Anda di halaman 1dari 43

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN ONLINE SELAMA MASA

PANDEMI COVID-19 DI KELAS V SD NEGERI SONDOSIA TAHUN


PELAJARAN 2021/2022

Oleh

Erpamela N. Adliah
NIM 170106014

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Solawat serta salam semoga selalu tercurahkan

kepada Nabi Muhammad SWT, keluarga, sahabat dan seluruh umat islam sehingga

peneliti dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan baik yang berjudul, “persepsi

siswa terhadap pembelajaran online selama masa pandemi covid 19 di kelas V SD

Negeri Sondosia”.

Penyusun proposal skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk

menyelesaikan studi tingkat sarjana strata satu (S1) pada Program Studi Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

(UIN) Mataram Tahun 2021. Dalam penyusunan proposal skripsi peneliti menyadari

bahwa proses menyelesaikan proposal skripsi tidak akan sukses tanpa bantuan dari

keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih yang

sebesar- besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Abdul Quddus M.Pd. sebagai pembimbing I dan Mulabbiyah M.Pd.

sebagai pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi, dan masukan

secara mendetail, secara terus-menerus, serta nasehat dan tanpa lelah ditengah

kesibukannya meluangkan waktu untuk membimbing terutama dalam keadaan

pandemi sekarang ini.

2. Kepada Bapak Jihad Aji selaku kepala SD Negeri Sondosia, Guru kelas V SD

Negeri Sondosia, siswa SD Negeri Sondosia, dan wali murid dari siswa SD
Negeri Sondosia yang telah banyak memberikan dukungan dan bantuan guna

terselesaikannya proposal skripsi ini.

3. Kepada orang tua yang selalu mendukung dan memberikan bantuan serta

nasehat guna dalam terselesaikannya proposal skripsi ini.

4. Kepada sahabat-sahabat, Sunaeda, Uswatun Nurhalisah, Nurhasah, Nuraini dan

Novia Oktarina yang selalu menemani dikala suka dan duka. Peneliti

mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya, peneliti tidak dapat balas budi

atas kebaikan kecuali hanya doa semoga amal mereka mendapat imbalan yang

terbaik dari Allah SWT, dan semoga ilmu yang penulis terima ini dapat

bermanfaat terutama bagi diri sendiri, dan bagi Masyarakat, Bangsa, Negara,

dan Agama. Aamiin Yarobbal Alamin.

Mataram 2021
Penulis

Erpamela N Adliah
NIM. 170106014
DAFTAR ISI
Halaman Sampul.......................................................................................i
Kata Pengantar..........................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................iii
A. Judul ................................................................................................1
B. Latar Belakang.................................................................................1
C. Rumusan Masalah............................................................................9
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian........................................................9
1. Tujuan Penelitian.......................................................................9
2. Manfaat Penelitian.....................................................................9
E. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian...........................................11
1. Ruang Lingkup Penelitian........................................................11
2. Setting Penelitian.....................................................................12
F. Telaah Pustaka...............................................................................12
G. Kerangka Teori..............................................................................17
1. Tinjauan Tentang persepsi siswa ............................................17
a. Pengertian persepsi siswa..................................................17
b. Fungsi persepsi siswa.........................................................20
c. Proses terjadinya persepsi siswa........................................20
d. Indikator persepsi siswa ....................................................28
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi siswa..................31
a. Faktor eksternal .................................................................16
b. Faktor Internal....................................................................17
3. Pembelajaran Online................................................................17
a. Pengertian pembelajaran Online........................................17
b. Dasar Hukum Pembelajaran Daring (online) ....................18
c. Ketentuan Pembelajaran Online........................................19
d. Manfaat pembelajaran online.............................................20
e. Prinsip pembelajaran online...............................................21
f. Kendala pembelajaran online.............................................22
4. Pandemi covid-19....................................................................24
H. Metode Penelitian..........................................................................24
1. Pendekatan Penelitian..............................................................24
2. Kehadiran Peneliti....................................................................26
3. Lokasi Penelitian......................................................................27
4. Sumber Data.............................................................................27
5. Prosedur Pengumpulan Data....................................................28
6. Teknik Analisis Data................................................................32
7. Pengecekan Keabsahan Data...................................................34
I. Sistematika membahasan...............................................................38
J. Rencana Jadwal Kegiatan..............................................................39
K. Daftar Pustaka................................................................................40
Lampiran
A. Judul

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN ONLINE SELAMA

MASA PANDEMI COVID-19 DI KELAS V SDN SONDOSIA TAHUN

PELAJARAN 2021/2022

B. Latar Belakang Masalah

Pandemi covid-19 merupakan bencana global yang menggemparkan

dunia sejak awal tahun 2020. Virus ini bermula dari negara yang dijuluki negeri

tirai bambu (China). Awalnya virus covid 19 berasal dari salah satu pusat pasar

makanan laut yang ada di kota wuhan china. Tercatat 189 negara yang telah

terdampak pandemi covid 19 sehingga menjadi salah satu bencana global

terbesar yang pernah terjadi didunia. penyebaran virus covid-19 ini begitu cepat

serta diiringi dengan jumlah kasus yang terus meningkat, hingga terdampak di

Indonesia.1

Disebutkan bahwa sejak diumumkan pada 2 Maret 2020 kasus

penyebaran covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap harinya,

hal ini terkuak dari 34 Propinsi di Indonesia terdapat 30 Propinsi dikonfirmasi

telah terdampak coronavirus, dengan artian bahwa virus asal cina ini telah

mewabahi sekira 90% wilayah Indonesia pada tanggal 30 Maret 2020. Melihat

tingkat penyebaran yang terus meluas di sejumlah daerah, presiden republic

Indonesia Joko Widodo kemudian menetapkan pandemi covid-19 sebagai

bencana nasional yang ditandai dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden

(Keppres) Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non Alam

1
Ilham, dkk, Penanganan Pandemi Covid-19 Di Indonesia, (Aceh: 2021, Syiah Kuala
University Press), hlm. 1-2
Penyebaran covid-19 Sebagai Bencana Nasional yang dikeluarkan pada tanggal

13 April 2020.2 sehinggga penyebaran virus Covid 19 di Indonesia berdampak

buruk yang sangat signifikan baik dari bidang Ekonomi, Politik, aktifitas sosial

terlebih pada bidang pendidikan.

Pandemi covid-19 memaksa kebijakan social distancing, (menjaga jarak

fisik) untuk meminimalisir penyebaran covid-19. jadi, kebijakan ini diupayakan

untuk memperlambat laju penyebaran virus corona di tengah masyarakat

khususnya bagi siswa. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merespon

dengan kebijakan Belajar Dari Rumah (BDR) melalui pembelajaran Daring dan

tidak dianjurkan untuk pembelajaran tatap muka.3

Metode pembelajaran online adalah metode pengajaran yang

mengggunakan jaringan untuk berkomunikasi, membaca, dan menulis yang

dilakukan pada waktu yang sama namun tidak dalam ruang yang sama dengan

menggunakan berbagai teknologi dan multimedia (computer, video, audio,

smartphone dan lain sebagainya). Metode pembelajaran online pada dasarnya

tidak menuntut siswa untuk hadir di dalam ruangan yang sama (kelas), siswa

dapat mengakses pembelajaran melalui media internet. Pembelajaran dalam

jaringan (daring) merupakan penerapan dan pendidikan jarak jauh secara online.

Pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan akses bagi peserta didik untuk

memperoleh pembelajaran yang lebih baik dan bermutu. Sebab, dengan

pembelajaran online akan memberikan kesempatan peserta didik untuk dapat

2
Ibid, hlm, 2
3
Astry Fajria dkk, Pembelajaran Online di tengah pandemic covid-19, tantangan yang
mendewasakan ( Yogyakarta: 2021, UAD Press) hlm. 1
mengikuti pembelajaran tertentu dalam situasi yang tidak memungkinkan untuk

bertatap muka secara langsung.

Berkaitan dengan adanya wabah covid-19 pada awal tahun 2020,

pemerintah kemudian mengeluarkan himbauan untuk melakukann kegiatan

pembelajaran dari rumah. Hal ini dilakukan demi memutus rantai penyebaran

virus dan menjaga keamanan serta kesalamatan siswa dan tenaga pendidik.

Dengan adanya himbauan tersebut maka proses pembelajaran dilakukan dari

rumah dengan memanfaatkan teknologi dan media internet.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri

Republik Indonesia Nomor 01/KB/2020, 516 Tahun 2020, Nomor:

HK.03.01/Menkes/363/2020, Nomor: 440-882, tentang Panduan

Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun

Akademik 2020/2021 di masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (covid 19).

Dengan keluarnya Surat Keputusan Bersama tersebut berdampak terhadap

pelaksanaan pembelajaran siswa/siswi di SD Negeri Sondosia.4

Transisi pendidikan akibat adanya pandemi covid- 19 sangat jelas di

mulai dari proses belajar mengajar dilakukan secara online. Tentu tidak semua

tenaga pendidik mampu mengikuti arus perubahan yang begitu sangat cepat dan

bahkan tidak terbayangkan sebelumnya. Namun tidak lama setelah itu karena

keterpaksaan kondisi dan situasi maka mau tidak mau siswa mulai perlahan-

lahan belajar menggunakan perangkat lunak pendukung pada pelaksanaan

4
Negeri, Nomor 01/KB/ 2020 Nomor 516 Tahun 2020 Nomor HK. 03.01/Menkes /363/2020
Nomor 440-882 Tahun 2020
pembelajaran secara online, mulai dari menggunakan aplikasi, google meet,

whatsapp dan lain-lain.

Berdasakan hasil wawancara penulis dengan ibu Nurwahida, S. Pd salah

satu guru di SD Negeri Sondosia bahwa proses pembelajaran selama pandemi

covid-19 di SD Negeri Sondosia menggunakan bentuk pembelajaran secara

daring (dalam jaringan). Pembelajaran dalam jaringan merupakan bentuk

pembelajaran secara online yang dilakukan sebagai langkah yang diterapkan

oleh sekolah supaya proses pelaksanaan pembelajaran tetap berjalan walaupun

di masa pandemi covid 19. Namun walaupun begitu pembelajaran online tentu

memiliki kendala-kendala yang dihadapi baik itu ketersediaan media

telekomunikasi atau HandPhone yang dimana tidak semua siswa memiliki

SmartPhone sehingga ini menjadi salah satu kendala terbesar yang di alami oleh

SD Negeri Sandosia dalam menerapkan pembelajaran berbasis online. Selain itu

jaringan yang tidak mendukung, kuota terbatas serta kurangnya pemahaman

siswa maupun guru dalam menggunakan aplikasi berbasis komunikasi atau

Whatsapp. sehingga dari penerapan pembelajaran berbasis daring tentunya

siswa akan memiliki sudut pandang tersendiri terhadap pembelajaran baru yang

diterapkan di masa pandemi covid 19.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, peneliti ingin

mengumpulkan data mengenai persepsi siswa terhadap proses pembelajaran

online selama masa pandemi di Kelas V SD Negeri Sondosia Tahun Pelajaran

2021/2022. Sesuai dengan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Online Selama


Masa Pandemi Covid-19 Di Kelas V SD Negeri Sondosia Tahun Pelajaran

2021/2022”

C. Rumusan Masalah

a. Bagaimanakah persepsi siswa terhadap proses pembelajaran online selama

masa pandemi covid-19 di kelas V SD Negeri Sondosia tahun pelajaran

2021/2022?

b. Apa saja kendala siswa dalam proses pembelajaran online selama masa

pandemi covid-19 di kelas V SD Negeri Sondosia tahun pelajaran

2021/2022?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, adapun tujuan dari penelian ini

yaitu:

a. Untuk mengetahui persepsi siswa terhadap proses pembelajaran online

selama masa pandemi covid-19 di kelas V SD Negeri Sondosia tahun

pelajaran 2021/2022?

b. Untuk mengetahui kendala siswa dalam proses pembelajaran online

selama masa pandemi covid-19 di kelas V SD Negeri Sondosia tahun

pelajaran 2021/2022

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu

pengetahuan terkait persepsi siswa terhadap pembelajaran online


selama masa pandemi covid-19 di kelas V SD Negeri Sondosia tahun

pelajaran 2021/2022.

b. Manfaat praktis

1) Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi baik bagi

guru terkait persepsi siswa terhadap pembelajaran online selama

masa pandemi covid-19 Sehingga dari persepsi siswa guru akan

mampu mengetahui dan merancang konsep pembelajaran dalam

kelas menjadi lebih efektif.

2) Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi baik bagi

sekolah terkait persepsi siswa terhadap pembelajaran online selama

masa pandemi covid 19. Sehingga dapat meningkatkan mutu

pembelajaran disekolah.

3) Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi

peneliti terkait persepsi siswa terhadap pembelajaran online selama

masa pandemi covid 19. Serta dapat dijadikan sebagai pedoman

untuk penelitian selanjutnya.


E. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu hal-hal yang berkaitan

dengan persepsi siswa terhadap pembelajaran online selama masa pandemi

covid 19 di SD Negeri Sondosia pada kelas V Tahun Pelajaran 2021/2022

dan kendala siswa terhadap proses pembelajaran online selama masa

pandemi covid 19 Di Kelas V SD Negeri Sondosia Tahun Pelajaran

2021/2022.

2. Setting Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SD Negeri Sondosia pada Kelas V.

tepatnya berlokasi di Desa Sondosia Kecamatan Bolo Kabupaten Bima.

Adapun alasan peneliti memilih SD Negeri Sondosia sebagai lokasi

penelitian yaitu SD Negeri Sondosia merupakan salah satu SD Negeri yang

berada di Kabupaten Bima khususnya di Kecamatan Bolo yang menerapkan

pembelajaran berbasis Online. Pelaksanaan pembelajaran ini dikeluarkan

oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai upaya

penanggulangan tersebarnya virus Covid 19. Sehingga banyak sekolah yang

harus menerapkan pembelajaran berbasis online salah satunnya di SD

Negeri Sondosia. Sehingga peneliti ingin mengetahui secara mendalam

terkait persepsi siswa terhadap pembelajaran online selama masa pandemi

covid 19 di SD Negeri Sondosia pada Kelas V Tahun Pelajaran 2021/2022


F. Telaah Pustaka

Dalam penelitian ini peneliti juga merujuk pada beberapa penelitian-

penelitian terdahulu lainnya. Agar peneliti mampu memahami dan menelaah

kajian dari masalah yang akan diteliti oleh peneliti itu sendiri. Adapun judul-

judul dari hasil penelitian terdahulu yang menjadi pijakan peneliti antara lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Mardianto Prabowo yang berjudul

“Persepsi Siswa kelas XII terhadap Pembelajaran Daring dalam Mata

Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Pada Masa

Pandemi Covid 19 di SMA Negeri 1 Bintan Timur Provinsi Kepulauan

Riau Tahun 2020”. Dengan hasil penelitian yang mengatakan bahwa,

Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan disimpulkan bahwa

persepsi siswa Kelas XII terhadap pembelajaran daring dalam mata

pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan pada Pandemi

Covid-19 di SMAN 1 Bintan Timur Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2020

masuk dalam kategori sangat positif persentase 6,38% atau 3 siswa,

kategori positif persentase 21,27% atau 10 siswa, kategori sedang

persentase 42,56% atau 20 siswa, kategori negative persentase 23,40% atau

11 siswa,dan kategori sangat negative persentase 6,38% atau 3 siswa.

Sehingga dapat dikatakan persepsi siswa Kelas XII SMAN 1 Bintan Timur

Propinsi Kepulauan Riau kategori sedang.5

5
Mardianto Prabowo, “ Persepsi Siswa Kelas XII Terhadap Pembeljaran Daring Dalam Mata
Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahrag Dan Kesehatan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di SMA Negeri 1
Bintan Timur Propinsi Kepulauan Riau tahun 2020”. (Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta,
Yogyakarta 2020), hlm 7.
Dari penelitian di atas, terdapat persamaan dan perbedaan dengan

penelitian ini, adapun persamaannya dengan penelitian ini yaitu sama-sama

meneliti dan membahas tentang persepsi siswa terhadap pembelajaran

online atau daring. Sedangkan perbedaanya adalah pada penelitian yang

dilakukan oleh Murdianto Prabowo adalah menggunakan metode penelitian

kuantitatif sedangkan pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

kualitatif. Selain itu subyek penelitian oleh Murdianto Prabowo

menggunakan siswa SMA kelas XII. Sedangkan pada penelitian ini

menggunakan subyek penelitian siswa SD kelas V. pada penelitian oleh

Murdianto Prabowo lokasi penelitian di SMA Negeri 1 Bintan Timur

Profinsi Kepulauan Riau. Sedangkan pada penelitian ini berlokasi di SDN

Sondosia Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Selain itu waktu penelitian

yang dilakukan oleh Murdianto Prabowo pada tahun 2020, sedangkan pada

penelitian ini dilakukan pada tahun 2021.

2. Penelitian yang dilakukan Che’ Muliana Sari dkk yang berjudul

“Persepsi Orang Tua Terhadap Sistem Pembelajaran Berbasis Online Di

Rumah Pada Masa Pandemi Covid-19”. Dengan hasil penelitian yang

mengatakan bahwa, (1) Persepsi orang tua terhadap pembelajaran berbasis

online dirumah pada masa pandemi covid-19 tidak dapat diterapkan secara

efektif karena adanya kendala yang dihadapi oleh orang tua, (2) kendala

yang dihadapi orang tua selama proses pembelajaran online dirumah pada

saat pandemic covid-19 adalah waktu luang yang minim, fasilitas yang

tidak memadai (kouta internet, leptop, dan smartphone) dan juga


kurangnya pemahaman materi yang diberikan, sedangkan (3) upaya dalam

mengatasi kendala tersebut yaitu menyediakan waktu khusus, menyediakan

fasilitas dan menghubungi guru untuk meminta penjelasan materi dan

jadwal konsultasi.6

Dari penelitian di atas terdapat persamaan dan perbedaan dengan

penelitian ini adapun persamaannya dengan penelitian ini yaitu tentang

persepsi terhadap pembelajaran online pada masa covid-19.7 Sedangkan

perbedaannya adalah pada penelitian yang dilakukan oleh Che Muliana

Sari adalah menggunakan metode penelitian kualitatif. Sedangkan pada

penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Selain itu subyek

penelitian oleh Che Muliana Sari menggunakan orang tua. penelitian oleh

Che Muliana Sari tentang persepsi orang tua pembelajaran berbasis online

covid 19 yang berlokasi di Banda Aceh. Sedangkan pada penelitian ini

mengguanakan subyek siswa kelas V. yang berlokasi di SDN Sondosia

Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Selain itu waktu penelitian yang

dilakukan oleh Che Muliana Sari pada tahun 2020, sedangkan pada

penelitian ini dilakukan pada tahun 2021.

3. Penelitian yang dilakukan Sinagara yang berjudul “ Persepsi Siswa

Terhadap Sistem Pembelajaran Daring Di SMP Muhammadiyah 1

Sidoarjo”. Dengan hasil penelitian yang mengatakan bahwa, Berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan, dilihat dari sudut pandang siswa,

beranggapan bahwa sistem pembelajaran secara daring dirasa kurang bisa


6
Che Muliana Sari, dkk, “Persepsi Orang Tua Terhadap Sistem Pembelajaran Berbasis Online
Di Rumah Pada Masa Pandemi Covid-19”. (Skripsi, UIN, AR-RANIRY, Sidorjo 2020), hlm 1
7
Ibid…,hlm. 1
efektif karena siswa sudah terbiasa melakukan kegiatan pembelajaran

secara langsung tatap muka dengan guru. Hal inilah yang menyebabkan

banyak siswa kurang antusias dalam belajar karena kurang mendapat

bimbingan secara langsung dari guru. Dapat dilihat dari angket yang telah

diberikan respon yang didapat lebih menunjukkan hasil bahwa sistem

pembelajaran daring di SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo belum

mendukung siswa dalam belajar.8

Dari penelitian di atas, terdapat persamaan dan perbedaan dengan

penelitian ini, adapun persamaannya dengan penelitian ini yaitu sama-sama

meneliti dan membahas tentang persepsi siswa terhadap pembelajaran

daring.9 Sedangkan perbedaannya adalah pada penelitian yang dilakukan

oleh Sineraga adalah menggunakan metode Likert Scale survey atau

metode kuantitatif sedangkan pada penelitian ini menggunakan metode

penelitian kualitatif. Selain itu subyek penelitian oleh Sinaraga

menggunakan siswa kelas 9 E di SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo.

Sedangkan pada penelitian ini menggunakan subyek penelitian siswa SD

kelas V. Pada penelitian oleh Sinaraga lokasi penelitian di SMP

Muhammadiyah 1 Sidoarjo. Sedangkan pada penelitian ini berlokasi di

SDN Sondosia Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Selain itu waktu

penelitian yang dilakukan oleh Murdianto Prabowo pada tahun 2020,

sedangkan pada penelitian ini dilakukan pada tahun 2021.

8
Sinaraga, Konferensi Nasional Administrasi Negara,…hlm. 88
9
Ibid….,hlm. 89
G. Kerangka Teori

1. Tinjauan Tentang Persepsi Siswa

a. Pengertian Persepsi Siswa

Persepsi adalah penafsiran suatu objek, peristiwa atau informasi

yang dilandasi oleh pengalaman hidup seseorang yang melakukan

penafsiaran itu. Dengan demikian, dapat dikatakan juga bahwa persepsi

adalah hasil pikiran seseorang dari situasi tertentu.

Menurut Slameto, persepsi adalah proses yang menyangkut

masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui

persepsi, manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan

lingkungannya, hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera

penglihat, pendengar, peraba, perasa dan pencium. Persepsi merupakan

hasil pengamatan seseorang terhadap sesuatu hal yang ada di lingkungan

sekitar melalui panca indera. Persepsi diperoleh dengan cara meringkas

informasi dari seseorang dan menafsirkan informasi tersebut, sehingga

seseorang itu dapat memberikan tanggapan mengenai baik buruknya

atau positif negatif informasi tersebut.10 Menurut Irwanto dalam Zedha

persepsi adalah proses diterimanya rangsangan (objek, kualitas,

hubungan antar gejala, maupun peristiwa) sampai rangsangan itu

disadari dan dimengerti di sebut persepsi. Menurut Rakhmat, persepsi

adalah pengalaman tentang objek peristiwa, atau hubungan–hubungan

10
Tarmiji, “persepsi siswa terhadap kesiapan guru dalam proses pembelajaran Pada SMP
Negeri 18 Banda Aceh” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kewarganegaraan Unsyiah, Vol, 1. No 1 41-48
Agustus 2016.
yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan

pesan.11 Sedangkan menurut Rangkuti Freddy Persepsi merupakan

proses dimana individu memilih, mengorganisasikan serta mengartikan

stimulus yang diterima melalui alat inderanya menjadi suatu yang

makna.12

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi

siswa merupakan cara pandang peserta didik dalam menyimpulkan

berbagai informasi yang didapat sekaligus menafsirkannya sehingga

membentuk pola pikir terhadap berbagai fenomena yang terjadi

informasi atau data yang ada disekitarnya melalui suatu ransangan yang

diterima oleh panca indera manusia secara sadar dan dimengerti oleh

setiap individu.

b. Bentuk-bentuk Persepsi

Adapun beberapa bentuk persepsi adalah sebagai berikut.13

1) Persepsi jarak

Persepsi jarak adalah suatu teka teki bagi teoritis

persepsi, dikarenakan cenderung di anggap sebagai apa yang di

hayati oleh indra setiap orang yang berkaitan dengan bayangan

dua dimensi. Sehingga persepsi jarak menjadi lebih rumit karena

tergantung pada sejumlah besar faktor.

11
Kharizatul Adila,” persepsi siswa kelas X MIPA SMA 1Bojang Terhadap Pembelajaran
Online pada pelajaran matematika “ Seminar Nasional Pendidikan Matematika, vol, 1. No 1 januari
2020.
12
Yulia Hamdani Puttri, “ Pengaruh Persepsi Dan Minat Terhadap Keberadaan Baitul Mal
Wattamwil (BMT) Di Kota Pelembang”, jurnal Manajemen bisnis Sriwija, Vol,14.No,3. September
2016.
13
Herri Zan Pieter dkk, Pengantar Psikologi,....hlm. 25
2) Persepsi Gerakan

Menurut Gibran menyatakan bahwa, isyarat persepsi

gerakan ada di sekitar lingkungan manusia. Kita melihat sebuah

benda bergerak di karenakan benda itu bergerak, sebagian lagi

tidak menutupi beckground yang tidak bergerak. Jadi tidak

peduli apakah pandangan mata kita mengikuti benda yang

bergerak atau pada latar belakangnya. Suatu hal akan akan

menjadi menarik jika meninggalkan isyarat ambigius sehingga

memungkinkan kekeliruan pada persepsi.

3) Persepsi Kedalaman

Persepsi kedalaman dimungkinkan muncul melalui

penggunaan isyarat-isyarat fisik, seperti akomodasi, konvergensi,

dan disparatis.

c. Syarat –Syarat Terjadinya Persepsi

Dengan persepsi individu dapat menyadari dan dapat mengerti

tentang keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya maupun tentang

keadaan diri individu yang bersangkutan. Adapun syarat-syarat

terjadinya persepsi sebagai berikut.14

1.Adanya Objek: Objek Stimulus→ Alat indra ( Reseptor )

Stimulus berasal dari luar individu (langsung mengenai alat

indra/reseptor) dan dari dalam diri individu (langsung mengenai

saraf sensoris yang bekerja sebagai reseptor).


14
Sunaryo, Psikologi Untuk Keperawatan,….hlm.97-98
2. Adanya perhatian sebagai langkah pertama untuk mengadakan persepsi.

3. Adanya alat indra sebagai reseptor penerima stimulus

4. Saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak (pusat

saraf atau pusat kesadaran). Dari otak di bawa melalui saraf motorik

sebagai alat untuk mengadakan respons.

c. Faktor -Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi

Adapun beberapa faktor ayang mempengaruhi persepsi antara lain:15

1) Minat, maksudnya semakin tinggi minat seseorang terhadap suatu

objek atau peristiwa, maka semakin tinggi pula minatnya dalam

mempersepsikan terkait obyek atau peristiwa

2) Kepentingan, maksudnya adalah semakin dirasakan pentingnya

suatu obyek atau peristiwa bagi diri individu, maka semakin peka

dia terhadap suatu obyekatau peristiwa yang ia persepsikan.

3) Kebiasaan, maksudnya adalah semakin sering seseorang merasakan

objek atau peristiwa, maka akan seseorang semakin terbiasa dalam

membentuk persepsi.

4) Kontansi, maksudnya adalah adanya kecenderugan seseorang dalam

menafsirkan sesuatu yang dilihat terkait objek atau kejadian secara

konstan sekalipun bervariasi.

e. Proses Terjadinya Persepsi

Proses terjadinya persepsi melewati tiga proses yaitu proses fisik,

proses fisologis dan proses psikologis, yaitu:16

15
Herri Zan Pieter dkk, Pengantar Psikologi,….hlm. 24
16
Ibid,…hlm. 98.
1) Proses fisik =Objek→ stimulus→ reseptor atau indra

2) Proses fisiologis¿stimulus→ saraf sensoris → otak

3) Proses psikologis = Proses dalam otak sehingga individu

menyadari stimulus yang diterima.

Secara bagan dapat di gambarkan sebagai berikut :

Objek Stimulus Reseptor

Saraf Sensorik Otak

Saraf Motorik

Persepsi

f. Pembelajaran Online

a. Pengertian Pembelajaran Online

Pembelajaran online adalah pembelajaran yang berlangsung

didalam jaringan dimana pengajar dan yang diajar tidak bertatap muka

secara langsung. Menurut Isman, pembelajaran online adalah

pemanfaatan jaringann internet dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran online dapat dilakukan dari mana saja dan kapan saja

tergantung pada ketersediaan alat pendukung yang digunakan.17

Proses pembelajaran online dapat dilakukan dengan cara

menggabungkan berbagai jenis sumber belajar seperti dokumen gambar,

video, audio, dalam pembelajaran berlangsung. Adapun materi


17
Albert Efendi , Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah “, ( jawa Tengah:
Sarnu Untung, 2020 ), h.3.
pembelajaran dapat digunakan oleh siswa dengan cara mengamati atau

membaca. Sumber belajar seperti ini menjadi modal awal untuk

mengembangkan penbelajaran online. Guru harus mampu menyajikan

pembelajaran semenarik mungkin maka siswa akan lebih mudah

memahaminya walaupun proses pembelajarannya secara online.18

Pembelajaran online di Indonesia diselenggarakan dengan aturan

dan sistem yang terpusat pada peraturan yang diterapkan oleh

pemerintah. untuk mengatur pembelajaran online pemerintah

merumuskan dasar-dasar hukum penyelenggaraan pembelajaran online

di masa pandemi covid -19.

Adapun dasar hukum yang dimaksud adalah:

1) Keppres No. 11 Tahun 2020, tentang penetapan kedaruratan

Kesehatan Masyarakat covid-19.

2) Keppres No. 12 Tahun 2020, tentang penetapan Bencana

Nonalam penyebaran Corona Virus (Covid-19) sebagai Bencana

Nasional.

3) Surat Keputusan Kepala BNPB Nomor 9. A tahun 2020, tentang

Penetapan Status Keadaan Tertentu Darurat Becana Wabah

Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia.

4) SE Mendikbud No. 3 Tahun 2020, tentang Pencegahan Covid-19

pada Satuan Pendidikan.

18
Henry Rigianti Aditia, Kendala Pmbelajaran Daring Guru Sekolah Dasar Di Kabupaten
Banjarnegara”, Jurnal Pendidikan, Vol. 7, No 2 Juli 2020, Hlm 1
5) Surat Mendikbud No. 46962/MPK.A/HK/2020, tentang

Pembelajaran Secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam

rangka Pencegahan Penyebaran Covid -19 pada Perguruan

Tinggi.

6) SE Mendikbud No. 4 Tahun 2020, tentang Pelaksanaan

Kebijakan Pendidikan dalam masa darurat penyebaran virus

corona.

7) Surat Edaran Menteri PANRB No. 19 Tahun 2020, tentang

Penyesuaiaan Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Upaya

Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Instansi

Pemerintah 19

b. Proses pembelajaran online

Proses pembelajaran online yang berlangsung didalam jaringan

pengajar dan yang diajarkan tidak dilakukan secara langsung (online).

Dan proses pembelajaran dapat dilakukan dengan cara mengabunggkan

berbagai jenis media belajar seperti gambar, video, audio dalam

pembelajaran online. Adapun materi pada proses pembelajaran online

dapat digunakan oleh siswa dengan cara mengamati video

pembelajaran, gambar dan audio atau membaca teks yang dikirimkan

melalui whatsapp group. media pembelajaran seperti ini yang yang

dapat mengembangkan proses pembelajaran online. guru harus mampu

19
Albert Efendi, “ Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah” ( Jawa Tengah:
Sarnu Untung, 2020), hlm. 10.
menyajikan pembelajaran semenarik mungkin agar siswa lebih mudah

memahami proses pembelajarannya secara online.20

Menurut Mansyur proses pembelajaran online tentulah memberikan

tantangan kepada guru, karena model pembelajaran ini memerlukan

kreatifitas dan kererampilan guru dalam penggunaan teknologi. Menurut

Aji keefektifan keterlaksanaan pembelajaran online juga didukung dari

kemampuan siswa dalam mengakses aplikasi serta peran orang tua

sangat menunjang keberlangsungan dalam proses pembelajaran. Hal ini

merupakan dilematis yang dirasakan oleh para orang tua, sebab di

Indonesia keluarga yang kurang familiar dengan pembelajaran di rumah.

Sedangkan menurut Fauziyah proses pembelajaran online menuntut

orang tua untuk meluangkan waktu untuk mendampingi anak-anak

dalam belajar sedangkan tidak semua orang tua mengerti tentang

teknologi.21

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa proses

pembelajaran online selama masa pandemi covid -19, dimana guru

menampilkan keterampilan dengan berbagai cara agar siswa mudah

memahami pembelajaran secara online. Dan perlu dukungan dari orang

tua agar siswa lebih semanggat mengikuti proses pembelajaran secara

online.

20
Henry Rigianti Aditia, Kendala Pembelajaran Daring Guru Sekolah Dasar Di Kabupaten
Banjarnegara”, Jurnal Pendidikan, Vol. 7, No 2 Juli 2020, Hlm 1

Aminullah, dkk, “Proses pembelajaran online Selama masa pandemi covid-19”journal of


21

community empowerment,Vol, 3. No 1 januari 2020.


c. Ketentuan Pembelajaran Online

Ketentuan pembelajaran online telah diatur oleh Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Surat Edaran

Nomor 4 Tahun 2020 tentang batasan-batasan dalam pelaksaanaan

pembelajaran online. Adapun Batasan-batasannya sebagai berikut:

1. Siswa tidak dibebani tuntutan menuntaskan seluruh pencapaian

kurikulum untuk kenaikan kelas.

2. Pembelajaran dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar

yang bermakna bagi siswa.

3. Difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai

covid-19.

4. Tugas dan aktivitas disesuaikan dengan minat dan kondisi siswa,

serta mempertimbangkan kesenjangan akses dan fasilitas belajar di

rumah.

5. Bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah diberi umpan balik

yang bersifat kualitatif dari guru, tanpa harus berupa skor/nilai

kuantitatif.22

d. Manfaat Pembelajaran Online


Albert Efendi, “ Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah”, ( Jawa Tengah:
22

Sarnu Untung, 2020). hlm.11


Menurut Meidawati, dkk manfaat pembelajaran online dapat

membangun komunikasi dan diskusi yang sangat efisien antara guru

dengan siswa, kedua siswa saling berinteraksi antara siswa yang satu

dengan yang lainnya tanpa melalui guru, ketiga dapat memudahkan

interaksi antara siswa dan guru dengan orang tua, keempat sarana yang

tepat untuk ujian maupun kuis, kelima guru dapat dengan mudah

memberikan materi kepada siswa berupa gambar dan video selain itu

siswa dapat mengunduh bahan ajar tersebut, keenam dapat memudahkan

guru membuat soal dimana saja dan kapan saja tanpa batas waktu.

Pembelajaran online juga memberikan memberikan metode

pembelajaran yag efektif, seperti berlatih dengan adanya umpan balik

terkait, mengabungkan kolaborasi kegiatan dengan belajar mandiri,

personalisasi pembelajaran berdasarkan kebutuhan siswa yang

menggunakan simulasi dan permainan.

Pembelajaran onine juga dapat mendorong siswa bertantangan

dengan hal-hal baru yang mereka peroleh selama proses belajar, baik

tehnik interaksi dalam pembelajaran maupun penggunaan media-media

pembelajaran yang beraneka ragam. Siswa juga secara otomatis, tidak

hanya mempelajari materi ajar yang diberikan guru, melainkan

mempelajari cara belajar itu sendiri.23

e. Prinsip Pembelajaran Online

23
Efendi Albert , “ Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah”, ( Jawa
Tengah: Sarnu Untung, 2020), hlm. 12
Prinsip pembelajaran online adalah terselenggarannya pembelajaran

yang bermakna, yaitu proses pembelajaran yang berorientasi pada

interaksi dan kegiatan pembelajaran.

Pembelajaran bukan terpaku pada pemberian tugas-tugas belajar

kepada siswa. Tenaga pengajar dan yang diajar harus tersambung dalam

proses pembelajaran online.

Menurut Munawar di dalam Padjar dkk perancangan sistem

pembelajaran online harus mengacu pada tiga prinsip yang harus di

penuhi yaitu:

1. Sistem pembelajaran harus sederhana sehingga mudah untuk di

pelajari.

2. Sistem pembelajaran harus dibuat personal sehingga pemakai sistem

tidak saling tergantung.

3. Sistem harus cepat dalam proses pencarian materi atau menjawab

soal dari hasil perancangan sistem yang di kembangkan .24

f. Kendala Pembelajaran online

Perubahan pembelajaran dari tatap muka menjadi online yang terjadi

secara mendadak, memunculkan berbagai macam respon dan kendala

bagi dunia pendidikan yang ada di Indonesia, tak terkecuali pendidik

yang merupakan ujung tombak pendidikan yang langsung berhadapan

dengan peserta didik. Sejumlah pendidikan mengalami kendala ketika

melaksanakan pembelajaran online, diantaranya terkendala dengan

Efendi Albert , “Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah”, ( Jawa Tengah:
24

Sarnu Untung, 2020), Hlm. 13


aplikasi pembelajaran, jaringan internet, pengelolaan pembelajaran,

penilaian dan pengawasan.25

Kendala yang dihadapi siswa dalam menghadapi pembelajaran

online tentunya sangat banyak, mengingat ini adalah kegiatan mendadak

yang tidak di rencanakan oleh kurikulum. Beberapa siswa, yang melek

akan teknologi tentu saja cepat memikirkan bagaimana melaksanakan

kegiatan pembelajaran online yang efektif, kognitif dan psikomotorik

sekaligus dirumah.26 Pembelajaran online dirasa tidak menyenangkan

bagi siswa, mereka merasakan beberapa kendala seperti adanya

gangguan sinyal pada saat pembelajaran berlangsung, pemborosan

kouta, sulit memahami materi yang disampaikan pendidik, dan mereka

merasa kegiatan sosial mereka dengan teman-temannya terhambat.

Mayoritas siswa merasa pembelajaran online tidak efektif. Karena

pendidik lebih dominan memberikan tugas dan bukan penjelasan

materi.27

H. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian
25
Henry Aditya, “Kendala Pembelajaran Daring Guru Sekolah Dasar Di Kabupaten
Banjarnegara”, Journal Elementary School, Vol. 7, No.2. Juni 2020, Hlm. 301
26
Dindin Jamaluddin, dkk “Pembelajaran Daring Di Masa Covid-19”, Jurnal Pendidikan,
Vol,4. No.2. Juli 2020, Hlm.20
27
Nisaul Chaoiroh, “ Efektifitas Pembelajaran Daring Dalam Pandangan Peserta DIDIK”,
Jurnal Pendidikan, Vol,7.No.2 ( 2020 ), hlm.203
Pendekatan dalam penelitian ini adalah cara berpikir yang digunakan

peneliti untuk mengarah pada objek penelitian yang akan dilakukan.

Adapun pendekatan yang dipilih dan digunakan penelitian kualitatif

deskriptif dengan alasan kesesuaian dengan judul dan rumusan masalah

penelitian dan kesesuaian antara objek yang akan diteliti dan data yang

bersifat informatif yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan

dokumentasi dimana peneliti sebagai instrumen penelitian.

Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

kualitatif yang merupakan pendekatan yang digunakan bila data yang

dikumpulkan dalam bentuk kata atau kalimat dan tidak perlu melakukan

analisa data statistik dengan melihat masalah yang terjadi pada subjek

penelitian.28 seperti peristiwa, dan aktivitas sosial, sikap, persepsi, pemikiran

siswa secara individu maupun kelompok.29 Penelitian ini dilaksanakan di

SD Negeri Sondosia Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Penelitian ini

menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif yaitu jenis penelitian yang

mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat terkait dengan fakta

dan fenomena-fenomena yang terjadi dan mencoba menggambarkan

fenomena secara detail.30

Penelitian ini bertujuan untuk memahami fenomena-fenomena

secara aktual dan rinci secara mendalam terkait dengan Persepsi Siswa

28
Kun maryati dan Juju Suryawati, Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XII, (Jakarta: Esis,
2001),hlm. 6
29
Nurul Fadhilah, “Persepsi Guru Terhadap Implementasi Pembeljaran Tematik integrative
Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar MUhammaddiyah 24 Surakarta”, (Skripsi FKIP Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, 2015), hlm. 54
30
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan Penelitian Gabungan, (Jakarta:
Kencana, 2014), hlm. 64
Terhadap Pembelajaran Online Selama Masa Pandemi Di Kelas V SDN

Sondosia Tahun Pelajaran 2021/2022 dan kendala siswa dalam proses

pembelajaran online selama masa pandemi covid-19 di kelas V SD Negeri

Sondosia Tahun Pelajaran 2021/2022.

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti berperan sangat penting dalam pengumpulan

informasi-informasi yang ditemukan dilapanngan yakni seperti informasi

yang ditemukan mengenai persepsi siswa terhadap pembelajaran online

selama masa pandemi covid-19 Di Kelas V SD Negeri Sondosia Tahun

Pelajaran 2021/2022. Kehadiran penneliti menjadi sebuah peran yang

sangat pennting dalam penelitian ini untuk menggali lebih banyak lagi

tentang informasi terhadapp informan sekaligus mengolah data-data yang

ditemukan dilapangan.

Dalam penelitian kualitatif kehadiran peneliti adalah suatu kewajiban

karena peneliti sebagai orang pengumpul data sehingga kehadiran peneliti di

lokasi menjadi sangat penting.kehadiran peneliti di lokasi bertujuan untuk

mendapatkan data yang semestinya saja yang berkaitan dengan persepsi

siswa terhadap pembelajaran online selama masa pandemi covid-19 Di

Kelas V Sondosia tahun pelajaran 2021/2022, kendala siswa dalam proses

pemebelajaran online selama masa pandemi covid-19 Di Kelas V SD

Negeri Sondosia Tahun Pelajaran 2021/2022. Kemudian yang dilakukan

peneliti ketika di lapangan adalah untuk mendapatkan data-data tentang.


a) Profil sekolah tempat melakukan penelitian yaitu di SD Negeri

Sondosia

b) Data tentang keadaan sekolah, guru-guru, kepala sekolah dan siswa

kelas V kemudian data yang dikumpulkan tentang hasil wawancara dari

siswa kelas V

c) Persepsi siswa terhadap proses pembelajaran online selama masa

pandemi covid-19 di kelas V SD Negeri sondosia Tahun Pelajaran

2021/2022 dan kendala siswa dalam proses pembelajaran online selama

masa pandemi covid-19 di kelas V SD Negeri sondosia tahun pelajaran

2021/2022.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini, berlokasi di SDN Sondosia, yang berada di sebelah kanan

jalan, Dusun Tanda ndeu, Desa Sondosia, Kecamatan Bolo, Kabupaten

Bima.

4. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian kualitatif merupakan subyek penelitian

atau informan dari mana data tersebut diperoleh. Sumber data yang

dikumpulkan oleh peneliti berasal dari observasi, wawancara dan

dokumentasi.yaitu dengan beberapa informan diantaranya sebagai berikut.

a) Siswa kelas V SD Negeri Sondosia

b) Guru kelas V SD Negeri Sondosia, data yang dikumpulkan dari

siswa, yaitu tentang persepsi siswa terhadap pembelajaran online

selama masa pandemi covid-19 Di Kelas V SD Negeri Sondosia


tahun pelajaran 2021/2022, kendala siswa dalam proses

pemebelajaran online selama masa pandemi covid-19 Di Kelas V

SD Negeri Sondosia tahun pelajaran 2021/2022.

c) Kepala sekolah SD Negeri Sondosia

5. Prosedur Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

a) Wawancara

Wawancara adalah komunikasi langsung yang dilakukan oleh

dua orang yaitu antara peneliti dengan responden. komunikasi ini

berlangsung dalam bentuk tanya jawab antara peneliti dengan

responden. kemudian responden yang akan diwawancarai peneliti

adalah siswa kelas V di SD Negeri Sondosia. Dalam wawancara ini

peneliti menggunakan wawancara semi struktur dan wawancara tak

berstruktur, dalam wawancara tak berstruktur peneliti belum

mengetahui secara pasti data yang akan diperoleh, sehingga peneliti

lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh responden.

Tujuannya yaitu untuk memperoleh informasi yang lebih dalam

tentang responden.

Di dalam wawancara ini data yang akan dikumpulkan peneliti

yaitu data tentang persepsi siswa terhadap pembelajaran online

selama masa pandemi di kelas V SD Negeri Sondosia Tahun

Pelajaran 2021/ 2022, dan kendala siswa dalam proses pembelajaran


online selama masa pandemi covid-19 di Kelas V SD Negeri

Sondosia Tahun Pelajaran 2021/2022.

b) Observasi

Menurut Margono “Observasi adalah pengamaatan dan

pencatatan secara sistematik terhadap gejala-gejala yang tampak

pada sebuah objek penelitian”.31

Adapun dalam pengumpulan data ini peneliti menggunakan

observasi terus terang, yaitu peneliti dalam melakukan pengumpulan

data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang

melakukan penelitian.32

Observasi ini digunakan untuk mendapatkan data tentang

persepsi siswa terhadap pembelajaran online selama masa pandemi

di kelas V SD Negeri Sondosia Tahun Pelajaran 2021/ 2022, dan

kendala siswa dalam proses pembelajaran online selama masa

pandemi covid-19 di Kelas V SD Negeri Sondosia Tahun Pelajaran

2021/2022.

c) Dokumentasi

Dokumentasi adalah catatan pristiwa yang sudah berlalu yang

berbentuk tulisan, gambaran dan karya-karya dari seseorang.

31
Margono, Metode Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 158.

32 22
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2018),
hlm. 234
Adapun menurut Sugiyono dokumentasi merupakan pelengkap

dari proses pembuktian dari penggunaan metode observasi dan

wawancara. jadi dokumentasi adalah pembuktian yang didasarkan atas

jenis sumber apapun baik yang berupa lisan, tulisan, maupun

gambaran.33

Data yang akan dikumpulkan peneliti melalui metode dokumentasi

yaitu data yang diperoleh peneliti dari siswa kelas V tentang persepsi

siswa terhadap pembelajaran online selama masa pandemi di kelas V

SD Negeri Sondosia Tahun Pelajaran 2021/2022, arsip nama-nama

guru dan siswa kelas V, kemudian pengambilan gambar atau foto

ketika siswa melakukan proses pembelajaran online selama masa

pandemi covid-19.

6. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data yang sudah terkumpul

dengan observasi, wawancara dan dokumentasi yang dianalisis dengan

menggunakan teknik induktif. Teknik induktif adalah suatu proses

pengambilan keputusan atau kesimpulan yang berasal dari hal-hal yang

bersifat khusus kemudian ditarik generalisasi yang bersifat umum.

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data

dalam periode tertentu.pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan

analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang

diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti


33
Ibid…, hlm. 240.
akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data

yang dianggap kredibel.

Adapun menurut Miles dan Huberman Aktivitas dalam analisis data

kualitatif dilakukan secara interaktif dan secara terus menerus sampai

tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.34 Aktivitas dalam analisis data, yaitu

data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.35

Dalam teknik analisis data ini peneliti menggunakan analisis data yang

dikemukakan oleh Miles dan Huberman yakni reduksi data, penyajian data

(data display), dan penarikan kesimpulan.

1) Reduksi data

Reduksi data adalah merangkum dan memilih hal-hal yang

diangap penting dengan demikian data yang telah direduksi

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data. Jadi peneliti disini merangkum

dan memilih data yang telah diwawancarai yang diperlukan dalam

melakukan penelitian di lapangan, data hasil dari wawancara,

observasi dan dokumentasi tentang persepsi siswa terhadap

pembelajaran online selama masa pandemi Di Kelas V SD Negeri

Sondosia Tahun Pelajaran 2021/2022, dan kendala siswa dalam

proses pembelajaran online selama masa pandemi covid-19 Di Kelas

V SD Negeri Sondosia Tahun Pelajaran 2021/2022.

34
Sugiyono, Metode Penelitian, hlm. 246

35
Ibid…,hlm. 246
2) Penyajian data

Langkah yang kedua yaitu penyajian data yang dilakukan oleh

peneliti adalah menyajikan data, penyajian data dilakukan untuk

memudahkan peneliti dalam menarik kesimpulan dari hasil

penelitian yang ditemukan di lapangan. dengan mendisplaykan data

mempermudahkan peneliti untuk memahami permasalahan yang

terjadi. Setelah melakukan reduksi data, kemudian peneliti akan

melakukan penyajian data yang telah dikumpulkan sebelumnya baik

yang berupa hasil dari observasi, wawancara, dokumentasi.

3) Kesimpulan atau Verifikasi

Kesimpulan atau verifikasi adalah tahap akhir dalam proses

analisis data. Pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari

data-data yang telah diperoleh.36 Dalam analisis data kualititaif

adalah penarikan kesimpulan dan verification. kesimpulan awal yang

ditemukan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

dtemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahapan

pengumpulan data berikutnya.

Kesimpulan terakhir setelah semua data disajikan peneliti

kemudian akan kesimpulan yang sudah dilakukan di lapangan,

kemudian akan di dikumpulkan menjadi satu kemudian di buat

menjadi sebuah kesimpulan. kesimpulan dalam penelitian

36
M. Sobry Sutikno, Strategi Pembelajaran, hlm.124.
kualititatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah

ada . Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk keabsahan data dengan temuan dapat diperoleh dengan langkah-

langkah perpanjangan pengamatan, ketekunan pengamatan, trianggulasi,

diskusi dengan teman sejawat, dan kecukupan bahan referensi. Adapun

langkah-langkah yang akan dilakukan dalam menguji keabsahan data antara

lain.

1) Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara

lebih cermat dan berkesinambungan.37 Meningkatkan ketekunan ini

dilakukan dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun

hasil penelitian secara cermat dengan membaca peneliti akan

mendapatkan wawasan sehingga peneliti mengetahui letak kesalahan

dan kekurangan dalam melakukan penelitian di lapangan.

2) Trianggulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas adalah pengecekan data

dari berbagai sumber dengan berbagai cara. Dalam peneltian ini

peneliti menggunakan triangulasi sumber, sebab data yang diperoleh

oleh peneliti akan di analisis sehingga menghasilkan kesimpulan.

Triangulasi sumber yaitu menguji kredibilitas data dilakukan dengan

cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.38


37
Sugiyono, Metode Penelitian…, hlm. 186.

38
Ibid…, hlm. 274
Pada triangulasi ini peneliti menggunakan data dari beberapa sumber

yaitu sumber data dari kepala sekolah dan siswa.

3) Menggunakan bahan referensi

Bahan referensi adalah adanya pendukung untuk membuktikan

data yang telah ditemukan oleh peneliti.misalkan hasil wawancara

yang didukung dengan adanya hasil rekaman wawancara. pada

penelitian ini peneliti menggunakan bahan referensi dari hasil

wawancara baik dengan kepala sekolah, guru maupun dengan siswa

yang didukung dengan hasil rekaman wawancara, gambaran dan

foto-foto atau dokumen maupun dokumentasi pada saat melakukan

penelitian di lapangan.

I. Sistematika Pembahasan

Penelitian ini agar lebih terarah dan terstruktur maka diperlukan

rancangan urutan dalam penyajian. Adapun rancangan urutan dalam penelitian,

antara lain:

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini memuat tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat, ruang lingkup dan setting penelitian, telaah pustaka,

kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab II Paparan Data Dan Temuan


Pada bab ini memuat tentang data dan hasil penelitian yang di temukan

dan di peroleh peneliti selama melakukanpenelitian di lapangan.

Dalam hal ini peneiti sebisa mungkin untuk tidak melakukan interfensi data

yang dapat menimbulkan kerugian pihak tertentu.

Bab III Pembahasan

Pada bab ini memuat tentang mengenai hasil analisis terhadap

penemuan yang berhasil diperoleh peneliti di lapangan. paparan analisis data

penelitian sebagaimana di paparkan pada bagian paparan data dan temuan

dengan berdasarkan pada perpektif penelitian dengan kerangka teori

sebagainmana di ungkap di bagian pendahuluan.

Bab IV Penutup

Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran. Dimana

membahas dan memyimpulkan dari beberapa hasil penelitian berdasarkan

rumusan masalah atau pihak-pihak terkait kekurangan-kekurangan yang

diperlukan peneliti selama melaksanakan penelitian.

J. Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian

Rencana jadwal kegiatan peneliti dalam melakukan penelitiaan ini

adalah sebagai berikut.

No Uraian Bulan

Kegiatan Sep Okt No Des Jan Feb Mar Apr


v

1. ACC Judul

Skripsi

2. Penyusunan

Proposal

3. Seminar

Proposal

4. Penelitian

5. Penyusunan

Skripsi

6. Ujian

Skripsi

K. DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Erani, Pandemi corona: Virus Degglobalisasi, Bogor: IPB Press, 2020.

Albert Efendi , Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah “,


Jawa Tengah: Sarnu Untung, 2020.

Alexy J, M. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya


2010.
Astry Fajria dkk, Pembelajaran Online di tengah pandemic covid-19, tantangan
yang mendewasakan Yogyakarta: 2021, UAD Press.

Deny Nofriansyah, Penelitian Kualitatif Analisi Kinerja Lembaga


Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan, Yogyakarta: Deepublish, 2018.

Dindin Jamaluddin, dkk “Pembelajaran Daring Di Masa Covid-19”, Jurnal


Pendidikan, Vol,4. No.2. Juli 2020.

Djamil Hasim, Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Iklim Kerja, Jawa Timur:
Qiara Media, 2019.

Efendi Albert, “ Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah”,


Jawa Tengah: Sarnu Untung, 2020.

Efendi Albert , “Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah”,


Jawa Tengah: Sarnu Untung, 2020.

Henry Rigianti Aditia, Kendala Pmbelajaran Daring Guru Sekolah Dasar Di


Kabupaten Banjarnegara”, Jurnal Pendidikan, Vol. 7, No 2 Juli 2020.

Henry Aditya, “Kendala Pembelajaran Daring Guru Sekolah Dasar Di


Kabupaten Banjarnegara”, Journal Elementary School, Vol. 7, No.2. Juni
2020.

Ilham, dkk, Penanganan Pandemi Covid-19 Di Indonesia Aceh: 2021, Syiah


kuala university press.

Kharizatul Adila,” persepsi siswa kelas X MIPA SMA 1Bojang Terhadap


Pembelajaran Online pada pelajaran matematika “ Seminar Nasional
Pendidikan Matematika, vol, 1. No 1 januari 2020

Kun maryati dan Juju Suryawati, Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XII,
Jakarta: Esis, 2001.

Mardianto Prabowo, “ Persepsi Siswa Kelas XII Terhadap Pembeljaran Daring


Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahrag Dan Kesehatan
Pada Masa Pandemi Covid-19 Di SMA Negeri 1 Bintan Timur Propinsi
Kepulauan Riau tahun 2020”. Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta,
Yogyakarta 2020.

Masrijal, Pengendalian Masalah Sosial Melalui Kearifan Lokal, Banda Aceh:


Percetakan &Penerbit Syiah Kuala University Press , 2014.

Mohammad Ali Al Humaidy, Etnis Tionghoa Di Madura, Surabaya: CV.Jakad


media publishing, 2020.
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan Penelitian
Gabungan, Jakarta: Kencana, 2014.

Negeri, Nomor 01/KB/ 2020 Nomor 516 Tahun 2020 Nomor HK. 03.01/Menkes
/363/2020 Nomor 440-882 Tahun 2020.

Nisaul Chaoiroh, “ Efektifitas Pembelajaran Daring Dalam Pandangan Peserta


DIDIK”, Jurnal Pendidikan, Vol,7.No.2 2020.

Nurrohman Hidayatullah, Belajar Dari Covid-19 Perspektif Sosiologi, Budaya,


Kebijakan & Pendidikan, Yogyakarta: Kita Menulis, 2020.

Nurul Fadhilah, “Persepsi Guru Terhadap Implementasi Pembeljaran Tematik


integrative Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar MUhammaddiyah 24
Surakarta”, Skripsi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Surakarta, 2015.

Siti Rukhayati, Strategi Guru Pai Dalam Membina Karakter Peserta Didik SMK
AL-Falah Salatiga, Salatiga: LP2M IAIN Salatiga.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung,


Alfabeta, 2015.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D, Bandung:


Alfabeta, 2018.

Sylvina safitri, Jurus Jitu Lolos Tes Wawancara Kerja, Jakarta: PT. Tangga
Pustaka, 2010.

Tarmiji, “Persepsi siswa terhadap kesiapan guru dalam proses pembelajaran


Pada SMP Negeri 18 Banda Aceh” Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Kewarganegaraan Unsyiah, Vol, 1. No 1 41-48 Agustus 2016.

Yulia Hamdani Puttri, “ Pengaruh Persepsi Dn Minat Terhadap Keberadaan


Baitul Mal Wattamwil (BMT) Di Kota Pelembang”, jurnal Manajemen
bisnis Sriwija, Vol,14.No,3. September 2016.
KARTU KONSULTASI
Nama : ERPAMELA N. ADLIAH
NIM : 170106014
Pembimbing I : Dr. Abdul Quddus, MA
Pembimbing II : Mulabbiyah M.Pd
JUDUL :PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN
ONLINE SELAMA MASA PANDEMI DI KELAS V SD
NEGERI SONDOSIA TAHUN PELAJARAN 2020/2021
No Tanggal Materi Konsultasi Paraf

Mataram, 2021
Pembimbing II

Mulabbiyah, M.Pd
NIP. 198206142015032001

Anda mungkin juga menyukai