Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PERORANGAN

KULIAH KERJA AMALIYAH


( KKA )

DESA / KELURAHAN : WAJO


KECAMATAN : MURHUM
KABUPATEN/KOTA : BAUBAU

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT, sholat dan salam semoga senang tiasa kita
curahkan pada baginda Rasullulah SAW, atas ridho-Nya telah melimpahkan
segala berkah, rahmat, hidayah serta kemudahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Amaliyah (KKA) di Kelurahan Wajo
Kecamatan Murhum dengan Tema Penanggulangan COVID -19.

Dengan selesainya laporan KKA ini, diharapkan dapat digunakan sebagai


bahan pertimbangan dalam pemberian nilai mata kuliah KKA. Laporan KKA in
berisi bab I, bab II, dan bab III beserta beberapa dokumentasi yang akan
ditampilkan pada lampiran dalam laporan ini. Pada bab I berisi pendahuluan yang
didalamnya terdapat latar belakang, tujuan dan manfaat, serta metode
pelaksanaan. Pada bab II berisi gambaran umum lokasi KKA yang didalamnya
terdapat keadaan geografis, kondisi demografis, kondisi sosial dan ekonomi. Pada
bab III berisi program kerja dan hasil kegiatan yang didalamnya terdapat program
kerja lokasi KKA dimasa pandemi berserta tantangan dan hambatan. Laporan ini
disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk kelulusan program S1 Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Buton tahun 2020/2021.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih


kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan arahan, motivasi,
bantuan finansial, moril, maupun spritual penulis dalam menjalani studi dan
penyelesaian laporan ini. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan setinggi – tingginya kepada yang terhormat:

1. Dr. Wa Ode Al Zarliani, S.P., M.M. Rektor Universitas Muhammadiyah


Buton.
2. Manan, S.Pd., M.Pd. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKA yang
dengan sikap kearifannya memberikan motivasi, meluangkan waktu dan

iii
tenaga serta ilmunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam
penyusunan laporan KKA kami.
3. Kepala Lurah Wajo Ryan Rasyid, S.TR., M.Si beserta staf. Yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan kegiatan KKA
diwilayah Kelurahan Wajo Kecamatan Murhum.
4. Warga masyarakat di Kelurahan Wajo Kecamatan Murhum yang
menerima mahasiswa KKA dengan tangan terbuka.
5. Tokoh masyarakat serta kelompok masyarakat Kelurahan Wajo yang ikut
membantu mahasiswa KKA dalam hal menanggulangi pencegahan
penyebaran COVID-19 dilingkungan masyarakat.
6. Untuk orang tua dan keluarga tercinta yang selalu memotivasi dan selalu
mendoakan penulis dengan tulus dan ikhlas.
7. Dan seluruh pihak-pihak terkait yang telah berkontribusi dalam kegiatan
KKA yang belum disebutkan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih sangat banyak kekurangan


untuk itu saran dan kritik dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan laporan ini.

Baubau, 28 Oktober 2020

Nining Muliany

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat.................................................................................2
C. Metode Pelaksanaan................................................................................4
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI KKA
A. Keadaan Geografis..................................................................................6
B. Kondisi Demografis................................................................................6
C. Kondisi Sosial..........................................................................................7
D. Kondisi Ekonomi....................................................................................11
BAB III PROGRAM KERJA DAN HASIL KEGIATAN
A. Program Kerja Lokasi KKA Masa Pandemi........................................13
B. Tantangan Dan Hambatan....................................................................17
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................18
B. Saran.......................................................................................................19
LAMPIRAN

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Amaliyah (KKA) adalah salah satu bentuk pendidikan
dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa umtuk hidup di
tengah-tengah masyarakat di luar kampus dan secara langsung mengidentifikasi
serta menangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi. KKA
dilaksanakan oleh Universitas Muhammadiyah Buton berdasarkan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
sebagai implemenstasi Pengabdian kepada masyarakat sivitas akadimika, yang di
laksanakan sesuai dengan budaya akademik, keahlian bidang ilmu, dan kondisi
social budaya masyarakat dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan. Kuliah
Kerja Amaliyah (KKA) merupakan pembelajaran yang wajib dilaksanakan oleh
setiap Mahasiswa di Universitas Muhammadiayah Buton .

Pedoman akademik Universitas Muhammadiyah Buton Tahun 2020


menyatakan KKA dilaksanakan setelah mahasiswa menempuh perkuliahan
minimal pada semester 7 dengan syarat telah menyelesaiakan mata kuliah
dasar/keahlian bidang ilmu dan Al- islam Kemuhammadiyahan minimal 120 sks,
yang selanjutnya dari ilmu pengetahuan yang di peroleh di aplikasikan di
masyarakat.

Bagi persyarikatan Muhammadiyah, KKA juga menjadi sebuah upaya


Kaderiasi Persyarikatan dan Implementasi Nilai-Nilai Al-Islam
kemuhammadiyahan. Konsep dan program kerja KKA Universitas
Muhammadiyah Buton di amanahkan sebagai bagian dari Kesatuan Persyarikatan
dengan Amal Usaha Muhammadiyah. Mahasiswa dapat terjun langsung di

1
lapangan organisasi Muhammadiyah, pada berbagai tingkat (Daerah,Cabang dan
Ranting).

Penyelenggaran KKA Universitas Muhammadiyah Buton XX tahun 2020


ini, berbeda dari tahun sebelumnya, di situasi pendemic Covid-19 melanda dunia,
Indonesia juga mengalami kondisi yang sama dimana seluruh masyarakat dan
pemerintah sedang dalam upaya pemutusan rantai penuluran virus corona
SARCov2 (Covid-19). Pendemi Covid-19 yang sangat tidak normal bagi dunia,
berdampak buruk pada kesehatan, ekonomi, keamanan dan kehidupan sosial
masyarakat. Telah banyak kematian terjadi virus Covid-19, tidak terkecuali
Universitas Muhammadiyah Buton, oleh karena itu UM Buton berpatisipasi dan
ikut berkontribusi pada upaya untuk menangani masalah-masalah komunitas saat
ini, yaitu melalui Tindakan berupa program kerja dalam Kuliah Keja Amaliyah .

Penyelenggaran KKA XX Masa dan Situasi Pendemik Covid-19 tahun


2020, membutuhkan perlakuan dan perhatian khusus, mengingat kegiatan
dilaksanakan dalam koridor mengikuti Penanggulangan Pencegahan Covid-19
dari pemerintah dimana pembelajaran harus dilakukan secara online, diterapkan
penggunaan masker, diwajibkan menjaga jarak dan membiasakan perilaku hidup
bersih dan sehat. Pedoman teknis ini dimaksudkan untuk memberi arahan dan
panduan bagi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan KKA XX Universitas
Muhammadiayah Buton.

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
Adapun tujuan dari Kuliah Kerja Amaliyah (KKA) yaitu sebagai berikut :
a. Agar Universitas Muhammadiyah Buton menghasilkan sarjana sebagai
penerus pembangunan yang lebih menghayati masalah yang sangat
kompleks yang dihadapi oleh masyarakat dalam pembangunan dan
mampu menanggulangi masalah-masalah tersebut secara pragmatis
dan interdisplin.

2
b. Agar Universitas Muhammadiyah Buton lebih dekat pada masyarakat
dan lebih meningkatkan kualitas dan relevansi program-programnya
dengan tuntunan pembangunan.
c. Agar Universiats Muhammadiyah Buton dapat membantu pemerintah
dalam mempercepat gerak pembangunan dan mempersiapkan kader-
kader gerak pembangunan di perdesaan, yakni kader – kader
pembangunan yang bermanfaat bagi bangsa dan negara serta
kesejahteraan umat manusia.
d. Agar tercipta sinergi antar displin ilmu pengatahuan.
e. Agar tumbuh wawasan dan kesadaran dinamika social dalam
pemabanguan masyarakat.
f. Agar tumbuh rasa bangga, semangat kerja dan kemadirian masyarakat.
g. Agar tercipta partisipasi di kalangan masyarakat dalam pembangunan
manusia.

2. Manfaat
a. Mahasiswa
1) Memerdalam pengertian dan pemahaman mahasiswa mengenal :
(i) cara berpikir dan bekerja interdisipliner atau lalu lintas sektoral;
(ii) kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat desa dalam
pembangunan serta konteks keseluruhan masalah pembangunan
maupun pembangunan dalam pedesaan.
2) Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap penelaatan
dan pemecahan yang ada di masyarakat.
3) Melatih mahasiswa untuk mengaktualisasikan peran sebagai
dan/atau membina mahasiswa menjadi seorang inovator, motivator
dan dinamisator problem solver.
b. Perguruan Tinggi
1) Memeroleh umpan balik sebagai hasil pengintergrasian
mahasiswanya dengan pembangunan di masyarakat dalam bentuk
input untuk penyesuaian kurikulum, materi perkuliahan, dan

3
pengembangan ilmu dengan tuntunan nyata pembangunan
sehingga Universitas Muhammadiyah Buton akan lebih mantap
dalam pengisian ilmu dan pendidikan kepada masyarkat.
2) Memercepat peningkatan, perluasan, serta memererat kerjasama
antara perguruan tinggi sebagai pusat ilmu, teknologi maupun seni
dengan pihak pemerintah dalam melaksanakan pembangunan.
3) Upaya konkrit untuk menjembatani teori-teori atau pengetahuan
keagamaan mahasiswa PTM dengan realitas kehidupan
masyarakat.
4) Upaya pelibatan PTM dalam menggali kenyataan empirik realitas
keberagamaan.
c. Masyarakat
1) Memeroleh bantuan tenaga dan pikiran untuk merencanakan serta
melaksanakaan pembangunan di masyarakat.
2) Memeroleh pengalaman berpikir, bersikap dan bertindak untuk
menggali dan menumbuhkan potensi swadaya masyarakat sehingga
mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
3) Upaya memperkuat kesadaran tentang pentingnya ketahanan
sosial keagamaan dalam kehidupan yang majemuk yang dilandasi
dengan iman yang kokoh dan pemahaman yang benar tentang
nilai-nilai islam.
4) Upaya menumbuhkan pemahaman tentang kaitan antara nilai-nilai
dan ajaran islam dengan realitas hidup sehari-hari yang tercemin
dalam pertisipasi di segala bidang pembangunan.

C. Metode Pelaksanaan
Dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh mahasiswa
pelaksanaan KKA yang menggunakan beberapa metode sebagai berikut :
a. Observasi, yaitu dengan cara melihat dan turut ikut serta dalam membantu
segala yang ada di Kelurahan Wajo.

4
b. Wawancara, yaitu di lakukan dalam beberapa responden (Lurah,
Perangkat Kelurahan dan Tokoh-tokoh masyarakat.
c. Pengamatan, yaitu mengamati langsung ke lokasi yang tujuannya untuk
melihat langsung masalah dan gejala yang ada di lokasi.
d. Gotong Royong, yaitu dengan cara ikut serta dan membantu pihak
kelurahan dalam pembagian sembako seperti : telur, beras dan minyak
kepada seluruh masyarakat yang ada di Kelurahan Wajo.
e. Berpatisipasi, yaitu ikut serta dalam pembagian masker gratis kepada
setiap masyarakat yang tidak memakai masker dan menegur apabila
disimpan pada bawah dagu. Serta mengingkatkan pentingnya
menggunakan masker dan ikut serta membantu dalam kegiatan posyandu
yang ada di Kelurahan Wajo

5
BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI KKA

A. Keadaan Geografis

Secara geografis Kelurahan Wajo berbatasan dengan daerah-daerah


sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Nganganaumala.


 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Melai.
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Bataraguru.
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Lamangga

Secara umum kondisi alam Kelurahan Wajo Kecamatan Murhum


terdiri dari daratan yang dimanfaatkan untuk lahan usaha seperti Warung,
Bengkel, Rumah Sakit, Fasilitas Pendidikan dan Perkantoran. Iklim di
Kelurahan Wajo juga sama halnya dengan iklim yang berada di Kelurahan
lain di Indonesia yang mempunyai iklim Kemarau, Pancaroba dan
Penghujan.

B. Kondisi Demografis

Penduduk merupakan pelaku pembangunan yang sangat diharapkan


sumber dayanya, dimana jumlahnya pada setiap tahunnya mengalami
perubahan, yang disebabkan oleh adanya fertilitas , mortalitas dan mobilitas
penduduk antar daerah baik yang masuk maupun keluar.
Sesuai dengan data penulis peroleh pada tahun 2020, secara
demografis masyarakat Kelurahan Wajo berjumlah 4.690 jiwa dengan
tingkat kepadatan penduduk 8.779 jiwa/km. Secara lebih rinci, keadaan
penduduk di daerah Wajo tersebut, dapat penulis sajikan dalam tabel
sebagai berikut ini:

6
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Kelurahan Wajo
No. Umur Laki- Perempua Jumlah Persentase
(Tahun) Laki n (%)
1. 0-12 497 487 984 26,52
2. 13-54 1.148 1.187 2.335 62,92
3. 55 keatas 201 191 392 10,56
Jumlah 1.846 1.865 3.711 100
Sumber Data: Kantor Kelurahan Wajo 2020
Tabel di atas menggambarkan bahwa keadaan struktur umum
penduduk di daerah Wajo relatif berimbang dengan jumlah masyarakat
sebanyak 3.711 jiwa dengan masing-masing Laki-laki berjumlah 1.846 jiwa
dan perempuan 1.865 jiwa. Antara kelompok usia muda dan kelompok usia
produktif, berjumlah masing-masingkelompok usia muda 0-12 tahunsebanyak
984 jiwa atau sebesar 26,52% dari jumlah penduduk, dan untuk kelompok
usia produktif 13-54 tahun sebanyak 2.335 jiwa atau sebesar 62,92% dari
jumlah penduduk seluruhnya. Sedangkan kelompok usia tua 55 keatas
sebanyak 392 jiwa atau sebesar 10,56% dari jumlah penduduk seluruhnya.

C. Keadaan Sosial dan Budaya


1. Pendidikan
Pendidikan erat kaitannya dengan pengembangan sumber daya
manusia dalam membentuk kepribadian, tingkat pengetahuan, kreatifitas
dan daya analisa. Oleh karena itu, pendidikan ini perlu di perhatikan
karena merupakan salah satu aspek dalam membuka cakrawala dan
berpikir Masyarakat untuk memanfaatkan potensi sumber daya daerah
serta peningkatan keterampilan dan produktivitas kerja.

Keadaan sosial Masyarakat yang merupakan bagian dari sistem


sosial dan ekonomi Masyarakat pada umumnya khususnya Masyarakat
Wajo. Dari segi peralatan dan perlengkapan hidup masyarakat seperti
halnya di Kelurahan lain perlengkapan hidup Masyarakat Wajo relatif

7
masih cukup sederhana. Hal ini nampak pada kebutuhan primer dan
kebutuhan sekunder yang mereka miliki relatif sangat terbatas
jumlahnya. Dari segi mata pencaharian yang berlaku dalam Masyarakat
Wajo pada umumnya masih mengharapkan potensi alam yang ada,
dengan kata lain transfer pengetahuan khususnya di bidang ilmu
keagamaan dan ilmu-ilmu sosial yang berkaitan dengan budaya dan adat
istiadat yang dilakukan secara individu dan tidak memerlukan fasilitas
tertentu seperti halnya pendidikan formal. Demikian halnya untuk sistem
pengetahuan modern yang ada. Pada prinsipnya di Kelurahan Wajo yang
ada di Kecamatan Murhum telah berkembang dengan baik.

Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase


%
1. Sekolah Dasar (SD) 1. 965 49,27
2. Sekolah Menegah Pertama 1. 347 34, 08
(SMP)
3. Sekolah Menengah Atas 572 14,47
(SMA)
4. Sarjana Muda 16 0,41
5. Sarjana 52 1.32
Jumlah 2. 952 100,00
Sumber data: Kantor Kelurahan Wajo

Dari data tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar


Masyarakat Wajo saat ini rata-rata mempunyai tingkat pendidikan
Sekolah Dasar yaitu: berjumlah 1. 965 jiwa atau 49, 72 persen, untuk
Masyarakatnya tingkat pendidikannya pada Sekolah Menengah Pertama
berjumlah 1. 347 jiwa atau 34, 08 persen, dan untuk Masyarakat yang
sampai pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas berjumlah 572
jiwa atau 14, 47 persen . Sedang untuk Masyarakat yang berpendidikan
memadai yaitu Masyarakat yang jenjang pendidikannya sampai Sarjana

8
Muda dan Sarjana lengkap masing-masing berjumlah 16 jiwa atau 0,41
persen untuk tingkat pendidikan sarjana muda dan 52 jiwa atau 1, 32
persen untuk Masyarakat yang berpendidikan sampai pada jenjang
sarjana lengkap.
Upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas manusia terus
dilakukan dengan wujud membangun fasilitas pendidikan dan
penyediaan tenaga pengajar di setiap pelosok tanah air, mulai dari tingkat
pendidikan dasar sampai pada tingkat pendidikan tinggi.
Pada Masyarakat Wajo usaha peningkatan fasilitas pendidikan ini
terbukti dengan dibangunnya sarana dan prasarana serta penyediaan
tenaga pengajar mulai dari Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Untuk lebih jelasnya
tentang sarana pendidikan yang terdapat di wilayah Kelurahan Wajo
dapat penulis sajikan seperti tabel di bawah ini :

Tabel 1.4 Jumlah Sarana Pendidikan

Jumlah Persentase
No. Jenis Pendidikan Status
(Unit) (%)
1. Taman Kanak-Kanak Negeri 1 25,00

2. Sekolah Dasar Negeri 2 50,00

3 SekolahMenengahPertama Negeri 1 25,00

Jumlah 4 100
Sumber Data: Kantor Kelurahan Wajo

Dari tabel diatas menunjukan bahwa Masyarakat Wajo memiliki


fasilitas pendidikan yang cukup memadai sebagai sarana pengembangan
kualitas sumber daya manusia dalam memperoleh pengetahuan,
pemahaman wawasan dan keterampilan yang di harapkan nantinya dapat

9
meningkatkan peran aktif seluruh komponen yang ada di dalam tatanan
kehidupan Masyarakat di tuntut untuk lebih berperan aktif dalam
mendorong dan memotivasi anak-anak mereka untuk bersekolah.

2. Agama dan Kepercayaaan


Aspek kehidupan Masyarakat yang paling terpenting dalam rangka
menunjang terciptanya keselarasan dan keseimbangan hidup di dunia dan
di akirat kelak adalah dalam bidang agama, yaitu menyangkut sejauh
mana suatu Masyarakat memahami nilai-nilai agamanya dan
mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sehubungan dengan
hal itu sesuai dengan data yang penulis dapatkan bahwa Masyarakat
Wajo pada umumnya menganut agama islam.

Tabel 1.5 Jumlah penduduk Kelurahan Wajo diklasifikasi menurut


penganut agama
No. Nama Agama Jumlah Persentase (%)
1. Kristen 12 0,03
2. Islam 3.705 99,97
Jumlah 3.717 100
Sumber data: Kantor Kelurahan Wajo
Dari tabel di atas terlihat bahwa mayoritas penduduk yang
mendiami wilayah Wajo menganut agama islam.
Perwujudan pelaksanaan syariat islam dewasa ini dapat di lihat dari
pelaksanaan waktu-waktu sholat ceramah keislaman dan pembentukan
kelompok-kelompok pengajian yang dilakukan pada setiap masjid (2 unit
masjid), pelaksanaan rukun islam yang ke 5 yaitu menunaikan ibadah
haji bagi yang mampu serta adanya kegiatan syukuran (haroa) yang
dilaksanakan di rumah warga sebagai tanda syukur atas rezeki yang
mereka peroleh.

10
D. Kondisi Ekonomi
Mata pencaharian penduduk Wajo memiliki tingkat kemakmuran yang
bervariasi, hal ini tentu saja di pengaruhi oleh tingkat pendapatan Masyarakat
dan juga di pengaruhi lingkungan alam serta keterampilan yang dimiliki.
Sehingga masyarakatnya tidak hanya bekerja dalam satu usaha namun juga
memiliki pekerjaan sembilan. Keadaan wilayah yang berada di tengah kota
Baubau menyebabkan umumnya Masyarakat bekerja sebagia Pegawai negri
sebagian besar berprofesi sebagai pedagang,dan wiraswasta juga . Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1.2 Jumlah Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian


No. Jenis Mata pencaharian Jumlah Persentase
(%)
1. Bidang Pertanian:

a. Petani/Nelayan 0
b. Berternak 0
2. Bidang Jasa:

a. PedagangKeliling 3 0,9
b. PengrajinIndustri 1 0,2

3. Bidang Pemerintah:

a. Pegawai Negeri Sipil 214 58,31


b. TNI/POLRI 10 2,72
c. Pensiun 71 19,34
4. Karyawanperusahaanswasta 52 14,18
5. Lain-Lain 16 4,35
Jumlah 367 100,00

11
Sumber data: Kantor Kelurahan Wajo

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa darijumlah 367 orang


yang memiliki pekerjaan, sebanyak 3 orang atau sebesar 0,9% bekerja
sebagai pedagang keliling, sebanyak 1 orang atau sebesar 0,2% bekerja
sebagai pengrajin industry, sebanyak 214 orang atau sebesar 58,31% dari
total kelompok kerja bermata pencaharian di bidang pegawai negri,
sebanyak 10 orang atau sebesar 2,72 %, sebanyak 71 orang atau sebesar
19,34% sebagai pensiunan, lain-lain sebanyak 4,35% sedangkan bidang
karyawan perusahaan swasta berjumlah 52 orang atau sebanyak 14,18%.

12
BAB III

PROGRAM KERJA DAN HASIL KEGIATAN

A. Program Kerja Lokasi KKA Di Masa Pandemi

Program kerja yang direncanakan oleh Mahasiswa Kuliah Kerja


Amaliyah (KKA) Universitas Muhammadiyah Buton Angkatan XX tahun
Akademik 2020/2021 di Kelurahan Wajo, Kecamatan Murhum dengan
jumlah Mahasiswa 19 orang yang terdiri dari mahasiswa prodi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, Bimbingan Konseling, Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Akuntansu dan Hukum.

Sebelum melakukan dan melaksanakan program kerja yang alokasi


waktunya selama 30 hari. Maka terlebih dahulu mengadakan obeservasi
lapangan, kemudian menyusun program kerja, selanjutnya melaporkan
hasil penyusunan program kerja kepada kelurahan dan masyarakat di
Kelurahan Wajo.

Dari hasil sosialisasi dengan Lurah dan masyarakat di kelurahan


Wajo, kami menghasilkan beberapa program kerja di masa pandemi, yaitu
:

1. Penempelan pamflet atau poster di fasilitas Umum di sekitar


Kelurahan Wajo yang rawan terjadi penularan virus Covid-19.
2. Pemasangan baleho di depan Kantor Kelurahan Wajo
3. Penyomprotan disenfektan di Puskesmas Wajo Serta beberapa
rumah dalam lingkup Kelurahan Wajo
4. Menanam tanaman (Toga) untuk mengobati jika ada masyarakat
yang sakit Influenza

13
5. Pembuatan tempat cuci tangan yang diperuntukan untuk
masyarakat demi menanggulangi penyebaran Virus Covid-19.
6. Sosialisasi penanggulangan Covid-19 kepada anak-akan serta
mengajarkan cara cuci tangan yang baik dan benar.
7. Pembagian masker gratis kepada masyarakat yang tidak
menggunakan masker dan mahasiswa berkerja sama dengan
Kelurahan Wajo, Babinkamtibmas, Polisi Pamong Praja, Dasa
Wisma, Beserta Organisasi PPK.

Program Kerja Perorangan Penanggulangan Covid

No Institusi Jenis Masalah Akar Masalah Jenis Kegiatan


Usaha / Yang Di
Kegiatan Usahakan
1 Kelurahan Penyerahan
Wajo surat
penempatan
Mahasiswa
KKA
Kepada
Bapak Lurah
di Kantor
Kelurahan
Wajo
2 Kelurahan Penempelan Banyak Pada masa pandemi Menempel &
Wajo Pamflet atau masyarakat yang ini masih ada mensosialisasikan
Poster serta tidak mematuhi beberapa akan pentingnya
Pemasangan protokol masyarakat yang menjaga jarak,
Baleho kesehatan yang masih kurang memakai masker,
tentang di buat oleh perhatian pada dan mencuci
Pencegahan Pemerintah keadaan sekarang. tangan pada masa
dan Contohnya, masih pandemi ini, yang

14
Penanggulan kurang peduli bertujuan untuk
gan Covid- dengan menjaga memutuskan
19 jarak, memakai rantai penyebaran
masker dan Covid-19.
mencuci tangan
sebelum atau
sesudah melakukan
kegiatan, maka dari
itu disini kami
menempelkan
pamflet sebagai
himbauan kepada
masyarakat untuk
menaati peraturan.
3 Kelurahan Tanaman Penangulangan Dengan menanam Untuk dijadikan
Wajo hidropilik Covid-19 tanaman herbal sebagai obat
dapat membantu herbal yang aman
warga dan di gunakan
masyarakat sekitar dimasa pandemi
untuk membuat Covid-19 ini serta
ramuan herbal mudah di jumpai
seperti jamu yang dan bias
dapat berguna dijadikam ebagai
untuk menjaga bahan rempah-
tubuh dari cuaca rempah.
yang buruk terlebih
lagi pada masa
pandemi saat ini
4 Kelurahan Penyemprot Tidak adanya Pada masa pandemi Penyemprotan
Wajo an Cairan penyemprotan di ini sangat penting disenfektan ini
Disinfektan lingkungan bagi kita untuk salah satu langkah

15
Kelurahan Wajo menjaga kami untuk
kebersihan agar membunuh
tetap sehat dan kuman-kuman
terhindar dari yang menempel ,
kuman-kuman ini juga salah satu
yang menyebabkan cara kami untuk
penyakit. Karna mencegah
kuman cepat meluasnya virus
bersarang di tempat corona agar tidak
yang kotor. meningkat.
5 Kelurahan Sosialisasi Pemberian Kurangnya Sosialisai kepada
Wajo Penanggulan edukasi serta pengetahuan anak- anak-anak tentang
gan Covid menghimbau anak di sekitar Penanggulangan
Kepada kepada anak- Kelurahan Wajo Covid-19
Anak-anak anak tentang tentang bahaya
di Sekitar bahaya Covid- Covid-19
Kelurahan 19 serta
Wajo mengajarkan
cara cuci tangan
yang baik dan
benar
6 Kelurahan Pembagian Penanggulangan Masih adanya Menjelaskan atau
Wajo masker Covid-19 masyarakat yang mensosialisasikan
tidak akan pentingnya
memperdulikan memakai masker
akan pentingnya pada masa
memakai masker pandemi pada
ketika berpergian masyarakat
di luar rumah pada setempat dan
masa pandemi ini, pengendara yang
padahal seperti melintas di sekitar

16
yang kita ketahui yang tidak
memutuskan rantai memakai masker.
penyebaran Covid-
19 sendiri yaitu
salah satunya
memakai masker
agar dapat
menangkal virus
dan bakteri yang
akan memasuki
mulut ataupun
hidung seseorang.

B. Tantangan dan Hambatan

Adapun tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh mahasiswa


Kuliah Kerja Amaliah Universitas Muhammadiyah Buton Angkatan XX
Tahun Akademik 2020/2021 adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam
mematuhi protocol kesehatan yang di tetapkan oleh Pemkot Baubau No.26
Tahun 2020 tentang Pentingnya Menjalankan Protokol Kesehatan Demi
Memutus Mata Rantai Penyebaran Covid-19 di Kelurahan Wajo. Walaupun
masyarakat masih belum mematuhi protokol kesehatan tidak begitu
menyurutkan semangat mahasiswa KKA untuk merealisasikan program
kerja yang telah dirumuskan. Serta kurangnya kerjasama masyarakat
kepada mahasiswa KKA. Hanya sebagian kecil yang menjadi hambatan
selama proses kegiatan KKA berlangsung, seperti keterbatasan anggaran
dalam pelaksanaan program yang telah dilakukan.

17
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kuliah Kerja Amaliyah (KKA) angkatan XX tahun 2020 sebagai KKA di


masa di masa pandemic Covid-19 di Kelurahan Wajo berhasil melakukan
beberapa kegiatan sebagai upaya dalam Penanggulangan Covid-19 di lokasi KKA
di mana peserta KKA di tempatkan di Kelurahan Wajo. Adapun beberapa
program kerja yang dilaksanakan merupakan pengintregasian dari Tri Dharma
Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran. Penelitian dan
Pengembangan, Pengabdian Kepada Masyarakat.

Beberapa kegiatan KKA berbasis Covid-19 yang di laksanakan oleh


peserta KKA Angkatan XX di masa pandemic Covid-19 adalah sebagai berikut :

1. Sosialisasi kepada masyarakat dengan membagikan masker

Sebagai kegiatan setelah kegiatan pembukuan yakni melapor ke kantor


kelurahan adalah dengan turun bersosialisasi kepada masyarakat dengan
membagikan masker bagi warga di Kelurahan Wajo dan pengguna jalan apabila
ditemukan tidak memakai masker

2. Pemasangan spanduk sosialisasi himbauan gerakan 3M (memakai


masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak)

Salah satu kebiasaan di era normal baru sebagai upaya pencegahan dan
Penanggulangan Covid-19 adalah dengan gerakan 3M (memakai masker, mencuci
tangan, dan menjaga jarak)

3. Pemasangan stiker himbauan cuci tangan pakai sabun dengan air


mengalir

18
Untuk membiasakan diri dengan hidup bersih dalam menghadapi Covid-19
adalah kebiasaan untuk cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir dipercaya
sangat efektif untuk membunuh virus Covid-19 sesuai dengan anjuran pemerintah
juga berdasarkan fakta ilmiah bahwa virus covid dengan struktur yang terbungkus
lemak dapat di lunturkan oleh sabun

4. Pembuatan media cuci tangan

Sehubungan dengan himbauan cuci tangan pakai sabun dan sesuai dengan
kondisi kantor kelurahan tidak terdapat media untuk cuci tangan. Maka
pembuatan media cuci tangan menjadi program kerja yang dilakukan agar dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat Kelurahan Wajo ketika berurusan di Kantor
Kelurahan Wajo

5. Penyelenggaraan aksi Jum’at bersih

Untuk menerapkan kebiasaan hidup bersih. Salah satunya adalah dengan


menciptakan lingkungan bersih terutama dimasa pandemic Covid-19. Sehingga
salah satu program kerja peserta KKA XX dimasa pandemic Covid-19 Tahun
2020 adalah dengan menyelenggarakan aksi jum’at bersih di lingkungan Kantor
Kelurahan Wajo

6. Penyerahan bantuan social kepada masyarakat terdampak covid 19

Ikut menjadi bagian dari penyerahan bantuan social kepada masyarakat


terdampak Covid-19 adalah bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni
pengabdian kepada masyarakat. Selama proses kegiatan peserta KKA dimasa
pandemic Covid-19 tahun 2020 ikut mensosialisasikan agar masyarakat menerima
manfaat bantuan sosial untuk masker dan tetap menjaga jarak.

B. Saran

Bahwa peserta KKA angkatan XX dimasa pandemic Covid-19 tahun 2020


berasal dari beberapa program studi diantaranya Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

19
Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Akutansi dan
Ilmu Hukum, setiap prodi di harapkan sebaiknya peserta KKA yang
penempatannya sesuai dengan alamat domisili juga mendapatkan Dosen
Pembimbing Lapangan yang sama.

Sebagai panitia penempatan terkhususnya di Kelurahan Wajo selaku


pembimbing mahasiswa Kuliah Kerja Amalia dapat meningkatkan kinerja dan
ketegasan dalam menghadapi dan mendidik peserta Kuliah Kerja Amalia di
Kelurahan Wajo.

20
LAMPIRAN

Penerimaan secara simbolis di Kelurahan Wajo

Pemasangan Baleho untuk mencegah penularan Covid-19

21
Kegiatan Jum’at bersih serta menanam tanaman toga

22
Kegiatan Pemasangan Bulletin di sekitar Kelurahan Wajo

23
Membantu staf kelurahan dalam kegitan pembagian bantuan Covid-19 kepada
masyarakat Kelurahan Wajo

24
Kegiatan pertama dilakukan pada hari selasa, Selasa 13 Oktober 2020.
Kami menemui ana-anak di wilayah Kelurahan Wajo untuk mengajarkan 6
langkah cuci tangan yang baik dan benar (menurut WHO). Kami melakukan
praktek cuci tangan menggunakan lagu dan gerakan yang sesui irama.

Saat mengajarkan anak-anak mecuci tangan dengan benar masih banyak


anak-anak yang tidak mengenakan masker, namun karena saat itu kamu belum
menyediakan masker untuk di berikan pada adik-adik kami berencana untuk
membagikan di minggu depan.

25
Kegiatan kedua dilakukan pada hari Rabu, 14 Oktober 2020 dengan
menyemprotkan disinfektan di Puskesmas Wajo dan lingkungan sekitar
Kelurahan Wajo setelah melakukan koordinasi di hari sebelumnya. Kegiatan ini

26
bertujuan untuk mensterilisasi ruangan yang sebelumnya banyak dikunjungi oleh
warga sekitar.

27
Kegiatan ketiga dilakukan pada hari Jum'at, 16 Oktober 2020. Kami membagikan
masker di wilayah Kelurahan Wajo khususnya di sekitar kantor lurah wajo yang
ramai di lewati pengendara motor, mobil dan pejalan kaki. Memberikan masker
kepada warga yang tidak memakai masker baik pengendara roda dua, roda empat
dan pejalan kaki. Serta menghimbau untuk disiplin menggunakan masker guna
mencegah penularan virus Covid-19 di masa pamdemi seperti ini.

28
29
30
Kegiatan ke empat dilakukan pada hari Senin, 26 Oktober 2020. Kami
membuat tempat cuci tangan dan membagikan tempat cuci tangan di kantor
Kelurahan Wajo dan di Mesjid Al-Mutaqim. Tempat cuci tangan tersebut berguna
untuk masyarakat dan setiap pengunjung dapat mencuci tangan untuk mengurangi
penyebaran Covid-19.

31
32

Anda mungkin juga menyukai