Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PENDIDIKAN ANAK

DISUSUN OLEH :

NUGROHO WAHYU RAMADHAN

MADRASAH ALIYAH IHWATUN HASANAH

TAHUN AJARAN 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang " Dampak Pandemi

Covid-19 Terhadap Pendidikan Anak ".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut

memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa

maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari

penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami

dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki

karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga

inspirasi untuk pembaca.

Rokan Hilir, 17 Februari 2023

Nugroho Wahyu Ramadan

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

1. Latar Belakang..............................................................................................1
2. Rumusan Masalah.........................................................................................3
3. Tujuan Penelitian...........................................................................................3
4. Manfaat Penelitian.........................................................................................3
5. Metode Penelitian .........................................................................................4
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN ..................................................................................6

1. Prolog...........................................................................................................6
2. Dampak Covid 19 Terhadap Proses Belajar di Sekolah.................................11
3. Kerugian Siswa Pada Proses Penilaian .........................................................12
4. Dampak Pada Lulusan Sekolah.....................................................................13
5. Langkah Strategis dan Solusi Bagi Dunia Pendidikan di Indonesia...............14
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................................16

1. Kesimpulan ..................................................................................................16
2. Saran.............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................18

II
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pada akhir tahun 2019 dunia dikejutkan dengan kemunculan virus corona (Covid-19).
Lebih dari 114 negara telah terjangkit virus ini. Delapan Negara diantaranya telah
mengkonfirmasi lebih dari 1000 orang tertular virus corona untuk itu WHO menyatakan virus
corona sebagai PHEIC (public health emergencies international concern) yaitu kejadian luar
biasa yang beresiko terhadap kesehatan masyarakat antar Negara dan membutuhkan respons
internasional.

Penutupan sementara lembaga pendidikan sebagai upaya menahan penyebaran pendemi


covid-19 di seluruh dunia berdampak pada jutaan pelajar, tidak kecuali di Indonesia.
Gangguan dalam proses belajar langsung antara siswa dan guru dan pembatalan penilaian
belajar berdampak pada psikologis anak didik dan menurunnya kualitas keterampilan murid.
Beban itu merupakan tanggung jawab semua elemen pendidikan khususnya negara dalam
memfasilitasi kelangsungan sekolah bagi semua steakholders pendidikan guna melakukan
pembelajaran jarak jauh. Bagaimana mestinya Indonesia merencanakan, mempersiapkan, dan
mengatasi pemulihan covid 19, untuk menekan kerugian dunia pendidikan di masa
mendatang.

Pandemi COVID-19 merupakan musibah yang memilukan seluruh penduduk bumi.


Seluruh segmen kehidupan manusia di bumi terganggu, tanpa kecuali Pendidikan. Banyak
negara memutuskan menutup sekolah, perguruan tinggi maupun universitas, termasuk
Indonesia. Krisis datang secara tiba-tiba, pemerintah di belahan bumi manapun termasuk
Indonesia harus mengambil keputusan yang berat untuk menutup sekolah demi mengurangi
kontak orang-orang secara pasif dan untuk menyelamatkan hidup. Selain itu, pandemi Covid-
19 juga berdampak pada aktivitas pembelajaran anak di sekolah. Anak tidak dapat ke sekolah
dan bergaul dengan teman di sekolah. Pembelajaran dilakukan di rumah lewat media sosial,
seperti zoom, ruang belajar,Whatsapp, atau google room. Peran orang tua menjadi kunci
utama dalam pembelajaran anak sehingga minat belajar anak tidak menurun meskipun proses
pembelajaran tidak dilangsungkan dengan tatap muka.

1
Selain itu dampak lain dirasakan oleh peserta didik dari belajar dari rumah adalah beban
pelajaran terlalu banyak. Pada saat yang sama peserta didik dituntut untuk dapat mencermati
dan mempelajari materi pelajaran sendiri dengan cepat. Kalaupun diberikan ruang bertanya

1
2

kepada guru melalui pesan aplikasi WhatsApp itu dirasakan tidak cukup waktu. Dan,
yang paling mudah diamati oleh orang tua peserta didik, belajar mengajar dari rumah juga
membuat peserta didik menjadi gampang bosan karena tidak bisa berinteraksi langsung
dengan guru dan teman-temannya.

Pada masa pandemi, orang tua banyak memiliki waktu bersama anak-anaknya sehingga
anak cenderung berkembang melalui pengasuhan yang diberikan orang tua (Ambarita et al.,
2022). Keterlibatan orang tua menjadi hal penting dalam membantu anak dari keterbatasan
belajar, meningkatkan hubungan sosial anak dan mengajarkan anak mengenai kesadaran akan
minat belajar.

Di Rokan Hilir Riau, banyak orang tua yang mengeluh soal pembelajaran dari rumah
yang diakibatkan oleh wabah virus Corona ini. Pada saat yang sama anak dituntut untuk
dapat mencermati dan mempelajari materi pelajaran sendiri dengan cepat. Walaupun ruang
bertanya kepada guru melalui pesan aplikasi Whatsapp itupun dirasakan tidak cukup waktu,
dan yang paling mudah diamati oleh orang tua peserta didik, belajar mengajar dari rumah
juga membuat anak menjadi gampang bosan karena tidak bisa berinteraksi langsung dengan
guru dan teman-temannya. Pembelajaran di rumah memungkinkan sebagian orang tua stress
dalam mendampingi anak apabila kurang memahami karakter anak. Orang tua merasa bahwa
anak susah diatur, maunya main saja, malas belajar. Selain menghadapi perilaku anak dalam
mendampingi belajar di rumah, orang tua juga dituntut dapat menjelaskan banyak hal terkait
dengan materi pelajaran, sementara tidak semua orang tua siap untuk itu. Belum lagi jika
anaknya banyak dan orang tua harus bekerja untuk mencari nafkah, orang tua menjadi lebih
pusing.

Dari uraian diatas menunjukkan pentingnya kita untuk mengetahui perkembangan


pendidikan anak pada masa pandemi ini, maka dengan penelitian ini peneliti ingin mengkaji
secara mendalam tentang “Dampak Perkembangan Pendidikan Anak Pada Masa Pandemi
Covid-19 di Rokan Hilir Riau”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana perkembangan pendidikan anak pada masa pandemi Covid-19 di Rokan Hilir
Riau. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan dalam bidang
pendidikan dan dapat disajikan sebagai bahan acuan dalam mengembangkan penelitian yang
berkenaan dengan “Dampak Perkembangan Pendidikan Anak pada Masa Pandemi Covid-19
di Rokan Hilir Riau”.
3

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai
berikut:

a. Bagaimana system pembelajaran berbasis online pada masa pandemi Covid-19


Roakan Hilir.
b. Bagaimana kolaborasi sekolah dan orang tua dalam bentuk pendampingan pada
sistem pembelajaran berbasis online pada masa pandemi Covid-19 di Rokan Hilir
Riau.
c. Bagaimana ketuntasan hasil belajar berbasis online pada masa pandemi Covid-19 di
Rokan Hilir Riau.
3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini dapat dipaparkan
sebagai berikut :

a. Untuk menganalisis sistem pembelajaran berbasis online pada masa


pandemi Covid-19 di Rokan Hilir Riau.
b. Untuk menganalisis kolaborasi sekolah dan orang tua dalam bentuk
pendampingan dalam proses pembelajaran berbasis online pada masa
pandemi Covid-19 di Rokan Hilir Riau.
c. Untuk menganalisis ketuntasan hasil belajar berbasis online pada masa
pandemi Covid-19 di Rokan Hilir Riau.

4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah mampu menyumbangkan pemikiran
bagi berbagai pihak, antara lain :

a. Peneliti: menambah pengetahuan dan wawasan dalam hal kolaborasi sekolah dan
orang tua dalam pembelajaran berbasis online pada masa pandemi Covid-19 di
sekolah Rokan Hilir Riau, sehingga mendapat masukan sebagai dasar pengambilan
keputusan dalam proses pembelajaran pada masa mendatang
b. Sekolah di Rokan Hilir Riau: hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada
pengambil kebijakan proses pembelajaran selama masa pandemi Covid-19 sehingga
4

dapat dipakai sebagai acuan dalam menentukan proses pembelajaran untuk siswa
yang lebih efektif dan efisien.
5. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu data yang dikumpulkan
berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. Menurut Bog & Taylor yang dikutip oleh
Moleong, penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena penelitian berhubungan dengan


fenomena social di masyarakat, yaitu menganalisis perkembangan pendidikan anak pada
masa pandemi covid-19. Lokasi penelitian adalah Sekolah yang berada di Kecamatan Balai
Jaya Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau dan Yang menjadi sasaran dalam penelitian ini
ditujukan Penduduk Negeri Roakan Hilir Riau adalah masyarakat heterogen karena terdiri
dari berbagai suku, agama, kebudayaan dan adat istiadat serta latar belakang pendidikan yang
berbeda-beda.

Penelitian ini mendeskripsikan permasalahan dampak pendemi covid-19 terhadap


pendidikan anak di Rokan Hilir Riau. dengan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Data
primer diambil dari sampel yang sudah ditentukan karakteristiknya, yaitu siswa SD, SMP dan
SMA yang ada di lingkungan Rokan Hilir Riau. Survei pengumpulan data dilakukan
langsung (observasi) ke lokasi penelitian. Hal ini hanya dilakukan kepada sampel yang
betulbetul siap, waktu dan berminat memenuhi permintaan peneliti untuk diwawancarai. Data
skunder adalah data yang diperoleh dari buku-buku, perpustakaan, dan hasil wawancara. Data
tersebut dalam penelitian ini antara lain adalah data jumlah sampel dan data saran berupa
tanggapan sampel terhadap pengaruh covid-19 terhadap perkembangan pendidikan mereka.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi atau pengamatan dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Dalam observasi secara
langsung ini, peneliti berlaku sebagai pengamat penuh yang dapat melakukan pengamatan
tentang dampak pendemi covid19 terhadap pendidikan anak di Roakan Hilir Riau.

2. Wawancara adalah proses tanya jawab (verbal) antara peneliti dengan responden dan pihak
orang tua. Selain melalui wawancara, data lainnya yang bersifat sekunder, diperoleh dari
pustaka, tulisan dari seminar, diskusi, dan lain-lain.
5

3. Studi Dokumentasi yaitu mengumpulkan dan mempelajari data atau dokumen yang
mendukung penelitian. Dalam melakukan analisis terhadap semua data yang ada, penulis
menggunakan teknik analisis data deskriftif Analisis Non-statistik. Sebab data-data dari
penelitian ini bukan berupa angka, namun berbentuk uraian entitas yang diwujudkan berupa
kata-kata.

Untuk analisis data hasil penelitian penulis menggunakan 2 metode yaitu sebagai berikut:

1. Metode induktif
Proses logika yang berangkat dari data emperik lewat observasi menuju ke suatu teori
atau mengorganisani fakta-fakta atau data-data yang terpisahpisah menja disuatu
rangkaian yang saling berhubungan.
2. Metode Deduktif
merupakan pembahasan yang berangkat dari kebenaran umum mengenai suatu fenomena
(teori) dan menggenaralisasikan kebenaran tersebut pada suatu peristiwa atau data
tertentu yang berciri sama dengan fenomena yang bersangkutan.
6
BAB II

ISI dan PEMBAHASAN

1. Prolog
Pandemi COVID-19 merupakan musibah yang memilukan seluruh penduduk bumi.
Seluruh segmen kehidupan manusia di bumi terganggu, tanpa kecuali pendidikan. Banyak
negara memutuskan menutup sekolah, perguruan tinggi maupun universitas, termasuk
Indonesia. Krisis benar-benar datang tiba-tiba, pemerintah di belahan bumi manapun
termasuk Indonesia harus mengambil keputusan yang pahit menutup sekolah untuk
mengurangi kontak orang-orang secara masif dan untuk menyelamatkan hidup atau tetap
harus membuka sekolah dalam rangka survive para pekerja dalam menjaga keberlangsungan
ekonomi.
Ada dua dampak bagi keberlangsungan pendidikan yang disebabkan oleh pandemi Covid-
19. Pertama adalah dampak jangka pendek, yang dirasakan oleh banyak keluarga di Indonesia
baik di kota maupun di desa. Di Indonesia banyak keluarga yang kurang familier melakukan
sekolah di rumah. Bersekolah di rumah bagi keluarga Indonesia adalah kejutan besar
khususnya bagi produktivitas orang tua yang biasanya sibuk dengan pekerjaannya di luar
rumah.
Demikian juga dengan problem psikologis anak-anak peserta didik yang terbiasa belajar
bertatap muka langsung dengan guru-guru mereka. Seluruh elemen pendidikan secara
kehidupan sosial “terpapar” sakit karena covid-19. Pelaksanaan pengajaran berlangsung
dengan cara online. Proses ini berjalan pada skala yang belum pernah terukur dan teruji sebab
belum pernah terjadi sebelumnya. Tak Pelak di desadesa terpencil yang berpenduduk usia
sekolah sangat padat menjadi serba kebingungan, sebab infrastruktur informasi teknologi
sangat terbatas. Penilaian siswa bergerak online dan banyak trial and error dengan sistem
yang tidak ada kepastian, malah banyak penilaian yang banyak dibatalkan. Kedua adalah
dampak jangka panjang. Banyak kelompok masyarakat di Indonesia yang akan terpapar
dampak jangka panjang dari covid-19 ini. Dampak pendidikan dari sisi waktu jangka panjang
adalah aspek keadilan dan peningkatan ketidaksetaraan antar kelompok masyarakat dan
antardaerah di Indonesia. Dampak pandemi Covid-19 terhadap pendidikan anak di Negeri
Halong RT 034/RW 011 sangat berdampak sekali terhadap anak maupun orang tua. Dampak
itu dapat dilihat dari segi positif dan juga negatif. Dampak Covid-19 pada Proses Belajar di
Sekolah Proses pembelajaran di sekolah merupakan alat kebijakan publik terbaik sebagai

6
upaya peningkatan pengetahuan dan skill. Selain itu banyak siswa menganggap bahwa
sekolah adalah kegiatan yang sangat menyenangkan, mereka bisa berinteraksi satu sama lain.

6
7

Sekolah dapat meningkatkan keterampilan sosial dan kesadaran kelas sosial siswa.
Sekolah secara keseluruhan adalah media interaksi antar siswa dan guru untuk meningkatkan
kemampuan integensi, skill dan rasa kasih sayang diantara mereka. Tetapi sekarang kegiatan
yang bernama sekolah berhenti dengan tiba-tiba karena gangguan Covid-19. Sekolah perlu
memaksakan diri menggunakan media daring.
Namun penggunaan teknologi bukan tidak ada masalah, banyak varians masalah yang
menghambat terlaksananya efektivitas pembelajaran dengan metode daring diantaranya
adalah
(a) Keterbatasan Penguasaan Teknologi Informasi oleh Guru dan Siswa,
(b) Sarana dan Prasarana yang Kurang Memadai,
(c) Akses Internet yang terbatas,
(d) Kurang siapnya penyediaan Anggaran.
Orang tua dan siswa yang berada Rokan Hilir Riau, pandemic Covid-19 ini sangat
berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan anak. Dalam proses pembelajaran orang tua
harus mengeluarkan uang untuk membeli paket data agar anaknya bisa mengikuti
pembelajaran lewat Zoom mapun Whatsapp. Selain itu Kerugian Siswa pada Proses saat
ujian yang mestinya dilakukan oleh murid pada kondisi normal, sekarang dengan mendadak
karena dampak covid-19, maka ujian dibatalkan ataupun di tunda.
Penilaian internal bagi sekolah barangkali dianggap kurang urgent tetapi bagi
keluarga murid informasi penilaian sangat penting. Ada yang menganggap hilangnya
informasi penilaian murid sangatlah berarti bagi keberlangsungan masa depan murid.
Misalkan saja target-target skill maupun keahlian tertentu murid yang mestinya tahun ini
mendapatkan penilaian sehingga berdampak treatment untuk tahun yang akan datang, maka
pupus sudah bagi murid yang telah mampu menguasai banyak keterampilan di tahun ini
tetapi tidak memperoleh penilaian yang semestinya. Siswa yang berada di lingkungan Rokan
Hilir Riau, banyak siswa yang tugas-tuganya dibuat oleh orang tua, mereka hanya tinggal
ambil dan kumpulkan saja. Ini berdampak pada penilaian yang akan didapat oleh siswa.

Out put yang didapat oleh siswa adalah kurangnya pengetahuan tentang pembelajaran
yang mereka dapatkan dan ini berimabs bagi masa depan mereka. Motivasi menurun dan
rentan mendapat kekerasan Kebijakan belajar di rumah memunculkan tantangan bagi anak.
Sebanyak 42 persen responden orang tua mengaku motivasi belajar anak kian menurun dari
waktu ke waktu selama masa pandemi. Tak hanya itu, sekitar 10-20 persen responden orang
tua juga mengaku anaknya sulit berkonsentrasi, bingung, susah tidur, stres, mudah lelah, dan
8

kesepian. Berdasarkan pemaparan orang tua, hal tersebut disebabkan oleh banyaknya tugas
yang harus dikerjakan dalam waktu sempit, metode belajar yang kurang menyenangkan, dan
terbatasnya interaksi dengan teman. Selain itu, kebijakan belajar dari rumah juga memberikan
tantangan bagi orang tua. Dengan konsep tersebut, guru secara tidak langsung
mendelegasikan perannya terhadap orang tua. Orang tua yang tidak terbiasa tentu akan
kewalahan dengan perubahan pola pembelajaran baru ini. Ditambah banyaknya orang tua
yang mengalami tekanan psikologis juga rentan menimbulkan kekerasan pada anak di rumah.
Menurunnya prestasi belajar siswa dikarenakan terlalu banyak bermain dan juga
melakukan aktivitas-aktivitas yang lain dibandingkan den belajar. Dampak pada Lulusan
Sekolah Para siswa yang tahun ini lulus mengalami gangguan pengajaran di bagian akhir
studi mereka. Dampak langsung yang dialami oleh mereka adalah gangguan utama dalam
penilaian akhir yang mestinya mereka dapatkan. Namun dengan kondisi apapun mereka tetap
lulus dalam kondisi resesi global yang memilukan ini. Kondisi pasar kerja yang cenderung
sulit merupakan kendala baru bagi lulusan. Persaingan dipasar kerja sangat “gaduh” dan
berhimpit dengan para pekerja yang juga sudah mengalami Putus Hubungan Kerja (PHK)
dari perusahaan dimana mereka bekerja. kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan pihak
sekolah bagi keseluruhan siswa tanpa terkecuali.
Dampak positif yang diakibatkan olej covid19 antara lain: Memicu Percepatan
Transformasi Pendidikan pada masa Pandemi Covid-19 yang datang tak diudang,
menyebabkan penutupan sekolah-sekolah dalam upaya menghentikan pergerakkan pandemi.
Sebagai gantinya, pemerintah telah memberlakukan sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).
Sistem PJJ yang berbasis teknologi tentu mengharuskan lembaga pendidikan, guru,
siswa bahkan orang tua agar cakap teknologi. Hal ini memicu percepatan transformasi
teknologi pendidikan di negeri ini. Ini tentu berdampak positif karena penggunaa teknologi
dalam pendidikan selaras dengan era Revolusi Industri yang terus merangsek maju. Orang tua
dan siswa yang berada di lingkungan Rokan Hilir Riau, siswa dan orang tua yang tadinya
tidak terlalu tanggap dengan penggunaan aplikasi-aplikasi yang berbasis internet atau daring
akhirnya jadi tahu. Ini berdampak baik bagi orang tua dan juga siswa dalam dunia daring.
1. Banyak Munculnya Aplikasi Belajar Daring Percepatan transformasi teknologi
pendidikan karena pandemi Corona membuat berbagai platform meluncurkan berbagai
aplikasi belajar daring guna mendukung PJJ. Banyak munculnya aplikasi belajar daring
membuat belajar dari rumah saja tetap dapat dilakukan dengan efektif. Aplikasi-aplikasi
belajar daring dikembangkan dengan penyediaan fitur-fitur yang memudahkan dalam
melakukan belajar daring. Salah satu aplikasi yang memiliki fitur yang keren, user
9

interface yang friendly, teruji, dan andal adalah aplikasi eStudy. Aplikasi ini menjadi
salah satu solusi PJJ yang sangat recomended untuk digunakan. Dengan munculnya
banyak aplikasi-aplikasi berbasis internet, ini menambah wawasan dan pengetahuan juga
bagi orang tua dan siswa untuk sama-sama belajar. Jadi, bukan anak saja yang belajar tapi
orang tua juga belajar hal-hal yang baru.
2. Kolaborasi Orang Tua dan Guru Selama masa pandemi ini, peserta didik tentu akan
menghabiskan waktu belajar di rumah. Di mana ini menuntut adanya kolaborasi yang
inovatif antara orang tua dan guru sehingga peserta didik tetap bisa menjalani belajar
daring dengan efektif. Selain itu, kolaborasi yang inovatif dapat mengatasi berbagai
keluhan selama menjalani belajar daring. Ini akan memberikan dampak positif bagi dunia
pendidikan baik di masa kini maupun masa mendatang. Orang tua dirumah yang tadinya
sibuk dengan pekerjaan dan kurang memperhatikan proses pembelajaran anak, tetapi
karena dengan adanya pandemik Covid-19 ini, orang tua dilibatkan langsung dalam
pembelajaran anak dari rumah dengan cara mendapingi mereka pada saat proses
pembelajaran berlangsung dan juga dalam mengerjakan tugas-tugas rumah.
3. Penerapan Ilmu di Tengah Keluarga Saat semua sekolah ditutup dan belajar dari rumah
menjadi kesempatan bagi peserta didik untuk menerapkan ilmu di tengah keluarga. Baik
hanya sekedar membuka diskusi kecil atau dengan mengajarkan ilmu yang diperoleh
kepada keluarga. Ini berperan penting dalam meningkatkan pemahaman peserta didik
terhadap suatu ilmu dengan cara aplikasi secara langsung. Ilmu yang diaplikasikan secara
langsung akan memberikan pengaruh tidak hanya pada yang mengaplikasikan namun
juga bagi yang menerima pengaplikasian. orang tua juga turut belajar bersamasama
dengan anak mereka pada saat proses pembelajaran berlangsung atau juga pada saat
mengerjakan tugas-tugas dirumah. Disitulah muncul diskusi antara orang tua dan anak
dalam keluarga.
4. Membangun Mental Positif Kita memiliki tantangan untuk tidak memberikan ruang bagi
mental negatif berkembang. Sebaliknya, kita harus membangun mental positif agar
pandemi Corona tak dapat memberikan ancaman sedikitpun. siswa yang berada di
lingkungan Roakan Hilir Riau, ada siswa yang karena pandemic Covid-19 ini membuat
mereka menjadi takut, dan cemas. Selain itu mereka juga tidak dapat bersosialisasi
dengan teman-teman mereka. Hal inilah yang selaku orang tua harus menanamkan mental
yang positif terhadap anak supaya mereka tidak terlalu merasa takut dan cemas yang
berlebihan.
10

Langkah Strategis dan Solusi bagi dunia Pendidikan Indonesia. Dalam penanganan
dampak Covid-19 pada dunia pendidikan, seluruh steakholders harus bahu membahu berbuat.
Kondisi ini tidak boleh terlepas pandang dari kebijakan pemerintah dan pelaksanaannya
operasionalisasi di lapangan. Adapun hal-hal yang wajib dilakukan oleh semua steakholders
pendidikan adalah:
1. Pemerintah Peran pemerintah sangat penting dan fundamental. Alokasi anggaran yang
sudah diputuskan oleh Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 2020 tentang refocussing
kegiatan, relokasi anggaran, serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka percepatan
penanganan Covid-19 harus segera dilaksanakan.
2. Orang Tua Orang tua sebagai pendidik utama di rumah tangga harus menjalankan
fungsinya. Meskipun demikian tetap saja bantuan guru di sekolah perlu hadir door to door
disemua peserta didik. Ini harus membuka cakrawala dan tanggungjwab orang tua bahwa
pendidikan anaknya harus dikembalikan pada effort orang tua dalam mendidikan mental,
sikap dan pengetahuan anak-anaknya.
3. Guru Langkah pembelajaran daring harus seefektif mungkin. Guru bukan membebani
murid dalam tugas-tugas yang dihantarkan dalam belajar di rumah. Jika perlu guru hadir
secara gagasan dalam door to door peserta didik. Guru bukan hanya memposisikan
sebagai pentransfer ilmu, tetapi tetap saja mengutamakan ing ngarso sung tulada, ing
madya mangun karsa, tut wuri handayani.
4. Sekolah Sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan harus bersiaga memfasilitasi
perubahan apapun menyangkut pendidikan siswanya. Pendidikan tingkah laku harus
menjadi pijakan kuat ditengah perkembangan teknologi dan arus percepatan informasi.

Program-program pendidikan yang dilakukan sekolah harus benar-benar


disampaikan kepada murid, terlebih dengan media daring tetap saja pihak sekolah
harus benar-benar memperhatikan etika sebagai lembaga pendidikan. Penekanan
belajar dirumah kepada murid harus benarbenar mendapat kawalan agar guru-guru
yang mengajar melalui media daring tetap semangat dan kreatif menyampaikan
pelajaran Kesimpulan Dalam membantu anak dari keterbatasan belajar anak,
meningkatkan hubungan sosial dan mengerjakan anak mengenai kesadaran akan
minat belajar. Orang tua adalah mengontrol anak dalam pelaksanaan media daring
tersebut sehingga anak dapat belajar dengan baik Menjadikan diri sebagai orang tua
untuk mengatasi dampak pendemi covid-19 terhadap pendidikan anak di Roakan Hilir
Riau pada masa pendemi orang tua banyak memiliki waktu bersama anak anak
11

sehingga anak cenderung berkembang melalui pengasuhan orng tua keterlibatan orang
tua menjadi hal penting.

2. Dampak Covid-19 pada Proses Belajar di Sekolah


Proses pembelajaran di sekolah merupakan alat kebijakan publik terbaik sebagai upaya
peningkatan pengetahuan dan skill. Selain itu banyak siswa menganggap bahwa sekolah
adalah kegiatan yang sangat menyenangkan, mereka bisa berinteraksi satu sama lain. Sekolah
dapat meningkatkan keterampilan sosial dan kesadaran kelas sosial siswa. Sekolah secara
keseluruhan adalah media interaksi antar siswa dan guru untuk meningkatkan kemampuan
integensi, skill dan rasa kasih sayang diantara mereka. Tetapi sekarang kegiatan yang
bernama sekolah berhenti dengan tiba-tiba karena gangguan Covid-19.
Sejauh mana dampaknya bagi proses Belajar di sekolah? Khusus untuk Indonesia banyak
bukti ketika sekolah sangat mempengaruhi produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Pada
sebuah artikel yang ditulis menjelaskan dimana para remaja di Indonesia memiliki jumlah
hari yang berbeda untuk mempersiapkan diri menghadapi test penting. Perbedaan-perbedaan
ini bersifat acak kondisional yang penulis coba mengasumsikan kondisi yang sama di
Indonesia.
Para remaja di Indonesia itu menambah belajar selama sepuluh hari sekolah dan hasil
yang mereka dapatkan adalah meningkatkan skor pada tes pengetahuan mereka. Begitu juga
ketika kita merujuk Jonsson, bahwa menghadiri sekolah akan meningkatkan kapasitas
memori murid. Merujuk Carlsson jika pada tes penggunaan pengetahuan dan diasumsikan
setiap kehilangan tidak bersekolah selama 10 hari adalah 1 persen dari standar deviasi maka
siswa sekolah maka dalam 12 minggu atau 60 hari sekolah mereka akan kehilangan 6% dari
setandar deviasi.
Kondisi ini bukan masalah sepele. Siswa akan terganggu pengetahuan untuk masa datang
dengan maslah pengetahuan yang lebih kompleks. Hal serupa didukung oleh Lavy, yang
merumuskan dampak pada pembelajaran karena perbedaan waktu pengajaran di seluruh
negara di dunia.
Ia menstimulasikan bahwa total jam mengajar mingguan dalam matematika, bahasa dan
sains adalah 55% lebih tinggi di Denmark daripada di Austria. Perbedaan ini penting sebab
perbedaan signifikan dalam hasil skor test sekitar 6% dari standar deviasi seperti disebutkan
di atas. Sehingga jelas berapa pun deviasi yang diterima oleh pelajar Indonesia karena
12

kehilangan waktu belajar di sekolah jelas berakhir pada kerugian siswa akan tergerusnya
pengetahuan mereka. Kesamaan situasi Indonesia dengan negara-negara lain di belahan dunia
mesti segera diatasi dengan seksama. Dalam keadaan normal saja banyak ketimpangan yang
terjadi antardaerah. Kementerian Pendidikan di bawah kepemimpinan Menteri Nadiem
Makarim, mendengungkan semangat peningkatan produktivitas bagi siswa untuk mengangkat
peluang kerja ketika menjadi lulusan sebuah sekolah. Namun dengan hadirnya wabah Covid-
19 yang sangat mendadak, maka dunia pendidikan Indonesia perlu mengikuti alur yang
sekiranya dapat menolong kondisi sekolah dalam keadaan darurat.
Sekolah perlu memaksakan diri menggunakan media daring. Namun penggunaan
teknologi bukan tidak ada masalah, banyak varians masalah yang menghambat terlaksananya
efektivitas pembelajaran dengan metode daring diantaranya adalah:
1. Keterbatasan Penguasaan Teknologi Informasi oleh Guru dan Siswa Kondisi guru di
Indonesia tidak seluruhnya paham penggunaan teknologi, ini bisa dilihat dari guru-guru
yang lahir tahun sebelum 1980-an. Kendala teknologi informasi membatasi mereka dalam
menggunakan media daring. Begitu juga dengan siswa yang kondisinya hampir sama
dengan guru-guru yang dimaksud dengan pemahaman penggunaan teknologi.
2. Sarana dan Prasarana yang Kurang Memadai Perangkat pendukung teknologi jelas mahal.
Banyak di daerah Indonesia yang guru pun masih dalam kondisi ekonominya yang
menghawatirkan. Kesejahteraan guru maupun murid yang membatasi mereka dari serba
terbatas dalam menikmati sarana dan prasarana teknologi informasi yang sangat
diperlukan dengan musibah Covid-19 ini.
3. Akses Internet yang terbatas Jaringan internet yang benar-benar masih belum merata di
pelosok negeri. Tidak semua lembaga pendidikan baik Sekolah dasar maupun sekolah
menengah dapat menikmati internet. Jika ada pun jaringan internet kondisinya masih
belum mampu mengkover media daring.
4. Kurang siapnya penyediaan Anggaran Biaya juga sesuatu yang menghambat karena,
aspek kesejahteraan guru dan murid masih jauh dari harapan. Ketika mereka
menggunakan kuota internet untuk memenuhi kebutuhan media daring, maka jelas
mereka tidak sanggup membayarnya.

Ada dilema dalam pemanfaatan media daring, ketika menteri pendidikan


memberikan semangat produktivitas harus melaju, namun disisi lain kecakapan dan
kemampuan finansial guru dan siswa belum melaju ke arah yang sama. Negara pun
belum hadir secara menyeluruh dalam memfasilitasi kebutuhan biaya yang dimaksud.
13

3. Kerugian Siswa pada Proses Penilaian

Ada kerugian mendasar bagi murid ketika terjadi penutupan sekolah ataupun
kampus. Banyak ujian yang mestinya dilakukan oleh murid pada kondisi normal,
sekarang dengan mendadak karena dampak covid-19, maka ujian dibatalkan ataupun
di tunda. Penilaian internal bagi sekolah barangkali dianggap kurang urgent tetapi
bagi keluarga murid informasi penilaian sangat penting.

Ada yang menganggap hilangnya informasi penilaian murid sangatlah berarti bagi
keberlangsungan masa depan murid. Misalkan saja target-target skill maupun keahlian
tertentu murid yang mestinya tahun ini mendapatkan penilaian sehingga berdampak
treatment untuk tahun yang akan datang, maka pupus sudah bagi murid yang telah
mampu menguasai banyak keterampilan di tahun ini tetapi tidak memperoleh
penilaian yang semestinya. Kasus lain untuk mahasiswa di perguruan tinggi.

Banyak sekolah mengganti ujian tradisional dengan alat bantu online. Ini adalah
kondisi baru untuk dosen dan mahasiswa. Penilaian bagi mahasiswa bisa saja
memiliki kesalahan pengukuran, tidak seperti pengukuran seperti biasa dilakukan.

Penelitian menunjukan bahwa pengusaha menggunakan penilaian yang berbeda


yaitu dengan cara kredensial pendidikan seperti halnya klasifikasi gelar dan rata-rata
nilai untuk menyeleksi pelamar dari kalangan alumni perguruan tinggi. Sehingga
mempengaruhi bagaimana pelamar baru dari alumni sekolah dapat kecocokan di pasar
kerja dan diterima sesuai dengan upah yang diharapkan.

Begitu juga di Indonesia belum ada satu perusahaan yang mengumumkan


bagaimana lulusan baru sekolah dapat mengikuti seleksi di pasar kerja. Namun
demikian pemerintah Indonesia menawarkan kartu pra kerja untuk melatih kembali
kemahiran lulusan perguruan tinggi dalam mempersiapkan lulusan universitas untuk
bekerja di masa datang pasca Covid-19.

4. Dampak pada Lulusan Sekolah

Lulusan universitas ataupun pendidikan menengah yang mencari pekerjaan tahun


ini mengalami gangguan yang hebat karena pandemi Covid-19. Para mahasiswa
maupun siswa yang tahun ini lulus mengalami gangguan pengajaran di bagian akhir
studi mereka. Dampak langsung yang dialami oleh mereka adalah gangguan utama
14

dalam penilaian akhir yang mestinya mereka dapatkan. Namun dengan kondisi
apapun mereka tetap lulus dalam kondisi resesi global yang memilukan ini.

Kondisi pasar kerja yang cenderung sulit merupakan kendala baru bagi lulusan.
Persaingan dipasar kerja sangat “gaduh” dan berhimpit dengan para pekerja yang juga
sudah mengalami Putus Hubungan Kerja (PHK) dari perusahaan dimana mereka
bekerja. Adapun jika mereka sebagai lulusan baru Universitas maka mereka mau tidak
mau akan menerima upah lebih rendah dan mereka akan mempunyai efek dalam
persaingan karier (Bobonis & Morrow, 2014).

Lulusan universitas yang awalnya memprediksi dirinya akan mendapatkan


pekerjaan dan upah yang memadai akan tetapi kenyataan di Indonesia disebabkan
karena covid-19 mengakibatkan mereka harus berpikir ulang tentang pendidikan yang
ditempuh dan mendapatkan upah yang diharapkan.

5. Langkah Strategis dan Solusi bagi dunia Pendidikan Indonesia

Dalam penanganan dampak Covid-19 pada dunia pendidikan, seluruh


steakholders harus bahu membahu berbuat. Kondisi ini tidak boleh terlepas pandang
dari kebijakan pemerintah dan pelaksanaannya operasionalisasi di lapangan. Adapun
hal-hal yang wajib dilakukan oleh semua steakholders pendidikan adalah;

1. Pemerintah
Peran pemerintah sangat penting dan fundamental. Alokasi anggaran yang sudah
diputuskan oleh Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 2020 tentang refocussing kegiatan,
relokasi anggaran, serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka percepatan penanganan
Covid-19 harus segera dilaksanakan.
2. Orang Tua
Orang tua sebagai pendidik utama di rumah tangga harus menjalankan fungsinya.
Meskipun demikian tetap saja bantuan guru di sekolah perlu hadir door to door disemua
peserta didik. Ini harus membuka cakrawala dan tanggungjwab orang tua bahwa
pendidikan anaknya harus dikembalikan pada effort orang tua dalam mendidikan mental,
sikap dan pengetahuan anakanaknya.
3. Guru
Langkah pembelajaran daring harus seefektif mungkin. Guru bukan membebani murid
dalam tugas-tugas yang dihantarkan dalam belajar di rumah. Jika perlu guru hadir secara
gagasan dalam door to door peserta didik. Guru bukan hanya memposisikan sebagai
15

pentransfer ilmu, tetapi tetap saja mengutamakan ing ngarso sung tulada, ing madya
mangun karsa, tut wuri handayani.
4. Sekolah
Sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan harus bersiaga memfasilitasi
perubahan apapun menyangkut pendidikan siswanya. Pendidikan tingkah laku harus
menjadi pijakan kuat ditengah perkembangan teknologi dan arus percepatan informasi.
Program-program pendidikan yang dilakukan sekolah harus benar-benar disampaikan
kepada murid, terlebih dengan media daring tetap saja pihak sekolah harus benar-benar
memperhatikan etika sebagai lembaga pendidikan. Penekanan belajar dirumah kepada
murid harus benar-benar mendapat kawalan agar guru-guru yang mengajar melalui media
garing tetap smooth dan cerdas dalam menyampaikan pelajaran-pelajaran yang wajib
dipahami oleh murid.
16
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Kebijakan belajar di rumah pada institusi pendidikan jelas menyebabkan gangguan besar,
seperti pembelajaran siswa, gangguan dalam penilaian, pembatalan penilaian, peluang
mendapatkan pekerjaan setelah lulus pendidikan, pembatalan penilaian publik untuk
kualifikasi dalam seleksi pekerjaan.

Bagaimana seharusnya pemerintah Indonesia melakukan yang terbaik untuk penanganan


ini?

Sekolah memerlukan sumber daya untuk membangun kembali kehilangan dalam


pembelajaran, ketika mereka kembali membuka aktivitas pembelajaran. Rekoveri untuk
pemulihan ini harus dilakukan secara cepat dan tepat dengan pengalokasian anggaran dari
pemerintah untuk pendidikan. Pemangkasan birokrasi pendidikan harus segera dijalankan
untuk menangani dampak Covid-19 ini bagi dunia pendidikan.

Kebijakan penting yang harus dilakukan oleh menteri pendidikan adalah merekoveri
penilaian untuk pembelajaran, bukan menghilangkan, disebabkan pentingnya faktor penilaian
bagi siswa, sehingga kebijakan yang lebih baik adalah menunda penilaian bukan melewatkan
penilaian internal sekolah. Bagi lulusan baru, kebijakan harus mendukung masuknya para
lulusan (fresh graduet) ke pasar kerja untuk menghindari periode pengangguran yang lebih
lama. Kementerian pendidikan harus berkoordinasi dengan menteri terkait agar lapangan
kerja padat karya kembali dibuka dan disegarkan.

2. Saran

Dalam proses pembelajaran daring anak menggunakan proses pembelajara melalui


videocall dan zoom terkadang anak–anak mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran
daring yaitu tidak stabilnya jaringan internet sehinga terkadang anak–anak mengalami
kesulitan untuk belajar. Menyikapi konteks yang ada maka peneliti hendak menyarankan:
Sekolah hendaknya lebih memfasilitasi guru dalam pelaksanan pembelajaran terutama pada
perlaksanaan pembelajaran daring seperti saat ini. Guru hendaknya lebih meningkatkan
kreatifitas sebagai pendidk untuk menjadi guru yang lebih profesional. Peserta didik lebih di

16
17

berikan motivasi dalam belajar agar pada saat perlaksanaan belajar melalui dalam
jaringan peserta didik tetap memiliki semangat.
DAFTAR PUSTAKA

Baharin, R., Halal, R., Aji, S., Yussof, I., & Saukani, N. M. (2020). Impact of Human Resource
Investment on Labor Productivity in Indonesia. Iranian Journal of Management Studies,
13(1), 139–164.

Bobonis, G. J., & Morrow, P. M. (2014). Labor coercion and the accumulation of human capital.
Journal of Development Economics, 108, 32–53.

Buana, Dana Riksa, "Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Menghadapi Pandemi Virus
Corona (Covid-19) dan Kiat Menjaga Kesejahteraan Jiwa," Salam: Jurnal Sosial dan Budaya
Syar-i, Volume 7, No. 3 (2020).

Caroline Hodges Persell. (1979). Educations and Inequality, The Roots and Results of Strattification in
America’s Schools (Pertama). United States of America: The Free Press.

Carlsson, S and E Greaves (2013). Test Scores, Subjective Assesment, and Stereotyping of Ethnic
Minorities. Journal of Labor Economics 31(3): 535-576

Carlsson, M, G B Dahl, B Ockert and D Rooth (2015). The Effect of Schooling on Cognitive Skills.
Review of Economics and Statistics 97(3): 533-547

Jonsson, B., Waling, M., Olafsdottir, A. S., Lagström, H., Wergedahl, H., Olsson, C., … Hörnell, A.
(2017). The effect of schooling on basic cognition in selected nordic countries. Europe’s
Journal of

Piopiunik, M, G Schwerdt, L Simon and L Woessman (2020). Skill, signals and employability: An
experimental investigation. Europan Economic Review 123: 103374

SyahAji, R. H., Yussof, I., Saukani, M. N. M., & Baharin, R. (2020). Does education increase labor
productivity? An evidence from Indonesia during reform era. Test Engineering and
Management, 82(16193), 16193–16199.

Yunus, N.R.; Rezki, Annissa. "Kebijakan Pemberlakuan Lock Down Sebagai Antisipasi Penyebaran
Corona Virus Covid-19," Salam: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, Volume 7, No. 3 (2020).

Rohmah, S.N. "Adakah Peluang Bisnis di Tengah Kelesuan Perekonomian Akibat Pandemi Corona?,"
Adalah: Volume. 4, No. 1 (2020).

Rezki, Annissa; Anggraeni, RR. Dewi; Yunus, Nur Rohim. "Application of Civil Law Theory In the
Termination of Custody of Adopted Children in Indonesia," Journal of Legal Research,
Volume 1, No. 6 (2019).

18

Anda mungkin juga menyukai