Anda di halaman 1dari 21

PENERAPAN TEORI CALLISTA ROY TERHADAP ADAPTASI PERAN

KELUARGA DALAM PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN SECARA


DARING (FULL ONLINE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI MASA
PANDEMI COVID-19

Oleh:
Kadek Dio Agus Bagiartana 20201050028

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala


rahmat dan hidayahNya, penulis menyambut gembira atas terselesaikannya
laporan dengan judul “Penerapan Teori Callista Roy Terhadap Adaptasi
Peran Keluarga Dalam Pendampingan Pembelajaran Secara Daring (Full
Online) Pada Siswa Sekolah Dasar Di Masa Pandemi Covid-19“ yang
mempunyai sebuah peranan yang penting yang perlu untuk kita telah
bersama.
Dalam kesempatan ini tak lupa penulis sampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang mendorong terbentuknya laporan ini.
Ucapan terima kasih kepada Ibu Shanti Wardaningsih,
SKp.,M.Kep.,Sp.Jiwa, Ph.D sebagai Mentor dalam menyelesaikan laporan
ini.
Terakhir, semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca sebagai
panduan dalam penelitian selanjutnya. Meskipun demikian, masih banyak
laporan yang lain disamping ini yang dapat juga membantu dalam
mengetahui penelitian dalam keperawatan. Kritik dan saran dari segenap
pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan tugas laporan ini pada
pembuatan yang akan datang.

Yogyakarta, November 2020

Kadek Dio Agus Bagiartana


20201050028
I. DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR...........................................................................................II
DAFTAR ISI.........................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG......................................................................................4
B. BATASAN MASALAH...................................................................................7
C. TUJUAN PENULISAN....................................................................................7
D. MANFAAT PENULISAN................................................................................8
BAB II PEMBAHASAN
A. TEORI CALLISTA ROY.................................................................................9
B. KELUARGA...................................................................................................11
C. PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19)................................15
D. APLIKASI PENERAPAN TEORI CALLISTA ROY TERHADAP
ADAPTASI PERAN KELUARGA DALAM PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN SECARA DARING (FULL ONLINE) PADA SISWA
SEKOLAH DASAR DI MASA PANDEMIK COVID-19............................16
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN...............................................................................................19
B. SARAN...........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
II. BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menghadapi masa pandemik Corona Virus Disease (COVID-19)
Kemendikbud mengeluarkan kebijakan – kebijakan yang saat ini menghasilkan
fenomena menarik dalam dunia pendidikan di Indonesia. Situasi pandemik
Corona Virus Disease (COVID-19) yang telah menyebar ke 209 negara yang
telah meluluhlantahkan setiap aspek dari kehidupan manusia, mulai dari:
kesehatan, komunikasi, pendidikan, ekonomi bahkan menyentuh aspek sosial
budaya dan pelaksanaan kegiatan keagamaan. Fenomena yang menarik ini
mengenai situasi sosial yang dapat disebut juga dengan group-situation.
Dimana setiap kelompok sosial harus melakukan adaptasi mengikuti setiap
kebijakan yang timbul akibat dari pandemik Corona Virus Disease (COVID-
19). Adaptasi yang muncul dapat dari kelompok apa saja termasuk kelompok
sosial terkecil yaitu keluarga (Roni Hamdani & Priatna, 2020).
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang memiliki peran
penting dalam pelayanan kesehatan disamping keperawatan sedang mengalami
perkembangan yang begitu pesat, baik dibidang praktik, penelitian, maupun
pendidikan keperawatan. Ilmu keperawatan sebagai salah satu cabang ilmu
pengetahuan, memiliki teori-teori yang terbentuk dari filosofi dan paradigma
yang berbeda dari para pencetus teori keperawatan. Tidak semua teori dapat
diaplikasikan secara langsung pada praktik keperawatan sehari-hari, tergantung
pada kondisi pasien dan situasi lingkungan yang dialami pasien. Sehingga,
perawat sebagai profesi yang menjalankan praktik berdasarkan batang tubuh
ilmu keperawatannya, harus dapat mengenali dan memahami teori-teori yang
berkembang dalam dunia keperawatan (Rofiqoh et al., 2018).
Pandangan teori Callista Roy dengan model adaptasinya menekankan
pada peningkatan respon adaptif untuk mengurangi respon yang kurang efektif
sehingga menimbulkan perilaku yang sehat. Tujuan keperawatan adalah upaya
meningkatkan adaptasi dalam melakukan interaksi seseorang terhadap
lingkungannya terhadap 4 fungsi dalam kehidupannya yaitu fisiologis, konsep
diri, fungsi peran, dan interdepedensi. Konsep sehat sakit dalam paradigma
keperawatan menurut Callista Roy (1984) sehat merupakan suatu kondisi
dalam upaya meningkatkan status kesehatan seseorang melalui adaptasi
kebutuhan fisiologis untuk dapat menyeimbangkan antara kemandirian dan
ketergantungan, sedangkan sakit adalah ketidakmampuan manusia untuk
melakukan adaptasi sehingga berada pada status kesehatan minimal (Alligood,
2016).
Di masa pandemik Corona Virus Disease (COVID-19) keluarga harus
beradaptasi untuk melakukan pendampingan pembelajaran daring (online)
terhadap anak. Anak di tingkat pendidikan sekolah dasar tentunya belum
memahami dengan penggunaan perangkat gadget ataupun aplikasi daring. Hal
ini menimbulkan polemik dan beban pikiran di keluarga, dimana orang tua
harus membagi waktu untuk melakukan pendampingan belajar dan bekerja.
Selain itu keluarga juga harus beradaptasi dalam peran menjadi orang tua dan
guru untuk menjelaskan pelajaran disaat anak tidak mampu memahami.
Fenomena menarik ini sangat menarik untuk dibahas dimana banyak orang tua
yang belum bisa melakukan adaptasi untuk melakukan pendampingan
pembelajaran daring (online) (Lisnawati et al., 2020).
Keluarga merupakan unit yang paling dasar dalam pendidikan, dimana
dikeluarga pengembangan karakter dan moral dari individu dibentuk. Pada
masa pandemik seperti sekarang ini orang tua diharuskan untuk beradaptasi
dalam fungsi peranya sebagai pendidik anak di lingkup terkecil. Yang menjadi
permasalahan, tidak semua orang tua akan mampu beradaptasi jika dilihat dari
berbagai faktor. Faktor yang dapat menjadi penghalang dalam adaptasi ini
adalah: faktor ekonomi dimana banyak keluarga yang belum mampu
menyediakan fasilitas daring untuk anaknya, faktor pendidikan dimana tidak
semua orang tua memiliki pendidikan yang bagus sehingga akan susah dalam
mendampingi anaknya dalam pembelajaran daring, kemudian faktor pekerjaan
dimana tingkat kesibukan orang tua dalam bekerja akan menyusahkan orang
tua saat membagi waktunya (Wardani & Ayriza, 2020).
Dari ketiga faktor tersebut akan menjadikan sebuah respon mal-adaptif
dalam pemikiran orang tua, apa yang harus dilakukan agar bisa beradaptasi
terhadap situasi. Sehingga dari respon mal-adaptif tersebut akan muncul
beberapa pemasalahan kesehatan baik dari segi psikologis maupun fisik.
Permasalahan kesehatan ini muncul akibat dari respon mal-adaptif orang tua
sehingga pola pikir dari orang tua harus di input menggunakan stimulus
sehingga muncul respon yang adaptif. Adaptasi merupakan sebuah proses
maupun hasil dimana manusia sebagai individu yang berada dalam suatu
kelompok mempunyai kesadaran yang baik dan pilihan untuk membentuk
sebuah sistem ruang terintegrasi dengan lingkungannya dalam
mempertahankan dan meningkatkan integritas untuk berespon adaptif terhadap
stimulus yang didapat dari lingkungan (Rofiqoh et al., 2018).
Penelitian yang dilakukan oleh (Sabiq, 2020) tentang “Persepsi Orang
Tua Siswa tentang Kegiatan Belajar di Rumah sebagai Dampak Penyebaran
Covid 19” didapatkan hasil bahwa sebagian besar orang tua mengalami
kendala dalam mendampingi anak-anaknya belajar di rumah, baik dalam
mendampingi pembelajaran umum ataupun tahfizh. Kendalanya adalah
kesulitan mengkondisikan anak, keterbatasan waktu, kesulitan memahami dan
memberikan pemahaman materi, dan kendala faktor lingkungan serta sumber
daya yang dimilikinya.
Penelitian dengan judul “Pendampingan Belajar Di Rumah Bagi Siswa
Sekolah Dasar Terdampak Covid-19” yang dilakukan oleh (Handayani et al.,
2020) didapatkan hasil bahwa hambatan selama masa pembelajaran daring juga
dirasakan oleh orang tua siswa. Hambatan itu berupa ketidaksiapan orang tua
yang harus menjadi pengganti guru untuk membimbing belajar anak-anaknya
di rumah karena harus lebih disiplin dalam mengatur waktu untuk melakukan
pekerjaan rumah dan mengawasi belajar anak setiap saat. Selain itu, orang tua
siswa juga mengaku bahwa mereka terkadang merasa kesulitan dalam
membimbing belajar anaknya karena tidak menguasai beberapa mata pelajaran
tertentu. Sedangkan, dari segi ekonomi, orang tua siswa mengaku bahwa
pembelajaran daring menghabiskan lebih banyak biaya untuk internet sebagai
sarana untuk mencari informasi dari berbagai sumber seperti Google, Youtube,
dan platform lainnya.
Dari kasus diatas betapa pentingnya adaptasi yang harus dilakukan oleh
orang tua untuk melakukan pendampingan belajar online. Sehingga hal ini
menimbulkan stimulus mal-adaptif dari orang tua dalam menghadapi hal
tersebut. Maka dari itu penerapan teori keperawatan dari Callista Roy tentang
teori adaptasi sangat tepat digunakan untuk mengatasi fenomena ini. Dimana
sebagai seorang perawat memandang manusia sebagai individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat sebagai makluk holistic dengan segala bentuk aspek
yang dapat menerima input atau stimulus baik berasal dari dirinya sendiri
maupun lingkungan sekitarnya. Adaptasi tersebut ditentukan dari efek didapat
dari stimulus fokal, kontekstual dan residual. Teori ini didasari dari asumsi
sebuah filosofi tentang prinsip kemanusiaan dan kebenaran dengan
menggunakan prinsip keilmuan yang berasal dari teori adaptasi Roy (Alligood,
2013)
B. Batasan Masalah
Masalah pada kasus ini dibatasi pada Penerapan Teori Callista Roy
Terhadap Adaptasi Peran Keluarga Dalam Pendampingan Pembelajaran Secara
Daring (Full Online) Pada Siswa Sekolah Dasar Di Masa Pandemik Covid-19.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan pada hal ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Menganalisis penerapan teori Callista Roy terhadap adaptasi peran keluarga
dalam pendampingan pembelajaran secara daring (full online) pada siswa
sekolah dasar di masa pandemik Covid-19.
2. Tujuan Khusus
a. Mendapatkan gambaran tentang teori Callista Roy.
b. Memberikan gambaran adaptasi peran keluarga dalam pendampingan
pembelajaran secara daring (full online) pada siswa sekolah dasar di
masa pandemik Covid-19.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Sebagai sarana untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan
serta pola pikir tentang analisis penerapan teori Callista Roy terhadap
adaptasi peran keluarga dalam pendampingan pembelajaran secara daring
(full online) pada siswa sekolah dasar di masa pandemik Covid-19.
3. Bagi Institusi Pelayanan
Diharapkan dapat meningkatkan kesadaran petugas kesehatan untuk
berperan aktif dalam penerapan teori Callista Roy terhadap adaptasi peran
keluarga dalam pendampingan pembelajaran secara daring (full online) pada
siswa sekolah dasar di masa pandemik Covid-19.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Callista Roy


1. Latar Belakang Teori
Teori keperawatan Sister Callista Roy yang mengemukakan tentang
teori adaptasi dalam tatanan pelayanan keperawatan. Tujuan keperawatan
teori adaptasi Roy adalah suatu upaya untuk meningkatkan adaptasi
individu, keluarga, kelompok, masyarakat dalam melakukan interaksi
terhadap lingkungannya dimana terdapat 4 fungsi dalam kehidupanya yaitu:
fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan interdepedensi. Teori
Callista Roy juga menekankan pada peningkatan respon adaptif untuk
mengurangi respon mal-adaptif sehingga menimbulkan prilaku sehat. Dalam
paradigma kesehatan menurut Sister Callista Roy tentang konsep sehat
sakit. Roy mengungkapkan bahwa sehat merupakan suatu kondisi dalam
upaya meningkatkan status kesehatan melalui adatasi sehingga muncul
perilaku sehat. Sedangkan sakit merupakan ketidak mampuan dalam
melakukan adaptasi sehingga berada dalam status kesehatan
minimal(Alligood, 2016)
Menurut Sister Callista Roy dalam melakukan asuhan keperawatan
manusia sebagai individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dipandang
sebagai seuatu yang “holistic adaptif system”. Sistem merupakan suatu yang
dapat dihubungkan sehingga menimbulkan satu kesatuan memiliki tujuan
dan ketergantungan dari setiap bagiannya. Dalam yeori adaptasi Roy sistem
terdiri dari: input, kontrol, efektor, dan output. Untuk lebih memahami
konsep model adaptasi Roy, ada 5 asusmsi yang dikembangkan diantaranya
adalah sebagai berikut (Nurlaelah, 2015)..
a. Adaptasi
Adaptasi adalah sebuah proses dimana manusia yang berada
dalam suatu kelompok sosial mempunyai kesadaran yang baik dan
pilihan untuk membentuk suatu lingkungan yang terintegrasi untuk
meningkatkan respon adaptif terhadap stimulus yang ada di lingkungan
(Alligood, 2016).
c. Manusia
Dalam teorinya Roy mengungkapkan bahwa manusia adalah
individu unik, holistic dan adaptif terhadap keadaan sekitarnya, sehingga
dapat diartikan suatu kesatuan yang terintegrasi dan memiliki
kemampuan berfikir, bertindak, mendefinisikan sesuatu dan mampu
merasakan perubahan untuk mencapai suatu respon yang adaptif. Roy
juga mengungkapkan bahwa manusia sebagai mahluk holistik yang
mencangkup bio-psiko-sosial dan spiritual yang mampu berinteraksi
dengan lingkungan sekitarnya. Roy juga memandang bahwa manusia
merupkan fokus utama dalam proses asuhan keperawatan sebagai sebiah
sistem yang adaptif yang dapat dilihat dari pola hubungan melaluai
tahapan input, kontrol, feedback serta output. Hal tersebut dapat
dikontrol dengan koping yang dimiliki individu untuk mempertahankan
respon adaptif melalui proses yang disebut dengan kognator dan
regulator yang diwujudkan menggunakan empat model adaptasi:
fisiologi, konsep diri, fungsi peran, dan interdepedensi (Alligood, 2013).
d. Keperawatan
Asuhan keperawatan yang diberikan dapat menunjang
kemampuan klien dalam beradaptasi dengan perubahan status
kesehatanya, sehingga mampu meningkatkan kualitas hidupnya atau
meninggal dengan damai (Alligood, 2013).
e. Kesehatan
Kesehatan adalah kondisi dimana tidak ada penyakit.
Kemampuan manusia yang terus berkembang dengan perubahan dan
mampu berdaptasi dengan kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi
peran, dan interdepedensi sehingga adanya keseimbangan andata
kemandirian dan ketergantungan (Alligood, 2013).
f. Lingkungan
Lingkungan adalah semua kondisi disekitar individu yang dapat
mempengaruhi individu menuju proses adaptif, banyak hal yang ada
dilingkungan yang dapat merubah prilaku manusia kearah respon mal-
adaptif sehingga muncul status kesehatan yang buruk (Alligood, 2013).
4. Sistem model Adaptasi Sister Calista Roy Sistem
Teori adaptasi Callista Roy memandang manusia sebagai suatu
kesatuan sebagai individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai
mahluk yang hoilistik dari segala aspek yang dapat menerima segala input
atau stimulus baik dari dalam diri maupun lingkungan sekitar. Adaptasi itu
ditentukan dari efek didapat dari stimulus fokal, kontekstual, dan residual.
Roy juga menggambarkan 2 bentuk subsistem yang saling berhubungan
satu dengan yang lainya yaitu subsistem primer dan sekunder. Subsistem
primer adalah kontrol yang terdiri dari regulator dan kognator, dimana
regulator berkaitan dengan mode adaptasi fisiologi, sedangkat kognator
berkaitan dengan adaptasi, konsep diri, fungsi peran, dan interdepedensi
sehingga menghasilkan respon persepsi terhadap informasi, penilaian
emosi, pembelajaran. Subsistem sekunder yaitu efektor yang dibagi
menjadi 4 metode adaptasi yaitu fisiologis berhubungan dengan kebutuhan
fisik, konsep diri, fungsi peran, dan interdepedensi. Dengan hasil akhir
(output) perilaku yang adaptif (Alligood, 2016).
E. Keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama bagi individu dan
sekolah adalah pendidikan kedua. Orang tua memegang peranan yang sangat
penting dalam membentuk prilaku dan moral anak selain itu keluarga juga
memberikan pendidikan agama sejak anak masih kecil. Pendidikan yang diterima
anak sejak kecil baik yang disadari maupun yang tidak disadari akan menyatu
menjadi unsur dalam keperibadian anak. Maka dari itu orang tua merupakan
pembimbing utama dan memiliki peran penting bagi perkembangan anak. Baik
buruknya kepribadian anak di masyarakat ditentukan oleh bimbingan dan
pendidikan yang diperoleh dalam lingkungan keluarga. Sejak anak pertama kali
mengetahui dunia, orang tua membesarkan anaknya dengan penuh perhatian dan
kasih sayang dengan harapan agar anak tumbuh dan berkembang menjadi pribadi
yang lebih baik (Lestari, 2020)..
Keluarga pada umumnya terdiri dari ayah, ibu, dan anak – anak,
sebagai unit sosial terkecil yang hidup di masyarakat keluarga mempunyai
peran-peran tertentu, yaitu:
a. Keluarga berperan sebagi pelindung bagi pribadi-pribadi yang menjadi
anggota, dimana ketentraman dan ketertiban diperoleh dalam wadah
tersebut
g. Keluarga merupakan unit sosial-ekonomis yang secara materil memenuhi
kebutuhan anggotanya.
h. Keluarga menumbuhkan dasar-dasar bagi kaidah-kaidah pergaulan hidup.
i. Keluarga merupakan wadah dimana manusia mengalami proses
sosialisasi awal, yakni suatu proses dimana manusia mempelajari dan
mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.
5. Fungsi Keluarga
Dalam setiap masyarakat, keluarga adalah suatu struktur
kelembagaan yang berkembang melalui upaya masyarakat untuk
menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Berikut ini akan dipaparkan beberapa
fungsi dari keluarga (Lestari, 2020).
a. Fungsi Reproduksi
Dalam keluarga, anak-anak merupakan wujud cinta kasih dan tanggung
jawab suami-istri meneruskan keturunannya.
j. Fungsi proteksi (perlindungan)
Fungsi perlindungan sangat dibutuhkan anggota keluarga, terutama anak,
sehingga anak akan merasa aman hidup di tengah-tengah keluarganya.
k. Fungsi sosialisasi
Keluarga berperan dalam membentuk kepribadian anak agar sesuai
dengan harapan orang tua dan masyarakatnya.
l. Fungsi ekonomi
Keluarga, terutama orang tua, mempunyai kewajiban memenuhi
kebutuhan ekonomi anak-anaknya. Pada masyarakat tradisional,
kewajiban ini dipikul oleh suami. Namun, pada masyarakat modern yang
menganggap peran laki-laki dengan wanita kian sejajar, suami dan istri
memikul tanggung jawab ekonomi yang sama terhadap anak-anak
mereka.
m. Fungsi afeksi
Dalam keluarga, diperlukan kehangatan, rasa kasih sayang, dan perhatian
antara nggota keluarga yang merupakan salah satu kebutuhan manusia.
n. Fungsi pengawasan social
Setiap anggota keluarga, pada dasarnya, saling melakukan kontrol atau
pengawasan karena mereka memiliki rasa tanggung jawab dalam
menjaga nama baik keluarga.
o. Fungsi pemberian status
Melalui perkawinan, seorang akan mendapatkan status atau kedudukan
yang baru di masyarakat, yaitu sebagai suami atau istri. Secara otomatis,
ia akan diperlakukan sebagai orang yang telah dewasa dan mampu
bertanggung jawab kepada diri, keluarga, anak-anak, dan masyarakatnya.
6. Peran Keluarga dalam proses pembelajaran daring di masa pandemik Covid-
19
Orang tua dalam posisinya sebagai pendamping anak sejak mereka
baru lahir, memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan
dukungan dalam pendidikan untuk mencapai mutu pendidikan yang
diinginkan. Setiap orang tua mempunyai tujuan dan keinginan demi
keberhasilan anak-anaknya. Oleh karena itu peran orang tua dalam
pendampingan pendidikan anaknya akan menunjang kemajuan anak.
Menurut (Wardani & Ayriza, 2020) bahwa orang tua merupakan sarana
pendidikan atau sekolah yang pertama dan utama bagi anak. Lingkungan
keluarga merupakan lahan sekolah informal, maka dari itu orang tua
sesungguhnya memiliki kontribusi yang besar terhadap motivasi belajar
anak.
(Maksum, 2013) menyatakan peran orang tua adalah suatu hal
kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap
yang mempunyai tanggung jawab dalam keluarga. Hal ini memiliki arti
bahwa peran orang tua terhadap anak memiliki banyak sekali kewajiban dan
tanggung jawab, yang salah satunya adalah bidang pendidikan, baik formal
maupun non-formal. Di mana dengan pendidikan, anak mendapatkan suatu
pencapaian atau bahkan menjadi manusia yang siap menghadapi tantangan
di masa depan. Karna dengan melalui pendidikan, seseorang dapat menjadi
pribadi yang lebih baik, bijaksana. Menurut (Herliandry et al., 2020) bahwa
keluarga adalah lembaga pendidikan yang memiliki beberapa fungsi yaitu
fungsi dalam perkembangan kepribadian anak dan mendidik anak dirumah;
fungsi keluarga/orangtua dalam mendukung pendidikan disekolah.
Menurut (Muhammad Fadillah, 2016) bahwa, keterlibatan orang tua
dalam pendidikan dapat diidentifikasi dalam beberapa pola yang berbeda
seperti bekerja sama (misalnya, membantu dengan pekerjaan rumah),
kegiatan berbasis sekolah (misalnya, menghadiri acara sekolah), atau
komukasi orang tua-guru (misalnya, berbicara dengan guru soal pekerjaan
rumah), serta pemantuan perilaku anak-anak diluar sekolah. Keterlibatan
orang tua juga dapat dikaitkan dengan indikator lain seperti keberhasilan,
tingkat repetisi (mengulang kelas) yang rendah, tingkat drop out yang lebih
renda, tingkat kelulusan dan ketepatan waktu studi yang tinggi, serta tingkat
partisipasi dalam program pendidian lanjut yang lebih tinggi.
Dalam proses pembelajaran jarak jauh ini, dbutuhkan peran orang
tua sebagai pengganti guru. (Wardani & Ayriza, 2020) terdapat empat peran
orang tua selama pembelajaran jarak jauh adalah sebagai berikut:
a. Orang tua memiliki peran sebagai guru di rumah, yang di mana orang tua
dapat membimbing anaknya dalam belajar secara jarak jauh dari rumah.
p. Orang tua sebagai fasilitator, yaitu orang tua sebagai sarana dan pra-
sarana bagi anaknya dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh.
q. Orang tua sebagai motivator, yaitu orang tua dapat memberikan
semangat serta dukungan kepada anaknya dalam melaksanakan
pembelajaran, sehingga anak memiliki semangat untuk belajar, serta
memperoleh prestasi yang baik.
r. Orang tua sebagai pengaruh atau director.
F. Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19)
1. Definisi
Corona virus Disease 2019 atau yang lebih dikenal dengan istilah
Covid-19 adalah virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China pada
akhir tahun 2019. Virus ini menyebar ke seluruh penjuru dunia salah
satunya di Indonesia pada awal bulan Maret 2020. Virus ini menyerang
sistem pernapasan dan mengakibatkan kematian dengan angka yang cukup
tinggi. Gejala umum yang timbul dari pasien penderita Covid-19 antara lain
demam di atas 38°C, batuk, hingga sesak napas. Virus ini dapat menyerang
siapa saja terutama lansia dan kelompok orang yang memiliki penyakit
bawaan seperti penyakit jantung, ginjal, hati, diabetes, gangguan darah,
kanker, dan hipertensi (Herliandry et al., 2020).
Penyebaran Covid-19 memberikan dampak yang sangat signifikan
terhadap berbagai aspek kehidupan salah satunya dalam bidang pendidikan.
Pendidikan adalah suatu proses untuk mengubah kemampuan individu
dalam bersikap maupun berperilaku dalam bermasyarakat. Sejak munculnya
kasus Covid-19, seluruh kegiatan pembelajaran dilaksanakan di rumah
masing-masing siswa secara daring. Siswa diminta untuk belajar mandiri
dengan bimbingan guru secara jarak jauh. Hal ini dilakukan dengan tujuan
memutus rantai penyebaran Covid-19 (Handayani et al., 2020).

7. Dampak Corona Virus Disease (Covid-19) terhadap proses pembelajaran


Lajunya angka penyebaran covid-19 di berbagai negara tak
terkecuali di Indonesia membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk
memutuskan rantai penyebaran covid-19. Kebijakan tersebut adalah
melakukan Social Distancing atau Pembatasan Sosial hingga Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga semua rutinitas dilakukan dari
rumah seperti, ibadah, bekerja dan belajar dari rumah . (Handayani et al.,
2020)
Di dunia pendidikan kebijakan ini telah mengubah pola
pembelajaran yang biasanya dilakukan secara umum atau tatap muka
menjadi pembalajaran jarak jauh atau daring, baik PAUD hingga perguruan
tinggi. Di sekolah dasar tentu hal ini adalah suatu hal yang baru. Dalam hal
ini peran orang tua sangat penting dalam membimbing anak-anak mereka
selama proses pembelajaran. Tentunya hal ini sangat sulit bagi semua
elemen, orang tua yang kurang fasih dalam menggunakan teknologi
tentunya mengalami kesulitan dalam proses membimbing anak-anak mereka
akan tetapi dalam proses pembelajaran jarak jauh juga memberikan dampak
postif yang dimana jika sebelumnya orang tua tidak terlalu terlibat dalam
membimbing anaknya namun dalam situasi sekarang ini, akhirnya orang tua
memiliki peran penting sehingga dapat menjalin emosional yang lebih dari
sebelumya (Lestari, 2020).
Dampak covid-19 terhadap proses pembelajaran daring adalah
dampak yang dirasakan oleh siswa dan yang dirasakan oleh orang tua
seperti berkut ini:
a. Siswa butuh waktu untuk beradaptasi dengan perubahan sehingga
mempengaruhi daya serap belajar mereka
s. Siswa lebih banyak mengerjakan tugas sehingga mengurangi waktu
bermain
t. Siswa merasa jenuh dengan tugas yang menumpuk
u. Adanya penambahan biaya untuk membeli kuota internet
v. Orang tua lebih lebih banyak waktu membimbing anaknya dibanding
sebelumnya, sehinga mengurangi waktu mereka dalam menyelesaikan
pekerjaan
G. Aplikasi Penerapan Teori Callista Roy Terhadap Adaptasi Peran
Keluarga Dalam Pendampingan Pembelajaran Secara Daring (Full
Online) Pada Siswa Sekolah Dasar Di Masa Pandemik Covid-19.
Penelitian pada kasus penelitian yang dilakukan oleh (Handayani et al.,
2020) “Pendampingan Belajar Di Rumah Bagi Siswa Sekolah Dasar
Terdampak Covid-19” didapatkan hasil bahwa hambatan selama masa
pembelajaran daring juga dirasakan oleh orang tua siswa. Hambatan itu berupa
ketidaksiapan orang tua yang harus menjadi pengganti guru untuk
membimbing belajar anak-anaknya di rumah karena harus lebih disiplin dalam
mengatur waktu untuk melakukan pekerjaan rumah dan mengawasi belajar
anak setiap saat. Selain itu, orang tua siswa juga mengaku bahwa mereka
terkadang merasa kesulitan dalam membimbing belajar anaknya karena tidak
menguasai beberapa mata pelajaran tertentu. Sedangkan, dari segi ekonomi,
orang tua siswa mengaku bahwa pembelajaran daring menghabiskan lebih
banyak biaya untuk internet sebagai sarana untuk mencari informasi dari
berbagai sumber seperti Google, Youtube, dan platform lainnya.
Peneilitan yang dilakukan oleh (Sabiq, 2020) “Persepsi Orang Tua
Siswa tentang Kegiatan Belajar di Rumah sebagai Dampak Penyebaran Covid
19” didapatkan hasil bahwa sebagian besar orang tua mengalami kendala
dalam mendampingi anak-anaknya belajar di rumah, baik dalam mendampingi
pembelajaran umum ataupun tahfizh. Kendalanya adalah kesulitan
mengkondisikan anak, keterbatasan waktu, kesulitan memahami dan
memberikan pemahaman materi, dan kendala faktor lingkungan serta sumber
daya yang dimilikinya. Dari hasil kedua penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa terdapat stimulus mal-adaptif dari keluarga dalam melakukan
pendampingan pembelajaran daring (online) pada anaknya di tingkat sekolah
dasar.
Dalam penerapan teori keperawatan dimana Callista Roy
menggambarkan sistem adaptasi menjadi input, control, effector, output
dimana proses input adalah individu sebagai penerima masukan dengan
stimulus internal maupun eksternal dari dirinya melalui gabungan dari stimulus
fokal, kontekstual dan residual. Selain itu Roy juga menggambarkan 2 bentuk
subsistem yang saling berhubungan yaitu primer dan sekunder. Subsistem
primer adalah kontrol yang terdiri dari regulator dan kognator, dimana
regulator berhubungan dengan mode adaptasi fisiologis terhadap perubahan
lingkunan, sedangkan kognator berhubungan dengan mode adaptasi konsep
diri, fungsi peran dan interdepedensi sehingga respon yang dihasilkan adalah
persepsi terhadap informasi, penilaian, emosi, pembelajaran, yang semua ini
terjadi di dalam otak. Subsistem sekunder yaitu effektor yang terdiri dari 4
mode adaptasi diantaranya fungsi fisiologis terkait kebutuhan fisik, konsep diri,
fungsi peran dan interdepedensi. Dengan hasil akhirnya adalah output, yaitu
respon adaptif atau mal adaptif (Alligood, 2016).
Penggunaan Teori adaptasi Sister Callista Roy ini pada adaptasi peran
keluarga dalam melakukan pendampingan pembelajaran secara daring (full
online) dapat dikatakan tepat sasaran. Karena proses adaptasinya menjadikan
keluarga (orang tua) dapat mengontrol fungsi perannya sebagai orang tua yang
harus mendampingi anaknya dalam proses pembelajaran daring (full online).
Sehingga diharapkan keluarga (orang tua) mampu beradaptasi secara penuh
(integrity) maupun beradaptasi compromised sehingga dapat menimbulkan
prilaku adaptif dan meningkatkan fungsi peran keluarga sebagai lingkungan
pendidikan pertama.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Aplikasi asuhan keperawatan menggunakan teori asuhan keperawatan
dalam Callista Roy, dilakukan dengan tujuan upaya meningkatkan adaptasi
dalam melakukan interaksi seseorang terhadap lingkungannya terhadap 4
fungsi dalam kehidupannya yaitu fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran
dan interdepedensi. Model keperawatan Sister Calisita Roy juga menekannkan
pada peningkatan respon adaptif untuk mengurangi respon yang kurang efektif
sehingga menimbulkan perilaku yang sehat.
Oleh karena itu pada fenomena pandemi Corona Virus Disease
(COVID-19) penting mengaplikasikan teori adaptasi dimana pada masa
pandemi ini terjadi perubahan fungsi peran orang tua yang harus ikut
mendampingi anaknya di tingkat sekolah dasar sebagai pendidik formal.
Dengan mengetahui teori adaptasi ini diharapkan orang tua mampu
menunjukan sikap adaptif sehingga menimbulkan perilaku yang sehat.
H. SARAN
1. Bagi Penulis
Bisa memahami teori yang diterapkan serta mampu
mengaplikasikannya kepada institusi pendidikan maupun praktik pelayanan
yang nantinya bisa dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran
pendidikan keperawatan agar terwujudnya kompetensi didalam perawat.
Serta bermanfaat bagi para pembaca dan bisa dijadikan panduan dalam
penelitian/laporan selanjutnya.
8. Institusi Pelayanan
Agar dapat meningkatkan kesadaran petugas kesehatan untuk
berperan aktif dalam memberikan stimulus positif sehingga klien dapat
beradaptasi terhadap permasalahan yang dihadapinya sehingga muncul
prilaku adaptif dan meningkatkan kualitas hidupnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, M. R. (2013). Nursing theory: utilization & application (2nd edition). In
Elsevier (Vol. 10, Issue 2). https://doi.org/10.1054/aaen.2001.0325
Alligood, M. R. (2016). Nursing Theorists and Their Work. In Elsevier (Vol. 24,
Issue 1). https://doi.org/10.5172/conu.2007.24.1.106a
Handayani, T., Khasanah, H. N., Yosintha, R., Tidar, U., Artikel, H., Tegalarum, D.,
& Tegalarum, D. (2020). Pendampingan Belajar Di Rumah Bagi Siswa
Sekolah Dasar Terdampak Covid-19. Abdipraja : Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 1(1), 107–115.
Herliandry, L. D., Nurhasanah, N., Suban, M. E., & Kuswanto, H. (2020).
Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19. JTP - Jurnal Teknologi
Pendidikan, 22(1), 65–70. https://doi.org/10.21009/jtp.v22i1.15286
Lestari, M. D. (2020). Peran Orang Tua Siswa Sekolah Dasar Dalam Proses
Pembelajaran Daring Selama Wabah Covid-19. Academia.Edu, c, 1–12.
http://www.academia.edu/download/63889093/Artikel_Revisi_Maria20200711
-25067-1q71stc.pdf
Lisnawati, E., Yuliana, L., & Hasan, F. M. (2020). Lingkungan Bagi Siswa Sekolah
Dasar Saat Pandemi. 1(September), 9–14.
Maksum, A. (2013). Sosiologi Pendidikan. Sosiologi Pendidikan, 265.
Muhammad Fadillah. (2016). DESAIN PEMBELAJARAN PAUD.pdf.
Nurlaelah, S. (2015). ANALISIS PENERAPAN TEORI MODEL ADAPTASI ROY
DENGAN PASIEN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN : DIABETES
MELITUS PADA PRAKTIK RESIDENSI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
DI RUMAH SAKIT CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA (pp. 001–113).
FIK UI.
Rofiqoh, Z., Asmaningrum, N., & Wijaya, D. (2018). Hubungan mode adaptif
konsep diri berbasis teori callista roy dengan kemampuan interaksi sosial anak
tunagrahita di SLB-C TPA Kabupaten Jember. E-Jurnal Pustaka Kesehatan,
6(2), 312–318. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/article/view/7777
Roni Hamdani, A., & Priatna, A. (2020). Efektifitas Implementasi Pembelajaran
Daring (Full Online) Dimasa Pandemi Covid- 19 Pada Jenjang Sekolah Dasar
Di Kabupaten Subang. Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang, 6(1), 1–
9. https://doi.org/10.36989/didaktik.v6i1.120
Sabiq, A. F. (2020). Persepsi Orang Tua Siswa tentang Kegiatan Belajar di Rumah
sebagai Dampak Penyebaran Covid 19. Ilmu Pendidikan Pkn Dan Sosial
Budaya, 4(1), 1–7.
Wardani, A., & Ayriza, Y. (2020). Analisis Kendala Orang Tua dalam
Mendampingi Anak Belajar di Rumah Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 772.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.705
 

Anda mungkin juga menyukai