Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam hal ini perawat harus mampu memahami dan mengerti tentang
bagaimana cara membantu pasien yang susah BAB dengan benar dan teliti dan
juga agar perawat dapat memahami manfaat serta indikasi dan kontra indikasi dan
melakukan huknah atau enema. Memungkinkan perawat untuk melakukan dengan
benar terhadap bagaimana melakukan tindakan huknah enema.
(andysmar.blogspot.com)
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian huknah atau enema gliserin ?
2. Apakah Tujuan pemberian tindakan huknah atau enema gliserin pada
pasien?
3. Apakah indikasi dan kontra indikasi pemberian tindakan huknah atau
enema gliserin
pada pasien?
4. Bagaimanakah persiapan pemberian tindakan huknah atau enema gliserin
pada pasien?
5. Bagaimanakah prosedur pelaksanaan atau cara kerja huknah atau enema
gliserin pada pasien?




















2

1.3 Tujuan
a. Tujuan khusus
1. Mengetahui pengertian huknah atau enema gliserin.
2. Mengetahui tujuan pemberian tindakan huknah atau enema
gliserin pada pasien.
3. Mengetahui indikasi dan kontra indikasi pemberian tindakan
huknah atau enema gliserin pada pasien.
4. Mengetahui persiapan pemberian tindakan huknah atau enema
gliserin pada pasien.
5. Mengetahui prosedur pelaksanaan huknah atau enema gliserin pada
pasien.




b. Tujuan Umum
1. Menjelaskan pengertian huknah atau enema gliserin
2. Menjelaskan persiapan alat.
3. Dapat melaksanakan prosedur dari tindakan pemberian huknah
gliserin
























3

BAB II

PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Huknah atau Enema Gliserin

Huknah atau Enema adalah memasukkan suatu larutan ke dalam rectum dan
kolon sigmoid.Alasan utama enema ialah untuk meningkatkan defekasi dengan
menstimulasi peristaltic.Volume cairan, yang dimasukkan, memecah masa feses,
merenggangkan dinding rectum, dan mengawali reflek defekasi.Enema juga
diberikan sebagai alat transportasi obat-obatan yang menimbulkan efek local pada
mucosa rectum.
Enema paling sering digunakan untuk menghilangkan konstipasi untuk
sementara. Indikasi lain antara lain : membuang feses yang mengalami impaksi,
mengosongkan usus sebelum menjalani pemeriksaan diagnostik, pembedahan atau
melahirkan, dan memulai program bowel training. Sedangkan,
Huknah atau enema Gliserin adalah Memberikan gliserin spuit adalah suatu
tindakan memasukkan cairan minyak gliserin melalui anus ke dalam rektum
dengan menggunakan spuit gliserin.


2.3 Tujuan Pemberian Huknah atau Enema Gliserin Pada Pasien

a. Tujuan

1. Menyiapkan klien untuk menjalani prosedur pemeriksaan.
2. Merangsang buang air besar.
3. Melunakkan fases.


2.4 Indikasi dan Kontra Indikasi Pemberian Tindakan Huknah atau Enema
Gliserin
Pada Pasien.


a. Indikasi

1. Pada penderita obstipasi.
2. Persiapan operasi kecil.
3. Untuk pemeriksaan.



4

b. Kontra Indikasi

a. Abortus imminens.
b. Kanker rektum.
c. Tipus abdominalis.

2.5 Persiapan Pemberian Tindakan Huknah atau Enema Gliserin Pada
Pasien

a. Persiapan Alat :

1. Selimut Mandi.

2. Perlak pengalas.

3. Spuit Gliserin.

4. Bengkok

5. Gliserin pada mangkuk yang direndam air panas.
6. Sarung tangan dua buah.

5

7. Mangkuk.

8. Sampiran.

9. Kertas tisu.

10. Waslap dua buah.

11. Baskom dua buah berisi air hangat.

12. Handuk.

13. Sabun.







6

2.6 Prosedur Pelaksanaan atau Cara Kerja Huknah atau Enema Gliserin
Pada Pasien

a. Prosedur pelaksanaan atau Cara kerja

1. Jelaskan tujuan pelaksanaan dan tindakan yang akan dilakukan pada
pasien atau klien.
2. Letakan peralatan dekat dengan pasien atu klien.
3. Tutup jendela atau sampiran unruk menjaga privasi pasien atau klien.
4. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan.
5. Ganti slimut tidur pasien atau klien dangan selimut mandi.
6. Bantu pasien atau klien melepaskan pakaian bagian bawah.
7. Bantu pasien atau klien memperoleh posisi miring kiri dengan lutut
kanan dan fleksi untuk pasien atau klien dewasa dan dorsal rekumben
untuk anak-anak dan bayi.
8. Pasang perlak pengalas dibawah bokong pasien atau klien.
9. Kaji suhu gliserin dengan meneteskannya pada punggung tangan anda.
Suhu gliserin seharusnya sekitar 37
0
- 38
0
C.
10. Isi spuit dan gliserin sekitar 10 20 CC dan keluarkan udara dari
dalam spuit.
11. Setelah pasien atau klien berada dalam posisi miring atau posisi dorsal
rekumben, buka bokong pasien atau klien menggunakan tangan non
dominan dan masukan spuit secara perlahan mengikuti arah rectum
sedalam 7 -10 cm untuk klien dewasa, 5 - 7,5 cm untuk anak anak
dan 2,5 3,75 cm untuk bayi.
12. Masukan gliserin secara perlahan sambil mengajukan klien untuk
menarik nafas panjang dan dalam.
13. Tarik spuit setelah semua gliserin masuk kedalam kolon dan letakan
dalam bengkok.

14. Bantu klien BAB dengan membantunya ke toilet atau memasang
pispot dibawah bokong.
15. Bersihkan areal pariental dengan kertas tisu.
16. Bersihkan areal pariental dengan waslap dan sabun, kemudian bilas
dengan air bersih.
17. Keringkan areal pariental dengan handuk
18. Angkat perlak pengalas bokong.
19. Lepaskan sarung tangan.
7

20. Bantu klien mengenakan kembali pakaiannya.
21. Ganti selimut mandi klien dengan selimut tidur.
22. Ganti lien tempat tidur jika kotor.
23. Bantu klien memperoleh posisi yang nyaman.
24. Buka sampiran atau jendela.
25. Kembali kenakan sarung tangan dan bersihkan pispot.
26. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
27. Dokumentasikan warna, bau kosistensi feses dan adanya distensi
abdomen.





































8

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Enema / Huknah adalah memasukkan cairan sabun yang hangat melaui anus
rektum
sampai kedalam kolon desenden dan asenden. Fungsinya adalah untuk
mengeluarkan
feses dan flatus.
2. Huknah dapat diklasifikasikan ke dalam empat golongan menurut cara
kerjanya cleansing ( membersihkan ), carminative ( untuk mengobati
flakulance ), retensi (menahan ),dan mengembalikan aliran. Dua jenis dari
cleaning anema adalah high enema (huknahtinggi) dan low enema ( huknah
rendah ).
3. Pemberian gliserin dilakukan dengan memasukkan cairan gliserin kedalam
poros usus
dengan menggunakan spuit gliserin
4. Pemberian suppositoria bekerja dalam beberapa cara dengan menstimulasi
ujung saraf dimuosa rektal.


3.2 Saran

1. Kita sebagai tenaga kesehatan marilah kita memahami dan mengatahui
konsep sebelum melakukan tindakan keperawatan. Agar dapat
melaksanakan asuhan keperawatan dengan baik,penuh keterampilan/mahir
dan profesional.
2. Pemakalah merasa makalah yang disusun ini belum layak atau sempurna
untuk dipublikasikan, maka pemakalah memohon pendapat yang berupa
kritik dan saran kepada pembaca, agar makalah ini dapat disempurnakan
dan dipublikasikan. Pemakalah sangat menghargai kritik dan saran yang
diberikan.












9

DAFTAR PUSTAKA


Perry,potter.2005.Fundamental Keperawatan.Edsi 4 Jakarta : EGC
Ns Kusyati .2011.Keterampilan dan Prosedur Laboratorium Keperawatan
dasar.edisi 2.Jakarta.EGC


http://andysmar.blogspot.com/2012/09/makalah-tindakan-pemberian-huknah.html
(diakses 18 Oktober 2014)

http://duniaanggita.blogspot.com/p/huknahklisma_14.html (diakses 18 oktober
2014)
http://nindanurmalasari.blogspot.com/2011/12/huknah.html (diakses 19 oktober
2014)
http://nersferdinanskeperawatan.wordpress.com/2010/01/06/memberikan-gliserin-
spuit/ (diakses 19 Oktober 2014)

Anda mungkin juga menyukai