0
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan Laporan Akhir Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah (KKN-DR) Tahun
2020 ini dengan tepat waktu. Shalawat dan salam tak lupa saya sampaikan kepada junjungan kita
semua yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang,
Nabi Muhammad SAW. Tanpanya mungkin kita semua akan selalu berada di masa kesesatan yang
tidak tahu tujuan. Tak lupa kepada keluarganya, sahabatnya, dan kita semua selaku umatnya yang
InsyaAllah selalu berada didalam ajaran beliau hingga akhir hayat nanti. Aamiin Ya Rabbal
Alamin.
Laporan Akhir Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah (KKN-DR) ini ditulis selain dalam rangka
melengkapi tugas kuliah di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, juga dalam rangka mengemban misi suci
untuk mengabdi kepada masyarakat setempat. Saya merasa bahwa tanpa bantuan dari berbagai
pihak, laporan ini tidak dapat terselesaikan tepat waktu. Oleh karena itu pada kesempatan ini saya
menyampaikan rasa terimakasih kepada :
1. Dr. H. Sumanta Hasyim, M.Ag selaku Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon,
2. Dr. H. Ahmad Yani, M.Ag selaku ketua LP2M IAIN Syekh Nurjati Cirebon,
3. Dr. Hj. Septi Gumiandari, M.Ag selaku Dosen Pembimbing Lapangan yangtelah banyak
membantu saya dari segi materi maupun psikologi,
4. Kepala Kelurahan Cijoho, Suharto, S.E yang telah mengizinkan saya untuk melaksanakan
KKN di kelurahan Cijoho
5. Ketua RT 13 Bapak Didi dan Ketua RT 14 Bapak Mamat yang telah banyak membantu
menginformasikan kepada masyarakatnya mengenai program KKN saya,
6. Pengurus Mushala At-Taqwa, Bapak Kyai Emon yang telah memperbolehkan saya untuk
melaksanakan program KKN di Mushala At-Taqwa
7. Para Remaja RT 13 dan RT 14 yang telah ikut berkontribusi dalam kegiatan KKN
8. Serta rekan-rekan KKN DR kelompok 6 yang telah membantu saya dalam hal memberikan
semangat satu sama lain.
Saya menyadari bahwa pengerjaan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
saya masih mengharapkan kesediaan dari berbagai pihak untuk memberikan saran dan kritik yang
bersifat membangun. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan baik untuk saya khususnya maupun pembaca umumnya.Atas kerjasamanya diucapkan
terima kasih.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................2
C. Sasaran dan Tujuan Pengabdian............................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................................4
RENCANA KEGIATAN.....................................................................................................................4
A. Program dan Kegiatan...........................................................................................................4
B. Pendekatan, Metode dan Teknik Pelaksanaan.......................................................................5
BAB III.................................................................................................................................................7
PELAKSANAAN DAN HASIL PENGABDIAN...............................................................................7
A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan............................................................................................7
1. Refleksi Sosial akan Kebutuhan dan Harapan Masyarakat................................................7
2. Pelaksanaan Program Tajug Melek Baca Qur’an (TMBQ)...............................................9
3. Evaluasi Hasil Pengabdian...............................................................................................13
B. Hasil Kegiatan......................................................................................................................14
BAB IV...............................................................................................................................................16
PENUTUP..........................................................................................................................................16
A. Kesimpulan..........................................................................................................................16
B. Rekomendasi........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................17
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................................................18
JEJAK DIGITAL...............................................................................................................................19
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
dengan Sekolah Agama. Akibat diliburkannya sekolah Agama, anak-anak pun lebih banyak
bermain di siang harinya sampai adzan maghrib berkumandang bahkan terkadang dilanjutkan
bermain kembali di malam harinya. Oleh sebab itu, banyak orang tua yang resah dan karena
pergaulan yang terbilang bebas, beberapa orang tua meresahkan akan sikap dan perilaku
anaknya yang suka berbicara kasar.
Tidak hanya itu saja, ada beberapa lagi masalah yang sudah lama meresahkan pikiran saya
dan beberapa masyarakat lain, yaitu mengenai kurangnya jamaah yang melaksanakan shalat di
masjid/mushala dan juga kurangnya minat anak-anak sekarang terhadap Melek Baca Al-Quran.
Meskipun ada Sekolah Agama, disana tidak terfokus kedalam mempelajari Al-Qur’an. Tetapi
lebih banyak mempelajari mengenai Islam secara dasar seperti sejarah, bahasa Arab serta fiqih.
Sudah sewajarnya bagi kita sebagai agent of change untuk dapat mengimplementasikan
ilmu yang kita punya terhadap masyarakat yang membutuhkan bimbingan dari kita. Untuk itu,
berdasarkan permasalahan diatas, saya mencoba untuk melakukan suatu inovasi baru dalam
program KKN-DR ini berupa Tajug Melek Baca Qur’an yang bertemakan “Memakmurkan
Mushala At-Taqwa dengan Gerakan Melek Baca Qur’an bersama Remaja Lingkungan sekitar”
dengan tujuan untuk membumikan Al-Qur’an, mengajarkan untuk cinta terhadap Al-Qur’an
sejak dini dan juga membiasakan anak-anak untuk shalat berjamaah di masjid/mushala. Karena
potensi beragama seseorang memerlukan pembinaan, pengarahan, pengembangan dst untuk
mengenalkan agama kepadanya. (Nata, 2014: 23)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, saya memperoleh beberapa rumusan masalah
yang sekiranya dapat dilakukan dalam program KKN-DR ini, diantaranya
1. Pada hari Kamis, 2 Juli 2020 saya mengunjungi ketua RT 13 yaitu Pak Didi, disana saya
meminta izin untuk mengadakan KKN-DR yang akan melibatkan warga RT 13. Saya
menanyakan perihal tempat pengajian anak-anak yang berada di RT 13, dan Pak Didi
mengatakan bahwa belum ada tempat pengajian yang khusus untuk anak-anak karena tidak
adanya tempat ataupun mushala di RT 13.
2. Pada Hari Kamis, 2 Juli 2020 saya juga mengunjungi RT 14 yaitu Pak Mamat, disana saya
juga meminta izin untuk mengadakan KKN-DR yang akan melibatkan warga RT 14 dan
rencana saya untuk mengadakan kegiatan di mushala yang berada di RT 14. Pak Mamat
pun mengatakan bahwa kunjungan saya dan program KKN saya itu sangat diapresiasi,
karena belum adanya kegiatan pengajian anak-anak di lingkungan tersebut.
3. Pada Hari Sabtu, 4 Juli 2020 saya mengunjungi rumah Pengurus Mushala At-Taqwa yaitu
Kyai Emon. Saya menanyakan perihal kegiatan dan perihal jamaah shalat yang ada di
2
Mushala At-Taqwa. Kyai Emon mengatakan bahwa biasanya tidak ada kegiatan apa-apa
kecuali shalat jamaah di Mushala ini, dan untuk jamaah biasanya didominasi oleh orang
tua dan itu pun hanya sekitar 10 orang.
4. Pada Hari Selasa, 7 Juli 2020 saya menyebarkan pamflet kegiatan KKN-DR kepada warga
setempat sambil berbincang-bincang mengenai kegiatan anak-anak selama pandemi covid-
19 ini. Dan para orang tua yang sedang berkumpul serempak mengatakan bahwa banyak
dari mereka kegiatan sehari-harinya bermain terus dan bahkan kadang sampai lupa dan
susah untuk disuruh belajar. Saya juga menyinggung sedikit mengenai kegiatan mengaji
anak-anak, dan beberapa dari orang tua mengatakan bahwa biasanya anak-anak belajar
mengaji dirumah saja bersama mereka dan bahkan kadang mereka tidak mengaji dan hanya
mengerjakan tugas sekolah saja.
3
BAB II
RENCANA KEGIATAN
4
Mengajak para remaja 8 Juli 2020
yang bisa Baca dan Remaja kisaran
Tulis Al-Qu’an untuk umur 15 tahun –
bisa ikut berkontribusi 22 tahun
menjadi tenaga
pengajar mengaji bagi
anak-anak desa
5
6
Setelah mengetahui berbagai macam permasalahan di desa setempat, saya menyusun rencana
program kegiatan. Lalu melakukan sosialisasi dengan warga setempat baik orang tua, remaja
maupun anak-anak mengenai program KKN. Dengan harapan mereka dapat ikut berpartisipasi
dalam program KKN DR ini dan para orang tua dapat mendukung anaknya untuk mengikuti
program Tajug Melek Baca Qur’an ini.
Metode yang digunakan adalah studi lapangan dengan cara wawancara beberapa tokoh
masyarakat dan warga setempat untuk sosialisasi program KKN DR. Saya juga mencari tahu
dan melakukan wawancara terhadap kegiatan serupa di Mushala lain sebagai gambaran
kegiatan program KKN DR ini. Selain itu, saya pun menggunakan perspektif secara langsung
untuk mengetahui kegiatan anak-anak sehari-hari.
Terkait dengan pelaksanaan kegiatan Tajug Melek Baca Qur’an yaitu ba’da ashar pukul
15.30-17.00 WIB. Untuk kegiatan didalamnya yaitu Belajar Baca dan Tulis Al-Quran (sistem
iqra), mempelajari tajwid, menghafaljuz ‘amma dan doa-doa pendek.
6
BAB III
PELAKSANAAN DAN HASIL PENGABDIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan
7
tersebut. Pada keesokan harinya, tanggal 3 Juli 2020. Saya memutuskan untuk berkunjung
ke tempat teman adik saya untuk melakukan survey lapangan mengenai teknis program
yang mereka jalankan dan alasan diadakannya program tersebut. Bertempat di sebuah
Mushala di RT 10 Lingkungan Aton, disana terdapat 7 tenaga pengajar dengan basic
pendidikan SMA dan mengajar anak-anak kelas 6 kebawah. Saya berkesempatan untuk
melakukan wawancara dengan dua tenaga pengajar disana yaitu Diana dan Poppy. Mereka
mengatakan bahwa awal mula diadakannya program tersebut karena permintaan orang tua
di lingkungan tersebut kepada para remaja yang sedang menganggur dirumah karena
pandemi covid-19 ini. Para orang tua khususnya ibu-ibu meminta para remaja agar bisa
mengajarkan ilmunya kepada anak-anak mereka. Karena akibat dari pandemi covid-19 ini,
anak-anak jadi kekurangan waktu untuk mendapatkan pengajaran yang tepat, sistem
belajar online yang diterapkan dari sekolah pun nampaknya kurang dapat dipahami oleh
anak-anak tingkat SD tersebut. Kelompok belajar di mushala ini pun baru berjalan selama
2 minggu. Karena pengajaran disini itu mengenai pelajaran sekolah, sehingga untuk
kelompok belajar pun dibagi menjadi 3 kelompok belajar yaitu kelas PAUD – 2 SD, kelas
3 – 4 dan kelas 5-6. Poppy mengatakan bahwa metode pengajaran seperti ini dirasa sudah
cukup efektif untuk diterapkan terhadap anak-anak.
Pada Sabtu, 4 Juli 2020 saya mengunjungi salah satu rumah pengurus Mushala At-
Taqwa yaitu Bapak Kyai Emon untuk menanyakan perihal kegiatan mengaji anak-anak di
Mushala At-Taqwa. Kyai Emon yang ternyata selaku Imam juga di Mushala At-Taqwa ini
menjelaskan bahwa belum ada kegiatan mengaji anak-anak di Mushala ini. Biasanya
selesai melaksanakan shalat berjamaah, para jamaah langsung pulang ke rumah masing-
masing dikarenakan letak posisi rumah yang sangat dekat dengan mushala. Kyai Emon
menambahkan bahwa jamaah di mushala ini juga sangat sedikit dan didominasi oleh orang
yang sudah tua. Kyai Emon berharap bahwa pelaksanaan KKN yang akan saya lakukan di
Mushala At-Taqwa ini akan membawa keberkahan bagi Mushala dan ikut memakmurkan
mushala dengan kegiatan yang positif serta dapat menambah jamaah shalat wajib dari
biasanya.
Keesokan harinya, pada hari Minggu, 5 Juli 2020 saya menyebarkan pamflet dengan
menempelkan di beberapa tempat-tempat umum yang sekiranya dapat dibaca oleh warga
lingkungan sekitar. Masih pada hari yang sama saya juga bertemu dengan remaja RT 13
dan RT 14. Saya menjelaskan mengenai program KKN yang akan saya lakukan dan
meminta bantuan kepada mereka agar bisa ikut berkontribusi dalam kegiatan KKN saya
ini. Disamping untuk dapat memudahkan program KKN yang saya lakukan, tujuan saya
8
mengajak para remaja ikut serta pada kegiatan ini adalah agar mereka dapat berperan aktif
minimalnya di RT mereka sendiri.
Pada hari Selasa, 7 Juli 2020 saya terjun ke lapangan kembali untuk melakukan
sosialisasi kegiatan KKN bersama warga setempat. Saya memberikan pamflet kegiatan dan
menjelaskan mengenai program yang akan saya lakukan secara detail kepada para orang
tua dan anak-anak. Para orang tua sangat mengapresiasi program KKN yang saya lakukan
dan memerintahkan anaknya untuk bisa mengikuti kegiatan ini daripada bermain-main
terus seharian. Meskipun saya tidak melakukan sosialisasi kepada seluruh warga RT 13
dan RT 14, namun info tersebut menyebar dari satu anak ke anak yang lainnya.
9
apakah sudah sesuai kaidah Baca Qur’an yang benar atau belum. Setelah dilakukan
pengetesan ternyata banyak sekali dari mereka yang salah pengucapan makharijul
hurufnya.
Pada keesokan harinya, Rabu, 8 Juli 2020 mereka dibagi kedalam kelompok yang
sudah lancar makharijul hurufnya dan yang belum lancar makharijul hurufnya. Kelompok
belajar untuk perempuan dan laki-laki dibedakan. Karena ada 4 pengajar yaitu Totoh,
Irfan, Imam dan saya sendiri. Peserta Program TMBQ dibagi kedalam 4 kelompok, karena
jumlah perempuan lebih mendominasi daripada laki-laki maka dibagi menjadi 1 kelompok
laki-laki dan 3 kelompok perempuan. Kelompok laki-laki yang akan dibimbing oleh Imam,
kelompok perempuan yang sudah benar pengucapan makharijul hurufnya yang dibimbing
oleh Totoh, kelompok perempuan yang sudah mencapai Al-Qur’an yang dibimbing oleh
Irfan, dan kelompok perempuan yang belum benar pengucapan makharijul hurufnya oleh
saya sendiri. Pelajaran pertama yang mereka dapatkan yaitu berlatih mengenai pengucapan
huruf hijaiyah dengan menggunakan makharijul huruf yang benar.
Pada Hari ke-9, masih sama seperti hari sebelumnya yaitu melakukan shalat berjamaah
maghrib dilanjut dengan mengaji dengan makharijul huruf yang benar. Pada saat setelah
mengaji anak-anak meminta untuk diceritakan mengenai kisah manusia pertama yang ada
di dunia yaitu Nabi Adam as. Mereka sangat antusias mendengarnya dan salah satu dari
mereka pun yaitu Ama mengatakan beberapa pelajaran yang bisa diambil dari Kisah Nabi
Adam as ini bahwa sesungguhnya kita harus selalu meminta pertolongan kepada Allah
SWT dan juga tidak boleh terhasut kedalam bisikan setan yang menyesatkan. Setelah cerita
selesai, adzan isya berkumandang dan kita semua melaksanakan shalat isya berjamaah.
Pada hari ke-10, program yang dilakukan berbeda dari sebelumnya yang biasanya
mengaji terlebih dahulu, pada hari ini saya mengajarkan doa untuk kedua orang tua dengan
irama nada agar lebih memudahkan anak-anak dalam menghafalnya. Dan anak-anak pun
sangat gembira dengan metode yang diberikan sehingga mereka semangat menghafalnya
meskipun memang harus beberapa kali diulang karena pada kenyataannya ternyata mereka
pertama kali mereka mendengarkan doa ini.
Setiap Hari Sabtu dijadwalkan untuk hafalan surat-surat pendek. Masih banyak anak
yang belum mengetahui batas hafalan mereka sampai surat apa. Sehingga setoran hafalan
tiap anak dimulai dari surat An-Naas. Dari setoran setiap anaknya, ternyata kisaran anak
kelas 1 SD kebawah hafalan mereka hanya sampai surat Al-Falaq, untuk kelas 3-5
diantaranya hanya hafal sampai surat An-Nashr dan kelas 6 keatas hafalan mereka di
sekitaran surat Al-Adiyat sampai Al-Bayyinah.
1
Pada hari ke-12 yang berarti sudah 1 minggu berjalannya program Tajug Melek Baca
Qur’an di Mushala At-Taqwa ini saya melakukan refleksi dari hasil kegiatan dan materi
yang diajarkan selama ini apakah bisa dipahami oleh semua anak atau tidak. Anak-anak
diberikan beberapa pertanyaan seputar materi yang telah diajarkan. Beberapa pertanyaan
dijawab oleh anak-anak berumur kelas 5 SD keatas, sedangkan untuk anak-anak dibawah
kelas 5 SD hanya diam saja.
Minggu ke-2
Untuk Hari ke-13 ini saya mulai mengajarkan cara penulisan huruf hijaiyah kepada
anak-anak yang datang pada hari ini. Anak-anak yang datang pada hari ini hanya sedikit,
mereka sudah menginjak kelas 3 SD dan sudah masuk ke Iqra’ 6. Awalnya saya
menerapkan metode Imla (mendikte kata bahasa Arab), namun ternyata mereka belum
memahami bagaimana cara menulis Al-Qur’an, sehingga saya memutuskan untuk
menyuruh mereka menulis seluruh huruf hijaiyah. Mereka pun ternyata dapat menuliskan
semua huruf hijaiyah meskipun sedikit lebih lama dan terhambat dalam penulisan kepada
huruf hijaiyah selanjutnya.
Untuk hari ke 14-16 kegiatan yang dilakukan sama seperti sebelum-sebelumnya yaitu
mengaji dengan menerapkan makharijul huruf yang benar, serta diselingi dengan haalan
surat-surat pendek apabila waktu adzan isya masih lama.
Pada hari ke-17 dan 18 saya mulai untuk mengajarkan hukum tajwid kepada mereka,
dimulai dari hukum alif lam terlebih dahulu dan hukum nun mati/tanwin pada keesokan
harinya. Tujuannya agar mempermudah mereka untuk membaca Al-Qur’an dengan tartil
nantinya apabila mereka sudah mengetahui tajwid sebelumnya. Waktu pelaksanaan untuk
mengajarkan tajwid memang dibutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga khusus untuk
materi tajwid jam pengajian ditambah setelah shalat isya berjamaah sampai pukul 20.00
WIB.
Sama seperti hari ke-13, pada hari ke-19 pun setelah program mengaji dilaksanakan,
saya memberikan tugas kepada anak-anak untuk dapat menulis Iqra sesuai dengan bacaan
Iqra mereka sekarang, dan untuk yang sudah Al-Qur’an saya menugaskan mereka untuk
dapat menulis sebuah surat pendek di dalam Al-Qur’an tanpa harus melihat tulisannya
kedalam Al-Qur’an. Hal tersebut dilakukan supaya anak-anak tidak hanya mahir dalam
membaca Al-Qur’an tetapi merea juga bisa menuliskan Al-Qur’an.
Minggu ke-3
Anak-anak setiap harinya menunjukan progres yang baik, karena di setiap harinya dari
10 orang yang saya pegang dalam pengajian ini setidaknya setengahnya bisa naik ke
halaman berikutnya. Pada hari KKN ke-20 pun anak-anak memberikan perkembangan
1
yang sangat signifikan, mereka mulai bisa membedakan huruf-huruf hijaiyah dan sedikit
demi sedikit mengurangi kesalahan membaca Iqra.
Pada hari KKN ke-21, hari ini tidak mengaji seperti biasanya, pada hari ini saya
mengajarkan pemahaman kecintaan dalam membaca Al-Qur’an menggunakan metode
nadhoman dari Pare, Kediri. Nadhoman ini lumayan panjang, dan karena memakai bahasa
Arab sedikit sulit untuk diikuti oleh anak-anak TMBQ (Tajug Melek Baca Qur’an). Tetapi
karena teknis penyampaiannya memakai irama anak-anak pun senang mengikuti
pembelajaran dan menghapalkannya, walaupun rata-rata hanya hafal 1 bait dari 3 bait.
Pada hari KKN ke-22,23 dan 25, kegiatan KKN ini adalah mengaji dengan makharijul
huruf yang benar. Meskipun dalam pelaksanaannya terkadang ada saja anak yang masih
salah dalam pengucapan makharijul hurufnya, namun setiap harinya anak-anak
menunjukan progress dibandingkan saat pertama kali mengikuti Tajug Melek Baca Qur’an
ini. Disamping mengaji terkadang diselingi juga dengan hafalan surat-surat pendek, supaya
anak-anak dapat menghafal Al-Qur’an dan suatu saat nanti dapat mengamalkan
hafalannya.
Pada hari ke -24 ada penambahan materi mengenai rukun Islam dan rukun Iman.
Pertama-tama melaksanakan shalat maghrib terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan
hafalan surat-surat pendek. Tiap anak memiliki daya ingat yang berbeda-beda, ada yang
lebih mudah menghafalkannya dalam beberapa kali pengulangan bacaan, ada pula yang
sedikit sulit untuk menghafalkan serta melafalkan ayat dari surat tersebut. Ada juga yang
tetap semangat menghafalkan sampai isya, ada pula yang cepat bosan menghafalkannya
dan harus diselingi dengan bermain-main. Untuk anak kelas 1-2 SD yang saya ajarkan,
mereka sudah mencapai hafalan surat al-lahab. Untuk kelas 4-6 SD hafalannya masih
sampai surat Al-Maun dan ada 2 orang anak kelas 6 SD yaitu caca yang hafalannya
mencapai surat Al-Adiyat dan Erva yang hafalannya sudah 30 juz dan sekarang sampai
kepada hafalan surat Al-Mulk 1-7 ayat. Setelah melaksanakan shalat isya berjamaah,
dilanjut dengan belajar mengenai rukun islam dan rukun iman dalam suatu kelas bersama-
sama. Anak-anak semangat dalam menulis dan mempelajarinya. Namun, saya masih
kesulitan untuk mengajar anak kelas 1-2 SD, karena mereka belum bisa membaca ataupun
menulis sehingga butuh perhatian ekstra yang harus dilakukan untuk mengajar rukun Islam
dan rukun Iman kepada mereka. Mereka pun bisa mengikuti meskipun yang dihafal hanya
rukun Islam saja.
Minggu ke-4
Pada hari ke-26,kegiatan dimulai dengan shalat maghrib berjamaah terlebih dahulu,
setelah itu pengetesan mengaji satu orang-satu orang supaya anak-anak dapat terkontrol
1
dalam pembacaannya dan mengetahui kesulitan apa disaat membaca Iqra. Seperti hari-hari
biasanya ada anak yang lancar membacanya dan bisa naik iqra ke lembar berikutnya dan
ada juga yang masih terbata-bata sehingga masih tetap tinggal di lembar tersebut supaya
lancar terlebih dahulu. Setelah mengaji, adzan isya pun berkumandang sehingga
melaksanakan shalat isya terlebih dahulu. Pelajaran pun dilanjutkan dengan belajar
nadhoman keutamaan menuntut ilmu, agar anak dapat memahami keutamaan menuntut
ilmu itu seperti apa. Meskipun sedikit sulit untuk diikuti karena ini pertama kali mereka
mendengarnya, tetapi mereka pun bisa mengikuti sedikit demi sedikit.
Pada hari ke-27 kegiatan diawali dengan shalat maghrib berjamaah terlebih dahulu,
lalu dilanjutkan dengan mengaji terlebih dahulu. Setelah mengaji sambil menunggu waktu
shalat isya kita praktek shalat terlebih dahulu. Sebab, kemarin-kemarin selalu tidak sempat
untuk melaksanaka praktek shalat. Anak-anak ternyata rata-rata sudah bisa melafalkan
bacaan-bacaan shalat, hanya saja anak dari kelas 2 SD kebawah masih belum bisa
membaca bacaan-bacaan shalat.
Pada hari ke-28, merupakan hari terakhir melaksanakan pengajian di malam hari, pada
hari ini difokuskan mengaji dengan mengetes makharijul huruf dari اsampai ي. Setelah
selesai mengaji, kita bercerita-cerita mengenai pengalaman mengaji selama 23 hari ini.
Dan mereka mengatakan sangat senang, walaupun terkadang sering bentrok dengan tugas
sekolah, mereka mengatakan bahwa mereka ingin pengajian ini dilanjutkan kedepannya.
1
dibagi menjadi 3 kelompok yang mana setiap kelompok terdiri dari 4 orang. Lomba ini
dibagi menjadi 2 babak yaitu babak regular dan rebutan. Soal yang diberikan pun
mengenai materi yang telah diajarkan selama 1 bulan ini, dan dari ketiga kelompok rata-
rata bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan, namun pertanyaan seputar
tajwid masih menjadi masalah bagi mereka.
Hari ke-31 saya melakukan survey terhadap keberlanjutan program TMBQ ini dan
hari ini merupakan hari penyerahan hadiah lomba serta pembagian doorprice dengan cara
menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Dari hasil survey yang didapatkan, 99% dari
mereka ingin melanjutkan program pengajian ini, namun 1 % dari mereka tidak ingin
melanjutkan program ini entah atas alasan apa. Padahal sebelumnya, ia paling bersemangat
menyatakan bahwa pengajian ini lebih baik untuk dilanjutkan. Dan mengenai pesan dan
kesan yang diberikan oleh mereka, mereka menyatakan sangat senang mengikuti pengajian
ini, selain menambah pengetahuan yang baru, teman-teman baru pun bertambah.
B. Hasil Kegiatan
Program KKN DR yang saya lakukan yaitu terfokus pada Gerakan Melek Baca Al-Qur’an
di mushala. Karena pedoman hidup umat Islam yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah. Apabila
generasi milenial sekarang tidak diajarkan mengenai Al-Quran sejak dini, maka tidak akan ada
lagi generasi yang dapat membaca dan memahami Al-Qur’an serta kehidupan bermasyarakat
pastinya tidak akan harmonis karen tidak mempunyai pedoman hidup dan tujuan. Alquran
adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw yang isinya mencakup
seluruh perkara dunia dan akhirat, siapapun yang membacanya akan mendapatkan pahala.
Maka dari itu diperlukan kemahiran dalam membaca Alquran karena kesalahan dalam
melafalkan huruf akan menyebabkan kesalahan dalam arti. (Rusdiah, dalam Jurnal Konsep
Metode Pembelajaran Al-Qur’an). Dari hasil kegiatan Tajug Melek Baca Qur’an yang telah
dilaksanakan selama 1 bulan ini, yaitu:
1. Para peserta program KKN dapat lebih memanfaatkan waktu mereka untuk melakukan
sesuatu yang lebih bermanfaat, para orang tua pun banyak yang mendukung anak-anaknya
untuk mengikuti program ini. Namun ada beberapa orang tua yang melarang anaknya
untuk mengikuti program dikarenakan waktu KKN yang dilaksanakan pada malam hari
serta tempatnya yang jauh dari rumah. Program ini dilaksanakan pada pukul 17.30-19.30
karena dirasa merupakan waktu yang tepat untuk mereka belajar, belajar di waktu-waktu
tersebut menurut mitos yang tersebar di masyarakat merupakan waktu emas untuk dipakai
belajar. Selain itu, alasan diadakannya pada malam hari juga agar anak-anak dapat terbiasa
untuk melaksanakan shalat berjamaah di masid/mushala.
1
2. Para peserta program KKN merasa senang dengan adanya program KKN ini, dikarenakan
mereka dapat menambah teman baru dari tetangga RT. Karena biasanya mereka hanya
bermain di lingkungan RT nya masing-masing sehingga tidak mengenal teman yang lain
selain dari RTnya sendiri.
3. Para peserta program KKN sedikit demi sedikit mulai bisa membaca Iqra dan Al-Qur’an
dengan makharijul huruf yang benar. Mereka juga menjadi tahu mengenai hukum tajwid
yang diajarkan serta hafalan surat-surat pendek mereka semakin bertambah karena selalu
diadakan pengetesan setiap minggunya.
4. Ketertiban dalam menjalankan shalat berjamaah para peserta program KKN, banyak
mengalami peningkatan. Mulai sedikit mengobrol, mengganggu teman ketika sedang
shalat ataupun tengok kanan dan kiri ketika sedang shalat. Karena biasanya setelah selesai
shalat, saya selalu memberikan nasihat-nasihat mengenai shalat yang harus dilakukan
dengan khusyu.
5. Para remaja RT 13 dan RT 14 dapat lebih aktif untuk membawa perubahan terhadap
desanya dimulai dari aktif di lingkungan RT nya terlebih dahulu.
6. Para remaja dan peserta program KKN merasa senang dengan adanya program KKN ini
dan mereka meminta untuk program ini dilanjutkan kedepannya. Dan Alhamdulillah
program KKN pun tetap berlanjut sampai saat ini.
1
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata merupakan kegiatan intrakulikuler yang memberikan kesempatan bagi
mahasiswa tingkat 3 untuk belajar dan bersosialisasi bersama masyarakat. Mahasiswa adalah
aset utama yang dimiliki kampus. Berbagai kemampuan, kecerdasan, dan bakat yang mereka
miliki pastinya akan membawa perubahan yang besar dalam masyarakat apabila mendapatkan
“perawatan” yang tepat. Dikarenakan adanya pandemi covid-19, pelaksanaan KKN IAIN
Syekh Nurjati Cirebon dilaksanakan Dari Rumah.
Setiap daerah mempunyai permasalahan masyarakat yang berbeda-beda. Kelurahan Cijoho
yang berada di Kota Kuningan merupakan tempat saya melakukan KKN. Karena adanya
pandemi covid-19 ini, semua anak-anak melaksanakan sekolah secara online bahkan untuk
sekolah Agama yang diperlukan untuk mendidik sikap dan perilaku agamis mereka diliburkan.
Hal tersebut menyebabkan banyak anak yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk
bermain dan jarang sekali dari mereka yang mempelajari pelajaran agama khususnya Al-
Qur’an.
Program KKN Tajug Melek Baca Qur’an merupakan program yang perdana diadakan di
Lingkungan Kliwon, Kelurahan Cijoho. Program ini dilakukan berdasarkan keresahan para
orang tua akan anaknya yang terlalu banyak bermain dan jarang belajar dikarenakan sistem
belajar online yang kurang efektif. Program Tajug Melek Baca Qur’an ini mendapat respon
positif dari masyarakat.
B. Rekomendasi
Setelah melaksanakan program KKN ini, banyak pengalaman serta pelajaran hidup baru
yang saya dapatkan. Semoga kedepannya program Tajug Melek Baca Qur’an di Lingkungan
Kliwon ini dapat menjadi contoh untuk masyarakat di daerah lain umumnya dan masyarakat
Cijoho khususnya. Dan harapan terbesar saya bahwa program KKN ini tidak hanya
dilaksanakan selama program KKN saja, tetapi bisa berlanjut ke arah yang lebih baik
kedepannya
1
DAFTAR PUSTAKA
Nata, Abuddin. (2014). Metodologi Studi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Purnomo, Dwi Indra & Adenita. (2020). Jangan Lelah Berproses. Jakarta: PT Serambi Ilmu
Semesta
Kurniandari, Rohmana. Dalam artikel dengan judul Update Sebaran Virus Corona Indonesia
Sabtu (8/8/2020): DKI Jakarta Catat 686 Kasus Baru, 509 sembuh, diakses dalam
https://www.google.com/amp/s/ternate.tribunnews.com/amp/2020/08/08/update-sebaran-virus-
corona-indonesia-sabru-882020-dki-jakarta-catat-686-kasus-baru-509-sembuh
Rusdiah. (2012). Konsep Metode Pembelajaran Al-Quran. Diakses dalam jurnal online
https://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/tiftk/article/view/1865/1359
1
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Pamflet Kegiatan
1
JEJAK DIGITAL