Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

Program Kampus Mengajar

Pengembangan Mutu Pendidikan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di


SDIT Asy-Syifa Bener Meriah Melalui Program Kampus Mengajar

Disusun Oleh:

Miftahul Hamdi
NIM 1808361

Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam


Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia
2021
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PROGRAM
KAMPUS MENGAJAR

Pengembangan Mutu Pendidikan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di SDIT

Asy-Syifa Bener Meriah Melalui Program Kampus Mengajar

Miftahul Hamdi

1808361

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan

pertanggungjawaban keikutsertaan dalam Program Kampus Merdeka

Simpang Tiga Redelong, 24 Juni 2021

Menyetujui/Mengesahkan

Guru Pembimbing Dosen Pembimbing Lapangan

Maulidani, S.Pd. Dr. Tuti Marjan Fuadi, M.Pd.

Rektor/Ketua/Direktur/Dekan

Dr. Agus Mulyana, M.Hum.


KATA PENGANTAR
Assalamulaikum warahmatullahi Wabarakatuh

Pertama mari memuji dan bersyukur kepada Allah ta’ala yang telah
memberikan limpahan Rahmat, Taufik dan hidayah-Nya kepada kami sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akhir Program Kampus Mengajar.
Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam yang telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan
akhirat kepada umat manusia.

Laporan akhir ini disusun untuk memenuhi tugas Program Kampus


Mengajar yang di selenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
yang bekerjasama dengan Perguruan Tinggi dan Dinas Pendidikan bagian Sekolah
Dasar sebagai wujud pengabdian yang nyata dari mahasiswa untuk bangsa
Indonesia yang mana program ini bisa menjadi wadah untuk mahasiswa
mengaplikasikan ilmu kepada masyarakat luas sehingga bisa memberi dampak
yang nyata kepada bangsa Indonesia.

Laporan ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal
mungkin kami mengupayakan untuk pembuatan laporan ini. Kami menyadiri
bahwa dalam penyusunan laporan ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak
kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penyusun laporan ini
memohon kritik, saran dan pesan dari semua pembaca laporan ini terutama kepada
Dosen Pembimbing Lapangan yang kami harapkan bisa memberi masukan
sehingga menjadi bahan perbaikan untuk kami.

Wassalamulaikum warahmatullahi Wabarakatuh

Simpang Tiga Redelong, 27 Juni 2021

Penyusun

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PROGRAM...................................2

KATA PENGANTAR ...............................................................................................3

DAFTAR ISI.............................................................................................................4

ABSTRAK ................................................................................................................5

BAB I ........................................................................................................................6

PENDAHULUAN .....................................................................................................6

A. Latar Belakang ..............................................................................................6

B. Tujuan ...........................................................................................................7

BAB II ......................................................................................................................9

ANALISIS SITUASI DAN PERENCANAAN PROGRAM ......................................9

A. Analisis Situasi ...............................................................................................9

B. Rencana Program dan Kegiatan .................................................................. 10

BAB III ................................................................................................................... 12

PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL...................................... 12

A. Persiapan ..................................................................................................... 12

B. Pelaksanaan Program .................................................................................. 14

C. Analisis Hasil Pelaksanaan Program............................................................ 16

D. Rekomendasi dan Usulan Perbaikan............................................................ 17

BAB IV ................................................................................................................... 18

PENUTUP .............................................................................................................. 18

A. Kesimpulan .................................................................................................. 18

B. Saran ........................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 19

LAMPIRAN............................................................................................................ 21

4
ABSTRAK
Pandemi Covid-19 memberikan banyak dampak buruk pada berbagai sektor
kehidupan masyarakat mulai dari sektor ekonomi bahkan sampai berdampak ke
sektor pendidikan. Pemerintah mengambil kebijakan agar sistem pembelajaran
dilakukan dengan sistem dalam jaringan (daring) untuk beberapa daerah dan di
beberapa daerah ada yang masih bisa melakukan sistem pembelajaran tatap muka
atau di beberapa daerah lainnya menggunakan sistem campuran (daring dan tatap
muka). SDIT Asy-Syifa Bener Meriah merupakan salah satu sekolah yang masih
memiliki akreditas C, dengan segala keterbatasan dan kondisi yang sedang terjadi
maka pembelajaran di sekolah ini dilaksanakan dengan sistem campuran walaupun
sistem tatap muka/langsung lebih sering dilakukan. Program Kampus Mengajar
merupakan program yang dikelurkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia yang menjadi solusi bagi pengembangan mutu pendidikan pada
masa pandemi covid-19. Program Kampus Mengajar melibatkan seluruh
mahasiswa di Indonesia untuk dapat membantu proses pembelajraan di sekolah
yang berada di sekitar tempat tinggal mahasiswa tersebut. Diharapkan dengan
adanya program Kampus Mengajar ini Mahasiswa dapat ; menanamkan rasa empati
dan kepekaan sosial, mengasah ketrampilan berpikir dalam bekerja bersama lintas
bidang ilmu dan ragam asal mahasiswa, mengembangkan wawasan, karakter dan
soft skill mahasiswa, menumbuhkan motivasi masyarakat untuk berpartisipasi
dalam pembangunan, meningkatkan peran dan kontribusi nyata perguruan tinggi
dan mahasiswa dalam pembangunan nasional serta mengurangi mobilitas
Mahasiswa di luar daerah tempat tinggalnya, sehingga rantai penyebaran covid-19
dapat terputus.

Kata kunci : Pendidikan, Kampus Mengajar, Covid-19

5
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Virus Corona merupakan virus yang berasal dari negara China, tepatnya di
kota Wuhan. Virus corona dinilai sebagai virus yang sangat beresiko karena
dapat menyebabkan gangguan pernapasan serta dapat menyebar dengan cepat,
sehingga membentuk suatu pandemi. Pandemi yang awalnya hanya ada di
wuhan dengan sangat cepat meluas ke berbagai negara lainnya di dunia
(Dryhurst, 2020). Virus corona atau sering di sebut Covid-19 di Indonesia
pertama kali terdeteksi pada tanggal 2 Maret 2020, berita itu langsung
diumumkan oleh presiden Joko Widodo (Ansori, 2020). Pandemi Covid-19
memberikan banyak dampak buruk pada berbagai sektor kehidupan masyarakat,
seperti bidang Kesehatan, Sosial budaya, Ekonomi, Pendidikan, Politik,
Pariwisata, dan Agama. Oleh karena itu, pemerintah membuat beberapa
peraturan demi mencegah penyebaran virus corona yang semakin meluas. Salah
satu peraturan pemerintah yang dibuat untuk penanganan virus corona adalah
Permenkes Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB), yang merupakan turunan dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21
Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Permenkes
Nomor 9 Tahun 2020 menjelaskan bahwa Cakupan PSBB meliputi peliburan
sekolah dan tempat kerja, fasilitas umum, kecuali supermarket, minimarket,
pasar, toko, tempat penjualan obat-obatan dan peralatan medis, serta kebutuhan
pokok, kegiatan sosial dan budaya, pelarangan kerumunan orang, pertemuan
politik, olahraga, hiburan, akademik, dan budaya, moda transportasi moda
pengecualian transportasi penumpang umum atau pribadi dengan
memperhatikan jumlah penumpang dan menjaga jarak antar penumpang,
kegiatan lainnya khusus terkait aspek pertahanan dan keamanan kecuali,
kegiatan pertahanan dan keamanan untuk menegakkan kedaulatan Negara,
keutuhan wilayah, dan melindungi bangsa dari ancaman gangguan, serta
mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat (Syafrida, 2020).

6
Berbagai kebijakan kembali dibuat untuk mencari jalan terbaik dalam
menangani keberlangsungan hidup masyarakat. Pada sektor pendidikan
misalnya, Kementrian Pendidikan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun
2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), dalam surat edaran tersebut
dijelaskan bahwa seluruh sistem pembelajaran dilakukan dengan sistem
pembelajaran dalam jaringan (daring) di rumah untuk daerah yang berada di
zona merah dan di beberapa daerah lainnya ada yang masih bisa menjalankan
sistim tatap muka dan ada juga yang menggabungkan dua metode di atas.
Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan dalam jarak jauh
melalui berbagai media, misalnya telpon seluler atau laptop. (Putria, 2020)
Selaras dengan itu, pemerintah berupaya meningkatkan mutu pendidikan
pada masa pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia dengan menyelenggarakan Program Kampus Mengajar yang
merupakan salah satu bentuk program pelaksanaan Merdeka Belajar-Kampus
Merdeka (MBKM) berupa asistensi mengajar untuk memberdayakan mahasiswa
dalam membantu proses pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) di berbagai
desa/kota di Indonesia, terlebih khususnya di daerah domisili yang berada di
daerah 3T (Tertinggal, teerdepan, terluar).
B. Tujuan
Tujuan dari program Kampus Mengajar ini untuk memberikan solusi bagi
Sekolah Dasar yang terdampak Pandemi dengan memberdayakan para
mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi (PY) yang tentunya berdomisili di
sekitar wilayah sekolah dasar untuk membantu para guru, staff, kepala sekolah
dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di tengah masa Pandemi Covid-19
baik secara daring ataupun secara tatap muka.
Memberdayakan mahasiswa untuk membantu proses pengajaran di Sekolah
Dasar sekitar desa/kota tempat tinggalnya bertujuan untuk :
1. Menanamkan empati dan kepekaan sosial pada diri mahasiswa terhadap
permasalahan kehidupan kemasyarakatan yang ada di sekitarnya.

7
2. Mengasah ketrampilan berpikir dalam bekerja bersama lintas bidang
ilmu dan ragam asal mahasiswa dalam menyelesaikan masalah-masalah
yang dihadapi.
3. Mengembangkan wawasan, karakter dan soft skill mahasiswa.
4. Mendorong dan memacu pembangunan nasional dengan
menumbuhkan motivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pembangunan.
5. Meningkatkan peran dan kontribusi nyata perguruan tinggi dan
mahasiswa dalam pembangunan nasional dan lain sebagainya.
Selain dari itu tujuan Program Kampus Mengajar ini juga untuk membantu
kuantitas guru yang memang pada masa pandemi ini guru merasa kesulitan untuk
memberikan pengajaran kepada siswa karena keterbatasn media dan pemahaman
mengenai penggunaan teknologi, maka dari itu mahasiswa selaku perangkat
pembantu guru memberikan pemahaman kepada guru mengenai penggunaan
teknologi yang baik dan benar agar menemukan metode atau media
pembelajaran yang unik pada masa pandemi Misalnya menggunakan aplikasi
pembelajaran seperti Zoom Meeting, Google Classroom, Google Meet, Quizizz,
Google Form, menggunakan aplikasi Microsoft (word, Power Point, Excel, dll),
membuat Video Pembelajaran mengenai materi-materi bersangkutan yang akan
disampaikan dan aplikasi penunjang pembelajaran lainnya.

8
BAB II

ANALISIS SITUASI DAN PERENCANAAN PROGRAM


A. Analisis Situasi
Beberapa lembaga pendidikan masih menutup pembelajaran secara luring
sementara guna menahan penyebaran pendemi covid-19 di seluruh dunia
termasuk di Indonesia. Rintangan dalam proses belajar secara langsung antara
siswa dan guru berdampak pada psikologis peserta didik yang menyebabkan
menurunnya kualitas keterampilan peserta didik (Piopiunik, 2020). Beban itu
merupakan tanggung jawab semua masyarakat Indonesia khususnya Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan dalam memfasilitasi kelangsungan sekolah bagi
semua pemangku kebijakan pendidikan guna melakukan pembelajaran jarak
jauh (Lavy, 2015). Bagaimana mestinya negara Indonesia merencanakan,
mempersiapkan, dan mengatasi pemulihan covid 19, untuk menekan kerugian
dunia pendidikan di masa mendatang?. Salah satu upaya dari pemerintah adalah
membuat Program Kampus Mengajar yang mana melibatkan para mahasiswa
turun langsung ke Sekolah Dasar untuk bisa menunjang mutu pendidikan di
masa pandemic Covid-19.
Sekolah Dasar (SD) yang menjadi sasaran program Kampus Mengajar
adalah SD yang memiliki akreditasi maksimal B atau Baik, dan berada di
wilayah yang termasuk zona hijau atau kuning. Program Kampus Mengajar
angkatan 1 sudah langsung bisa memilih sekolah-sekolah yang layak untuk di
bantu pada web pendaftaran Kampus Mengajar, berbeda dengan program
Kampus Mengajar Perintis yang mana mahasiswa perlu mendata sekolah yang
layak terlebih dahulu kemudian mengusulkannya kepada Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan. Setelah diberikan beberapa pilihan sekolah para
mahasiswa diberikan kesempatan untuk bisa memilih 3 sekolah yang paling
memungkinkan dan paling dekat dan mudah untuk mengaksesnya, pada saat itu
saya memilih SDIT Asy-Syifa, SDIT Al-Manar dan SD 3 Wih Pesam. Atas izin
Allah ta’ala saya di tempatkan di sekolah pilihan pertama yaitu SDIT Asy-Syifa.
Sesuai dengan harapan saya yang ingin sekali ditempatkan di SDIT Asy-Syifa
karena sekolah ini merupakan sekolah baru tapi sudah banyak sekali prestasi-

9
prestasi yang sudah di capai, sekolah ini memang masih berakreditasi C namun
untuk standar proses pembelajarannya bisa dikatakan sudah cukup baik.
SDIT Asy-Syifa merupakan sekolah baru yang tentu saja masih sangat
sedikit sekali pengalaman dalam proses pembelajaran maupun di bidang
teknologi pembelajaran. Kompetensi Guru dalam memberikan pembelajaran
daring menggunakan media-media teknologi kurang dikuasai karena wajar saja
ini merupakan pertama kalinya bagi sekolah tersebut atau bahkan seluruh
sekolah di Indonesia melakukan pembelajaran secara online. Beberapa guru
masih belum mengetahu aplikasi apa saja yang dapat digunakan untuk
melakukan pembelajaran daring, dan bagaimana cara menggunakannya. Selain
itu juga latar belakang siswa yang 5 berbeda-beda, relatif berada pada keadaan
ekonomi yang menengah ke bawah, sehingga itupun menjadi hambatan bagi
pelaksanaan pembelajaran daring yang memerlukan biaya untuk mengakses
jaringan internet, atau sekedar memiliki ponsel. Ini selaras apa yang dikatakan
oleh (Aji, 2020) bahwa keterbatasan penguasaan teknologi informasi oleh guru
dan siswa, Sarana prasarana yang kurang memadai, akses internet yang terbatas,
Kurang siapnya penyediaan anggaran menjadi masalah yang menghambat
terlaksananya efektivitas pembelajaran dengan metode daring. Oleh karena
itulah beberapa sekolah memutuskan untuk melakukan pembelajaran tatap muka
dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, termasuk Sekolah Dasar yang
saya tempati yakni SDIT Asy-Syifa.
B. Rencana Program dan Kegiatan
1. Kegiatan Mengajar
Program dan kegiatan Kampus Mengajar dilaksanakan selama 12
minggu, dalam satu minggu terdapat 6 hari efektif belajar, yakni hari Senin-
Sabtu pukul 08.00 sampai dengan pukul 12.00. WIB. Dalam satu sekolah
terdapat bebeapad mahasiswa, masing-masing mahasiswa memegang atau
mendampingi guru kelas dalam proses pembelajarn. Pada saat itu tidak ada
jadwal khusus dibuat untuk mahasiswa sehingga para mahasiswa bisa masuk
di kelas yang mana kelas tersebut membutuhkan para mahasiswa. Di sekolah
penempatan saya pembelajaran masih dilakukan dengan sistim tatap muka
hanya saja pada saat-saat pandemic sedang naik maka terpaksa pembelajaran

10
harus di lakukan dengan sistem dalam jaringan. Uuntuk melaksanakan
pembelajaran yang menyenangkan dan kreatif, agar dapat mengembangkan
bakat, minat dan seluruh perkembangan fisik serta psikologis siswa
(Suwandayani, 2018), maka pihak sekolah meminta para guru untuk
menggunakan video pembelajaran yang dibuat sendiri maupun diambil dari
YouTube, anak-anak memahami penjelasan materi tematik melalui video
interaktif, mengingat ada beberapa aspek perkembangan yang dapat
distimulus pada anak SD kelas rendah, seperti perkembangan kognitif,
bahasa, sosial emosional, nilai moral, agama dan fisik motoric dan pada saat
itu mahasiswa diminta untuk membantu guru dalam membuat media
pembelajaran berbasis vidio (Saputra, 2017).
2. Membantu Adaptasi Teknologi
Rencana program dan kegiatan membantu Adaptasi Teknologi di
SDIT Asy-Syifa adalah membantu seluruh guru di sekolah untuk
menggunakan aplikasi penunjang proses pembelajaran seperti Zoom
Meeting, Google Classroom, Google Meet, Quizizz, Google Form,
menggunakan aplikasi Microsoft (word, Power Point, Excel, dll), membantu
guru dalam mengunduh video pembelajaran dari Youtube, membantu para
orang tua siswa dalam menggunakan google form untuk melaksanakan
pembelajaran daring, dan lain-lain.
3. Membantu Administrasi
Rencana program dan kegiatan Membantu Administrasi di SDIT
Asy-Syifa adalah kegiatan yang akan dilakukan selama 10 minggu untuk
membantu kinerja guru di Sekolah, seperti dalam membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), daftar nilai, daftar hadir, mengisi aplikasi
rapor, jurnal harian dan segala kewajiban guru lainnya yang bersangkutan
dengan adminstrasi pendidikan.

11
BAB III

PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL


A. Persiapan
Dalam persiapan terbagi dua yaitu Pra-penugasan dimana kegiatan ini
dilakukan mahasiswa sebelum melaksanakan tugas di SD sasaran kegiatan ini
meliputi pembekalan, koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten atau Kota
dan khusus jika yang di Kabupaten akan di hubungkan dengan UPT Pendidikan
Kecamatan sekitar setelah itu koordinasi dengan SD Sasaran.
Pembekalan diberikan oleh panitia penyelenggara program Kampus
Mengajar Perintis kepada dosen pembimbing dan mahasiswa melalui zoom
meeting dalam 5 hari, yaitu pada tanggal 5-9 Oktober 2020 untuk memberikan
pengetahuan minimal yang diperlukan dalam kegiatan asistensi mengajar Di SD
sasaran. Materi yang diberikan dalam Pembekalan meliputi :
1. Pembelajarn literasi dan numerasi
2. Pedagogi sekolah dasar
3. Konsep pembelajaran jarak jauh
4. Strategi kreatf belajar luring dan daring
5. Etika dan komunikasi
6. Penerapan inovasi pembelajaran sekolah dasar
7. Penerapan asessment pembelajaran sekolah dasar
8. Administrasi dan manajerial sekolah
9. Mahasiswa sebagai duta perubahan perilaku di masa pandemic
10. Profil belajar Pancasila
11. Prinsip perlindungan anak

Setelah pembekalan, kami ditugaskan untuk memberikan surat tugas


perizinan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten juga kepada
UPT Pendidikan kecamatan yang nantinya akan diserahkan kepada SD sasaran.
Perizinan dilaksanakan dalam satu hari bersamaan dengan kegiatan observasi ke
SD sasaran sekaligus penerimaan program Kampus Mengajar oleh Kepala
Sekolah.

12
Pada kegiatan Observasi, kepala sekolah dan guru memberikan informasi
awal kepada kami mengenai keadaan sekolah, sistem pembelajaran yang
digunakan, keadaan siswa dan latar belakangnya, juga tentang fasilitas
penunjang pembelajaran pada masa pandemi. Identifikasi masalah mulai kami
rumuskan ketika kami sudah ditempatkan di kelas yang berbeda. Penyusunan
Rencana Kegiatan kami sesuaikan dengan karakter guru dan siswa kelas masing-
masing dan kami laporkan semua kegiatan persiapan yang telah dilakukan
kepada dosen pembimbing lapangan di Laporan Awal. Berikut alur observasi ke
sekolah di awal penugasan beserta langkah-langkah untuk menyusun
rangcangan kegiatan lalu membuat laporan awal :

Gambar 1. Observasi sekolah, penyusunan rancangan kegiatan dan penyusunan


laporan awal.

13
B. Pelaksanaan Program
1. Mengajar
Kegiatan Mengajar pada masa pandemi covid-19 perlu dilakukan
dengan berbagai strategi yang inovatif, kreatif, dan tidak menyulitkan.
Kerjasama antara guru, siswa, orangtua siswa dengan pihak sekolah menjadi
sangat penting untuk menciptakan pembelajaran daring yang lebih efektif
(Elfahmi, 2020). Pada program Kampus Mengajar 2021 yang dilaksanakan di
SDIT Asy-Syifa dilakukan dengan 2 sistem, yaitu dalam jaringan (daring) dan
luar jaringan (luring) atau tatap muka.
Pembelajaran daring dilakukan melalui Grup WhatsApp, guru
membuka pembelajaran setiap hari Senin-sabtu pada pukul 08.00 WIB, siswa
menyimak pembelajaran yang diberikan oleh guru melalui grup tersebut
dengan didampingi oleh orang tua atau saudaranya dan sesekali guru juga
menyertakan video pembelajaran agar tidak membuat siswa terlalu jenuh.
Pembelajaran ditutup oleh guru pada pukul 12.00, Namun pengumpulan tugas
tetap dibuka sampai batas akhir pembelajaran satu semester. Pembelajaran
yang diberikan berupa kasus Tematik, namun dalam situasi pandemi seperti
ini guru menggunakan media pembelajaran bukan hanya dari buku paket
dinas, namun guru menggunakan barang-barang di sekitar siswa untuk
menjadi medianya, agar memudahkan siswa dalam memahami materi dan
siswa bisa langsung mengeksplorasi pemahamannya, sehingga terciptalah
pembelajaran yang efektif (Laksana, 2017).
Sedangkan untuk pembelajaran luring (tatap muka) dilakukan di
kelas seperti biasanya dengan tetap menjalankan protocol kesehatan, guru
membuka pembelajaran setiap hari Senin-sabtu pada pukul 08.00 WIB,
sebelum belajar para siswa akan melakukan senam lalu di lanjut shalt dhuha
secara berjamaah dan kemudian masuk ke kelas, di kelas siswa menyimak
pembelajaran yang diberikan oleh guru, sesekali guru juga menyertakan video
pembelajaran agar tidak membuat siswa terlalu jenuh. Pembelajaran ditutup
oleh guru pada pukul 12.00. Pembelajaran yang diberikan berupa kasus
Tematik, namun dalam situasi pandemi seperti ini guru menggunakan media
pembelajaran bukan hanya dari buku paket dinas, namun guru menggunakan

14
barang-barang di sekitar siswa untuk menjadi medianya, agar memudahkan
siswa dalam memahami materi dan siswa bisa langsung mengeksplorasi
pemahamannya, sehingga terciptalah pembelajaran yang efektif.
2. Membantu Adaptasi Teknologi
Kini teknologi berkembang sangat pesat, pendidikan maju
salahsatunya yakni atas perkembangan teknologi yang memberikan
kemudahan (Wahidy, 2019). Teknologi sangat bermanfaat bagi pendidikan,
terutama pada masa pandemi covid-19 sperti ini. Teknologi dapat membantu
mempercepat meningkatkan mutu dan mengembangkan informasi
mendukung pembelajaran aktif dan berbagai strategi pembelajaran,
meningkatkan pembelajaran dan interaksi guru, siswa dan program,
meningkatkan motivasi peserta didik, meningkatkan literasi informasi, dan
pembelajaran berpusat pada siswa (Mahini, 2012).
Namun pada kenyataannya, guru-guru di SDIT Asy-Syifa belum
mahir memanfaatkan teknologi untuk proses pembelajaran, sehingga masih
perlu bantuan dan bimbingan untuk mencarikan media yang tepat dalam
melakukan proses pembelajaran. Oleh karena itu kami mengenalkan
penggunaan google meet, kemudian membantu mengoperasikan Zoom
Meeting, Google Classroom, Google Meet, Quizizz, Google Form,
menggunakan aplikasi Microsoft (word, Power Point, Excel, dll), membantu
mengisikan nilai rapor ke aplikasi rapor, sampai membantu memberitahu cara
mengunduh video dari Youtube sebagai sumber belajar. Pembelajar di SDIT
Asy-Syifa sebenarnya lebih banyak melakukan sistem pembelajaran luaring
(tatap muka) sehingga aplikasi yang sempat kami ajarkan tidak sepenuhnya
digunakan.
3. Membantu Administrasi
Pada dunia pendidikan, guru tidak bisa lepas dari kewajibannya,
selain mengajar guru pun memiliki kewajiban untuk membuat perangkat
pembelajaran dan administrasi lainnya, misalnya di SDIT Asy-Syifa saya
membantu guru dalam membuat desain cover buku ajar kelas 1, membuat
jurnal kegiatan Ramadhan, membuat bet nama untuk siswa kelas 1,
menyarankan untuk megabsen guru dengan menggunakan aplikasi Googel

15
Classroom dan di akhir kegiatan saya sempat membuat laporan kegiatan yang
sudah kami laksanakan yaitu Perlombaan Akhir Semester.
C. Analisis Hasil Pelaksanaan Program
1. Mengajar
Pada kegiatan mengajar daring dapat dilaksanakan dengan lancar,
dengan menggunakan beberapa fasilitas pendukung seperti grup WhatsApp,
video Youtube, sama halnya dengan kegiatan mengajar luaring(tatap muka)
juga dapat dilaksanakan dengan sangat baik tentunya dengan beberapa
kendala dan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Terdapat beberapa
kendala yang ditemukan diantaranya pada saat pembalajaran daring
terkadang ada beberapa siswa yang sulit untuk memahami pembelajarn
karena terbatasnya media yang digunakan selain itu juga terdapat beberapa
siswa yang kesulitan mendapat materi karena perangkat yang di gunakan
adalah milik orang tua yang mana juga kadang digunakan oleh orang tuanya,
untuk kendala saat pembelajaran luring(tatap muka) seperti biasa anak SD
mungkin akan cepat merasa bosan jika seorang guru kurang membuat variasi
dalam metode pembelajaran oleh karena itulah untuk mengurangi kejenuhan
kadang kami sebagai mahasiswa masuk ke kelas agar bisa menghilangkan
kejenuhan dalam proses pembelajaran.
2. Membantu Adaptasi Teknologi
Memberi bantuan adaptasi Teknologi terhadap peningkatan mutu
pendidikan Sekolah Dasar pada masa pandemi covid-19 sangat terasa
manfaatnya, karena jika guru-guru tidak mendapatkan pengetahuan tentang
bagaimana mengoperasikan aplikasi pembelajaran seperti; Zoom Meeting,
Google Classroom, Google Meet, Quizizz, Google Form, menggunakan
aplikasi Microsoft (word, Power Point, Excel, dll) sebagai media dan fasilitas
pendukung pembelajaran daring, maka akan tertinggal jauh termakan oleh
zaman dan banyak waktu yang terbuang, namun diharapkan guru dapat
mengaplikasikan dan mengamalkan ilmu yang telah dibagikan oleh
Mahasiswa Kampus Mengajar sampai seterusnya, bahkan lebih baik jika
tercipta rasa ingin tahu yang lebih untuk memperbaharui kompetensinya
dalam menguasi teknologi.

16
3. Membantu Administrasi
Kegiatan membantu administrasi guru-guru SDIT Asy-Syifa yang
dilakukan oleh Mahasiswa Kampus Mengajar sangat bermanfaat bagi kinerja
sekolah, karena ada salah satu hasil rekan saya yang menurut saya sangat
bagus yaitu membuat buku ajar untuk kelas 1. Pada hakikatnya administrasi
di sekolah ini sudah cukup tertata rapi oleh karenanya kami hanya membantu
untuk membuatkan saja seperti membuat bet nama, jurnal kegiatan Ramadhan
dan lain-lain sebagainya.
D. Rekomendasi dan Usulan Perbaikan
Program Kampus Mengajar sangat terasa sekali manfaatnya di tengah
pandemi covid-19 saat ini. dengan adanya program ini, saya selaku perwakilan
Mahasiswa mengucapkan banyak terimakasih kepada Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia dan kepada seluruh panitia yang
mengadakan program ini, karena saya mendapatkan banyak pelajaran, misalnya
dalam hal kepemimpinan, bagaimana memecahkan masalah di lapangan,
bagaimana menghadapi situasi dan kondisi yang ada, bagaimana menyesuaikan
pembelajaran dengan kemampuan siswa dan orang tua yang terbatas dalam segi
fasilitas, bagaimana bekerjasama dengan teman lintas jurusan, saling berbagi
ilmu tentang cara mengajar dan dapat mengambil pelajaran sebanyak-banyaknya
dari para guru yang sudah berpengalaman lama mengajar di SD.
Rekomendasi dari saya untuk memperbaiki sistem aplikasi atau web
MBKM, birokrasi dan administrasi secara kesuluruhan agar tidak terjadi banyak
miss komunikasi, saya memaklumin mungkin ini perdana jadi masih ada
beberapa kesalahan. Selain dari itu rekomendasinya, pihak pantia lebih tegas lagi
mengenai kedisiplinan pendaftaran, menginput deadline laporan dan juga
pencairan keuangan agar tidak menghambat orang yang tepat waktu. Kemudian
pihak kemdikbud harus lebih menganalisis daerah yang 3T agar bisa menyama
ratakan mutu pendidikan tidak terjadi pertimpangan terlalu jauh dan harus di
siapkan mengenai materi, akomodasi dan transportasi, untuk pihak sekolah
sangat antusias dan terbuka sekali mengenai program Kampus Mengajar ini
semoga kedepannya masih terus perjalan meskipun sudah tidak ada pandemi
karena pengajar guru muda seperti kita sangat di butuhkan oleh masyarat luas.

17
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kampus Mengajar merupakan program yang diadakan oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan latar belakang
pemerataan pendidikan dimasa pandemic khususnya di daerah domisili yang
berada di daerah 3T (Tertinggal, teerdepan, terluar), yang bertujuan untuk
memberdayakan mahasiswa untuk membantu proses pengajaran di Sekolah
Dasar sekitar desa/kota tempat tinggalnya; Menanamkan empati dan kepekaan
sosial pada diri mahasiswa terhadap permasalahan kehidupan kemasyarakatan
yang ada di sekitarnya. Program Kampus Mengajar juga membantu
meningkatkan mutu pendidikan pada masa pandemi covid-19 di Indonesia,
selain itu program Kampus Mengajar juga merupakan satu upaya pemerintah
untuk mencegah penyebaran covid-19 di Indonesia. Pembelajaran dalam
jaringan (daring) di Sekolah Dasar memerlukan kerjasama yang baik antara
Pemerintah, Mahasiswa, Guru, Siswa dan Orang tua siswa untuk melaksanakan
pembelajaran yang efektif.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan laporan
akhir ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu
penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis
harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya agar dapat membantu
mengembangkan pengetahuan yang ada di dalam laporan akhir ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

Aji, R. H. (2020). Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia: Sekolah,


Keterampilan, dan Proses Pembelajaran. Salam, 397-398.

Ansori, M. H. (2020). Wabah COVID-19 dan Kelas Sosial di Indonesia. THC


Insight, 1.

Dryhurst, S. S. (2020). Risk perceptions of COVID-19 around the world. Journal


of Risk Research, 994-995.

Elfahmi, R. (2020). Upaya Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Menerapkan


Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid 19 di SMA Negeri 3
Seunagan. Bionatural, 48.

Laksana, D. N. (2017). The Effectiveness Of Inquiry Based Learning For Natural


Science Learning in Elementary School. Journal Education Of
Technology. 4.

Lavy, V. (2015). Do Differences in Schools, Instrution Time Explain International


Achievement Gaps? Evidence from Developed and Developing Countries.
Economics Journal, 125.

Mahini, F. F.-A. (2012). The importance of teacher's role in technology-based


education. Elsevier Ltd, 1616.

Piopiunik, M. G. (2020). Skill, signals and employability: An experimental


investigationReview. Europan Economic, 123.

Putria, H. M. (2020). Analisis Proses Pembelajaran Dalam Jaringan (DARING)


Masa Pandemi COVID-19 pada Guru Sekolah Dasar. Jurnal Basic Edu,
863.

Saputra, S. Y. (2017). Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Sesuai Kurikulum 2013


di SD Muhammadiyah 03 Wajak. ELSE (Elementary School Education
Journal), 69.

19
Suwandayani, B. I. (2018). Analisis Perencanaan Pembelajaran Tematik Pada
Kurikulum 2013 Di SD Negeri Kauman I Malang. ELSE (Elementary
School Education Journal), 79-80.

Syafrida, &. H. (2020). Bersama Melawan Virus Covid 19 di Indonesia. Salam,


496-499.

Wahidy, D. E. (2019). PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM PROSES


PEMBELAJARAN. PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG. 125.

20
LAMPIRAN
1. Rencana Program dan Kegiatan
a. Pengumuman hasil seleksi

b. Surat rekomendasi

21
c. Surat keterangan

22
d. Informasi data mahasiswa

e. Buku panduan

23
2. Kegiatan Mingguan

24
3. Hasil Pelaksanaan Program
a. Mengajar
Membuat buku panduan untuk siswa kelas 1 :

Buku Menulis dan Berhitung Asy Syifa fixx.pdf

25
b. Membantu Adaptasi Teknologi
Pembekalan aplikasi yang bisa digunakan untuk membantu proses
pembelajaran :

Adaptasi
teknologi.pptx

26
c. Membantu Administrasi Sekolah dan Guru
Membuat name tag dan jurnal kegiatan

Jurnal 1.docx

27
4. Dokumentasi Kegiatan

28
29
30

Anda mungkin juga menyukai