Anda di halaman 1dari 50

P ANDUAN

KULIAH KERJA NYATA (KKN)


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

: Lppm Unira : lppm.unira.ac.id


Jl. Raya Panglegur KM 3.5 Email : lppm@unira.ac.id
Pamekasan Madura Telp : (0324) 322231
Jawa T imur Indonesia Fax : (0324) 327418
69371
LEMBAR PENGESAHAN

PANDUAN KULIAH KERJA NYATA

Telah Disesuaikan Dengan Panduan Akademik


Dilingkungan Universitas Madura

Mengetahui,

Ketua Sekretaris

Moh Zali Ukhti Raudhatul Jannah


DAFTAR ISI

Pengesahan .................................................................................... .... i

DAFTAR ISI...................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................. 1

BAB II. PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA...................... 6

BAB III. TATA TERTIB DAN PENILAIAN KULIAH KERJA NYATA.7

BAB IV. TATA KELOLA DAN PROGRAM KERJA KULIAH KERJA

NYATA................................................................................... 9

BAB V. KETENTUAN AKADEMIK................................................ 12

BAB VI. PROTOKOL KESEHATAN.................................................. 15

BAB IV. PENUTUP............................................................................ 15


BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian

Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum


nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru pembangunan, yakni yang bersifat
“people-centered (berpusat pada orang), participatory (partisipatif), empowering (pemberdayaan),
and sustainable (berkelanjutan)” (Chambers dalam Ginandjar, 1995:142). Pemberdayaan dalam
konteks masyarakat adalah kemampuan individu yang bersenyawa dalam masyarakat dan
membangun keberdayaan masyarakat yang bersangkutan. Suatu masyarakat yang sebagian besar
anggotanya sehat fisik dan mental, terdidik dan kuat, tentunya memiliki keberdayaan yang tinggi.
Keberdayaan masyarakat merupakan unsur dasar yang memungkinkan suatu masyarakat
bertahan, dan dalam pengertian yang dinamis mengembangkan diri dan mencapai kemajuan.
Keberdayaan masyarakat ini menjadi sumber dari apa yang di dalam wawasan politik disebut
sebagai ketahanan nasional. Memberdayakan masyarakat juga merupakan upaya untuk
meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu
untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain
memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat.
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa yang merupakan kader-kader penerus roda
kehidupan pemerintah yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dimana hal ini
mahasiswa sangat dibutuhkan kehadirannya di tengah-tengah masyarakat desa/pelosok untuk
mengabdikan dirinya, maka dengan adanya program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa
Universitas Madura bisa sedikit memberikan pencerahan dan perubahan di masyarakat sesuai
dengan kemampuan mahasiswa.
Sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat, perguruan tinggi, dalam hal ini Universitas
Madura setiap tahunnya mengadakan kegiatan pengabdian khusus oleh mahasiswa dalam bentuk
Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKN). KKN mahasiswa dilakukan berdasarkan pada acuan yang
mengarah pada :
1. Kebutuhan masyarakat dan potensi di desa bersangkutan atau
2. Program-program yang mendukung kebijakan pemerintah dalam pengembangan potensi desa
melalui program desa tematik, atau
3. Program-program yang ditetapkan oleh Instansi/lembaga/Swsata/Perorangan dan
dikerjasamakan dengan KKN Universitas Madura atau
4. Program merupakan aplikasi hasil-hasil penelitian dan pengabdian dosen Universitas Madura
pada umumnya.
Kondisi pandemi virus corona yang saat ini mengalami tren peningkatan tidak menghalangi
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di kampus Unira. Unira memberikan solusi kegiatan
pendidikan dan pengajaran dilakukan secara daring atau virtual, begitu pun dengan kegiatan KKN
.
Program pengabdian kepada masyarakat sebagai program yang wajib dilaksanakan, baik oleh
dosen maupun oleh mahasiswa, dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip: (1) kompetensi
akademik; (2) kewirausahaan; dan (3) professional; sehingga dapat menghasilkan program
pengabdian kepada masyarakat yang bermutu, relevan, dan sinergis dalam meningkatkan
pemberdayaan masyarakat (Ruyadi dkk, 2010:172).
Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) yang ada di
lingkungan Unira merumuskan kegiatan KKN Tematik di Masa Pandemi Covid-19 untuk
percepatan penanggulangan Covid-19. KKN Tematik merupakan kegiatan yang terjadwal secara
akademik di Unira. Salah satu, percepatan penanggulangan Covid-19 sangat srategis jika
dilakukan melalui kegiatan pendampingan, penyuluhan dan penyadaran masyarakat. KKN
Tematik covid 19, sudah dilaksanakan dalam 3 tahun terakhir ini yang merupakan salah satu
bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner,
institusional, dan kemitraan sebagai salah satu wujud dari tridharma perguruan tinggi.
KKN Tematik covid 19 adalah program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang mengusung satu
tema tertentu dengan fokus yang spesifik dengan ciri: (1) relevan dengan program pembangunan
Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat; (2) relevan dengan kebutuhan masyarakat; dan (3)
relevan dengan visi, misi, renstra, keahlian bidang kademik, yang dimiliki Unira. KKN Tematik
Covid 19 yang akan dijalankan pada tahun 2021 ini, dengan tagline “Kreatif dan Berkarya dari
Pandemi Covid- 19”.
B. Tujuan dan Manfaat

2.1. Tujuan
Sebagai salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu dalam bidang
Pengabdian Kepada Masyarakat salam arti luas, maka Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKN)
Universitas Madura ini bertujuan :
1) Memberi sumbangan nyata pada masyarakat untuk pengembangan sesuai dengan disiplin ilmu
yang diterima di Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi dan menghayati permasalahan yang
ada, serta berupaya mengatasinya secara pragmatis dalam pemberdayaan masyarakat.
2) Latihan bermasyarakat sesuai dengan disiplin ilmu yang diterima di Lembaga Pendidikan
Perguruan Tinggi dalam rangka meningkatkan wawasan dan kemampuan berfikir kritis dan
praktis atas pemasalahan yang dihadapi masyarakat.
3) Memberikan pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan pengalaman kerja
nyata dalam pembangunan, menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan
bertambah luasnya wawasan mahasiswa, serta memacu pembangunan masyarakat dengan
menumbuhkan motivasi kekuatan sendiri, mendekatkan Perguraan Tinggi pada masyarakat.
2.2. Manfaat
Sesuai dengan tujuan tersebut, maka diharapkan KKN akan bermanfaat bagi mahasiswa,
masyarakat dan pemerintah daerah, yaitu :
1) Mahasiswa
a. Diperoleh pengalaman merumuskan masalah dan memecahkannya secara lintas sektoral
dari apa yang dijumpai masyarakat
b. Memperdalam pengertian, penghayatan dan pengalaman tentang: cara berfikir dan bekerja
sesuai dengan pengetahuan, pengalaman dan background keilmuannya dalam pencegahan
dan penanggulangan Covid-19;
c. Mendewasakan pola fikir mahasiswa dalam setiap menganalisis dan menyelesaikan
masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis dan ilmiah;
d. Membentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian Sosial dan tanggung jawab mahasiswa
terhadap permasalahan yang ada di negara dan masyarakat saat ini terutama pada masa
pandemi Covid-19;
e. Membina mahasiswa menjadi seorang motivator, innovator dan problem solver
berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan background keilmuannya.

2) Masyarakat dan Pemerintah Daerah


a. Diketahui lebih nyata permasalahan pembangunan masyarakat dan pengembangan bidang
keilmuan sehingga diperoleh bantuan pemikiran dari tenaga terdidik.
b. Diharapkan tumbuh dan berkembangnya inovasi dimasyarakat tentang ilmu pengetahuan
khususnya teknologi dan seni dari masyarakat.
c. Memberikan edukasi terkait pencegahan dan penanggulangan Covid-19 terutama edukasi
kesehatan terutama dalam penanganan pencegahan dan bahayanya kepada kelurga maupun
masyarakat;
d. Membangun solidaritas sosial di masyarakat untuk bersam-sama dalam mengatasi masalah
Covid19 di masyarakat melalui aksi kemanusiaan atau gerakan relawan namun dengan
tetap memenuhi ketentuan atau pedoman yang berlaku;
e. Membantu wirausaha masyarakat/UMKM yang terdampak Covid-19 agar tetap bisa
bertahan dan melakukan terobosan usaha dan pemasaran;
f. Membantu proses pembelajaran siswa di rumah / keluarga agar mutu pendidikan masih bisa
terjamin melalui program maupun ide inovatif yang bisa diterapkan dalam pembelajaran
dengan memperhatikan kepentingan siswa dan kurikulum pembelajaran.
g. Membantu pemerintahan desa dan lembaga-lembaga untuk melakukan pembangunan dan
pelayanan masyarakat;
h. Membantu tata kelola administrasi desa.
3) Perguruan Tinggi
a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswanya dengan proses
pembangunan di tengah-tengah masyarakat, sehingga kurikulum, materi perkuliahan dan
pengembangan ilmu yang diasuh di perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan
tuntutan nyata dari pembangunan.
b. Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai contoh dalam
memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangan
penelitian
c. Melalui kegiatan mahasiswa, dapat menelaah dan merumuskan keadaan/kondisi nyata
masyarakat yang berguna bagi pengembangan ilmu, teknologi dan seni serta dapat
mendiagnosa secara tepat kebutuhan sesuai dengan tuntutan nyata. Meningkatkan,
memperluas dan mempererat kerjasama dengan instansi serta departemen lain melalui
rintisan kerjasama dari mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata.

POTENSI DESA

UNGGULAN KEBUTUHAN
DESA DESA

IKATAN JARINGAN
KEMANDIRIAN LUAS

Gambar 1. Laju Potensi Dan Pengembangan Desa Bina


BAB II
PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA

A. Dasar Pelaksanaan

Penyelenggaraan KKN Unira didasarkan kepada beberapa regulasi berikut:


1. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2020 Tentang Kebijakan Keuangan Negara Dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk
Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid- 19) dan/atau Dalam Rangka
Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau
Stabilitas Sistem Keuangan;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Pembatasan
Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease
2019 (Covid-19)
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 Tentang Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019(Covid-19)
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Penetapan
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
5. Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor : 13.A Tahun
2020 Tentang Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah
Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia
6. Surat Edaran Mendikbud Nomor : 37676/A.A2/Ku/2020 Hal : Refocussing Anggaran
dan Penggunaan Anggaran Untuk Mendukung Bekerja dari Rumah Dalam Rangka
Pencegahan Corona Virus Disease 2019
7. Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pencegahan Corona Virus
Disease (Covid-L9) Pada Satuan Pendidikan
8. Surat Mendikbud No : 36362/Mpk .A/Hk/2020 Hal : Pembelajaran Secara Daring Dan
Bekerja Dari Rumah Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease
(Covid- 19)
9. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014, tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014, tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
11. Peraturan Presiden nomor 8 tahun 2012, tentang KKNI.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2020, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
13. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 11
Tahun 2019, tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020.
14. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 16
Tahun 2019, tentang Musyawarah Desa.
15. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 17
Tahun 2019, tentang Pedoman Umum Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa.
16. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 18
Tahun 2019, tentang Pedoman Umum Pendampingan Masyarakat Desa.
17. Peraturan Rektor Nomor 06/SE/UNIRA/VI/2020 tentang Perubahan Kebijakan
Tentang Kegiatan Pembelajaran Dan Ujian Akhir Semester Dalam Masa Pandemi
Corona Virus Disease (Covid-19)
B. Nama dan Tema

KKN Tematik Covid-19 Berbasis Kemitraan dan Bina Desa dengan tema “Pendampingan
Masyarakat Pasca Pandemi Covid- 19”.
C. Ruang Lingkup Kemitraan dan Bina Desa

Ruang lingkup kemitraan meliputi mitra dengan kategori sebagai berikut:


a) Pengembangan Sarana dan Prasarana;
b) Literasi dan Numerasi pendidikan anak sekolah;
c) Pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah;
d) Peningkatan Produksi Pertanian dan Peternakan;
e) Pengembangan Sumberdaya Alam;
f) Pemberdayaan Masyarakat;
g) Peningkatan Kesehatan Masyarakat;
h) Pengelolaan dan Pengawasan Lingkungan;
i) Penanggulangan Kebencanaan;
j) Pelestarian Nilai Sosial Budaya;
k) Kesetaraan dan Keadilan Gender;
l) Perbaikan Tata Pamong dan Tata kelola Pemerintahan;
m) Pembinaan dan Peningkatan Kesadaran Hukum serta Kerukunan Hidup Bermasyarakat;
n) Peningkatan Ketahanan dan atau Keamanan Nasional;
o) Pemahaman Teknologi dan Budaya Internasional.
D. Rekrutment
1. Rekrutmen Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
Persyaratan dosen pendamping lapangan mahasiswa KKN sebagai berikut :
a) Calon DPL memiliki NIDN dengan jabatan fungsional maksimal lektor
b) Calon DPL tidak sedang dalam menempuh tugas belajar atau ijin belajar
c) Memiliki komitmen dalam melaksanakan tugas sebagai pembimbing KKN
d) Merancang kegiatan pengabdian masyarakat yang disesuaikan dengan program KKN
LPPM Universitas Madura, inovatif, kreatif, kompetitif, dan diorientasikan untuk KKN
Tematik Covid 19.
Tugas dan kewajiban
a) DPL menyusun program kerja kegiatan pengabdian masyarakat yang inovatif, kreatif, dan
disesuaikan dengan potensi desa tempat KKN
b) Rencana program kerja kegiatan pengabdian masyarakat di sampaikan pada peserta KKN
2. Rekrutmen Mahasiswa
a. Persyaratan
Untuk dapat mengikuti program KKN Unira ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.
Persyaratan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada semester saat pengajuan KKN pada jenjang S1
dari semua fakultas di lingkungan Unira.
2) Telah memperoleh 100 sampai 110 SKS yang meliputi Mata Kuliah Universitas (MKU),
Mata Kuliah Fakultas (MKF), dan beberapa Mata Kuliah Prodi (MKP) serta Mata Kuliah
Keahlian yang telah ditentukan fakultas.
3) Dinyatakan lulus/memiliki sertifikat PKKMB Universitas Madura
4) Telah membayar biaya penyelenggaraan KKN.
5) Tidak sedang hamil atau baru melahirkan, kecuali bagi mahasiswa yang sedang
menempuh semester terakhir
6) Mentaati aturan yang ditetapkan LPPM Universitas Madura
b. Pendaftaran
Pendaftaran KKN dapat dilakukan melalui Link : www.simkkn.unira.ac.id (menggunakan user
dan password SIMAT) dengan melampirkan:
1) Mengisi biodata kelengkapan administrasi KKN
2) Menuliskan alamat dengan benar dan mensinkronkan dengan peta berdasarkan domisili
terakhir.
3) Simpan semua isian biodata.
4) Menunggu validasi Operator LPPM dan selesai
c. Penentuan kelompok KKN
Setelah mendapatkan validasi pendaftaran dari operator LPPM, maka penentuan kelompok
KKN dapat dilihat melalui Link : www.simkkn.unira.ac.id (menggunakan user dan password
SIMAT):
1) Mahasiswa didalam kelompok KKN tidak diperbolehkan pindah lokasi
2) Mahasiswa harus berkoordinasi dengan DPL masing masing.
3) Mahasiswa yang mempunyai riwayat penyakit, hamil dan cacat fisik segera melapor ke
DPLnya.

E. Pembekalan

Pembekalan KKN bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa peserta KKN dan DPL agar
pelaksanaan KKN berlangsung secara tepat, efektif, dan efisien. Setelah mengikuti pembekalan
diharapkan terjadi perubahan sikap, mental, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan
kebutuhan selama melaksanakan KKN tematik dalam pengembangan potensi desa, terutama soft
skill, memiliki ide-ide kreatif dan inovatif dalam pengembangan potensi desa seperti pemecahan
masalah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa yang dibutuhkan selama
melaksanakan KKN. Secara rinci kegiatan pembekalan KKN sebagai berikut:
1. Syarat-syarat Pembekalan
a. Pembekalan dilakukan oleh DPL KKN dan Materi pada saat KKN mencakup rancangan
program kegiatan pengabdian masyarakat oleh DPL yang disusun berdasarkan potensi
desa KKN Tematik terpilih untuk pengembangan potensi-potensi yang ada di desa agar
tercipta suatu kemandirian dalam berwirausaha bagi masyarakat desa sehingga
meningkatkan ekonominya dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh desa tersebut
b. Mahasiswa peserta pembekalan KKN Unira adalah mahasiswa yang telah memenuhi
syarat administratif sebagai calon peserta KKN Unira sesuai dengan ketentuan yan
berlaku.
c. Pembekalan KKN wajib diikuti oleh setiap calon peserta KKN Unira melalui luring, dan
daring.
d. Mahasiswa yang tidak mengikuti pembekalan tanpa ijin dari Fakultas/Prodi tidak
memperoleh nilai pembekalan.
2. Tujuan Pembekalan
a. Menciptakan kondisi siap mental, fisik dan konsepsional bagi calon peserta KKN
Tematik Pencegahan Covid-19. Memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan praktis
kepada calon peserta KKN, khususnya tentang teori, strategi, pendekatan, metodologi,
dan seperangkat materi lain yang terkait langsung dengan program KKN Tematik
Pencegahan Covid-19
b. Melatih calon peseta KKN, khususnya dalam melakukan persiapan, identifikasi dan
proses pelaksanaan program KKN di lapangan.

3. Materi Pembekalan
Materi pembekalan KKN Unira secara garis besar meliputi:
a. Panduan pelaksanaan KKN Reguler Unira.
1. Administrasi dan kelengkapan KKN
2. Penilaian
b. Panduan Teknik Pengabdian Kemitraan
1. Penyusunan Proposal Pengabdian Kemitraan
2. Pedoman Pelaksanaan Pengabdian
c. Penyusunan Laporan Pengabdian dan Artikel Pengabdian

Materi-materi pembekalan KKN tersebut dapat diunduh di website resmi panitia


pelaksanaan KKN Tematik Covid-19 Berbasis Kemitraan dan Bina Desa Unira dengan
link :www. Simkkn.unira.ac.id.

4. Narasumber dan Metode Pembekalan


Narasumber pembekalan KKN Tematik terdiri Tim Instruktur Pengabdian LPPM, dan
PPKKN. Metode yang digunakan dalam proses pembekalan KKN adalah metode daring
dan luring.
E. Penempatan
Penempatan peserta KKN dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Lokasi desa bina KKN ditentukan oleh LPPM Universitas Madura berdasarkan pertimbangan
jarak lokasi mahasiswa ke desa bina.
2. Setiap anggota kelompok terdiri dari 15-35 mahasiswa, dengan anggota kelompok mewakili
dari enam fakultas yang terkait potensi dan keunggulan yang dimiliki desa bina.
3. Penentuan kelompok mempertimbangkan proporsi variasi atau pemerataan program studi, dan
masing-masing kelompok diprioritaskan untuk memiliki anggota dari program studi Teknik
Informatika (TI) sebagai pemprograman dalam pengembangan potensi desa di bidang IT.
F. Observasi Lapangan
Observasi dalam kaitannya dengan program KKN merupakan proses pengumpulan informasi
dan data untuk menemukan masalah yang akan dijadikan program KKN di lokasi pelaksanaan
KKN. Sumber informasi dapat diperoleh dari berbagai pihak, di antaranya masyarakat, pejabat,
dan pihak terkait lainnya. Bagi mahasiswa yang telah diterjunkan ke lokasi, maka langkah awal
adalah melaksanakan observasi dan Survei pada lokasi KKN untuk mengetahui kondisi desa
sesuai dengan bidang – bidang yang menjadi potensi keunggulan desa. Setiap Peserta KKN wajib
mengunjungi minimal 5 Rumah tangga di setiap dusun atau nama lain di desa atau kelurahan
sebagai respondennya, sehingga jika misalnya di desa/kelurahan terdapat 4 dusun, maka setiap
Peserta KKN wajib mengunjungi minimal 20 Rumah tangga.
1. Konsep Observasinya:
a. Observasi merupakan proses pengumpulan informasi dan data di lokasi KKN untuk
menemukan potensi dan masalah yang akan dicarikan solusinya dalam program KKN
Tematik;
b. Observasi lapangan dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN; dan
c. Kegiatan observasi dilaksanakan oleh mahasiswa yang disertai surat tugas disiapkan oleh
LPPM Unira, dengan memperhatikan Protokol Kesehatan Covid-19. Surat tugas dapat
mengunduh di website resmi panitia pelaksanan KKN Tematik Covid-19 Berbasis
Kemitraan dan Bina Desa Tahun 2021 Unira dengan alamat link : www.
Simkkn.unira.ac.id.

2. Tujuan Observasi
Observasi dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dan data
selengkap-lengkapnya agar masalah yang ada dalam masyarakat dapat terpetakan
setepat-tepatnya. Observasi ini juga bertujuan untuk mensinkronisasikan masalah yang
ada di masyarakat atau yang dijadikan program KKN dengan potensi hardskill atau
keahlian yang dimiliki mahasiswa peserta KKN.

3. Sasaran Observasi
a. Kelompok masyarakat sasaran (mitra)
b. Sekumpulan individu atau kelompok masyarakat atau tokoh masyarakat maupun
perangkat desa yang ada di lokasi KKN.
c. Lingkungan
d. Keadaan geografis, demografis, dan topografis di lokasi KKN.

4. Metode Observasi
Metode observasi yang dapat digunakan adalah :
a. Pengamatan
b. Pengukuran
c. Wawancara

5. Kegunaan Hasil Observasi


Hasil informasi dan data yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar untuk
menyusun program kegiatan KKN agar dapat dijalankan secara terencana, terorganisasi
serta terstruktur, sehingga sukses proses dan hasil.

G. Serah Terima Mahasiswa

1. Serah terima mahasiswa KKN Tematik Covid-19 dilakukan ditingkat kampus dilaksanakan
secara daring,
2. Serah terima mahasiswa dilakukan di kampus Unira dengan menghadirkan perwakilan
mahasiswa/kordes dan Pimpinan Unira, Pimpinan mitra, pendukung kemitraan (Camat,
Polsek, Danramil, Satgas Covid 19)
3. Pelaksanaan Serah terima mahasiswa dilaksanakan mengikuti jadwal yang sudah
ditetapkan oleh LPPM
4. Penyerahan di desa dilakukan secara mandiri oleh DPL dan mahasiswa peserta KKN
dengan menyampaikan Surat Tugas dari Panitia kepada Desa mitra.

H. Pelaksanaan KKN

1. Pelaksanaan KKN Tematik dilakukan berdasarkan rencana program kerja yang telah disusun
dan disepakati bersama DPL dan peserta KKN
2. Pengabdian mahasiswa KKN tematik didesa dimulai jam 7.30 sampai jam 15.30.
3. Setiap kegiatan KKN Tematik, peserta KKN melakukan presensi kehadiran mahasiswa. Jika
ada yang berhalangan hadir, maka peserta KKN harus ijin kepada DPL atau koodinator ketua
kelompok disertai dengan bukti yang jelas.
4. Setiap kegiatan program KKN Tematik dalam pengembangan potensi desa dan peningkatan
wirausaha serta ekonomi masyarakat di rekam dan di videokan.
5. Laporan kegiatan diabuat dalam bentuk web desa dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Nama web adalah nama desa tematik tempat KKN
b. Menampilkan profil desa, terdiri dari:
1) Struktur organisasi pemerintah desa
2) Visi dan misi
3) Sejarah desa
4) Data mono grafi desa
5) Potensi desa (dilengkapi dengan foto)
c. Kegiatan-kegiatan KKN yang telah direkam dan di vivdeo kan, di unggah di website dan
di youtube
6. Peserta KKN dan DPL melakukan lokakarya di desa KKN untuk memecahkan permasalahan
berdasarkan rencana program yang telah disusun sebelumnya
7. Hasil lokakarya dan pengembangan produk yang inovatif dari peserta KKN di paparkan
diwebsite desa.
I. Monitoring Terpadu

Monitoring KKN Tematik Covid-19 Berbasis Kemitraan dan Bina Desa yang dilakukan oleh
LPPM dan DPL dengan perincian sebagai berikut:
1. Monitoring pembekalan;
2. Monitoring observasi, penyusunan Proposal kegiatan;
3. Monitoring mingguan selama pelaksanaan kegiatan; dan
4. Monitoring laporan KKN dan artikel jurnal.
J. Penarikan

1. Penarikan peserta KKN Tematik Covid-19 Berbasis Kemitraan dan Bina Desa dilaksanakan
tanggal 26 Maret 2021;
2. Penarikan dilakukan secara daring yang dikelola oleh PPKKN;
3. Penarikan yang secara kelompok dilakukan secara mandiri oleh masing-masing kelompok
didampingi oleh DPL. Penerikan bisa dilakukan dengan luring maupun daring.
BAB III
TATA TERTIB DAN PENILAIAN KULIAH KERJA NYATA

A. Tata Tertib KKN


1. Kewajiban Peserta KKN :
Selama kegiatan KKN berlangsung, setiap peserta KKN berkewajiban :
a. Mengikuti seluruh kegiatan yang dijadwalkan oleh PPKKN, meliputi pembekalan,
observasi, penerjunan, monitoring, dan penarikan dan menyelesaikan target capaian KKN
b. Menjaga nama baik Universitas Madura dalam sikap, perilaku, tutur kata dan penampilan
c. Melaksanakan tugas-tugas KKN dengan penuh rasa tanggungjawab, berdedikasi tinggi
dan mampu melaksanakan tugas tepat pada waktunya.
d. Membina kerjasama dan komunikasi sesama anggota kelompok, dengan kelompok lain,
dosen pembimbing, pengelola dan Pemerintah desa/Kabupaten/kota, serta masyarakat.
e. Setiap peserta KKN Tematik Covid-19 Berbasis Kemitraan dan Bina Desawajib memakai
jas almamater dan masker KKN Tematik Covid-19 ketika melakukan terjun ke desa.
f. Setiap peserta KKN Tematik Covid-19 Berbasis Kemitraan dan Bina Desa harus selalu
aktif dan kreatif dalam menjalankan program-programnya dengan mengacu pada standar
Covid-19 sehingga dapat memberikan contoh dan memotivasi masyarakat sekitar untuk
mendukung program- program bertemakan Covid-19 yang telah dirancang.
g. Setiap kelompok wajib menunjuk salah satu mahasiswa menjadi Koordinator desa
(Kordes).
h. Setiap mahasiswa KKN wajib menjunjung tinggi nilai-nilai baik, adat-istiadat, dan
kebiasaan yang berlaku di masyarakat dan menahan diri untuk tidak menimbulkan
masalah apabila ada hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan pribadi dirinya.
i. Setiap Kelompok diwajibkan memiliki Posko untuk melakukan koordinasi baik tingkat
Kordes dan Korcam.
j. Setiap Posko dipasang Spanduk Kegiatan KKN Tematik Covid-19 Berbasis Kemitraan
dan Bina Desa
k. Hadir di semua kegiatan dilokasi KKN yang ditunjukkan dengan absensi kehadiran
l. Mengabdi di desa bina KKN selama 30 hari.
m. Mengisi catatan harian
n. Membuat laporan akhir/booklet secara berkelompok (Lampiran II)
2. Larangan Peserta KKN:
Selama kegiatan KKN berlangsung, setiap peserta KKN dilarang melakukan hal-
hal sebagai berikut :
a. Setiap peserta KKN tidak boleh melakukan pengerahan massa melaksanakan realisasi
program kerja KKN, aturan berkumpul dan kegiatan lainnya sesuai dengan peraturan dan
himbauan pemerintah yang berlaku dalam masa pencegahan dan penanggulangan Covid-
19
b. Tinggal dalam satu rumah bagi mahasiswa laki-laki dan perempuan
c. Membuat stempel maupun kepala surat yang mengatas namakan mahasiswa KKN
Universitas Madura.
d. Melakukan kegiatan diluar acara KKN yang dapat menimbulkan kerawanan (rekreasi,
bergaya hidup mewah, dll.).
e. Menjanjikan sesuatu kepada masyarakat yang sulit atau tidak mungkin dipenuhi oleh
mahasiswa peserta KKN/Fakultas/ Universitas.
f. Mencampuri urusan masyarakat, pemerintah setempat di luar program kegiatan KKN.
g. Memberi komentar, mengevaluasi, kritik dan sejenisnya terhadap kebijakan pemerintah
dan instansi setempat.
h. Melakukan kegiatan politik praktis secara langsung atau tidak langsung.
i. Melanggar peraturan perundang- undangan yang berlaku (lalu lintas, ketertiban umum
dsb.).
j. Membawa obat terlarang (miras, narkoba)

B. Sanksi Yang Diberikan Pada Peserta KKN Jika Tidak Mematuhi Tata Tertib KKN
Yaitu:
a. Mahasiswa peserta KKN yang melanggar tata tertib KKN dapat ditarik dari lokasi KKN.
b. Mahasiswa yang ditarik dari lokasi dinyatakan akan mengulang, dan akan diproses lebih
lanjut di LPPM.

C. Hak Peserta
Setiap peserta memiliki hak-hak sebagai berikut :
1. Memperoleh pelayanan sesuai dengan tata tertib dan peraturan KKN serta peraturan yang
berlaku di Unira.
a. Memperoleh pembekalan dan bimbingan dari LPPM dan DPL.
b. Memperoleh nilai atas kegiatan KKN.
c. Peserta KKN berhak menerima fasilitas sebagai berikut :
- Kaos peserta;
- Id peserta
- Subsidi Laporan Akhir/publikasi senilai 250.000 per desa bina;

D. Tugas Kordes (Koordinator Desa)


a. Melaksanakan kegiatan sebagai mahasiswa peserta KKN
b. Melakukan koordinasi mahasiswa dalam satu desa
c. Mengkoordinasikan pelaksanaan lokakarya desa
d. Menyelenggarakan pertemuan-pertemuan tingkat dusun dan desa
e. Mengkoordinasi pelaksanaan program kerja, pengisian catatan harian
f. Mengkoordinir penyusunan laporan akhir/booklet/artikel

E. Penutupan
1. Peserta KKN memamerkan dan menjual hasil karyanya berupa produk pengembangan potensi
desa di website desa/media sosial/pasar desa.
2. Penarikan peserta KKN oleh DPL bersama aparatur desa bina.
3. DPL dan mahasiawa menyapikan Evaluasi keberhasilan dan program kepada aparatur desa
bina.
a. Evaluasi terhadap mahasiswa.
Evaluasi terhadap mahasiswa dilakukan untuk menentukan nilai akhir mahasiswa. Evaluasi
dilakukan dari penyusunan program kegiatan yang inovatif, kreatif, dan mandiri;
pembekalan; pelaksanaan KKN; cara memasarkan produk yang dihasilkan pada
pengembangan potensi desa; dan capaian program KKN yang dibuat.
b. Evaluasi terhadap program KKN
Evaluasi pelaksanaan KKN tematik dilakukan untuk mengetahui pencapaian program
kegiatan KKN tematik serta kelemahan dan permasalahan yang ada sehingga dapat
dilakukan perbaikan pada pelaksanaan KKN periode berikutnya.
Tiga hal yang di evaluasi dalam program KKN tematik, yaitu: (1) capaian tujuan KKN
tematik yang telah dirancang oleh tim LPPM Universitas Madura, (2) proses pelaksanaan
KKN tematik, (3) dampak KKN tematik baik kepada mahasiswa maupun masyarakat
desa sebagai mitra.

F. Penilaian KKN
Penilaian KKN melalui 2 evaluasi, yaitu :
1. Evaluasi Pembekalan
a. Pembekalan (10%)
b. Disiplin pembekalan/kehadiran (10%)
2. Kegiatan di Lapangan
a. Penyusunan Progam kerja (10%)
b. Realisasi Program (25 %)
c. Kehadiran/kedisiplinan (15%)
d. Kerjasama Tim (10%)
e. Karya Laporan/booklet/artikel (20%)
BAB IV
TATA KELOLA DAN PROGRAM KERJA KULIAH KERJA NYATA

A. Organisasi Pelaksana

Organisasi pelaksana KKN adalah komponen pelaksana KKN yang terdiri dari unsur
LPPM, KDPL, DPL, dan panitia ditetapkan dengan keputusan Rektor, sedangkan KDPL
adalah DPL yang mendapatkan tugas tambahan dari LPPM.

B. Tata Laksana Pengelolaan KKN

1. LPPM

LPPM bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan KKN, meliputi penyusunan


rumusan program KKN, pembentukan panitia pelaksana, berkoordinasi dengan seluruh
stakeholders dan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap seluruh penyelenggaraan KKN.
2. Panitia

Panitia Pelaksana KKN (PPKKN) Reguler Unira merupakan bagian dari fungsionaris
LPPM yang memiliki tugas merumuskan program kegiatan KKN mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan rencana tindak lanjut. Seluruh rumusan program
kegiatan KKN dituangkan dalam buku panduan penyelenggaraan KKN Reguler, dan media
publikasi offline maupun online.
3. Dosen Pembimbing Lapangan

a. Peranan DPL
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) adalah Dosen Unisnu yang telah ditunjuk
dan ditentukan oleh PPKKN berdasarkan rekomendasi dari Dekan masing-masing
Fakultas, atau yang terpilih melalui jalur seleksi. DPL ditetapkan dengan Keputusan
Rektor yang memiliki peranan yaitu :
1) sebagai motivator;
2) sebagai pembina;
3) sebagai pengarah;
4) sebagai penasehat;
5) sebagai pengawas;
6) sebagai penyuluh; dan
7) sebagai penilai kegiatan mahasiswa.

b. Tugas DPL
Tugas DPL dibagi menjadi tiga yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan
tahap evaluasi.
1) Tahap Perencanaan
a) Mengikuti pembekalan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN berbasis
media sosial/online/daring.
b) Mendampingi mahasiswa mempersiapkan program awal untuk
pelaksanaanKKN Tematik Covid-19 Berbasis Kemitraan dan Bina Desa;
c) Mengarahkan mahasiswa tentang perlengkapan yang perlu dipersiapkan
sebelum melaksanakan kegiatanKKN Tematik Covid-19 Berbasis Kemitraan
dan Bina Desa; dan
d) Menyepakati jadwal dan aturan main dalam pembimbingan atau
pendampingan dalam pelaksanaan KKN Tematik Covid-19 Berbasis
Kemitraan dan Bina Desa.
e) Menyepakati jadwal dan aturan main dalam pembimbingan atau
pendampingan dalam pelaksanaan KKN Tematik Covid-19 Berbasis
Kemitraan dan Bina Desa.

2) Tahap Pelaksanaan
a) Menghubungi pihak terkait di lokasi KKN untuk memastikan kelancaran
perisiapan pelaksanaan program kerja mahasiswa;
b) Mendampingi dan memberikan masukan kepada mahasiswa, pejabat
desa/lembaga tempat KKN atau masyarakat dalam penyusunan programKKN
Tematik Covid-19 Berbasis Kemitraan dan Bina Desa;
c) Mengarahkan mahasiswa jika menghadapi masalah dalam pelaksanaan
program yang telah dirancang;
d) Menegur, memotivasi dan memberikan saran kepada mahasiswa jika ada
mahasiswa yang tidak aktif, kurang kreatif, dan kurang berpatisipasi dalam
pelaksanaan KKN;
e) Mendampingi dalam mengoordinasikan hasil- hasil KKN bersama pemerintah
desa atau pihak terkait di lokasi KKN;
f) Membimbing dan mendampingi mahasiswa dalam pembuatan berita media
online atau media cetak; dan
g) Mendampingi dan memberikan bimbingan kepada mahasiswa dalam
penyusunan laporan kemajuan dan laporan akhir.

3) Tahap Evaluasi
a) Menilai mahasiswa KKN mencakup semua tahapan yang ditetapkan LPPM.
b) Memberikan saran dan rekomendasi dalam peningkatan keberhasilan
pelaksanaan KKN kepada LPPM.
Keterangan:
Pelaksanaan pembimbingan dilakukan secara daring/luring, akan ditindak
lanjuti mengikuti jadwal dan kondisi dilapang dan keadaan pandemi.
bimbingan bisa dilakukan deangan luring asal mematuhi protokol kesehatan
Covid-19.
c. Frekuensi dan Metode Bimbingan

1. Bimbingan dilakukan sebanyak 5 kali terdiri dari:


1) bimbingan observasi,
2) bimbingan konsultasi penyusunan proposal pengabdian dan
perbaikannya,
3) monitorinng pelaksanaan pengabdian kemitraan,
4) dan bimbingan laporanpengabdian dan penyusunan artikel jurnal.,
5) Monitoring Kerja Sosial Desa.
2. Metode bimbingan dilakukan secara tidak langsung melalui komunikasi dengan
media handphone, media online atau komunikasi jarak jauhnya lainnya, dan bisa
dilakukan secara luring sesuai dengan kesepakatan dengan peserta KKN dan mitra;
3. Memberikan catatan bagi mahasiswa yang tidak melaporkan program kerja sosial
desa yang bersifat harian;
4. Menanyakan setiap kegiatan yang telah dan akan dilakukan;
5. DPL bisa melakukan kunjungan monitoring ke mitra atau desa sesuai dengan
jadwal minggu yang ditetapkan oleh LPPM.

4. Koordinator Desa (Kordes) KKN.

a. Tugas Kordes
1. Melakukan koordinasi melalui daring atau luring terkait kendala yang hadapi oleh
kelompok dalam melaksanakan kegiatan di masing-masing kelompok,
2. Melakukan koordinasi pelaksanaan pengabdian kemitraan yang dilaksanakan
dengan mitra.
3. Melakukan koordinasi dalam pembuatan proposal pengabdian, laporan, artikel
jurnal, video dan buku ensiklopedia pengabdian.

b. Hak Kordes
Setiap Kordes memakai akunya, dan sebagai akun user tunggal untuk penguploadan
proposal, kegiatan pelaksanaan mingguan dan laporan kahir kegiatan KKN nya.

C. Program kerja

Program kerja KKN Tematik Covid-19 memilik dua program kerja yaitu : (1) Program
Berbasis Kemitraan; dan (2) Program Kerja Sosial Desa.

1. Program Kerja Berbasis Kemitraan


Program kerja berbasis kemitraan adalah Program untuk meningkatkan kemampuan
usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pendampingan mahasiswa dan dosen
di masyarakat, untuk melanjutkan program KKN sebelumnya yang belum terselesaikan.
a. Ketegori Mitra
Khalayak sasaran program pengabdian terdiri dari 3 katagori mitra yaitu :
1) masyarakat yang produktif secara ekonomi (usaha mikro);
Adapun mitra yang masuk kategori 1) adalah :
a) UMKM;
b) Bumdes, dan kelompok ekonomi kreatif lainnya.
2) masyarakat yang belum produktif secara ekonomis, tetapi berhasrat kuat menjadi
wirausahawan;
Adapun Mitra yang masuk kategori 2) adalah ; kelompok masyarakat atau
komunitas lainnya yang belum produktif tetapi berhasrat kuat menjadi
wirausahawan.
3) masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi (masyarakat umum/biasa).
Sedang mitra yang masuk kategori 3) adalah:
a) Desa dan lembaga terkait desa;
b) Lembaga keagamaan, dan
c) Lembaga pendidikan.
Dalam pemilihan mitra setiap kelompok pengabdian diwajibkan memilih minimal 2 mitra
dengan kategori mitra sesuai dengan analisis situasi dan prioritas permasalahan yang
disepakati bersama dengan kelompok masing-masing.
b. Tema dan Fokus
Berikut merupakan tema dan fokus mitra KKN antara lain :
1) Lembaga Produktif
Lembaga produktif adalah lembaga yang mengahasilkan profit atau keuntungan.
Berikut merupakan bidang-bidang lembaga produktif.
(1) UMKM
(2) Desa Wisata dan atau
(3) BUMDes
2) Lembaga Nonproduktif
Lembaga Nonproduktif adalah lembaga yang tidak menghasilkan laba atau profit.
Berikut merupakan bidang- bidang lembaga nonproduktif.
(1) Desa dan Lembaga Terkait Desa (Pemerintah Desa dan BPD)
(2) Ormas Desa (Organisasi masyarakat desa)
(3) Lembaga Terkait Keagamaan
(4) Ponpes,
(5) Tempat ibadah,
(6) TPQ),
(7) Madin.
3) Lembaga Pendidikan
(1) TK/RA,
(2) SD/MI,
(3) SMP/MTS,
(4) MA/SMA/SMK)
4) Kelompok Masyarakat atau Komunitas Lainnya
(1) Ibu-ibu PPK yang ingin membuat usaha
(2) Santri Ponpes yang berminat Usaha
(3) Komunitas pemuda desa yang ingin memiliki usaha bersama
(4) Kelompok lansia yang ingin memiliki usaha bersama

2. Program Kerja Sosial Desa


Program kerja sosia desa aktivitas pengabdian secara individu masyarakat yang berbasis
program kemanusiaan pencegahan dan penanggulangan Covid-19 dan kerja social yang
dilakukan di desa masing-masing. Pelaksanaan kerja sosial desa hanya dilakukan 10
(sepuluh) hari selama kegiatan KKN tanpa ditentukan waktu pelaksanaanya.
Berikut jenis kegiatan yang mencakup program kemanusian pencegahan Covid-19 dan
sosial, misalnya:
a. Pembagian masker;
b. Pembuatan masker;
c. Pembuatan hand sanitizer dengan bahan yang mudah diakses masyarakat;
d. leaflet, spanduk untuk masyarakat sasaran program terutama bagi masyarakat yang
rentan terkena Covid-19;
e. Pembuatan flyer tentang pencegahan Covid-19 dalam bentuk media sosial dan media
cetak;
f. Pembuatan leaflet, tentang pencegahan Covid-19 dalam bentuk media sosial dan media
cetak;
g. Pembuatan spanduk tentang pencegahan Covid-19 dalam bentuk media sosial dan
media cetak;
h. Memberikan informasi pencegahan Covid-19 ditempat ibadah berupa flyer, spanduk;
i. Penyemprotan desinfektan;
j. Mengedukasi masyarakat keluar rumah memakai masker baik, orang tua maupun anak
kecil;
k. Memberikan edukasi pentingnya membiasakan memcuci tangan;
l. Kampenye sadar kesehatan;
m. Membantu meningkatkan kebersihan di musholla, masjid, pasar, makam, dan tempat-
tempat umum yang lain)
n. Membantu penyaluran bantuan dari pemerintah dan pendataan warga kurang mampu;
o. Memberikan tanda jaga jarak shof sholat;
p. Mengaktifkan relawan kebersihan dan kesehatan lingkungan;
q. Mengaktifkan sistem keamanan lingkungan;
r. dll.

D. Pogram Kerja
Langkah-Langkah Menyusun Program Kerja
a. Membuat Matrik rencana program kerja per dusun
b. Penyusunan program kerja dalam bentuk proposal kegiatan
Matrik Rencana Program Kerja, berisi:
a. Program
b. Volume Kegiatan
c. Sasaran
d. Jadwal (Minggu ke-)
e. Bentuk Kegiatan
f. Pelaksana Kegiatan
Tabel 1. Matrik Rencana Program Kerja Kuliah Kerja Nyata
Program Volume Sasaran Jadwal Bentuk Pelaksana
(Kali) (Minggu Kegiatan
ke-)
Identfikasi Potensi 3 Masyarakat, Tokoh 1 Diskusi Mahasiswa
dan permasalahan masyarakat
Lokakarya (Rembug 1 Perangkat pemerintah 1 Diskusi Mahasiswa
desa) Kec, Desa, Tokoh
masyarakat,DPL,
Mahasiswa
Pelatihan Pembuatan 3 Masyarakat 2 Praktek dan Mahasiswa
aneka produk pelatihan
pertanian
Penyuluhan PHBS 2 Masyarakat 2 Ceramah Mahasiswa
Sumber : Buku Panduan KKN 2020
BAB V
KETENTUAN AKADEMIK KULIAH KERJA NYATA

A. Status KKN
Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa adalah kegiatan intrakurikuler yang merupakan bagaian integral
dari kurikulum pendidikan tinggi dan wajib diikuti oleh mahasiswa Sarjana Strata 1 (S1).

B. Beban Akademik dan Materi KKN


Beban akademik KKN dan materi KKN adalah 4 SKS, dengan perincian :
1. Pre Intruksinonal :
a. Pembekalan 1 (satu) LPPM,
b. Pembekalan II (dua) DPL.
c. Survei Lapang,
d. Penyusunan Raker/proposal,
e. Unggah proposal (simkkn.unira.ac.id)

2. Instruksional :
a. Pelaksanaan KKN MG 1
b. Pelaksanaan KKN MG 2
c. Pelaksanaan KKN MG 3
d. Pelaksanaan KKN MG 4

3. Post Instruksional :
a. Pelaporan
b. Evaluasi dan Penilaian
c. Rencana Tindak Lanjut (RTL)

C. Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) KKN


Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), Lulusan Sarjana Strata Satu Program Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Universitas Madura, yang diharapkan lulusan mampu merumuskan peran
kontributif untuk memajukan masyarakat.
a. Mahasiswa mampu menyusun analisis potensi dan masalah yang dihadapi masyarakat
secara nyata. (S)

b. Mahasiwa Mampu merencana, mengkoordinasi, melaksanakan, dan mengevaluasi program


sesuai bidang ilmu yang melibatkan masyarakat secara langsung. (P)

c. Mahasiswa dapat bekerja sama dengan disiplin ilmu lain untuk merancang dan
melaksanakan program solutif bagi persoalan masyarakat secara nyata. (KU)

d. Mahasiswa mampu melakukan penyuluhan dan pendampingan pada masyarakat sesuai


kompetensi bidang keilmuan masing masing. (KK)

D. Prosedur Pengajuan Konversi dan Rekognisi kegiatan MBKM

Mekanisme ini merupakan pedoman bagi mahasiswa yang akan mengikuti program Merdeka
Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang ingin menjadikan Mata Kuliah KKN (4) SKS
sebagai wadah konversi nilai. Mahasiswa yang akan konversi dari kegiatan MBKM ke Mata
Kuliah KKN dipastikan untuk memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Mengambil Mata Kuliah KKN (4) SKS pada KRS diperiode semester genap/gasal.
2. Mendaftar KKN pada masa kegitan KKN melalui https://simkkn.unira.ac.id/
3. Mengikuti rangkaian pembekalan KKN.
4. Merencanakan kegiatan yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat dilokasi mitra
pada proposal kegiatan sesuai Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) yang dipilih
mahasiswa.
5. Menginput rencana kegiatan dalam proposal MBKM yang berkaitan dengan program
pemberdayaan masyarakat dilokasi mitra sebagai pengganti program kerja matriks pada
sistem https://simkkn.unira.ac.id/
6. Melapor kepada PIC MBKM - PPKKN pada lokasi penempatan MBKM.
7. Melaksanakan kegiatan BKP Asistensi Mengajar / Proyek Kemanusiaan/ Wirausaha / Bela
Negara / Riset/ Magang / Studi Independen / di lokasi penempatan sesuai jadwal masing-
masing.
8. Melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dilokasi mitra bagi yang melaksanakan
BKP selama 6 bulan.
9. Mengisi logbook/laporan kegiatan harian pemberdayaan masyarakat pada sistem
https://simkkn.unira.ac.id/
10. Membuat laporan kegiatan akhir dan luaran wajib (jurnal) yang diinput pada
https://simkkn.unira.ac.id/ input kegiatan yang hanya sesuai dengan kegiatan pemberdayaan
masyarakat/mengajar dilokasi mitra yang dilakukan selama menjalankan program MKBM.
11. Menyerahkan nilai yang didapatkan pada kegiatan MBKM kepada PPKKN.
12. PPKKN memberikan nilai berpedoman pada panduan akademik Universitas Madura
berdasarkan nilai asli (berupa angka) yang diperoleh mahasiswa melalui kegiatan MBKM.

E. Jenis-jenis kegiatan yang dapat di konversi


Jenis-jenis kegiatan yang dapat di konversikan atau disetarakan dengan
kegiatan KKN adalah sebagai berikut :
Jenis
No Syarat dan ketentuan Mitra Dokumen Bukti Fisik
Kegiatan
1 Magang/ 1) Mahasiswa program Perusahaan, a. Laporan Kegiatan
magang yang yayasan nirlaba, b. Surat Penugasan dari
Praktek Kerja organisasi
dicanangkan organisasi
pemerintah atau penyelenggara
multilateral, c. Bukti persetujuan
magang yang dikelola
program studi yang institusi dari Prodi/Dekan
pemerintah, d. Sertifikat kegiatan
bekerja sama dengan
e. Surat Keterangan
BUMN/Industri/Lemb maupun
dari mitra/
aga (point 5 bagian a. perusahaan Pemerintahan bahwa
Buku implementasi rintisan (startup) yang bersangkutan
MBKM), telah melaksanakan
2) PKS dengan mitra atau magang/praktek
mandiri yang disetujui kerja
oleh program studi.
3) Waktu magang selama 6
bulan sesuai ketentuan
(point 7 bagian a. Buku
implementasi MBKM)
4) Mahasiswa wajib
mengikuti ketentuan
peraturan dan tata tertib
perusahaan tempat
magang. Apabila
melanggar maka
Program Studi bisa
memberikan sanksi
sesuai aturan yang
berlaku.
5) Mahasiswa tidak
diperbolehkan berpindah
tempat magang tanpa
seijin program studi.
2 Asistensi 1) Mahasiswa dapat Lembaga a. Laporan Kegiatan
mengikuti program Pendidikan b. Surat Penugasan dari
Mengajar asisten mengajar yang organisasi
Formal/satuan
dicanangkan penyelenggara
pendidikan yang c. Bukti persetujuan
pemerintah atau yang
dikelola program studi dikelola dari Prodi/Dekan
pemerintah atau d. Sertifikat kegiatan
yang bekerja sama
e. Surat Keterangan
dengan satuan swasta berupa
dari mitra/
pendidikan lain (point Lembaga Pemerintahan bahwa
5 bagian a. Buku Pendidikan dasar yang bersangkutan
implementasi atau menengah telah melaksanakan
MBKM), asistensi mengajar
yang mempunyai
2) Menambah kegiatan
softskill diluar Kerjasama dengan
keterampilan Universitas
mengajar. Madura.
3) PKS dengan mitra atau
mandiri yang disetujui
oleh program studi.
4) Waktu asistensi
mengajar selama 6
bulan sesuai ketentuan
(point 7 bagian a.
Buku implementasi
MBKM)
5) Mahasiswa wajib
mengikuti ketentuan
peraturan dan tata
tertib satuan
pendidikan tempat
mengajar. Apabila
melanggar maka
Program Studi bisa
memberikan sanksi
sesuai aturan yang
berlaku.
6) Mahasiswa tidak
diperbolehkan
berpindah tempat
mengajar tanpa seijin
program studi.

3 Penelitian/ 1) Mahasiswa telah lulus a. Lembaga riset atau a. Laporan Kegiatan


mata kuliah pusat kajian b. Surat Penugasan dari
Riset organisasi
metodologi penelitian/ bertaraf nasional.
sejenis. b. Instansi penyelenggara
2) Mahasiswa Pemerintah c. Bukti persetujuan
mendapatkan maupun swasta dari Prodi/Dekan
d. Sertifikat kegiatan
kompetensi penelitian yang mempunyai
e. Surat Keterangan
melalui pembimbingan laboratorium dan dari mitra/
langsung oleh peneliti memenuhi standart Pemerintahan bahwa
di lembaga riset/pusat minimal sesuai yang bersangkutan
studi dari perguruan standar prodi telah melaksanakan
tinggi atau lembaga masing-masing. riset
riset lain atau
peneliti/dosen di PT
lain
3) PKS dengan mitra atau
mandiri yang disetujui
oleh program studi.
4) Waktu magang selama
6 bulan sesuai
ketentuan (point 6
bagian b. Buku
implementasi MBKM)
5) Mahasiswa wajib
mengikuti ketentuan
peraturan dan tata
tertib tempat riset.
Apabila melanggar
maka Program Studi
bisa memberikan
sanksi sesuai aturan
yang berlaku.
6) Mahasiswa tidak
diperbolehkan
berpindah tempat riset
tanpa seijin program
studi.
4 Pengabdian 1) Mahasiswa dapat a. Lokasi provinsi/ a. Laporan Kegiatan
kepada mengikuti program kabupaten/kecama b. Surat Penugasan dari
proyek kemanusiaan, tan/desa organisasi
masyarakat
kebencanaan yang kebencanaan penyelenggara
yang c. Bukti persetujuan
diselenggarakan bertaraf nasional.
diselenggar pemerintah atau yang b. Instansi dari Prodi/Dekan
akan oleh d. Sertifikat kegiatan
dikelola program studi Pemerintah
e. Surat Keterangan
organisasi 2) Mahasiswa dapat maupun swasta dari mitra/
kemanusiaa mengambil proyek yang Pemerintahan bahwa
n, lembaga kemanusiaan satu kali membutuhkan dan yang bersangkutan
Pemerinta program maksimal 1 memenuhi standart telah melaksanakan
han semester. minimal sesuai kegiatan
3) PKS dengan mitra atau standar prodi
mandiri yang disetujui masing-masing.
oleh program studi.
4) Waktu kegiatan selama
3-6 bulanlife-in sesuai
ketentuan (point 6
bagian b. Buku
implementasi MBKM)
5) Mahasiswa wajib
mengikuti ketentuan
peraturan dan tata
tertib tempat mitra.
Apabila melanggar
maka Program Studi
bisa memberikan
sanksi sesuai aturan
yang berlaku.
6) Mahasiswa tidak
diperbolehkan
berpindah tempat mitra
tanpa seijin program
studi.

Alur mekanisme kegiatan MBKM yang dikorvesikan ke kegiatan KKN adalah sebagai berikut :

Mahasiswa telah Mahasiswa mengajukan


memenuhi prasyarat kegiatan MBKM/Magang
Mahasiswa MBKM administratif kepada perguruan tinggi
(PIC MBKM-PPKKN) melalui prodi

Diterima Ditolak

Mahasiswa disetujui untuk


melaksanakan kegiatan Mahasiswa menyusun
Ujian Tugas akhir sebagai
MBKM/Magang Laporan akhir dan luaran
prasyarat kelulusan
wajib
selama 6 bulan

Gambar 2. Alur kegiatan MBKM ke konversi KKN


BAB VI
PROPTOKOL KESEHATAN KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA

A. Proses Penyusunan
Protokol ini disusun berdasarkan penelusuran terhadap berbagai sumber seperti: Edaran
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Edaran Badan Nasional Penaggulangan Bencana
(BNPB), dan Ketentuan World Health Organization (WHO).
B. Tujuan Penyusunan
Penyusunan protokol penanganan dan pencegahan Covid-19 ini dilakukan untuk memudahkan
mahasiswa memahami tata cara penanganan dan pencegahan Covid-19 sehingga mereka dapat
mengambil langkah-langkah dan keputusan yang tepat selama melaksanakan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Tematik Covid-19.

C. Protol Penangan dan Pencegahan Covid-19


1. Protokol Kesehatan
1. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir selama 20 detik sesering
mungkin, baik sebelum maupun setelah melakukan aktivitas di tempat umum
atau aktivitas yang harus melakukan kontak dengan orang lain;
2. Membersihkan tangan dengan hand sanitizer (untuk tangan dalam keadaan
bersih) yang pembuatannya sesuai dengan prinsip pencegahan infeksi;
3. Menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut ketika berada di tempat umum
untuk mencegah masuknya kuman kedalam tubuh;
4. Menerapkan etika batu atau bersin dengan menutup hidung dan mulut dengan
masker, lengan bagian atas, tisu, lalu membuang tisu tersebut ke tong sampah;
5. Menjaga jarak (minimal 1 meter) dari orang lain ditempat umum;
6. Selalu menggunakan masker ketika keluar rumah;
7. Hindari berjabat tangan dengan orang lain, dan sampaikan hal tersebut dengan
baik dan sopan kepada masyarakat sehingga tidak menyinggung perasaan,
Namun berjabat tangan tidak dapat dihindari, perhatikan protokol kesehatan
(menghindari memegang bagian mata, hidung dan mulut, serta mencuci tangan
sesegera mungkin);
8. Jika merasa tidak sehat:
1) Jika anda merasa tidak sehat dengan kriteria:
• Demam 38 Celcius; dan
• Batuk/ pilek.
istirahatlah yang cukup di rumah dan bila perlu minum Bila keluhan berlanjut,
atau disertai dengan kesulitan bernafas (sesak atau nafas cepat), segera berobat
ke fasilitas pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskemas, Poskesdes). Pada
saat berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan, Anda harus lakukan tindakan
berikut:
• Gunakan masker;
• Apabila tidak memiliki masker, ikuti etika batuk/bersin yang benar dengan cara
menutup mulut dan hidung dengan tisu atau punggung lengan;
• Usahakan tidak menggunakan transportasi massal.
2) Tenaga kesehatan (nakes) di fasyankes akan melakukan screening suspect Covid-
19:
• Jika memenuhi kriteria suspect Covid-19, maka Anda akan dirujuk ke salah
satu rumah sakit (RS) rujukan yang siap untuk penanganan Covid-19;
• Jika tidak memenuhi kriteria suspect Covid-19, maka Anda akan dirawat inap
atau rawat jalan tergantung diagnosa dan keputusan dokter fasilitas pelayanan
kesehatan
3) Jika anda memenuhi kriteria Suspect Covid-19 akan diantar ke RS rujukan
menggunakan ambulan fasilitas pelayanan kesehatan didampingi oleh nakes yang
menggunakan alat pelindung diri (APD).
4) Di RS rujukan, akan dilakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan
laboratorium dan dirawat di ruang isolasi;
5) Spesimen akan dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
(Balitbangkes) di Jakarta. Hasil pemeriksaan pertama akan keluar dalam 24 jam
setelah spesimen diterima:
• Jika hasil positif:
o Maka Anda akan dinyatakan sebagai penderita Covid- 19;
o Sampel akan diambil setiap hari;
o Anda akan dikeluarkan dari ruang isolasi jika pemeriksaan sampel 2 (dua)
kali berturut-turut hasilnya negatif.
• Jika hasilnya negatif, Anda akan dirawat sesuai dengan penyebab penyakit.
Jika merasa sehat, namun:
1) Ada riwayat perjalanan 14 hari yang lalu ke negara terjangkit
Covid-19, atau;
2) Lapor di Gugus Tugas di daerah setempat.
2. Protokol Bepergian
1. Hindari kontak dengan hewan (hidup maupun mati), kalaupun harus dilakukan maka
perhatikan protokol kesehatan;
2. Hindari mengunjungi pasar basah, peternakan atau pasar hewan, kalaupun harus
dilakukan maka perhatikan protokol kesehatan;
3. Hindari mengkonsumsi hewan mentah atau setengah matang;
4. Hindari kontak dengan orang yang mengalami gejala infeksi saluran napas (batuk,
bersin, pile dan sesak napa);
5. Patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan;
6. Bila mengalami demam, batuk, dan bersin-bersin, dan sesak napas segera
mengunjungi fasilitas layanan kesehatan dengan menggunakan masker dan
memperhatikan protokol berobat yang telah ditetapkan layanan kesehatan;
7. Bila mengetahui telah melakukan kontak dengan orang yang dinyatakan positif covid-
19, maka segera melaporkan kepada petugas medis untuk mendapatkan pelayanan dan
nasehat selanjutnya;
8. Segera mengganti baju dan mandi setelah melakukan kegiatan KKN di masyarakat;

3. Protokol Pencegahan Individu


1. Mencuci tangan lebih sering dengan sabun dan air setidaknya
2. 20 detik atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol (hand sanitizer), serta
mandi atau mencuci muka jika memungkinkan, sesampainya rumah atau di tempat
bekerja, setelah membersihkan kotoran hidung, batuk atau bersin dan ketika makan
atau mengantarkan makanan;
3. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci;
4. Jangan berjabat tangan;
5. Hindari interaksi fisik dekat dengan orang yang memiliki gejala sakit;
6. Tutupi mulut saat batuk dan bersin dengan lengan atas bagian dalam atau dengan tisu
lalu langsung buang tisu ke tempat sampah dan segera cuci tangan;
7. Segera mengganti baju/mandi sesampainya di rumah setelah berpergian;
8. Bersihkan dan berikan desinfektan secara berkala pada benda- benda yang sering
disentuh dan pada permukaan rumah dan perabot (meja, kursi, dan lainlain), gagang
pintu, dan lain-lain.

4. Protokol Peningkatan Imunitas Diri


1. Konsumsi menu seimbang;
2. Aktifitas fisik (olah raga atau senam ringan)
3. Istirahat cukup;
4. Suplement vitamin ( C, B6, dan E)
5. Tidak merokok;
6. Mengendalikan penyakit yang diderita, seperti: diabetes mellitus, hipertensi dan
kanker.

5. Pencegahan Level Masyarakat


1. Dilarang berdekatan atau kontak fisik dengan orang mengatur jarak minimal 1 meter,
tidak bersalaman, tidak berpelukan;
2. Hindari penggunaan transportasi publik (seperti kereta, bus, dan angkot) yang tidak
perlu, sebisa mungkin hindari jam sibuk ketika berpergian;
3. Dilarang berkumpul massal di kerumunan dan fasilitas umum;
4. Hindari bepergian ke luar kota/luar negeri termasuk ke tempat- tempat wisata;
5. Hindari berkumpul dengan teman dan keluarga, termasuk berkunjung/bersilaturahmi
tatap muka dan menunda kegiatan bersama. Hubungi mereka dengan telepon, internet,
dan media sosial;
6. Gunakan telepon atau layanan online untuk menghubungi dokter atau fasilitas lainnya.
Namun bila harus berkunjung ke layanan kesehatan, wajib menggunakan masker dan
mematuhi prosedur berobat yang ditetapkan Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes);
7. Jika anda sakit, Dilarang mengunjungi orang tua/lanjut usia. Jika anda tinggal satu
rumah dengan mereka, maka hindari interaksi langsung dengan mereka;
8. Untuk sementara waktu, dapat melaksanakan ibadah di rumah;
9. Petunjuk kesehatan harus dilakukan dengan ketat oleh: orang yang berusia > 60 tahun,
memiliki penyakit kronis, seperti: diabetes mellitus, hipertensi, kanker, asma dan
penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) dan lain-lain.

6. Protokol Bersin dan Batuk


1. Jika terpaksa harus bepergian, saat batuk dan bersin gunakan tisu lalu langsung buang
tisu ke tempat sampah dan segera cuci tangan;
2. Jika tidak ada tisu, saat batuk dan bersin tutupi dengan lengan atas bagian dalam.
7. Protokol Transportasi Publik
1. Bila sedang dalam kondisi tidak sehat, jangan mengemudikan kendaraan. Sebaiknya
segera memeriksakan diri ke fasyankes;
2. Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti:
 Mencuci tangan menggunakan air dan sabun;
 Membuang sampah di tempat sampah;
 Tidak merokok dan mengonsumsi NAPZA;
 Tidak meludah di sembarang tempat;
 Hindari menyentuh area wajah yang tidak perlu;
3. Penumpang yang mengalami demam, batuk atau flu, sebaiknya menggunakan masker
selama berada di dalam kendaraan;
4. Lakukan pembersihan menggunakan desinfektan terutama setelah mengangkut
penumpang yang mengalami demam, batuk atau flu;
5. Saat mengangkut penumpang dengan gejala mirip flu, sarankan penumpang untuk
mengenakan masker. Jika penumpang tidak memiliki masker, berikan masker kepada
penumpang;
6. Ukur suhu tubuh setidaknya dua kali sehari pada saat sebelum dan sesudah
mengemudi, terutama setelah membawa penumpang yang mengalami demam, batuk
atau flu.

8. Protokol Penyelenggara Berskala Besar


1. Penyelenggara acara:
 Melakukan screening awal melalui pemeriksaan suhu tubuh dan orang dengan
gejala pernapasan seperti batuk/flu/sesak napas;
 Jika ditemukan individu yang tidak sehat, sebaiknya tidak mengikutsertakan
dalam kegiatan dan
 Merekomendasikan untuk segera memeriksakan diri ke fasyankes;
 Memastikan peserta yang tidak sehat dan memiliki riwayat perjalanan dari negara
dengan transmisi lokal Covid-19 dalam 14 hari terakhir tidak menghadiri acara. Hal
ini dalam diinformasikan melalui pemberitahuan di area pintu masuk dan
pendaftaran. Informasi daftar negara dengan transmisi lokal Covid-19
 Memastikan lokasi acara memiliki sirkulasi udara yang baik dan memiliki fasilitas
memadai untuk mencuci tangan;
 Memastikan ketersediaan sabun dan air untuk mencuci tangan atau pencuci tangan
berbasis alkohol;
 Meningkatkan frekuensi pembersihan area yang umum digunakan, seperti kamar
mandi, konter registrasi dan pembayaran, dan area makan terutama pada jam padat
aktivitas.
2. Peserta acara:
 Jika selama acara berlangsung, terdapat staf atau peserta yang sakit maka tidak
melanjutkan kegiatan dan segera memeriksakan diri ke fasyankes;
 Peserta yang kembali dari negara dengan transmisi lokal COVID-19 dalam 14 hari
terakhir sebaiknya menginformasikan kepada panitia penyelenggara. Jika pada saat
acara mengalami demam atau gejala pernapasan seperti batuk/flu/sesak napas maka
tidak melanjutkan kegiatan dan segera memeriksakan diri ke fasyankes. 3. Individu
yang sehat tidak perlu memakai masker;
 Peserta harus menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti
mencuci tangan secara teratur menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan
berbasis
 Alkohol serta menghindari menyentuh area wajah yang tidak perlu;
 Hindari berjabatan tangan dengan peserta acara lainnya, dan pertimbangkan untuk
mengadopsi alternatif bentuk sapa lainnya.

9. Protokol di Pasar dan Pedagang Kaki Lima


1. Lakukan pemeriksaan suhu tubuh setidaknya 2 kali sehari;
2. Jika sedang dalam keadaan tidak sehat, sebaiknya segera memeriksakan diri ke
fasyankes;
3. Gunakan masker jika mengalami batuk atau pilek;
4. Terapkan etika batuk/bersin: tutup mulut menggunakan lengan atas bagian dalam atau
tisu saat batuk atau bersin dan segera buang tisu yang kotor ke tempat sampah. Lalu
cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air;
5. Bersihkan toilet secara teratur dan bagi pengguna toilet, siram toilet setelah digunakan;
6. Terapkan kebersihan diri (mencuci tangan dengan sabun dan air) terutama setelah
menggunakan toilet, melakukan pekerjaan pembersihan serta sebelum dan sesudah
makan;
7. Gunakan sarung tangan saat melakukan pekerjaan pembersihan dan saat menangani
limbah;
8. Hindari menyentuh area wajah yang tidak perlu.

10. Protokol di Rumah Makan


1. Lakukan pemeriksaan suhu tubuh setidaknya 2 kali sehari;
2. Jika sedang dalam keadaan tidak sehat, sebaiknya segera memeriksakan diri ke
fasilitas pelayanan kesehatan;
3. Gunakan masker jika mengalami batuk atau pilek;
4. Terapkan etika batuk/bersin: tutup mulut menggunakan lengan atas bagian dalam atau
tisu saat batuk atau bersin dan segera buang tisu yang kotor ke tempat sampah. Lalu
cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air;
5. Bersihkan toilet secara teratur dan bagi pengguna toilet, siram toilet setelah digunakan;
6. Terapkan kebersihan diri (mencuci tangan dengan sabun dan air) terutama setelah
menggunakan toilet, melakukan pekerjaan pembersihan serta sebelum dan sesudah
makan;
7. Gunakan sarung tangan saat melakukan pekerjaan pembersihan dan saat menangani
limbah;
8. Hindari menyentuh area wajah yang tidak perlu.
9. Lakukan pembersihan menggunakan desinfektan terhadap peralatan setelah
digunakan.

11. Protokol area institusi pendidikan:


1. LPPM akan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk
mengetahui rencana atau kesiapan daerah setempat dalam menghadapi Covid-19;
2. Menyediakan sarana untuk cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci
tangan berbasis alkohol di berbagai lokasi strategis di sekolah sesuai dengan jumlah
yang dibutuhkan;
3. Menginstruksikan kepada warga sekolah melakukan cuci tangan menggunakan air dan
sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol, dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS)
lainnya seperti: makan jajanan sehat, menggunakan jamban bersih dan sehat, Olahraga
yang teratur, tidak merokok, membuang sampah pada tempatnya;
4. Membersihkan ruangan dan lingkungan sekolah secara rutin (minimal 1 kali sehari)
dengan desinfektan, khususnya handel pintu, saklar lampu, komputer, meja, keyboard
dan fasilitas lain yang sering terpegang oleh tangan. Memonitor absensi
(ketidakhadiran) warga sekolah, Jika diketahui tidak hadir karena sakit dengan gejala
demam/ batuk/ pilek/ sakit tenggorokan/ sesak napas disarankan untuk segera ke
fasilitas kesehatan terdekat untuk memeriksakan diri;
5. Memberikan himbauan kepada warga sekolah yang sakit dengan gejala demam/ batuk/
pilek/ sakit tenggorokan/ sesak napas untuk mengisolasi diri dirumah dengan tidak
banyak kontak dengan orang lain;
6. Tidak memberlakukan hukuman/sanksi bagi yang tidak masuk karena sakit, serta tidak
memberlakukan kebijakan insentif berbasis kehadiran (jika ada). (dalam hal ini bukan
kewenangan Kementerian Kesehatan untuk menetapkan, sehingga Kementerian
Kesehatan tidak memberikan masukan);
7. Jika terdapat ketidakhadiran dalam jumlah besar karena sakit yang berkaitan dengan
pernapasan, Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat;
8. Mengalihkan tugas pendidik dan tenaga kependidikan yang absen kepada tenaga
kependidikan lain yang mampu. (dalam hal ini bukan kewenangan Kementerian
Kesehatan untuk menetapkan, sehingga Kementerian Kesehatan tidak memberikan
masukan);
9. Pihak institusi pendidikan harus bisa melakukan skrining awal terhadap warga
pendidikan yang punya keluhan sakit, untuk selanjutnya diinformasikan dan
berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut;
10. Memastikan makanan yang disediakan di sekolah merupakan makanan yang sehat dan
sudah dimasak sampai matang;
11. Menghimbau seluruh warga sekolah untuk tidak berbagi makanan, minuman,
termasuk peralatan makan, minum dan alat musik tiup yang akan meningkatkan risiko
terjadinya penularan penyakit;
12. Menginstruksikan kepada warga sekolah untuk menghindari kontak fisik langsung
(bersalaman, cium tangan, berpelukan, dsb);
13. Menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang atau kegiatan di lingkungan
luar sekolah (berkemah, studi wisata);
14. Melakukan skrining awal berupa pengukuran suhu tubuh terhadap semua tamu yang
datang ke institusi pendidikan.

D. Aplikasi dalam kegiatan KKN Tematik Covid-19


Berdasarkan protokol di atas, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa
KKN Tematik Covid-19 dalam pelaksanaan kegiatan:
1. Program KKN Tematik dilakukan secara luring mengikuti informasi dari tim satgas
kabupaten Pamekasan;
2. Selalu menggunakan masker ketika melaksanakan program KKN Tematik Covid-19 di
lokasi desa bina;
3. Kalaupun harus harus melakukan kontak dengan masyarakat, maka beberapa hal yang
harus diperhatikan:
a. Selalu menggunakan masker;
b. Tidak melakukan aktivitas yang mengumpulkan masa;
c. Menjaga jarak minimal 1 meter ketika berkomunikasi dengan masayarakat atau
kelompok sasaran;
d. Menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut selama melakukan kegiatan untuk
mencegah masuknya kuman kedalam tubuh;
e. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir selama 20 detik sesering
mungkin, baik sebelum, pada saat maupun setelah melakukan kegiatan KKN di
masyarakat;
f. Atau Membersihkan tangan dengan hand sanitizer (untuk tangan dalam keadaan
bersih) yang pembuatannya sesuai dengan prinsip pencegahan infeksi;
g. Hindari berjabat tangan dengan masyarakat atau kelompok sasaran, dan sampaikan
hal tersebut dengan baik dan sopan kepada mereka sehingga tidak menyinggung
perasaan. Bila berjabat tangan tidak dapat dihindari, perhatikan protokol kesehatan
(menghindari memegang bagian mata, hidung dan mulut, serta mencuci tangan
sesegera mungkin).
4. Selalu melakukan pengukuran suhu tubuh sebelum melakukan kegiatan KKN di
masyarakat;
5. Jika anda merasa tidak sehat, dengan gejala demam 380 Celsius, dan batuk/ pilek,
maka jangan melakukan kegiatan KKN di luar rumah, istirahat yang cukup dan minum
air putih yang cukup, serta bila gejalanya tambah berat, atau disertai dengan sesak
napas, segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), dengan
memperhatikan hal berikut:
a. Gunakan masker;
b. Apabila tidak memiliki masker, ikuti etika batuk/bersin yang benar dengan cara
menutup mulut dan hidung dengan tisu atau punggung lengan;
c. Usahakan tidak menggunakan transportasi massal.
d. Jika anda merasa sehat, namun anda riwayat perjalanan 14 hari yang lalu ke negara
terjangkit Covid-19, atau provinsi yang terjangkit Covid-19, atau pernah kontak
dengan penderita yang positif Covid-19, maka anda tidak diperbolehkan melakukan
kegiatan KKN, dan diharap untuk segera menghubungi petugas medis guna
melaporkan diri dan mengikuti anjuran mereka untuk tindakan selanjutnya;
e. Hindari kontak dengan orang yang mengalami gejala infeksi saluran napas (batuk,
bersin, pilek dan sesak napas);
f. Segera mengganti baju dan mandi setelah melakukan kegiatan KKN di masyarakat;
g. Makan teratur, tepat waktu dan mengandung nilai gizi yang baik;
h. Sering berolah raga ringan dan istirahat yang cukup;
i. Mengkonsumsi makanan, buah-buahan dan sayuran yang mengandung vitamin C,
B6 dan E;
j. Hindari melakukan mobilisasi masa dengan kenderaan umum, kalaupun diperlukan
maka setiap penumpang wajib menggunakan masker dan batasi jarak tempat duduk
di dalam kenderaan umum tesebut;
k. Bila anda menderita penyakit kronis, seperti: diabetes mellitus, hipertensi, kanker,
asma dan penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK), atau sedang hamil, maka batasi
melakukan kegiatan KKN secara langsung di masyarakat, kalaupun harus dilakukan
maka perhatikan protokol kesehatan secara ketat;
l. Selalu memperhatikan protokol bersin atau batuk ketika melakukan kegiatan KKN
di masyarakat, seperti:
• Gunakan masker;
• Bila lupa menggunakan masker, maka saat batuk dan bersin gunakan tisu lalu
langsung buang tisu ke tempat sampah dan segera cuci tangan;
• Jika tidak ada tisu, saat batuk dan bersin tutupi dengan lengan atas bagian
dalam.
BAB VII

PENUTUP

Buku panduan KKN ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaanKKN


Tematik Covid-19 Berbasis Kemitraan dan Bina Desa. Buku ini mungkin
belum mengatur secara komprehensif kegiatan KKN. Namun demikian,
semoga apa yang tertuang dalam buku ini mampu memberikan secercah cahaya
ilmu tentang penyelenggaraan KKN Unira.
Buku dan seluruh lampiran buku ini juga dapat di unduh di website
resmi simkkn.unira.ac.id.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan buku panduan ini, semoga amal baik yang telah diberikan
mendapat balasan yang berlipat dari Allah SWT dengan iringan doa
jazakumullah khoiron katsiro wa ahsanal jaza’, amin.
Lampiran-Lampiran

Contoh Penyusunan Proposal Kegiatan Kuliah Kerja Nyata

PROPOSAL KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA


MAHASISWA UNIVERSITAS MADURA

Tulis Tema dan Judul Kegiatan

Disusun oleh.....

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Madura


(Tulislah Nama Desa, Kecamatan, Kabupaten, dan Propinsi)

UNIVERSITAS MADURA
PAMEKASAN
Tahun
Contoh Lembar Pengesahan Proposal Pelaksanaan KKN

LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA


MAHASISWA UNIVERSITAS MADURA

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Guna Menyelesaikan Studi Sarjana S-1

Oleh :

NAMA :..................................
NPM :..................................

Mengetahui / Mengesahkan :

Lurah / Kepala Desa


Dosen Pembimbing Lapangan

................................. .......................................
Contoh Isi Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Isi :

Ucapan syukur atas selesainya Proposal KKN ini.


Jelaskan secara global kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dan manfaat secara umum. Juga
Pentingnya KKN bagi pembentukan sikap mental para mahasiswa.

Pernyataan bahwa program Kuliah Kerja Nyata berguna bagi mahasiswa sebagai bekal masa
depan, baik sebagai pemimpin maupun sebagai anggota masyarakat

1. Ucapan terima kasih kepada :


a. Rektor, LPPM, Dosen Pembimbing Lapangan
b. Camat, Kepala Desa / Lurah, dan seluruh jajaran di bawahnya
c. Segenap warga masyarakat desa tempat KKN berlangsung.

2. Permintaan maaf kepada semua pihak atas kekurangan dan kekhilafan selama kegiatan Kuliah Kerja
Nyata

3. dan hal-hal lain yang dipandang perlu

Kota, Tanggal- Bulan-Tahun

Penyusun

................................
Format Proposal

a. Kulit Luar (sampul) dan Halaman Judul :


Tuliskan judul atau Tema KKN, Nama Pelaksana, tempat dan tahun penyusunan.
b. Kata Pengantar :
Dalam kata pengantar diuraikan antara lain puji syukur ke hadirat Allah SWT., maksud/tujuan
KKN, ucapan terima kasih dan harapan-harapan bagi pembaca.
c. Daftar Isi :
Sebutkan secara rinci bagian-bagian yang ada dalam laporan menjadi bab-bab dan sub-sub bab.
d. Pendahuluan ( BAB I ) :
Dalam pendahuluan ini dilaporkan tentang latar belakang KKN, analisis situasi lokasi KKN/Desa,
tujuan, sasaran dan manfaat dari KKN (sesuai dengan tema KKN).
e. Program Kerja KKN ( BAB II ) :
Uraikan tahapan-tahapan kegiatan yang diprogramkan atau program kerja atau metode/langkah
kerja kegiatan.
h. Lampiran-lampiran :
Cantumkan dalam bagian ini seperti : biodata mahasiswa, jadwal kegiatan, daftar hadir, monografi
desa, dokumentasi kegiatan, dan lain-lainnya.
Contoh Penyusunan laporan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata

LAPORAN KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA


MAHASISWA UNIVERSITAS MADURA

Tulis Tema dan Judul Kegiatan

DESA / KELURAHAN : ...................................


KECAMATAN : ...................................
KABUPATEN : ...................................
PROPINSI : ...................................

Disusun oleh:
Nama :................
NPM :..................

UNIVERSITAS MADURA
PAMEKASAN
Tahun
Contoh Lembar Pengesahan laporan Pelaksanaan KKN

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA


MAHASISWA UNIVERSITAS MADURA

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Guna Menyelesaikan Studi Sarjana S-1

oleh :

NAMA :..................................
NPM :..................................

Mengetahui / Mengesahkan :

Lurah / Kepala Desa


Dosen Pembimbing Lapangan

................................. .......................................
Contoh Isi Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Isi :
Ucapan syukur atas selesainya laporan KKN ini.
Jelaskan secara global kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dan manfaat secara umum. Juga
Pentingnya KKN bagi pembentukan sikap mental para mahasiswa.
Pernyataan bahwa program Kuliah Kerja Nyata berguna bagi mahasiswa sebagai bekal masa
depan, baik sebagai pemimpin maupun sebagai anggota masyarakat
1. Ucapan terima kasih kepada :
a. Rektor, LPPM, Dosen Pembimbing Lapangan
b. Camat, Kepala Desa / Lurah, dan seluruh jajaran di bawahnya
c. Segenap warga masyarakat desa tempat KKN berlangsung.
2. Permintaan maaf kepada semua pihak atas kekurangan dan kekhilafan selama kegiatan Kuliah Kerja
Nyata

3. dan hal-hal lain yang dipandang perlu

Kota, Tanggal-Bulan-Tahun

Penyusun

................................
Lampiran : Contoh Form Biodata Peserta KKN

BIODATA MAHASISWA PESERTA KKN

Nama :
NPM :
Fakultas :
Program Studi :
Kelompok KKN :
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :
Motto :
Kesan :
Pesan :
Saran bagi pengembangan KKN berikutnya :

Pas Foto
3x4
Print
Contoh Absensi Kegiatan Peserta KKN

DAFTAR ABSENSI KEGIATAN PESERTA KKN MASA PANDEMI COVID 19

No Hari / Tanggal Jam Kegiatan Tempat Tanda


Tangan

.............. , .......................

Mahasiswa
Ketua/Koordinator Kegiatan

.................................
.............................
Format Laporan

a. Kulit Luar (sampul) dan Halaman Judul :


Tuliskan judul atau Tema KKN, Nama Pelaksana, tempat dan tahun penyusunan.
b. Kata Pengantar :
Dalam kata pengantar diuraikan antara lain puji syukur ke hadirat Allah SWT., maksud/tujuan
KKN, ucapan terima kasih dan harapan-harapan bagi pembaca.
c. Daftar Isi :
Sebutkan secara rinci bagian-bagian yang ada dalam laporan menjadi bab-bab dan sub-sub bab.
d. Pendahuluan ( BAB I ) :
Dalam pendahuluan ini dilaporkan tentang latar belakang KKN, analisis situasi lokasi KKN/Desa,
tujuan, sasaran dan manfaat dari KKN (sesuai dengan tema KKN).
e. Program Kerja KKN ( BAB II ) :
Uraikan tahapan-tahapan kegiatan yang diprogramkan atau program kerja atau metode/langkah
kerja kegiatan.
f. Pembahasan KKN ( BAB III ) :
Pada bagian ini uraikan secara rinci program yang terlaksana, Termasuk pula faktor pendukung
dan penghambat pelaksanaan KKN, dampak positif dan negatifnya, tindak lanjut serta partisipasi
masyarakat dalam Lokasi KKN dan sekitar Lokasi KKN/Desa.
g. Kesimpulan dan saran ( BAB V ) :
Uraikan tentang kesimpulan dan saran-saran dari pelaksanaan KKN.
i. Lampiran-lampiran :
Cantumkan dalam bagian ini seperti : biodata mahasiswa, jadwal kegiatan, daftar hadir, monografi
desa, dokumentasi kegiatan, dan lain-lainnya.

.......................... , ..........................

Mahasiswa KKN

...........................................

Menyetujui

Lurah / Kepala Desa

...............................................
Ngabdimas : Jurnal Pengabdian Masyarakat
UNIVERSITAS MADURA
p-ISSN -, e-ISSN -

2. Format Artikel
JUDUL TULISAN: Abstrak

SINGKAT DAN PADAT Isi abstrak antara 150-300 kata dalam satu paragraf. Bagian abstrak berisi tentang latar
belakang permasalahan masyarakat, solusi, metode pelaksanaan, kegiatan secara singkat
TIDAK LEBIH DARI 20 dan jelas. Di bagian akhir abstrak berisi kontribusi kegiatan untuk masyarakat umum .

KATA Kata Kunci: kata kunci terdiri dari 3-5 kata, pisahkan dengan titik koma {;)

Abstract

Penulis1, Penulis2 The abstract section contains the background to the community's problems, solutions,
methods of implementation, activities briefly and clearly. At the end of the abstract contains
the contribution of activities for the general public.
1)
Pendidikan Matematika, Universitas
Madura Keywords: keywords consist of 3-5 words, separating them with a semicolon (;)
2)
Ekonomi Manajemen, Universitas Madura

Article history
Received : diisi oleh editor
Revised : diisi oleh editor
Accepted : diisi oleh editor

*Corresponding author
Pilih penulis yang akan menjadi
korespondensi author
Email : corresponding author

© 20xx Some rights reserved


PENDAHULUAN dirujuk dalam naskah.
Heading 2/Subbagian
Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, metodologi Ketentuan Umum
(jika ada) serta tinjauan pustaka yang memuat kajian pustaka Panjang tulisan antara 8-12 halaman, termasuk lampiran.
dan landasan teori yang relevan. Rujukan ditulis dalam Font yang digunakan adalah Times New Roman dengan
tanda kurung: (nama akhir penulis, tahun penerbitan). style dan ukuran sebagaimana contoh dalam template ini,
Disajikan secara sistematik sehingga didapatkan gambaran kecuali font untuk penulisan algoritma atau program yang
tentang dasar kegiatan pengabdian dan hasil yang akan dijelaskan lebih terperinci dalam bagian tersendiri.
diharapkan. Untuk optimalisasi halaman, usahakan jumlah halaman
genap.
Referensi Perhatikan penggunaan bahasa. Gunakan Bahasa Indonesia
Perujukan dan pengutipan menggunakan teknik rujukan yang baku untuk ragam ilmiah. Jika menggunakan istilah
asing yang belum diserap ke dalam Bahasa Indonesia,
berkurung (nama, tahun). Pencantuman sumber pada kutipan
tuliskan italic (miring). Jika istilah tersebut sudah terserap
langsung hendaknya disertai keterangan tentang nomor ke dalam Bahasa Indonesia atau sudah lazim di dunia
halaman tepat asal kutipan. Contoh: (Davis, 2003: 47). informatika, seperti monitor, tidak perlu ditulis miring.
Gunakan sistem author-date untuk menulis referensi, seperti
‘(Kosko, 1999)‘ atau ‘menurut pendapat Kosko (1999) .... ‘. Persamaan
Gunakan nama belakang pengarang diikuti tahun terbit. Jika penulisan persamaan matematika menggunakan Microsoft
Anda ingin menghemat energi, akan lebih baik jika Anda Equation. Untuk persamaan yang sederhana dapat diketik
menginstall aplikasi Mendeley atau Zotero pada komputer
Anda. secara manual, klik pada toolbars.
METODE PELAKSANAAN n

Menguraikan metode pelaksanaan pengabdian yang z _ in j


 b1 j   x i v ij (1)
dilakukan. Metode pelaksanaan diuraikan dari tahapan awal i1

sampai akhir pengabdian yang dilakukan dengan jelas. Gunakan style Persamaan untuk menulis persamaan seperti
di atas. Pastikan tidak lupa menuliskan nomor persamaan
PEMBAHASAN terurut menurut penampakan :-) . Nomor persamaan ini
Menguraikan hasil analisis kualitatif dan/atau kuantitatif dituliskan dalam kurung rapat kanan. Rujukan persamaan
dengan penekanan pada jawaban atas permasalahan. Isi dari dengan dengan cara seperti ini: dalam Persamaan (1) dan
pembahasan ini memuat segala sesuatu tentang kegiatan seterusnya. Dalam menuliskan persamaan, gunakan font size
yang dilakukan dalam artikel. Mulai dari konsep, 10 untuk variabel, sedangkan untuk pangkat dan indeks
perancangan, pelaksanaan kegiatan, data kegiatan, dan hasil gunakan font size 8. Font dalam persamaan dengan style
dari kegiatan yang ada. miring, kecuali untuk angka.
Isi didukung dengan gambar, tabel, dan persamaan yang
Tabel Berikut adalah contoh penulisan daftar pustaka.
Penulisan tabel dengan nomor urut dan judul yang Daftar pustaka harus lengkap dan sesuai dengan acuan yang
diletakkan di atas tabel. Tabel dibuat rata kiri. Tabel disajikan dalam batang tubuh artikel. Artinya, sumber yang
mengacu dalam teks dengan menuliskan seperti, ditulis dalam daftar pustaka benar-benar dirujuk dalam
‘...perhatikan juga font yang digunakan pada Tabel 1’ (tabel tubuh artikel. Sebaliknya, semua acuan yang telah
ditulis dengan ‘T’ besar). disebutkan dalam artikel harus dicantumkan dalam daftar
Tabel 1. Judul tabel, gunakan sentence case (huruf pustaka. Untuk menunjukkan kaulitas artikel ilmiah, daftar
awalnya besar) yang dimasukkan dalam daftar pustaka harus cukup banyak.
Daftar pustaka disusun secara alfabetis dan cara
No Baris ini Italic penulisannya disesuaikan dengan aturan yang telah
1 isi tabel. Jika tidak cukup, Font isi tabel ditentukan. Kaidah penulisan kutipan, acuan, dan daftar
bisa mengecilkan ukuran Regular pustaka mengikuti template artikel ini.
huruf sampai 8 points. Daftar rujukan disusun dengan tata cara seperti contoh
Jangan lebih kecil dari ini. berikut ini dan diurutkan secara alfabetis.

Aisyah, Nyimas., dkk. (2007). Pengembangan Pembelajarn


Simetri lipat SD. Jakarta: Direktorat Jendral
Usahakan tabel jangan terpotong pada halaman yang pendidikan tinggi departemen pendidikan nasional,
berbeda, kecuali jika besarnya melebihi satu halaman. Jika (online), (http://newbornagain.wordpress.com),
harus terpotong, jangan lupa tulis ulang header row untuk diakses 2 September 2020
setiap kolomnya, diberi nomor urut tabel yang sama, dan Amir, A. (2014). Pembelajaran matematika SD dengan
judul diganti dengan Lanjutan. Judul tabel tidak diakhiri menggunakan media manipulatif. In Forum
dengan titik. Untuk tabel dengan lebar lebih dari 1 kolom Paedagogik (Vol. 6, No. 01).
harus diletakkan di awal atau akhir halaman, sedangkan Gunawan, D., & Al Irsyadi, F. Y. (2016). Pemanfaatan
tabel dengan lebar kurang dari 1 kolom penempatannya Pemrograman Visual Sebagai Alternatif Pembuatan
bebas asalkan ditempatkan sesudah kalimat yang Media Belajar Berbasis Game dan Animasi. Warta
merujuknya. LPM, 19(1), 53-63.
Hermanto, H. (2010). Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif
Gambar Membutuhkan Keseriusan Manajemen Sekolah. JPK
Seperti halnya tabel, pastikan setiap gambar mempunyai (Jurnal Pendidikan Khusus), 6(2).
nomor urut dan judul. Gambar yang diletakkan tidak perlu Indonesia, P. R. (2006). Undang-undang Republik Indonesia
diberi bingkai dan gunakan gambar greyscale. Gunakan nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
style Judul_Gambar untuk format ini. Gambar dibuat rata nasional
tengah. Gambar juga harus diacu dalam teks dengan Iskandar, R. S. F., & Raditya, A. (2017). Pengembangan
menuliskan seperti, ‘... Judul gambar tidak diakhiri dengan Bahan Ajar Project Based Learning Berbantuan
titik. Untuk gambar dengan lebar lebih dari 1 kolom, posisi Scratch. Prosiding Seminar Nasional Matematika
gambar harus diletakkan di awal atau di akhir halaman, dan Aplikasinya. Universitas Airlangga
sedangkan gambar dengan lebar kurang dari 1 kolom Jannah, U. R. (2013). Teori Dienes dalam Pembelajaran
penempatannya bebas. Gambar dengan ukuran kecil,, jangan Matematika. Jurnal Interaksi, 8(2), 126–131
ditempatkan mendahului kalimat yang merujuknya, apalagi Jannah, U. R., Saleh, H., & Wahidah, A. (2019). Scaffolding
ditempatkan sebelum judul makalah. untuk Pembelajaran Matematika di Kelas
Inklusi. JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan
Matematika), 5(1), 61-7
.

Keterangan:

Artikel kegiatan KKN ini dapat juga di


Gambar 1. Judul Gambar, juga menggunakan sentence terbitkan di jurnal pengabdian
case (huruf awalnya besar) masyarakat lain.

KESIMPULAN
Berisi kesimpulan yang diambil berdasarkan kegiatan
pengabdian yang telah dilakukan dan pernyataan singkat
tentang hasil yang disarikan dari pembahasan. Bagian akhir
dapat ditambahkan saran kegiatan pengabdian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dapat dibuat dengan bantuan aplikasi
Mendeley dan Zotero dan tanpa nomor. Daftar pustaka
ditulis dengan format APA Style. Untuk semua pengarang,
tulis nama belakang diikuti singkatan nama tengah dan
depan. Hanya published paper (judul buku, nama dan nomor
volume jurnal) yang ditulis miring. Perhatikan untuk rujukan
dari Internet, semua bagian rujukan tetap ditulis lengkap.
Referensi
a. SK Mendiknas No. 232/U/2000

b. Pedoman Akademik Universitas

c. Pedoman Akademik Fakultas

d. Pedoman Kuliah Kerja Nyata 2021

Anda mungkin juga menyukai