terbatas. P.A. Samuelson (dalam Gilarso, 2004) menyebutkan
ilmu ekonomi adalah studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih
untuk kemudian menyalurkannya (baik saat ini maupun dimasa depan) kepada
berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat. M. Manulang
(dalam Sari dkk, 2007) menyebutkan bahwa ekonomi merupakan ilmu yang
sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial
dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur sosial masyarakat.
Pemberian posisi ini disertai dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus
materi dan batas-batasnya yang tidak bisa diikuti manusia. Penduduk dan
masyarakat yaitu :
a. Tingkat Pendidikan
b. Jenis Pekerjaan
c. Tingkat Pendapatan
e. Tempat Tinggal
f. Kepemilikan Kekayaan
h. Aktivitas ekonomi
Dalam hal ini, uraiannya dibatasi hanya 4 faktor yang menentukan yaitu
1. Tingkat Pendidikan
masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan adalah aktifitas dan usaha untuk
yaitu rohani (fikiran, cipta, rasa, dan hati nurani) serta jasmani (panca indera dan
keterampilan-keterampilan).
12
seutuhnya, yaitu manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Dalam penelitian ini tingkat pendidikan orang tua dilihat dari jenjang
pendidikan formal terakhir yang ditempuh oleh orang tua anak. Selain itu,
pendidikan informal yang pernah diikuti berupa kursus dan lain-lain. Karena
serta status sosial ekonomi yang akan diperoleh. Semakin tinggi jenjang
pendidikan yang didapat maka semakin tinggi juga status sosial ekonomi yang
Ibtidaiyah (MI) Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau
(SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) atau bentuk lain yang sederajat. c.
2. Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah semua hasil suatu pekerjaan yang yang diterima
oleh kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya yang diwujudkan dalam
bentuk uang dan barang. Menurut Sumardi dalam Yerikho (dalam Poniman,2015)
tinggi mereka akan dapat memperoleh kesempatan yang lebih luas untuk
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik disertai pendapatan yang lebih besar.
dibedakan menjadi dua yaitu pendapatan usaha tani dan pendapatan rumah tangga.
Pendapatan rumah tangga yaitu pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha
tani ditambah dengan pendapatan yang berasal dari kegiatan diluar usaha tani.
Pendapatan usaha tani adalah selisih antara pendapatan kotor (output) dan biaya
produksi (input) yang dihitung dalam per bulan, per tahun, per musim tanam.
14
Pendapatan luar usaha tani adalah pendapatan yang diperoleh sebagai akibat
melakukan kegiatan diluar usaha tani seperti berdagang, mengojek, dan lain-
apakah seseorang atau sekelompok orang akan mampu atau tidak mampu
memenuhi kebutuhan hidupnya agar dapak hidup secara layak sebagai manusia
a. Golongan Rendah,
pendapatan lebih rendah dari keperluan untuk memenuhi tingkat hidup yang
minimal seperti sandang, pangan dan tempat tinggal yang berpenghasilan kurang
b. Golongan Menengah,
c. Golongan Tinggi,
panjang tanpa ada rasa khawatir. Menjadikan pendidikan bukan sebagai acuan
3. Pemilikan Kekayaan
memiliki nilai tinggi dalam suatu rumah tangga seperti halnya uang, perhiasan,
barang-barang yang bernilai jual tinggi serta kepemilikan lahan sebagai investasi
a. Golongan rendah, memiliki harta dan simpanan uang senilai kurang dari Rp.
5.000.000
b. Golongan menengah, memiliki harta dan simpanan uang senilai Rp. 5.000.000
c. Golongan tinggi, memiliki harta dan simpanan uang senilai lebih dari Rp.
15.000.000
4. Tempat tinggal
Secara umum, rumah dapat diartikan sebagai tempat untuk berlindung atau
sehari-hari. Namun, pengertian rumah juga dapat ditinjau lebih jauh secara fisik
dan psikologis.
16
a. Status rumah yang ditempati, rumah dinas, menyewa, menumpang pada saudara
atau ikut oranglain umumnya merupakan keluarga dengan sosial ekonomi rendah.
b. Kondisi fisik bangunan, dapat berupa permanen, kayu dan bambu. Keluarga
c. Besarnya rumah yang ditempati, semakin luas rumah yang ditempati, pada
sampai era reformasi kesenjangan antar provinsi masih terlihat dalam hal-hal yang
juga memberikan batasan tentang kondisi sosial ekonomi yaitu, Merupakan suatu
kedudukan yang diatur secara sosial dan menempatkan seseorang pada posisi
Kondisi sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang yang
diatur sosial dan merupakan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur sosial
masyarakat, pemberian posisi ini disertai pula dengan posisi tertentu dalam
struktur sosial masyarakat, pemberian posisi ini disertai pula dengan seperangkat
hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh pembawa status (Dewi, 2009). Sosial
(Wayan, 2014). Soerjono Soekanto (2009: 208) menyatakan bahwa, Ukuran atau
termasuk dalam lapisan teratas. Kekayaan tersebut, misalnya, dapat dilihat pada
seterusnya,
dihormati, mendapat tempat teratas. Ukuran semacam ini, banyak dijumpai pada
18
(4). Ukuran ilmu pengetahuan, Ilmu pengetahuan sebagai ukuran dipakai oleh
diatas didukung oleh MaMahbud UI Hag dari Bank Dunia bersama dengan James
air yang sehat serta didukung oleh pekerjaan yang layak. Berdasarkan pendapat
Sulistyorini,2014).
19
Gambar 2.1
a. Tingkat Pendapatan
b. Pemenuhan Kebutuhan Pangan
d. Aktivitas Ekonomi
e. Kondisi Sosial
Tabel 2.1.
Penelitian Terdahulu
masyarakat
dilihat dari
aspek tingkat
pendidikan dan
adat atau trdisi
masyarakat.
3. Kehidupan Andi Saribulan, Suami Deskriptif-Kualitatif
Sosial 2015 dihadapkan
Ekonomi pada kondisi
Keluarga kehidupan yang
Tenaga sangat berbeda
Kerja dibanding pada
Wanita saat isterinya
(Studi bekerja menjadi
Kasus Pada Tenaga Kerja
lima Wanita,
Keluarga dianggap
Yang berbeda karena
Berdomili sebelum
di Polewali isterinya
Mandar) bekerja mereka
hanya berperan
sebagai kepala
keluarga saja
yang pada
umumnya
bertugas
mencari nafkah
semampunya,
membimbing
dan
memberikan
perlindungan
kepada keluarga
akan tetapi
mereka mau
tidak mau harus
berperan ganda
sebagai kepala
keluarga
sekaligus
sebagai ibu
rumah tangga.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati”.
induktif, lebih mementingkan proses dari pada hasil penelitian yang dilakukan
deskrptif adalah satu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu
subjek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau pun kelas peristiwa pada masa
sekarang.
atau lukisan secara sistematis serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
22
23
Metode ini cocok dalam penelitian ini karena penelitian ini berusaha mencari
sehingga fenomena kelompok tersebut dapat terungkap secara jelas dan akurat.
Kondisi Sosial Ekonomi Kondisi sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau
kedudukan yang yang diatur sosial dan merupakan seseorang dalam posisi
tertentu dalam struktur sosial masyarakat, pemberian posisi ini disertai pula
dengan posisi tertentu dalam struktur sosial masyarakat, pemberian posisi ini
disertai pula dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh
pembawa status.
19) di seluruh dunia untuk semua Negara. Penyakit ini disebabkan oleh korona
24
virus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2. Wabah COVID-19 pertama kali
dideteksi di Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok pada tanggal 1 Desember 2019, dan
tanggal 11 Maret 2020 hingga 14 November 2020, lebih dari 53.281.350 orang
kasus telah dilaporkan lebih dari 219 negara dan wilayah seluruh dunia,
mengakibatkan lebih dari 1.301.021 orang meninggal dunia dan lebih dari
Key Informan/Informan
Jenis sumber data berupa manusia yang dalam penelitian kualitatif dikenal
posisi dan beragam peran dengan kemungkinan akses informasi yang dimilikinya
Tabel 3.1.
Informan Penelitian
analitis.sumber data yang diguanakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini penulis
a. Sumber data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari
sumber pertamanya. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian
b. Sumber data sekunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti
sebagai penunjang dari sumber pertama. Dapat juga dikatakan data yang tersusun
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan
berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya data dapat dikumpulkan pada setting
alamiah (natural setting). Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan
Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data,
pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik
teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Peneliti
wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara
serempak.
27
1. Wawancara
2. Observasi Langsung
yang sebenarnya.
untuk menunjang data primer atau data utama yang diperoleh langsung
Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan
karena dapat memberikan makna terhadap data yang dikumpulkan oleh peneliti.
Data yang diperoleh dan dikumpulkan dari responden melalui hasil observasi,
dilakukan melalui tiga kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi Miles dan
merupakan upaya yang berlanjut, berulang dan menerus. Masalah reduksi data,
analisis yang saling susul menyusul. Tiga jenis kegiatan utama analisis data
merupakan proses siklus dan interaktif. Peneliti harus siap bergerak diantara
dibawah ini:
Tabel 3.2.
Jadwal Penelitian
a. Bab I Pendahuluan
penelitian.
Bab ini berisi penjelasan tentang landasan teori yang berkaitan dengan
permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Selain itu, bab ini juga berisi
tentang tinjauan pustaka yang merupakan hasil kajian yang berisikan bukti-bukti
informan, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data,
merupakan hasil pemekaran Desa Sukaraja, yang selanjutnya menjadi dua desa,
yakni Desa Sukaraja Baru dan Desa Sukaraja Lama. Kedua desa ini pada awalnya
masuk dalam wilayah Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Ogan Komering Ilir
(OKI), seiring dengan adanya pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ilir dan
terbentuknya Kabupaten Ogan Ilir, maka Desa Sukaraja Baru dan Desa Sukaraja
Desa Sukaraja Baru terletak kira-kira 6 km dari Ibu Kota Kecamatan. Desa
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Mandi Angin dan Desa Tanjung
31
32
Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan.
dua macam yaitu tingkat pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pada
orang.
33
Tabel 4.1
1. SD 81 orang
D4)/Sarjana
masyarakat Desa Sukaraja Baru tergolong yang mempunya SDM yang cukup
baik. Selain pendidikan formal, masyarakat Desa Sukaraja Baru juga ada yang
berpendidikan non formal seperti mengaji diniyah dan TPQ/TPA yang teberada
pada 2 gedung di wilayah desa dengan jumlah murid sebanyak 225 orang.
memadai, baik sarana pendidikan formal maupun non formal. Di Desa Sukaraja
Baru terdapat sarana pendidikan formal terdiri dari gedung PAUD sebanyak satu
unit, gedung Taman Kanak-Kanak sebanyak tiga unit, gedung SD sebanyak dua
Tabel 4.2
1. PAUD 1
2. TK 3
3. SD 2
4. SMP 1
sebagai petani karet.Petani karet berjumlah sebanyak 483 orang. Selain itu
terdapat berbagai profesi lainnya, diantaranya Pegawai Negri Sipil (PNS) yang
sebanyak 15 jiwa. Profesi buruh tani 85 jiwa, petani penjual bibit berjumlah
Tabel 4.3
Tabel 4.3.
Profesi Penduduk
1. Petani 483
2. Wiraswasta 35
3. Pedagang 85
4. Buruh kasar 87
5. PNS 43
6. TNI/Polri 85
7. Tukang 47
8. Nelayan 15
9. Guru 17
Tanaman
Sukaraja Baru yang bekerja sebagai buruh tani dan petani, keadaan perekonomian
desa bisa dikatakan menengah kebawah.Hal ini dapat diketahui peneliti dari hasil
wawancara dengan Bapak Kardiman (56 tahun) yang bekerja sebagai staff
KAUR Pemerintahan Desa Sukaraja Baru dan juga sebagai petani. Rata-rata
37
anggaran yang dibutuhkan untuk belanja sehari adalah Rp. 35.000,-, dengan
Harmi H (35 tahun) yang bekerja sebagai petani rata-rata anggaran yang
dibutuhkan untuk belanja sehari-hari adalah Rp. 40.000,-, dengan Slamet (36
tahun) yang bekerja sebagai petani. Dari hasil wawancara dengan beberapa
Ogan Ilir mayoritas beragama Islam, tercatat sebanyak 1.401 orang pemeluk
agama Islam. Di Desa Sukaraja Baru terdapat sarana untuk beribadah diantaranya
Sukaraja Baru sangat maju dengan adanya 4 kelompok Majelis Ta’lim yang
kelompok dengan total 432 anggota. Jika ditinjau dari segi keagamaan maka dapat
disimpulkan bahwa penduduk Desa Sukaraja Baru Kabupaten Ogan Ilir mayoritas
beragama Islam dan sebagian besar mengikuti ormas Nahdlatul Ulama.Hal ini
berupa kegiatan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan sehingga syiar Islam di
Perangkat Desa.
desa.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala Desa
ketenagakerjaan.
lainnya.
40
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala Desa
3. membagi tugas kepada Sekretaris Desa dan Kepala Seksi untuk kelancaran
tugas;
Pajak Bumi Bangunan, retribusi daerah, pajak daerah dan pajak lain untuk
lima, pedagang asongan, toko, kios, warung, restoran, hotel, losmen yang ada
lingkungan;
dan kemasyaraktan untuk peningkatan disiplin dan kinerja aparatur yang lebih
baik;
19. mengoordinasikan fasilitasi pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan dan pajak
pertemuan/balai desa, kantor Desa dan benda lain milik pemerintah desa
masyarakat;
kemasyarakatan;
23. mengupayakan pembangunan, menata tempat dan tata ruang desa sesuai
keputusan/kebijakan;
26. menyusun telaah staf berkaitan dengan bidang tugas Kepala Desa;
27. memberikan petunjuk dan bimbingan teknis kepada staf agar pelaksanaan
tugas dapat berjalan efektif, efisien sesuai program kerja dan peningkatan etos
kerja staf;
28. menyusun penetapan indikator kinerja kegiatan dan laporan keuangan, yang
terdiri dari realisasi anggaran, penyusunan neraca, arus kas dan catatan atas
29. melaksankan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Sekretariat Desa dipimpin oleh Sekretaris Desa yang dibantu oleh unsur staf
administrasi pemerintahan.
laporan.
44
pemerintahan desa;
pemerintahan desa;
Paragraf 2
Pasal 11
Urusan Tata Usaha dan Umum sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (2)
perlengkapan.
45
Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum memiliki fungsi seperti melaksanakan
Urusan Urusan Tata Usaha dan Umum memiliki uraian tugas jabatan :
merupakan unsur staf Sekretariat Desa yang membantu tugas Sekretaris Desa
lainnya.
Desa;
Desa.
pemerintahan desa;
Sekretaris Desa.
wilayah.
49
Seksi Pemerintahan
perlindungan masyarakat.
50
bidang kesejahteraan.
51
karang taruna.
pembangunan;
tugasnya;
lainnya;
dan
pembinaan mental spiritual, keagamaan, nikah, talak, cerai dan rujuk, sosial,
bidang ketenagakerjaan;
Selatan.
Kepala Dusun
Anggota : Ishak
Brama Kumbara
Mahidin
Supriyadi
Robinson
Erkom“
Sukaraja Baru
yang di teliti. Penelitian ini merupakan studi yang pengambilan subjek utama
yang menjadi warga Desa Sukaraja Baru yang hidup dan menetap lebih dari 20
tahun lebih. Adapun karakteristik dari ketiga keluarga tersebut adalah sebagai
berikut:
Tabel 5.1
Karakteristik Informan
1. Slamet 36 SMP
2. Hadison 48 SD
3. Redo 29 SMA
4. Edy 31 SMA
56
57
penjelasannya :
5.1.1 Pendapatan
Desa Sukaraja Baru berasal dari berbagai sumber, kondisi ini terjadi karena
masing-masing anggota rumah tangga mempunyai lebih dari satu jenis pekerjaan
3) Buruh tani
4) Pedagang
5) Peternak
hal yang paling penting dari kesejahteraan adalah pendapatan, sebab beberapa
peningkatan tersebut tidak merubah pola konsumsi maka rumah tangga tersebut
58
merubah pola konsumsi maka rumah tangga tersebut tidak sejahtera. Sementara
kesejahteraan masyarakat.
Pada Teori Keynes, konsumsi yang dilakukan oleh satu orang dalam
meningkatkan pendapatan orang lain. Siklus ini terus berlanjut dan membuat
lumpuh. Keluarga pada umumnya terdiri dari seorang kepala keluarga dan
yang diperoleh dari bekerja. Tiap anggota keluarga berusia kerja dirumah tangga
Dalam masa pandemi covid-19 ini hasil yang mereka peroleh sebagai
petani dapat dikatakan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-
hari. Dikarenakan rendahnya harga jual karet dan produktivitas petani yang
59
semakin merosot atau menurun, akibatnya banyak warga yang yang semakin
tahun)
sekarang. Slamet merupakan petani karet yang bekerja sebagai petani karet, dan
hanya memilki sebidang kebun penghasilannya saat ini dirasa kurang mencukupi
pekerjaannya. Pendapatan adalah segala sesuatu yang didapat dari hasil usaha
yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu.
Pendapatan terdiri dari upah atau penerimaan tenaga kerja, pendapatan dari
60
kekayaan seperti sewa dan dividen, serta pembayaran transfer atau penerimaan
Dampak dari pandemi corona seperti saat ini, warga masyarakat di Desa
Sukaraja Baru juga turut merasakan imbasnya, banyak dari petani bibit yang saat
ini usahanya merugi, dikarenakan rendahnya daya beli konsumen, keadaan seperti
saat ini tentu saja berimbas kepada tingkat pendapatan yang semakin
berkurang.Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Edy (31 tahun) sebagai petani
“Sudah setahun ini kami ini sudah krisis dik, oleh karena nya
orang-orang yang beli bibit ini sudah semakin berkurang,
mengandalkan pendapatan dari bibit ini kalau sekarang tidak
bisa di andalkan lagi…, tapi tetap harus bertahan, kalau mau
merubah kerja, kerja apa..kami cuma bisa kerja ini lah…”
pandemi corona yang membatasi mobilisasi warga dari luar daerah dan ketatnya
kebutuhan sandang, pangan dan papan. Pada zaman yang modern ini kebutuhan
primer dan mana kebutuhan sekunder. Namun, dari sekian banyak kebutuhan
manusia, kebutuhan pangan, sandang, dan papan masih menjadi kebutuhan pokok
yang mesti selalu menempati urutan atas dalam hal permintaan kebutuhan
dapat mempertahankan hidup, oleh karena itu kecukupan pangan bagi setiap
orang pada setiap waktu merupakan hak azazi yang harus dipenuhi (Ismet, 2007;
mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa dan negara.
62
dan politik dapat terjadi jika ketahanan pangan terganggu, yang pada akhirnya
di Desa Sukaraja Baru saat ini menjadi sasaran utama. Saat ini dengan wabah
pandemi covid yang melanda seluruh negeri menyebabkan imbas tingginya angka
(Omisbar) dalam hal ini pemerintah desa juga giat mendata warga desa yang
kepala keluarga mereka menganggur. Hal ini seperti di ungkapkan Bapak Soleh
Hal senada diungkapkan oleh Redo (29 Tahun) sebagai buruh tani di kebun karet
pertahanan keamanan desa. Pertahanan pangan merupakan salah satu hal yang
atau upah dari menyadap karet, uangnya diutamakan untuk membeli beras dan
lauk pauk Biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pangan (lauk pauk
dan beras) sehari-hari sekitar Rp.35.000 sampai dengan Rp. 50..000. Seperti yang
“Yang paling penting dek, zaman susah cak ini ari yang paling
utama nak beli beras, biaya makan sehari-hari, tiga kali sehari
…pagi, siang, samo malam biso makan, per hari, kalau kito
hemat-hemat kan bekisar 30 ribuan ontok sayur dan beli beras,
yang penting biso cukup makan ontok keluarga…”
“Yang paling penting dik, zaman susah seperti ini yang paling
utama mau beli beras, biaya makan sehari-hari, tiga kali
sehari.. pagi, siang, sama malam bisa makan, per hari, kalau
64
dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya. Selain itu, aktivitas ekonomi juga
dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan manusia untuk mencapai suatu
melainkan metode jitu dalam memutus rantai penyebaran covid-19 ini. Kebijakan
dari sisi rantai pasok, tenaga kerja, kesinambungan bisnis hingga arus kas usaha
mereka.
ataupun aktivitas sosial lainnya, sejak pukul 21.00 sampai 04.00 WIB.
sehari-hari. Hal ini diungkapkan oleh pemilik warung makanan Redo (29 Tahun)
Hal senada juga diungkapkan oleh Harmi (35 tahun) sebagai kaur Pemerintahan
Desa Sukaraja Baru, beliau mengungkapkan saat ini di masa pandemi corona
kerumunan masa, maka untuk kegiatan pasar kalangan di batasi seminggu hanya
satu kali, yang sebelumnya biasanya dua kali, kemudian untuk menggelar demo
atau event kegiatan seperti pameran motor, ataupun produk-produk saat ini waktu
masyarakat. Hal ini tidak dapat di pungkiri, mengingat selama ini bila ada
bunga-bunga hias lokal desa yang dibeli oleh pendatang atau wisatawan, Berikut
corona adalah mengurangi mobilitas masyarakat dari satu tempat ke tempat lain
dan tidak berkumpul di keramaian.. Untuk mengantisipasi hal ini, yang terbaik
pertemuan massal dan menjaga jarak 2 meter / sekitar satu jenis (empat benjolan,
enam kaki) dari yang lain memutuskan. Ini berarti bahwa metode ini mengurangi
tidak ada virus atau patogen yang dapat menyebar dari orang ke orang.
68
informal daripada sektor formal. Namun walaupun tidak terjadi penguncian (lock
merasa ikut menderita bila pihak lain yang ada dilingkungannya mengalami
timbal balik yang amat erat. Pada relasi timbal balik ini menentukan dan
sosialisasi sebagai “...seluruh proses, bila seorang individu itu dari masa kanak-
diri dengan individu individu yang hidup dalam masyarakat sekitarnya”. Dampak
dari pandemic corona yang musti menjaga jarak dan menhindari kerumunan, juga
corona, sesuai instruksi dari kepala desa, dan musti di patuhi oleh warga di Desa
“Nah untuk gawe pecak sedekah dusun mulak taun kemaren lah
dilarang,sebab ditakutkan nambah banyak warga yang bekerumun
penuh bekumpul, pecak kegiatan kumpul dilapangan sambil
be’doa samo-samo sambil masing-masing kito gegawaan
makanan ajak keluargo, tahun ini cokop duduk dirumah bae..doa
masing-masing..kito ikuti anjuran pemerintah, supaya doson kito
jugo memutus rantai covid”
Kabupaten Ogan Ilir. Kecemasan dan rasa tidak aman yang dialami sebagian
berimbas luas kepada segala aspek kehidupan, terutama dalam bidang ekonomi,
berdiam diri di rumah. Hal ini diungkapkan juga oleh Bapak Edy sebagai subjek
penelitian, ia mengatakan.
“Bener itu karena di dusun kami ini ado warga yang keno
covid, dio musti isolasi mandiri dulu.. takutnya kagek menular
ke kito, nah untuk warga jugo di wajibkan ado pemberlakuan
jugo untuk jam malam, apolagi budak-budak yang galak
nongkrong penuh-penuh di bale-bale tu, mak ini ari dak boleh
dulu kumpul-kumpulan
“Bener itu karena di dusun kami ini ada warga yang kena
covid, dia musti isolasi mandiri dulu.. takutnya nanti
menularke kita, nah untuk warga juga diwajibkan ada
pemberlakuan juga jam malam, apalagi anak-anak yang suka
nongkrong ramai-ramai dib alai-balai, sekarang ini dak boleh
dulu berkumpul.
Begitu pula dengan warga yang menggantungkan hidup dari pekerjaan bermain
musik, juru tata rias, dan pengisi acara di pesta pernikahan. Saat ini akibat
virus covid-19 ini, banyak warga yang akhirnya menjadi buruh tani, atau bekerja
di sektor informal lainnya, demi bertahan hidup. Seperti yang diungkapkan oleh
Bapak Slamet berikut ini, yang mengatakan akibat pandemi corona kegiatan
sosial juga ikut terkena imbasnya, dimana ketika menggelar hajatan tidak
kerumunan.
“Saat ini kami warga dihimbau kalu dak perlu igo, dem
jangan nak menggelar-gelar pesta,orgen apolagi nak
kumpulan wong banyak-banyak tu, sebab tu bahayo
pandemi ini, kalu nak jugo menggelar pesta, kami dak
pulo ngundang banyak igo keluargo, paling tetanggo deket
di kiri kanan ini, kagek kalu menggelar pesta melanggar
prokes, kito di kenoke sangsi dari petugas prokes”
prasarana sosial, serta masih banyak yang lainnya. Manusia dalam memenuhi
yang erat menjadi merenggang akibat pandemi covid.. Pada relasi timbal balik
dimana keadaan masyarakat dalam hidupnya baik menyangkut taraf hidup, ilmu
juga termasuk didalamnya perubahan sikap, perilaku, dan pola pikir masyarakat
untuk mencapai suatu arah yang lebih baik. Begitupun yang menjadi keinginan
dari warga Desa Sukaraja Baru dan keluarganya mereka berharap pandemic covid
19 ini segera berakhir, dan membawa perubahan kehidupan sosial yang lebih baik
lagi.
BAB VI
6.1. Kesimpulan
berikut:
masalah utama yang muncul dalam masa pandemi corona saat ini
lalui oleh kendaraan dari dan dalam luar provinsi di Desa Sukaraja
73
74
6.2. Saran
lingkungan sekitarnya.
77
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal. 2002. Kondisi Sosial Ekonomi Petani Tebu di Desa Negara Batin
Sungkai Selatan. Unila. Bandar Lampung
Abdulyani. 2013. Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara
Basrowi, Juriah. 2010. Analisis Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat Pendidikan
Masyarakat Desa Srigading.Jurnal Ekonomi dan Pendidikan.
Setiadi, Elly. M dan Usman Kolip. (2011). Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta
dan Gejala Pemasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemacahanya,
Bandung: Kencana Prenada Media Group.
Tim, C. I. (2020, Juli 1). Studi: Orang Indonesia Alami Kecemasan Tinggi saat
Pandemi. Retrieved from CNN Indonesia:
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200630152630-260-
519095/studi-orang-indonesia-alami-kecemasan-tinggi-saat-pandemi
Tim, D. N. (2020, April 21). Jokowi Larang Mudik Lebaran di Tengah Wabah
Corona. Retrieved from detiknews: https://news.detik.com/foto-news/d-
4985198/jokowi-larang-mudik-lebarandi-tengah-wabah-corona.
PEDOMAN WAWANCARA
I. Identitas Informan
1. Nama:
2. Alamat:
3. Usia:
4. Status:
5. Berapa penghasilan?