Anda di halaman 1dari 12

DAMPAK COVID-19 TERHADAP TINGKAT KEJENUHAN BELAJAR

SISWA GRAHA KENANGA 3

Disusun Oleh :

SMA TARUNA NUSANTARA


Jl. Magelang – Purworejo Km. 5, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah
Telp : (0293) 364195 Web: tarunanusantara.sch.id
ii

DAFTAR ISI

Halaman judul.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB II Landasan Teori ........................................................................................3
2.1 Tinjauan Pustaka............................................................................................3
2.2 Kajian Teori....................................................................................................4
2.3 Kerangka Berpikir..........................................................................................7
2.4 Hipotesis........................................................................................................8
BAB III .................................................................................................................19
3.1 Analisis.........................................................................................................19
3.2 Saran.............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pandemi Covid-19 terdeteksi di Indonesia pada Maret 2020 serta mulai
tersebar ke seluruh Indonesia pada April 2020. Pandemi Covid-19 telah
berlangsung ±23 bulan di Indonesia sejak Maret tahun 2020. Dimana pengaruh
pandemi telah memberikan dampak yang kuat bagi dunia pendidikan Indonesia.
Dampak dari pandemi Covid-19 yang paling utama terhadap pendidikan ialah
mengharuskan semua siswa untuk belajar daring atau online dari rumah yang
merupakan hal baru yang siswa hadapi sekarang.
Hingga Kemendikbud menerbitkankan Surat Edaran No. 4 Tahun 2020
tentang “Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran
Covid-19”, dimana didalamnya terdapat himbauan berkaitan dengan penyebaran
virus tersebut yang kian hari mengalami peningkatan, maka “kesehatan lahir dan
batin siswa, guru, kepala sekolah, dan seluruh warga sekolah menjadi
pertimbangan utama dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan dimana proses
pembelajaran dari rumah dilaksanakan dengan beberapa ketentuan”
(Kemendikbud, 2020). Kemungkinan besar dapat menyebabkan banyak siswa
yang mengalami kejenuhan belajar dari rumah.
Pemerintah sudah merekomendasikan pada Mendikbud RI dalam
membangun sistem pembelajaran jarak jauh (online) dalam pencegahan
menyebarnya virus yang saat in banyak menyerang umat manusia. Namun, e-
learning ini belum dapat terlaksana dengan baik karena banyaknya kendala di
setiap daerah terutama di daerah terpencil dikarenakan terhambat oleh beberapa
kendala yang dialami di setiap daerah seperti sinyal/jaringan internet yang tidak
bagus, para siswa yang belum mengerti menggunakan teknologi, serta
kekurangan fasilitas yang memadai didalam berlangsungnya pembelajaran
online.
Oleh karena itu, kesimpulan yang dapat ditarik mengenai hal tersebut
ialah kejenuhan belajar yakni keadaan mental individu ketika merasakan bosan
serta ketidakstabilan yang ekstrim, yang menyebabkan kelemahan, kelesuan dan
2

kurangnya semangat untuk kegiatan belajar yang dapat berdampak buruk bagi
prestasi belajar siswa. Dengan perkataan lainnya, akibat dari pandemi Covid-19
ini dapat menimbulkan efek kejenuhan belajar pada siswa yang mengakibatkan
siswa merasa jenuh karena belajar hanya online dari rumah sendirian tanpa ada
teman untuk berinteraksi ataupun bermain. Mengingat pandemi ini belumlah
diketahui kapan berakhirnya, belajar dari rumah secara daring masih akan
berlangsung lebih lama. Artinya siswa akan belajar dari rumah lebih lama dan
kemungkinan mereka akan mengalami burnout yang lebih dalam. Pentingnya
mengurangi burnout karena sekolah terus membekali siswa dengan banyak teori,
terlepas dari kondisi psikologis mereka. Hal ini membuat siswa merasa bosan
dan stres, dan hanya sedikit siswa yang mampu mengasimilasi materi dengan
baik. Hal tersebut mengakibatkan pencapaian yang tidak ada, justru menurun
serta tertinggalnya bidang pendidikan negeri. Didalam hal yang berkaitan
dengan permasalahan tersebut, kiranya perlunya diteliti lebih lanjut yang
tujuannya untuk mengukur tingkat kejenuhan (burnout) belajar dari rumah
semasa berlangsungnya pandemi Covid-19 dikalangan siswa SMA.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka permasalahan dalam
penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Siswa merasa cepat bosan saat pembelajaran berlangsung
2. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diberikan
guru
1.3 Batasan Masalah
1. Penelitian ini hanya dibatasi pada permasalahan yang mengacu pada variabel
bebas, yaitu Dampak Covid-19. Dalam sekolah, pelajar sangat terkena dampak
dari adanya Covid-19 yaitu harus melaksanakan pembeajaran daring.

2. Penelitian ini hanya dibatasi dengan permasalahan yang mengacu pada


variabel terikat, yaitu tingkat kejenuhan. adalah  tekanan sangat mendalam yang
sudah sampai titik jenuh, siapapun yang merasa jenuh, ia akan berusaha sekuat
tenaga melepaskan diri dari tekanan itu. Kejenuhan dalam belajar adalah rentang
waktu tertentu yang digunakan untuk belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil.
3

1.4 Rumusan Masalah

1. Bagaimana tingkat kejenuhan belajar (bornout) dari rumah pada masa


pandemi Covid-19 siswa Graha Kenanga 3?

2. Bagaimanakah solusi yang dilakukan dalam mengatasi tingkat kejenuhan pada


Siswa Graha Kenanga 3?

1.5 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui dampak covid-19 terhadap tingkat kejenuhan belajar siswa Graha


Kenanga 3

2. Mengetahui solusi dalam mengatasi tingkat kejenuhan belajar siswa Graha


Kenanga 3

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Bagi sekolah, semoga hasil penelitian ini bisa menjadi acuan bagi sekolah
untuk lebih tanggap lagi dalam memberikan pelayan bagi siswa sehingga
pembelajaran yang berlangsung tidak membosankan dan menjadi
menyenangkan.
1.6.2 Bagi pembaca khususnya orang tua, semoga penelitian ini bermanfaat dan
dapat memberikan gambaran bahwa anak-anak yang mengikuti pembelajaran
daring telah mengalami kejenuhan diharapkan juga peran orang tua dapat
membantu anak dalam menghadapi kejenuhan tersebut karena kita sendiri belum
tahu pasti kapan pandemi ini akan berakhir atau sekiranya mereda sehingga
pembelajaran tatap muka bisa kembali terlaksana seperti biasanya.
4

BAB II

LANDASAN TEORI
5

2.1 Tinjauan Pustaka


Penulisan penelitian ini akan coba penulis kaitkan dengan beberapa
karya ilmiah terdahulu, sehingga akan didapatkan keterkaitan dengan karya
ilmiah diatas. Adapun karya ilmiah yang penulis maksud adalah sebagai
berikut :

1. Penelitian mengenai “ANALISIS PEMBELAJARAN DARING TERHADAP


KEJENUHAN BELAJAR MAHASISWA TADRIS BIOLOGI IAIN JEMBER
DITENGAH PANDEMI COVID-19 “ yang dilakukan oleh Ruri Pawicara dan
Maharani Conilie (2020) menyatakan bahwa pembelajaran daring ditengah
pandemi Covid- 19 memberikan dampak terhadap kejenuhan belajar, hal
tersebut diketahui melalui indikator-indikator dari aspek kelelahan emosi,
kelelahan fisik, kelelahan kognitif, dan kehilangan motivasi. Gejala-gejala
tersebut diketahui melalui jawaban dari pertanyaan berupa wawancara,
kuesioner dan dokumentasi yang diberikan kepada mahasiswa Tadris Biologi
IAIN Jember. Berdasarkan jawaban mahasiswa Tadris Biologi IAIN Jember
menunjukkan bahwa pembelajaran daring menyebabkan kejenuhan akibat dari
faktor eksternal maupun faktor internal.

2. Penelitian mengenai “ KEJENUHAN BELAJAR MASA PANDEMI COVID-


19 SISWA SMAT DI KEDUNGWUNGU INDRAMAYU” oleh Laras kristia
Ningsih (2020), menyatakan bahwa kejenuhan belajar masa pandemi Covid-19
terjadi karena beberapa faktor, yaitu kesulitan siswa dalam memahami materi
yang disebabkan metode pembelajaran guru yang kurang bervariasi, banyaknya
tugas yang diberikan oleh guru, tidak ada teman belajar ketika pembelajaran
jarak jauh, berkurangnya konsentrasibelajar karena terlalu lama menatap layar
handpon, keterbatasan kuota dan lingkungan yang kurang mendukung.

3. Penelitian mengenai “DINAMIKA GEJALA KEJENUHAN BELAJAR


SISWA PADA PROSES BELAJAR ONLINE FAKTOR-FAKTOR YANG
MELATAR BELAKANGI DAN IMPLIKASINYA “ oleh Dedeh Kurnia
(2020), sampel yang digunakan berjumlah 307 dengan pendekatan kuantitatif
dengan metode survey. Pada penelitian ini kejenuhan dalam proses belajar siswa
di rumah ditunjukkan dengan sikap pasif para siswa dalam menanggapi setiap
6

setiap materi yang diberikan guru, serta siswa merasa metode yang diberikan
guru kurang cocok dengan dirinya sebagai siswa.

2.2 Kajian Teori


2.2.1 Pengertian Kejenuhan Belajar
Kejenuhan asal katanya adalah jenuh, kejenuhan bisa bermakna
penuh atau padat sehingga tidak bisa lagi menampung apa pun, jenuh juga
bisa berarti jemu atau bosan. Kejenuhan belajar adalah proses pembelajaran
yang berlangsung terus menerus dengan kegiatan yang monoton tanpa
adanya perubahan terhadap sistem yang dijalankan. Di dalam kegiatan
pembelajaran, disamping siswa kerap kali mengalami kelupaaan, siswa juga
sering
terkadang mengalami peristiwa negatif lainnya yang dikenal dengan
kejenuhan belajar dimana didalam ilmu psikologi disebut dengan learning
plateau.

Kejenuhan adalah kondisi akhir dari stres yang dapat berbentuk


kelelahan fisik, kelelahan mental, kelelahan emosional, depersonalisasi, dan
berkurangnya penghargaan terhadap diri sendiri sebagai akibat dari
keterlibatan jangka panjang pada situasi interpersonal yang menuntut
(Rahman 2007). Kejenuhan belajar sering kali dialami oleh siswa yang
sedang menempuh bangku pendidikan, kejenuhan belajar membuat siswa
merasa telah sia-sia mengikuti pembelajaran tetapi mereka tidak merasa ada
dampak atau feedback yang baik bagi diri mereka, dengan kata lain kegiatan
pembelajaran yang telah mereka ikuti itu tidak ada membawa pengetahuan
baru hanya membuat mereka menjadi tertekan sehingga mempengaruhi
emosi
mereka. Kejenuhan belajar ini memang sering kali mendera siswa sehingga
mereka merasa tidak ada kemajuan yang mereka alami baik dari segi ilmu
pengetahuan ataupun keterampilan. Kejenuhan belajar ini tidak berlangsung
selama siswa menempuh pendidikan tetapi terjadi pada saat tertentu saja.
Seseorang yang sedang mengalami kejenuhan belajar pikiranya tidak dapat
bekerja sesuai dengan apa yang diharapakan dalam mengolah dan
7

memproses butir-butir berita atau ilmu pengetahuan baru sehingga progres


belajarnya seakan-akan jalan ditempat.

Kejenuhan belajar adalah keadaan siswa yang mengalami kelelahan


mental, fisik, dan emosional atas tekanan atau tuntutan yang dapat
menyebabkan malas, lamban dan bosan sehingga sistem akal tidak dapat
memproses informasi-informasi yang disampaikan oleh guru (Afifah 2019).
Banyak nya tuntutan serta banyaknya target yang harus segera diselesaikan
merupakan beban berat bagi siswa, Sehingga muncul rasa lelah, bosan,
cemas yang berlebihan mengakibatkan mereka mengalami kelelahan
emosional dan
berujung kepada kejenuhan. Siswa yang berada dalam situasi dan kondisi
seperti ini tidak akan mengalami kemajuan dalam hasil belajar, usaha setiap
hari dan jam belajar yang terus menerus tidak akan berpengaruh dan hanya
akan menjadi sia-sia.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan diatas maka peneliti


menyimpulkan bahwa kejenuhan belajar adalah suatu kondisi dimana
seseorang mengalami kelelahan baik secara fisik, mental, maupun emosional
yang disebakan oleh aktivitas rutin yang dilakukan dengan cara yang
monoton atau tidak berubah-ubah dalam rentang waktu yang lama karena
banyaknya tuntutan yang harus diselesaikan sehingga ia mengalami tekanan
lalu merasa cemas, lesu, dan tidak bersemangat sehingga item-item
informasi
baru yang diterima tidak dapat diproses secara baik oleh otak.

2.2.2 Faktor-faktor Kejenuhan Belajar

Pada umumnya penyebab kejenuhan adalah karena keletihan yang


melanda sehingga munculnya perasaan bosan pada siswa yang bersangkutan.
Perasaan bosanan dan keletihan yang melanda siswa membuat mereka
kehilangan motivasi serta malas mengikuti pembelajaran yang diajarkan.
8

Menurut (Slivar 2001)menyebutkan bahwa ada beberapa faktor-


faktor yang menjadi penyebab terjadinya kejenuhan anatara lain adalah
sebagai berikut :

1. Adanya tuntutan sekolah untuk para siswa yang mengharuskan


tercapainya hasil yang baik. Dengan adanya hal tersebut maka siswa
menjadi terbebani.
2. Tidak adanya ruang gerak yang cukup bagi para siswa sehingga tingkat
kreativitas yang ada pada siswa menjadi terbatas, dan mereka enggan
untuk berpartisipasi terlalu aktif dalam proses pembelajaran.
3. Kurangnya penghargaan yang diberikan untuk para siswa. Pemberian
penghargaan dan pujian secara berkala akan menjadikan siswa dapat
lebih bersemangat kembali untuk berprestasi. Karena mereka merasa
bahwa sekolah mengapresiasi kerja keras mereka untuk berprestasi.
4. Kurangnya hubungan interpersonal yang terjalin antara siswa dengan
siswa maupun siswa dengan guru. Dengan adanya hal tersebut maka jika
terdapat masalah dari salah seorang siswa maka masalah tersebut sulit
untuk dipecahkan karena kurangnya komunikasi yang terjalin.
5. Besarnya harapan orangtua yang diberikan untuk anak-anaknya,
sehingga para siswa menjadi takut untuk gagal. Selain harapan kritik-
kritik yang selalu dilontarkan atas kesalahan yang dilakukan oleh siswa
dan pemberian hukuman yang tidak menyenangkan atas prestasi yang
dimiliki. Dari hal tersebut mengakibatkan siswa akan terus merasa
terancam berada di sekolah.
6. Adanya perbedaan pandangan untuk siswa dari sekolah, teman, keluarga
dan lingkungan sekitar untuk prestasi belajar yang telah dicapainya.
Banyak faktor yang berkontribusi terhadap kejenuhan belajar siswa,
tetapi secara khusus kejenuhan belajar yang dialami berkaiatan dengan
manajemen waktu, interaksi dengan guru , penyesuaian dengan lingkungan
dan tuntutan yang besar dari sekolah, dan kurangnya dukungan dan
penghargaan dari sekolah untuk prestasi siswa, harapan-harapan dari orang
tua dan keluarga yang terlalu tinggi, perbedaan nilai atau pandangan yang
diberikan keluarga,dan lingkungan sekitar untuk prestasi yang dimiliki
9

siswa.
Hal- hal tersebut yang dapat memicu siswa mengalami kejenuhan belajar,
siswa yang mengalami kejenuhan belajar dapat diprediksi berasal dari proses
belajar untuk menghadapi ujian serta kompetensi yang ketat di kelas serta
kemampuan untuk menguasai materi yang banyak dalam waktu yang
singkat.

2.3 Kerangka Berpikir

Seperti yang telah dipaparkan dalam landasan teori, peneliti memiliki keyakinan
bahwa Covid-19 memiliki pengaruh atau dampak terhadap tingkat kejenuhan
siswa Graha Kenanga 3. Covid-19 memiliki dampak yang kurang baik terhadap
proses pembelajaran di sekolah. Memahami uraian tersebut maka peneliti ingin
melihat pengaruh atau dampak Covid-19 (X) terhadap tingkat kejenuhan siswa.
Dampak Covid-19 merupakan variabel bebas (X) sedangkan tingkat kejenuhan
merupakan variabel terikat (Y). berikut ini kerangka penelitian dengan dampak
Covid-19 Senioritas (X) terhadap tingkat kejenuhan siswa.

Gambar 1. Kerangka Berpikir

OoDampak Covid-19

TTingkat Kejenuhan

2.4 Hipotesis

Hipotesis tindakan yang digunakan untuk memberi arah pada penelitian ini adalah
Covid-19 memiliki dampak yang berpengaruh pada tingkat kejenuhan Siswa Graha
Kenanga 3
10

Anda mungkin juga menyukai