Segala puji bagi Allah SWT, sholat dan salam semoga senang tiasa kita
curahkan pada baginda Rasullulah SAW, atas ridho-Nya telah melimpahkan
segala berkah, rahmat, hidayah serta kemudahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Amaliyah (KKA) di Kelurahan Wajo
Kecamatan Murhum dengan Tema Penanggulangan COVID -19.
iii
tenaga serta ilmunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam
penyusunan laporan KKA kami.
3. Kepala Lurah Wajo Ryan Rasyid, S.TR., M.Si beserta staf. Yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan kegiatan KKA
diwilayah Kelurahan Wajo Kecamatan Murhum.
4. Warga masyarakat di Kelurahan Wajo Kecamatan Murhum yang
menerima mahasiswa KKA dengan tangan terbuka.
5. Tokoh masyarakat serta kelompok masyarakat Kelurahan Wajo yang ikut
membantu mahasiswa KKA dalam hal menanggulangi pencegahan
penyebaran COVID-19 dilingkungan masyarakat.
6. Untuk orang tua dan keluarga tercinta yang selalu memotivasi dan selalu
mendoakan penulis dengan tulus dan ikhlas.
7. Dan seluruh pihak-pihak terkait yang telah berkontribusi dalam kegiatan
KKA yang belum disebutkan.
Nining Muliany
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat.................................................................................2
C. Metode Pelaksanaan................................................................................4
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI KKA
A. Keadaan Geografis..................................................................................6
B. Kondisi Demografis................................................................................6
C. Kondisi Sosial..........................................................................................7
D. Kondisi Ekonomi....................................................................................11
BAB III PROGRAM KERJA DAN HASIL KEGIATAN
A. Program Kerja Lokasi KKA Masa Pandemi........................................13
B. Tantangan Dan Hambatan....................................................................17
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................18
B. Saran.......................................................................................................19
LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Amaliyah (KKA) adalah salah satu bentuk pendidikan
dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa umtuk hidup di
tengah-tengah masyarakat di luar kampus dan secara langsung mengidentifikasi
serta menangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi. KKA
dilaksanakan oleh Universitas Muhammadiyah Buton berdasarkan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
sebagai implemenstasi Pengabdian kepada masyarakat sivitas akadimika, yang di
laksanakan sesuai dengan budaya akademik, keahlian bidang ilmu, dan kondisi
social budaya masyarakat dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan. Kuliah
Kerja Amaliyah (KKA) merupakan pembelajaran yang wajib dilaksanakan oleh
setiap Mahasiswa di Universitas Muhammadiayah Buton .
1
lapangan organisasi Muhammadiyah, pada berbagai tingkat (Daerah,Cabang dan
Ranting).
2
b. Agar Universitas Muhammadiyah Buton lebih dekat pada masyarakat
dan lebih meningkatkan kualitas dan relevansi program-programnya
dengan tuntunan pembangunan.
c. Agar Universiats Muhammadiyah Buton dapat membantu pemerintah
dalam mempercepat gerak pembangunan dan mempersiapkan kader-
kader gerak pembangunan di perdesaan, yakni kader – kader
pembangunan yang bermanfaat bagi bangsa dan negara serta
kesejahteraan umat manusia.
d. Agar tercipta sinergi antar displin ilmu pengatahuan.
e. Agar tumbuh wawasan dan kesadaran dinamika social dalam
pemabanguan masyarakat.
f. Agar tumbuh rasa bangga, semangat kerja dan kemadirian masyarakat.
g. Agar tercipta partisipasi di kalangan masyarakat dalam pembangunan
manusia.
2. Manfaat
a. Mahasiswa
1) Memerdalam pengertian dan pemahaman mahasiswa mengenal :
(i) cara berpikir dan bekerja interdisipliner atau lalu lintas sektoral;
(ii) kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat desa dalam
pembangunan serta konteks keseluruhan masalah pembangunan
maupun pembangunan dalam pedesaan.
2) Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap penelaatan
dan pemecahan yang ada di masyarakat.
3) Melatih mahasiswa untuk mengaktualisasikan peran sebagai
dan/atau membina mahasiswa menjadi seorang inovator, motivator
dan dinamisator problem solver.
b. Perguruan Tinggi
1) Memeroleh umpan balik sebagai hasil pengintergrasian
mahasiswanya dengan pembangunan di masyarakat dalam bentuk
input untuk penyesuaian kurikulum, materi perkuliahan, dan
3
pengembangan ilmu dengan tuntunan nyata pembangunan
sehingga Universitas Muhammadiyah Buton akan lebih mantap
dalam pengisian ilmu dan pendidikan kepada masyarkat.
2) Memercepat peningkatan, perluasan, serta memererat kerjasama
antara perguruan tinggi sebagai pusat ilmu, teknologi maupun seni
dengan pihak pemerintah dalam melaksanakan pembangunan.
3) Upaya konkrit untuk menjembatani teori-teori atau pengetahuan
keagamaan mahasiswa PTM dengan realitas kehidupan
masyarakat.
4) Upaya pelibatan PTM dalam menggali kenyataan empirik realitas
keberagamaan.
c. Masyarakat
1) Memeroleh bantuan tenaga dan pikiran untuk merencanakan serta
melaksanakaan pembangunan di masyarakat.
2) Memeroleh pengalaman berpikir, bersikap dan bertindak untuk
menggali dan menumbuhkan potensi swadaya masyarakat sehingga
mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
3) Upaya memperkuat kesadaran tentang pentingnya ketahanan
sosial keagamaan dalam kehidupan yang majemuk yang dilandasi
dengan iman yang kokoh dan pemahaman yang benar tentang
nilai-nilai islam.
4) Upaya menumbuhkan pemahaman tentang kaitan antara nilai-nilai
dan ajaran islam dengan realitas hidup sehari-hari yang tercemin
dalam pertisipasi di segala bidang pembangunan.
C. Metode Pelaksanaan
Dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh mahasiswa
pelaksanaan KKA yang menggunakan beberapa metode sebagai berikut :
a. Observasi, yaitu dengan cara melihat dan turut ikut serta dalam membantu
segala yang ada di Kelurahan Wajo.
4
b. Wawancara, yaitu di lakukan dalam beberapa responden (Lurah,
Perangkat Kelurahan dan Tokoh-tokoh masyarakat.
c. Pengamatan, yaitu mengamati langsung ke lokasi yang tujuannya untuk
melihat langsung masalah dan gejala yang ada di lokasi.
d. Gotong Royong, yaitu dengan cara ikut serta dan membantu pihak
kelurahan dalam pembagian sembako seperti : telur, beras dan minyak
kepada seluruh masyarakat yang ada di Kelurahan Wajo.
e. Berpatisipasi, yaitu ikut serta dalam pembagian masker gratis kepada
setiap masyarakat yang tidak memakai masker dan menegur apabila
disimpan pada bawah dagu. Serta mengingkatkan pentingnya
menggunakan masker dan ikut serta membantu dalam kegiatan posyandu
yang ada di Kelurahan Wajo
5
BAB II
A. Keadaan Geografis
B. Kondisi Demografis
6
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Kelurahan Wajo
No. Umur Laki- Perempua Jumlah Persentase
(Tahun) Laki n (%)
1. 0-12 497 487 984 26,52
2. 13-54 1.148 1.187 2.335 62,92
3. 55 keatas 201 191 392 10,56
Jumlah 1.846 1.865 3.711 100
Sumber Data: Kantor Kelurahan Wajo 2020
Tabel di atas menggambarkan bahwa keadaan struktur umum
penduduk di daerah Wajo relatif berimbang dengan jumlah masyarakat
sebanyak 3.711 jiwa dengan masing-masing Laki-laki berjumlah 1.846 jiwa
dan perempuan 1.865 jiwa. Antara kelompok usia muda dan kelompok usia
produktif, berjumlah masing-masingkelompok usia muda 0-12 tahunsebanyak
984 jiwa atau sebesar 26,52% dari jumlah penduduk, dan untuk kelompok
usia produktif 13-54 tahun sebanyak 2.335 jiwa atau sebesar 62,92% dari
jumlah penduduk seluruhnya. Sedangkan kelompok usia tua 55 keatas
sebanyak 392 jiwa atau sebesar 10,56% dari jumlah penduduk seluruhnya.
7
masih cukup sederhana. Hal ini nampak pada kebutuhan primer dan
kebutuhan sekunder yang mereka miliki relatif sangat terbatas
jumlahnya. Dari segi mata pencaharian yang berlaku dalam Masyarakat
Wajo pada umumnya masih mengharapkan potensi alam yang ada,
dengan kata lain transfer pengetahuan khususnya di bidang ilmu
keagamaan dan ilmu-ilmu sosial yang berkaitan dengan budaya dan adat
istiadat yang dilakukan secara individu dan tidak memerlukan fasilitas
tertentu seperti halnya pendidikan formal. Demikian halnya untuk sistem
pengetahuan modern yang ada. Pada prinsipnya di Kelurahan Wajo yang
ada di Kecamatan Murhum telah berkembang dengan baik.
8
Muda dan Sarjana lengkap masing-masing berjumlah 16 jiwa atau 0,41
persen untuk tingkat pendidikan sarjana muda dan 52 jiwa atau 1, 32
persen untuk Masyarakat yang berpendidikan sampai pada jenjang
sarjana lengkap.
Upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas manusia terus
dilakukan dengan wujud membangun fasilitas pendidikan dan
penyediaan tenaga pengajar di setiap pelosok tanah air, mulai dari tingkat
pendidikan dasar sampai pada tingkat pendidikan tinggi.
Pada Masyarakat Wajo usaha peningkatan fasilitas pendidikan ini
terbukti dengan dibangunnya sarana dan prasarana serta penyediaan
tenaga pengajar mulai dari Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Untuk lebih jelasnya
tentang sarana pendidikan yang terdapat di wilayah Kelurahan Wajo
dapat penulis sajikan seperti tabel di bawah ini :
Jumlah Persentase
No. Jenis Pendidikan Status
(Unit) (%)
1. Taman Kanak-Kanak Negeri 1 25,00
Jumlah 4 100
Sumber Data: Kantor Kelurahan Wajo
9
meningkatkan peran aktif seluruh komponen yang ada di dalam tatanan
kehidupan Masyarakat di tuntut untuk lebih berperan aktif dalam
mendorong dan memotivasi anak-anak mereka untuk bersekolah.
10
D. Kondisi Ekonomi
Mata pencaharian penduduk Wajo memiliki tingkat kemakmuran yang
bervariasi, hal ini tentu saja di pengaruhi oleh tingkat pendapatan Masyarakat
dan juga di pengaruhi lingkungan alam serta keterampilan yang dimiliki.
Sehingga masyarakatnya tidak hanya bekerja dalam satu usaha namun juga
memiliki pekerjaan sembilan. Keadaan wilayah yang berada di tengah kota
Baubau menyebabkan umumnya Masyarakat bekerja sebagia Pegawai negri
sebagian besar berprofesi sebagai pedagang,dan wiraswasta juga . Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
a. Petani/Nelayan 0
b. Berternak 0
2. Bidang Jasa:
a. PedagangKeliling 3 0,9
b. PengrajinIndustri 1 0,2
3. Bidang Pemerintah:
11
Sumber data: Kantor Kelurahan Wajo
12
BAB III
13
5. Pembuatan tempat cuci tangan yang diperuntukan untuk
masyarakat demi menanggulangi penyebaran Virus Covid-19.
6. Sosialisasi penanggulangan Covid-19 kepada anak-akan serta
mengajarkan cara cuci tangan yang baik dan benar.
7. Pembagian masker gratis kepada masyarakat yang tidak
menggunakan masker dan mahasiswa berkerja sama dengan
Kelurahan Wajo, Babinkamtibmas, Polisi Pamong Praja, Dasa
Wisma, Beserta Organisasi PPK.
14
Penanggulan kurang peduli bertujuan untuk
gan Covid- dengan menjaga memutuskan
19 jarak, memakai rantai penyebaran
masker dan Covid-19.
mencuci tangan
sebelum atau
sesudah melakukan
kegiatan, maka dari
itu disini kami
menempelkan
pamflet sebagai
himbauan kepada
masyarakat untuk
menaati peraturan.
3 Kelurahan Tanaman Penangulangan Dengan menanam Untuk dijadikan
Wajo hidropilik Covid-19 tanaman herbal sebagai obat
dapat membantu herbal yang aman
warga dan di gunakan
masyarakat sekitar dimasa pandemi
untuk membuat Covid-19 ini serta
ramuan herbal mudah di jumpai
seperti jamu yang dan bias
dapat berguna dijadikam ebagai
untuk menjaga bahan rempah-
tubuh dari cuaca rempah.
yang buruk terlebih
lagi pada masa
pandemi saat ini
4 Kelurahan Penyemprot Tidak adanya Pada masa pandemi Penyemprotan
Wajo an Cairan penyemprotan di ini sangat penting disenfektan ini
Disinfektan lingkungan bagi kita untuk salah satu langkah
15
Kelurahan Wajo menjaga kami untuk
kebersihan agar membunuh
tetap sehat dan kuman-kuman
terhindar dari yang menempel ,
kuman-kuman ini juga salah satu
yang menyebabkan cara kami untuk
penyakit. Karna mencegah
kuman cepat meluasnya virus
bersarang di tempat corona agar tidak
yang kotor. meningkat.
5 Kelurahan Sosialisasi Pemberian Kurangnya Sosialisai kepada
Wajo Penanggulan edukasi serta pengetahuan anak- anak-anak tentang
gan Covid menghimbau anak di sekitar Penanggulangan
Kepada kepada anak- Kelurahan Wajo Covid-19
Anak-anak anak tentang tentang bahaya
di Sekitar bahaya Covid- Covid-19
Kelurahan 19 serta
Wajo mengajarkan
cara cuci tangan
yang baik dan
benar
6 Kelurahan Pembagian Penanggulangan Masih adanya Menjelaskan atau
Wajo masker Covid-19 masyarakat yang mensosialisasikan
tidak akan pentingnya
memperdulikan memakai masker
akan pentingnya pada masa
memakai masker pandemi pada
ketika berpergian masyarakat
di luar rumah pada setempat dan
masa pandemi ini, pengendara yang
padahal seperti melintas di sekitar
16
yang kita ketahui yang tidak
memutuskan rantai memakai masker.
penyebaran Covid-
19 sendiri yaitu
salah satunya
memakai masker
agar dapat
menangkal virus
dan bakteri yang
akan memasuki
mulut ataupun
hidung seseorang.
17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu kebiasaan di era normal baru sebagai upaya pencegahan dan
Penanggulangan Covid-19 adalah dengan gerakan 3M (memakai masker, mencuci
tangan, dan menjaga jarak)
18
Untuk membiasakan diri dengan hidup bersih dalam menghadapi Covid-19
adalah kebiasaan untuk cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir dipercaya
sangat efektif untuk membunuh virus Covid-19 sesuai dengan anjuran pemerintah
juga berdasarkan fakta ilmiah bahwa virus covid dengan struktur yang terbungkus
lemak dapat di lunturkan oleh sabun
Sehubungan dengan himbauan cuci tangan pakai sabun dan sesuai dengan
kondisi kantor kelurahan tidak terdapat media untuk cuci tangan. Maka
pembuatan media cuci tangan menjadi program kerja yang dilakukan agar dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat Kelurahan Wajo ketika berurusan di Kantor
Kelurahan Wajo
B. Saran
19
Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Akutansi dan
Ilmu Hukum, setiap prodi di harapkan sebaiknya peserta KKA yang
penempatannya sesuai dengan alamat domisili juga mendapatkan Dosen
Pembimbing Lapangan yang sama.
20
LAMPIRAN
21
Kegiatan Jum’at bersih serta menanam tanaman toga
22
Kegiatan Pemasangan Bulletin di sekitar Kelurahan Wajo
23
Membantu staf kelurahan dalam kegitan pembagian bantuan Covid-19 kepada
masyarakat Kelurahan Wajo
24
Kegiatan pertama dilakukan pada hari selasa, Selasa 13 Oktober 2020.
Kami menemui ana-anak di wilayah Kelurahan Wajo untuk mengajarkan 6
langkah cuci tangan yang baik dan benar (menurut WHO). Kami melakukan
praktek cuci tangan menggunakan lagu dan gerakan yang sesui irama.
25
Kegiatan kedua dilakukan pada hari Rabu, 14 Oktober 2020 dengan
menyemprotkan disinfektan di Puskesmas Wajo dan lingkungan sekitar
Kelurahan Wajo setelah melakukan koordinasi di hari sebelumnya. Kegiatan ini
26
bertujuan untuk mensterilisasi ruangan yang sebelumnya banyak dikunjungi oleh
warga sekitar.
27
Kegiatan ketiga dilakukan pada hari Jum'at, 16 Oktober 2020. Kami membagikan
masker di wilayah Kelurahan Wajo khususnya di sekitar kantor lurah wajo yang
ramai di lewati pengendara motor, mobil dan pejalan kaki. Memberikan masker
kepada warga yang tidak memakai masker baik pengendara roda dua, roda empat
dan pejalan kaki. Serta menghimbau untuk disiplin menggunakan masker guna
mencegah penularan virus Covid-19 di masa pamdemi seperti ini.
28
29
30
Kegiatan ke empat dilakukan pada hari Senin, 26 Oktober 2020. Kami
membuat tempat cuci tangan dan membagikan tempat cuci tangan di kantor
Kelurahan Wajo dan di Mesjid Al-Mutaqim. Tempat cuci tangan tersebut berguna
untuk masyarakat dan setiap pengunjung dapat mencuci tangan untuk mengurangi
penyebaran Covid-19.
31
32